• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
konsil-nicea

Jangan Salah Paham! Sejarah Konsili Nicea dan Hasilnya

Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Kristen > Salah Paham Muslim > Jangan Salah Paham! Sejarah Konsili Nicea dan Hasilnya
30 Juni 2014 | 275 Komentar

 

sebuah rapat sebagai simbol sejarah konsili nicea

Sebagian umat Islam berpendapat tentang sejarah konsili nicea bahwa:“Tujuan Konsili Nicea adalah untuk mengangkat Isa sebagai Allah.” Apakah pernyataan ini benar? 

Dalam sejarah perkembangan agama memang ada berbagai peristiwa penting. Konsili Nicea merupakan salah satu peristiwa sangat penting umat Nasrani. Namun, dengan tujuan berbeda dari yang kebanyakan orang kira. 

Kita perlu mengerti hal ini untuk menghindari salah paham. Juga membantu untuk mengenal siapa Isa Al-Masih dalam pandangan banyak orang dari awalnya. Mari kita lihat sejarah konsili nicea dari pembahasan ini. 

Pengertian dari Konsili

Konsili artinya musyawarah besar. Biasanya ditujukan untuk pertemuan para pemimpin gereja.

Tujuan umum konsili adalah sebagai wadah musyawarah dan silaturahmi. Juga untuk membahas berbagai topik yang berkembang saat itu.

Dalam hal ini umat Islam pasti mengerti pentingnya musyawarah. Para pemimpin berdiskusi untuk mengambil keputusan besar. “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. …  dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu …” (Qs 3:159).

Al-Quran sendiri mendukung para pengikut Isa untuk musyawarah. Panduannya adalah dari kebenaran dalam kitab Allah yaitu Injil.

“Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47).

Karena itu konsili atau musyawarah pemimpin sangat penting. Perlu ada waktu pertemuan untuk mendiskusikan berbagai hal.

Ruh Allah Memimpin Konsili Gereja Dari Sejak Awal

pertemuan rapat gambaran dari konsili niceaPara pemimpin gereja melakukan banyak konsili sepanjang sejarah. Salah satu contoh awal adalah saat pertemuan para rasul di Yerusalem.

Saat itu ada sebagian orang Yahudi memaksakan adat nenek moyang untuk seluruh pengikut Isa. Para rasul mendiskusikan dan memutuskan bahwa mereka perlu kembali pada ajaran kebenaran Isa Al-Masih. Mereka tidak perlu memaksakan tradisi dalam ibadah.

Kitab Allah mencatat bahwa Ruh Allah memimpin diskusi saat itu. “Sebab adalah keputusan Roh Kudus [Ruh Allah] dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini” (Injil, Kisah Para Rasul 15:28).

Hal ini membuktikan bahwa dari sejak zaman dahulu ajaran gereja bukan ajaran perorangan. Namun, dalam pimpinan Ruh Allah, sesuai ajaran Kitab Allah dan persetujuan para rasul.

Standard nilai ini terpelihara sepanjang sejarah. Pada perkembangan gereja awal, semua jemaat berada di bawah bimbingan para rasul. Sebagai contohnya:

  • Gereja Yerusalem berada di bawah bimbingan Rasul Yakobus.
  • Gereja Anthiokia berada di bawah bimbingan Rasul Petrus.
  • Gereja Roma berada di bawah bimbingan Rasul Petrus dan Paulus.
  • Gereja Aleksandria berada di bawah bimbingan Rasul Markus.
  • Dan banyak gereja lain saat itu juga berada di bawah bimbingan para rasul.

Para rasul terbiasa mengadakan pertemuan dan berdiskusi. Karena itu ada banyak musyawarah pemimpin gereja. Mereka bersilaturahmi dan membentengi umat dari aliran sesat. Demikian juga yang terjadi saat Konsili Nicea.

Sejarah Konsili Nicea dan Tujuannya

ilustrasi pesan yang diterima dari banyak orangKonsili Nicea terjadi pada 20 Mei sampai 19 Juni 325 M. Di kota Nicea (sekarang Iznik), Provinsi Bitinia, Kekaisaran Romawi. 318 pemimpin gereja hadir dari seluruh dunia.

Tujuan Konsili Nicea adalah untuk melindungi umat dari berbagai ajaran sesat saat itu. Salah satu contohnya dari aliran Arius.

Saat itu ada seorang imam di Alexandria yang bernama Arius. Ia mengajarkan Isa bukanlah Allah. Ia juga menolak ajaran Kitab Allah.

Para pemimpin berkumpul untuk merumuskan pengakuan iman sesuai kebenaran Injil. Agar umat dapat melihat kebenaran secara jelas. Dan tidak bingung dengan berbagai pendapat yang ada saat itu.

Beberapa contoh pernyataan keilahian Isa sebelum Konsili Nicea adalah:

  • Rasul Yohanes dalam Injil
    “Pada mulanya adalah Firman [Isa Al-Masih, Kalimatullah]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. … Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Injil, Yohanes 1:1, 14).
  • Ignatius dari Antiokhia
    “Sebab Allah kita, Yesus Kristus [Isa Al-Masih], … memang benar dari keturunan Daud, tetapi juga dari Roh Kudus” (Surat kepada jemaat Efesus, 110 M).
  • Tatian dari Suriah
    “… kami tidak berbicara omong kosong, ketika menyatakan bahwa Tuhan lahir dalam bentuk manusia [Isa Al-Masih]” (ditujukan kepada orang Yunani, 170 M).
  • Tertulianus
    “Asal usul substansi-Nya [Isa Al-Masih] menunjukkan Dia sebagai manusia dan sebagai Tuhan …” (Tulisan ‘The Flesh of Christ’ 5:6–7, 210 M)

Sejarah Konsili Nicea meneguhkan semua pernyataan ini. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat isinya. 

Pernyataan Iman Konsili Nicea

Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala kelihatan dan yang tak kelihatan. 

Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman.Allah dari Allah, Terang dari Terang.Allah Yang Sejati dari Allah Yang Sejati, diperanakkan, bukan dibuat; sehakekat dengan Sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat. 

Ia telah turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita; dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria; dan menjadi manusia. 

Ia disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus; menderita dan dikuburkan; yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi kitab-kitab, dan naik ke sorga. 

Ia duduk di sebelah kanan Sang Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaan-Nya takkan berakhir. 

Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan; yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi. 

Aku percaya satu gereja yang kudus dan am dan rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan di zaman yang akan datang. AMIN.

Isa Al-Masih Adalah Perwujudan Kalimatullah

kitab suci yang diterang cahayaIsi pernyataan iman Konsili Nicea memang sesuai dengan ajaran Kitab Allah. Meneguhkan kepercayaan umat Nasrani dari awalnya. Semua hal ini telah tertulis jelas dalam Injil.

Umat Nasrani percaya Isa memang adalah Kalimatullah yang menjelma menjadi manusia. Isa datang menjadi jalan Allah agar manusia berdosa bisa selamat.

“Sebab juga Kristus [Isa Al-Masih] telah mati sekali untuk segala dosa kita, … supaya Ia membawa kita kepada Allah” (Injil, 1 Petrus 3:18).

Jadi, jika Anda mau mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan mendapat jalan kepada Allah. Anda bisa mendapat pengampunan dosa dan bimbingan-Nya.

Inilah yang menjadi pengharapan indah para pengikut Isa. Ada jaminan bimbingan Allah dan surga. Maukah Anda juga mengalaminya? Mari mengimani Isa untuk mendapatkan jalan lurus kepada Allah.

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa orang Kristen lebih mengutamakan Kitab Allah dari pada keputusan-keputusan dewan agama, termasuk Konsili Nicea?
  2. Menurut saudara, mengapa sewaktu-waktu para pemimpin agama perlu berkonsultasi?
  3. Apakah kalimat atau bagian kalimat dalam Pernyataan Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah. Jelaskanlah jawaban saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Jangan Salah Paham! Sejarah Konsili Nicea dan Hasilnya” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Seorang Muslim Membaca Kitab Injil Dan Taurat
  2. Isa Al-Masih Sebagai Tanda Bagi Umat Beragama Menurut Kitab Allah
  3. Kepastian Akan Keselamatan Bagi Para Muslim
  4. Mengapa Penting Muslim Tahu Isi Alkitab, Kitab Suci Umat Kristen?
  5. Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab “Yang Diturunkan”

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718 
Kategori: Kepercayaan Orang Kristen, Salah Paham Muslim

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

275 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
isa itu islam
7 Agustus 2014 2:53 am

~
To: IDI,

Tolong anda jelaskan hasil dari Konsili Nicea di bawah ini.

“Aku percaya kepada satu Allah, Bapa… Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus…”

Jika hanya ada satu Allah yaitu Bapa berarti Yesus dan Roh Kudus bukan Allah. Jika hanya ada satu Tuhan yaitu Yesus berarti Allah dan Roh Kudus berarti bukan Tuhan. Lalu siapa Roh Kudus karena Roh Kudus bukan Allah ataupun Tuhan. Hanya satu Allah yaitu Bapa dan satu Tuhan yaitu Yesus?

Balas
staff
12 Agustus 2014 7:35 am
Balasan ke  isa itu islam

~
Saudara Isa Itu Islam,

Sebuah pengertian dan pemahaman akan baik bila membaca keseluruhan pernyataan Konsili Nicea dan tidak memilah-milahnya. Pernyataan itu sudah sangat jelas. Bila saudara ingin mengetahui lebih dalam tentang Tritunggal, silakan kunjungi link berikut ini http://tinyurl.com/7y5qolz. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
dreadz180
12 Agustus 2014 3:17 pm

~
Memang berguna sekali konsili Nicea ini. Seandainya tidak ada Konsili Nicea, hanya berpedoman dari baca Alkitab saja, maka kemungkinan umat Kristen yang menganggap Yesus adalah nabi dan bukan Tuhan akan banyak sekali.

Dengan Konsili Nicea, hal-hal yang mengenai konsep Ketuhanan Yesus yang susah diterima akal, akhirnya dapat diterima. Tapi membandingkan dengan Islam seperti Syiah dan Sunni kurang tepat. Karena dua aliran itu sepakat. Tuhannya Allah dan nabinya Muhammad. Tidak perlu rumusan/pengakuan karena Al-Quran sudah jelas. Seandainya Alkitab sejelas Al-Quran dalam konsep Ketuhanan, maka Konsili Nicea tidak diperlukan.

Balas
staff
12 Agustus 2014 11:31 pm
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Konsili Nicea mengacu pada pernyataan Alkitab tentang hakikat Isa Al-Masih yang adalah Tuhan. Tanpa adanya Konsili Nicea pun Ketuhanan Isa Al-Masih tidak akan berubah. Jelas, Konsili Nicea bertujuan untuk menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih yang telah mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).

Saudara, bila kaum Syiah dan Sunni sepakat, maka tentu tidak akan ada penyerangan terhadap kaum Syiah, bukan? Mengapa kesepakatan justru membuahkan pengrusakan dan penyerangan kepada kaum Syiah? Inikah yang saudara sebut kesepakatan? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
jinggo
12 Agustus 2014 4:28 pm

~
Mengapa konsep Tuhan orang Kristen begitu rumit untuk dipikirkan? Kalau memang Yesus Allah seharusnya Yesus mengatakannya dengan jelas. Okelah tidak perlu memproklamirkan di hadapan orang umum, minimal pada seorang muridnya supaya murid-Nya yang menulis Injil bisa menuliskannya. Kristen memercayai adanya Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh kudus. Padahal kata “Allah Anak” dan “Allah Roh Kudus” tak pernah ada dalam Alkitab yang ada adalah Anak Allah dan Roh Kudus.

Balas
staff
12 Agustus 2014 11:59 pm
Balasan ke  jinggo

~
Saudara Jinggo,

Bila manusia dapat menalar Allah, maka Dia bukan lagi Allah tetapi manusia yang menjadi Allah. Tentu dengan pemikiran manusia yang terbatas tidak mudah untuk memahami seluruh keberadaan Allah. Tetapi kita bersyukur karena Allah mau menyatakan Pribadi-Nya dalam Isa Al-Masih agar dapat dikenal.

Karena itu, Isa Al-Masih bersabda, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13). Dan Ia melanjutkan di bagian lain, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). Ini adalah proklamasi Isa Al-Masih tentang keberadaan diri-Nya.
~
Solihin

Balas
isa dan islam
13 Agustus 2014 7:48 am

~
To: IDI,

Tidak ada kata Trinitas atau Tritunggal dalam Alkitab anda tetapi Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa Tuhan itu esa. Bahkan Yesus pun mengatakan dengan jelas bahwa Allah itu esa.

Balas
staff
13 Agustus 2014 10:21 pm
Balasan ke  isa dan islam

~
Saudara Isa dan Islam,

Terimakasih untuk komentar saudara. Maaf, bila ada sebagian komentar saudara harus kami hapus. Karena sesungguhnya komentar saudara tidak sesuai dengan topik di atas. Bila saudara ingin membahas tentang Tritunggal, silakan klik ini tinyurl.com/7y5qolz. Terimakasih.
~
Solihin

Balas
dombatersesat
13 Agustus 2014 4:09 pm

~
Pertentangan dan perbedaan antara aliran Arius, Athanasius dengan Ireneus mengenai sosok Yesus bukankah membuktikan ketidakjelasan Alkitab? Mungkin kalau dijelaskan di Alkitab bahwa Yesus adalah Tuhan tidak ada perdebatan, pertentangan aliran-aliran tersebut.

Balas
staff
15 Agustus 2014 4:42 am
Balasan ke  dombatersesat

~
Saudara Domba Tersesat,

Adanya perbedaan pandangan bukan berarti bukti ketidakjelasan Alkitab. Perbedaan itu terjadi karena adanya perbedaan penafsiran di antara mereka. Tetapi Injil telah menuliskan sabda Isa Al-Masih, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).

Karena itu, Konsili Nicea memfasilitasi dan tempat berdiskusi terhadap adanya perbedaan penafsiran. Tetapi bukan sidang untuk menjadikan Isa Al-Masih Tuhan.
~
Solihin

Balas
dreadz180
13 Agustus 2014 5:08 pm

~
Admin,

Jawaban anda justru lebih menegaskan kalau Konsili Nicea itu berguna meyakinkan umat Kristen kalau Yesus adalah Tuhan. Anda menulis: “Jelas, Konsili Nicea bertujuan untuk menjelaskan Pribadi Isa Al-Masih yang telah mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa dengan ‘memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang’.” Lihat anda menulis bertujuan memberikan penjelasan! Kenapa harus diberikan penjelasan? Karena memang tidak jelas Yesus itu atau bahkan tidak ada Ketuhanan Yesus tersebut. Logika sekali, bukan?

Dan anda menulis tentang Syiah dan Sunni menunjukkan kalau anda memang tidak cukup pintar. Baca baik-baik pernyataan saya, Syiah dan Sunni sepakat bahwa Tuhannya itu Allah dan nabinya adalah Muhammad. Memang kalau bukan, lalu siapa Tuhan dan nabinya Syiah? Jadi, tolong belajar lagilah.

Balas
staff
15 Agustus 2014 7:19 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Terimakasih untuk tanggapan saudara. Tentu kita perlu memerhatikan sabda Isa Al-Masih untuk mengetahui kebenarannya, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13). Karena itu, Konsili Nicea adalah wadah untuk memfasilitasi dan tempat diskusi tentang Ketuhanan Isa Al-Masih berdasarkan Injil. Tetapi konsili bukan untuk mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan.

Oh ya, kami tidak mempersoalkan Tuhan dan nabinya. Tetapi faktanya Syiah dan Sunni terdapat perbedaan cara pandang, bukan? Dan tidak jarang perbedaan ini mengarah kepada hal yang destruktif. Bagaimana saudara memandang hal ini?

Balas
dreadz180
15 Agustus 2014 4:34 pm

~
Admin,

Coba lihat di artikel yang anda tulis tentang Konsili Nicea di atas: ”Tujuannya, untuk membahas beberapa pandangan tentang Pribadi Isa Al-Masih, dan berharap merumuskan satu Pernyataan Pengakuan. Pokok-pokok yang dibahas antara lain: Apakah Isa Al-Masih hanya seorang nabi? Atau apakah Ia Tuhan atau hanya manusia saja? Ataukah Tuhan dalam tubuh manusia?”

Bukankah itu perbedaan mengenai Ketuhanan? Jadi, sebelum ada Konsili Nicea, logikanya berarti banyak keyakinan mengenai Yesus. Dia bisa diyakini sebagai Tuhan atau sebagai nabi atau yang lain. Dengan adanya Konsili Nicea pandangan-pandangan yang berbeda ditiadakan dijadikan satu menjadi Trinitas seperti sekarang. Artinya apa? Berarti Alkitab memang tidak jelas memuat konsep Ketuhanan.

Balas
staff
17 Agustus 2014 11:55 pm
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Adanya perbedaan pandangan disebabkan munculnya penafsiran berbeda atas Alkitab. Tentu dasarnya adalah Alkitab, bukan sekedar keyakinan. Bila hanya berdasarkan keyakinan, maka konsili itu tidak ada gunanya merumuskan sesuatu. Tetapi karena sumber tertulis yaitu Alkitab. Jelas, Alkitab memuat dengan jelas Ketuhanan Isa Al-Masih. Tetapi beberapa kalangan menafsirkan dan memaknainya berbeda.

Karena itu, konsili adalah wadah yang disediakan untuk berdiskusi tentang adanya perbedaan penafsiran Alkitab. Bukan wadah untuk mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Jelas, ini berbeda.
~
Solihin

Balas
jinggo
15 Agustus 2014 4:49 pm

~
Seharusnya menurut saya kalau memang Yesus itu Allah, Dia tidak akan membiarkan manusia yang otaknya terbatas untuk menarik kesimpulan dari perkataan-Nya dan perbuatan-Nya tentang Keallahannya. Memang ada beberapa ayat Alkitab yang mengindikasikan bahwa Yesus itu setara dengan Allah, tapi tidak ada ayat Alkitab dimana dengan tegas menulis ucapan Yesus sendiri kalau Yesus itu Allah.

Mengapa Yesus seolah membiarkan manusia yang otaknya terbatas menyimpulkan sendiri tentang Keallahannya? Bukankah lebih mudah mengimani daripada menyimpulkan? Karena setahu saya orang Kristen juga mengajarkan kalau Tuhan itu pada dasarnya adalah diimani dulu bukan disimpulkan?

Balas
staff
18 Agustus 2014 12:02 am
Balasan ke  jinggo

~
Saudara Jinggo,

Alkitab dengan jelas menyatakan Isa Al-Masih adalah Tuhan. Hal ini terlihat jelas dari tindakan, perkataan, dan seluruh hidup-Nya. Tidak ada yang seperti Dia. Dia bersabda, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13). Lagi Dia bersabda, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (Injil, Rasul Besar Matius 28:18).

Artinya hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan. Dan inilah yang dibahas dalam Konsili Nicea. Yaitu hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan. Tetapi Konsili Nicea bukan wadah untuk mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan.
~
Solihin

Balas
jinggo
18 Agustus 2014 2:10 am

~
Kepada Staff,

Saya yakin, kalau pada saat Konsili Nicea ayat Alkitab Yohanes 13:13, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”, bukanlah ayat yang digunakan menjadi rujukan tentang Ketuhanan atau Keallahan Yesus. Karena kata “Tuhan” di situ berasal dari bahasa Yunani “kurios” yang memiliki beberapa arti, bisa diartikan dengan tuan, rabbi, atau Tuhan. Jadi, Yohanes 13:13 bukanlah alat yang bisa dijadikan rujukan tentang Ketuhanan Yesus, karena pada Alkitab terjemahan lama, kata “kurios” pada ayat ini diterjemahkan dengan kata “tuan”.

Bagaimana penjelasan anda?

Balas
staff
18 Agustus 2014 2:51 am
Balasan ke  jinggo

~
Saudara Jinggo,

Kami bersyukur bahwa Injil mencatat seluruh hidup Isa Al-Masih. Bukan saja perkataan-Nya, tetapi juga tindakan dan kuasa-Nya. Karena itu, barangkali bisa saja pembahasan tidak terpaku pada teks itu saja, tetapi keseluruhan hidup baik perkataan, perbuatan, kuasa Isa Al-Masih. Tetapi yang jelas, Konsili Nicea tidak pernah mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan.
~
Solihin

Balas
jinggo
18 Agustus 2014 1:41 pm

~
To: Staff,

Saya ingin diberi penjelasan tentang isi pernyataan iman Nicea. Isi pernyataan itu masih janggal. Saya setuju dengan saudara Isa itu Islam. Kalau dibaca alinea pertama “Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa”. Menurut saya, sesuai dengan doktrin Kristen yang percaya dengan doktrin Tritunggal seharusnya pernyataan itu seperti ini. “Aku percaya kepada satu Allah, yang terdiri dari tiga pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus”

Kalau diperhatikan alinea pertama percaya kepada satu Allah yaitu Bapa lalu dibandingkan dengan alinea kedua percaya kepada satu Tuhan yaitu Yesus. Yang saya tangkap dari membandingkan kedua alinea tersebut seolah-olah Allah dan Tuhan itu berbeda. Saya cukup mengerti konsep Tritunggal tapi pernyataan Nicea masih bingung apa hubungannya dengan Tritunggal?

Balas
staff
19 Agustus 2014 9:52 am
Balasan ke  jinggo

~
Saudara Jinggo,

Isa Al-Masih bersabda, “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Injil, Rasul Markus 12:29). Jelas, di sini dikatakan esa. Tetapi pengertian esa di sini bukan bilangan matematis angka satu yang mutlak, melainkan satu kesatuan yang utuh. Adanya Bapa dan Isa Al-Masih bukan berarti ada perbedaan. Tetapi itu satu kesatuan yang utuh. Tentu Konsili Nicea telah merumuskan pernyataan iman dengan benar sesuai dengan yang tertulis dalam Injil.
~
Solihin

Balas
dreadz180
18 Agustus 2014 2:32 pm

~
Admin,

“Tetapi karena sumber tertulis yaitu Alkitab. Jelas, Alkitab memuat dengan jelas Ketuhanan Isa Al-Masih. Tetapi beberapa kalangan menafsirkan dan memaknainya berbeda”

Inilah ketidakpahaman atau mungkin ketidakjujuran anda. Anda tulis Alkitab memuat jelas Ketuhanan Isa Al-Masih. Kalau sudah jelas mengapa beberapa kalangan menafsirkan dan memaknainya berbeda?

Setahu saya hanya Kristenlah agama yang umatnya tidak satu suara mengenai siapa Tuhannya. Anda boleh mengatakan yang menyakini Yesus sebagai nabi, atau Tuhan Kristen ada tiga, adalah sesat. Tapi itulah fakta ketidakjelasan Alkitab sehingga ada umatnya yang beda mengenal Tuhannya. Itulah mengapa Konsili Nicea diadakan yang hasilnya keputusan meyakini Yesus sebagai Tuhan. Keyakinan koq diputuskan bersama?

Balas
staff
19 Agustus 2014 10:01 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Silakan membaca tanggapan kami sebelumnya. Karena di sana kami telah jelaskan. Adanya perbedaan penafsiran bukan berarti Alkitab tidak jelas. Setiap orang dapat menafsirkan, tetapi harus memerhatikan teks dan konteksnya agar memiliki pemahaman yang benar.
~
Solihin

Balas
jinggo
19 Agustus 2014 1:37 pm

~
Kepada Staff,

Berdasarkan pernyataan Nicea.
Dari alinea 1. “Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa.” Sesuai doktrin Tritunggal, bolehkah Yesus disebut sebagai Allah?
Dari alinea 2. “Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus.” Sesuai doktrin Tritunggal, bolehkah Bapa disebut Tuhan?
Dari alinea 3. “Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan.” Sesuai konsep Tritunggal selain sebagai Tuhan, bolehkah Roh Kudus disebut Allah?

Saya akan lebih mudah mengerti jika pertanyaan saya di atas dijawab dengan “boleh” atau “tidak boleh”. Dari pemahaman saya tentang konsep Tritunggal, Bapa, Yesus, dan Roh Kudus dapat disebut sebagai Allah dan Tuhan. Ya, ‘kan?

Balas
staff
19 Agustus 2014 1:59 pm
Balasan ke  jinggo

~
Saudara Jinggo,

Kami telah menjelaskan bahwa Allah itu esa. Yakni satu kesatuan yang utuh. Bapa, Isa Al-Masih, dan Roh Kudus. Tetapi bukan berarti tiga Allah. Jelas, Bapa, Isa Al-Masih, dan Roh Kudus adalah Allah atau Tuhan.
~
Solihin

Balas
domba tersesat
19 Agustus 2014 1:51 pm

~
Penuhanan Yesus sama dengan penanggalan 25 Desember sebagai kelahiran-Nya berdasarkan konspirasi yang tidak berdasar tetapi disepakati. Walaupun ada beberapa aliran yang menolaknya pada masa Kekristenan awal. Staf IDI tinggal pilih dogma atau kebenaran (fakta sejarah)?

Balas
staff
19 Agustus 2014 3:14 pm
Balasan ke  domba tersesat

~
Saudara Domba Tersesat,

Kami sangat senang dengan kebenaran. Karena Isa Al-Masih adalah kebenaran. Jelas, Alkitab telah mencatat Ketuhanan Isa Al-Masih. Bukan saja perkataan-Nya, tetapi juga tindakan dan kuasa yang dimiliki-Nya. Sekalipun ada aliran yang menolaknya, tetapi data dan fakta Alkitab tidak dapat diabaikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan.
~
Solihin

Balas
dreadz180
20 Agustus 2014 10:22 am

~
Admin,

Anda tulis, “Kami telah menjelaskan bahwa Allah itu esa. Yakni satu kesatuan yang utuh. Bapa, Isa Al-Masih, dan Roh Kudus.”

Ya, sayangnya memang dari penjelasan bukan dari ayat Alkitab. Tidak ada ayat Alkitab yang jelas menerangkan seperti yang anda tulis. Maka saran saya, artikel di atas harusnya berjudul: “Ketidakjelasan dasar dari hasil dari Konsili Nicea membuat umat Islam salah paham. Nah, kalau judulnya seperti itu, kita setuju.

Balas
staff
22 Agustus 2014 5:04 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Terimakasih untuk komentar saudara. Kami tidak dapat menanggapi lebih jauh tanggapan saudara karena untuk topik tersebut saudara bisa mendiskusikan lebih dalam di link http://tinyurl.com/7y5qolz.

Tetapi yang jelas, Konsili Nicea adalah wadah untuk mendiskusikan hakikat Isa Al-Masih sesuai yang tertulis dalam Injil.
~
Solihin

Balas
jinggo
20 Agustus 2014 12:28 pm

~
Kepada Staff,

Terimakasih atas penjelasannya. Menurut saya, dengan rumusan pernyataan Konsili Nicea yang seperti itu, justru akan semakin membuat bingung orang yang tidak memahami konsep Tritunggal. Semoga dengan semakin membuat pusingnya konsep Tuhan di agama Kristen, semakin banyak orang yang masuk Kristen.

Balas
staff
22 Agustus 2014 5:19 am
Balasan ke  jinggo

~
Saudara Jinggo,

Memang tidak mudah untuk memahami Allah Tritunggal. Bila kita mengerti seluruh keberadaan Allah, maka Dia bukan lagi Allah, tetapi kita yang menjadi Allah. Tetapi patut disyukuri bahwa rumusan pernyataan iman Konsili Nicea justru membantu kita untuk mengerti hakikat Isa Al-Masih.
~
Solihin

Balas
dreadz180
22 Agustus 2014 3:36 pm

~
Admin,

Menulis: “Tetapi patut disyukuri bahwa rumusan pernyataan iman Konsili Nicea justru membantu kita untuk mengerti hakikat Isa Al-Masih.”

Semakin jelas bahwa umat Islam tidak salah paham dengan Konsili Nicea. Tanpa Konsili Nicea, akan sulit bagi umat Kristen mengakui Yesus sebagai Tuhan, maka dengan bantuan Konsili Nicea, hal tersebut lebih mudah. Dengan kata lain, bukankah tidak salah kalau kita menyebut Yesus resmi dianggap sebagai Tuhan setelah Konsili Nicea?

Balas
staff
24 Agustus 2014 12:13 pm
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Pandangan seperti itu sah-sah saja bila tidak mengetahui kronologis peristiwa atau alasan diadakannya sidang tersebut. Dan secara singkat, sesungguhnya kami telah memberitahu hal itu dalam komentar di atas. Kiranya saudara membaca dengan teliti. Konsili Nicea adalah wadah untuk berdiskusi tentang hakikat Isa Al-Masih berdasarkan Alkitab. Tetapi Konsili Nicea tidak pernah mengangkat Isa Al-Masih menjadi Tuhan. Sangat jelas, bukan?
~
Solihin

Balas
dreadz180
26 Agustus 2014 5:35 pm

~
Admin,

Dari jawaban anda, kelihatan justru anda bingung dengan keberadaan Konsili Nicea. Coba baca pernyataan anda: Adakah umat Muslim yang menemukan Pernyataan Konsili Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah?

a. “…Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah…” Apakah ada kata-kata Allah dari Allah di Alkitab?
b. “Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan.” Apakah ada ayat di Alkitab yang sesuai dengan keterangan di atas?

Bila tidak ada, bukankah kami umat Muslim sudah menemukan Pernyataan Konsili Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah?

Balas
staff
1 September 2014 9:03 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Kami sangat senang bila saudara dapat membuktikan di mana yang tidak sesuai dengan ayat Alkitab dari Pernyataan Konsili Nicea tersebut. Karena itu, kami menunggu pembuktian dari saudara.
~
Solihin

Balas
dombatersesat
28 Agustus 2014 4:49 pm

~
Konsili Nicea dipimpin oleh Konstantin yang kala itu masih seorang paganisme. Dia sendiri belum Kristen pada waktu itu. Tujuannya semata-mata untuk politik dengan diadakan konsili tersebut. Karena dia menghadapi dilema rakyat Romawi yang kala itu kepercayaan paganisme melawan Kristen yang mulai banyak pengikutnya.

Sejak konsili tersebut Kristen membuat modifikasi agamanya supaya diterima oleh pihak paganisme. Seperti penanggalan Natal 25 Des, hari ibadah menjadi Minggu (sun day: hari dewa matahari) menghapus hari Sabath, gambar matahari pada salib Yesus untuk menggambarkan bahwa Yesus adalah anak dewa matahari.

Balas
staff
1 September 2014 9:17 am
Balasan ke  dombatersesat

~
Saudara Domba Tersesat,

Konsili Nicea adalah wadah untuk merumuskan hakikat Isa Al-Masih sesuai pernyataan Alkitab. Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dengan cara “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Karena itu, ini adalah tujuan diadakannya konsili tersebut.

Tentu hal ini patut disyukuri sehingga banyak orang dapat mengerti hakikat Isa Al-Masih yang dirumuskan dalam konsili itu.
~
Solihin

Balas
dreadz180
1 September 2014 9:33 am

~
Admin,

Saya tidak tahu apakah anda itu tidak paham atau tidak baca komentar saya. Padahal sudah saya tulis dengan jelas, beberapa pernyataan dari anda tentang Konsili Nicea yang tidak sesuai dengan Alkitab.

a. “…Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah…” Apakah ada kata-kata Allah dari Allah di Alkitab?

b. “Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan.” Apakah ada ayat di Alkitab yang sesuai dengan keterangan di atas?

Bila tidak ada, bukankah kami umat Muslim sudah menemukan Pernyataan Konsili Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah?

Balas
staff
2 September 2014 12:43 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Bukankah kami telah menanggapi hal ini? Bila saudara menemukan Pernyataan Konsili Nicea yang tidak terdapat dalam kitab Allah, maka kami sangat senang bila saudara dapat membuktikan di mana yang tidak sesuai dengan ayat Alkitab dari Pernyataan Konsili Nicea tersebut. Karena itu, kami menunggu pembuktian dari saudara.
~
Solihin

Balas
dreadz180
2 September 2014 5:52 am

~
Admin,

Repot bicara sama anda ini. Coba baca baik-baik komentar saya sebelumnya. Ada pertanyaan di poin a dan poin b. Semuanya apakah ada di Alkitab? Kalau ada tolong tunjukkan ayatnya.

Balas
staff
4 September 2014 6:51 am
Balasan ke  dreadz180

~
Saudara Dreadz180,

Tentu sebuah rumusan dibuat berdasarkan keterangan Alkitab. Bila saudara menganggap itu tidak terdapat di Alkitab, maka silakan saudara membuktikannya kepada kami. Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Benarkah Natal Bagi Umat Islam dan Nasrani Membawa…

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz