Saya adalah seorang Muslim yang berasal dari Aceh. Keluarga saya adalah keluarga muslim yang mendidik anak-anaknya bukan hanya secara praktis, tetapi juga keilmuan agama Islam. Saya belajar di pesantren yang beraliran Ahlul Sunnah Wal Jama’ah.
Mungkin sulit dipercayai, tapi hidup saya berubah total ketika mendengar dua kata. Apakah dua kata tersebut yang bisa mengubah nasib Muslim Aceh seperti saya dan juga Anda?
“Sudah Selesai”
Suatu malam saya berkumpul dengan teman-teman. Kami menonton TV bersama dan pada saat itu menayangkan film tentang Isa Al-Masih. Saya hanya menyaksikan bagian akhirnya saja. Sebelum wafat Isa berkata, “Sudah selesai!” Entah mengapa saya terus memikirkannya.
Ada perasaan yang terus mendorong saya untuk mencari tahu. Saya bertanya kepada teman-teman Nasrani. Namun mereka tidak tahu tentang kalimat tersebut.
Mengejar Kebenaran Yang Mengubah Nasib Muslim Aceh
Saya tidak berputus asa. Saya mencari ke artikel-artikel yang ada di internet. Saya mencari waktu mendengarkan ceramah Nasrani di televisi. Akhirnya, saya menemukan jawabannya.
Arti dari kalimat “sudah selesai” adalah Isa Al-Masih sudah menyelesaikan dosa umat manusia. Hal inilah yang memberikan damai sejahtera dalam hati saya. Karena semua dosa saya telah Allah ampuni.
“Jika kita mengakui dosa kita . . . Ia [Isa Al-Masih] akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (Injil, Surat I Yohanes 1:9).
Ayat ini membuat saya mengerti bahwa saya harus mengakui semua dosa saya kepada Isa Al-Masih. Maka Allah akan langsung mengampuni saya bahkan memberikan saya kemampuan untuk menjauhi perbuatan dosa.
Inilah kebenaran yang mengubah nasib Muslim Aceh yaitu diri saya sendiri. Setelah saya mengetahui alasan dari kalimat tersebut, saya mengambil keputusan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Keputusan Terbesar dalam Hidup Saya
Namun, keluarga saya belum mengetahui hal ini. Pada satu malam di bulan puasa, saya memutuskan untuk pergi ke Sumatera Utara.
Tujuan saya adalah bertemu dengan seorang pendeta. Saya ingin mengenal lebih jauh tentang Isa Al-Masih. Apakah Anda juga ingin mengenal Isa Al-Masih? Silakan mengemail kami.
Lima hari berikutnya, saya memutuskan untuk dibaptis. Suatu hari, adik laki-laki saya menemukan Alkitab di lemari baju saya. Dia segera memberitahukan kepada orang tua saya. Akhirnya, semua keluarga saya mengetahui bahwa saya telah menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Mati adalah Keuntungan
Saya diusir dari rumah, dan dari kampung. Namun, karena anugerah dari Allah, seorang Nasrani menyelamatkan saya. Saya berhasil diamankan di kota lain. Saya memutuskan untuk pindah dan memulai hidup baru di salah satu kota di Sumatera.
Saat saya membaca Kitab Allah Filipi 1:21, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.”
Ayat inilah yang memperkuat iman saya kepada Isa Al-Masih. Saya tidak membenci dan menaruh dendam kepada keluarga saya. Saya terus mendoakan keluarga saya agar mereka senantiasa sehat, dan Allah memberikan rezeki dan melindungi mereka.
Apakah Anda mengalami hal yang sama? Silakan membagikan pengalaman Anda di sini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apa pendapat Anda mengenai kalimat “Sudah selesai” yang dikatakan oleh Isa Al-Masih?
- Bagaimana perasaan Anda saat mendengar dan mengetahui arti dari kalimat “Sudah selesai” itu?
- Hal apa yang bisa Anda pelajari dari kesaksian hidup di atas?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Seorang Muslim Menemukan Pengampunan dan Keselamatan
- Perjalanan Keselamatan Seorang Perempuan Muslim
- Mimpi dari Allah Mengubah Hidup Seorang Muslim
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Jesus Park mengatakan
~
Ramzi,
Tentu saja Isa menebus dosa manusia bukan menebus siksaan, karena “Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.” (Injil, Surat Ibrani 9:28). Karena cukup dengan dosa maka mereka dapat menerima anugrah keselamatan bagi mereka yang mau menerima keselamatan dari Isa.
Mengapa allah saudara tidak dapat memberikan anugrah keselamatan kekal tetapi menjamin neraka (QS 19:71) yang kekal (QS 2:81)? Bukankah hal ini maka allah saudara setara dengan manusia dan syaitan karena mereka juga dapat menjamin neraka?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Isa Al-Masih telah membuktikan kasih dan keadilan-Nya di kayu salib dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Dengan demikian, manusia memiliki kepastian masuk sorga. Ini yang terjadi pada Muslim Aceh tersebut sehingga memutuskan untuk meninggalkan Islam. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Percaya mengatakan
~
1. Pemahaman ini tidak dimiliki dalam agama-agama lain, sehingga seringkali ada banyak pertanyaan bahkan cibiran, mengapa Allah perlu hadir sebagai manusia hanya untuk mati di kayu salib, seolah-olah Allah lemah dan tidak berdaya. Kematian Yesus bukanlah kematian ‘martir’ seperti kematian seorang syuhada yang berjihad, kematian Yesus bukan pula sebagai kekalahan dalam suatu peperangan.
Namun, kematian Yesus adalah kematian-kurban, di mana Allah merelakan diri-Nya sendiri untuk dikorbankan demi kasih yang begitu besar untuk menyelamatkan jiwa-jiwa orang yang dikasihiNya. Darah yang dilambangkan sebagai nyawa ganti nyawa (konsekwensi dosa) telah digantikan oleh Anak Domba Allah yang sempurna, yaitu Yesus Kristus (Yoh.1:29).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Percaya,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa pernyataan tersebut belum dipahami. Langkah terbaik untuk memahami hal tersebut adalah membaca Injil secara menyeluruh untuk mengetahui maksud kata tersebut sehingga dapat membuat keputusan yang benar seperti orang Aceh tersebut. Terima kasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
Panji mengatakan
~
Tunjukan satu ayat yang di dalam kitab kau itu kalau Yesus itu agamanya Katolik. Bukankah Kristen itu sebuah organisasi orang “sesat/atau yang disesatkan oleh rasul Paulus sahabat Isa yang ke 10 demi tahta. Karena dalam Al-Quran, Zabur dan Taurat tidak ada agama Kristen. Yang ada cuma Nasrani/Nasara. Kristen itu cuma organisasi sesat.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Panji,
Isa Al-Masih tidak pernah membawa agama atau beragama Katolik. Sebab agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Itu sebabnya, Isa Al-Masih berfirman bahwa setiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih pasti masuk sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:18). Dengan demikian, sudah amat jelas, bukan?
Kami bertanya kepada saudara. Apa tindakan konrekt Allah SWT untuk menolong saudara lepas dari api neraka? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
Samuel mengatakan
~
Panji: “Tunjukan satu ayat yang di dalam kitab kau itu kalau Yesus itu agamanya Katolik. Bukankah Kristen itu sebuah organisasi orang “sesat/atau yang disesatkan oleh rasul Paulus sahabat Isa yang ke 10 demi tahta. Karena dalam Al-Quran, Zabur dan Taurat tidak ada agama Kristen. Yang ada cuma Nasrani/Nasara. Kristen itu cuma organisasi sesat.”
Apakah kamu tidak sesat? Kristen adalah sebutan bagi pengikut Kristus. Tunjukan sama saya nabi sebelum Isa Al-Masih yang beragama Muslim? Kalau ada ayatnya dimana? “Siapapun yang mengganti agama Islamnya, maka bunuhlah dia” (Hadith as-Bukhari, Vol.9, Bk.84, No. 57). Saya jadi heran ada kitab suci mengajarkan membunuh.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Samuel,
Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Memang perlu dibuktikan bahwa nabi sebelum Isa Al-Masih beragama Islam. Dengan mengetahui hal ini akan menolong saudara-saudara Muslim berpikir kritis. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Eddy defrian mengatakan
~
Dua kata ini tak akan pernah mengubah nasib Muslim aceh. Jangan mengira pemikiran atau pemahaman orang Aceh itu tak ada. Justru pemikiran dan pemahaman orang Aceh lebih kuat dari pada provinsi yang lain di Indonesia. Kamu mengaku orang Aceh. Berikan nama asli kamu. Alamat. Nama orang tua. Dan no NIK ktp kamu.
Jika benar apa yang kamu katakan itu benar. Saya akan mengikuti kamu. Hidup ini perlu hati yang kuat. Jika hidup mempunyai seperti hati kamu. Maka dunia akhirat hidupmu penuh dengan kesengsaraan. Tunjukan buktinya aku perlu tahu.
Jika benar apa yang kamu kata aku ikut denganmu.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Eddy,
Isa Al-Masih mengajarkan untuk berkata jujur, ya jika ya; tidak jika tidak. Kami tidak memiliki kepentingan untuk berdusta, kecuali memaparkan kebenaran. Bila saudara tidak percaya, maka silakan saudara membaca dan menyelidiki Injil secara menyeluruh agar mengetahui kebenarannya. Pertanyaannya, beranikah saudara mempelajari Injil secara menyeluruh? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal itu?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Eddy,
Waspadalah bagi yang murtad, jangan sampai data saudara sampai kepada saudara Eddy. Rasulullah berkata: “Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia” (HR. Bukhari, 3017). Beruntunglah kita tinggal di Indonesia berdasarkan Pancasila bukan di negeri Arab berlandaskan syariat Islam. Tetapi kemungkinan lain yaitu hujatan, makian, kebencian, ancaman fisk atau lainnya.
Bagaimana menurut saudara hati yang kuat? Apakah keras kepala? Benar atau salah tidak peduli? Islam agama damai? Islam agama toleransi? Islam menghargai wanita? Quran mengajarkan moral yang baik? Quran berasal dari Allah? Apakah semua itu mitos, tanpa mempelajarinya seperti mantan Muslim Aceh ini?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Perlu diwaspadai segala tindakan seseorang yang meminta data yang terdapat dalam artikel di atas. Tentu kami perlu melindungi yang bersangkutan. Terima kasih telah mengingatkan.
~
Solihin