Ayat keenam Al-Fatihah memuat permohonan kepada Allah yang terpenting. Setiap Muslim berulang kali mengucapkan permohonan ini. Semestinya semua umat manusia mengucapkannya juga. Siapa dapat memanjatkan permintaan kepada Allah yang lebih penting daripada permintaan untuk tahu maksud jalan yang lurus?
Pengalaman Pengarang dengan Al-Fatihah
Saya mencintai Al-Fatihah dan sudah mengarang 106 artikel berdasarkan sura kesayangan ini. Saya juga hafal Al-Fatihah dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris. Juga, saya sudah membaca dengan teliti tafsiran Al-Fatihah di Tafsir Al-Mishbah, karangan M. Quraish Shihab, mantan Menteri Agama Indonesia dan pakar agama Islam.
Walau saya belum tahu bahasa Arab, saya sudah membaca Al-Fatihah dalam delapan terjemahan bahasa Inggris (Sahih International, Pickthall, Yusuf Ali, Shakir, Muhammad Sarwar, Mohsin Khan, Arberry).
Penafsiran Al-Fatihah 1:6 yang Sulit Diterima
Hampir semua pakar Islam mengajarkan bahwa maksud “jalan yang lurus” adalah jalan amal dan perbuatan yang dikemukakan Al-Quran dan Hadith. Kita perlu mempertimbangkan tafsiran mereka.
Pertama, melakukan “amal dan perbuatan” sesuai dengan ajaran agama Islam tidak menjamin Mukmin masuk sorga. Sebaliknya Al-Quran mengajarkan bahwa setiap Mukmin akan masuk neraka. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Mungkinkah Allah memimpin kita ke salah satu “jalan lurus” yang menuju neraka?
Kedua, bila “jalan lurus” terdapat dalam Al-Quran, lebih baik ayat enam berbunyi, “Tolonglah kami menjalankan perintah-perintah dalam Al-Quran dan Hadith.” Tetapi permohonan dalam ayat enam memberi kesan bahwa pendoa tidak tahu dimana harus mencari “jalan lurus.”
Semestinya “Jalan yang Lurus” Memimpin ke Sorga
Ada satu setengah milyar Mukmin di dunia. Sebagian mengucapkan dalam bentuk permohonan Al-Fatihah sampai 17 kali sehari. Kebanyakan mereka serius, penuh iman dan tulus. Mereka sungguh ingin tahu “jalan yang lurus.”
Berulang kali saya bertanya pada teman Muslim, yakinkah mereka masuk sorga setelah meninggal. Saya belum pernah mendengar Mukmin menjawab, “Saya pasti ke sorga sesudah mati.” Apa yang saya dengar? Biasanya, “Mudah-mudahan ke sorga.”
Jadi kelihatan Allah tidak membalas doa, “Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
Mungkinkah Artikel Ini, yang Anda Baca, Balasan Doa Anda?
Nabi yang dihargai para Mukmin berkata, “Akulah Jalan . . .” Ia tidak mengatakan Ia tahu jalan ke sorga. Ia tidak mengatakan Ia akan menunjukkan jalan ke sorga. Tapi dengan berani Ia berkata “Aku inilah Jalan.”
Juga Ia menekankan bahwa orang yang menerima Dia sebagai “Jalan” ke sorga pasti tidak akan binasa. Mereka akan hidup selama-lamanya. Jadi orang yang menerima Dia sebagai “Jalan” bukan “mudah-mudahan selamat” tetapi “pasti selamat.”
Klik di sini jika Anda rindu menjadi pasti selamat!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mungkinkah Allah ingin kita menjadi pasti tentang keselamatan sesudah kita mati? Mengapa Anda merasa demikian?
- Tatkala Anda mengucapkan Al-Fatihah, apakah Anda tulus mohon pertolongan Allah untuk menunjukkan maksud jalan yang lurus? Atau apakah Al-Fatihah 1:6 hanya merupakan permintaan yang diucapkan tanpa iman yang sungguh-sunguh? Jelaskanlah pengalaman Anda.
- Mengapa Isa Al-Masih berani mengatakan, “Aku inilah Jalan . . .” daripada mengatakan, “Aku menunjukkan jalan . . . ?” Berikanlah pandangan Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Maksud Jalan Yang Lurus dalam Surah Al-Fatihah?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- 4 Kelebihan Utama Al-Fatihah
- Semua Agama ‘Jalan’ Menuju Allah?
- Al-Fatihah – Surat Permohonan “Jalan” Kepada Allah
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Makin ekstrim saja ini Staff dalam memuat artikel ini.
~
Saudara Not God,
Menyimak dan mencermati Al-Fatihah akan menimbulkan tanda tanya besar. Sebab Al-Fatihah dipanjatkan 17 kali sehari, tetapi doa ini tidak kunjung dijawab hingga ajal menjemput. Tentu ini perlu dipertanyakan, bukan?
Kami berpendapat bahwa artikel ini memuat fakta yang tak terbantahkan, sehingga saudara perlu menjelaskan dimanakah letak dusta yang saudara maksud. Apakah maksud saudara bahwa Al-Fatihah sudah dijawab? Bila sudah dijawab, mengapa Al-Fatihah selalu dipanjatkan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Staff IDI,
Siapa yang percaya dengan artikel ini? Seorang pendusta berbicara apakah omongannya bisa di percaya? Motivasinya apa coba nulis artikel sampah gini, dengan menghujat agama lain untuk kepentingan sendiri. Bacalah sejarah abad pertengahan, agama Kristen adalah paling kejam dan biadab.
~
Saudara Fanya,
Menarik sekali tanggapan saudara. Kami memaklumi bila saudara memberikan tanggapan demikian. Sebab faktanya doa ini dipanjatkan sebanyak 17 kali dalam sehari. Namun, Muslim tidak kunjung mengetahui dengan pasti keselamatannya. Alih-alih mendapatkan keselamatan, Al-Quran memberikan kepastian masuk neraka (Qs 19:71). Tidakkah ini ironis?
Pertanyaannya adalah mengapa saudara selalu memanjatkan Al-Fatihah bila alloh saudara tidak memberikan kepastian masuk sorga? Bukankah jalan lurus seharusnya memberikan kepastian masuk sorga? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Lewat kewat tidak sengaja ketemu situs ini. Mengapa omongannya besar, merasa paling pintar dalam memahami maksud Surah Alfatihah. Saudara Staff berguru di mana ya? Jangankah jadi sok pintar kalau memang tidak tahu. Orang Islam di sini akan lebih percaya kepada omongan ustadz dan ahli ilmu agama Islam.
Dari pada Sama Saudara staff yang tidak tahu apa-apa tentang Islam.Tapi gayanya seperti orang ygan sudah paham tentang agama Islam. Apa tidak malu tuh kalau ada ustadz yang baca artikel Ini? Pasti langsung diketawain.
~
Saudara Ibrahim,
Adalah hak setiap orang untuk memercayai ustadz atau ulama. Tetapi kami berpendapat bahwa saudara perlu menanyakan kepada ustadz atau ulama saudara, apakah ustadz tersebut yakin dan pasti masuk sorga ketika memanjatkan Al-Fatihah? Bukankah Al-Fatihah dipanjatkan agar ditunjukkan jalan yang lurus? Mengapa jalan yang lurus tidak kunjung ditunjukkan? Mengapa Al-Quran memastikan saudara masuk neraka (Qs 19:71)? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Adalah suatu kemestian mendatangi neraka, jadi jelas jalan yang lurus menuju neraka. Saya tidak bisa menerima kenyataan ini, kita manusia berdosa, maka perlu ada Juruselamat. Isa Al-Masih adalah Juruselamat.
~
Saudara Ismail,
Setiap orang yang mengharapkan masuk sorga pasti tidak akan siap menerima kenyataan masuk neraka. Alih-alih mendapatkan keselamatan dengan memanjatkan Al-Fatihah, Al-Quran memastikan masuk neraka. Tidakkah ini ironis? Kami berharap pengunjung situs ini memikirkannya.
~
Solihin
~
Akulah Jalan, jalan kemana? Kalau bukan kepada Tuhan, bukti Yesus bukan Tuhan, karena Ia hanya menjadi jalan. Kalau Yesus dan Bapa sudah menjadi satu dengan Bapa sebagai Tuhan, mengapa mereka terpisah menjadi jalan dan tujuan?
Berserah dirilah kalian Nasrani, sebagai seorang Muslim, karena di dalam penyerahan diri sudah menyatu jalan dan tujuan. Dengan selalu memohon kepada-Nya, agar melalui-Nya dan doa yang diajarkan-Nya, saudara terus dibimbing-Nya ke jalan yang lurus (Al Fatihah).
~
Saudara Zakir,
Membaca keseluruhan ayat Injil tersebut akan memberikan pengertian yang benar bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada kalau tidak melalui Isa Al-Masih. Ini berarti Isa Al-Masih satu-satunya juruselamat manusia.
Muslim memanjatkan Al-Fatihah setiap hari, setidaknya 17 kali dalam sehari. Namun, Muslim belum memiliki kepastian masuk sorga. Uniknya, Al-Quran tidak memberikan kepastian masuk sorga, tetapi kepastian masuk neraka. Tidakkah ini ironis? Pertanyaannya adalah mengapa memanjatkan Al-Fatihah tidak juga menemukan jalan keselamatan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Staf IDI, Ismail,
Di Eropa agama Kristen sudah hancur, makannya para iblis misionaris pindah lapak ke Indonesia untuk mencari domba-domba bodoh yang mau diajak tersesat. Maka dari itu muncullah website ini, tapi sayangnya usaha mereka sia-sia, sampai kapanpun negeri ini selalu menjadi moyoritas Muslim terbesar sedunia.
~
Saudara Fanya,
Memiliki kebanggaan sebagai mayoritas tidak memberikan jaminan pasti masuk sorga. Buktinya, umat Islam sedunia memanjatkan Al-Fatihah agar ditunjukkan jalan yang lurus, tetapi tidak kunjung ditunjukkan. Padahal 600 tahun sebelum Al-Quran muncul, Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Isa Al-Masih.
Ini menjadi tanda tanya besar. Mengapa Isa Al-Masih berani mengatakan, “Aku inilah jalan…”? Bukankah ucapan ini hanya Allah yang layak menyampaikannya? Lagi pula, hingga saat ini Muslim belum ditunjukkan jalan yang lurus tersebut. Pertanyaannya sampai kapan saudara akan memanjatkan doa ini bila jalan itu tidak kunjung ditunjukkan? Mengapa? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
“Selanjutnya Kami sungguh lebih mengetahui orang yang seharusnya (dimasukkan) ke dalam neraka. Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut” (Qs 19:70-72). Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak” (Qs 19:88).
~
Saudara Omong,
Ayat Al-Quran yang saudara kutip menegaskan bahwa Muslim akan dimasukkan ke neraka, termasuk orang bertakwa. Tidakkah ini lebih ironis lagi? Bagaimana mungkin alloh saudara begitu tega memasukkan orang yang takwa masuk ke neraka? Kami yakin orang yang bertakwa memanjatkan Al-Fatihah sungguh-sungguh. Tetapi konsekuensi yang diterimanya adalah neraka.
Pertanyaannya adalah mengapa jalan yang lurus membawa kematian bukan kehidupan? Mengapa jalan yang lurus belum ditunjukkan hingga saat ini? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin
~
To: IDI,
Saya malah meragukan kalau anda betul-betul membaca surat Alfatihah ini. Bukti nyata bahwa anda tidak membacanya adalah dengan penafsiran yang keliru dan serampangan tentang “jalan yang lurus”. Di surah ini sangat gamblang sekali apa itu “jalan yang lurus”, yaitu dengan ayat lanjutannya. Coba perhatikan ya “Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Kau berikan nikmat kepada mereka, bukan jalan orang Kau benci (Yahudi) dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat (Nasrani).
Segampang itu pengertiannya, tapi kenapa anda masih tidak tahu. Ini berarti klaim anda sangat keliru. Bagaimana saudaraku, apa anda sekarang yakin?
~
Saudara Noris,
Kami sering membaca Al-Fatihah. Walaupun saudara menjelaskan ayat 7 dari surah tersebut tetap tidak mengubah posisi Muslim di hadapan alloh Islam. Buktinya, Al-Quran memastikan saudara dan Muslim lainnya masuk neraka (Qs 19:71). Bukankah ini ironis? Meminta ditunjukkan jalan yang lurus, yang diberikan adalah kematian kekal.
Pertanyaannya adalah apakah jalan yang lurus sudah ditunjukan saat ini? Mengapa? Bagaimana saudara dapat memastikan ditunjukkan jalan yang lurus bila Muslim yang sudah 14 abad telah memanjatkan doa ini tidak kunjung ditunjukkan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Pengikut Yesus,
1.Yesus turun dari sorga, artinya Dialah Juruselamat, Raja segala Raja. Coba nabi mana yang turun dari sorga?
2. Coba buktikan di mana ayatnya kalau Yesus pernah berkata dengan kalimat “Aku bukan Tuhan?”
To: Zakir,
Tulislah yang lengkap, “…Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup”. Yesus dan Bapa adalah satu. Di dunia Yesus adalah selain jalan tapi juga kebenaran sejati yang memberikan kehidupan kekal setelah kematian di dunia. Sekarang Dia bersatu dengan Bapa, datang kepada Bapa artinya datang kepada-Nya. Karena Bapa dan Yesus dalam alam kekal adalah satu adanya, hakekat Tuhan itu Esa/satu adanya.
Usil,
Saya percaya kepada Alkitab dan Alkitab memberikan keterangan bahwa Yesus adalah Juruselamat umat manusia. Dan Juruselamat itu hanya Tuhan, tidak ada yang lain. Yesuslah yang punya jalan itu karena Dia satu-satunya Juruselamat tidak ada yang lain yang datang dari sorga. Coba sebutkan nabi mana yang turun dari sorga?
~
Saudara Toto,
Satu-satunya pribadi yang berani mengatakan jalan dan kebenaran dan hidup hanya Isa Al-Masih. Seharusnya ini menjadi pertanyaan besar dalam hati rekan-rekan Muslim. Setidaknya bila ini dihubungkan dengan Al-Fatihah, maka akan terkuak rahasia Al-Fatihah sesungguhnya, yakni hanya Isa Al-Masih yang dapat memberikan jalan itu. Terimakasih saudara Toto.
~
Solihin
~
To: Sdr. Tot,
Juru tulis adalah tukang tulis yang disuruh majikannya untuk menulis. Jurumudi adalah pengemudi yang disuruh majikannya untuk mengemudi. Juruselamat adalah penyelamat yang disuruh oleh Tuhan untuk menyelamatkan, karena Yesus bukan Tuhan. Masih mau membantah?
~
Saudara Usil,
Terdapat ketidakjujuran dalam pernyataan saudara. KBBI memberikan definisi juruselamat adalah orang yang menyelamatkan atau bertindak sebagai penolong dalam kesukaran; penyelamat. Tidak ada tambahan bahwa ia disuruh. Mencermati definisi yang diberikan KBBI, maka juruselamat adalah pribadi yang menyelamatkan manusia. Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia. Karena tentang hal ini, Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Pertanyaannya adalah mengapa Isa Al-Masih berani berkata bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Usil,
Baca dengan seksama. Kitab Nabi Yesaya 43:11 ”Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain dari pada-Ku.” Kitab Nabi Hosea 13:4 “Tetapi Aku adalah Tuhan, Allahmu sejak di tanah Mesir; engkau tidak mengenal allah kecuali Aku dan tidak ada Juruselamat selain dari Aku.” Dan masih banyak lagi ayatnya yang bertebaran di Alkitab bahwa Juruselamat adalah Tuhan tidak ada yang lain.
~
Saudara Toto,
Firman Allah yang disampaikan para nabi tersebut merupakan penegasan bahwa hanya Allah satu-satunya juruselamat. Injil telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya juruselamat manusia. Kiranya fakta ini menjadi penghiburan bagi saudara Usil yang masih mencari jalan yang lurus tersebut. Terimakasih saudara Toto.
~
Solihin
~
Solihin
Mengapa Isa Al-Masih berani mengatakan, “Aku inilah Jalan . . .” daripada mengatakan, “Aku menunjukkan jalan…? ” Berikanlah pandangan Anda.
–
Anda berkata kenapa Yesus berani mengatakan “Aku inilah jalan kebenaran dan hidup”. Alasannya sebab Yesus adalah utusan Allah, makanya tidak heran dalam Injil, Surat 1 Timotus 2:5 berkata bahwa Nabi Isa adalah jembatan antara Allah dan manusia. Bukankah setiap nabi adalah jembatan antara Allah dan manusia?
Dan di Al-Quran juga dikatakan bahwa bagi tiap-tiap kaum Allah selalu mengutus seorang pemberi bimbingan dan petunjuk Qs 13:7 dan Qs 35:24. Jadi saya tidak aneh kalau Nabi Isa berkata kalau diri-Nya adalah jalan kebenaran dan hidup. Sebab Beliau adalah salah satu utusan Allah yang terhebat dan saya mengimaninya.
*
Saudara Rizal,
Kami mengajak saudara mengkaji hal ini. Bila Isa Al-Masih sekedar utusan Allah, maka mengapa Ia berani mengatakan Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup? Adakah para nabi yang berani mengatakan sebagaimana Isa Al-Masih katakan? Tertulis dimanakah itu? Mohon pencerahan saudara.
Saudara dan rekan-rekan Muslim lainnya masih bergumul dengan surah Al-Fatihah tentang jalan yang lurus. Setidaknya, saudara memanjatkan doa ini 17 kali dalam sehari. Alih-alih mendapatkan jawaban yang menyenangkan, Al-Quran tidak memberikan jawaban apapun, kecuali jawaban kematian kekal (Qs 19:71). Inikah yang dimaksud jalan yang lurus, yakni kematian kekal (neraka)? Mengapa? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin
**
1. Allah sangat mengasihi manusia. Allah tidak ingin manusia binasa karena dosa. Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang sanggup melaksanakan Taurat secara sempurna tanpa cacat sedikit pun. Oleh karena itu hanya Allah sendirilah yang harus menyelamatkan manusia. Musa di Taurat dan di Al-Quran tidak pernah mengajarkan amal ibadah untuk menghapus dosa tapi lewat penggantian nyawa dengan nyawa.
Di kalangan Islam sendiri mengenai surah Al Fatihah masih bermasalah. Mengenai Basmallah masih perdebatan sampai saat ini. Paham mazhab Safei mengatakan “Sholat tidak sah jika tidak baca basmallah”. Paham Mazhab Maliki mentakan “Basmalah tidak pernah diucapkan oleh Allah dalam sura Alfatihah”.
**
Saudara Samson,
Isa Al-Masih berfirman bahwa karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Isa Al-Masih ke dunia. Ini pertanda bahwa Isa Al-Masih satu-satunya jalan keselamatan. Seyogianya Muslim merujuk pada Isa Al-Masih bila membaca Al-Fatihah. Kami berharap pengunjung situs menyadarinya.
~
Solihin
~
Usil ,
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”. Yesuslah yang punya jalan ke sorga , tidak ada nabipun yang datang dari sorga selain Juruselamat. Dia sekarang bersatu dengan Bapa karena Yesus dan Bapa adalah satu.
Dan menjadi bapamu bila, meninggikan Dia. Roh Kudus-lah yang diutus oleh-Nya yaitu Roh yang keluar dari Bapa yang dapat setiap manusia mengaku bahwa Yesus adalah Juruselamat Injil, Surat 1 Korintus 12:3 “Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: ‘Terkutuklah Yesus!’ dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: ‘Yesus adalah Tuhan’, selain oleh Roh Kudus.”
~
Saudara Toto,
Menarik bahwa Isa Al-Masih yang punya jalan ke sorga. Lebih tepat lagi adalah Isa Al-Masih adalah jalan itu sendiri, sehingga tidak ada keraguan pada Isa Al-Masih. Umat Islam memanjatkan Al-Fatihah setiap hari perlu mempelajari dan mengkaji Al-Fatihah, siapakah yang dimaksud dengan jalan lurus tersebut. Terimakasih saudara Toto.
~
Solihin
~
To: Staf IDI,
Katanya sudah membaca tafsir surah Al-Fatihah Al Misbah karya Prof DR Quraish Shihab. Lalu memberi komentar sebaiknya bunyinya ayat 6 dari Al-fatihah. Tolong kami menjalankan perintah perintah Al-Quran dan hadist, memangnya kamu lebih pandai dari Prof Quraish Sihab. Bahasa Arab saja tidak paham, nol besar.
Memang benar kami Muslim bila ditanya pasti kamu masuk surge, akan menjawab mudah-mudahan masuk surga. Kami tidaklah sesombong anda memastikan diri pasti masuk surga. Mengapa? Salah satu alasannya diantara kita tidak ada yang tau berapa lama usia kita. Bisa saja tahun ini kita mengikuti ajaran Allah dengan benar namun bisa saja tahun depan kita terjerumus dalam dosa-dosa dan jauh dari Allah. Hari ini kita benar tapi besok kita salah.
~
Saudara Ary,
Memercayai janji Allah bahwa setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih akan diselamatkan bukan perkara sombong. Disebut kesombongan bila ia meninggikan diri atas usahanya, termasuk orang-orang yang menganggap bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan melakukan perbuatan baik ataupun amal. Ini bentuk kesombongan karena tidak mau menerima rahmat dari Allah.
Kami senang saudara mengakui dengan jujur bahwa Muslim akan menjawab mudah-mudahan bila ditanyakan tentang kselamatan. Ini berarti jalan lurus yang didoakan setiap hari tidak kunjung ditunjukkan. Empat belas abad telah berlalu sejak kemunculan Islam, namun hingga sekarang doa itu tidak pernah dijawab. Bagaimana saudara memandang hal ini?
~
Solihin
~
Ary,
Memang betul ketika menjadi muslim sangat sulit untuk mengatakan aku pasti selamat masuk sorga, itu bukan karena sombong . Tapi karena setiap Muslim termasuk Muhammad pun tidak bisa memastikan dirinya masuk sorga. Karena Muslim sudah menjadi ketetapan harus mati dalam dosa seperti ayat “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71).
~
Saudara Toto,
Konsep yang ditawarkan Muhammad mengenai keselamatan membuat Muslim bingung sehingga tidak dapat menjawab lugas dan tegas. Kata ‘mudah-mudahan’ menjelaskan adanya kebingungan dan ketidakpastian. Kami berharap saudara Ary memikirkan apa makna Al-Fatihah sesungguhnya bagi keselamatan Muslim.
~
Solihin
~
To: Staf lDl,
Artikel yang saudara tulis di atas ini adalah karangan-karangan yang saudara susun menurut selera sendiri. Tidak lain sumber datanya saudara peroleh dari Al-Quran. Lalu kalian edit kemudian dijadikan karangan/ buletin. Dengan sombongnya saudara katakan bahwa inilah ajaran yang diajarkan lsa Al-Masih. Dasar manusia tidak tahu malu. Katanya saudara tidak mengakui Nabi Muhammad, akan tetapi ayat-ayat Al-Quran dicopy buat referensi.
~
Saudara Sabda,
Kami mengerti sikap saudara demikian. Kami bertanya kepada saudara. Adakah kami tidak jujur kepada saudara? Bukankah kami selalu mengatakan bahwa Al-Quran hanya sekedar referensi dan tidak pernah mengakuinya sebagai firman Allah?
Membaca Al-Fatihah yang isinya memohon untuk ditunjukkan jalan yang lurus merupakan hal menarik bagi kami. Sebab Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup enam abad sebelum kemunculan Al-Quran. Dengan kata lain, Isa Al-Masih satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Pertanyaannya adalah apakah Al-Quran sudah menyatakan siapa jalan yang lurus itu? Mengapa? Mohon pencerahan saudara.
~
Solihin
~
1. Ya,karena Allah sangat sayang dengan saya, anda dan semua manusia dan Allah tidak ingin semua manusia yang berdosa binasa kekal di neraka.
~
Saudara Aldi,
Allah sangat menyayangi manusia sehingga Dia rela datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini merupakan bentuk konkret kasih Allah. Dia tidak sekedar menyatakan maha pengasih dan maha penyayang, tetapi Dia membuktikan hal itu. Kita patut bersyukur memiliki Allah seperti Dia. Terimakasih saudara Aldi.
~
Solihin
~
Biangkala,
Apa kabar saudara biangkala? Sepertinya sudah lama tidak gabung. Padahal kami memerlukan spesialis hadist.
~
Saudara Samson,
Menyenangkan sekali bila semakin banyak yang terlibat dalam diskusi di forum ini. Mengingat Al-Fatihah adalah doa yang dipanjatkan Muslim setiap hari, maka kita perlu memberikan pencerahan siapakah jalan lurus yang dimaksud Al-Quran. Sebab Al-Quran tidak pernah menunjukkan jalan itu. Terimakasih saudara Samson.
~
Solihin
~
Tatkala Anda mengucapkan Al-Fatihah, apakah Anda tulus mohon pertolongan Allah untuk menunjukkan maksud jalan yang lurus? Atau apakah Al-Fatihah 1:6 hanya merupakan permintaan yang diucapkan tanpa iman yang sungguh-sunguh? Jelaskanlah pengalaman Anda.
Pengalaman saya, niatnya beroleh pahala yang praktis, ekonomis dan instan doing. Cukup baca 6 ayat sama kadarnya dengan membaca sepertiga Al-Quran. Tanpa amalan tapi dapat pahala, gampang toh.
~
Saudara Biangkala,
Sebuah pengalaman yang menarik. Kami berterimakasih kepada saudara karena mau membagikannya kepada kami. Berarti tujuan doa itu hanya untuk mendapatkan pahala saja. Apakah pengalaman yang sama dialami rekan-rekan Muslim lainnya? Kiranya pengunjung situs lainnya dapat membagikan pengalaman mereka.
~
Solihin