• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Perspektif Islam? > Apa Alasannya Orang Muslim Takut dan Membenci Anjing?

Apa Alasannya Orang Muslim Takut dan Membenci Anjing?

12 Maret 2018 oleh Web Administrator 106 Komentar

anjing-yang-pada-umumnya-ditakuti-umat-muslimKetika tinggal di Indonesia, beberapa kali saya melihat orang melempari anjing dengan batu. Anak-anak sering takut saat melintasi rumah yang punya anjing, walaupun anjing itu kecil atau jinak. Saya selalu bertanya, mengapa umumnya Muslim membenci anjing? Apakah dalam Kitab Allah tertulis Allah membenci anjing?

Anjing Sebagai Binatang Peliharaan

Di Negara Barat, banyak orang yang memelihara anjing. Menurut penelitian ada beberapa manfaat kesehatan dengan memelihara anjing. Seperti tekanan darah lebih rendah, tingkatan stres berkurang, dan orang lebih aktif karena sering berolahraga. Beberapa jenis anjing bisa menolong orang buta dan bisa mengetahui jika seseorang sakit kanker.

Muslim Membenci Anjing “Apakah Karena Ajaran Al-Quran?”

Memang, Nabi Islam tidak menyukai anjing sampai mau membunuhnya. “Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh anjing” (Hadits, Shahih Bukhari 3076).

Tetapi, anjing pada waktu itu sangat liar dan berbeda dengan anjing peliharaan, bukan? Nabi Islam juga pernah mengatakan, “Anjing hitam itu setan” (Hadits, Shahih Muslim 789). Apakah itu benar? Dalam pengalaman saya, ada banyak anjing hitam yang sangat baik, tenang, dan jinak.

Menurut satu pakar Islam, Muslim tidak boleh menyentuh anjing jika basah. Tapi jika kering, tidak ada masalah. Apakah itu masuk akal?

Sebenarnya, dalam Al-Quran dan Kitab Allah, tidak ada perintah untuk Muslim membenci anjing ataupun membunuh anjing.

anjing-dengan-hiasan-motif-bunga-warna-merahDapatkah Dekorasi Anjing Membuat Kota Najis?

Di Malaysia tahun ini, orang Cina yang memiliki perusahaan tidak mau memasang dekorasi atau ornamen anjing karena takut orang Muslim akan merasa marah atau tersinggung. Apakah dekorasi dan ornamen saja bisa membuat sebuah kota najis? Silakan mengirim pendapat Anda kepada kami melalui email ini.

Kira-kira 23% populasi Malaysia terdiri dari orang Cina. Imlek adalah perayaan terutama untuk orang Cina, tapi mereka tidak bisa merayakannya dengan penuh.

maria-membasuh-kaki-isaFokus Isa Al-Masih – Dalam

Masalahnya, ajaran Islam sering lebih berfokus kepada hal-hal luar/jasmani. Tetapi, Isa Al-Masih selalu fokus kepada yang terpenting, yaitu apa yang di dalam orang.

Isa mengingatkan, “Celakalah kamu . . . sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran . . . di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan” (Kitab Allah, Matius 23:27-28).

Isa fokus kepada dalam karena apa yang di dalam akan menentukan jika seseorang akan masuk neraka atau sorga. “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang . . . Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang” (Kitab Allah, Matius 15:18, 20).

Sebaiknya kita semua fokus kepada kondisi hati kita, yaitu hati yang penuh dosa. Isa Al-Masih bisa melihat hati Anda dan berkuasa membersihkannya dari semua dosa. Silakan mengemail kami jika ingin semua dosa dibersihkan.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa kebanyakan umat Islam diajarkan untuk membenci anjing? Adakah perintah dalam Kitab Allah yang mengajar demikian?
  2. Menurut Saudara, apakah orang Cina di Malaysia boleh memasang dekorasi anjing untuk Imlek? Mengapa?
  3. Apakah Allah lebih fokus kepada hati orang atau jika orang menyentuh anjing yang basah? Jelaskan alasannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apa Alasannya Orang Muslim Takut dan Membenci Anjing? ” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Kenajisan Hati, Perhatikan Atau Abaikan?
  2. Hanya Orang Yang Halal Masuk Surga!
  3. Bagaimana Jika Saya Makan Makanan Haram?
  4. Alkohol, Babi, Gereja, Jilbab, Hollywood! Kekurangan Agama Kristen
  5. Pandangan Islam Dan Kristen Bagaimana Dosa Diampuni

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Ditulis oleh: Kaleb

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Perspektif Islam?

Subscribe
Beritahulah
106 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Rizal
12 Maret 2018 4:03 pm

*****
1. Bukankah artikel di atas mengatakan dalam hadis bahwa kita hanya membenci anjing buas saja. Jadi, tidak semua anjing, bukan? Dalam Qs 5:4 kita dapat perolehan melatih binatang peliharaan untuk berburu, termasuk anjing.

2. Setiap negara punya aturan, kita tidak bisa ikut campur sama aturan negara lain. Contoh saja Amerika. Aturan di sana tidak boleh orang Muslim masuk ke negara sana, apa hak kita untuk membantah?

3. Allah itu melihat keduanya hati dan jiwa, tidak bisa salah satu saja, orang Islam diperintahkan untuk senantiasa menjaga kebersihan jasmani dan rohani, kedua bagian ini tidak bisa dipisahkan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Maret 2018 6:32 pm
Balasan ke  Rizal

*****
Saudara Rizal,

1. Kami berharap saudara teliti membaca hadits yang dikutip pada artikel di atas. Hadits tersebut tidak menyatakan binatang buas, melainkan membunuh anjing (Hadits, Shahih Bukhari 3076). Kami bertanya kepada saudara. Bagian mana dari hadits tersebut yang menyatakan binatang buas? Mohon pencerahan saudara.

2. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas dengan teliti? Artikel di atas tidak menyatakan tentang aturan, melainkan ketakutan orang Cina kepada Muslim jika memasang ornamen anjing. Jadi, ini bukan aturan dalam sebuah negara, melainkan menjaga hati dan relasi dengan orang-orang Muslim. Harap cermat membaca artikel di atas.

3. Benarkah Allah melihat hati dan jiwa? Dapatkah saudara menyebutkan sumber Al-Quran yang menyatakan Allah melihat hati dan jiwa sehingga saudara tidak dianggap berasumsi? Tetapi jika merujuk pada Kitab 1 Samuel 16:7, maka Allah melihat hati. “…Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Budi Pekerti
12 Maret 2018 5:44 pm

~
Allah mengaruniakan di dalam otak dan hati manusia berupa akal sehat, hati nurani dan perasaan, instink, dsb. Setelah saya membaca artikel ini, saya senyum-senyum, koq sebegitunya orang Muslim, kenapa tidak berani menggunakan otak dan hatinya? Maaf, bukan ngeledek atau membully tapi ini mengungkapkan sesungguhnya ajaran Isa Al-Masih berbeda ajaran Muhammad. Muhammad sudah keliru. Jadi, kesimpulannya ajaran Isa Al-Masih yang harus diikuti umat Muslim.

Sekarang orang Muslim yang sudah paham keuntungan punya anjing sudah banyak yang pelihara dan menyayangi anjing. Dipelihara bersih-lucu, dirawat, dimandikan dan diajak bermain-main dan berolah raga. Anjing binatang pintar, setia dan kenal pada tuannya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
13 Maret 2018 6:37 pm
Balasan ke  Budi Pekerti

~
Saudara Budi,

Sebenarnya tidak ada yang perlu ditakutkan dari anjing mengingat hewan ini amat setia kepada tuannya. Kami berharap stigma mengenai anjing dapat ditinjau kembali sehingga hal itu tidak menakutkan saudara-saudara Muslim. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Ridho
13 Maret 2018 12:38 pm

*****
To: Budi,

1. Islam tidak membenci binatang termasuk anjing, tetapi mengharamkannya untuk dimakan dan disentuh. Ini perintah kedudukan hukum ini sama seperti menjalankan ibadah lainnya artinya harus dipatuhi kalau tidak berdosa. Jadi, keliru dan tidak berdasar kalau anda mengatakannya.

2. No comment.

3. Bukan masalah fokusnya tetapi bentuk ketaatan seorang hamba pada Tuhannya, ketika ada perintah laksanakan semampunya dan jika ada larangan harus/wajib menjauhinya. Kalau hal agama bukan otak saja dipakai karena otak ada batasnya dan kecerdasan juga berbeda. Otak manusia tidak bisa mencerna semua kejadian yang ada, tetapi keimanan dan ketaatan kepada Tuhannya hal utama setelah itu Tuhan beri hikmah.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Maret 2018 4:20 pm
Balasan ke  Ridho

*****
Saudara Ridho,

1. Jika Islam tidak membenci anjing, mengapa nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing (Hadits, Shahih Bukhari 3076). Kami memerhatikan pendapat saudara bertentangan dengan perintah nabi saudara. Mengapa pendapat saudara berbeda dengan nabi saudara?

2. Tidak apa-apa bila saudara tidak ingin menanggapi.

3. Kami tidak menanyakan tentang ketaatan, melainkan melainkan skala prioritas. Apakah Allah SWT lebih memerhatikan orang menyentuh anjing yang basah daripada memerhatikan hati orang? Bukankah anjing pun ciptaan Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا
13 Maret 2018 7:02 pm

~
Qs 21:107, “…Kαmi mengutus kαmu…untuk rαhmαt bαgi semestα αlαm.” Rαhmαt αpα musibαhʔ Kehαdirαn Muhαmmαd dαn Islαm mendαtαngkαn musibαh dαn mudhαrαt bαgi αnjing. Dαri Ibnu Abbαs rα, sαw bersαbdα: “Mαlαikαt tidαk mαsuk rumαh yαng αdα αnjing, bunuhlαh semuα αnjing.” (HR.Nαsα’i, 4209). Terjadilah salah satu pengrusakan di bumi yakni pemusnahan species anjing tanpa mengadakan pelestarian anjing. Saran saya buat orang Islam: Qs 26:151-152, “…jαngαnlαh kαmu mentααti, perintαh orαng…yαng melewαti bαtαs, yαng membuαt kerusαkαn di mukα bumi, dαn tidαk mengαdαkαn perbαikαn.”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Maret 2018 4:22 pm
Balasan ke  الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا

~
Saudara Biangkala,

Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Nabi Islam memang tidak suka dengan anjing sehingga hadits pun menyatakan demikian. Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkan lebih jauh mengenai pelestarian anjing. Bukankah anjing bermanfaat bagi manusia dan salah satu hewan yang setia?
~
Solihin

Balas
Rizals
13 Maret 2018 9:34 pm

*****
1. Nabi bersabda, “Ada lima jenis hewan fasiq (berbahaya) yang boleh dibunuh ketika sedang ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak dan anjing galak.”

2. Kalau orang Cina Takut sama orang Muslim, rayakan saja di negaranya. Yan jelas dalam ajaran Islam dilarang mengusik agama lain. Jadi, jangan salahkan agamanya, salahkan orangnya saja.

3. Coba Anda lihat dalam Qs 5:6-7. Sebelum orang Islam menghadap dan menyembah Allah kita diperintahkan untuk berwudu, dengan tujuan untuk membersihkan raga kita, sesudah bersih raganya baru Allah menilai isi hati setiap hambanya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
14 Maret 2018 4:32 pm
Balasan ke  Rizals

*****
Saudara Rizal,

1. Kami berterimakasih untuk kutipan pernyataan nabi saudara. Tetapi hal itu tidak menjawab pertanyaan kami. Bagian mana dari hadits pada artikel di atas yang menyatakan binatang buas? Mohon pencerahan saudara.

2. Bukankah itu yang dilakukan orang Cina di Malaysia? Mereka tidak ingin mengusik kepercayaan Muslim tentang anjing. Walaupun anjing merupakan salah satu hewan yang setia.

3. Kami telah membaca Qs 5:6-7. Nampaknya Allah SWT lebih memerhatikan aspek jasmani dari pada aspek hati. Perhatikan bahwa penekanannya pada aspek jasmani terlebih dulu. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika seseorang menyentuh anjing yang basah, maka dapat dianggap najis. Benarkah demikian? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Gandhi Waluyan
14 Maret 2018 1:00 pm

~
Jika di generalisir, semua pasti takut anjing. Saya ingat sekitar 15 tahun lalu ketika masih banyak anjing tak bertuan (anjing liar), kasus orang digigit anjing sangat banyak, bahkan tertular rabies. Bahkan tahun ini di daerah pedalaman Kalimantan kasus anjing gila masih banyak. Namun seiring makin banyaknya pemangsa anjing, anjing-anjing liar pada ditangkap dengan cara diracun lalu mereka panggang dan dimakan dengan campuran arak.

Anjing adalah bersifat galak kepada orang asing. Wajar tidak orang takut anjing. Apalagi pada jaman 1500 tahun lalu. Saat itu anjing tidak ada fungsi apa-apa kecuali untuk menjaga ternak itu juga sulit melatihnya. Kalau anjing malah takut dengan orang kafir. Karena bisa disantap oleh mereka.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 8:19 am
Balasan ke  Gandhi Waluyan

~
Saudara Gandhi,

Kami bertanya kepada saudara. Apakah pendapat saudara di atas adalah hasil riset atau asumsi saudara saja? Saudara tidak dapat membuat kesimpulan apapun jika saudara tidak pernah melakukan penelitian untuk hal itu. Jelas, anjing akan menggonggong bila ada orang yang tidak dikenal. Bukankah hal itu wajar? Tetapi jika nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing, maka hal itu menjadi tidak wajar. Perhatikan hadits berikut ini: “Umar radliallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh anjing” (Hadits, Shahih Bukhari 3076).

Apa dasar nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing? Tentu ini perlu dipertanyakan. Belum lagi hal ini dijadikan sebagai alasan teologis untuk menolak ornamen anjing sebagai hiasan. Mengapa anjing menjadi momok yang menakutkan bagi Muslim? Mohon penjelasan saudara.
~
Solihin

Balas
upin & the gang
14 Maret 2018 1:28 pm

~
Saya seorang quranist (quran alone). Di Al-Quran tiada apa-apa halangan untuk memelihara atau menyentuh anjing (basah/kering). Di hadis saya tidak tahu!

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 9:05 am
Balasan ke  upin & the gang

~
Saudara Upin,

Kami senang bila saudara membaca artikel di atas dengan teliti. Sebab artikel di atas telah mengutip hadits yang menyatakan nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing. Walaupun saudara adalah seorang Quranis, tetapi faktanya saudara-saudara Muslim sangat memerhatikan hadits di mana anjing tidak dipelihara.

Kami bertanya kepada saudara. Mengapa saudara-saudara Muslim amat menghindari anjing? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin

Balas
amore
14 Maret 2018 3:56 pm

~
Islam cuma melarang makan dan memelihara anjing. Bahkan anjing dibolehkan untuk kegunaan memburu, menjaga ladang tetapi bukan sebagai haiwan kesayangan dan peliharaan di rumah. Sebagai pencerahan kajian daripada US National Library Of Medicine yang menunjukkan kebanyakan orang yang sering berdamping dengan anjing mendapatkan risiko untuk kanker payudara lebih tinggi daripada pemelihara kucing. Islam mengambil langkah berjaga untuk mengelak perkara ini, bahkan menyediakan cara mencuci untuk mengelak penyakit yang dibawa dari air liur anjing. Takut? Kenapa harus takut? Bahkan ada kisah orang masuk syurga kerana memberi minum anjing.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 9:25 am
Balasan ke  amore

~
Saudara Amore,

Kami berterimakasih untuk komentar saudara. Kami memohon maaf terpaksa menghapus link yang dicantumkan oleh saudara. Sebab kami tidak mengijinkan link situs lain dicantumkan di situs ini. Kami berharap saudara memahami hal ini.

Menarik juga yang disampaikan oleh saudara bahwa ada kisah orang masuk sorga karena memberi minum anjing. Kalau boleh tahu, tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran atau hadits? Jika demikian, mengapa nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Jack S
14 Maret 2018 5:11 pm

~
Untuk Staff dan Budi,

Mohon jika membaca jangan sepenggal-penggal.
1. “Abdullah bin Umar ra berkata: Hafshah berkata: Rasulullah berkata: Lima binatang tunggangan yang diperbolehkan untuk dibunuh antara lain burung gagak, burung rajawali, tikus, kalajengking, dan anjing penggigit.” Dan masih banyak hadits lain yang menyebutkan diperbolehkan membunuh anjing penggingit, anjing yang menerkam binatang ternak, dan lain sebagainya yang bisa merugikan manusia. Maka diambil dari keumuman dalil di atas selama anjing digunakan untuk berburu atau sebagai penjaga maka dilarang untuk dibunuh.
2. Terjawab
3. Terjawab

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 10:47 am
Balasan ke  Jack S

~
Saudara Jack,

1. Mengacu pada hadits yang dikutip saudara dan artikel di atas, maka mengapa anjing menjadi hewan yang harus dibunuh? Bukankah anjing bermanfaat bagi manusia? Perhatikan tingkah laku anjing yang begitu setia kepada tuannya. Ini artinya anjing dapat digunakan untuk kemaslahatan manusia. Bagaimana menurut saudara?

2. Kami tidak tahu maksud saudara dengan kata ‘terjawab’. Demikian juga dengan poin no. 3. Kami berharap saudara dapat menjelaskannya lebih jauh. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
Amorata
15 Maret 2018 7:50 am

~
Ayat ayat Al-Quran memang, saling bertentangan satu dengan yang lainnya – Surat 4:82. Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi alloh, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. Ada anjing, ada babi, dan masih banyak binatang yang dilarang dalam ajaran Islam, lalu bagaimana dengan perintah Allah Israel kepada Nuh?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 8:07 pm
Balasan ke  Amorata

~
Saudara Amorata,

Menarik untuk mencermati pernyataan hadits di mana nabi Islam memerintahkan untuk membunuh anjing. Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Mengapa nabi Islam memerintahkan untuk membunuh anjing? Kami berharap saudara-saudara di forum ini memikirkannya. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Budi Pekerti
15 Maret 2018 9:06 am

~
Upin,

Hadis ditulis kapan? 200 tahun-300 tahun sesudah Islam ada. Buchari atau Muslim, dll menulis dari informasi perawi ini, dari si itu dan si itu dari si anu, si anu dari… Hanya berdasar omongan saja tanpa ada catatan. Bisa bias dan keliru. Itu sebabnya sdr tidak mau tahu tentang hadis. Mari jujur terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain tanpa memandang agamanya, warna kulit, bukan? Adalah keliru membenci anjing apalagi bawa-bawa nama Allah yang menciptanya. Maaf, seandai anjing bisa omong, dia bilang: “Apa salah saya?”

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 8:31 pm
Balasan ke  Budi Pekerti

~
Saudara Budi,

Saudara-saudara Muslim mendasarkan pandangannya terhadap anjing berdasarkan hadits. Sekalipun hadits ditulis ratusan tahun setelah nabi Islam meninggal. Tetapi hadits yang memerintahkan untuk membunuh anjing menjadi dasar saudara-saudara Muslim untuk tidak suka pada anjing. Kami berharap saudara-saudara di forum ini meninjau kembali pandangan tersebut. Sebab anjing adalah salah satu hewan yang setia dan bermanfaat bagi manusia. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Rizals
15 Maret 2018 4:40 pm

~
Solihin,

1. Tetapi hal itu tidak menjawab pertanyaan kami. Bagian mana dari hadits pada artikel di atas yang menyatakan binatang buas?
Kenapa Anda jadi bertanya binatang buas? Bukankah kita sedang membahas anjing? Makanya saya kasih hadist yang berkaitan dengan anjing

2. Kalau orang Cina sudah melakukan itu, kenapa Anda yang usil? Orang Cina sendiri tidak keberatan dengan perayaan sekarang.

3. Allah SWT lebih melihat aspek jasmani saja dari pada rohani
Itu hanya asumsi Anda saja. Saya sudah jelaskan bahwa Aallah melihat kedua sisi, yaitu jasmani dan rohani, dan ini tidak dapat dipisahkan. Apakah memegang anjing itu najis? Ya. Seperti yang sudah saya katakan Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kesucian

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 8:44 pm
Balasan ke  Rizals

~
Saudara Rizal,

1. Pertanyaan tersebut berdasarkan pernyataan saudara, “Bukankah artikel di atas mengatakan dalam hadis bahwa kita hanya membenci anjing buas saja?” Itu sebabnya, kami bertanya kepada saudara. Bagian mana dari hadits pada artikel di atas yang menyatakan binatang buas? Mohon pencerahan saudara.

2. Kami tidak usil, melainkan mempertanyakan stigma yang melekat pada saudara-saudara Muslim mengenai anjing sehingga ornamen anjing pun dikuatirkan menyinggung perasaan saudara-saudara Muslim. Mengapa ornamen anjing saja dapat menyinggung saudara-saudara Muslim?

3. Kami tidak berasumsi. Silakan saudara membaca dengan teliti Qs 5:6-7 bahwa Allah SWT lebih memerhatikan aspek jasmani baru aspek rohani. Jadi, benarkah menyentuh anjing yang basah, maka dapat dianggap najis? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Budi Pekerti
15 Maret 2018 7:52 pm

~
Dari Abdullah radhiallahu anhu katanya: “Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam memerintahkan supaya membunuh anjing. Lalu kami pergi keseluruh pelosok kota melaksanakannya, sehingga tidak seekor pun anjing yang tertinggal, kami bunuh semuanya. Bahkan seekor anjing yang selalu mengikuti tuannya iaitu seorang wanita dusun, kami bunuh pula” (Muslim 1538).

Siapa bilang anjing yang dibunuh yang liar? Seluruh pelosok kota siapa yang punya anjing harus dibunuh, karena kala itu Islam berkuasa dengan bermain pedangnya. Bahkan anjing yang sangat jinak selalu mengikuti tuannya wanita dusun harus dibunuh. Kebencian pada anjing, mengapa? Apa salah mahluk hidup ini? Bukankah anjing mahluk baik-setia?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Maret 2018 9:37 pm
Balasan ke  Budi Pekerti

~
Saudara Budi,

Adalah janggal memperlakukan anjing yang tidak memiliki hubungan sebab akibat dengan manusia. Anjing tidak merugikan manusia tetapi diperintahkan untuk dibunuh. Bukankah ini janggal? Tetapi kami mempersilakan saudara-saudara di forum ini untuk memikirkan hal ini lebih jauh. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Rizals
16 Maret 2018 8:47 am

~
Solihin,

1. Harap dibedakan kata” binatang buas” dan “anjing buas”. Yang Anda katakan itu binatang buas. Ini maknanya luas, sedangkan yang dibahas adalah anjing, makanya saya kutip hadis yang berkaitan yang membolehkan membunuh anjing buas.

2. Kalau Anda bertanya tentang stigma orang Muslim, pasti pendapatnya beragam, tapi kalau Anda merujuk kepada ajaran Islam dalam Islam kita tidak boleh mengusik agama lain. Jadi, kalau Anda mau tahu jawaban stigma berdasarjan orang Muslim, Anda tanya saja sama orang Malaysianya langsung

3. Qs 5:6-7, Itu asumsi Anda. Ayat 6, diperintahkan untuk bersuci, ayat 7 Allah melihat isi hati hambanya. Ini jelas.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Maret 2018 11:27 am
Balasan ke  Rizals

~
Saudara Rizal,

1. Kami setuju dengan saudara bahwa binatang buas dan anjing buas berbeda. JIka demikian, bagian mana dari hadits di atas yang menyatakan untuk membunuh anjing buas? Bukankah hadits di atas hanya menyatakan untuk membunuh anjing, bukan anjing buas? Kami berharap saudara dapat menunjukkannya kepada kami.

2. Jika pendapat Muslim beragam mengenai anjing, maka bagaimana dengan saudara? Apakah ornamen anjing dapat menyinggung saudara jika hal itu ditempatkan di tempat-tempat umum? Mengapa? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?

3. Sekali lagi, kami tidak berasumsi. Apakah saudara sudah membaca Qs 5:6-7 secara saksama? Silakan saudara membacanya. Kami menemukan bahwa Qs 5:6-7 menekankan aspek jasmani, baru aspek hati. Bagaimana dengan pertanyaan kami?Benarkah menyentuh anjing yang basah dapat dianggap najis? Mengapa?
~
Solihin

Balas
Tosto
17 Maret 2018 10:51 am

~
Ya, itu efek Muslim mengikuti hadis yang sumbernya sudah sangat terlambat. Asumsi saya karena Al-Quran adalah buku umat Muslim dan ada ayat yang mengatakan kalau tidak jelas bertanya kepada ahli kitab dahulu tapi setelah ditanyakan mengapa Al-Quran bertolak belakang dengan Injil. Maka dibuatlah hadis dari para Muslim guna memenuhi kebutuhan penjelasan Al-Quran yang kurang detail dan ini dibuat memakai ayat taatlah kepada sunah rasul. Jadi, begitulah. Sumber yang sangat terlambat tentunya juga ada hal-hal yang tidak masuk akal seperti membunuh anjing sekota.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Maret 2018 11:30 am
Balasan ke  Tosto

~
Saudara Tosto,

Memang menarik bahwa umat Islam mendasarkan pemahaman pada anjing menggunakan hadits, dan bukan Al-Quran. Tentu yang perlu diperhatikan adalah perintah Allah SWT dalam Al-Quran, bukan perintah nabi Islam dalam hadits. Apalagi hadits baru muncul ratusan tahun sesudah kematian nabi Islam. Tentu ini menjadi pertanyaan besar. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
Budi Pekerti
17 Maret 2018 1:22 pm

*
3. Apakah Allah lebih fokus kepada hati orang atau jika orang menyentuh anjing yang basah? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Allah mengetahui segala sesuatu tentang ciptaanNya termasuk hewan apapun di bumi ini. Anjing sejak dulu sebelum Masehi sudah bersahabat dengan manusia. Perlu dipertanyakan mengapa alloh swt tidak tahu? Sehingga melarang memelihara-bersahabat dengan anjing? Bahkan teganya membunuh anjing? Saya tidak percaya alloh swt sang pencipta dunia ini.

Sekarang manusia bersahabat-memelihara singa, harimau, gajah, monyet, lumba2, dll. Mereka merawat memberi kebutuhan makanannya. Dan binatang tersebut sangat senang dengan tuannya, bermain-main dan tidak melukainya. Muhammad memang sangat keliru.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Maret 2018 11:33 am
Balasan ke  Budi Pekerti

*
Saudara Budi,

Jika Muslim konsisten menjadi pengikut Al-Quran, maka seharusnya dasar mereka untuk bertindak bukan hadits, melainkan Al-Quran. Dan jika kita mengaitkan hal ini dengan anjing, maka tidak ada perintah dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa anjing najis untuk dipelihara. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat berpikir kritis. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas
yonde baptizz
17 Maret 2018 11:39 pm

*****
1. Tidak ada. Mungkin hadits yang anda sebutkan itu dalam konteks tertentu (anjing berpenyakit/berbahaya dll). Anda harus tahu, rasulullah saat itu adalah imam (pemimpin). Dan itu adalah perintah tanpa penjelasan mendetailpun sahabat juga tidak banyak tanya. Ini contoh hadits yang lain mengenai anjing: Hadits Nasai Nomor 745, “Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdurrahman bin Khalid] dia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] dia berkata; [Ibnu Juraij] berkata; telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin ‘Umar bin ‘Ali] dari [‘Abbas bin ‘Ubaidullah bin ‘Abbas] dari [Al Fadhl bin ‘Abbas] dia berkata; Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengunjungi Abbas di kampung kami, dan kami memelihara seekor anjing kecil dan keledai. Lalu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam shalat Ashar sedangkan dihadapannya anjing dan keledai itu, beliau tidak menghardiknya dan tidak pula menyuruhnya untuk mundur.”

2. Itu sudah kebijakan negeri tersebut. Hidup di situ, cari makan di situ. Sebaiknya hormati saja kebijakan tuan rumah tersebut.

3. Itu adalah perintah, mengapa harus banyak tanya? Mencuci itu adalah tindakan pencegahan dari bermacam kuman dan penyakit, rabies misalnya. Iklan sabun tangan saja gencar mempromosikan produknya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Maret 2018 11:44 am
Balasan ke  yonde baptizz

*****
Saudara Yonde,

1. Jika tidak ada perintah Al-Quran untuk membenci anjing, mengapa nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing sebagaimana dicatat dalam Hadits Shahih Bukhari? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?

2. Tidak ada aturan dalam negara tersebut untuk membenci anjing. Tetapi orang Cina di Malaysia tidak mau memasang ornamen anjing untuk menjaga perasaan saudara-saudara Muslim. Apakah ornamen anjing membuat Muslim marah jika dipasang di tempat-tempat tertentu? Mengapa? Bagaimana saudara?

3. Jika itu adalah perintah, maka terdapat dalam surah dan ayat berapa dalam Al-Quran menyentuh anjing yang basah mesti dicuci? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
lucki
18 Maret 2018 5:15 pm

~
Maaf sebelumnya, tanpa mengurangi rasa hormat saya menyarankan lebih baik anda jangan asal mengartikan hadist dan ayat sembarangan, karena anda bisa salah presepsi dengan hadist atau ayat itu. Jika anda ingin tau arti dari hadist atau ayat yang sebenarnya datanglah kepada ahli tafsir hadist dan ayat Al-Quran agar tidak salah mengartikan. Terimakasih.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Maret 2018 11:48 am
Balasan ke  lucki

~
Saudara Lucki,

Kami senang bila saudara ataupun ahli tafsir Islam dapat menjelaskan Hadits Shahih Bukhari tersebut. Namun, kami berpendapat bahwa hadits tersebut tidak perlu ditafsirkan berlebihan. Sebab kata-kata dalam hadits tersebut telah jelas di mana nabi saudara memerintahkan untuk membunuh anjing. Tentu ini menjadi pertanyaan semua orang. Mengapa hewan yang begitu setia pada tuannya, tetapi mesti dibunuh? Bukankah perintah ini merusak tatanan hidup dari hewan peliharaan itu sendiri? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin

Balas
Ahmad Haris
18 Maret 2018 8:54 pm

~
Saudara,

Saya tidak akan menjawab pertanyaan anda. Saya cuma ingin balik bertanya, kenapa orang Kristen suka sekali memaksakan konsep agama mereka supaya diterima oleh orang Islam? Kenapa kalian sangat tidak tahu diri kalau kalian hidup di bawah naungan orang Muslim di Indonesia? Sadarkah kalian kalau agama Krisen yang “damai” atau yang “kasihilah musuhmu” itu benar- benar diterapkan, maka Kristen sudah punah sebelum Kristen masuk ke Eropa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
20 Maret 2018 12:06 pm
Balasan ke  Ahmad Haris

~
Saudara Ahmad,

Kami tidak pernah memaksakan pendapat kepada semua pengunjung di forum ini. Kami mempersilakan saudara mencermati artikel maupun tanggapan-tanggapan yang diberikan. Namun, jika kami menemukan pendapat dan fakta yang keliru, maka kami perlu memberitahukan hal itu. Apakah karena kami memberitahukan kebenaran, maka kami dianggap memaksakan pendapat? Kami berharap saudara menyikapi hal ini dengan bijaksana sehingga tidak keliru dalam menilai.

Oh ya, bagaimana pendapat saudara mengenai artikel di atas? Mengapa anjing mesti dibunuh? Apa kesalahan anjing-anjing tersebut sehingga harus dibunuh? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
Guru Bahasa
19 Maret 2018 12:36 pm

~
Pendapat Rizal: “1. Harap dibedakan kata” binatang buas” dan “anjing buas”. Yang Anda katakan itu binatang buas. Ini maknanya luas, sedangkan yang dibahas adalah anjing, makanya saya kutip hadis yang berkaitan yang membolehkan membunuh anjing buas.”

Respon:
Mari berbahasa yang benar/cocok. Anjing tidak tepat disebut buas. Makna buas adalah untuk binatang seperti harimau, singa, serigala, beruang dll yang karnivora. Anjing juga makan nasi-gandum, roti, kue dll, jadi omnivora seperti manusia. Jadi tidak perlu takut sama anjing yang penting jangan sdr ganggu dan benci dia. Karena dia bisa mengenali orang yang benci dia. Besok-besok dia lihat maka digonggong-kejar, tidak menggigit tapi cukup membuat takut.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
21 Maret 2018 11:56 am
Balasan ke  Guru Bahasa

~
Saudara Guru,

Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa anjing bukan binatang buas. Sebaliknya, anjing merupakan hewan yang setia kepada tuannya. Kami berharap saudara Rizal dapat memikirkan hal ini lebih jauh. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin

Balas

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Cara Bertaubat Dari Dosa Zina Yang Pasti Allah Terima!
  • Kisah Mukmin Saudi Mengalami Keajaiban Sembuh dari Kanker!
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa Kedamaian?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Wudhu Adalah Membersihkan Diri! Dapatkah Membersihkan Dosa?
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui
  • 5 Fakta Menarik Dari Kisah Kelahiran Nabi Islam dan Isa Al-Masih

Artikel Yang Terhubung

  • Solusi Terbaik Agar Kaum Muslim Tidak Takut Mati
  • Mengapa, Walau Taat Hukum Halal dan Haram, Namun Takut…
  • Rahasia Mukmin Mengatasi Stres Tekanan Batin Karena Takut…
  • Mukmin: Takut Hari Kiamat, Bagaimana cara Menghilangkannya?
  • Bagaimana Pandangan Orang Islam tentang Agama Kristen?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2023 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

wpDiscuz