“Rumah saya mengalami kebakaran. Saat itu saya panik dan berteriak histeris. Saya minta pertolongan, namun tidak ada orang yang menolong.”
Ini adalah mimpi buruk dari Soewarni. Ia memang sering merasa kuatir dan kesepian. Soewarni rindu menghilangkan rasa kesepian. Namun ia tidak tahu bagaimana caranya.
Mari kita lihat bagaimana akhirnya Soewarni menemukan kekuatan dan penghiburan. Anda bisa dikuatkan dengan membaca kisahnya.
Soewarni Merasa Sangat Kesepian dan Khawatir
Soewarni adalah seorang yatim piatu. Kedua orang-tuanya telah meninggal sejak ia kecil.
Ia sekarang berada di kota Yogyakarta untuk kuliah. Sedangkan semua kerabat dan keluarga besarnya masih ada di desa.
Soewarni memiliki kelainan pada lidah. Ia berbicara kurang jelas. Hal ini membuatnya minder dalam pergaulan. Sehingga menyebabkan ia merasa kesepian.
Makin lama Soewarni lebih depresi dengan keadaannya. Ia merasa tertekan sejak pandemi. Juga mengalami masalah keuangan untuk membayar biaya kuliah.
Dalam keadaan seperti ini, Soewarni mencari pertolongan. Ia ingin mendapatkan cara menghilangkan rasa kesepian dan khawatir.
Mengerti Allah Al-Raqib untuk Kehidupan Manusia
Soewarni berusaha mendekatkan diri pada Allah. Ia berharap mendapat kekuatan dengan meneguhkan keimanan.
Bagaimana cara menghilangkan rasa kesepian menurut Islam? Soewarni pernah mendengar salah satu Asma Allah adalah Al-Raqib. Artinya Allah Yang Maha Mengawasi. Ia ingin tahu apakah hal ini berarti Allah peduli dengan keadaannya?
Guru agama menjelaskan bahwa betul menurut Islam Allah adalah Al-Raqib. “. . . Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu” (Qs 33:52).
Namun arti hal ini adalah Allah yang Maha Mengamati dan Mengetahui. Sehingga Ia akan membuat perhitungan terhadap segala sesuatu.
Pengamalan Al-Raqib membuat seorang Muslim berusaha hidup takwa. Juga berusaha mentaati semua syariat. Karena takut akan hukuman-Nya.
Soewarni mendapat penjelasan lain. Yaitu dalam Surah Qaaf.
“. . . [Allah] mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya” (Qs 50:16).
Namun selanjutnya ayat ini menyatakan ancaman perhitungan atas dosa. “(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya . . . Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. . . . Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman” (Qs 50: 17-20).
Membaca ayat ini membuat Soewarni justru merasa gelisah. Ternyata benar Allah mengawasi untuk memberi ganjaran bagi yang melanggar perintah-Nya.
Soewarni menerima penjelasan ini. Namun pertanyaannya belum terjawab. Memang Allah mengawasi, tapi apakah Ia peduli dengan kesusahan dan perasaan kesepian yang manusia alami?
Karena ia telah merasa kesepian dan banyak kekhawatiran. Sekarang lebih depresi lagi karena takut hukuman dosa.
Hal ini terus meresahkannya. Sampai Soewarni mendapatkan pengertian yang berbeda.
Mengenal Pribadi Al-Raqib Sejati
Berawal dari tugas kampus yang mengharuskan kerja kelompok. Hal ini membuat Soewarni terpaksa bersosial. Di dalam grup itu ia berteman dengan Saras.
Mereka akhirnya menjadi akrab. Soewarni sempat menceritakan keadaannya. Ia merasa nyaman karena Saras selalu mendengarkan dan tidak pernah menghakimi.
Saras menyatakan ia mengerti memang banyak hal yang bisa membuat kita gelisah. Namun tidak perlu takut karena Allah pasti peduli.
Soewarni bertanya: “Bagaimana kamu bisa yakin Allah peduli? Bukankah Ia tidak kelihatan?”
Saras menyatakan kepercayaannya. Bahwa Allah sangat mengasihi manusia. Ia mau menghibur dan menghilangkan rasa kesepian. Ia mengerjakannya melalui perwujudan kasih-Nya yaitu Isa Al-Masih.
Isa sendiri pernah menyatakan kepedulian-Nya. “Marilah kepada-Ku [Isa Al-Masih], semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).
Karena itu kita bisa yakin Allah menolong. Kita tidak akan pernah sendiri.
Walau belum mengerti sepenuhnya, Soewarni menghargai penjelasan temannya. Namun ia bertanya: “Menurut kamu, bagaimana cara Allah menyatakan kepedulian-Nya?”
Kunci Menghilangkan Rasa Kesepian Melalui Isa Al-Masih Al-Raqib
Saras meyakinkan kepedulian Allah kepada manusia melalui Isa. Hal ini adalah bentuk “Al-Raqib” yang sebenarnya.
Yaitu mengawasi karena peduli atau karena kasih. Tujuannya untuk menolong, bukan untuk menghukum.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa hal.
- Allah mendengarkan doa umat-Nya melalui Isa Al-Masih.
“. . . apa yang kamu minta kepada Bapa [Allah] dalam nama-Ku [Isa Al-Masih], diberikan-Nya kepadamu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:16). - Allah berjanji menyertai umat-Nya.
“Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20). - Dan yang terutama: Allah mengampuni dosa melalui Isa.
“Hanya karena rahmat Allah saja yang diberikan dengan cuma-cuma, hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali. Caranya ialah: manusia dibebaskan oleh Kristus Yesus [mengimani Isa]” (Injil, Surat Roma 3:24).
Karena hal inilah Saras bisa tenang. Ia sendiri juga merantau dan jauh dari orang tua. Sebagai manusia bisa saja merasa kesepian dan khawatir.
Namun Saras mendapat keyakinan untuk menghilangkan rasa kesepian. Karena percaya kepedulian Allah untuknya. Hal ini ia rasakan saat mengimani dan menjadi pengikut Isa.
Mendengar hal itu Soewarni menjadi tertarik. Selanjutnya Soewarni meminta Saras untuk mengajarnya lebih lanjut. Ia ingin mengerti dan mempertimbangkan kebenaran ini.
Allah Menyertai Umat-Nya Melalui Isa
Saras meneguhkan bahwa Allah memang mengasihi manusia. Karena kasih-Nya inilah yang membuat kita mampu menghilangkan rasa kesepian.
Kita bisa berdoa membawa semua masalah kita kepada Allah. Ia pasti mendengar dan akan menolong.
Bahkan melalui Isa Al-Masih, Allah memberi jaminan surga. Jika kita mengimani dan menjadi pengikut Isa maka Allah pasti akan menyelamatkan.
“Janganlah khawatir mengenai apa pun. Dalam segala hal, berdoalah . . . Maka sejahtera dari Allah . . . akan menjaga hati dan pikiranmu yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus [mengimani Isa]” (Injil, Surat Filipi 4:6-7 BIS).
Penjelasan ini membuat Soewarni terkesan. Setelah berdiskusi beberapa kali, akhirnya ia mau menjadi pengikut Isa.
Soewarni memang merasakan damai setelah peristiwa itu. Ia bisa merasakan kedekatan dengan Allah saat berdoa. Ia juga yakin Allah peduli. Allah mau menolongnya dalam menghadapi masalah.
Maukah Anda mengatasi rasa kesepian? Mari mendapatkan kasih dan penyertaan Allah. Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Untuk memperdalam isi artikel ini Anda dipersilakan mempertimbangkan tiga tawaran di bawah ini:
- Membaca Kitab Allah dengan mengunduh Taurat, Zabur, Injil (TZI) dengan klik link ini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat. Untuk penjelasan tambahan klik disini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengenal Allah Al-Raqib Untuk Menghilangkan Rasa Kesepian” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Hanya Isa Dapat Menyembuhkan Anak Muslimah Yang Sakit?
- Kisah Muslimah Iran Berdoa Pada Isa Al-Masih Dan Mendapat Jawaban
- Cara Dekat dengan Allah Melalui Nama Allah Ke-100
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda apa artinya Allah “mengawasi” kehidupan kita?
- Bagaimana cara Anda menghilangkan rasa kesepian? Yakinkah bahwa Allah peduli keadaan kita?
- Bagaimana menurut Anda mengenai janji Firman Allah yang indah untuk menyertai umat-Nya melalui Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].