• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kesaksian > Apakah Isteri Boleh Menolak Poligami dalam Islam?

Apakah Isteri Boleh Menolak Poligami dalam Islam?

31 Agustus 2020 oleh Web Administrator 38 Komentar

suami-dan-isteri-bertengkar

Topik poligami sangat populer. Banyak berita dan artikel yang membahasnya.

Hal ini karena ada banyak diskusi dan pertentangan. Di kalangan umat Islam sendiri ada yang setuju maupun yang menolaknya.

Banyak muslimah menolak poligami. Mereka tidak setuju suaminya memiliki istri baru. Namun ini menjadi salah satu diskusi utama. Bolehkah istri menolak poligami?

Mari kita simak pembahasannya. Kita juga akan melihat bagaimana rancangan Allah untuk pernikahan dari mulanya.

Dasar Poligami Menurut Ajaran Islam

Banyak ulama menjelaskan poligami adalah sunnah bukan wajib hukumnya. Sunnah berarti dianjurkan bagi yang mampu.

Dalilnya terambil dari ayat Al-Quran. “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” (Qs 4:3).

pasangan-muslim-bermusuhan-karena-poligamiSyarat melakukan poligami adalah mampu berlaku “adil”. Artinya adil (tidak berat sebelah) dalam mencukupi kebutuhan para istri. Contohnya hal makanan, pakaian, tempat tinggal dan perhatian.

Selanjutnya banyak ulama menjelaskan beberapa manfaat dari poligami. Mari kita lihat beberapa contohnya.

  1. Untuk memuaskan hasrat agar terhindar dari maksiat.
    Pandangan ini menyatakan ada kaum pria memiliki hasrat yang besar. Sehingga tidak cukup hanya memiliki seorang istri. Untuk menghindari perzinahan ada syariat yang menolong, yaitu dengan poligami.
  2. Poligami untuk mendapatkan banyak keturunan.
    Pandangan ini menyatakan umat Islam mengingini banyak generasi muda. Dengan banyak keturunan maka menambah jumlah umat Islam. Juga membantu dalam syiar agama.
  3. Untuk kaum pria menjadi imam, membimbing beberapa wanita.
    Pandangan ini menjelaskan untuk menjaga martabat wanita di masa lalu. Karena banyak pria yang gugur di medan perang. Juga untuk perlindungan dan mencukupkan kebutuhan hidup para wanita.
    Untuk masa modern poligami menjadi cara agar para pria bisa menolong wanita lebih baik beribadah. Karena pria adalah imam keluarga.

Karena semua alasan ini poligami menjadi populer bagi umat Islam. Bahkan ada Hadits Shahih yang menekankannya. “Menikahlah! karena sebaik-baik umat ini adalah yang paling banyak istrinya” (HR. Bukhari 5069).

Namun demikian, walau ada banyak penjelasan, namun masih banyak yang menentang poligami. Ada banyak perbedaan pendapat mengenai bagaimana penerapannya.

Berbagai Keberatan Mengenai Poligami

suami-dan-isteri-bahagia-tanpa-poligamiBanyak pertanyaan dari kalangan umat Islam sendiri mengenai poligami. Bahkan melihat dasar dalil dari Surah An-Nisa 4:3 ada banyak pendapat berbeda.

  • Apakah ada manusia yang benar-benar bisa berlaku adil? Bukankah pasti ada kecenderungan hati untuk lebih mengasihi yang satu dari yang lain?
  • Apakah keinginan poligami berasal dari suami saja atau perlu meminta persetujuan istri? Apakah ada sanksi jika istri menolak poligami?
  • Apakah konteks ayat ini (Qs 4:3) berlaku sampai zaman sekarang atau hanya untuk konteks zaman dahulu? Bagaimana dengan ijin untuk memiliki budak, apakah relevan?

Semua pertanyaan ini masih menjadi bahan diskusi hangat di masyarakat. Banyak kalangan Islam berpendapat bahwa poligami sudah tidak relevan untuk masyarakat modern.

Namun, pandangan ini mendapat tekanan kuat dari umat Islam lainnya. Ada banyak pemimpin menyatakan poligami merupakan bagian dari syariat Allah. Tidak boleh orang mempertanyakan atau mengubahnya.

Benarkah Tidak Boleh Istri Menolak Poligami?

Banyak ahli agama menyatakan poligami adalah salah satu cara untuk menunjukkan ketaatan wanita terhadap suaminya. Sehingga kaum wanita perlu mengikutinya.

Hal ini jelas dalilnya karena kaum pria adalah pemimpin wanita. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, … Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka …” (Qs 4:34).

Selanjutnya poligami adalah ketetapan Allah sehingga haram untuk menolaknya. Adalah dosa dan sesat menolak hukum Allah.

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata” (Qs 33:36).

Semua hal ini membawa pada kesimpulan bahwa memang tidak boleh istri menolak poligami. Ada tekanan kuat untuk rela mengikuti keinginan suami.

Namun apakah semua ini benar demikian? Mengapakah pada mulanya Allah hanya menciptakan satu Nabi Adam dengan satu istrinya, Siti Hawa (Qs 4:1)? Mari kita melihat pandangan kitab Allah mengenai poligami.

Ajaran Poligami Dalam Kitab Allah

isteri-sholehah-membaca-injilKitab Taurat berisi petunjuk dan cahaya (Qs 5:46). Di dalamnya menyatakan bahwa memang rancangan awal Allah adalah satu pria dan satu wanita.

“Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka” (Taurat, Kejadian 1:27).

Rancangan awal ini tidak berubah sampai sekarang. Injil yang tertulis ratusan tahun setelahnya meneguhkan hal ini.

“Itu sebabnya laki-laki akan meninggalkan ibu bapaknya dan bersatu dengan istrinya, maka keduanya menjadi satu.’ Jadi, mereka bukan lagi dua orang, melainkan satu” (Injil, Markus 10:7-8, BIS).

Memang ada beberapa kisah tentang nabi yang menikah dengan lebih dari satu istri. Namun kisah itu hanya naratif, bukan preskriptif (perintah). Artinya Allah tidak menghendaki suami berpoligami, tetapi itu terjadi dalam sejarah.

Bahkan ada contoh negatif dari kehidupan raja Salomo. Banyaknya istri membuat Salomo jauh dari Allah. “Sebab pada waktu Salomo sudah tua, istri-istrinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, …” (Taurat, Kitab 1 Raja-raja 11:4).

Karena semua inilah maka umat Nasrani menolak poligami. Umat Nasrani percaya rancangan Allah adalah keluarga terdiri dari satu suami dan satu istri.

Hukum Kasih Menjadi Dasar Kehidupan Keluarga

Selanjutnya pola pikir umat Nasrani berasal dari ajaran kasih Isa Al-Masih. Hukum kasih ini yang menjadi dasar kehidupan keluarga.

“Istri, tunduklah kepada suamimu, seperti kepada Tuhan. … Begitulah juga suami harus mengasihi istrinya seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri. Orang yang mengasihi istrinya berarti ia mengasihi dirinya sendiri” (Injil, Efesus 5:22,28 BIS).

Hubungan Suami dan istri dilandasi saling mengasihi. Jangan melakukan pilihan yang akan menyakiti pasangannya.

Dengan dasar kasih ini maka keluarga akan mengalami kebahagiaan. Akan ada sukacita dan kepuasan sejati dalam kasih Allah. Juga rahmat Allah akan tercurah memberi berkah bagi keluarga seperti ini.

Mengimani Isa Untuk Mendapatkan Kasih Allah

Maukah Anda mengalami kehidupan keluarga yang penuh kasih? Kebenaran Kalimatullah dari Isa akan membimbing hidup Anda. Ajaran kasih Isa akan menjadi pedoman kehidupan keluarga.

Mari mengimani Isa dan mengikuti ajaran-Nya. Mari menerima kasih Allah bagi keluarga Anda.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Lihat artikel ini dalam bentuk video

 
 

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah isteri boleh menolak poligami? Mengapa?
  2. Apakah Saudara setuju dengan ketiga alasan yang diberikan beberapa pakar Islam di atas? Mengapa?
  3. Mengapa Allah tidak mengijinkan poligami dalam kitab suci Taurat, Zabur, dan Injil? Mengapa rancangan Allah pada mulanya untuk satu pria menikahi satu wanita?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Kitab Allah Mengajarkan Poligami?
  2. Mengapa Orang Islam Berpoligami?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel Menganalisa Muhammad Dengan Isa Al-Masih, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kesaksian

Reader Interactions

Comments

  1. Eni mengatakan

    25 September 2020 pada 10:06 am

    ~
    Hasil dialog apa yang diharapkan jika ada Nasrani yang membeberkan poligami tanpa ia kuliti habis makna poligami. Dasarnya serta maksud dan tujuan. Seperti halnya berdialog tentang cita rasa dari secangkir kopi antara penikmat kopi dengan orang yang tidak menikmati kopi. Dia hanya tahu aromanya karena pernah lewat kedai kopi atau dia pernah sekilas membaca bahwa kopi rasanya pahit jika tanpa gula.

    Jangankan Nasrani, Muslim yang belum mempelajari penuh isi Al Quran pun tidak layak untuk mendebatkannya. Jika ingin mengupas tuntas tentang poligami pelajarilah dulu Al Quran dan Al hadist serta tafsirnya. Semoga Allah SWT mencurahkan hidayah-Nya kepada anda yang sudah tertarik dengan dunia Islam dan menjadikan anda Muslim.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 September 2020 pada 3:10 pm

      ~
      Saudara Eni,

      Menarik sekali pendapat saudara d atas. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Berbicara tentang hasil seharusnya mengacu pada artikel yang dibuat di atas. Bila artikel di atas keliru, maka saudara harus menjelaskan dimana letak kekeliruannya. Sebab artikel di atas telah mengupas poligami sesungguhnya. Benarkah poligami adalah perintah Allah sejati? Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan dan memerintahkan poligami. Jelas, poligami bukan ajaran Allah.

      Pertanyaannya adalah bagaimana bila ayah saudara poligami? Apakah saudara senang ibu saudara dipoligami? Apakah anak saudara senang bila saudara poligami? Kami mengajak saudara memikirkan hal ini. Bila saudara ingin tahu ajaran Isa Al-Masih sesungguhnya, maka saudara dapat membaca Injil. Pertanyaannya adalah apakah saudara mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
      ~
      Solihin

  2. rahman mengatakan

    25 September 2020 pada 6:38 pm

    ~
    Assalamualaikum salam sejahtera,

    Terkait poligami ayat yang sangat kuat menjelaskannya di di QS At-Tahrim bahwa sudah jelas-jelas terjadi poligami dalam rumah tangga nabi. Poligami itu pilihan. Melakukan poligami boleh, tidak melakukan poligami juga boleh. Di Islam menikah itu sunnah dan tidak wajib, namun tujuan menikah itu banyak manfaatnya (memiliki keturunan, terhindar dari zinah, menambah silahturami dan nilai-nilai positif lainnya).

    Nabi Daud pembawa kita Zabur, beliau memiliki istri 100 orang. Nabi Musa pembawa kitab Taurat, beliau memiliki 2 istri. Nabi Isya/Yesus pembawa kitab Injl memang belum sempat menikah. Salam. Semoga bermanfaat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      28 September 2020 pada 3:26 pm

      ~
      Saudara Rahman,

      Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa nabi saudara berpoligami. Hal ini pun terungkap dalam hadits-hadits shahih. Bila kita mencermati poligami, maka pihak yang dirugikan adalah istri atau wanita. Sebab istri pertama tidak akan mendapat kasih sayang sepenuhnya dari suami dan suami akan membagikan kasihnya kepada wanita lain. Bukankah ini menyedihkan dan merugikan istri pertama?

      Ketidakrelaan di poligami pernah disampaikan oleh istri dari ustadz terkenal di Bandung. Itu sebabnya, poligami hanya menyengsarakan kehidupan anak-anakk dan istri dan juga merugikan suami, tanpa disadarinya. Adanya kisah nabi yang berpoligami tidak menjadi dasar untuk melegitimasi poligami. Lagi pula, Daud tidak memiliki istri hingga 100 wanita. Sumber dari mana yang digunakan oleh saudara? Pertanyaannya adalah jika ayah saudara berpoligami, apakah saudara akan rela begitu saja? Bagaimana jika saudara berpoligami? Apakah anak-anak akan rela dan mengizinkan saudara? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  3. AMBYAH mengatakan

    1 Oktober 2020 pada 7:08 am

    ~
    Mohon kalau kutip ayat sampai akhir jangan sepotong. Ayat tentang poligami ada tambahan kata-kata adil. Jika anda potong separuh artinya anda memaknai Al-Quran sesuai selera anda. Itu artinya anda pesan satu tiket masuk neraka. Maaf, saya tidak pernah mempelajari kitab anda tapi dalam prakteknya banyak orang Kristen di Indonesia yang poligami, yang demikian itu termasuk zina atau tidak hanya kalian yang tahu dan itu termasuk juga menyakiti hati istri.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Oktober 2020 pada 8:05 pm

      ~
      Saudara Ambyah,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Sekalipun ada kata ‘adil’, tetapi ayat tersebut lebih menegaskan terhadap poligami. Selain itu, adanya kata ‘adil’, tetapi Allah SWT memerintahkan untuk “memakai” budak-budak. Bukankah ini menegaskan bahwa Allah SWT menjadikan wanita hanya sebagai pemuas nafsu? Tentu ini janggal, bukan? Mengapa Allah SWT mengajarkan untuk berpoligami? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?

      Hal ini amat berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk istri. Jika istri dipoligami, maka suami tidak menyayangi istrinya, melainkan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Bukankah demikian?
      ~
      Solihin

  4. Abraham Rooter mengatakan

    2 Oktober 2020 pada 10:43 pm

    ~
    Jika pertanyaan ditujukan pada Muslim, maka jangan saudara nilai hukumnya dengan ‘kitab Allah’ yang saya yakin saudara tidak mempunyai ‘Allah’ yang sama dengan Muslim. Ini absurd. Jika pertanyaan ditujukan pada Kristiani, lebih aneh lagi untuk apa hukum Islam dipertanyakan pada Kristiani. Memangnya Kristiani menjalankan atau disuruh menjalankan hukum Islam? Saya merasa situs ini tidak jelas ditujukan untuk kalangan mana, banyak membahas tentang Islam tapi sepertinya ditujukan pada kaum Kristiani.

    Abraham

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Oktober 2020 pada 8:23 pm

      ~
      Saudara Abraham,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bukankah artikel di atas menjelaskan tentang konsep dalam hubungan suami dan istri di mana suami dapat berpoligami, sedangkan istri menjadi korban. Bukankah ini menyedihkan dan menindas kebahagiaan wanita? Memang Kristiani tidak menjalankan hukum Islam. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk istri. Apakah saudara setuju istri dipoligami? Dapatkah saudara menjelaskan?
      ~
      Solihin

  5. Ronny Sondakh mengatakan

    4 Oktober 2020 pada 10:49 pm

    ~
    Dalam kitab Injil bahwa manusia menikah hanya satu kali, kecuali maut yang memisahkan dan bila dia sudah menikah dan dia menikah lagi berarti orang tersebut berdosa besar dan Tuhan sudah pasti tidak diterima masuk sorga.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Oktober 2020 pada 8:44 pm

      ~
      Saudara Ronny,

      Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk istri. Menikah lagi atau poligami amat bertentangan dengan ajaran Isa Al-Masih. Itu sebabnya, tolok ukur atau acuan hidup adalah Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih menghendaki setiap keluarga mengalami kebahagiaan. Poligami tidak membawa kebahagiaan bagi manusia. Terima kasih.
      ~
      Solihin

  6. Rizal mengatakan

    7 Oktober 2020 pada 1:05 pm

    ~
    Kalau agamamu Kristiani, kenapa web anda memakai nama Islam? Web ini menggiring opini pembenaran pandangan Kristen Anda. Saya Muslim dan saya paham masalah poligami menurut Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Oktober 2020 pada 12:03 pm

      ~
      Saudara Rizal,

      Menarik sekali pendapat dan pertanyaan saudara. Forum ini adalah forum untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang, bukan ajang untuk mengedepankan agama tertentu. Sebab hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia dari neraka, bukan agama. Apakah saudara yakin bahwa agama dapat menolong saudara masuk sorga? Demikian juga dengan poligami. Apakah saudara yakin dan dapat memastikan bahwa poligami akan membahagiakan saudara? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?

      Saudara, Isa Al-Masih menghendaki setiap pernikahan mengalami kebahagiaan baik suami, istri, dan anak-anak. Itu sebabnya, Isa Al-Masih nuzul ke dunia agar manusia memiliki kebahagiaan itu, bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat, yaitu selamat di akhirat. Apa saudara ingin mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
      ~
      Solihin

  7. Andy mengatakan

    24 November 2020 pada 11:36 pm

    ~
    Isa menolong semua umat dari neraka dalilmu tidak berguna. Isa Al-Masih sama sekali tidak menolong melainkan tanggung diri sendiri dosa. Apakah tidak baca dalil yang membantah Isa menebus dosa?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 November 2020 pada 7:46 pm

      ~
      Saudara Andy,

      Sumber paling valid untuk menjelaskan tentang Isa Al-Masih adalah Injil karena Injil adalah sumber primer. Kitab lain tidak dapat dijadikan rujukan mengingat baru muncul di abad ke-7. Jelas, kitab tersebut tidak dapat dijadikan rujukan. Itu sebabnya, Isa Al-Masih telah menegaskan bahwa seseorang diselamatkan karena Isa Al-Masih.

      Kembali ke artikel di atas. Adalah tidak bijak menyakiti hati seorang istri dengan berpoligami. Sesungguhnya poligami hanya merugikan diri sendiri dan keluarga.

      Oh ya, kami mengajak saudara merenungkan ini. Bagaimana tanggapan saudara tentang suami yang berpoligami?
      ~
      Solihin

  8. Zahran mengatakan

    23 Februari 2021 pada 9:16 pm

    ~
    Ingin membalas mengenai 3 alasan mengapa istri tidak boleh menolak poligami, Di situ cantumkan Qs 33:36, “. . Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”.

    Apakah dengan menolak poligami berarti kita menentang Allah SWT dan nabi Muhammad SAW ? Hukum dari poligami adalah diperbolehkan, bukan berarti wajib. Ketika suatu yang wajib dari Allah SWT tetapi kita tolak, baru manusia bisa dikatakan menentang Allah SWT. Analoginya adalah seperti kita diperbolehkan memakan daging, tetapi kita menolak untuk alasan tertentu. Apakah berarti kita menentang Allah SWT ? Mohon penjelasannya. Terimakasih.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      10 Maret 2021 pada 12:19 pm

      ~
      Saudara Zahran,

      Jika memang dalam Islam poligami hukumnya bukan wajib berarti istri memiliki hak untuk menolak dipoligami. Namun sayangnya ayat-ayat dalam Al-Quran mengharuskan istri untuk menerima dan tidak boleh menolak poligami. Sebab ayat di atas menunjukan bahwa Allah akan menghukum istri yang menolak poligami.

      Artinya dalam Islam istri tidak mempunyai pilihan dan harus menerima poligami. Padahal poligami merugikan pihak wanita dan anak anak akan jadi korbannya.~
      ~
      Noni

  9. Eren yeager mengatakan

    7 April 2022 pada 7:43 pm

    ~
    Kejadian 4:19: “Lamekh mengambil istri dua orang.”. Bagaimana dengan Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri.

    Dalam 2 Samuel 12:8, Allah, berbicara melalui nabi Natan, bahkan berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud dirasa belum cukup, Dia akan menambahkannya lagi kepada Daud. Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik (pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah), menurut 1 Raja-raja 11:3.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 Mei 2022 pada 6:54 am

      ~
      Saudara Eren Yeager,

      Terimakasih atas tanggapannya. Memang benar bahwa lamekh, Daud bahka Salomo mempunyai istri lebih dari satu. Tetapi pada mulanya tidaklah demikian. Adam dan Hawa sebagai bentuk idealnya sebuah pernikahan. Namun setelah berdosa, manusia berpoligami.

      Poligami bukanlah perintah Tuhan. Tetapi Tuhan masih mentolerir perbuatan tersebut sampai pada waktu yang ditetapkan. Maka pada saat Isa Al-Masih menjadi manusia, Dia mengembalikan gambaran idel dari pernikahan, yaitu satu pria dan satu istri.
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!

Artikel Yang Terhubung

  • Mimpi Berjumpa Isa, Imam Islam Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Kesaksian Fatimah Tentang Ritual Ajaran Islam
  • Percakapan Orang Islam dan Kristen Dalam Penjara Di…
  • Mengapa Tentara Islam Murtad dan Menjadi Pengikut Isa…
  • Islam, Perdukunan, Dan Keselamatan Melalui Isa Al-Masih

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami