Siapakah yang berani mengatakan Isa Al-Masih tidak menghormati Ibu-Nya? Memang pada kisah di dalam Matius pasal 12, Isa mengajar para pendengarNya bahwa setiap orang yang melakukan kehendak Bapa di surga adalah sangat dekat dengan Isa sama seperti menjadi saudara atau ibuNya. Di sana tidak dikatakan sama sekali bahwa Isa Al-Masih tidak menghormati ibu-Nya. Juga tidak dikatakan Isa tidak mengambil waktu untuk berbicara dengan ibu-Nya. Jelas dari apa yang terjadi pada saat penyaliban Isa bahwa Ia sangat peduli dan menghormati ibuNya – sehingga ditengah-tengah penderitaan-Nya Ia masih memikirkan kebutuhan Ibu-Nya – lihat Injil Yohanes 19:26-27.
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Benarkah Isa Al-Masih Tidak Menghormati Ibu-Nya, Maryam?”, Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
*
Saya suka dengan penjelasan-penjelasan anda. Maju terus dalam Tuhan.
Kabarkan berita keselamatan supaya semakin banyak orang diselamatkan.
Gbu.
~
Terimakasih saudara Marlin atas apresiasi yang telah saudara berikan atas situs kami.
Bila ada kesempatan, silakan mengunjungi dua situs kami lainnya. Yaitu: www.isadanalquran.com dan www.isadanalfatihah.com.
Semoga dua situs kami lainnya juga dapat memberkati saudara.
~
SO
*
Maria yang begitu penting tidak diketahuhi kemana rimbanya, begitu juga suaminya. Apa yang disembunyikan di Injil. Yusuf dan Maria tidak diceritakan kapan dan dimana ke matianya. Tidak dijelaskan bagaimana mereka menyebah dan menuhankan Yesus.
~
Saudara Wardana,
Memang dalam hal penjelmaan Kalimat Allah menjadi manusia, dan akhirnya dikenal dengan nama Yesus Kristus atau Isa Al-Masih, Maria sangatlah besar peranannya.
Namun inti dari Injil adalah Berita Keselamatan yang dibawa oleh Yesus Kristus. Melalui Injil, Allah ingin menyampaikan kepada seluruh manusia bahwa Yesus Kristus telah datang ke dunia membawa jaminan Keselamatan. Agar manusia dapat lepas dari ikatan belenggu dosa dan memperoleh hidup kekal.
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24)
Maka, fokus dari Injil adalah Yesus, bukan Maria dan Yusuf.
~
SO
*
Bagaimana Maria menyebah Yesus?
~
Saudara Purwa,
Beginilah yang dikatakan Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku” (Injil, Rasul Lukas 1:46-47)
Lalu dalam Injil, Rasul Lukas 2:11, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud”
Artinya hati dan pikirannya memuliakan Tuhan dan Juruselamatnya, yaitu Isa Al-Masih. Demikianlah Maria menyembah Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Nah, bagaimana dengan saudara Purwa Isa Al-Masih adalah Tuhan dan Juruselamat sudahkah saudara mengenal-Nya?
~
DA
*
Apakah Isa Al-Masih tidak menghormati ibu-Nya?
Jawabannya adalah: Yesus sangat menghormati ibu-Nya. Selain contoh yang disebutkan di atas, kita dapat melihat: Yohanes 2:1-11 tentang Perkawinan di Kana, dimana Yesus menyatakan mujizat yang pertama, walaupun saatnya belum.
Tapi karena Dia begitu menghormati ibu-Nya, hal itu dilakukan-Nya juga, “Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba” (Injil, Yohanes 2:3-4).
~
Walaupun Yesus menghormati ibu-Nya, kenapa konsep tentang keselamatan itu berdiri sendiri dan tidak meletakkan ibu-Nya dalam existensinya ssebagai seseorang yang harus dimuliakan, Dengan mengatakan bahwa jalan keselamatan satu-satunya hanya melalui Dia.
Hadits Nabi: Keridhoan Tuhan tergantung kepada keridhoan ibu bapa.Yesus menomor dua kan orang tuanya kalau tidak bisa dikatakan kalau Dia mendurhakainya.
~
Salam Sdr. Widodo,
Bukankah Tuhan adalah yang utama dalam hidup kita? Bagaimana mungkin kita menjadikan Tuhan bukan yang utama. Atau, apakah saudara memang mengutamakan orang tua saudara dari pada Tuhan?
Jika Tuhan yang kita prioritaskan dalam apapun juga, maka kami percaya bahwa kita akan menghormati orang tua kita, sebagai bentuk wujud ucapan syukur atas mereka telah merawat dan membesarkan kita, bukan?
Lantas, jika Tuhan dijadikan yang utama, apakah kita tidak menghormati orang tua kita? Kitab Taurat, Keluaran 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu”.
~
Salma
~
Saudara Staff Isa dan Islam,
Kembalilah ke jalan yang benar. Anda telah menjadi pendurhaka mengikuti ajaran Yesus Yesus mengatakan bahwa Dialah kebenaran dan hidup dan tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Dia. Yesus adalah anak durhaka karena mengingkari kenyataan bahwa Tuhan sendiri menghadirkan Dia ke dunia melalui rahim ibunya.
Hadits Nabi: “Keridhoan Tuhan tergantung keridhoan ibu Bapa”. Nabi mengajarkan manusia untuk memuliakan ibunya, karena dari rahim ibulah Tuhan menghadirkan manusia (termasuk anda) ke dunia.
~
Saudara Pengamat,
Sangat baik bila saudara dapat menunjukkan ayat yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih durhaka agar pendapat saudara tidak dianggap sebagai asumsi belaka.
Pertanyaannya adalah benarkah keridhoan Tuhan tergantung keridhoan ibu bapa? Sebab hadits meriwayatkan suatu peristiwa unik. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Aku meminta izin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampun untuk ibuku maka Dia tak mengizinkanku, kemudian aku minta izin untuk menziarahi kuburnya maka Dia mengizinkan aku” (HR. Muslim 976, juga diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud, An Nasa’I dan Ibnu Hibban, semuanya dari jalur Abu Hurairah).
Benarkah Tuhan tidak mengizinkan seorang anak berdoa untuk ibunya? Mengapa Allah tidak mengizinkan? Bila demikian, hadits yang saudara kutip gugur dengan sendirinya dengan hadits yang kami kutip. Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
~
Sdr. Staff Isa dan Islam,
Secara syariat, Islam mengacu kepada Al-Quran dan Hadits. Al-Quran adalah kebenaran mutlak, sedangkan hadits adalah kebenaran yang masih bisa diperdebatkan, karena ia mengacu kepada riwayat. Tanpa mengutip hadits, fakta berbicara bahwa Allah menghadirkan Yesus ke dunia melalui rahim ibunya. Yesus adalah anak durhaka karena mengingkari fakta tersebut dengan mengatakan “Akulah Kebenaran dan Hidup, Tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku”. Dia didatangkan Allah melalui rahim ibunya, tetapi dia dengan sombong mengatakan bahwa manusia hanya bisa datang kepada Bapa melalui diri-Nya.
~
Saudara Pengamat,
Bukankah saudara yang mengutip hadits terlebih dahulu untuk menguatkan argumen saudara? Mengapa ketika kami mengutip hadits yang memberatkan posisi nabi saudara, saudara justru melemahkan keberadaan hadits? Tidakkah ini aneh dan janggal?
Kami kira sangat baik bila kita berdiskusi dengan menggunakan sumber dan data yang jelas. Pertanyaan kami adalah tertulis dimanakah dalam Injil bahwa Isa Al-Masih durhaka kepada ibu-Nya? Bagaimana juga dengan hadits yang kami kutip? Benarkah Tuhan tidak mengijinkan seorang anak berdoa untuk ibunya? Mengapa Allah tidak mengijinkan? Apakah Allah sedang mengajarkan nabi saudara untuk durhaka? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
~
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Alkitab tidak mengajarkan manusia berdoa dengan perantaraan Maria karena Maria adalah manusia. Berbeda dengan Isa Al-Masih. Dia adalah Tuhan. Isa Al-Masih bersabda, “Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:14).
Maaf saya kutip komentar saudara Solihin dari artikel Benarkah Isa Al-Masih adalah Tuhan? Karena lebih enak ceritanya di sini. Kita sepakat bahwa permintaan sesuatu dalam doa atas nama Yesus, maka Dia akan melakukannya. Memang Yesus tidak mengajarkan doa melalui Maria karena dia manusia. Kalaulah ibu anda meminta sesuatu, apakah tega Anda tidak melakukannya? Atau menundanya? Memang secara tegas Alkitab tidak mengajarinya, tapi pengalaman Yesus mengajari kita.
~
Saudara Stefan,
Sebagai anak, tentu kita patut memerhatikan permintaan ibu. Namun, bukan berarti melalui ibu kita meminta, bukan? Ayat yang kami kutip telah menjelaskan bahwa kita harus meminta dalam nama Isa Al-Masih. Bukan berarti ini menunjukkan rasa tidak hormat kepada ibu. Jelas, berbeda.
~
Solihin
~
Saudara Solihin,
Maaf saya mau tanya. Yesus pertama kali membuat muzijat dimana dan pada saat kapan? Dan atas permintaan siapa? Lantas kenapa Yesus mau melakukannya sementara hal tersebut bukan semata – mata untuk yang meminta tetapi untuk orang lain?
~
Saudara Stefan,
Kami ingin menjawab pertanyaan saudara dengan pertanyaan. Apakah pertanyaan saudara tersebut diajukan sebagai legitimasi bahwa doa harus melalui Maria? Demikiankah saudara? Silakan membaca kisah mujizat pertama Isa Al-Masih pada perkawinan di Kana (Injil, Rasul Besar Yohanes 2:1-11). Otoritas pada Isa Al-Masih, bukan pada ibu Isa Al-Masih, Maria.
~
Solihin
~
Alkitab terjemahan Indonesia kurang sempurna. Coba cek dalam King James, Yesus tidak pernah memanggil “ibu” kepada Maria. Dia menyebutnya “Hi Woman”.
Dikisahkan dalam Alkitab bahwa Maria dan saudara-saudaranya pun menduga Yesus itu kerasukan setan. Jadi suatu hal yang sulit bagi mereka untuk percaya Yesus adalah Anak Allah.
Alkitab mengisahkan setelah kebangkitan-Nya Yesus tidak pernah menemui Maria ibunya maupun saudara-saudaranya kecuali Yakobus.
Semata-mata bukan durhaka, tetapi Yesus tahu bahwa manusia bisa salah paham bahkan lebih extrim dari pengkultusan seperti yang dilakukan sekarang ini. Terutama Dialah Allah itu sendiri dan Maria adalah ciptaan-Nya. Namun sesaat sebelum kematian-Nya Yesus menitipkan ibu-Nya kepada murid-murid-Nya sebagai tanda menghormati.
~
Saudara Ngkoes,
Sebagai seorang anak, tentu saja Isa sangat menghormati ibu-Nya yaitu Maria. Karena Maria yang membesarkan Isa. Bagaimana pun Isa menyebut Maria, pastilah isa sangat menyayangi Maria. Karena itulah Isa berkata saat menjelang Ia disalibkan, “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:26).
~
Noni
~
Muhammad :“Keridhoan Tuhan tergantung keridhoan ibu bapa”. Alangkah indahnya ajaran Muhammad dengan meletakkan ibunya pada tempat yang paling mulia dalam hubungannya dengan Tuhan.Yesus “Akulah Kebenaran dan Hidup, tiada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku” (Alkitab) (Bersambung)
~
Saudara Zakir Naik,
Memang ajaran Muhammad sangat baik. Ia sangat menghormati seorang ibu. Tidak ada salahnya jika kita menghormati ibu kita. Itulah yang seharusnya kita lakukan. Namun ibunya sekalipun tidak dapat memberikan Muhammad keselamatan,
~
Noni
~
(Sambungan)
Ayat apapun yang digunakan oleh umat Kristen untuk membuktikan bahwa Yesus menghargai ibunya, tidak akan dapat mengalahkan ayat yang sudah disebutkan di ata. Sebagai ayat yang menjadi pondasi utama ajaran dan teologi Kristen yang membuktikan bahwa Yesus adalah anak durhaka karena dengan lancang berani mengatakan bahwa manusia hanya bisa datang kepada Tuhan melalui Ia. Padahal Ia sendiri didatangkan Tuhan ke dunia melalui rahim ibunya. Kalau ibunya sendiri yang melahirkannya sudah tidak dihargainya, apa lagi wanita yang lain.
~
Saudara Zakir Naik,
Sepertinya saudara salah mengerti dalam memahami perkataan Isa Al-Masih “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Tidak ada hubungannya ayat di atas dengan sikap hormat atau tidak hormat Isa pada ibunya. Isa sangat menghargai ibunya, namun ibu Isa tidak dapat memberikan jalan keselamatan. Hanya Isa satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup kekal bagi manusia.
~
Noni
~
Bukankah Tuhan adalah yang utama dalam hidup kita? Bagaimana mungkin kita menjadikan Tuhan bukan yang utama. Atau, apakah saudara memang mengutamakan orang tua saudara dari pada Tuhan?
Respons : Itulah poin pertanyaannya. Apa bukti Yesus adalah Tuhan, kalau sebagai Tuhan Ia durhaka dengan berani mengatakan bahwa manusia hanya bisa datang kepada Tuhan melalui Dia, padahal Ia sendiri didatangkan Tuhan melalui rahim ibunya?
~
Saudara Zakir Naik,
Isa Al-Masih bisa datang ke dunia ini dengan cara apapun. Namun Isa datang ke dunia melalui rahim Maria karena inilah cara yang dipilih Allah. Esensinya Isa datang untuk membawa jalan keselamatan bagi manusia. Karena itulah Isa berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup” karena hanya Isa jalan kebenaran dan yang dapat memberikan hidup kekal bagi manusia, sebab Isa adalah Allah.
~
Noni
~
Buat : Zakir Naik
Saudaraku, bunda Maria adalah ibu dari Yesus Kristus, siapa bilang durhaka? Yakinkan dirimu, bahwa bunda Maria diberikan sorga, karena dia wanita pilihan Allah itu sendiri. Memang tidak diceritakan bahwa Yesus menaikkan dia ke sorga dalam kitab Allah.
Sekiranya Allah tidak menaikkan dia ke sorga, maka Allah bukan Maha Pengasih, bukan? Sedangkan orang yang berdosa dia angkat ke sorga. Ingat ketika Isa Al-Masih disalibkan bersama dua orang yang jahat, orang jahat itu berkata : “Yesus ingatlah akan aku, apabila engkau datang sebagai raja, Kata Yesus kepadanya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku didalam Firdaus” (Injil, Rasul Besar Lukas 23:42-43). Amin.
~
Saudara Natal,
Terimakasih atas tanggapannya. Allah memakai Maria menjadi ibu bagi Isa saat isa ada di dunia. Tentu Maria ada di surga, sebab Maria mengimani bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Sejkalipun Maria mengasuh Isa sejak kecil. Namun aria tahu siapa Isa sejak pertama kali malaikat menemuinya dan Maria taat menerima perintah Allah.
~
Noni
~
Mengapa tidak dibahas Alkitab Terjemahan Lama Yohanes 2:3-4? “Apabila kekurangan air anggur, berkatalah ibu Yesus kepada-Nya, ‘Mereka itu tiada berair anggur.’ Maka kata Yesus kepadanya, “Hai perempuan, apakah yang kena-mengena di antara Aku dengan engkau? Saat-Ku belum sampai.” Apakah karena ini sangat keterlaluan seorang anak membentak ibunya?
~
Saudara Gandhi,
Kami berharap saudara tidak terburu-buru membuat kesimpulan demikian. Sebab bahasa tulisan tidak sama dengan bahasa lisan di mana terdapat intonasi. Bila saudara menyatakan bahwa Isa Al-Masih membentak ibu-Nya, maka bagaimana saudara tahu bahwa Isa Al-Masih membentaknya? Apakah saudara hadir pada saat peristiwa itu? Namun, Isa Al-Masih amat menghormati dan peduli dengan ibu-Nya sehingga di saat kematian-Nya pun, Isa Al-Masih memikirkan ibu-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 19:16-27).
Pertanyaannya, bagaimana dengan nabi saudara? Apakah nabi saudara menghormati ibunya? Adakah bukti tertulis bahwa nabi saudara menghormati ibunya? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
“Tentu Maria ada di surga, sebab Maria mengimani bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan. Sekalipun Maria mengasuh Isa sejak kecil. Namun Maria tahu siapa Isa sejak pertama kali malaikat menemuinya dan Maria taat menerima perintah Allah.”
Tertulis dimana bahwa Maryam mengimani bahwa Isa Al Masih adalah Tuhan? Mohon pencerahannya.
~
Saudara Ronny,
Menarik sekali pertanyaan saudara. Tentu rasa ingin tahu ini bisa saja muncul. Ini baik sekali. Silakan saudara membaca Injil, Kisah Para Rasul 1:1-2:47. Ini akan menolong saudara memahami bahwa Maryam, ibu Isa Al-Masih, pun turut hadir saat peristiwa ceramah Rasul Besar Petrus.
Bagaimana dengan nabi saudara? Adakah ia menghormati ibunya? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran dan hadits? Mohon pencerahan.
~
Solihin
~
Mengapa anda tidak membahas Yohanes 2:3-4 (terjemahan lama)? Yesus membentak ibunya. Yesus memberikan teladan yang sangat jelek untuk perlakuan terhadap wanita, terutama ibu.
Dia pernah menganggap seorang ibu dari Kanaan sebagai anjing. Ingat kisah itu?
~
Saudara G. Waluyan,
Menarik sekali pertanyaan saudara. Apakah saudara adalah saksi sejarah peristiwa yang terdapat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 2:3-4? Bagaimana saudara dapat membuat kesimpulan bahwa Isa Al-Masih membentak ibu-Nya?
Menyimpulkan sesuatu di mana saudara dan saya tidak hadir dalam peristiwa tersebut adalah kesimpulan yang keliru. Lagi pula, Isa Al-Masih sangat menghormati ibu-ibu.
Apakah saudara sudah membaca Injil secara menyeluruh untuk mengetahui riwayat Isa Al-Masih sesungguhnya?
~
Solihin