• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Isa Dan Islam > Media > Infographic > Isa Al-Masih > Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”
1 Februari 2021 | 154 Komentar

Salah satu doa yang populer di kalangan umat Muslim adalah doa “shalawat nabi.” Mungkin Anda pernah membaca Shalawat Nabi untuk memohon agar Allah memberi rahmat, kemuliaan dan keselamatan bagi seseorang.

Para nabi Allah, seperti Musa, Ibrahim dan Daud tidak pernah memerintahkan pengikutnya mendoakan mereka. Isa Al-Masih juga tidak memerlukan doa Shalawat Nabi. Mengapa demikian?

Infografik berikut menjelaskan “Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi.” Mempelajari lima alasan tersebut akan menolong Anda semakin mengenal siapakah Isa Al-Masih sebenarnya.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pandangan saudara mengenai “lima alasan Isa Al-Masih tidak perlu shalawat nabi” sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas?
  2. Isa Al-Masih dan Muhammad sama-sama diimani umat Muslim sebagai pembawa wahyu Allah. Menurut saudara, mengapa Muhammad harus diucapkan shalawat sedangkan “Shalawat Nabi” untuk Isa Al-Masih tidak ada?
  3. Apakah mendoakan orang yang sudah meninggal bermanfaat? Mengapa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Muhammad Dapat Membela Umatnya (Shalawat)?
  2. Selidikilah Sholat Nabi Muhammad dan Isa Al-Masih
  3. Nikmat Khusus Para Nabi Tidak Menjamin Keselamatan

Video:

  1. Lima Alasan Isa Al-Masih Tidak Perlu “Shalawat Nabi”

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
Kategori: Infographic, Isa Al-Masih

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

154 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Espece
9 Februari 2021 7:29 am

~
Allah dan malaikat bersholawat hanya kepada Muhammad saja, tidak kepada nabi-nabi yang lain termasuk Isa. Demikian juga Allah hanya menyuruh manusia bersalawat kepada Muhammad saja. Hal ini menunjukkan bahwa Muhammad sebagai nabi yang utama.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Februari 2021 12:42 pm
Balasan ke  Espece

~
Saudara Espece,

Kami menghargai pendapat saudara di atas. Memang pernyataan demikian seolah-olah nabi saudara utama. Tetapi bukankah ini janggal ketika Allah dan malaikat memohon agar nabi saudara diselamatkan?

Ini menunjukkan bahwa nabi saudara melebihi Allah karena Allah pun memohon untuk nabi saudara. Bisakah itu disebut musyirik?

Isa Al-Masih tidak perlu shalawat karena Isa Al-Masih memberikan keselamatan kepada manusia. Saudara pun dapat memperoleh keselamatan secara pasti tatkala percaya pada Isa Al-Masih. Bagaimana perasaan saudara mengetahui bahwa Isa Al-Masih dapat menyelamatkan saudara dari siksaan api neraka?
~
Solihin

Balas
Andy
12 Februari 2021 6:02 pm

~
Mana dalilnya Abraham tidak butuh sholawat?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Februari 2021 12:47 pm
Balasan ke  Andy

~
Saudara Andy,

Kami senang saudara bertanya tentang dalil, karena pertanyaan yang sama pun bisa diajukan. Taurat tidak pernah menjelaskan bahwa Abraham membutuhkan shalawat. Sebaliknya, Taurat menjelaskan bahwa hubungan Abraham dan Allah amat dekat sehingga mereka seperti sahabat.

Kami bertanya kepada saudara. Mana dalilnya Abraham membutuhkan shalawat dalam Taurat?

Shalawat tidak dibutuhkan oleh para nabi, kecuali nabi saudara. Isa Al-Masih telah memberikan keselamatan pada setiap orang yang percaya pada-Nya. Saudara pun dapat memperoleh keselamatan itu ketika saudara mau percaya pada Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
Anonymous
28 Februari 2021 1:29 pm

~
Di dalam Surat Al-Ahzab 56 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.” Setidaknya ada tiga hal besar yang bisa kita pahami dari ayat tersebut, yakni:

Pertama, Allah selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Kedua, Malaikat pun selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Ketiga, perintah bagi orang-orang beriman untuk bershalawat dan bersalam kepada Nabi Muhammad.

Shalawat memiliki makna dasar berdoa. Adapun Allah bershalawat kepada nabi, maksudnya adalah memberikan rahmat dan ridha-Nya. Demikian Imam Al-Qurtubi menjelaskan di dalam kitab tafsirnya, Al-Jâmi’ li Ahkâmil Qur’ân.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Maret 2021 8:46 am
Balasan ke  Anonymous

~
Saudara Anonymous,

Saudara memberikan pernyataan yang menarik sekali. Saudara menyatakan bahwa makna dasar shalawat adalah doa. Jika makna dasar shalawat adalah doa, mengapa saudara tidak menggunakan arti shalawat tersebut untuk Allah?

Bukankah ini artinya Allah SWT berdoa untuk nabi saudara? Mengapa Allah SWT berdoa untuk nabi saudara? Bukankah ini janggal?

Isa Al-Masih tidak pernah meminta dishalawatkan karena Isa Al-Masih yang memberikan keselamatan kepada manusia. Saudara pun dapat memperoleh jaminan pasti masuk sorga. Bagaimana perasaan saudara saat tahu bahwa Isa Al-Masih dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga?
~
Solihin

Balas
Dani Mobass
1 Maret 2021 4:03 pm

~
Sholawat itu bukan minta keselamatan, tapi penghormatan. Anda salah besar. Mencoba membuat sebuah analisa tapi dangkal.

Seharusnya belajar bahasa Arab, siroh nabawiyah dan tarikh tasyri. Anda memakai pisau bedah yang salah sehingga anda tersesat dengan infografik anda sendiri.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Maret 2021 6:21 pm
Balasan ke  Dani Mobass

~
Saudara Dani,

Kami berterima kasih untuk tanggapan saudara. Adalah mudah menyatakan bahwa sholawat bukan meminta keselamatan, tetapi penghormatan. Tetapi faktanya Departemen Agama memberikan arti bahwa sholawat adalah permohonan untuk keselamatan nabi saudara.

Bukankah di Departemen Agama terdapat para pakar? Jika Departemen Agama memberikan definisi sholawat adalah permohonan keselamatan, mengapa saudara keberatan? Apa saudara memiliki arti lain berdasarkan kajian ilmu Islam?

Mengejutkan buat kami adalah Isa Al-Masih tidak pernah meminta sholawat. Sebaliknya, Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga kepada saudara dan kami. Bagaimana perasaan saudara saat mengetahui bahwa Isa Al-Masih dapat memberikan jaminan pasti masuk sorga?
~
Solihin

Balas
Amma
14 Maret 2021 12:01 pm

~
Ketika Allah memerintahkan kita untuk selalu mengingat-Nya, bukan berarti Allah butuh diingat oleh hamba-Nya namun karena untuk menunjukkan kebesaran dan kedudukan-Nya. Begitu juga makna shalawat.

Imam Nawawi Al-Bantani rahimahullah berkata bahwa yang dimaksud “shalawat dari Allah” adalah semoga Allah menambahkan kemuliaan. Sedangkan “salam” yang dimaksud adalah semoga Allah memberikan penghormatan yang tinggi dan derajat yang mulia.

Tentu saja ini akan sulit dipahami karena sifat-sifat Allah dalam perbedaan dalil dan keyakinan sebagai retorika karena keyakinan Muslim memuji Allah dan bershalawat ini merupakan bentuk limpahan karunia untuk dirinya bukan untuk Allah dan rasul.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Maret 2021 6:33 pm
Balasan ke  Amma

~
Saudara Amma,

Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa hal itu sulit diterima oleh akal. Hal ini mengingat Al-Quran menyatakan, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs 33:56).

Frasa yang digunakan di sana adalah Allah bershalawat. Mengapa Allah harus bershalawat untuk menambah kemuliaan? Bukankah ini janggal?

Isa Al-Masih tidak memerlukan shalawat dari siapapun. Sebab Isa Al-Masih yang memberikan keselamatan kepada manusia. Isa Al-Masih berfirman bahwa setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih pasti selamat di akhirat (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Solihin

Balas
Yahya Yakub
14 Maret 2021 1:17 pm

~
Kembali ke sejarah. Nabi Isa dan nabi Muhammad adalah sama-sama keturunan Ibrahim, dan kita-kita ini bukan keturunan langsung nabi-nabi itu.

Kita hanya membaca sejarah yang ditulis oleh manusia yang tentu saja punya kepentingan-kepentingan pribadi, suku, bangsa dan ras. Firman Tuhan dalam kitab suci masing-masing. Mari masing-masing kita yakini dan kita amalkan, bukan untuk dibanding-bandingkan untuk mencari pembenaran.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
25 Maret 2021 7:58 pm
Balasan ke  Yahya Yakub

~
Saudara Yahya,

Menarik sekali pendapat saudara. Sejarah bisa saja ditus karena kepentingan-kepentingan tertentu. Tetapi apakah Firman Allah bersifat tendensius?

Nabi Islam dishalawatkan oleh pengikutnya dan Allah. Bukankah ini janggal? Mengapa Allah harus bershalawat untuk nabi saudara? Bukankah Allah dapat menyelamatkannya dari siksaan api neraka?

Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga. Isa Al-Masih berfirman, “…Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Bukankah ini menakjubkan? Bagaimana perasaan saudara dengan firman Isa Al-Masih ini?
~
Solihin

Balas
takbernama
18 Maret 2021 12:17 pm

~
1. Lima alasan tersebut dangkal dan subyektif
2. Agar umat Islam tidak perlu membuat patung dan simbol untuk dapat mengingat nabi.
3. Perlu. karena tuhan menghargai rasa cinta, bahkan cinta kita pada orang yang sudah tiada.
Semoga kalian tambah cerdas dan mendapat petunjuk. Mohon lebih banyak membaca lagi.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 April 2021 6:41 pm
Balasan ke  takbernama

~
Saudara Takhernama,

Terimaaksih telah berbagi pandangan saudara. 5 alasan dalam artikel di atas menyatakan bahwa Isa memiliki kuasa melebihi nabi lainnya.

Isa sudah ada di surga sehingga tidak perlu didoakan bahkan Ia memberikan keselamatan bagi umat manusia. Berbeda dengan nabi lain yang masih harus didoakan keselamatannya. Bagaimana menurut pendapat saudara?
~
Noni.

Balas
Deri
18 Maret 2021 3:20 pm

~
Ini misi Kristen untuk membingungkan Muslim yang awam. Shalawat bukan doa keselamatan tetapi bukti kecintaan umat Islam kepada nabinya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 April 2021 7:09 pm
Balasan ke  Deri

~
Saudara Deri,

Kami percaya bahwa saudara mencintai nabi saudara. Untuk itu ada banyak bukti seperti melakukan dan meneladani beliau. Shalawat dapat dikatakan juga sebagai bukti pula. Sebab dengan bershalawat saudara setia mendukung keselamatan bagi nabi Islam. Demikianlah esensi dari bershalawat. Pada saat saudara bershalawat, pengalaman rohani apa yang saudara rasakan?
~
Noni

Balas
[email protected]
18 Maret 2021 7:49 pm

~
Islam tidak mengenal Isa Al-Masih. Kalian tidak mengetahui makna solawat yang di maksud. Pelajari yang betul tentang Islam maka kalian akan mengetahui yang sebenarnya.

Isa Al-Masih itu bukan Tuhan. Isa Al-Masih hanya seorang nabi. Ibrahim juga seorang nabi serta musa pun seorang nabi. Semua nabi jika sudah waktunya dia akan wafat. Begitu juga Isa Al-Masih. Jadi sudah jelas Isa Al-Masih itu bukan Tuhan. Tetapi kenapa kalian menyembah Isa Al-Masih. Sesungguhnya kalian memang musyrik yang nyata.

Dimana Isa Al-Masih menyatakan dia itu Tuhan di dalam kitab kalian. Jika kalian menganggap Isa Al-Masih Tuhan, lantas posisi Maria itu dimana. Kenapa tidak Maria yang berhak kalian sebut Tuhan. Atau Imran bapaknya itu mungkin lebih layak? Siapa Allah itu bagi kalian?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 April 2021 7:11 pm
Balasan ke  [email protected]

~
Saudara [email protected],

Terimakasih atas penjelasannya. Saudara yang kami hormati, Isa Al-Masih sangat berbeda dengan tokoh-tokoh nabi terdahulu dan terkemudian. Bukankah di dalam Qs 3:45 dikatakan bahwa Isa Al-Masih adalah yang terkemuka di dunia dan akhirat? Lalu kalau demikian kita dapat memahami bahwa segala kuasa dalam dunia ini ada dibawah kuasa Isa Al-Masih. Juga segala kuasa di akhirat ada di bawah Isa Al-Masih. Sebab Dia terkemuka di dunia dan akhirat.

Di akhirat ada Allah dan para malaikat. Ada sorga dan neraka. Ternyata bahwa Isa Al-Masih yang berkuasa atas seluruh penghuni dunia dan akhirat itu. Untuk melanjutkan diskusi ini, baca juga artikel kami di https://tinyurl.com/uu8bhvyn
~
Noni

Balas
Kitabersudara
25 Maret 2021 3:51 pm

~
Mau Islam atau non Islam, kalian semua bersaudara. Belajar saling memahami itu memang sulit ya namanya juga belajar. Maaf kan apabila saya ada salah namanya juga belajar

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 April 2021 8:25 am
Balasan ke  Kitabersudara

~
Saudara Kitabersaudara,

Benar sekali bahwa kita semua bersaudara, apapun agama kita. Agama adalah jembatan bagi manusia untuk mengenal Penciptanya. Seharusnya manusia tidak terpecah karena agama. Sebab Allah telah memberikan rahmat yang besar bagi seluruh umat manusia yaitu keselamatan kekal. Keselamatan yang Allah berikan melalui Isa Al-Masih.

Kitab Allah berkata, “Ia [Isa Al-Masih] dapat menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang datang kepada Allah melalui Dia…” (Injil, Ibrani 7:25 FAYH).

Keselamatan yang Allah berikan adalah bagi seluruh umat manusia, apapun agamanya.
~
Noni

Balas
Ary kusuma
29 Maret 2021 7:47 pm

~
Saya ingin menjelaskan dan mengomentari semua komentar yang dijawab oleh saudara Solihin. Mungkin ketua perkumpulan ini, Nabi Muhammad Saw, adalah nabi akhir zaman. Penutup para nabi, pemimpin para nabi, Allah SWT memuliakan Rasulullah Saw.

Dengan shalawat dan salam, para malaikat dan orang orang mukmin bersalawat pada Rasulullah Saw. Intinya, Rasulullah Muhammad Saw, adalah penutup para nabi. Maka syariat yang berlaku hingga akhir zaman adalah syariat yang dibawa Rasulullah Muhammad Saw. Maka otomatis menghapus syariat yang dibawa nabi-nabi sebelumnya termasuk nabi Isa Al-Masih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
16 April 2021 8:57 am
Balasan ke  Ary kusuma

~
Saudara Ary Kusuma,

Memang benar bagi umat Islam bahwa nabi Islam sebagai penghujung nabi. Tetapi bagi Allah tidaklah demikian. Allah itu memiliki rancangan dan karya tidak dibatasi secara periodik. Kita patut waspada apabila diajarkan hal seperti itu. Jelas pemahaman seperti itu punya tujuan untuk mengedepankan satu golongan. Padahal Allah yang Maha besar tidaklah mungkin terbatas pada periode dan satu golongan.

Di satu sisi saudara percaya bahwa Allah Maha kuasa tidak terbatas, namun di sisi lain saudara mengganggap Allah itu sangat terbatas. Pemikiran ini adalah pemikiran politis dunia, dimana pemerintah seorang presiden bisa berakhir sesuai masa jabatannya saja.
~
Noni

Balas
Olaf Masrur
2 April 2021 7:21 pm

~
Kata yushallu artinya mendukung (support) penuh perjuangan nabi. Dan semua kata nabi di dalam Al Qur’an konteksnya nabi masih hidup. Nabi Muhammad adalah penutup para nabi.

Setelah kematian nabi tidak perlu dukungan (support) lagi. Karena tugas nabi hanya menyampaikan Al Qur’an, maka orang yang mengaku beriman supaya mendukung (support) terus tugas menyampaikan Al Qur’an dan menerima tugas itu dengan penerimaan sebaik-baiknya (wasalimu tasliima).

Bukan memohon kepada Allah supaya mendukung (support) nabi. Ini artinya disuruh Allah malahan berbalik menyuruh Allah (Allahumma shalli ‘ala Muhammad ini aneh, nabi sudah wafat). Kata shalli terulang 7 kali di dalam Al Qur’an. Artinya sesuai dengan konteksnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 April 2021 7:05 am
Balasan ke  Olaf Masrur

~
Saudara Olaf,

Menarik sekali pernyataan saudara di atas. Mencermati pernyataan saudara, apakah ini artinya saudara ingin menyatakan bahwa shalawat nabi tidak diperlukan untuk keselamatan nabi saudara?

Memang adalah janggal Allah bershalawat untuk nabi. Bukankah Allah yang memberikan keselamatan kepada manusia? Mengapa Allah SWT harus bershalawat untuk nabi?

Hal ini amat berbeda dengan Isa Al-Masih di mana Isa Al-Masih yang memberikan keselamatan pada manusia. Isa Al-Masih berfirman, “…Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Maukah saudara menerima keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin

Balas
Arifin
3 April 2021 8:55 pm

~
Apa bukti jaminan masuk sorga dari Yesus?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
11 April 2021 10:14 pm
Balasan ke  Arifin

~
Saudara Arifin,

Sebuah pertanyaan yang menarik sekali. Memang bukti amat diperlukan sebagai bentu validitas. Isa Al-Masih telah membuktikan hal ini dengan memberikan kepastian masuk sorga kepada seorang penjahat (Injil, Rasul Lukas 23:43).

Itu sebabnya, Isa Al-Masih tidak membutuhkan shalawat. Sebab Isa Al-Masih berfirman, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya…” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

Bagaimana perasaan saudara saat tahu bahwa Isa Al-Masih dapat menyelamatkan saudara di akhirat?
~
Solihin

Balas
kami maha
19 April 2021 9:08 pm

~
Kalian hanya sebatas asumsi yang ada di akal dan pikiran. Saran saya berhenti melakukan perbandingan asumsi. Jalanilah hakikat hidup anda masing-masing.

Kalau mau tahu Islam sebenarnya pergilah ke ahlinya. Jangan di media online. Kalau hal ini dilakukan orang tidak akan mau. “Kalau kamu mau menginginkan yang sebenarnya, tinggalkan sandalmu!”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 April 2021 3:48 pm
Balasan ke  kami maha

~
Saudara Kami,

Kami menghargai pendapat saudara. Asumsi adalah pernyataan yang tidak didasarkan pada bukti. Jelas, ini berbeda dengan tulisan di atas.

Infografik di atas menjelaskan tentang Isa Al-Masih yang memberikan kepastian masuk sorga dan tidak memerlukan shalawat. Ini pun dengan mencantumkan dalil-dalil yang jelas.

Bukankah manusia memerlukan kepastian selama ia hidup di dunia ini? Apakah saudara mau memiliki kepastian masuk sorga ketika berada di dunia ini? Pertimbangkanlah keselamatan yang diberikan oleh Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
Warji
20 April 2021 9:19 pm

~
Sholawat nabi perintah dari Alloh langsung. Maka tidak ada bantahan atas sholawat nabi Muhammad.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 April 2021 6:53 am
Balasan ke  Warji

~
Saudara Warji,

Memang perintah shalawat tertulis dalam Al-Quran. “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” (Qs 33:56).

Jika mencermati ayat di atas, maka mungkinkah Allah yang berkata-kata pada ayat itu? Bagaimana mungkin Allah SWT dan malaikat bershalawat untuk nabi saudara? Mengapa itu dilakukan Allah SWT dan malaikat?

Isa Al-Masih tidak memerlukan shalawat dari siapapun. Sebab Isa Al-Masih yang menyelamatkan manusia dari siksaan api neraka. Apakah saudara mau mempertimbangkan keselamatan yang diberikan Isa Al-Masih?
~
Solihin

Balas
Tanpa Nama
24 April 2021 12:52 pm

~
Untuk apa membandingkan Isa Al-Masih dengan Nabi Muhammad SAW ? Sedang dalam Al-Quran surah Al-Kafirun (1-6) sudah ditegaskan keyakinan beragama. “Untukmu agamamu dan untukku agamaku” Qs 109.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 April 2021 12:46 pm
Balasan ke  Tanpa Nama

~
Saudara Tanpa Nama,

Tidak ada maksud kami untuk membandingkan Isa Al-Masih dengan Muhammad. Karena keduanya adalah nabi yang dihormati umat Muslim, bukan? Dan keduanya memiliki keitimewaan tersendiri. Apakah penjelasan kami mengenai Isa Al-Masih salah ? Sebab apa yang kami sampaikan adalah berdasarkan sakta kebenaran yang ada.

Bagaimana dengan audara? Maukah saudara lebih mengenai lagi Isa Al-Masih?
~
Noni

Balas
Bayu Prakasha
26 April 2021 8:08 pm

~
Sholawat itu bukan doa. Awalnya saja sudah salah. Semoga admin dapat hidayah. Amin.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
30 April 2021 10:08 pm
Balasan ke  Bayu Prakasha

~
Saudara Bayu,

Membaca pernyataan saudara di awal membuat kami senang karena saudara mencoba meluruskan pengertian mengenai sholawat. Alih-alih menjelaskan definisi shalawat, saudara hanya menyampaikan sepucuk harapan.

Bukankah Depag telah memberikan definisi shalawat? Bukankah shalawat adalah permohonan tentang keselamatan? Jika nabi saudara didoakan agar diselamatkan di akhirat nanti, bagaimana dengan saudara?

Bukankah saudara pun perlu memikirkan nasib saudara di akhirat? Isa Al-Masih tidak membutuhkan shalawat karena Isa Al-Masih yang menyelamatkan saudara dan saya dari neraka (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Maukah saudara menerima rahmat keselamatan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin

Balas
Yokaza
2 Mei 2021 10:05 pm

~
Staff,

Saya bingung dengan kalian, sebenarnya Isa Al-Masih itu kalian anggap apa sih? Nabi, Anak Bapa, Tuhan, atau Bapa itu sendiri? Karena dalam artikel di atas tepatnya alasan ke 3 kalian menyebutkan dia Nabi. Ajaran yang sangat membingungkan atau Tuhan kalian berdikari ya (semuanya dikerjakan sendiri).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
19 Mei 2021 9:28 am
Balasan ke  Yokaza

~
Saudara Yokaza,

Kami yakin saudara adalah seorang yang serius mencari tahu kebenaran tentang Isa Al-Masih. Kami setuju bahwa tidak mudah menggunakan logika untuk memahami hal ini. Persoalannya jelas bahwa logika kita terbatas, sedangkan Isa Al-Masih melampaui logika. Kehadiran-Nya dalam dunia seperti seorang nabi, tetapi keilahian-Nya terbukti melalui kebangkitan dan keberadaan-Nya dalam kekekalan.

Misalnya, Dia sendiri berkata: “Aku dan Bapa (Allah) adalah satu”. Siapakah yang dapat mengatakan hal seperti itu kalau bukan Allah itu sendiri. Apakah jawaban kami dapat menjawab pertanyaan saudara?
~
Noni

Balas
Ibkis
3 Mei 2021 7:11 pm

~
Bila anda yakin Isa Al-Masih juruselamat maka saya pun lebih yakin kalau nabi Muhammad juga juruselamat. Kalau manusia bisa membuat technologi canggih maka tahun demi tahun technologinya akan lebih canggih dari sebelumnya.

Begitu juga Allah menciptakan nabi dari generasi ke generasi berbeda beda beda. Dari dari generasi terakhir nabi adalah nabi Muhammad. Sudah pasti kanjeng nabi Muhammad lebih sempurna dari nabi nabi sebelumnya. Bicaralah dari hati, jangan bicara dari otak. Hati pasti akan memahami kebenaran. Tapi otak bisa menyangkal kebenaran dengan berbagai alasan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
11 Mei 2021 1:29 pm
Balasan ke  Ibkis

~
Saudara Ibkis,

Kami sependapat dengan saudara bahwa berbicara dari hati adalah berbeda dengan bicara dari otak. Demikianlah para ahli telah menggunakan otak mereka sehingga melahirkan tekhnologi canggih. Keduanya sama-sama diciptakan Allah. Namun, kita tidak dapat menyamakan rancangan Allah dengan rancangan tekhnologi manusia. Betul tekhnologi manusia itu mengalami pengembangan dari zaman ke zaman. Hal itu seiring dengan pengetahuan manusia yang terbatas dan akan berkembang oleh pengalaman dan waktu. Lalu apakah Allah juga seperti itu? Bahwa rancangan-Nya berkembang dari waktu ke waktu dan bertambah sempurna setelah melewati hari kemarin?

Kalau demi membela posisi nabi Islam, maka saudara menggunakan logika Allah mengalami perkembangan bertahap, apakah itu sama saja dengan merendahkan martabat Allah demi seorang manusia?
~
Noni

Balas
Adam.f
11 Mei 2021 7:33 pm

~
Nabi Isa Al-Masih pernah berpesan kepada murid-murid-Nya tentang kedatangan seorang nabi yang terakhir, nabi penutup jaman. Kalau anda tahu apa pesan nabi Isa Al-Masih kepada murid murid-Nya. Coba jelaskan menurut Alkitab anda, tapi saya akan jelaskan menurut kitab saya Al-Quran dan juga isi Perjanjian Lama menurut Perjanjian Barnabas yang masih asli dan belum pernah diperbaharui sampai saat ini. Anda boleh menjelaskan menurut yang ada di kitab anda, terimakasih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
17 Mei 2021 1:08 pm
Balasan ke  Adam.f

~
Saudara Adam. F,

Terimakasih atas tawaran saudara. Menarik sekali apa yang saudara utarakan. Kami tahu bahwa yang saudara maksud bahwa Isa Al-Masih menubuatkan kedatangan “parakletos” yaitu seorang penolong yang lain. Yang bagi umat Islam itu adalah nabi mereka. Lalu dihubungkan dengan yang ada di dalam beberapa ayat dalam Perjanjian Lama tentang seorang nabi yang harus didengarkan.

Sedangkan mengenai Perjanjian Barnabas yang saudara maksud, barangkali adalah Injil Barnabas. Sebab buku ini bukan buku perjanjian, tetapi dinamakan Injil Barnabas. Penulisnya adalah seorang Muslim. Dari hal itu kita tahu bahwa buku ini ditulis untuk kepentingan khusus. Dari segi waktu, buku ini sangat muda dibandingkan Injil yang sebenarnya yaitu ditulis abads 16. Nah, pertanyaannya, apakah saudara percaya bahwa nabi Islam itu adalah berkedudukan rendah sebagai utusannya Isa Al-Masih?
~
Noni

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Dapatkah Mengerti Kisah Air Zamzam Memberi Siraman Rohani?
  • Apakah Musik Halal atau Haram Dalam Islam?
  • Kisah Nabi Nuh Memberikan Kita Jalan Selamat!
  • Kisah Rabiatul Adawiyah Mendapatkah Kasih Allah
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Cara Masuk Kristen dan Islam Untuk Mendapatkan Surga
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Kisah Kematian Nabi Isa: Ini 4 Buktinya Isa Mati di Salib
  • Hasil Pencarian Mukmin Mengenai Etika Yang Baik

Artikel Yang Terhubung

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • 5 Alasan Mukmin dan Nasrani Wajib Mengutamakan Isa Al-Masih
  • 7 Alasan Mengapa Nasrani Menyembah Isa Al-Masih
  • 3 Alasan Seorang Mukmin Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz