Bayangkan Anda sedang duduk dalam sebuah pengadilan. Suasana di pengadilan begitu serius dan menegangkan. Menegangkan bagi terdakwa! Serius bagi orang yang menjalani sidang. Ada yang bertindak sebagai hakim, jaksa penuntut, pembela, bahkan terdakwa.
Bagaimana dengan pengadilan akhir? Pada pengadilan akhir, manusia akan menjadi terdakwa. Iblis sebagai jaksa penuntut dosa manusia.
Namun, siapakah yang akan menjadi hakim di akhir zaman? Akankah ada pembela? Siapakah pembela itu?
Pengadilan Allah di akhir jaman tentu jauh lebih menegangkan. Vonis yang akan dijatuhkan begitu penting. Vonis ini menentukan manusia masuk surga atau menerima hukuman di neraka selamanya.
Bagaimana penghakiman terakhir menurut Islam dan Nasrani? Tentu Anda sebagai umat beragama mau yakin masuk surga, bukan? Mari kita ikuti alurnya.
Siapa yang Layak Menjadi Hakim Akhir Zaman?
Al-Quran dan Hadits menyatakan bahwa semua manusia pasti berdosa, bahkan semua nabi juga memiliki dosa.
Sebagai contoh, Nabi Ibrahim memiliki dosa. “Dan Yang amat kuinginkan (Ibrahim) akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat” (Qs 26:82).
Demikian juga Daud berdosa, “Sesungguhnya dia (Daud) telah berbuat lalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu…Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya…dan bertobat” (Qs 38:24).
Lebih tegas lagi Hadits menyatakan semua manusia berdosa. “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa)” (Hasan, shahih at-Targhib 3139).
Bahkan Nabi Islam tidak luput dari pelanggaran. Muhammad pernah berdoa: “Ya Allah! Ampunilah Saya! Kasihanilah Saya dan hubungkanlah Saya dengan Teman Yang Maha Tinggi” (Shahih Bukhari Volume 005, Buku 059, Nomor 715).
Jadi, jelas tidak ada manusia biasa yang bisa menjadi hakim di akhir zaman. Malah setiap manusia membutuhkan pembela untuk menolong pada waktu pengadilan akhir zaman.
Isa Al-Masih Hakim Akhir Zaman!
Muhammad pernah dengan tegas menyatakan Isa Al-Masih adalah hakim adil di akhir zaman. “… Sungguh, kedatangan Isa bin Mariam kepada kalian untuk menjadi hakim secara adil akan segera tiba …” (Hadits Shahih Muslim 220).
Kita bisa mengerti hal ini karena hanya Isa satu-satunya pribadi yang Al-Quran nyatakan suci (Qs 19:19). Isa juga disebutkan sebagai “Manusia yang sempurna”. “…Kami mengutus roh Kami kepadanya [Isa Al-Masih], maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna” (Qs 19:17).
Isa pribadi yang sempurna karena Ia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia. Al-Quran menyatakan hanya Allah yang bisa menjadi hakim manusia. “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?” (Qs 95:8). Jadi, Isa menjadi hakim adil karena Ia adalah Kalimatullah (firman Allah) yang menjadi manusia.
Injil meneguhkan hal ini. “Aku [Isa Al-Masih] datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat …” (Injil, Yohanes 9:39). Jadi, menurut Al-Quran dan Injil, hanya Isa Hakim akhir zaman bagi semua umat.
Selanjutnya bagaimanakah pertolongan manusia yang penuh dosa di pengadilan akhir?
Syarat Masuk Surga Menurut Islam: Harus Mengikuti Seluruh Perintah Allah
Al-Quran mengajarkan agar setiap Mukmin mentaati semua perintah Allah. Hal ini akan menjadi penentu bagi keputusan Hakim di akhir zaman. Perbuatan manusia akan menentukan ia masuk surga atau neraka selama-lamanya.
“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga…Dan barang siapa yang…melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya…” (Qs 4:13-14).
Setiap Mukmin pasti rindu mentaati perintah Allah. Namun, setiap kita penuh khilaf dan dosa. Tidak ada yang sempurna. Jadi, kita membutuhkan pembela agar tidak dihukum di neraka.
Isa Hakim Akhir Zaman Menjadi Pembela Manusia
Lebih lanjut, Injil juga menyatakan bahwa Isa di akhir zaman menjadi pembela bagi manusia. “Jadi, siapakah yang akan menghukum kita? Kristuskah [Isa Al-Masih]? Tidak! Sebab Dialah yang mati bagi kita dan hidup lagi bagi kita…dan menjadi Pembela kita di surga” (Injil, Roma 8:34, FAYH).
Gambaran ini menjelaskan kasih Allah. Bahwa Allah mengetahui manusia penuh dosa dan tidak mungkin selamat. Namun, Allah menyediakan jalan manusia bisa masuk surga jika mengimani Isa Al-Masih. Melalui-Nya, manusia mendapatkan rahmat Allah.
Jadi, Isa Al-Masih adalah hakim adil di akhir zaman. Ia bisa menilai secara benar keadaan setiap orang.
Isa hakim akhir zaman juga sebagai pembela manusia. Ia menjadi pernyataan rahmat Allah. Isa menyediakan pertolongan manusia dari dosa bagi yang mau mengimani-Nya.
Jadi, walau kita berdosa, semua dosa kita dapat diampuni melalui pengorbanan Isa.
Isa Al-Masih bersabda, “… Allah telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Isa Al-Masih. … Barangsiapa percaya kepada Isa Al-Masih, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup” (Injil, Yohanes 5:22-24 parafrasa).
Jadi, Isa Al-Masih adalah hakim dan pembela di pengadilan akhir zaman. Pertanyaannya, maukah kita mendapat pembelaan Isa Al-Masih? Mari mengimani Dia sekarang!
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Mengapa Isa Menjadi Hakim Akhir Zaman Bagi Muslim dan Nasrani?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Hakim Yang Adil Dan Penyayang
- Al-Quran: Isa Al-Masih Memberikan Pengetahuan Tentang Hari Kiamat
- Al-Quran Dan Hadits – “Isa Al-Masih Datang Di Hari Kiamat”
- Nabi Isa Tersirat Dalam Surah Al-Fatihah Ayat 2 dan 4
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan saudara setelah mengetahui bahwa Isa Al-Masih adalah hakim di akhir zaman yang akan mengadili semua orang?
- Menurut Saudara, mengapa ajaran Islam setuju menyatakan Isa Al-Masih akan turun di hari kiamat sebagai Hakim Adil? Jelaskan!
- Dalam pengadilan Allah kita pasti membutuhkan pembela di pengadilan akhir. Siapakah yang akan menjadi pembela saudara?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].