• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Apakah Isteri Boleh Menolak Poligami dalam Islam?

Apakah Isteri Boleh Menolak Poligami dalam Islam?

31 Agustus 2020 oleh Web Administrator 38 Komentar

suami-dan-isteri-bertengkar

Topik poligami sangat populer. Banyak berita dan artikel yang membahasnya.

Hal ini karena ada banyak diskusi dan pertentangan. Di kalangan umat Islam sendiri ada yang setuju maupun yang menolaknya.

Banyak muslimah menolak poligami. Mereka tidak setuju suaminya memiliki istri baru. Namun ini menjadi salah satu diskusi utama. Bolehkah istri menolak poligami?

Mari kita simak pembahasannya. Kita juga akan melihat bagaimana rancangan Allah untuk pernikahan dari mulanya.

Dasar Poligami Menurut Ajaran Islam

Banyak ulama menjelaskan poligami adalah sunnah bukan wajib hukumnya. Sunnah berarti dianjurkan bagi yang mampu.

Dalilnya terambil dari ayat Al-Quran. “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (Qs 4:3).

pasangan-muslim-bermusuhan-karena-poligamiSyarat melakukan poligami adalah mampu berlaku “adil”. Artinya adil (tidak berat sebelah) dalam mencukupi kebutuhan para istri. Contohnya hal makanan, pakaian, tempat tinggal dan perhatian.

Selanjutnya banyak ulama menjelaskan beberapa manfaat dari poligami. Mari kita lihat beberapa contohnya.

  1. Untuk memuaskan hasrat agar terhindar dari maksiat.
    Pandangan ini menyatakan ada kaum pria memiliki hasrat yang besar. Sehingga tidak cukup hanya memiliki seorang istri. Untuk menghindari perzinahan ada syariat yang menolong, yaitu dengan poligami.
  2. Poligami untuk mendapatkan banyak keturunan.
    Pandangan ini menyatakan umat Islam mengingini banyak generasi muda. Dengan banyak keturunan maka menambah jumlah umat Islam. Juga membantu dalam syiar agama.
  3. Untuk kaum pria menjadi imam, membimbing beberapa wanita.
    Pandangan ini menjelaskan untuk menjaga martabat wanita di masa lalu. Karena banyak pria yang gugur di medan perang. Juga untuk perlindungan dan mencukupkan kebutuhan hidup para wanita.
    Untuk masa modern poligami menjadi cara agar para pria bisa menolong wanita lebih baik beribadah. Karena pria adalah imam keluarga.

Karena semua alasan ini poligami menjadi populer bagi umat Islam. Bahkan ada Hadits Shahih yang menekankannya. “Menikahlah! karena sebaik-baik umat ini adalah yang paling banyak istrinya” (HR. Bukhari 5069).

Namun demikian, walau ada banyak penjelasan, namun masih banyak yang menentang poligami. Ada banyak perbedaan pendapat mengenai bagaimana penerapannya.

Berbagai Keberatan Mengenai Poligami

suami-dan-isteri-bahagia-tanpa-poligamiBanyak pertanyaan dari kalangan umat Islam sendiri mengenai poligami. Bahkan melihat dasar dalil dari Surah An-Nisa 4:3 ada banyak pendapat berbeda.

  • Apakah ada manusia yang benar-benar bisa berlaku adil? Bukankah pasti ada kecenderungan hati untuk lebih mengasihi yang satu dari yang lain?
  • Apakah keinginan poligami berasal dari suami saja atau perlu meminta persetujuan istri? Apakah ada sanksi jika istri menolak poligami?
  • Apakah konteks ayat ini (Qs 4:3) berlaku sampai zaman sekarang atau hanya untuk konteks zaman dahulu? Bagaimana dengan ijin untuk memiliki budak, apakah relevan?

Semua pertanyaan ini masih menjadi bahan diskusi hangat di masyarakat. Banyak kalangan Islam berpendapat bahwa poligami sudah tidak relevan untuk masyarakat modern.

Namun, pandangan ini mendapat tekanan kuat dari umat Islam lainnya. Ada banyak pemimpin menyatakan poligami merupakan bagian dari syariat Allah. Tidak boleh orang mempertanyakan atau mengubahnya.

Benarkah Tidak Boleh Istri Menolak Poligami?

Banyak ahli agama menyatakan poligami adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketaatan wanita terhadap suaminya. Sehingga kaum wanita perlu mengikutinya.

Hal ini jelas dalilnya karena kaum pria adalah pemimpin wanita. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, … Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka …” (Qs 4:34).

Selanjutnya poligami adalah ketetapan Allah sehingga haram untuk menolaknya. Adalah dosa dan sesat menolak hukum Allah.

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Qs 33:36).

Semua hal ini membawa pada kesimpulan bahwa memang tidak boleh istri menolak poligami. Ada tekanan kuat untuk rela mengikuti keinginan suami.

Namun apakah semua ini benar demikian? Mengapakah pada mulanya Allah hanya menciptakan satu Nabi Adam dengan satu istrinya, Siti Hawa (Qs 4:1)? Mari kita melihat pandangan kitab Allah mengenai poligami.

Ajaran Poligami Dalam Kitab Allah

isteri-sholehah-membaca-injilKitab Taurat berisi petunjuk dan cahaya (Qs 5:46). Di dalamnya menyatakan bahwa memang rancangan awal Allah adalah satu pria dan satu wanita.

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Taurat, Kejadian 1:27).

Rancangan awal ini tidak berubah sampai sekarang. Injil yang tertulis ratusan tahun setelahnya meneguhkan hal ini.

“Itu sebabnya laki-laki akan meninggalkan ibu bapaknya dan bersatu dengan istrinya, maka keduanya menjadi satu.’ Jadi, mereka bukan lagi dua orang, melainkan satu” (Injil, Markus 10:7-8, BIS).

Memang ada beberapa kisah tentang nabi yang menikah dengan lebih dari satu istri. Namun kisah itu hanya naratif, bukan preskriptif (perintah). Artinya Allah tidak menghendaki suami berpoligami, tetapi itu terjadi dalam sejarah.

Bahkan ada contoh negatif dari kehidupan raja Salomo. Banyaknya istri membuat Salomo jauh dari Allah. “Sebab pada waktu Salomo sudah tua, istri-istrinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, …” (Taurat, Kitab 1 Raja-raja 11:4).

Karena semua inilah maka umat Nasrani menolak poligami. Umat Nasrani percaya rancangan Allah adalah keluarga terdiri dari satu suami dan satu istri.

Hukum Kasih Menjadi Dasar Kehidupan Keluarga

Selanjutnya pola pikir umat Nasrani berasal dari ajaran kasih Isa Al-Masih. Hukum kasih ini yang menjadi dasar kehidupan keluarga.

“Istri, tunduklah kepada suamimu, seperti kepada Tuhan. … Begitulah juga suami harus mengasihi istrinya seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri. Orang yang mengasihi istrinya berarti ia mengasihi dirinya sendiri” (Injil, Efesus 5:22,28 BIS).

Hubungan Suami dan istri dilandasi saling mengasihi. Jangan melakukan pilihan yang akan menyakiti pasangannya.

Dengan dasar kasih ini maka keluarga akan mengalami kebahagiaan. Akan ada sukacita dan kepuasan sejati dalam kasih Allah. Juga rahmat Allah akan tercurah memberi berkah bagi keluarga seperti ini.

Mengimani Isa Untuk Mendapatkan Kasih Allah

Maukah Anda mengalami kehidupan keluarga yang penuh kasih? Kebenaran Kalimatullah dari Isa akan membimbing hidup Anda. Ajaran kasih Isa akan menjadi pedoman kehidupan keluarga.

Mari mengimani Isa dan mengikuti ajaran-Nya. Mari menerima kasih Allah bagi keluarga Anda.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 
 

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah isteri boleh menolak poligami? Mengapa?
  2. Apakah Saudara setuju dengan ketiga alasan yang diberikan beberapa pakar Islam di atas? Mengapa?
  3. Mengapa Allah tidak mengijinkan poligami dalam kitab suci Taurat, Zabur, dan Injil? Mengapa rancangan Allah pada mulanya untuk satu pria menikahi satu wanita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Kitab Allah Mengajarkan Poligami?
  2. Mengapa Orang Islam Berpoligami?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Menganalisa Muhammad Dengan Isa Al-Masih, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian Ditag dengan:istri lebih dari satu, menikah lebih dari satu kali, poligami, video

Subscribe
Beritahulah
38 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
aldy
9 September 2020 2:06 pm

~
Lakum dīnukum wa liya dīn (Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku). Yakni jika kalian telah rela dengan agama kalian, maka aku juga telah rela dengan agamaku. Dan agama kemusyrikan kalian itu hanya bagi kalian dan tidak akan mempengaruhiku; begitu pula agama ketauhidanku hanya bagiku dan tidak akan sampai kepada kalian pahalanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 September 2020 3:03 pm
Balasan ke  aldy

~
Saudara Aldy,

Kami menghargai keyakinan saudara. Namun, artikel di atas tidak membahas tentang hal itu, melainkan tentang poligami. Persoalan bagi Muslimah adalah tatkala ia dipoligami. Bukankah ini akan menyedihkan istri dan anak-anak? Bagaimana bila saudara sebagai seorang anak melihat ayah saudara menikah lagi? Apakah saudara rela? Bukankah ini akan menimbulkan kemarahan di hati saudara karena ayah saudara mengkhianati istri dan tidak sayang kepada saudara? Bagaimana pendapat saudara mengenai ini?
~
Solihin

Balas
jamil
12 September 2020 5:44 pm

~
Ini gawat. Memasukan ajaran Islam yang tafsirannya tak seutuhnya dan dibandingkan dengan ajaran Kristen seolah-olah ajaran Islam negatif. Ini bagian dari misi dan cara kristenisasi orang Islam dengan cara perspektif penulis. Waspadalah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 September 2020 3:19 pm
Balasan ke  jamil

~
Saudara Jamil,

Kami senang saudara menyatakan demikian bahwa tafsiran yang disampaikan belum seutuhnya. Kami berharap saudara dapat menjelaskan tafsiran seutuhnya tersebut agar setiap pengunjung situs ini mengetahui fakta sesungguhnya. Sebab menyatakan bahwa apa yang disampaikan di atas bukan tafsiran seutuhnya masih bersifat asumsi. Karena itu, kami memohon kepada saudara untuk menjelaskan bagaimana tafsiran seutuhnya tersebut. Kami menunggu penjelasan saudara berdasarkan sumber-sumber referensi yang valid.
~
Solihin

Balas
Esca
13 September 2020 8:25 am

~
Dalam Alkitab jelas diceritakan bahwa orang yang dikasihi TUHAN seperti Daud dan Salomo bisa berdosa karena apa karena dosa pelanggaran manusia sudah ada sejak manusia pertama. Mereka bukannya tidak tahu kehendak TUHAN bahwa seorang pria hanya boleh satu istri, demikian pada mulanya Adam dan Hawa. Dalam Islam berbeda. Poligami dibenarkan oleh Muhamad dengan berdalih diperintah alloh, sehingga Muslim tak bisa menentangnya. Perlu diteliti siapakah allohnya itu. Mengapa berbeda dengan TUHAN pencipta manusia pertama, Tuhannya Abraham, Musa dan para nabi Yahudi?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 September 2020 3:21 pm
Balasan ke  Esca

~
Saudara Esca,

Saudara memberikan pernyataan yang menarik. Memang ada perbedaan signifikan antara Allah dalam Alkitab dan Allah SWT. Alkitab tidak mengajarkan poligami demi memelihara hak wanita dan anak-anak. Tetapi Allah SWT memerintahkan untuk poligami. Ini bertolak belakang. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Diaz
19 September 2020 12:25 pm

*****
Ijin memberikan pendapat.
1. Isteri tidak dapat menolak poligami. Mengapa? Karena memang tidak ada referensi/petunjuk mengenai bolehnya isteri menolak. Di sisi lain isteri yang tidak setuju suaminya berpoligami, boleh mengajukan gugat cerai jika ia tidak mau dimadu. Namun perlu ditambahkan bahwa bicara poligami, perlu memahami secara utuh tentang hukum-hukumnya. Dan ini bukan perintah, tapi boleh. Syaratnya pun tidak ringan, suami harus mampu berbuat adil kepada isteri-isterinya. Jika ia tidak mampu, maka dalam ayat yang membolehkannya disebutkan, cukup ia beristeri satu saja. Sayangnya dalam praktek, banyak yang tidak mematuhi hukum-hukum yang mulia ini.

2. Setuju, tapi perlu paham kenapa
3. Tidak tahu

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 September 2020 9:26 am
Balasan ke  Diaz

*****
Saudara Diaz,

Kami berterima kasih untuk tiga jawaban yang diberikan. Izinkan kami menanggapi satu dari tiga poin yang disampaikan oleh saudara, yaitu pada poin 1.

Tidak adanya referensi, apakah ini berarti isteri dilarang menolak jika suami ingin poligami? Bukankah logis bila isteri menolak untuk dipoligami? Apakah saudara rela ibu saudara dipoligami oleh ayah saudara? Bukankah saudara akan memberontak dan keberatan dengan keputusan ayah saudara? Pun bila saudara ingin poligami, apakah anak-anak akan rela membagi kasih sayang ayah dengan isteri dan anak yang lain? Jelas, pernyataan demikian merupakan rasionalisasi pembenaran. Pertanyaannya, mengapa Allah SWT memberikan ruang bagi Muslim untuk berpoligami, tetapi kepada Muslimah tidak diizinkan untuk poliandri? Bukankah ini tidak adil? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Kar
19 September 2020 9:20 pm

~
Muhammad melakukan praktik poligami pada 8 tahun sisa hidupnya, sebelumnya ia beristri hanya satu orang selama 28 tahun. Setelah istrinya saat itu meninggal (Khadijah) barulah ia menikah dengan beberapa wanita. Kebanyakan dari mereka yang diperistri Muhammad adalah janda yang ditinggal mati oleh suaminya ketika berperang.

Kalau kalian ingin memahami Islam secara benar, belajar kepada yang ahlinya. Al-Qur’an bukan kitab suci yang bisa seenaknya ditafsirkan begitu saja. Al-Qur’an itu suci sedangkan manusia penuh dosa. Oleh sebab itu tidak boleh sembarang orang menafsirkannya. Al-Qur’an sulit didebat karena kebenaran ayatnya, oleh sebab itu hadits Muhammad yang menjabarkan semuanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 September 2020 9:35 am
Balasan ke  Kar

~
Saudara Kar,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Walaupun pendapat tersebut masih sebatas asumsi. Benarkah nabi saudara mempraktikkan poligami pada delapan tahun sisa hidupnya? Nampaknya saudara perlu mencantumkan sumber-sumber Islam yang menjelaskan hal itu. Faktanya, kebanyakan istri nabi saudara merupakan korban dari kekerasan nabi saudara yang telah membunuh suaminya.

Misal, nabi saudara memperistri Shafiyah di mana suaminya telah dibunuh oleh nabi saudara (Sahih al-Bukhari 4200 Book 64, Hadith 240; Vol. 5, Book 59, Hadith 512). Bukankah ini merupakan ketidakjujuran? Pertanyaannya, mengapa Allah SWT mengizinkan nabi saudara melakukan pembunuhan dan mempoligami istri-istrinya? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
ana
20 September 2020 9:29 pm

~
Terjemahan An-Nisa :3 yang lengkap sumber Quran kemenag:
“Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.”

Tafsir mengenai ayat ini dari berbagai sumber. Silakan dibaca dan direnungkan. Untuk informasi di Indonesia tidak bisa mempunyai istri ke-2 yang sah apabila tidak ada persetujuan dari istri ke-1.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 September 2020 9:55 am
Balasan ke  ana

~
Saudara Ana,

Kami memohon maaf terpaksa menghapus link yang telah dicantumkan oleh saudara. Tetapi kami telah membaca tafsiran dari ayat di atas. Memang tafsiran menegaskan bahwa jika tidak bisa berlaku adil, maka lebih baik satu istri. Tetapi ada ruang/klausul di mana Muslim dapat bersenang-senang dengan budak-budak atau pembantu-pembantunya. Ini artinya membuka ruang bagi perzinahan, bukan?

Pertanyaannya, mengapa Allah SWT mengizinkan perzinahan? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
ramanov
21 September 2020 2:45 pm

~
Mohon referensi Alkitabnya, dimana yang menjelaskan cukup satu istri dan atau tidak boleh lebih dari satu istri karena pendeta saya berbeda penjelasannya. Shalom.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
22 September 2020 10:04 am
Balasan ke  ramanov

~
Saudara Ramanov,

Sebuah pertanyaan yang baik sekali. Isa Al-Masih menegaskan, “Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” (Injil, Rasul Besar Matius 19:5). Ayat ini menegaskan bahwa seorang suami mengambil satu istri. Sebab ayat ini tidak menyatakan, “…bersatu dengan istri-istrinya…”

Dengan demikian, kemaslahatan dan ajaran Isa Al-Masih untuk menyayangi sesama terpenuhi karena suami memiliki satu istri saja dan membesarkan anak-anak yang telah dianugerahkan Allah untuk mengagungkan Allah. Berharap ini dapat menjawab.
~
Solihin

Balas
haryadi
23 September 2020 1:17 pm

~
Soal poligami adalah sudah kodrat. Sekuat apapun niat kita untuk berpoligami kalau tidak di qodar maka niscaya tidak akan terlaksana, namun sebaliknya sekuat apapun kita menolak poligami kalau sudah diqodar, maka kita tidak bisa menolaknya. Saya kagum atas cerita teman saya di mana istrinya justru mencari calon istri kedua dan ketiganya demi mencari derajat surga yang lebih tinggi di sisi Allah. Sebab menurut keyakinannya setelah meninggal dia akan menjadi ratunya bidadari di surga, dan yang menjadikan salah satu kepahamannya bahwa masuknya dia di surga atas dasar ketaatanya terhadap suami.

Tulisan ini cuma sekedar tukar pengalaman saja tanpa tendensi apapun. Semoga bermanfaat.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 September 2020 2:31 pm
Balasan ke  haryadi

~
Saudara Haryadi,

Menarik sekali tulisan saudara di atas. Memiliki konsep bahwa mengizinkan poligami agar menjadi ratu bidadari di sorga perlu dibuktikan secara empiris melalui teks-teks Al-Quran. Adakah Allah SWT memberikan jaminan masuk sorga atau menjadi ratu sorga bila mengizinkan suami berpoligami? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Bagaimana saudara?

Membagikan pengalaman dengan pemahaman yang keliru patut ditinjau kembali. Sebab Allah dan banyak Muslimah tidak mau dipoligami, bukan? Jelas, poligami akan merugikan dan merusak keutuhan rumah tangga. Setidaknya, anak-anak tidak akan mendapatkan kasih sayang yang utuh dari sang ayah. Apa saudara mau ayah saudara poligami? Apa yang akan saudara lakukan bila ayah saudara poligami? Bagaimana?
~
Solihin

Balas
ana
23 September 2020 7:31 pm

~
Menjawab pertanyaan staf Isa. Silakan belajar lebih banyak lagi tentang Islam. Perlu diketahui bahwa apabila ingin melakukan hubungan suami istri pada budak/pembantu pada zaman dahulu, budak tersebut harus dijadikan istri yang artinya dibebaskan dari perbudakan dan dijadikan istri yang sah. Istri yang sah pada Islam mendapatkan status sebagai istri, sebagai manusia yang seutuhnya dan mendapatkan hak waris.

Pada umumnya tidak semua lelaki mampu menahan nafsunya sehingga Islam membolehkan lebih sari satu istri itu alternatif yang baik dibandingkan dijadikan selir yang tidak akan mendapatkan hak sebagai istri ataupun menjadi selingkuhan pemuas nafsu tanpa status dan tanpa hak harta pihak lelaki.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 September 2020 2:48 pm
Balasan ke  ana

~
Saudara Ana,

Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Walaupun tidak ada bukti untuk itu, selain asumsi semata. Sebab Qs 4:3 menyatakan, “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap perempuan yang yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” Perhatikan ayat ini dengan saksama. Budak-budak tidak dikawini, melainkan dipakai sesuai keinginan tuannya. Artinya budak-budak atau pembantu-pembantu itu hanya dijadikan pemuas nafsu belaka. Bukankah demikian?

Apa saudara tidak prihatin tentang ajaran Allah SWT dan nabi saudara ini? Mengapa Allah SWT dan nabi saudara mengajarkan demikian?
~
Solihin

Balas
riki
24 September 2020 4:13 pm

*****
1. Boleh, karena etikanya ketika suami mau menikah lagi harus ada izin dari istri. Wanita yang belum bisa bilang ya, karena dia merasa belum bahagia entah dari finansial/dari ilmu agama. Istri bisa bilang: bahagiakan dulu saya dan anak kita dan buat saya jadi istri sholehah. Jika itu sudah mampu, mungkin surat ijin akan keluar karena jika suami tak mampu membahagiakan istrinya, bagaimana bisa dia mau bahagiakan istri ke 2/3/4.

2. Setuju, tetapi tetap harus ada etika bilang dulu biar barokah.

3. Karena untuk mengangkat derajat wanita. Wanita seperti lajang umur 30an lebih belum menikah; janda yang punya anak yang tak mampu dalam segi keuangan; yang dicari bukan kecantikan tetapi keridhoan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 September 2020 2:57 pm
Balasan ke  riki

~
Saudara Riki,

Menarik sekali jawaban saudara. Istri yang telah bahagia tidak akan mungkin rela berbagi kebahagiaan dengan wanita lain. Apa saudara sudah mempunyai istri? Bila saudara belum mempunyai istri, apakah saudara rela ayah saudara menikah lagi padahal saudara dan ibu saudara telah bahagia? Jelas, pernyataan saudara tidak didasarkan pada realita sesungguhnya. Lagi pula, poligami tidak akan mengangkat derajat wanita. Sebaliknya, poligami merendahkan derajat wanita karena wanita dianggap sebagai pemuas nafsu belaka.

Boleh tahu, bagaimana perasaan saudara bila istri saudara melakukan poliandri? Apakah derajat saudara terangkat? Bagaimana?
~
Solihin

Balas
Eni
25 September 2020 10:06 am

~
Hasil dialog apa yang diharapkan jika ada Nasrani yang membeberkan poligami tanpa ia kuliti habis makna poligami. Dasarnya serta maksud dan tujuan. Seperti halnya berdialog tentang cita rasa dari secangkir kopi antara penikmat kopi dengan orang yang tidak menikmati kopi. Dia hanya tahu aromanya karena pernah lewat kedai kopi atau dia pernah sekilas membaca bahwa kopi rasanya pahit jika tanpa gula.

Jangankan Nasrani, Muslim yang belum mempelajari penuh isi Al Quran pun tidak layak untuk mendebatkannya. Jika ingin mengupas tuntas tentang poligami pelajarilah dulu Al Quran dan Al hadist serta tafsirnya. Semoga Allah SWT mencurahkan hidayah-Nya kepada anda yang sudah tertarik dengan dunia Islam dan menjadikan anda Muslim.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 September 2020 3:10 pm
Balasan ke  Eni

~
Saudara Eni,

Menarik sekali pendapat saudara d atas. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Berbicara tentang hasil seharusnya mengacu pada artikel yang dibuat di atas. Bila artikel di atas keliru, maka saudara harus menjelaskan dimana letak kekeliruannya. Sebab artikel di atas telah mengupas poligami sesungguhnya. Benarkah poligami adalah perintah Allah sejati? Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan dan memerintahkan poligami. Jelas, poligami bukan ajaran Allah.

Pertanyaannya adalah bagaimana bila ayah saudara poligami? Apakah saudara senang ibu saudara dipoligami? Apakah anak saudara senang bila saudara poligami? Kami mengajak saudara memikirkan hal ini. Bila saudara ingin tahu ajaran Isa Al-Masih sesungguhnya, maka saudara dapat membaca Injil. Pertanyaannya adalah apakah saudara mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin

Balas
rahman
25 September 2020 6:38 pm

~
Assalamualaikum salam sejahtera,

Terkait poligami ayat yang sangat kuat menjelaskannya di di QS At-Tahrim bahwa sudah jelas-jelas terjadi poligami dalam rumah tangga nabi. Poligami itu pilihan. Melakukan poligami boleh, tidak melakukan poligami juga boleh. Di Islam menikah itu sunnah dan tidak wajib, namun tujuan menikah itu banyak manfaatnya (memiliki keturunan, terhindar dari zinah, menambah silahturami dan nilai-nilai positif lainnya).

Nabi Daud pembawa kita Zabur, beliau memiliki istri 100 orang. Nabi Musa pembawa kitab Taurat, beliau memiliki 2 istri. Nabi Isya/Yesus pembawa kitab Injl memang belum sempat menikah. Salam. Semoga bermanfaat.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 September 2020 3:26 pm
Balasan ke  rahman

~
Saudara Rahman,

Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa nabi saudara berpoligami. Hal ini pun terungkap dalam hadits-hadits shahih. Bila kita mencermati poligami, maka pihak yang dirugikan adalah istri atau wanita. Sebab istri pertama tidak akan mendapat kasih sayang sepenuhnya dari suami dan suami akan membagikan kasihnya kepada wanita lain. Bukankah ini menyedihkan dan merugikan istri pertama?

Ketidakrelaan di poligami pernah disampaikan oleh istri dari ustadz terkenal di Bandung. Itu sebabnya, poligami hanya menyengsarakan kehidupan anak-anakk dan istri dan juga merugikan suami, tanpa disadarinya. Adanya kisah nabi yang berpoligami tidak menjadi dasar untuk melegitimasi poligami. Lagi pula, Daud tidak memiliki istri hingga 100 wanita. Sumber dari mana yang digunakan oleh saudara? Pertanyaannya adalah jika ayah saudara berpoligami, apakah saudara akan rela begitu saja? Bagaimana jika saudara berpoligami? Apakah anak-anak akan rela dan mengizinkan saudara? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
AMBYAH
1 Oktober 2020 7:08 am

~
Mohon kalau kutip ayat sampai akhir jangan sepotong. Ayat tentang poligami ada tambahan kata-kata adil. Jika anda potong separuh artinya anda memaknai Al-Quran sesuai selera anda. Itu artinya anda pesan satu tiket masuk neraka. Maaf, saya tidak pernah mempelajari kitab anda tapi dalam prakteknya banyak orang Kristen di Indonesia yang poligami, yang demikian itu termasuk zina atau tidak hanya kalian yang tahu dan itu termasuk juga menyakiti hati istri.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Oktober 2020 8:05 pm
Balasan ke  AMBYAH

~
Saudara Ambyah,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun ada kata ‘adil’, tetapi ayat tersebut lebih menegaskan terhadap poligami. Selain itu, adanya kata ‘adil’, tetapi Allah SWT memerintahkan untuk “memakai” budak-budak. Bukankah ini menegaskan bahwa Allah SWT menjadikan wanita hanya sebagai pemuas nafsu? Tentu ini janggal, bukan? Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk berpoligami? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?

Hal ini amat berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk istri. Jika istri dipoligami, maka suami tidak menyayangi istrinya, melainkan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Bukankah demikian?
~
Solihin

Balas
Abraham Rooter
2 Oktober 2020 10:43 pm

~
Jika pertanyaan ditujukan pada Muslim, maka jangan saudara nilai hukumnya dengan ‘kitab Allah’ yang saya yakin saudara tidak mempunyai ‘Allah’ yang sama dengan Muslim. Ini absurd. Jika pertanyaan ditujukan pada Kristiani, lebih aneh lagi untuk apa hukum Islam dipertanyakan pada Kristiani. Memangnya Kristiani menjalankan atau disuruh menjalankan hukum Islam? Saya merasa situs ini tidak jelas ditujukan untuk kalangan mana, banyak membahas tentang Islam tapi sepertinya ditujukan pada kaum Kristiani.

Abraham

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Oktober 2020 8:23 pm
Balasan ke  Abraham Rooter

~
Saudara Abraham,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bukankah artikel di atas menjelaskan tentang konsep dalam hubungan suami dan istri di mana suami dapat berpoligami, sedangkan istri menjadi korban. Bukankah ini menyedihkan dan menindas kebahagiaan wanita? Memang Kristiani tidak menjalankan hukum Islam. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk istri. Apakah saudara setuju istri dipoligami? Dapatkah saudara menjelaskan?
~
Solihin

Balas
Ronny Sondakh
4 Oktober 2020 10:49 pm

~
Dalam kitab Injil bahwa manusia menikah hanya satu kali, kecuali maut yang memisahkan dan bila dia sudah menikah dan dia menikah lagi berarti orang tersebut berdosa besar dan Tuhan sudah pasti tidak diterima masuk sorga.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
5 Oktober 2020 8:44 pm
Balasan ke  Ronny Sondakh

~
Saudara Ronny,

Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk istri. Menikah lagi atau poligami amat bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Itu sebabnya, tolok ukur atau acuan hidup adalah Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih menghendaki setiap keluarga mengalami kebahagiaan. Poligami tidak membawa kebahagiaan bagi manusia. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
Rizal
7 Oktober 2020 1:05 pm

~
Kalau agamamu Kristiani, kenapa web anda memakai nama Islam? Web ini menggiring opini pembenaran pandangan Kristen Anda. Saya Muslim dan saya paham masalah poligami menurut Islam.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
8 Oktober 2020 12:03 pm
Balasan ke  Rizal

~
Saudara Rizal,

Menarik sekali pendapat dan pertanyaan saudara. Forum ini adalah forum untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, bukan ajang untuk mengedepankan agama tertentu. Sebab hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia dari neraka, bukan agama. Apakah saudara yakin bahwa agama dapat menolong saudara masuk sorga? Demikian juga dengan poligami. Apakah saudara yakin dan dapat memastikan bahwa poligami akan membahagiakan saudara? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?

Saudara, Isa Al-Masih menghendaki setiap pernikahan mengalami kebahagiaan baik suami, istri, dan anak-anak. Itu sebabnya, Isa Al-Masih nuzul ke dunia agar manusia memiliki kebahagiaan itu, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, yaitu selamat di akhirat. Apa saudara ingin mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin

Balas
Andy
24 November 2020 11:36 pm

~
Isa menolong semua umat dari neraka dalilmu tidak berguna. Isa Al-Masih sama sekali tidak menolong melainkan tanggung diri sendiri dosa. Apakah tidak baca dalil yang membantah Isa menebus dosa?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
30 November 2020 7:46 pm
Balasan ke  Andy

~
Saudara Andy,

Sumber paling valid untuk menjelaskan tentang Isa Al-Masih adalah Injil karena Injil adalah sumber primer. Kitab lain tidak dapat dijadikan rujukan mengingat baru muncul di abad ke-7. Jelas, kitab tersebut tidak dapat dijadikan rujukan. Itu sebabnya, Isa Al-Masih telah menegaskan bahwa seseorang diselamatkan karena Isa Al-Masih.

Kembali ke artikel di atas. Adalah tidak bijak menyakiti hati seorang istri dengan berpoligami. Sesungguhnya poligami hanya merugikan diri sendiri dan keluarga.

Oh ya, kami mengajak saudara merenungkan ini. Bagaimana tanggapan saudara tentang suami yang berpoligami?
~
Solihin

Balas
Zahran
23 Februari 2021 9:16 pm

~
Ingin membalas mengenai 3 alasan mengapa istri tidak boleh menolak poligami, Di situ cantumkan Qs 33:36, “. . Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”.

Apakah dengan menolak poligami berarti kita menentang Allah SWT dan nabi Muhammad SAW ? Hukum dari poligami adalah diperbolehkan, bukan berarti wajib. Ketika suatu yang wajib dari Allah SWT tetapi kita tolak, baru manusia bisa dikatakan menentang Allah SWT. Analoginya adalah seperti kita diperbolehkan memakan daging, tetapi kita menolak untuk alasan tertentu. Apakah berarti kita menentang Allah SWT ? Mohon penjelasannya. Terimakasih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
10 Maret 2021 12:19 pm
Balasan ke  Zahran

~
Saudara Zahran,

Jika memang dalam Islam poligami hukumnya bukan wajib berarti istri memiliki hak untuk menolak dipoligami. Namun sayangnya ayat-ayat dalam Al-Quran mengharuskan istri untuk menerima dan tidak boleh menolak poligami. Sebab ayat di atas menunjukan bahwa Allah akan menghukum istri yang menolak poligami.

Artinya dalam Islam istri tidak mempunyai pilihan dan harus menerima poligami. Padahal poligami merugikan pihak wanita dan anak anak akan jadi korbannya.~
~
Noni

Balas
Eren yeager
7 April 2022 7:43 pm

~
Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.”. Bagaimana dengan Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri.

Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, bahkan berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud dirasa belum cukup, Dia akan menambahkannya lagi kepada Daud. Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Mei 2022 6:54 am
Balasan ke  Eren yeager

~
Saudara Eren Yeager,

Terimakasih atas tanggapannya. Memang benar bahwa lamekh, Daud bahka Salomo mempunyai istri lebih dari satu. Tetapi pada mulanya tidaklah demikian. Adam dan Hawa sebagai bentuk idealnya sebuah pernikahan. Namun setelah berdosa, manusia berpoligami.

Poligami bukanlah perintah Tuhan. Tetapi Tuhan masih mentolerir perbuatan tersebut sampai pada waktu yang ditetapkan. Maka pada saat Isa Al-Masih menjadi manusia, Dia mengembalikan gambaran idel dari pernikahan, yaitu satu pria dan satu istri.
~
Noni

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Isa Al-Masih Memberi Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran yang Paling Besar!
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Pindah Masuk Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Mimpi Berjumpa Isa, Imam Islam Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam
  • Percakapan Orang Islam dan Kristen Dalam Penjara Di…
  • Mengapa Tentara Islam Murtad dan Menjadi Pengikut Isa…
  • Islam, Perdukunan, Dan Keselamatan Melalui Isa Al-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz