• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Kepercayaan Orang Islam > Keistimewaan Sura > Maksud Jalan Yang Lurus, Permohonan Al-Fatihah?

Maksud Jalan Yang Lurus, Permohonan Al-Fatihah?

17 Oktober 2016 oleh Web Administrator 594 Komentar

jalan-lurus-yang-sepi-di-tengah-padang-rumputAyat keenam Al-Fatihah memuat permohonan kepada Allah yang terpenting. Setiap Muslim berulang kali mengucapkan permohonan ini. Semestinya semua umat manusia mengucapkannya juga. Siapa dapat memanjatkan permintaan kepada Allah yang lebih penting daripada permintaan untuk tahu maksud jalan yang lurus?

Pengalaman Pengarang dengan Al-Fatihah

Saya mencintai Al-Fatihah dan sudah mengarang 106 artikel berdasarkan sura kesayangan ini. Saya juga hafal Al-Fatihah dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris. Juga, saya sudah membaca dengan teliti tafsiran Al-Fatihah di Tafsir Al-Mishbah, karangan M. Quraish Shihab, mantan Menteri Agama Indonesia dan pakar agama Islam.

Walau saya belum tahu bahasa Arab, saya sudah membaca Al-Fatihah dalam delapan terjemahan bahasa Inggris (Sahih International, Pickthall, Yusuf Ali, Shakir, Muhammad Sarwar, Mohsin Khan, Arberry).

Penafsiran Al-Fatihah 1:6 yang Sulit Diterima

Hampir semua pakar Islam mengajarkan bahwa maksud “jalan yang lurus” adalah jalan amal dan perbuatan yang dikemukakan Al-Quran dan Hadith. Kita perlu mempertimbangkan tafsiran mereka.

Pertama, melakukan “amal dan perbuatan” sesuai dengan ajaran agama Islam tidak menjamin Mukmin masuk sorga. Sebaliknya Al-Quran mengajarkan bahwa setiap Mukmin akan masuk neraka. “Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan” (Qs 19:71). Mungkinkah Allah memimpin kita ke salah satu “jalan lurus” yang menuju neraka?

Kedua, bila “jalan lurus” terdapat dalam Al-Quran, lebih baik ayat enam berbunyi, “Tolonglah kami menjalankan perintah-perintah dalam Al-Quran dan Hadith.” Tetapi permohonan dalam ayat enam memberi kesan bahwa pendoa tidak tahu dimana harus mencari “jalan lurus.”

seorang-menadahkan-tangan-berdoa-memohon-jalan-yang-lurusSemestinya “Jalan yang Lurus” Memimpin ke Sorga

Ada satu setengah milyar Mukmin di dunia. Sebagian mengucapkan dalam bentuk permohonan Al-Fatihah sampai 17 kali sehari. Kebanyakan mereka serius, penuh iman dan tulus. Mereka sungguh ingin tahu “jalan yang lurus.”

Berulang kali saya bertanya pada teman Muslim, yakinkah mereka masuk sorga setelah meninggal. Saya belum pernah mendengar Mukmin menjawab, “Saya pasti ke sorga sesudah mati.” Apa yang saya dengar? Biasanya, “Mudah-mudahan ke sorga.”

Jadi kelihatan Allah tidak membalas doa, “Tunjukilah kami jalan yang lurus.”

Mungkinkah Artikel Ini, yang Anda Baca, Balasan Doa Anda?

Nabi yang dihargai para Mukmin berkata, “Akulah Jalan . . .” Ia tidak mengatakan Ia tahu jalan ke sorga. Ia tidak mengatakan Ia akan menunjukkan jalan ke sorga. Tapi dengan berani Ia berkata “Aku inilah Jalan.”

Juga Ia menekankan bahwa orang yang menerima Dia sebagai “Jalan” ke sorga pasti tidak akan binasa. Mereka akan hidup selama-lamanya. Jadi orang yang menerima Dia sebagai “Jalan” bukan “mudah-mudahan selamat” tetapi “pasti selamat.”

Klik di sini jika Anda rindu menjadi pasti selamat!

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mungkinkah Allah ingin kita menjadi pasti tentang keselamatan sesudah kita mati? Mengapa Anda merasa demikian?
  2. Tatkala Anda mengucapkan Al-Fatihah, apakah Anda tulus mohon pertolongan Allah untuk menunjukkan maksud jalan yang lurus? Atau apakah Al-Fatihah 1:6 hanya merupakan permintaan yang diucapkan tanpa iman yang sungguh-sunguh? Jelaskanlah pengalaman Anda.
  3. Mengapa Isa Al-Masih berani mengatakan, “Aku inilah Jalan . . .” daripada mengatakan, “Aku menunjukkan jalan . . . ?” Berikanlah pandangan Anda.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. 4 Kelebihan Utama Al-Fatihah
  2. Semua Agama ‘Jalan’ Menuju Allah?
  3. Al-Fatihah – Surat Permohonan “Jalan” Kepada Allah

Video:

  1. Video Akidah – Al-Fatihah
  2. Isa Dan Al-Fatihah – Rahasia Tersembunyi

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Keistimewaan Sura, Kepercayaan Orang Islam

Reader Interactions

Comments

  1. Hamba illahi mengatakan

    9 Mei 2019 pada 2:05 pm

    ~
    Park,
    Dalam surat yang anda sebutkan itu bukan dalam kata yang dipakai dalam sholat, itu kata yang berada dalam Al Qur’an, lagi pula di situ disebutkan mereka merujuk pada orang-orang kafir, tidak ada Yahudi dan disebutkan di dalam ayat tersebut coba baca ayat sebelumnya, karena Anda memotong ayat jadi arti dari ayat tersebut anda salah kaitkan dengan lainnya. Anda bertanya berapa kali dalam membacanya untuk mendapatkan jalan yang lurus ini seperti anda makan di dunia kapan anda berhenti makan di dunia. Tiap orang beda-beda dalam mendapatkan hidayah seperti anda dan ayat tersebut.

    Solihin,
    Mana kata dari nabi Isa dalam beribadah menyanyi asli dari Ibrani dan artinya. Anda belum jawab pertanyaan ini.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Mei 2019 pada 6:28 pm

      ~
      Saudara Hamba Illahi,

      Kami telah membuktikan bahwa Isa Al-Masih bernyanyi. Artinya bernyanyi merupakan bagian yang dicontohkan Isa Al-Masih. Realitas itu tidak dapat diabaikan, bukan? Lalu, apa signifikansinya menyebutkan bahasa aslinya di sini? Apakah saudara mengerti bahasa Yunani?

      Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Bila Islam adalah jalan lurus, mengapa Muslim dipastikan masuk neraka (Qs 19:71-72)? Bukankah ini kontradiktif? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  2. Jesus Park mengatakan

    14 Mei 2019 pada 10:18 pm

    ~
    Hamba,

    Yang kami tanyakan bukan permintaan saudara, tapi mengapa doa kutuk kepada Kristen dan Yahudi, untuk mendapatkan jalan yang lurus? Memang benar tidak ada kata Kristen dan Yahudi tetapi maksud dan tujuan shalat itu sudah dijelaskan ulama saudara, dan semua ulama saudara sepakat mengutuk Kristen dan Yahudi. Apakah mereka yang salah atau saudara yang salah?

    Jika saudara menghormati Isa mengapa saudara masih minta jalan yang lurus, bukankah Isa sudah memberikan jalan yang lurus, mengapa saudara menolak perkataan Isa (QS 43:61), juga (Injil, Rasul Yohanes 14:6)? Apakah saudara menghormati Isa atau nabi Islam, bukankah mereka berbeda ajaran? Tentu saudara harus memilih salah satu, bukan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Mei 2019 pada 6:32 pm

      ~
      Saudara Park,

      Meminta ditunjukkan jalan lurus setiap hari menandakan bahwa umat Islam belum menemukan jalan lurus. Padahal Isa Al-Masih telah berfirman bahwa Isa Al-Masih adalah jalan tersebut (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Terima kasih.
      ~
      Solihin

  3. Azman mengatakan

    4 Juli 2019 pada 9:22 am

    Semua nabi baik mereka ucapkan maupun tidak, adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta. Tetapi mereka benar-benar hanya utusan. Bukan Dia yg mengutus para nabi dan rasul .

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Juli 2019 pada 5:24 pm

      ~

      Sdr. Azman,

      Saya setuju bahwa setiap nabi mengajarkan supaya mendekatkan diri kepada pencipta tetapi tidak ada seorang nabi yang berani berkata bahwa dia adalah jalan kebenaran dan hidup, hanya Isa yang mengatakan demikian. Ataukah saudara pernah mendengar seperti perkataan Isa tersebut? Mohon tanggapannya.

      ~

      Juni

  4. Mohammad mengatakan

    25 Juli 2019 pada 7:16 am

    ~
    “Adalah hak saudara untuk memaknai apapun tentang jalan lurus. Namun, bila mencermati kalimat tersebut, maka Muslim sedang dalam situasi tidak lurus sehingga membutuhkan jalan lurus. Bila Islam adalah jalan lurus, mengapa Muslim dipastikan masuk neraka (Qs 19:71-72)? Bukankah ini kontradiktif? Mohon pencerahan.”

    “Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka” (Qs Muhammad 2). Ini jalan keselamatan versi Islam.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      30 Juli 2019 pada 5:03 am

      ~
      Saudara Mohammad,

      Kami menghargai pendapat saudara. Sekalipun saudara telah mengutip ayat Al-Quran. Sebab faktanya nabi saudara tidak tahu tentang keselamatannya. Ini menjadi ambigu sekali. Nabi saudara berkata, “Katakanlah: “Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan” (Qs 46:9).

      Bila mencermati Qs 46:9 di atas, maka kita menemukan kontradiksi antara Qs Muhammad 2 dengan Qs 46:9. Pertanyaannya, manakah yang saudara tolak, Qs 46:9 atau Qs Muhammad 2? Mengapa demikian? Mohon dijelaskan.
      ~
      Solihin

  5. yun mengatakan

    30 Juli 2019 pada 1:50 pm

    ~
    Kebutuhan utama bagi manusia adalah kebutuhan akan hidayah. Allah mensyariat manusia selalu memohon hidayah dalam hitungan tarikan nafas manusia, tambahan hidayah dan keteguhan di atas hidayah, tiada yang dapat melimpahkan hidayah selain Allah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Agustus 2019 pada 9:26 pm

      ~
      Saudara Yun,

      Kami setuju dengan saudara bahwa hidayah penting sekali. Bila kita menilik pada kebutuhan manusia, maka manusia membutuhkan keselamatan yang bersifat pasti, bukan ambigu. Namun, memohon tanpa mau menerima cara keselamatan yang dikehendaki Allah, maka permohonan tersebut sia-sia. Pertanyaannya, bila Allah menghendaki manusia diselamatkan dengan cara Allah nuzul ke dunia dan menjadi manusia serta mengalami penderitaan, maka maukah saudara menerima Isa Al-Masih adalah Juruselamat? Mengapa? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  6. Mohammad mengatakan

    4 Agustus 2019 pada 6:20 am

    ~
    Anda gagal memahami teks Qs Muhammad 2 “Islam sebagai agama Allah” dan teks Qs 46:9 “Muhammad menyampaikan risalah Rasul-rasul”. Sehingga anda terjebak pada falacy “Muhammad tidak dijamin keselamatannya oleh Allah”. Admin telah gagal secara teks dan konteks. Karena tidak ada relevansi antara pembawa risalah agama dengan keselamatan. Hanya dengan izin bapak semua dapat mukjizat.

    Mengenai keselamatan di akhirat saya sudah bilang bahwa Islam tidak mengenal doktrin dosa ditebus oleh darah Tuhan. Keselamatan di akhirat adalah tergantung perbuatan dunia. Itu risalah Muhammad yang merujuk pada Quran. Tidak ada dijamin keselamatan oleh darah tuhan. Itulah Ihdinas shiraatal mustaqim.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      6 Agustus 2019 pada 9:32 pm

      ~
      Saudara Mohammad,

      Kami menghargai pendapat saudara bahwa kami gagal memahami teks dan konteks. Karena itu, kami memohon pada saudara untuk menjelaskan tentang teks-teks tersebut, yaitu Qs Muhammad 2 dan Qs 46:9. Bukankah kami pun telah mengajukan pertanyaan kepada saudara dan saudara tidak menjawabnya?

      Bila mencermati Qs 46:9 di atas, maka kita menemukan kontradiksi antara Qs Muhammad 2 dengan Qs 46:9. Pertanyaannya, manakah yang saudara tolak, Qs 46:9 atau Qs Muhammad 2? Mengapa demikian? Mohon dijelaskan.
      ~
      Solihin

  7. Jesus Park mengatakan

    7 Agustus 2019 pada 11:13 pm

    ~
    Mohammad,
    Jadi saudara setuju Muslim ditetapkan neraka walaupun allah Islam menghapus kesalahan Muslim? Jika keselamatan Muslim dari perbuatan dunia, mengapa “bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb-kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu” (QS 66:8)? Untuk apa menghapus kesalahan Muslim tapi allah Islam tidak dijamin surga? Lalu dimana keselamatan untuk Muslim?

    Yun,
    Mungkin lebih tepat allah Islam mensyariat manusia selalu memohon ampun karena perintah allah Islam agar manusia berbuat dosa atau jika tidak melakukan dosa maka allah Islam menggantikannya dengan umat yang berbuat dosa (HR. Muslim, 2748 b). Jadi siapa pelaku utama manusia berdosa?

    Balas
  8. Arby mengatakan

    20 Februari 2020 pada 5:30 am

    ~
    Saya yakin Tuhan itu esa (satu). Tuhan itu Allah. Dia tidak beranak & tidak beribu/bapak. Tiada Tuhan selain Allah. Isa adalah teladan pengikutnya dia datang sebelum Muhammad karena Muhammad adalah nabi terakhir. Kita harus tahu itu. Islam mengimani semuanya karena Al-Quran adalah kitab yang sempurna & disempurnakan Allah dengan diantarkannya wahyu itu kepada Muhammad.

    Tidak ada manusia yang lepas dari neraka, karena manusia tempatnya dosa. Bila kita ingin selamat & masuk surga maka kita harus melewati jembatan itu dengan banyaknya amal kebaikan kita. Tapi kita tetap harus menebus dosa kita di dunia karena dosa tidak ada pewaris selain diri masing-masing. Sekalipun itu nabi kita, dia tidak akan menanggung dosa yang kita perbuat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Februari 2020 pada 5:04 pm

      ~
      Saudara Arby,

      Kami menghargai pendapat saudara di atas. Mencermati pendapat saudara di atas, maka nampaknya saudara menjadikan dunia ini sebagai pembersihan diri dari dosa. Tetapi benarkah ini? Menarik untuk disimak apa yang disampaikan oleh Al-Quran bahwa Allah SWT memasukan Muslim ke neraka dan di sana dibersihkan dari dosa, termasuk orang yang bertakwa.

      Bila orang bertakwa saja dimasukan ke neraka, maka memanjatkan Al Fatihah tidak memberikan faedah apapun. Dengan demikian, kami perlu bertanya mengenai hal ini. Tatkala Anda mengucapkan Al-Fatihah, apakah Anda tulus mohon pertolongan Allah untuk menunjukkan maksud jalan yang lurus? Atau apakah Al-Fatihah 1:6 hanya merupakan permintaan yang diucapkan tanpa iman yang sungguh-sunguh? Jelaskanlah pengalaman Anda.
      ~
      Solihin

  9. Jesus Park mengatakan

    4 Mei 2020 pada 2:23 am

    ~
    Arby,

    Kami yakin saudara ingin menyatakan esa itu satu angka. Sedangkan esa diambil dari bahasa Ibrani yang artinya bukan satu angka tapi “kesatuan”. Kata esa dipakai oleh nabi Islam dengan menggunakan ahad, bukan wahid. Tapi Muslim sekarang tidak berani mengatakan Tuhan itu ahad, karena akan bertentangan dengan tafsir muslim sekarang.

    Kamipun percaya bahwa tidak ada seorangpun yang dapat menanggung dosa manusia. Tapi bukankah hanya Tuhan yang dapat menanggung dosa manusia? Mengapa Muslim sholat selalu minta jalan yang lurus? Apakah nabi Islam juga sholat minta jalan yang lurus? Mengapa allah Islam ingin manusia berdosa (HR. Muslim, 2748 b), lalu perintahkan sholat minta jalan yang lurus?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Mei 2020 pada 3:17 pm

      ~
      Saudara Park,

      Kami setuju dengan saudara bahwa tidak mungkin manusia dapat menanggung dosa manusia lain. Ini sebuah kemustahilan. Bagaimana mungkin orang yang terpenjara dapat membebaskan sesama orang yang terpenjara? Jelas, ini perlu dikaji kembali. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka, bukan yang lain. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 28 29 30

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Yang Terhubung

  • Keistimewaan Bulan Ramadan Untuk Mendapatkan Jalan…
  • Maksud Dari Hari Raya Qurban Idul Adha
  • Sholat, Kiblat, Dan Konsep "Rumah Allah" Yang Membingungkan
  • 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
  • Lempar Jumrah Atau Isa Yang Berkuasa Mengusir Setan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami