Rukun iman dari ajaran Islam yang ke-enam adalah beriman kepada Kitab-Kitab Allah. Kitab-kitab Allah yang dimaksud mencakup Taurat, Zabur, dan Injil. Namun sebagian Mukmin meyakini Kitab-Kitab ini sudah dipalsukan.
Benarkah ketiga kitab tersebut sudah dipalsukan? Adakah alasan mengapa Mukmin wajib percaya dan mengimaninya?
Infografik berikut menjelaskan “Mengapa Muslim Wajib Imani Keaslian Kitab Sebelumnya?” Pelajarilah penjelasan di bawah dan temukan kebenarannya!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, mungkinkah Allah yang maha kuasa tidak sanggup menjaga keaslian Kitab-Nya? Jelaskan alasannya!
- Setelah mempelajari penjelasan di atas, bagaimana seharusnya sikap Mukmin terhadap Kitab Taurat, Zabur, dan Injil?
- Menurut Saudara, mengapa ada Mukmin yang percaya bahwa Kitab-Kitab Allah sudah dipalsukan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Muslim Perlu Tahu Alkitab, Kitab Suci Umat Kristen?
- Bagaimana Sikap Muslim Benar Terhadap Kitab Sebelum Al-Quran
- Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Ini tulisan anda di atas “Isa adalah Rahmat Allah (berarti yang merahmati Isa Al-Masih adalah Allah, jelas Isa Al-Masih bukan Allah.)” terus “Isa Al-Masih bisa menghapus dosa manusia”.
Bagaimana dengan ayat ini, Yohanes 5:30 “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakimanku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”. Tertulis jelas bahwa Isa Al-Masih/Yesus tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya utusan. Mohon jawaban.
~
Saudara Cecep Iman Drajat,
Terimakasih atas pertanyaanya. Pertanyaan yang baik sekali, dan kami setuju dengan saudara bahwa ayat itu memang benar Firman Allah yang kami imani. Coba perhatikan dua hal: Pertama, bahwa Isa Al-Masih dalam inkarnasi. Dia berkata-kata sebagai manusia dan secara sengaja menyembunyikan keilahian-Nya.
Kedua, perhatikan ayat tersebut bahwa Isa Al-Masih mengakui bahwa Dialah Hakim atas manusia dan alam semesta. Penghakiman-Nya itu adil. Jadi, mungkinkah manusia menjadi hakim atas alam semesta dan penghakimannya itu adil? Tidak mungkin, bahkan nabi dan rasul tidak dapat menjadi hakim atas sesamanya.
Jadi dengan kata lain melalui ayat ini secara terselubung Isa Al-Masih menjelaskan kepada pendengarnya bahwa Dialah Sang Bapa yang mengutus Dia. Para pendengar-Nya saat itu paham betul maksud Isa Al-Masih, sehingga yang percaya kemudian menyembah-Nya tetapi yang tidak percaya kemudian menyalibkan-Nya sebab Isa Al-Masih menyatakan diri-Nya adalah Allah.
~
Noni
~
3. Justru keliru jika para umat Muslim menyatakan Injil, Taurat sudah diubah manusia karena justru Allah SWT sendiri menyatakan bahwa membenarkan kitab sebelumnya bukan menyalahkan kitab sebelumnya,. Inilah kekeliruan pengajar Muslim, Allah menyatakan benar di kitab-Kitab sebelumnya.. Masa mau dibilang bahwa Allah tak memiliki kuasa menjaga kitab-Nya.
~
Saudara Rahel,
Benar sekali bahwa Al-Quran sendiri memerintahkan umat Muslim untuk beriman pada Kitab terdahulu, yaitu Taurat dan Injil. Sebab Taurat dan Injil adalah Firman Allah yang kekal yang tak mungkin diubah oleh tangan manusia.
~
Noni