Batu hitam Hajar Aswad sangat penting bagi Mukmin. Banyak umat Islam berebut untuk menyentuh dan menciumnya saat beribadah di Mekah.
Hajar Aswad berada di Ka’abah. Terletak di bagian pojok timurnya.
Apakah sebenarnya batu hitam Hajar Aswad? Mari kita lihat sejarah dan manfaatnya.
Kita akan melihat apakah ada batu istimewa yang berguna bagi ibadah kita. Sehingga melaluinya kita bisa mendapatkan pengampunan dosa dan surga.
Asal Batu Hitam Hajar Aswad Menurut Islam
Menurut tradisi Islam, batu ini berasal dari surga. Pada awalnya, ia seperti batu permata yang bercahaya amat terang (Sunan Tirmidzi 804).
Batu hitam Hajar Aswad dipercaya awalnya berwarna putih. Namun menjadi hitam karena dosa manusia.
“Hajar Aswad turun dari surga dengan warna lebih putih dari susu kemudian berubah menjadi hitam karena dosa-dosa anak Adam” (Sunan Tirmidzi 804).
Tradisi juga menyatakan Ismail yang menemukan batu ini. Bertepatan saat Nabi Ibrahim sedang membangun Ka’abah. Akhirnya mereka yang menempatkan di pojok timur.
Selanjutnya dalam ibadah orang memegang dan menciumnya. Umat Islam percaya hal ini karena mencontoh Nabi Ibrahim maupun Nabi Islam. Sehingga menjadi Sunnah.
Keunggulan Batu Hitam Hajar Aswad
Ada banyak keistimewaan batu hitam yang umat Islam yakini. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
- Tanda menjawab panggilan Allah.
“. . . orang yang umrah tidak berhenti bertalbiyah hingga dia menyentuh Hajar Aswad . . .” (Sunan Tirmidzi 842).Saat umrah, umat melakukan talbiyah. Yaitu berkata, “aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah.”Rangkaian ibadah ini hanya rampung saat menyentuh batu hitam Hajar Aswad. Jadi batu ini sangat penting dalam ibadah. Karena menjadi tanda pemenuhan ritual ibadah
- Untuk menghapus dosa.
“Mencium Rukun Yamani dan Rukun Aswad akan menghapus dosa sehabis-habisnya” (Musnad Ahmad 5364).Yang terutama umat Islam percaya batu ini bisa menghapus dosa. Sehingga banyak orang berebut memegang dan menciumnya.
- Hajar Aswad akan bersaksi saat kiamat (Musnad Ahmad 2275).
Hadits menyatakan bahwa Hajar Aswad nantinya bisa berbicara. Untuk menyatakan mana umat yang beribadah (tawaf) dengan baik.
Pertanyaan Mengenai Batu Hitam Hajar Aswad
Semua informasi ini menarik. Namun di pihak lain ada banyak umat juga memiliki pertanyaan. Yaitu:
- Benarkah batu bisa menghapus dosa?
Hanya Allah yang mampu menghapus dosa manusia.Juga jika batu ini suci mengapa bisa berubah menjadi hitam? Jika demikian masihkah ia dapat menghapus dosa kita? - Jika batu hitam Hajar Aswad sedemikian istimewa, mengapa tidak ada ayat Al-Quran mengenainya?
- Mengapa batu bisa bersaksi? Bukankah benda mati tidak memiliki pikiran dan ruh?
- Bagaimana nasib jemaah yang gagal atau belum pernah memegang Hajar Aswad?
Terlebih lagi sahabat Nabi Islam juga mempertanyakannya. Umar bin al-Khattab pernah menyatakan pendapatnya.
“. . . sungguh aku mengetahui bahwa kamu hanyalah batu yang tidak bisa mendatangkan madlarat maupun manfa’at. Namun kalau bukan karena aku telah melihat Nabi menciummu tentu aku tidak akan menciummu” (Shahih Bukhari 1494).
Asal Batu Hitam Hajar Aswad Menurut Sejarah
Dalam keadaan ini banyak umat melihat dari sejarah dan arkeologi. Karena ingin mendapat berbagai informasi tambahan mengenai asal mula batu hitam ini.
Ada beberapa poin penting sepanjang sejarah mengenai keberadaan batu ini, yang perlu kita cermati.
1. Sejarah Ka’abah dan batu hitam Hajar Aswad.
Dari catatan sejarah keberadaan orang Arab telah ada ribuan tahun yang lalu. Namun data kota Mekah baru muncul setelah Abad ke 4 M.
Awalnya suku Khuza’ah dari Yaman yang membangun kota Mekah. Selanjutnya suku Quraisy menguasainya dan membangun kembali Ka’bah pada 608 M.
Pada waktu itu ada banyak bangunan seperti Ka’abah di berbagai tempat lainnya. Misalnya, salah satu yang terbesar ada di kota Taif. Kebesaran kota Taif tertulis dalam Al-Quran (Qs 43:31).
Pada tiap Ka’abah memiliki batu yang besar. Hal ini karena batu adalah elemen utama dalam pemujaan bangsa Arab kuno pra-Islam. Mengapa ada banyak batu sakral lain dalam budaya Arab kuno pra-Islam?
2. Konflik suku Quraish.
Dalam sejarah pembangunan Ka’abah pernah ada konflik besar. Yaitu di antara kabilah (suku-suku) di Quraish.
Karena mereka masing-masing mengumpulkan batu untuk pembangunan. Namun, setiap kabilah ingin mengangkat Hajar Aswad ke tempatnya sendiri keadaan ini menimbulkan konflik besar. Sampai mereka hampir berperang satu sama lainnya. Akhirnya selesai dengan Nabi Islam yang menjadi penengahnya.
Karena itu pada masa pra-Islam orang Quraish menamainya Al Amin. Yaitu orang yang dipercaya memindahkan Hajar Aswad.
Informasi ini menyatakan Hajar Aswad sangat penting. Bahkan untuk pemujaan zaman pra-Islam. Suku Quraish tidak konflik untuk hal apapun kecuali saat perebutan batu ini.
Bukankah Hajar Aswad batu suci dari zaman Nabi Ibrahim? Mengapa terpakai untuk penyembahan berhala?
3. Batu hitam Hajar Aswad pernah tercuri.
Batu ini sempat tercuri sekitar tahun 930 M oleh para pejuang Qarmatian dalam peperangan.
Hajar Aswad semula merupakan batu utuh. Namun karena berbagai peristiwa sejarah kini terdiri dari delapan buah dengan ukuran berbeda-beda. Yang per bagiannya disatukan pada sebuah batu besar dan terbungkus bingkai perak.
Banyak kalangan mempertanyakan keaslian batu hitam ini. Termasuk dari sejarawan Islam.
Apakah benar seluruh bagiannya merupakan batu asli? Karena mungkin saja ada bagian yang tertukar atau menjadi tambahan.
Samakah Hajar Aswad dengan Batu Penjuru?
Dalam keadaan seperti ini banyak umat Islam yang menjadi gelisah. Namun sebagian lainnya tetap meyakini keabsahan Hajar Aswad.
Bahkan ada yang menyatakan dalil batu istimewa ini juga terdapat dalam Kitab Injil. Yaitu dengan sebutan batu penjuru.
“. . . batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita” (Injil, Matius 21:42).
Namun pandangan ini tidak tepat. Batu Penjuru tidak berbicara mengenai Hajar Aswad. Melainkan mengenai Isa Al-Masih.
Ayat ini menyatakan Isa Al-Masih yang tertolak oleh orang Yahudi pada zamannya. Ia bahkan sampai mati tersalib.
Namun semua hal ini justru menyatakan keselamatan Allah. Bahwa melalui Isa Al-Masih manusia bisa memperoleh pengampunan dosa saat kita mengimani dan menjadi pengikut-Nya.
Inilah arti Batu Penjuru. Yaitu batu utama atau batu fondasi. Batu ini terletak pertama. Sehingga menentukan posisi seluruh struktur bangunan.
Ayat lainnya dalam Kitab Injil menerangkannya. “Yesus [Isa Al-masih] adalah . . . batu penjuru . . . Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia . . .” (Injil, Kisah Para Rasul 4:11-12).
Batu Asli yang Menghapus Dosa
Jadi jelas bahwa batu hitam Hajar Aswad berbeda dari batu penjuru. Namun dalam hal ini batu penjuru menjawab kerinduan umat. Yaitu menjadi jalan untuk menghapus dosa.
“Dia [Isa Al-Masih] yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa [tersalib] . . . dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah [surga]” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Semua manusia pasti rindu dosanya terhapuskan. Caranya, kita tidak perlu berlomba-lomba mencium batu. Melainkan melalui Isa Al-Masih maka tersedia jalan Allah bagi keselamatan kita.
Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Maka kita akan mendapatkan pengampunan Allah untuk semua dosa dan jaminan surga.
Lihat artikel ini dalam bentuk video
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara dibersihkan dari dosa? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- 5 Misteri Tentang Batu Hajar Aswad yang Belum Terungkap
- Bisakah Penghapusan Dosa Melalui Batu Hajar Aswad?
- Cara Menghapus Semua Dosa Hanya Dengan Melakukan 1 Hal
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan Saudara setelah membaca bahwa batu Hajar Aswad berbeda dengan Batu Penjuru di dalam Injil?
- Apakah menurut Saudara mencium batu hitam Hajar Aswad ataukah Isa Al-Masih yang pasti dapat menghapus dosa? Jelaskan!
- Isa Al-Masih menjamin keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Apakah ada cara lain cara seseorang mendapat keselamatan di akhirat? Mohon penjelasannya.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].