Sebagai Mukmin Zakir ingin hidup takwa. Ia berusaha mendapatkan Surga. Walaupun sebagai manusia tentu penuh dosa.
Zakir mendengar bahwa nantinya Isa Al-Masih menjadi hakim yang Adil di akhir zaman. Ia bingung mengapa hanya Isa yang menjadi hakim adil? Zakir ingin mengerti agar bisa mempersiapkan diri pada pengadilan akhir.
Apakah Anda siap menghadapi pengadilan akhir? Keputusan pengadilan akhir menentukan kita masuk surga atau tidak! Mari kita simak pencarian Zakir akan hal ini.
Diskusi Mukmin Mengenai Nabi Yang Menjadi Hakim Adil
Zakir mengetahui sudah ada banyak pembahasan mengenai hakim adil. Dalilnya terambil dari Hadits sahih. “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, segera turun kepada kalian Isa bin Maryam sebagai hakim yang adil” (Shahih Bukhari 2070).
Namun, ia masih bingung mengapa Isa menjadi hakim yang Adil di akhir zaman yang tersebut dalam Hadits? Bukankah ada banyak nabi lainnya yang baik?
Teman Zakir menjelaskan inti sebagai Mukmin perlu berserah diri kepada Allah. Nantinya Allah yang akan menghakimi dosa manusia.
Namun, penjelasan ini belum menjawab mengapa hanya Isa hakim yang adil. Zakir ingin tahu apa keistimewaan Isa Al-Masih.
Ada pandangan ahli agama yang mendalami bahasa asli Hadits. Mereka menyatakan akar kata “hakim” di sini hanyalah umum. Bisa dipakai untuk manusia biasa yang menghakimi. Namun, tetap aneh karena hanya Isa yang mendapat julukan hakim adil.
Kebingungan Zakir memuncak saat ia melihat ayat Al-Quran. Menurutnya isi ayat ini sangat menggelisahkan.
“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka” (Qs 4:159).
Ayat ini menegaskan beberapa hal yang sangat penting.
- Semua ahli kitab perlu beriman kepada Isa.
- Isa akan menjadi saksi pada hari kiamat.
Zakir berpikir jika demikian bukankah ia perlu mengenal Isa Al-Masih? Selama ini ia jarang membahas mengenai Isa. Karena itu ia mencari jawabannya.
Alasan Kuat Mengapa Isa Hakim Yang Adil
Zakir menemukan titik terang saat mendengar penjelasan dari Bagas yang menjadi pengikut Isa. Bagas menyatakan Isa Al-Masih adalah Manusia sempurna. Ia menjadi jalan Allah bagi keselamatan manusia.
Injil, sama seperti Al-Quran, menyatakan Isa tidak berdosa. “Ia [Isa Al-Masih] tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya” (Injil, Surat 1 Petrus 2:22). Hanya pribadi yang tidak berdosa yang layak menjadi hakim adil.
Pada awalnya sulit bagi Zakir menerima hal ini. Namun, Ia menjadi yakin saat melihat ayat dalam Al-Quran. Jelas tertulis:
Isa tidak berdosa “. . . Aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).
Jadi, jelas mengapa Hakim Adil adalah Isa. Karena Ia satu-satunya pribadi yang sempurna, tanpa dosa. Hal ini tertulis jelas dalam Al-Quran maupun Injil.
Zakir menerima kebenaran ini. Namun, ada pertanyaan baru dalam benaknya. Siapakah sebenarnya Isa Al-Masih? Mengapa Ia disebut sebagai manusia yang sempurna? Bukankah tidak ada manusia yang bisa sempurna?
Mengapa Kita Membutuhkan Hakim Adil
Zakir paham tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa) . . .” (Sunan Ibnu Majah No. 4241). Jika hakimnya berdosa, ia pasti akan salah dalam keputusan-keputusannya!
Bagas menjelaskan Isa adalah manusia sempurna karena Ia adalah penjelmaan Ruh Allah (Qs 21:91). Isa adalah Allah yang menjelma dalam rupa manusia. Kesucian dan kesempurnaan Allah terlihat dalam Isa.
“Sebab dalam Dialah [Isa Al-Masih] berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan” (Injil, Surat Kolose 2:9).
Hal ini menjelaskan mengapa hanya Isa hakim yang adil. Memang hanya Allah yang mampu menjadi hakim adil (Qs 95:8). Tidak mungkin manusia bahkan nabi sekalipun memiliki kemampuan menjadi hakim adil.
Demikian para Mukmin dan Nasrani mesti bersyukur bahwa Isa Al-Masih menjadi Hakim Akhir. Tidak ada lain yang cocok!
Isa Al-Masih, Hakim Yang Mampu Menyelamatkan Manusia
Isa menjadi manusia untuk menolong manusia dari dosa. Tidak mungkin manusia berdosa mampu menolong dirinya sendiri. Melalui Isa manusia bisa mendekat pada Allah.
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata . . . [melalui] penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus [Isa Al-Masih]” (Injil, Surat Titus 2:11,13).
Isa Al-Masih sebagai hakim yang adil mampu menyelamatkan manusia. Ia berkuasa memutuskan manusia tidak bersalah. Manusia yang percaya kepada-Nya bisa masuk surga.
Mari mengimani Isa Al-Masih! Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Ia akan menjadi hakim akhir jaman. Dan kabar paling indah, Ia juga membawa keselamatan bagi manusia.
Jika anda ingin belajar lebih lanjut mengenai Isa Al-Masih, kami memberi Anda beberapa opsi:
- Mempelajari hukum-hukum kebenaran Allah dalam Taurat, Zabur, Injil (TZI) klik link ini.
- Menyelidiki kisah Isa Al-Masih, Sang Hakim Adil, secara gratis, klik disini.
- Mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat klik disini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mengapa hanya Isa yang tersebut sebagai nabi yang menjadi hakim adil?
- Mengapa Al Quran menyatakan Isa adalah manusia sempurna?
- Bagaimana menurut Saudara mengenai setiap manusia perlu mengimani Isa? (“Tidak ada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya.” Qs 4:159).
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Isa Hakim Yang Adil – Mengapa Isa Al-Masih Menerima Gelar Itu?” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cara Mukmin Dapat Tenang Ketika Menghadap Isa Hakim Adil
- Selamat Di “Hari Pembalasan” – Bagaimana Kuncinya?
- Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
1. Karena Yesus Kristus adalah manusia yang suci dan tidak berdosa.
2. Yesus Kristus merupakan Allah yang menjelma menjadi manusia dan dalam diri Yesus terdapat kesucian dan kesempuranaan Allah.
3. Sebab Yesus kristus adalah jalan keselamatan dan kebenaran dalam hidup ini untuk menuju rumah Allah di surga.
~
Saudara Willy,
Puji syukur jika saudra sudah mengenal siapa Yesus Kristun sesuai yang difirmankan Allah. Seba Ia memang bukan manusia atau nabi biasa. Bahkan Yesus/Isa Al-Masih baik dalam Alkitab dan Al-Quran, memiliki gelar Hakim yang Adil yang akan mengadili manusia kelak.
~
Noni
~
Kalau Isa adalah nabi dan hakim yang adil berarti Dia adalah nabi, bukan Tuhan. Kalau Isa adalah manusia yang sempurna maka Dia adalah manusia bukan Tuhan.
Nabi Muhammad adalah teladan contoh manusia,uswatun hasanah, bebas dari kesalahan tapi beliau tidak pernah meminta umatnya untuk menyembahnya. Nabi Muhammad Saw dal hadits : janganlah kalian berlebih lebihan seperti orang Nasrani/ Kristen yang telah menjadika Isa anak Marya sebagai Tuhan selain Allah.
~
Saudara Anwar,
Bila Isa adalah Hakim yang Adil seperti yang tertulis dalam Kitab saudara, artinya Isa memiliki kuasa melebihi nabi lainnya. Bukankah kedudukan sebagai Hakim atas umat manusiahanya layak dimiliki oleh Allah saja? Llau mengapa Isa memiliki kuasa sebagai Hakim yang Adil?
Jika Isa disebut manusia sempurna, adakah di dunia ini manusia yang sempurna? Tidak ada. Sebab semua mansuia telah berdosa. Hanya Allah yang Sempurna, dan Isa memiliki gelar Sempurna. Llau mengapa Usa dikatakan Sempurna? Bukankah yang sempurna hanya Allah saja? Bagaimana menurut saudara?
~
Noni
~
Sesungguhnya Isa Al-Masih merupakan landasan akhlak bagi mania. Maka terusjadilah Islam. Aksara Jawa pun pancernya Yang Esa. Sedangkan Yang Esa untuk semua bermakna Yesus. Bangkit dari kematian berikut raganya menuju Surga atau Nirwana disebut dengan Muksa sejati.
~
Saudara Esti Harjono,
Terimakasih atas tanggapannya. Kami kurang paham maksud dari penjelasan saudara. Namun kami menghargainya sebagai pemahaman yang saudara kaji berdasarkan konteks budaya dan keyakinan saudara.
Menarik apa yang saudara jelaskan dan menunjukan bahwa Isa Al-Masih itu memang memiliki keunggulan yang luar biasa hingga masuk dalam sendi-sendiri tradisi keyakinan apapun. Apakah saudara percaya bahwa Isa Al-Masih ini mengasihi dan memberikan keselamatan kekal pula bagi saudara?
Jika daudara berkenan, kita dapat berdiskusi bersama. Silakan hubungi kami di WA 0812-8100-0718. Senang bisa berdiskusi dengan saudara.
~
Noni
~
Mohon maaf sebelumnya. Makna kata ‘ hakim’ di hadizt buhori 2070 di atas mungkin bisa di definisikan secara jelas ? Apakah hakim yang dimaksud untuk seluruh umat manusia ataukah untuk kaumnya(Yahudi)?
~
Saudara Firmansyah,
Terimakasih atas pertanyaan saudara. Baik sekali kita mengenali siapakah hakim semesta itu. Hakim yang adil dan yang menghakimi semesta alam adalah Isa Al-Masih. Jadi dia menghakimi bukan satu kaum tetapi setiap suku bangsa dan bahasa. Apalagi di dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Hal itu menunjukan teritorial-Nya sebagai hakim mencakup seluruh alam semesta ini.
~
Noni
~
Isa adalah manusia ciptaan Allah yang dikarunia sebagai manusia pilihan yang adil, jujur, dengan mukjizat yang luar biasa, yang lahir dari wanita mulia, sehingga dijadikannya sebagai Nabi Allah.
Semua mudah bagi Allah menciptakan manusia walau tanpa ayah ibu seperti nabi Adam. Tidak bisa seorang masuk surga kecuali dengan ilmu yang ada pada nabi dan Rasul. Semua nabi diutus Allah hanya untuk menyeru manusia menyembah kepada Allah bukan menyembah manusia/nabi.
~
Saudara Anwar,
Benar sekali, kami setuju bahwa apapun dapat Allah lakukan dengan kekuasaan-Nya dan hanya Allah yang layak disembah manusia, tiada yang lain sekalipun nabi. Sebab nabi hanayalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan dosa.
Isa Al-Masih adalah manusia, namun Isa tidak diciptakan sebab Isa adalah Klaimatullah atau Firman Allah. Isa berasal dari Firman Allah dan Firman itu menjadi manusia. Dialah Isa Al-Masih. Apa yang tak mungkin bagi manusia sangat mungkin bagi Allah.
Dalam Kitab Injil tertulis, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,”(Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14)
~
Noni
~
Saudaraku Anwar betul sekali anda. Umat Nashrani / Kristen terlalu berlebihan terhadap Isa Al-Masih anak yang lahir dari rahim Maryam, sehingga ia menjadikan Tuhan selain Allah.
~
Saudara Safar,
Jika Isa hanyalah manusia seperi nabi lainnya, artinya sia-sialah kami menyembahnya sebagai Tuhan dan artinya yang saudara yakini adalah benar. Namun bagaimana jika Isa Al-Masih benar-benar Allah Sang Pencipta?Artinya umat Muslim keliru selama ini.
Isa Al-Masih memiliki gelar yang tak biasa yaitu Hakin Yang Adil. Artiya, Isa berkuasa untuk menghakimi umat manusia pada akhir zaman kelak. Lalu mengapa Isa memiliki kuasa sebagai Hakim? Bukankah kuasa ini hanya layak dimiliki oleh Allah saja?
~
Noni
~
Semua orang memiliki Roh Allah bukan Yesus saja. Tanpa Roh Kudus Allah kita mati dan kita akan dibangkitkan Allah di hari kiamat.
~
Saudara Jadid,
Benar sekali bahwa setiap orang yang menerima Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juru Penyelamat, memiliki Roh Kudus yang adalah Roh Allah dalam dirinya. Sebab Roh Kudus diberikan Allah bagi setiap orang percaya.
Namun Allah tidak pernah memberikan RohNya pada Isa. Sebab Isa adalah Firman Allah yang menjadi mahsuia. Isa adalah bagian dari Allah. Isa dan Allah adalah satu.
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:!,14)
~
Noni
~
Tuhan jad manusia, terus berkorban untuk menebus dosa manusia. Pakai akal bro, Tuhan makan, iminum aneh-aneh saja ajaran.
~
Saudara Yudif A,
Sungguh ajaib segala yang Allah perbuat dalam kemahakuasaan-Nya, bahkan seringkali tak dapat dijangkau oleh pikiran manusia yang sangat terbatas.
Kita tidak dapat melihat kemahakuasaan Allah dengan akal manusia yang amat terbatas. Mengapa Tuhan tidak dapat menjadi mansuia dan menebus manusia dari dosa? Ini adalah bukti kasih terbesar sepanjang sejarah manusia.
Bukankah dalam kemahakuasaan-Nya Allah dapat melakukan apapun juga sesuai kehendak-Nya, termasuk jika Allah berkenan menjadi manusia. Jika saudara menyatakan tidak mungkin Allah menjadi manusia, artinya saudara membatasi kekuasaan Allah.
~
Noni
~
Jelas sekali anda yang keliru dan sia-sia karena menyembah manusia / nabi. Umat Islam tidak keliru karena meyakini Pencipta segala sesuatu adalah Allah termasuk Isa Al-Masih atau Muhammad yang sama-sama manusia ciptaan Allah.
Semua gelar dan mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi / Rasul tidak sepantasnya menjadikannya Tuhan ( bahan sesembahan ).
Kami umat Islam meyakini Isa Al-Masih akan diturunkan Allah ke dunia ini sebelum Kiamat dengan berbagai misi dan tujuan dan tentu kami tidak akan menjadikannya sebagai Tuhan. Itulah kenapa kami sebut umat Nasrani / Kristen berlebihan terhadap Isa Al Masih sehingga menjadikannya Tuhan karena berbagai gelar / mukjizat. Terimakasih.
~
Saudara Safar,
Kami berterimakasih atas nasihat saudara mengenai penyembahan kami. Kami setuju bahwa sia-sia menyembah manusia. Namun kami bukan menyembah manusia semata, memang Dia menjadi manusia tetapi Firman Allah berkata “Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah…Firman itu telah menjadi manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14).
Dialah Allah yang menjadi manusia yaitu Isa Al-Masih. Dia menjadi manusia supaya saya dan saudara dapat mengenal Allah. Apakah saudara mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Noni
~
Jangan terlalu melebih-lebihkan sebuah ayat, Isa Al-Masih memang seorang nabi yang sempurna di mata Allah bukan berarti dia adalah Allah (Tuhan). Logika simpel bro:
Saya seorang ketua dalam organisasi. Saya memberi wewenang si A untuk memberi kepercayaan keputusan akhir mana yang baik dan buruk buat anggota di organisasi saya. Karena saya melihat kesempurnaan si “A” di mata saya dalam lingkup organisasi jadi bukan berarti dia(A) itu adalah saya…”A”adalah ” A “dan saya adalah saya.
Sama halnya dengan Isa Al-Masih dia dianggap pantas dan sempurna di mata Allah (bukan di mata manusia) untuk menghakimi manusia di dunia pada akhir jaman. Bukan berarti Allah adalah Isa Al-Masih.
~
Saudara Albert Rian,
Terimakasih atas penjelasan saudara, sangat terbuka menunjukan bagaimana sikap saudara terhadap kitab suci. Logika yang saudara pakai juga menarik. Pertama, dasar logika saudara jelas bukan berpijak pada kitab suci saudara sebab itu saudara berani berkata jangan melebih-lebihkan satu ayat. Artinya, ada ayat-ayat kitab suci yang saudara tidak terima. Ayat itu berkata apa adanya bukan kami lebihkan.
Bukankah satu tanda titik saja, kalau itu datang dari Allah berarti itu penting dan sebuah kebenaran. Sedangkan satu ayat jauh lebih besar dari satu tanda titik. Dalam hal ini saudara meletakan ayat suci dibawah logika umum. Jadi apa tanggapan saudara akan hal itu?
~
Noni
~
Anda percaya dengan Al-Quran surat 21 ayat 9, tentunya anda percaya juga dengan Al-Quran surat 5 ayat 72 dan 73, Quran surat 10 ayat 68.
~
Saudara Taufiq,
Terimakasih atau tanggapannya. Suadara dapat jelaskan pula pendapat saudara mengenai ayat-ayat tersebut sehingga diskusi ini menjadi lebih informatie sifatnya. Tetapi bagaimana pendapat saudara mengenai Isa Al-Masih yang telah berkorban untuk menyelamatkan saudara pula.
~
Noni
~
Tidak ada cerita Isa Al-Masih. Itu jiplakan dari cerita tentang Yesus, yang hanya boleh ada di Injil Karena di kitab lain dipalsukan dan disesatkan ceritanya, sehingga yang membacanya, meyakini kitab lain yang asli. Sedang Injil jadi cerita palsu, alias pemutar balikan fakta. Jadi kitab tipuan. Nggak baik agama memalsukan cerita agama lain hanya karena trik dagang ayat. Kalau mau dagang agama yang kontradiktif jangan bawa cerita agama lain. Agama kok jadi bikin cerita palsu.
~
Saudara Basuki Wibowo,
Benar sekali bahwa pemalsuan adalah hal yan sangat tidak baik. Apalagi jika yang dipalsukan ialah Firman Allah. Mohon penjelasannya, cerita dalam Firman Allah mana yang saudara maksud dipalsukan?
Umat Nasrani mengenal Yesus dalam Kitab Injil dan umat Muslim mengenal Isa Al-Masih dalam Al-Quran.
Kedua Kitab sama-sama menubuatkan kedatangan Isa/Yesus kelak pada akhir zaman. Bahkan Isa memiliki kedudukan istimewa yaitu akan datang sebagai Hakim yang Adil. Ini merupakan gelar yang hanya dimiliki Isa dan gelar sebagai Hakim hanya layak dimiliki oleh Allah saja, bukan? Lalu mengapa Isa memiliki gelar ini?
~
Noni
~
Memang betul nabi Isa Alaihisalam telah dibekali dengan kasih untuk beliau mendakwahkan firman Allah di dalam kitab Injil adapun tentang beliau sebagai hakim yang adil maksudnya rasullulah Isa ibnu Maryam akan turun kepada umat manusia di dunia pada waktu akan mendekati datangnya hari kiamat dan nanti di akhirat nabi Isa Al-Masih akan mendapat pertanyaan dari Allah subhanahu wata a’la.
Wahai Isa Al-Masih apakah betul bahwa engkau dan ibumu minta disembah oleh umatmu maka nabi Isa Al-Masih menjawab subhanakallahuma ya Allah (maha suci engkau ya ALLAH) peristiwa itu terjadi setelah aku dan ibuku engkau wafatkan ya Allah apabila mereka mau engkau siksa mereka adalah hambamu dan apabila mereka mau engkau ampuni mereka.
~
Suadara Yusuf,
Terimakasih atas cerita yang saudara bagikan. Ada beberapa kejanggalan mengenai cerita tersebut. Pertama, siapakah yang mempertuhankan ibu Maryam? Umat Isa Al-Masih tidak mempertuhankan ibu Maryam. Jadi sumber cerita yang saudara ambil itu jelas melakukan suatu kesalahan yang fundamental.
Kedua, jika cerita saudara itu akan terjadi nanti bukan sudah maka Allah yang dimaksud tidak lagi Mahatahu sebab tidak tahu fakta bahwa tidak ada yang mempertuhankan Maryam. Lagipula allah dan Isa Al-Masih yang digambarkan dalam cerita itu tidak lebih tahu daripada saudara yang sudah lebih tahu akan alur ceritanya.
~
Noni
~
Isa akan datang untuk meluruskan umatnya agar menyembah Allah SWT secara wajib.
~
Saudara Nano,
Memang ada anggapan demikian bahwa Isa Al-Masih nuzul kedua kali ke dunia untuk meluruskan umat-Nya menyembah Allah. Walaupun tidak ada bukti otentik yang tertulis dalam Al-Quran mengenai ini.
Kitab suci Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih akan datang kedua kali untuk menjadi Hakim sehingga tiap orang harus mempertanggungjawabkan seluruh tindakannya di hadapan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berfirman dalam kitab suci Injil, “Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30).
Bagaimana perasaan saudara mengetahui bahwa Isa Al-Masih yang akan menghakimi manusia?
~
Solihin
~
Tujuan nabi Isa datang lagi di hari kiamat semata untuk membunuh dajal, mematahkan salib, membunuh babi, dan meluruskan orang Nasrani yang telah menyembahnya.
~
Saudara Cip,
Memang hadits menyinggung hal itu. Walaupun hal itu patut dipertanyakan. Sebab hadits baru muncul ratusan tahun setelah Al-Quran. Ini menimbulkan keraguan terhadap validitas isi hadits tersebut.
Isa Al-Masih berfirman dalam Kitab suci Injil, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:30). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Hakim Yang Adil.
Itu sebabnya, suatu saat kelak Isa Al-Masih akan menghakimi saudara dan kami. Pertanyaannya adalah apakah saudara siap menghadap pengadilan Isa Al-Masih tersebut?
~
Solihin