• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Cerpen > Hakim Yang Adil Dan Penyayang

Hakim Yang Adil Dan Penyayang

2 Januari 2011 oleh Web Administrator 24 Komentar

HakimKota Batupuncak adalah kota kecil yang penuh dengan praktek korupsi. Untuk mengatasi masalah itu pemerintah mengangkat Pak Surono sebagai hakim yang adil dan penyayang kota tersebut. Pak Surono terkenal sebagai Pegawai Negeri administrator yang jujur dan adil, sehingga para wartawan dan beberapa orang terkemuka di kota tersebut tidak menyukainya. Mereka ingin mempermalukan dan merusak nama baik Hakim Surono sehingga dengan terpaksa pemerintah menggantinya dengan hakim lain yang lebih lunak. Mereka pun terus-menerus mencari jalan untuk menjatuhkan nama baik Hakim Surono.

Sahabat Karib Hakim Surono Diketahui Korupsi

Pak Latif, seorang kepala desa tertangkap basah melakukan korupsi. Dia pun ditahan hingga tiba saatnya pengadilan dan Pak Surono sebagai hakimnya. Semasa kecil, Hakim Surono dan Pak Latif tinggal di sebuah desa yang masih wilayah kota Batupuncak. Mereka tinggal bertetangga dan berteman akrab. Mereka selalu bermain bersama dan duduk di bangku sekolah yang sama. Bahkan mereka sering makan bersama dan tidur sekamar.

Orang tua Pak Latif juga membantu membiayai sekolah Hakim Surono,  karena keluarganya sangat miskin. Ketika orang tua Hakim Surono meninggal, orang tua Pak Latif menerima dia seperti anaknya sendiri. Tidak heran jika akhirnya Hakim Surono sangat mengasihi Pak Latif dan keluarganya.

Hakim Surono Dihadapkan Situasi Sulit

Para wartawan mengetahui Pak Latif adalah sahabat karib Hakim Surono dan sangat mengasihinya. Mereka melihat kasus ini adalah waktu yang tepat untuk menjatuhkan nama baik Hakim Surono. Jika Hakim Surono tidak menghukum Pak Latif dengan hukuman maksimal karena korupsi,  maka mereka akan menulis di surat kabar,  “Hakim Surono Tidak Adil dalam Menjatuhkan Hukuman“.

Sebaliknya, jika Hakim Surono menghukum Pak Latif dengan hukuman maksimal, para wartawan akan menulis, “Hakim Tidak Menunjukkan Belas-kasihan pada Temannya“. Hakim Surono akan digambarkan sebagai hakim yang tidak memiliki hati nurani dan rasa persaudaraan. Mereka akan menguraikan bagaimana sejak kecil kedua orang itu hidup seperti saudara dan keluarga Pak Latif yang telah berkorban untuk menyekolahkan Hakim Surono.

Hal ini menjadi dilema bagi Hakim Surono. Jika dia merasa iba lalu mengampuni Pak Latif, itu artinya Hakim Surono tidak adil. Tetapi, jika dia–karena sifat adilnya–menjatuhkan hukuman maksimal kepada Pak Latif, itu artinya Hakim Surono tidak memiliki sifat kasih dan belas-kasihan.  Apakah Hakim Surono dapat menjadi hakim yang adil dan penyayang?

Adil dan Kasih, Dua Sifat yang Dapat Bertentangan

Dua sifat Hakim Surono yang sepertinya bertentangan ialah kasih dan adil. Hal ini juga terdapat dalam sifat Allah. Allah Maha Adil (Al-‘Adl) dan Maha Kasih (Al-Rahim). “Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” (Qs. 1:3).  Dalam diri Allah dua sifat ini sempurna adanya. Namun terkadang dua sifat Allah ini kelihatannya dapat bertentangan.

Sifat adil dan kasih memang kadang terlihat bertentangan. Ini juga terlihat dalam sifat Allah yaitu saat Allah mengampuni dosa manusia begitu saja tanpa hukuman, jelas di sini terlihat Allah mengorbankan sifat adil-Nya. Sebaliknya, jika Allah yang Maha Adil menghukum manusia di neraka selamanya tanpa menyediakan jalan keluar, maka Allah kelihatannya tidak  mempunyai sifat kasih.

Bagaimana dengan Hakim Surono? Bagaimana bila dia bertindak tegas dan adil sehingga menjatuhkan hukuman maksimal pada Pak Latif?

Bagaimana pula bila Allah, Hakim yang Maha Adil menjatuhkan hukuman maksimal atas dosa kita?  Kita akan tinggal di neraka selamanya? Bukankah satu dosa saja sudah merupakan kebusukan yang sangat besar di hadapan Allah yang Mahasuci dan Mahakudus?

Adakah jalan keluar dari dilema ini? Tentu! Yaitu mempertahankan sifat adil dan kasih. Jalan ini pulalah yang dipakai Allah ribuan tahun silam. Simaklah kelanjutan kisah Hakim Surono berikut ini.

BersalahPak Surono Memecahkan Dilema Pada Hari Penghakiman

Pada hari penghakiman para wartawan dan orang-orang terkemuka berkumpul di ruang pengadilan.  Mereka sangat membenci si hakim dan berupaya untuk menjatuhkannya. Pada saat yang telah ditentukan untuk menjatuhkan vonis, Hakim Surono berkata, “Jelas bahwa dalam kasus ini terdakwa telah melanggar hukum dan harus diadili. Kami diberi tugas untuk menumpas koruptor di kota ini. Sesudah mengumpulkan semua bukti-bukti, kami harus menjatuhkan hukuman maksimal kepada terdakwa, yaitu denda Rp. 1.200.000.000 rupiah ATAU sepuluh tahun penjara.”

Pak Latif tidak mempunyai cukup uang untuk membayar denda sebesar itu sehingga dia sangat marah sekali.

Pak Surono Bertindak Adil dan Juga Mengasihi Sahabatnya

Mendengar vonis tersebut, para wartawan segera pergi untuk menulis artikel mengenai hakim yang keras hati dan tidak memiliki belas-kasih terhadap teman dekatnya. Mereka benar-benar ingin mempermalukan Hakim Surono di depan rakyat.

Sebelum mereka sempat keluar, Hakim Surono meninggalkan meja hijaunya dan menghampiri Pak Latif. Ia menanggalkan jubah-hakimnya.  Lalu ia membuka dompetnya dan memberikan kepada Pak Latif selembar cek senilai jumlah denda. Untuk mendapatkan uang sebesar itu, Hakim Surono telah menjual rumah dan mobilnya. Karena dia mengasihi temannya, dia rela mengorbankan semua harta miliknya. Dengan terharu, Pak Latif dapat  membayar dendanya dan terbebas dari hukuman.  Jelas Hakim Surono adalah seorang Hakim yang adil dan penyayang.

Bagaimana Allah Mengadili dan Mengasihi Manusia Berdosa

Isa Al-Masih, Kalimat Allah, datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.  Keadilan Allah tidak ditiadakan karena dosa manusia dihukum dalam diri Isa Al-Masih. Jelas, dosa manusia diadili dan dihukum!

Namun, pada saat yang sama. Allah menyatakan kasih-Nya. Isa Al-Masih telah dikorbankan dan menanggung hukuman kita. Sehingga Ia dapat memberikan Jalan Keselamatan dari hukuman dosa bagi mereka yang mau mempercayai-Nya.

Dengan demikian penyaliban Isa Al-Masih menyatakan hikmat Allah dalam merencanakan suatu jalan keselamatan yang adil dan penuh dengan kasih.  Hakim Surono saja dapat menjadi Hakim yang adil dan penyayang, apalagi Allah yang sangat menyayangi kita mahkluk ciptaan-Nya.

Kami mempersilahkan Saudara membaca kesaksian mengenai orang-orang yang sudah mengalami keselamatan yang ditawarkan Allah.  Juga, jika saudara berminat silahkan belajar lebih mendalam mengenai keselamatan.

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Hakim yang Adil dan Penyayang” Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Cerpen

Reader Interactions

Comments

  1. Albert mengatakan

    12 Januari 2015 pada 6:16 am

    ~
    Matius 7:13-14, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Tuhan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Maz 16:12, Ams 24:12,29, Mat 16:17, Roma 2: 6, 2 Timotius 4:14, 1 Petrus 1:17, Wahyu 2:23, 22:12).

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Februari 2015 pada 1:14 am

      ~
      Saudara Albert,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kalau boleh tahu, apa yang hendak saudara sampaikan dari ayat-ayat yang saudara kutip?
      ~
      Solihin

  2. Jaka mengatakan

    18 Januari 2015 pada 4:55 am

    ~
    Luar biasa. Analogi yang diberkati. Saya percaya bahwa cerita analogi ini ditulis dalam bimbingan Roh Kudus. Allah yang adalah maha adil dan maha kasih berada dalam dua kutub yang sangat berbeda. Sehingga gugurlah pendapat yang menyatakan bahwa Allah jika mau mengampuni tinggal bersabda saja, dengan demikian Dia menjadi tidak adil. Saya percaya bahwa kebenaran yang sejati hanya ada di dalam iman kepada Yeshua Hamakhsiah. Haleluya. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Februari 2015 pada 1:14 am

      ~
      Saudara Jaka,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Semoga ini memberikan pencerahan.
      ~
      Solihin

  3. adi mengatakan

    31 Januari 2015 pada 1:06 pm

    ~
    Apakah Tuhan Yesus benar-benar hakim yang adil? Mana ayatnya?

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Februari 2015 pada 1:15 am

      ~
      Saudara Adi,

      Kisah di atas adalah gambaran bagaimana kasih dan keadilan Isa Al-Masih dinyatakan. Bagi manusia, sulit untuk mengerti dan menjangkau cara Allah mempertemukan kasih dan keadilan Allah dalam satu waktu yang sama. Namun, kenyataannya Allah dalam Isa Al-Masih melakukan hal ini. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih benar-benar Hakim yang adil.

      Hadits pun mengonfirmasi hal ini. “Bersabda Nabi Muhammad SAW: Demi Allah! Sesungguhnya Isa putra Maryam akan turun menjadi Hakim yang adil” (Hadi ts Shahih Muslim jilid I No.104).
      ~
      Solihin

  4. simpanse mengatakan

    14 Mei 2015 pada 3:54 pm

    ~
    Jawabanku mau, tegasnya mau muntah. Bolehkan staf IDI kalau aku mau muntah atas ajakan misionaris kampungan seperti anda? Bagaimana saudara? Apa jawabanku sudah memuaskan anda, atau anda ingin mencari alat pemuas lainnya?

    Balas
    • staff mengatakan

      8 Juni 2015 pada 12:42 am

      ~
      Saudara Simpanse,

      Kami menghargai setiap jawaban yang diberikan. Adalah hak saudara untuk menerima atau menolak Isa Al-Masih. Hal itu adalah keputusan saudara. Namun, kami perlu memberitahu saudara bahwa Isa Al-Masih mengasihi saudara sekalipun saudara menolaknya. Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa, termasuk saudara. Terimakasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 2

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi

Artikel Yang Terhubung

  • Utusan Allah yang Ditolak
  • Orang Kristen Dan Islam, Serta Naskah Asli Injil dan…
  • Perhatikan Kaitannya "Wortel Untuk Raja dan Sholat Untuk…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami