Ada kemungkinan seorang dukun Libanon, Ali Sibat, akan dihukum mati dengan kepala dipenggal di Arab Saudi minggu ini, menurut karangan Bassem Mroue dari AP (Berita AP, 4.1.2010). Bagaimanakah sikap yang benar dalam menanggapi praktek ilmu sihir? Apakah ia akan dihukum mati karena mempraktekkan ilmu sihir?
Hukum negara Saudi yang didasarkan pada hukum syariah tidak memberi definisi spesifik mengenai ilmu sihir atau guna-guna. Kelihatan puluhan orang ditangkap polisi setiap tahun di Arab Saudi karena mempraktekkan ilmu sihir. Kira-kira 12 orang mengadakan protest di depan kedutaan Saudi di Libanon minggu ini. Mereka membawa spanduk yang mengatakan “Jangan membunuh!”
“Jangan Membunuh” (Kredit Bilal Hussein / AP)
Ali Sibat, 49 tahun umurnya yang mempunyai 5 anak, tidak mempraktekkan ilmu sihirnya pada waktu di Arab Saudi. Ia membuat ramalan pada TV di Beirut pada waktu ia di Beirut. Apalagi ia bukan warga negara Arab Saudi. Ia ditangkap oleh polisi agama Saudi pada waktu ia naik haji dan berada di kota Medina pada tahun 2008.
Tahun 2006 seorang perempuan Saudi, Fawza Falih, dihukum mati karena ilmu sihir dan permintaan pertolongan kepada jinn. Juga pada 2 Nopember, 2007 Mustafa Ibrahim, seorang apotiker dari Mesir dihukum mati karena berusaha mempergunakan ilmu sihir untuk menceraikan pasangan suami isteri.
Jelas Injil melarang pengikut Isa Al-Masih mempergunakan atau main-main dengan ilmu sihir (Injil, Surat Galatia 5:20). Namun Injil tidak pernah mengijinkan seorang dihukum mati karena mempraktekkan sihir. Semestinya orang ini harus dibawa kepada pertobatan melalui doa dan kasih saja. Ali Sibat adalah ciptaan Allah yang dikasihi Allah dan kita wajib mengasihi dia juga.
(Jason)
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
{jcomments on}
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].