• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
Batu Hitam

Apakah Manfaat dan Makna Mukmin Mencium Hajar Aswad?

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Ibadah Haji > Apakah Manfaat dan Makna Mukmin Mencium Hajar Aswad?
21 November 2011 | 124 Komentar

Batu Hitam: Makna mencium hajar Aswad dipercaya menghapus dosaBatu Hitam, al-Hajr al-Aswad, adalah peninggalan pusaka orang Islam. Menurut tradisi, batu ini peninggalan sejak zaman Adam dan Hawa. Batu ini terletak di pojok Timur Ka’bah, yaitu bangunan batu tua berbentuk kubik di Mekah.

Apakah Batu Hitam itu? Mengapa begitu penting bagi orang Islam? Apakah makna mencium hajar aswad bagi Mukmin? Jawabannya terdapat pada tradisi kuno.

Tradisi Islam dan Batu Hitam Hajar Aswad

Menurut tradisi Islam, Batu ini jatuh dari Surga. Tujuannya, menunjukkan kepada Adam dan Hawa tempat untuk membangun altar, yaitu altar pertama di bumi. Batu ini semula berwarna putih.

Menurut Hadits: “(Batu) ini jatuh dari Firdaus lebih putih dari susu, namun dosa dari keturunan  Adam membuatnya menjadi hitam”.  Tradisi Islam mengatakan, ketika air bah melanda dan Nuh serta keluarganya memasuki Bahtera, Batu ini hilang. Di kemudian hari, tradisi mengklaim bahwa Abraham menemukan Batu Hitam ini. Dia meminta Ismail, anak yang dinyatakan orang Islam sebagai leluhur Muhammad, untuk membangun Ka’bah. Ismail menempatkan Batu ini di pojok sebelah Timur Ka’bah.

Batu Hitam bila bukan batu basal, sejenis batu akik, adalah merupakan kaca alamiah, yaitu batu bintang.

Makna Mencium Hajar Aswad Ziarah Umat Muslim

Hajar Aswad yang ada sekarang sudah dipoles licin. Batu ini terdiri dari berbagai keping yang disatukan dalam bingkai perak. Ini karena pada sejarah Islam mula-mula, satu pemberontak balatentara Islam memecahkan Batu itu berkeping-keping. Batu ini sekarang menjadi bundar dan usang, sebab jutaan orang Islam telah menyentuh dan menciumnya selama berabad-abad.

Selama menunaikan ibadah haji, para jemaah mengitari Ka’bah selama tujuh kali. Setiap kali mengitari, mereka harus mencoba mencium Hajar Aswad. Mereka meniru apa yang dulu Muhammad (nabi mereka) lakukan. Makna mencium Hajar Aswad bagi Muslim: Karena nanti di hari kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap serta menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata dan mulut yang dapat berbicara.” 

Karena besar sekali jumlah jemaah yang datang, banyak orang tidak bisa mencium batu itu. Sebagai gantinya, mereka menjulurkan tangan dan menunjuk ke arah Hajar Aswad ketika mereka mengitari Ka’bah. Ritual ini memegang peranan yang penting selama ibadah haji. 

Mengapa Orang Islam Mencium Hajar Aswad?

Mengapa Anda ingin mencium sebuah batu Hajar Aswad? Apakah manfaat Hajar Aswad bagi Muslim? Jawabannya berasal dari Muhammad. Orang Islam mengklaim bahwa Muhammad mencium Batu Hitam/Hajar Aswad. Orang Islam mencium Batu ini untuk meniru apa yang nabi mereka lakukan. Mengapa Muhammad mencium Hajar Aswad? Ketika Muhammad datang ke Mekah, dia menyuruh agar berhala-berhala dikeluarkan dari Ka’bah sebelum dia memasukinya. Sayangnya dia sendiri tidak konsisten. Dia terlihat mencium Batu Hitam, yang merupakan kebiasaan penyembah berhala. 

Di kemudian hari, Umar bin al-Khattab, rekan Muhammad terusik dengan apa yang dilihatnya. “Umar mendekati Batu Hitam dan menciumnya serta mengatakan, ‘Tidak diragukan lagi, aku tahu kau hanyalah sebuah batu yang tidak berfaedah maupun tidak dapat mencelakakan siapa pun. Jika saya tidak melihat Utusan Allah mencium kau, aku tidak akan menciummu” (Sahih al-Bukhari, Volume 2, Buku 26, Nomor 680).

Apakah Makna Mencium Hajar Aswad Itu Pemujaan Berhala? 

Islam dengan ketat melarang pemujaan berhala, dan melihat Batu Hitam tidak lebih dari sekedar simbol. Apakah mencium batu termasuk bagian dari praktek pemujaan berhala?

Kebanyakan orang Islam tidak menyembah Hajar Aswad. Namun beberapa orang melihat Batu Hitam sebagai berhala yang akan muncul di Hari Penghakiman, dengan mata untuk melihat dan lidah untuk berbicara. Ini berbahaya! Sebab telah membuat Batu Hitam sebagai berhala daripada memuja sang Pencipta Alam Semesta!

‘Hitam’ Melambangkan Apa?

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, orang Islam merasa batu ini menjadi hitam karena dosa. Apakah ini berarti dosa dari orang-orang yang melewati Batu Hitam ditransfer kepadanya? Beberapa orang merasa demikian. Jelas orang Islam, demikian juga semua manusia, mencari jalan untuk menghapus dosa mereka.

Perhatikan percakapan di surga berikut, di antara makhluk surgawi untuk melihat bagaimana Injil memperlakukan dosa: “Salah seorang dari pemimpin-pemimpin [makhluk surgawi] itu bertanya kepada saya, ‘Orang-orang yang berjubah putih ini, siapa mereka dan dari mana mereka datang?’ ‘Saya tidak tahu, Tuan. Tuan sendiri yang tahu,’ jawab saya. Maka dia berkata kepada saya, ‘Inilah orang-orang yang sudah dengan selamat melalui masa penganiayaan yang hebat. Mereka sudah mencuci jubah mereka dan membuatnya menjadi putih dengan darah Anak Domba itu.” (Injil, Wahyu Yohanes, 7:13 – 14). Karena cucuran darah Isa Al-Masih, jubah (hidup) mereka menjadi putih, bukan hitam.

Kunci untuk Menghilangkan Dosa

Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah “Anak Domba”. Dia yang menanggung dosa dunia di atas kayu salib. Hanya Dia, bukan Batu Hitam/Hajar Aswad yang dapat membersihkan hati kita dari dosa.

Allah, yang datang menjelma sebagai manusia kepada kita, mati sehingga kita dapat dibersihkan dari noda dosa. Walaupun kita dulu hitam (karena dosa), sekarang kita dapat menjadi seputih salju. Ini akan terjadi jika kita mengijinkan Isa Al-Masih mencuci noda dosa kita dengan darah-Nya, yaitu darah yang dicucurkan-Nya bagi Anda dan saya.

[Staff Isa and Islam:  Kami harap saudara rindu memperdalam pengertian tentang keselamatan dari dosa.  Bila ada pertanyaan, silakan mengirim email ke: [email protected] ]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca 

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut: 

  1. Bagaimana pandangan Saudara tentang makna mencium Hajar Aswad dalam Islam? Jelaskan! 
  2. Menurut Saudara apakah Hajar Aswad yang membersihkan hati dari dosa atau Allah melalui Isa Al-Masih? Mohon penjelasannya! 
  3. Apakah Saudara setuju dengan ritual mencium Hajar Aswad? Jelaskan jawabannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. 

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Manfaat dan Makna Mukmin Mencium Hajar Aswad?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
  2. Sholat, Kiblat, Dan Konsep “Rumah Allah” Yang Membingungkan
  3. “Batu Hitam” Dan “Batu Penjuru” Di Injil
  4. Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen

Video:

Mengapa Muslim Mencium Batu Hitam, Hajar Aswad?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Ibadah Haji, Kepercayaan Orang Islam

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

124 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Iman
22 November 2011 11:31 am

*
Terimakasih atas maklumat tersebut, ini menguatkan lagi keimanan saya pada ajaran Kristian.

Balas
staff
24 November 2011 6:35 am
Balasan ke  Iman

~
Sama-sama saudara Iman. Semoga konten-konten yang terdapat dalam situs kami ini dapat menjadi berkat bagi saudara.
~
SO

Balas
kumbang
22 November 2011 11:28 pm

*
Ka’bah di Injil:

“Adapun batu yang telah dibuang oleh segala tukang itu, ia itu telah menjadi hulu penjuru adanya…” (Mazmur 118:22-23)

“Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib…” (Injil, Rasul Besar Matius 21:42).

“Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” (Injil, Rasul Markus 12:11)

“Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: “Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?” (Injil, Rasul Lukas 20:17)

Balas
staff
24 November 2011 6:33 am
Balasan ke  kumbang

~
Ternyata umat Muslim bukan hanya berusaha mengklaim beberapa ayat Alkitab, sebagai rujukan kedatangan nabi mereka sebagai nabi penyempurna. Beberapa diantara mereka, termasuk saudara Kumbang, juga berusaha mengutip beberapa ayat dari Alkitab sebagai rujukan atas Batu Hitam yang ada di Ka’bah.

Saudara Kumbang, kami melihat ternyata pengetahuan saudara tentang Alkitab cukup baik. Terbukti beberapa ayat di atas yang saudara kutip, dan merujuknya sebagai pembenaran atas Batu Hitam yang selama ini jutaan umat Muslim di dunia berlomba untuk menciumnya.

Sayangnya, penafsiran saudara salah. Yang disebut sebagai “batu penjuru” pada ayat di atas bukanlah batu hitam yang ada di Ka’bah seperti perkiraan saudara. “Batu Penjuru” yang dimaksud adalah Isa Al-Masih. Dia-lah “Batu Penjuru” yang telah dibuang (ditolak) manusia.

Kami mengundang saudara untuk membaca Alkitab dengan seksama, sehingga saudara mempunyai pendafsiran yang lebih benar lagi. Juga kami persilakan membaca url ini untuk mengetahui lebih lagi tentang Pribadi Isa Al-Masih, http://tinyurl.com/3cvhqy3.
~
SO

Balas
Shuto
23 November 2011 9:42 pm

*
To, Om Kumbang,

Semua orang yang benar-benar membaca Alkitab juga tahu kalau yang dimaksud Batu Penjuru itu Yesus Kristus.

Kalau om mengamini maksud ayat tersebut sebagai Batu Hitam dan setelah tahu yang dimaksud Batu Penjuru itu sebenarnya ialah Yesus, maka artinya?

Balas
staff
24 November 2011 6:33 am
Balasan ke  Shuto

~
Saudara Shuto,

Terimakasih atas komentar yang telah saudara berikan. Semoga dapat menjadi pencerahan bagi orang yang membacanya. Dan semoga juga konten-konten yang kami cantumkan dalam artikel ini dapat bermanfaat bagi saudara.
~
SO

Balas
lucky
24 November 2011 2:43 pm

*
[quote name=”kumbang”]*
Ka’bah di Injil:

“Tetapi Yesus memandang mereka dan berkata: “Jika demikian apakah arti nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru?” (Lukas 20:17)[/quote]
Yesus berkata tentang benda mati (Batu Penjuru). Mengapa Batu Penjuru itu ditafsir sebagai benda hidup (Yesus)? Seharusnya Yesus berkata ‘akulah Batu Penjuru yang……’

Apa makna ‘mencium’ sama dengan ‘menyembah’?

Terimakasih.

Balas
staff
2 Desember 2011 8:16 am
Balasan ke  lucky

~
Kata “Batu Penjuru” hanyalah sebagai “gambaran” tentang Pribadi Isa Al-Masih. Dia menjelaskan kepada murid-murid-Nya, bahwa Dia ibarat batu penjuru yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan. Di mana seharusnya batu penjuru tersebut tidak boleh dibuang. Sebab batu penjuru merupakan pondasi terpenting dari sebuah bangunan.

Alkitab menggambarkan bahwa Isa Al-Masih adalah batu penjuru yang telah “dibuang” oleh tukang –tukang bangunan. Dia telah dibuang oleh bangsa Israel. Pada hal Dia adalah “Batu Penjuru” bagi umat Allah. Isa Al-Masih merupakan pondasi yang kuat bagi kekristenan.

Sebagai batu penjuru Isa Al-Masih adalah kekuatan yang menyatukan di antara umat Allah yang percaya kepada-Nya. Namun Dia juga dapat menghancur-leburkan mereka yang tidak percaya dan menolak-Nya.

“Barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur, dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.” (Injil, Rasul Lukas 20:18)
~
SL/SO

Balas
joni gundul
7 Desember 2011 3:27 am

*
Ada yang mengatakan batu itu baunya harum seperti bunga, tapi menurut saya itu perbuatan yang memberhalakan suatu benda, dan haram hukumnya.

Balas
staff
10 Desember 2011 7:59 am
Balasan ke  joni gundul

~
Mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) adalah kerinduan semua Muslim. Nyata jelas kerinduan itu ketika mereka menunaikan ibadah haji. Mereka berlomba bahkan rela saling dorong agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya. Sementara di sisi lain, Islam sangat melarang pemujaan berhala.

Jutaan umat manusia berlomba mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Sayangnya, batu hitam itu tidak dapat memberi keselamatan dan hidup kekal bagi mereka.

Firman Allah berkata, “dan Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”. (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

Hanya Isa Al-Masih yang dapat memberi hidup kekal. Bukan batu hitam (al-Hajr al-Aswad).
~
SO

Balas
fisabilillah
8 Desember 2011 4:21 pm

*
Batu tetaplah batu. Entah itu batu surga ataupun batu dunia sekalipun tetaplah batu.

Pikiran mana yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu menyatakan diri-Nya batu? Tinggalkanlah batu itu jika menimbulkan bid’ah bagi umat lain.

Balas
staff
10 Desember 2011 7:58 am
Balasan ke  fisabilillah

~
Saudara Fisabilillah,

Jelas Isa Al-Masih bukanlah batu. Walaupun di Injil ada yang menyebut Dia dengan perumpamaan seperti “Batu Penjuru”. Itu hanya sebuah perumpamaan. Tentu “Batu Penjuru” yang disebut dalam Injil berbeda dengan batu hitam yang ada di salah satu sudut Ka’bah.

Batu hitam jelas tidak dapat memberi keselamatan bagi orang yang menciumnya. Tetapi “Batu Penjuru” (Isa Al-Masih) sangat jelas sekali dapat memberi jaminan kepastian keselamatan. Sehingga bari orang yang percaya kepada-Nya tidak akan ragu-ragu lagi tentang keselamatannya. Sebab dosanya telah diampuni.

“. . . . firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Nabi Besar Yesaya 1:18).
~
SO

Balas
Armi
13 Desember 2011 8:21 am

*
To staff Isa dan Islam,

Selamat berjuang yah, mudah-mudahan makin banyak yang percaya. Memang sulit bagi saudara kita Muslim untuk mencerna hal-hal ke-Ilahian, karena selama ini semua yang mereka lakukan hanyalah ritual dan ibadah, tapi tidak beroleh pengertian.

Untuk logika sederhana saja mereka masih sulit mencerna. Contohnya, kedatangan Isa sebagai hakim nantinya. Hal ini juga diakui dalam kitab mereka. Siapa yang berhak mengadili? ya pasti Tuhan dan siapakah Ia, yah jelas Isa Al-Masih.

Saat penghakiman, siapa nanti yang membela mereka? Sedangkan Muhamad sendiripun didoakan. Apakah amal ibadah cukup menyelamatkan? Ya jelas tidak. Makanya dalam Injil dikatakan bahwa keselamatan itu hanyalah anugerah bagi yang percaya pada-Nya.

Balas
staff
13 Desember 2011 8:43 am
Balasan ke  Armi

~
Saudara Armi,

Terimakasih atas apresiasi yang sudah saudara berikan atas situs kami. Terimakasih juga atas komentar yang sudah saudara berikan. Semoga menjadi pencerahan bagi setiap orang yang membacanya.

Bila saudara ada kesempatan, silakan juga mengunjungi situs kami lainnya, yaitu: http://www.isadanalquran.com dan http://www.isadanalfatihah/.com.

Semoga dua situs kami lainnya dapat menjadi berkat bagi saudara.
~
SO

Balas
San-San
13 Desember 2011 8:56 am

*
Jesus Blessed Us, Halleluyah!

Balas
jagona
13 Desember 2011 10:10 am

*
Isa Al-Masih adalah anak Maryam, anak manusia, bukan Anak Domba. Kaum Muslimin menghormati-Nya sebagai Nabi dan Rasul, tetapi kalian umat Kristiani menghina-Nya dengan mengatakan ‘Anak Domba’. Patutkah kalian mendapat pengampunan?

Hajar aswad adalah batu hitam yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa. Istimewanya batu itu, karena batu itu bukan berasal dari bumi tetapi dari meteorit yang melayang antara Jupiter dan Saturnus, dan digunakan Allah untuk menunjukkan tempat yang tepat untuk membangun kabah.

Mereka yang mencium hajar aswad dengan mengharap berkah dari batu itu, sama saja dengan kalian yang mengharap berkah dari Isa Al-Masih.

Balas
staff
5 Januari 2012 3:45 am
Balasan ke  jagona

~
Saudara Jagona,

Allah menetapkan kepada Ibrahim dan Musa suatu jalan penebusan dosa-dosa umat Israel melalui korban anak domba yang sifatnya sementara. Sebab setiap kali berbuat dosa mereka harus memberikan kurban tersebut. Kurban ini hanya berlaku sampai saat Isa Al-Masih mengorbankan diri-Nya.

Isa Al-Masih adalah penggenapan dari kurban tersebut, itu sebabnya Ia disebut “anak domba” yang menghapus dosa seluruh umat manusia. Satu kali untuk selamanya. Tertulis dalam Kitab Suci, “demikian pula Kristus (Isa Al-Masih) hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia” (Injil, Surat Ibrani 9:28).

Mengenai batu hitam, bukankah bila kita memohon berkah dari Allah kita dapat langsung memintanya pada Allah?. Mengapa harus melalui batu hitam untuk meminta berkah, padahal batu itu tidak memiliki kekuatan apa-apa? Tentu berbeda jika kita memohon berkah dari Isa Al-Masih karena dia adalah Allah.
~
NN

Balas
joni gundul
14 Desember 2011 3:16 am

*
Di Arab masa jaman pagan, Ka’bah bukan cuma yang ada sekarang tapi banyak yang lainya, digunakan untuk menyembah dewa bulan. Bulan dan bintang sebagai simbolnya, tapi anehnya sekarang dipakai oleh umat Islam.

Balas
staff
2 Februari 2012 2:44 am
Balasan ke  joni gundul

~
Saudara memang benar. Sejak dulu ada suku Quraish, suku terkuat di Mekkah yang mengatur tempat utama pemujaan di seluruh tanah Arab. Kuil yang dipenuhi dengan berhala dikenal dengan Kabah. Kakek Muhammad memiliki kehormatan sebagai pelayan dari Kabah.

Kuil itu dibuat dari tembok persegi dengan halaman yang luas, dengan bangunan menyerupai kubus di tengah. (Kata Al-Ka’ba berarti kubus).

Semua suku percaya ada Tuhan Yang Mahakuasa, tapi mereka tidak yakin siapa Tuhan itu. Mereka mencari mediator untuk berhubungan dengan Tuhan ini. Jadi, mereka membuat bermacam tipe dari patung-patung.

Al-Quran berkata mengenai patung-patung itu: “Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. (Qs 39:3).

Saat tumbuh dewasa, Muhammad terus menghabiskan waktu sekitar Kabah dan Ia melihat orang sujud di sekitar patung. Pengalaman ini memiliki pengaruh yang besar pada Muhammad sehingga berdampak terhadap ajarannya hingga sekarang.
~
NN

Balas
teduh
15 Desember 2011 2:25 am

*
Saudara Jagona, anda mengatakan istimewanya batu Hajar Aswad karena batu itu bukan berasal dari bumi. Tetapi dari meteorit yang melayang antara Jupiter dan Saturnus, dan digunakan Allah untuk menunjukkan tempat yang tepat untuk membangun Ka’bah.

Saudara Jagona, darimana orang dulu tahu bahwa hajar aswad adalah meteorit yang melayang-layang antara Jupiter dan Saturnus? Sementara ilmu astronomi belum berkembang maju seperti sekarang ini, dan kedua planet Jupiter dan Saturnus juga baru ditemukan pada era tahun 1900 masehi. Atas dasar apa sampai keluar pernyataan seperti itu! Tolong pergunakan logika sederhana.

Balas
staff
19 Desember 2011 3:36 am
Balasan ke  teduh

~
Saudara Teduh,

Terimakasih untuk tanggapan yang saudara berikan. Kiranya hal ini dapat menjadi pencerahan bagi saudara Jagona dan orang lain yang membacanya. Sehingga mereka dapat berpikir apakah memang benar batu Hajar Aswad mempunyai keistimewaan atau hanya sekedar batu, sama seperti batu-batu lainnya.
~
SO

Balas
Ilham
22 Desember 2011 2:44 am

*
Cara berfikir yang sangat ngawur apakah mencium berarti menyembah yang dicium. Yesus ketika akan ditangkap beliau sujud mencium tanah. Pertanyaannya apakah Yesus menyembah tanah?

Hanya orang bodoh yang dengan mudah menyimpulkan setiap mencium itu pasti menyembah, seperti tulisan di atas menulis umat Islam menyembah Hajar Aswad.

Kemudian soal nabi Muhamamad yang dibilang tidak konsisten, apanya tidak konsisten? Nabi Muhammad mengeluarkan seluruh berhala kecuali apa-apa yang dahulunya sudah ada, yaitu Hajar Aswad Kabah.

Balas
staff
29 Desember 2011 7:56 am
Balasan ke  Ilham

~
Saudara Ilham,

Bila saudara Ilham tidak setuju dengan isi artikel di atas, tentang tujuan atau motivasi orang Islam mencium batu Hajar Aswad Kabah, lalu menurut saudara, apakah tujuan orang Islam sampai rela berdesak-desakan bahkan sampai terinjak-injak agar dapat mencium Aswad Kabah?.

Mengapa harus memilih batu Hajar Aswad Kabah dan bukan batu lain? Adakah “sesuatu” yang ghaib pada batu tersebut sehingga dia lebih “diagungkan” diantara batu-batu lain?.

Bila memang Muhammad ingin membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala, mengapa dia harus memberi pengecualian?.
~
SO

Balas
Muhammad Tahir
22 Desember 2011 5:35 pm

*
Orang Islam mencium Hajar Aswad, karena melihat nabinya menciumnya. Orang Islam senantiasa mau mengikuti perbuatan nabinya, karena Muhammad sebagai panutan yang sempurna.

Kalau ada orang Islam yang mencium Hajar Aswad dalam hatinya menyembah batu tersebut ataukah Hajar Aswad mempunyai kekuatan menghapus dosa, maka ini melanggar prinsip Islam. Dalam prinsip Islam kekuatan itu hanya berasal dari Allah SWT semata-mata.

Kalau Nabi Isa yang disimbolkan sebagai Batu Penjuru, mudah-mudahan benar, karena kalau salah, maka sebagai orang Islam saya menganggap itu berdosa dan perlu pengampunan dari Allah SWT.

Balas
staff
29 Desember 2011 7:56 am
Balasan ke  Muhammad Tahir

~
Kami setuju dengan saudara Muhammad Tahir, kekuatan hanya berasal dari Allah. Tetapi perlu juga saudara ingat, iblis pun dapat memberi kekuatan bagi manusia.

Menurut saudara, seseorang yang rela berdesak-desakan bahkan sampai terinjak-injak, dan menghabiskan uang yang tidak sedikit hanya demi menyentuh atau mencium sebuah batu, tidakkah ada motivasi atau hasrat dalam dirinya? Apakah umat Muslim yang mencium Hajar Aswad hanya sekedar mengikuti perbuatan nabinya tanpa ada tujuan tertentu?.

Dan, pada saat nabi umat Muslim mencium batu itu, apakah dia hanya sekedar mencium tanpa ada satu maksud atau tujuan?

Saudara betul, sebuah batu tidak dapat menghapus dosa. Namun kenyataanya, berjuta-juta umat Muslim di dunia mendatangi Hajar Aswad. Mereka tidak perduli besarnya biaya yang harus dikeluarkan, juga tidak mengindahkan keselamatan dirinya, asal mereka dapat mencium atau setidaknya menyentuh batu tersebut.

Apakah ini tidak dapat dikatakan sebagai perbuatan memberhalakan sebuah batu?.

Tentang Isa Al-Masih benarkah disimbolkan sebagai “Batu Penjuru”, silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel yang terdapat di url ini: tinyurl.com/7z9bzrm
~
SO

Balas
susu kambing bubuk
9 Januari 2012 11:52 pm

*
Kalau mencium batu itu perbuatan sekedar mengikuti apa yang dilakukan Muhammad, jangan salahkan para pria yang mengawini puluhan wanita karena itu juga mengikuti Muhammad.

Balas
staff
10 Januari 2012 8:11 am
Balasan ke  susu kambing bubuk

~
Mengikuti teladan seorang nabi memang baik. Tetapi, kita juga perlu memilih mana yang layak untuk diikuti. Sebab, bagaimanapun juga, nabi tetaplah manusia yang juga dapat melakukan kesalahan. Perbuatan yang melanggar kebenaran firman Tuhan, tentulah tidak layak untuk diikuti.

Lantas, bagaimana dengan mencium batu dan mempunyai isteri lebih dari satu, apakah layak perbuatan tersebut diikuti?.
~
SO

Balas
Lala nabila
14 Februari 2012 5:03 pm

*
To: Admin,

Tidak ada nash di dalam Al-Quran dan hadist mewajibkan kami mencium Hajar Aswad.

Sama halnya dengan sholat menyembah Kabah, yang kita pahami kedua benda hanyalah simbol ukhuwah/pemersatu dalam memahami Allah atas ke-Esaan serta kebesaran-Nya, karena itu masjid dan mushola kita menghadap pada arah yang sama dipenjuru dunia.

Sekarang apa bedanya anda mencium kaki patung Yesus dalam setiap peribadatan anda, apakah disitu anda menyembah patungnya ataukah wujud persembahan iman berupa penghormatan atas kebesaran Yesus?

Balas
staff
15 Februari 2012 12:37 pm
Balasan ke  Lala nabila

~
Saudara Lala,

Kami setuju dengan saudara, tidak ada perintah di Al-Quran untuk mencium Hahar Asward. Tapi mengapa milyaran umat Muslim di dunia berlomba-lomba ke Mekkah agar dapat mencium batu tersebut? Mengapa orang-orang yang naik haji rela berdesakan bahkan tidak menghiraukan keselamatan dirinya agar dapat mencium batu itu?

Menurut sejarah, pada awal kenabian Muhammad kiblat menghadap ke Yerusalem. Dan sekarang kiblat Muslim menghadap ke Mekkah. Menurut saudara, apakah Yerusalem tidak dapat lagi menunjukkan kebesaran Allah sehingga kiblat di geser ke Mekkah? Atau mungkin Allah yang disembah Muhammad saat itu telah berpindah dari Yerusalem ke Mekkah?

Kami tidak pernah mencium kaki patung Yesus. Dalam beribadah, kami hanya memuliakan Allah, tidak ada yang lain.
~
SO

Balas
Victor
25 April 2012 3:40 pm

*
Mencium adalah sala satu tradisi dari timur tengah yang merupakan ritual penyembahan pagan terhadap berhala-berhala :

(Kitab 1 Raja-Raja 19:18) “Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia”

Ini adalah tradisi dari jaman kuno yg sudah lama ada di Babilon, India, Persia, dan daerah-daerah lainya di Timur Tengah, dan merupakan bentuk penghormatan atau penyembahan terhadap sesuatu objek yang dianggap memiliki kekuatan magis. Entah kenapa cara ini dimasukan dalam ritual ibadah agama Islam

Balas
Laila Masud
21 Agustus 2012 4:56 pm

*
Saya tentu akan mencium batu hitam itu. Kenapa tidak? Semua adalah perintah Nabi Muhammad, dan saya akan mengikutinya.

Sebagai informasi, tidak ada niatan kami ke Mekkah hanya untuk mencium Hajar Asward. Kami ke Mekkah untuk menyempurnakan rukun Islam, untuk beribadah di Rumah Allah yang mendapat pahala hingga ribuan kali lipat. Dan tidak ada pemaksaan untuk itu. Hanya bagi yang mampu saja, baik secara fisik maupun materi.

Mungkin Anda akan beranggapan berdoa bisa di mana saja. Ketemu orang juga bisa dimana saja. Tapi kalau ke rumahnya bukankah lebih baik sambutannya?

Dengan mengumpulkan hamba Allah di seluruh dunia ke Mekkah, akan membuat teratur semua peribadatan di dunia ini.

Balas
staff
27 Agustus 2012 9:40 am
Balasan ke  Laila Masud

~
Saudarai Laila,

Kami bisa memahami bagaimana keinginan saudara untuk dapat mencium Hajar Asward, sebagai perintah dari nabi saudara. Walau sungguh membingungkan, bagaimana mungkin Islam yang dikenal sebagai agama yang menolak keras penyembahan berhala, justru memerintahkan umatnya untuk mencium sebuah batu.

Bila ketika seseorang pergi ke Mekkah, dan dia akan mendapat pahala hingga ribuan kali lipat, lalu bagaimana dengan orang-orang Muslim yang tidak mempunyai dana cukup untuk pergi ke Mekkah? Sungguh kasihan, mereka tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pahala hingga ribuan kali lipat.

Benarkah Mekkah adalah rumah Allah? Apakah ada perkataan Allah yang mengatakan bahwa Mekkah adalah rumah-Nya atau ajaran ini hanyalah pengajaran dari manusia saja?

Setahu kami, Allah tidak menetap dalam satu tempat tertentu. Allah selalu ada dimanapun dan kapanpun. Dia tidak terbatas pada satu tempat dan waktu-waktu tertentu.
~
SO

Balas
frans
11 Desember 2012 6:02 am

*
Asal-usul Kabah dan Batu Hitam yang memang peniggalan adat bangsa Pagan bukanlah hal baru, tapi mengapa masih diperdebatkan ya? Apakah yang berdebat tidak pernah buka google atau tidak pernah membaca buku sejarah? Atau mungkin karena hal itu dilarang/ditabukan oleh agama tertentu?

Kalau sudah tahu itu semua adat bangsa Pagan yang tidak mengenal Tuhan, mengapa masih dilanjutkan sampai zaman sekarang, apalagi sampai dibenarkan dan dicantumkan dalam kitab suci salah satu agama.

Itu pertanyaan saya, mohon ada yang mau berbaik hati memberi pencerahan.

Balas
Leonardus Djoko
5 Juni 2013 7:10 pm

*
Saya pernah mendengar kesaksian Ali Makrus (katanya keturunan nabi Muhamad) bahwa batu hitam itu tempat bersemayamnya 8.888 jin.

Balas
Suprihatin
3 Juli 2013 3:26 am

*
Staf Isa dan Islam,

Wawasan anda cukup luas, tapi sayangnya salah penafsiran. Nabi Muhammad mencium Hajar Aswad bukan karena menyembahnya, melainkan kerinduan akan surga karena batu tersebut berasal dari surga. Umat Muslim yang mau mengikutinya silahkan kalau tidak juga tidak apa-apa.

Terimakasih.

Balas
staff
5 Juli 2013 9:02 am
Balasan ke  Suprihatin

~
Saudara Suprihatin,

Maaf sebelumnya untuk pertanyaan saudara mengenai bangsa Yahudi kami hapus. Karena di artikel ini kita sedang membahas mengapa orang Islam harus pergi mencim Batu Hitam ke Mekkah.

Memang umat Muslim ada yang mempercayai bahwa Hajar Aswad adalah batu yang jatuh dari sorga. Tapi sayangnya tidak ada yang dapat membuktikan kebenaran cerita tersebut.

Menurut Sdr. Suprihatin, apakah Allah berkenan bila kita mengimani sesuatu yang tidak jelas kebenarannya? Atau apakah Al-Quran ada menjelaskan bahwa batu tersebut benar-benar jatuh dari sorga?
~
SO

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Apakah Batu Hitam Hajar Aswad dan Batu Penjuru di Injil…
  • 5 Misteri Tentang Batu Hajar Aswad yang Belum Terungkap
  • Apa Tujuan dan Manfaat Sholat Tahajud Bagi Mukmin? 
  • Manfaat Ritual Ibadah Haji dan Cara Selamat di Akhirat
  • Apakah Makna Qurban Idul Adha Bagi Umat Islam?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz