Pimpinan militer Indonesia, Jenderal TNI, Moeldoko menekankan, “ISIS adalah ide terburuk dalam sejarah dunia (the worst idea in history).” Dia menjelaskan ISIS sebagai “kanker” dan bukan Islam. Lagi, “ISIS tidak merupakan Islam yang saya ketahui.” (ISIS does not represent the Islam that I know.) (The Diplomat, 1 Nop, 2014). Benarkah ISIS Adalah Ide Terburuk Dalam Sejarah Dunia?
Indonesia – Negara yang Pantas Diteladani
Sudah jelas tindakan-tindakan biadab yang dilakukan ISIS di Iraq dan Syria, ditolak oleh mayoritas orang Islam di Indonesia.
Mayoritas orang Islam di Indonesia cinta damai dan membenci kekerasan. Sikap mayoritas orang Islam ini menjadikan Indonesia negara yang perlu diteladani oleh dunia!
Sumber Tindakan-tindakan Kekerasan ISIS
Kita membaca lewat media, bahwa ISIS memenggal kepala musuhnya. Perlu kita bertanya, “Darimanakah ISIS mendapat ide buruk tersebut?”
Salah satu ayat Al-Quran berkata, “Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka . . . barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya” (Qs 8:12-13). Apakah ISIS mendapat ide untuk memenggalkan kepala dari ayat tersebut?
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka . . . ” (Qs 9:5). Bukankah ayat Al-Quran ini memerintahkan untuk membunuh para musyrikin?
Adakah Pengikut ISIS Salah Menafsirkan Ayat?
Jihad, sebagai perjuangan untuk membentuk karakter sendiri, jelas baik. Tetapi sebagian orang Islam mendasari jihad perang pada ayat-ayat Al-Quran seperti di atas. Yang lain berkata, ISIS salah dalam mendafsirkan ayat-ayat tersebut.
Namun pakar-pakar Islam berpendapat, masih ada 164 ayat jihad perang lagi di Al-Quran. Bukan hanya ayat-ayat di atas saja. Apakah semuanya salah ditafsirkan? (Untuk mendapatkan daftar 164 ayat jihad, hubungilah staff IDI.)
Bagaimana Ajaran Isa Al-Masih Mengenai Jihad Pedang?
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 22:39).
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12).
“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Injil, Rasul Besar Matius 5:43-44).
Tiga ayat suci Isa ini perlu dibandingkan dengan 164 ayat jihad perang Al-Quran.
Inginkah Anda Melibatkan Diri Dalam Jihad Kasih?
Anda dapat menjadi pemberita amanat kasih Isa. Langkah pertama ialah menikmati kasih itu sendiri. Itu terjadi jika Anda menerima kasih Isa Al-Masih bagi Anda sendiri.
Bagaimana caranya? Selidikilah wahyu Allah yang diberikan melalui Rasul Besar Yohanes: “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya [di atas kayu salib] untuk kita . . .” (Injil, Surat I Yohanes 3:16).Kiranya Anda menerima kasih Isa Al-Masih melalui kematian-Nya bagi Anda hari ini!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa ISIS dianggap sebagai “ide terburuk dalam sejarah dunia“?
- Bagaimana 164 ayat Al-Quran dapat diartikan bila tidak mendorong ummah untuk berjihad?
- Mengapa ajaran Isa Al-Masih tentang hukum kasih begitu berbeda dengan ajaran Al-Quran mengenai jihad?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Bom Di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad Dan Surga Motif Pelakunya?
- Benarkah Isa Al-Masih Mengajarkan Perang?
- Jihadis Yang Menerima Isa Al-Masih
- Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].