Menurut kepercayaan Nasrani ada empat Injil. Penting sekali Anda mengerti arti istilah ‘Injil’. Injil berarti ‘kabar baik.’ Isa Al-Masih membawa berita kasih Allah bagi manusia yang telah berdosa dan terpisah dari Allah.
Muslim yang taat akan membaca Injil. Injil adalah bagian dari Wahyu Allah. Namun, sangat penting bahwa Mukmin mengerti arti Injil dengan benar. Apa yang dimaksud dengan istilah “Injil”?
Tidak Pernah ada ‘Injil Isa’!
Berita Injil diuraikan oleh empat Penulis yang dekat dengan Isa Al-Masih. Mereka menulis empat Injil semasa hidup-Nya di tanah Israel. Dari permulaan, Kekristenan hanya mengakui empat tulisan ini. Yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes.
Empat tulisan ini juga dapat disebut “Empat Riwayat Hidup Isa Al-Masih.” Tidak pernah ada Injil Isa! Setahu Penulis, Al-Quran juga tidak pernah memakai istilah ‘Injil Isa.’
Surat-surat mendukung empat tulisan ini. Surat ini menguraikan permulaan Gereja dan pengajaran Isa Al-Masih. Semuanya dikenal dengan istilah “Perjanjian Baru.” Kadang dengan istilah ‘Injil’ saja.
Mengapa Hanya Ada Empat Injil?
Sampai hari ini dan seterusnya hanya ada empat Injil. Namun, bagaimana dengan berita dan penemuan tentang injil Barnabas atau injil Yudas?
Beberapa waktu sebelumnya, pernah viral mengenai hal ini. Injil Yudas menuliskan beberapa hal kontroversial mengenai Isa Al-Masih. Contohnya, Isa tidak disalib tetapi Yudas menggantikan-Nya.
Dari segi keaslian teks dan kejelasan secara ilmiah, disimpulkan bahwa injil Barnabas dan injil Yudas adalah hoax. Umat Muslim harus waspada akan hal ini. Agar tidak membaca Injil yang salah. Hanya ada empat Injil yang benar.
Mengapa Harus Ada Empat Injil?
Pertama, Anda perlu mengetahui bahwa empat Injil saling melengkapi satu sama lain. Setiap Penulis mempunyai perspektif berbeda, tetapi tidak ada kontradiksi diantaranya.
Alasan kedua, seseorang dapat meragukan kesaksian satu saksi mata, tetapi empat kesaksian sangat kuat. Jadi, kita bisa yakin bahwa setiap kisah dalam Injil benar-benar terjadi.
Apakah Anda ingin membaca empat Injil asli? Silakan menghubungi staff kami.
Arti Utama Istilah ‘Injil’
Berita Injil pada dasarnya adalah jalan menuju ke surga. Istilah “injil” berasal dari bahasa Yunani yaitu euaggelion. “Kabar Baik” yang dibawa oleh Isa Al-Masih.
Ini adalah berita bahwa dosa telah menjauhkan manusia dari Allah. Dosa membawa hukuman dari Allah, yaitu neraka atau terpisah selamanya dari Allah!
Tetapi, karena kasih-Nya yang begitu besar kepada manusia, Allah menolong. Ia menyelamatkan manusia dari genggaman iblis serta hukuman kekal. Rencana Allah dalam menyelamatkan manusia ialah bahwa Ia sendiri yang akan memikul hukuman dosa manusia.
Itulah sebabnya mengapa Ia disebut “Kalimat Allah” yang datang ke dunia. Dilahirkan sebagai bayi melalui perawan Maryam. Hanya Isa Al-Masih saja yang dapat dikatakan sebagai ‘anak laki-laki yang suci’ (QS 19:19).
Pengajaran dan mujizat Isa Al-Masih yang mengherankan adalah bukti keilahian-Nya. Sebagai manusia Ia juga merasakan kelaparan dan capai. Tetapi sebagai Allah Ia tetap sadar akan maksud kedatangan-Nya ke dunia. Ia berkata: “Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Injil, Rasul Lukas 19:10).
Tujuan Utama Kedatangan Isa Al-Masih
Inti dari Injil, dan maksud utama Isa Al-Masih datang ke dunia, ialah penderitaan dan kematian-Nya untuk menanggung hukuman dosa manusia. Syukur bahwa Isa Al-Masih sudah membayar penuh hukuman dosa manusia.
Ya, Isa Al-Masih wafat. Isa Al-Masih sudah menanggung hukuman dosa manusia dan telah membayar dosa kita di kayu salib. Injil Allah menjelaskan: “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Isa Al-Masih bukan saja wafat disalib, tetapi Ia juga bangkit kembali (Injil, Markus 16:9, Matius 27:53, Yohanes 21:14 dan Lukas 24:3). Al-Quran setuju dengan kebenaran ini dalam Sura 19:33, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Apakah Anda Penasaran dengan Injil?
Alangkah baiknya bila Anda membaca keempat Injil. Aneh bila Muslim yang taat belum membaca tiga kitab yang juga disebut Wahyu Allah dalam Al-Quran. Yaitu Taurat, Zabur dan Injil.
Maukah Anda membaca Injil agar lebih tahu isinya? Anda boleh mengunduh Kitab Suci Taurat, Zabur, dan Injil sendiri atau hubungi kami.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah yang menyebabkan Muslim jarang membaca kitab Injil sebagai wahyu Allah?
- Bagi Saudara yang sudah membaca Injil, hal-hal apa yang Saudara dapatkan sebagai seorang umat Muslim yang taat?
- Bagian Injil mana yang menurut Saudara sangat menyentuh hati dan pikiran Saudara?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Wajibkah Orang Islam Membaca Injil?
- Isa dan Injil-Nya Dalam Al-Quran
- Al-Quran Atau Injil Yang Lebih Sempurna?
- Umat Islam, Hindarilah Injil-Injil Palsu!
- Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Palsu
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
afrianto mengatakan
*
Konsep penebusan dosa oleh Tuhan benar-benar tidak masuk akal. Manusia berdosa pada Tuhan, sehingga Tuhan berhak menghukum manusia. Tapi anehnya Tuhan sendiri yang menjalani hukuman lalu mengampuni manusia. Analogi: Parto mencuri uang Budi, sehingga berdosa pada Budi. Tapi untuk memaafkan Parto, Budi harus dipenjara dulu demi menggantikan hukuman Parto. Baru kemudian Budi memaafkan Parto.
staff mengatakan
~
Sdr. Afrianto,
Konsep penebusan dosa terdapat dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-nabi lagi dalam Kitab Injil. Jelas Allah yang mewahyukan semua kitab ini sungguh berakal. Tuhan berhak menghukum manusia dan Tuhan juga berhak mengasihi manusia. Tuhan tahu bahwa tidak ada seorang lain yang suci, yang tidak berdosa, yang mampu dihukum ganti manusia. Setiap orang harus dihukum untuk dosanya sendiri. Hanya Tuhan suci. Hanya Dialah yang dapat menanggung dosa kita.
Kami tidak berani mengatakan bahwa logika Tuhan cacat! Bacalah yang ditulis dalam Kitab Nabi ratusan tahun sebelum Isa Al-Masih tersalib, seribu tahun sebelum Al-Quran dikarang: Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian. (Kitab Nabi Yesaya 53:6). Tuhan memilih dihukum ganti kita karena Ia mengasihi kita dan Dia satu-satunya yang mampu menyelamatkan kita.
~
JG
afrianto mengatakan
*
Tulisan Anda sama sekali tidak menjelaskan kekonyolan konsep penebusan dosa dan analogi yang saya berikan. Begini: Jika Tuhan adalah entitas paling tinggi, kenapa Dia harus repot menanggung dosa? Bukankah seharusnya Dia bisa menghilangkan dosa hanya dengan menginginkan dosa tersebut hilang? Kecuali ada entitas lain yang lebih tinggi dari Tuhan anda sehingga Yesus harus menanggung dosa manusia sehingga entitas tertinggi tidak menghukum manusia. Kekonyolan doktrin ini bukan terletak pada kasih-mengasihinya tapi terletak pada tindak Tuhan yang konyol dan menunjukkan ketidakkuasaan-Nya terhadap dosa manusia.
staff mengatakan
~
Sdr. Afrianto,
Konsep kesucian dan keadilan Allah adalah sesuatu yang tidak berubah. Perlu diingat bahwa Allah mahaadil. Bila Allah begitu saja menghapus dosa tanpa menghukumnya berarti Allah tidak lebih baik dari hakim yang membiarkan orang korupsi pulang dari meja hijau tanpa dihukum. Saya kira bila hakim mengatakan ia berhak melepaskan orang tanpa hukuman, Saudara akan menamakan itu kekonyolan. Jika kita mengatakan bahwa Allah dapat menghapus dosa begitu saja tanpa menghukum dosa, kita telah meniadakan keadilan Allah.
Keindahan Injil terdapat dalam kenyataan bahwa Allah menghukum dosa dalam diri Kalimat-Nya. Demikian Allah tetap adil dan juga menyatakan kasih-Nya kepada kita. Yang menjadi masalah adalah kita terus-menerus menolak kasih Allah yang dinyatakan dalam penyaliban Kalimat Allah untuk kita.
staff mengatakan
~
PEDOMAN MEMASUKKAN COMMENT:
(1) Tidak boleh memakai lebih dari satu kotak.
(2) Pertanyaan / masukan harus berhubungan erat dengan uraian.
(3) Sebaiknya satu atau paling dua pertanyaan / konsep dimasukan dalam satu comment.
(4) Masukan harus selalu sopan dan jangan agresif.
(5) Masukan tidak boleh memuat banyak bahasa lain, misalnya Bahasa Arab.
(6) Masukan harus dalam Bahasa Indonesia yang lazim dimengerti semua orang.
(7) Masukan tidak boleh memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh,dlsbgnya.
(8) Huruf besar tidak boleh dipakai untuk menekankan sesuatu.
Kami mempersilahkan Saudara mengemail [email protected] ne.info untuk pertanyaan / comment yang majemuk. Kami senang menjawabnya.
Wassalam,
Jason Gilead
Staff, Isa dan Islam
Achmad Nurul mengatakan
*
1. Lalu yang disebut ‘Perjanjian Lama’ itu apa?
2. Yang menciptakan neraka itu siapa?
3. Kenapa Allah membiarkan neraka itu tercipta?
4. Kamipun berkeinginan membaca Taurat, Zabur, dan Injil tapi yang belum diselewengkan oleh tangan-tangan manusia. Sebab sampai saat ini belum ada yang bisa menghafalkan satu kitab Injil yang itu. Artinya besar kemungkinan kitab Injil masih bisa diselewengkan.
staff mengatakan
~
Kami hanya menjawab pertanyaan yang langsung berhubungan dengan artikel di atas:
Perjanjian Baru terdiri dari Kitab Taurat, Kitab Sejarah, Kitab Zabur dan Kitab Nabi-nabi. Sayang orang yang tidak mengerti mengajar umat Islam bahwa Taurat, Zabur, Kitab Nabi dan Injil diselewangkan. Mereka jelas salah. Mengapa? Orang yang mengatakan begitu tidak percaya bahwa Allah mahakuasa. Karena Allah mahakuasa tidak mungkin Ia membiarkan Wahyu yang Dia beri pada manusia diselewengkan. Mustahil! Untuk mempelajari kemurnian Alkitab lebih mendalam mengunjungi halaman https://www.isadanislam.org/tanya–jawab/alkitab.
Untuk membaca seluruh Alkitab Saudara perlu mengklik pada gambar di sebelah kiri pada halaman ini dengan tulisan dibawahnya: Untuk mencari Firman Tuhan dalam Alkitab, mengklik Alkitab di atas. Kemudian kalau ingin membaca Injil, Rasul Yohanes mengklik pada “Yohanes.”
afrianto mengatakan
*
Jika anda yakin Bible (Kitab Suci) tidak diselewengkan berikan penjelasan dari pertanyaan berikut:
1. Bagaimana keaslian Injil dijaga?
2. Metode apa yang digunakan untuk menjaga keaslian Injil?
3. Tidak ada bukti bahwa Injil tidak pernah berubah, Injil 100 tahun lalu saja berbeda dengan Injil hari ini. Berikan penjelasan!
4. Banyak kontradiksi pada ayat-ayat dalam Bible yang tidak terhitung jumlahnya. Jelaskan!
staff mengatakan
*
(1 & 2) Saudara Afrianto, Allah mewahyukan Taurat, Kitab Zabur, Kitab Nabi-nabi dan Injil. Ini diakui oleh orang Islam dan Kristen. Tidakkah Saudara percaya akan kuasa Allah? Bukankah Allah Mahakuasa? Dengan demikian tentunya Allah mampu menjaga keaslian Injil. Kita tidak perlu meragukan keaslian Injil karena Allah yang mahakuasa menjaganya.
(3) Injil tidak pernah berubah. Semua penterjemahan Injil berdasarkan pada naskah-naskah kuno. Terjemahan Injil tidak lebih berbeda dari terjemahan Al-Quran. Kami mempunyai beberapa terjemahan Al-Quran dan semuanya sedikit berbeda satu sama lain berdasarkan kata-kata yang dipilih penterjemah.
(4) Kami minta Saudara menyurati kami ([email protected]) dan memberi kontradiksi. Kami akan menjawabnya. Kami membaca Injil selama 50 tahun dan tidak melihat kontradiksi walaupun berulang kali orang lain mengatakan ada kontradiksi.
staff mengatakan
~
Dalam seri komentar kami wajib, sewaktu-waktu, kembalikan peserta kepada topik utama. Topik-topik uraian untuk komentar: Pembahasan pertanyaan yang berhubungan dengan arti Injil. Kami senang menerima comments yang langsung menyetujui dan/atau menantang intisari uraian di atas. Informasi yang memperkaya pengertian tentang topik di atas juga diterima dengan senang hati. Komentar-komentar lain yang tidak berhubungan langsung dengan topik di atas akan dihapus. Di tempat ini kami ingin menjalankan satu diskusi mengenai topik ini saja.
askar sasmita mengatakan
*
Ada hal yang menarik tentang kisah Nabi Isa Al-Masih ini. Silakan anda baca Injil Yohanes 3:13. Dalam QS 3:59 dinyatakan bahwa pemisalan Adam sama dengan Isa. Dalam hal ini Adam diturunkan dari Planet Muntaha ke bumi. Demikian pula Isa diturunkan dari bumi ke planet di bawah orbit bumi (mungkin Venus). Jadi tugas Isa bukan di bumi tetapi di planet lain sehingga di bumi ini tidak terdapat Injil yang sempurna.
staff mengatakan
~
Isa Al-Masih, dalam Yohanes 3:13, mengatakan bahwa Ia datang dari sorga. Memang ini betul karena Isa Al-Masih kekal adanya. Ia disebut “Kalimat Allah” dan sudah jelas “Kalimat Allah” tidak mempunyai permulaan. Qs 3:59 mengatakan bahwa Adam diciptakan dari tanah. Bedanya ialah Adam merupakan ciptaan Allah walaupun Isa Al-Masih tidak diciptakan, yaitu tidak ada permulaan. Ia kekal adanya.
Kami tidak tahu satu ayat yang mengatakan bahwa Adam diturunkan dari sebuah planet. Menurut Injil, tugas utama Isa Al-Masih di bumi ialah menjadi penyelamat orang yang hilang. Isa Al-Masih pernah mengatakan tentang dirinya sendiri: “Anak Manusia (Isa Al-Masih) datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Injil, Lukas 19:10). Isa Al-Masih adalah intisari Injil dan jelas Ia sempurna!
askar sasmita mengatakan
*
(1) Maaf, anda keliru lagi dalam memahami Yohanes 3:13. Heaven anda artikan dengan sorga, itu keliru. Harusnya planet (dalam hal ini planet Bumi).
(2) Kemudian turun dari planet Bumi ke planet di bawah bumi, anda pelajari (kalau bisa) Qs 4:158 dan Qs 23:50. Begitu ceritanya.
(3) Jelas-jelas nabi Isa dilahirkan Maryam, melalui parthenogenesis. Anda mengatakan tidak diciptakan, anda keliru.
(4) Adam diturunkan dari Planet Muntaha ke Bumi, silahkan anda pelajari Qs 2:36.
(5) Tugas Isa di bumi hanya sementara, tidak lebih dari tiga tahun menjadi Rasul. Tugas sebenarnya adalah menyebarkan agama Islam di planet lain di bawah orbit Bumi (kemungkinan di Venus).
(6) Pelajari dengan baik Qs 4:158, Qs 35:50 dan anda pelajari juga Matius 13:24 s/d Matius 13:40 (Cuma ingat heaven artinya planet bukan sorga).
staff mengatakan
*
(1) Arti betul Yohanes 3:13 adalah sorga. Malahan Isa Al-Masih, Kalimat Allah, yang kekal adanya, mengajar berulang kali bahwa Ia datang dari sorga.
(2) Hanya tulisan dalam Al-Quran yang sesuai dengan Alkitab dapat kami terima. Masak Allah akan memberi wahyu kepada nabi saudara yang kontra dengan wahyu dulu?
(3) Tidak pernah terjadi mamalia melahirkan anak melalui parthenogenesis. Allah mewahyukan bahwa Isa Al-Masih kekal adanya dan masuk dunia melalui proses penjelmaan (Injil, Matius 1:18; Lukas 1:35).
(4) Lihat (2) di atas. Adam diciptakan oleh Allah, tidak diturunkan dari planet.
(5) Tugas Isa Al-Masih di dalam dunia adalah mencari orang yang hilang dan menjadi Juruselamat Dunia dengan mati tersalib. (Injil, Lukas 19:10; Markus 10:45).
(6) Ayat-ayat dalam Matius 13:24-40 merupakan perumpamaan. Semua penafsir sadar bahwa tidak boleh membentuk doktrin dengan landasan perumpamaan.
Kelihatan kita menyimpang dari pokok utama uraian ini, yaitu “Arti Injil.” Demikian kami tidak boleh melanjutkan diskusi ini. Kalau Saudara mempunyai sesuatu berhubungan dengan “Arti Injil”, kami menerima komentar Saudara.
kodurau mengatakan
*
Askar Sasmita,
Anda perlu mempelajari Injil secara betul dan tidak keliru. Tuhan memberkati Anda.
AS Rakhman mengatakan
*
Apakah ada kata Allah dalam Injil yang asli? Karena yang saya baca di versi Inggris pun tidak ada, yang ada God, Elia, Elohim, dsb. Jadi, darimana kata Allah di Injil Indonesia didapatkan?
staff mengatakan
~
Pandangan bahwa istilah “Allah” hanyalah milik umat Muslim saja, menurut saya, sama sekali tak pernah ada presedennya dalam sejarah Islam. Sejak masa pra-Islam, sebelum Nabi Saudara lahir, masyarakat Arab sendiri sudah memakai nama Allah sebagai sebutan untuk salah satu Tuhan yang mereka sembah. Begitu juga, umat Kristen dan Yahudi yang tinggal di kawasan jazirah Arab dan sekitarnya memakai kata Allah sebagai sebutan untuk Tuhan. Para penulis Kristen dan Yahudi juga memakai kata yang sama sejak dulu hingga sekarang.
Semua Bible versi Arab memakai kata Allah sebagai nama untuk Tuhan. Ayat pertama yang terkenal dalam Kitab Kejadian diterjemahkan dalam bahasa Arab sebagai berikut: Fi al-bad’i khalaqa Allahu al-samawati wa al-ard (baca Al-Kitab al-Muqaddas edisi The Bible Society in Lebanon). Dalam terjemahan versi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), ayat itu berbunyi: “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
~
SL
Rahmad Hidayat mengatakan
*
Janji Allah adalah menjaga wahyu yang di turunkannya, bukan hasil karangan manusia. Apa yang ada dalam Injil sekarang adalah hasil karangan manusia, jadi Allah tidak menjaganya. Perlu anda ketahui bahwa Al-Quran tidak memiliki berbagai versi, walaupun ada perbedaan terjemahannya tetapi masih ada pedoman aslinya, sehingga masih tetap dalam satu versi. Sedang Injil tidak ada lagi pedoman aslinya sehingga sampai sekarang terdapat bermacam-macam versi Injil. Sangat banyak kesalahan dalam penulisan kembali Injil yang ada sekarang.
Anda sudah membaca Injil sekian lama, tapi belum bisa menemukan kontradiksi dalam Injil, sedangkan orang lain baru beberapa minggu membacanya sudah menemukan puluhan bahkan ratusan kontradiksi dalam Injil. Timbul tanda tanya apakah anda benar-benar telah membaca Injil?
staff mengatakan
~
Saudara Rahmad Hidayat,
Dari mana Saudara menemukan ide bahwa Injil adalah karangan manusia? Pernyataan Saudara bahkan sangat bertolak belakang dengan isi Al-Quran yang menyatakan bahwa Al-Kitab adalah Firman Allah, dan dalam Injil ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68), juga berkah yang yang dapat menjawab keraguan dan pertanyaan Muhammad (Qs 10:94; Qs 16:43-44).
Alkitab juga hanya ada satu versi saja. Yang banyak adalah terjemahan dan tafsirannya dalam berbagai bahasa. Al-Kitab juga masih ada dalam bahasa aslinya, yakni bahasa Ibrani dan Yunani. Alkitab kuno dalam bahasa-bahasa asli dengan penanggalan yang sangat kuno masih tersimpan rapi di museum-museum di Eropa. Intinya adalah bahwa versi Alkitab dari masa sebelum zaman Muhammad sampai saat ini masih tetap sama dan bisa diteliti langsung.
Dalam Al-Kitab asli tidak ada kesalahan. Saudara boleh mengajukan apa yang Saudara anggap sebagai kesalahan di sini, tentunya versi aslinya dan bukan penerjemahan. Petunjuk dan terang dalam Injil mengungkapkan bahwa Isa Al-Masih adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang bisa sampai kepada Allah di sorga kalau tidak melalui Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
CA
Abu Syarif mengatakan
Ide aneh? Tidak kawan. Maksudnya karangan, karena sudah diubah oleh manusia. Dalilnya? Ali Imran [3]:78. “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mengatakan, ia dari sisi Allah padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.”
staff mengatakan
~
Saudara Abu Syarif,
Apakah ayat ini mengatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan? Tidak, Saudaraku. Sama sekali tidak. Sama sekali tidak ada kata-kata atau kalimat yang mengatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan atau diselewengkan. Perhatikan kata-kata: “di antara mereka ada segolongan….” Di antara mereka ada satu golongan, berarti ada satu golongan umat Kristiani yang memutar-mutar lidahnya dan menafsirkan Al-Kitab secara salah. Ini tentu saja bukan semua umat Kristiani, bukan?
Ayat di atas justru mengatakan bahwa Alkitab adalah berasal dari sisi Allah. Bacalah dan renungkanlah dengan baik. Makna yang benar adalah seperti ini: Ada satu golongan Nasrani yang memutarbalikkan isi Al-Kitab. Kesesatan itu bukan sebagian dari Al-Kitab, bukan dari sisi Allah. Ini justru menyatakan bahwa Alkitab itu berasal dari sisi Allah, dan masih tetap asli. Tetapi ada beberapa orang atau golongan yang berusaha untuk menafsirkannya secara salah. Sama sekali tidak berarti bahwa Alkitab yang sekarang sudah dipalsukan.
Tentunya dalam Islam, ada pula golongan yang berusaha menafsirkan Al-Quran secara salah, bukan? Misalnya golongan Ahmadiyah. Apakah ini berarti bahwa Al-Quran telah berhasil dipalsukan?Berikut kami menanyakan kembali jikalau Saudara masih mengatakan bahwa Al-Kitab itu sudah dipalsukan. Kira-kira kapan Al-Kitab itu dipalsukan? Setelah atau sebelum zaman Muhammad? Oleh siapa, dan kira-kira bagaimanakah caranya?
CA
mikha mengatakan
*
Untuk Staff Isa dan Islam,
Apakah Injil yang anda baca sekarang adalah Injil yang asli?
staff mengatakan
~
Saudara Mikha,
Jikalau Saudara menanyakan apakah kami membaca Injil dalam bahasa asli, tentu saja kami membaca Injil dalam bahasa yang asli. Dan kami juga membaca Injil dalam terjemahan bahasa Inggris dan Indonesia. Namun jikalau Saudara menanyakan kepada kami apakah kami membaca Injil yang asli secara makna, maka kami akan menjawab bahwa Injil dalam bahasa terjemahan apapun, semuanya adalah Injil yang asli.
CA
kumbang mengatakan
*
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa” (Qs 5:73).“Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik ke neraka jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk” (Qs 98:6).
staff mengatakan
~
Saudara Kumbang,
Kami sangat setuju dengan isi ayat di atas. Ahli Kitab adalah orang yang membaca dan sangat mengerti Kitab Suci. Oleh sebab itu mereka digelari sebagai Ahli Kitab. Namun mereka ternyata tidak mengamalkan ajaran Kitab Suci (seperti yang tertera di Qs 98:7). Dengan kata lain, setelah mereka membaca Kitab Suci, mereka tidak berbuat sesuai perintah Kitab Suci, atau beramal saleh. Ahli Kitab sama sekali bukanlah umat Kristiani sejati yang tunduk pada Allah dan yang berusaha melakukan segala perintah Allah.
Dalam Alkitab, orang-orang seperti itu disebut sebagai orang Farisi. Mereka adalah orang-orang yang sangat mengerti isi Kitab Suci secara teori, namun mereka tidak pernah mempraktekkan Firman Allah dalam hidup mereka. Isa Al-Masih berkata kepada mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati” (Injil, Rasul Besar Matius 12:34). “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Injil, Surat Yakobus 2:14,17).
Oleh karena itu, iman tanpa perbuatan adalah sia-sia. Sementara perbuatan baik yang dilakukan tanpa iman yang benar juga adalah sia-sia dan sama sekali tidak menyelamatkan. Apakah iman yang benar itu? Kitab Suci mengatakan bahwa: “Keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12). Inilah iman yang benar itu, yakni percaya kepada Isa Al-Masih. Dan iman yang sejati pasti menghasilkan perbuatan yang benar.
~
CA
kumbang mengatakan
*
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan”(Qs 2:79).
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: ‘ia dari sisi Allah’, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui” (Qs 3:78).
“Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil , dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?” (Qs 3:71).
staff mengatakan
~
Saudara Kumbang,
Tidak satu pun ayat di atas yang mengatakan bahwa umat Kristiani dan umat Yahudi semuanya bekerja sama memalsukan Al-Kitab. Sama sekali tidak ada kesan seperti ini. Yang terjadi adalah bahwa ada beberapa orang/golongan yang berusaha memalsukan atau memutarbalikkan kata-kata yang tertera dalam Al-Kitab. Ada segolongan orang (Qs 3:78), yang berusaha menafsirkan kata-kata Al-Kitab secara salah. Dan ada orang-orang yang mengerti setelah membaca Al-Kitab, namun mereka menyembunyikan artinya.
Ini sama sekali tidak mengatakan bahwa Al-Kitab itu sudah dipalsukan. Sama sekali tidak. Sebab hampir seluruh umat Kristiani dan Yahudi tetap mempertahankan kebenaran dan keaslian Kitab Suci dari Allah ini. Sama seperti ada golongan Islam yang menafsirkan Al-Quran secara salah, dan ada pula umat Islam yang menyembunyikan kebenaran. Juga ada umat Islam yang merubah kandungan ayat-ayat dalam Al-Quran. Golongan-golongan ini misalkan Ahmadiyah, dan yang lainnya. Apakah ini berarti bahwa Al-Quran telah berhasil dipalsukan?
Firman Allah tidaklah mungkin bisa dipalsukan oleh manusia (Qs 6:34,115). Dan ini berarti bahwa Taurat, Kitab Nabi-Nabi, Zabur, dan Injil masih tetap asli sampai saat ini. Dan website ini berusaha untuk bisa setia pada keseluruhan Firman Allah di dalam setiap artikel kami.
CA