Dalam satu agama perbedaan pendapat tentang hal-hal teologia biasa terjadi. Misalnya dalam agama Islam, ada Shia dan Sunni. Sampai sekarang masih ada pertentangan tentang khalifah yang syah, kedatangan Imam Mahdi, cara Sholat dll. Sufi dan Ahmadiyah juga mempunyai kepercayaan yang berbeda dengan Sunni.
Demikian juga dengan umat Kristen, baik sekarang maupun dulu – ada beberapa aliran kepercayaan, bidat, dan sekte dengan bermacam-macam pandangan tentang teologia.
Umat Muslim Kurang Mengerti Tujuan Konsili Nicea
Umumnya umat Muslim memahami bahwa tujuan Konsili Nicea adalah mengangkat Yesus sebagai Tuhan. Jelas pemahaman ini sangat salah.
Tahun 325, Kaisar Romawi Constantine menyelenggarakan Konsili Nicea di Bitania (Iznik, Turkey). Dihadiri oleh para uskup yang mewakili orang Kristen dari bermacam aliran di Kerajaan Romawi.
Tujuannya, untuk membahas beberapa pandangan tentang Pribadi Isa Al-Masih, dan berharap merumuskan satu Pernyataan Pengakuan. Pokok-pokok yang dibahas antara lain: Apakah Isa Al-Masih hanya seorang nabi? Atau apakah Ia Tuhan atau hanya manusia saja? Ataukah Tuhan dalam tubuh manusia?
Untuk mengetahui jawabannya, para uskup berusaha menemukan apa yang diajarkan Isa Al-Masih di Injil mengenai diri-Nya. Juga mereka mempelajari secara mendalam wahyu-wahyu Roh Allah kepada rasul-rasul Isa Al-Masih. Intinya, dasar dari diskusi mereka adalah wahyu Allah dalam Kitab Allah!
Konsili Nicea Merumuskan Ajaran Kitab Allah
Tujuan Konsili Nicea tidak membentuk atau menentukan doktrin dan dogma. Mereka berkumpul untuk merumuskan Pernyataan Pengakuan berdasarkan isi Injil, yaitu Kitab Allah, Buku Allah! Sayangnya, sering pakar Islam mengajarkan bahwa doktrin kepercayaan orang Kristen dibentuk pada Konsili Nicea, tahun 325. Jelas ajaran ini salah!
Mereka yang percaya pada Isa Al-Masih bersandar sepenuhnya pada ajaran Alkitab, bukan pada Konsili atau dewan apapun. “Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Kitab Mazmur 19:7-8).
Ketetapan Konsili Nicea akan diterima bila ketetapan tersebut sejalan dengan ajaran Kitab Allah. Bila tidak, maka ketetapan tersebut akan ditolak.
Tantangan Buat Orang Islam
Kitab umat Islam mendorong orang Kristen mendasarkan kepercayaan pada isi Kitab Allah. “Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik” (Qs 5:47).
Isi Pernyataan Konsili Nicea berdasarkan pada Kitab Allah. Atau, adakah umat Muslim yang menemukan Pernyataan Konsili Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah? Untuk menolong Pembaca, berikut kami mengutip isi Pernyataan Konsili Nicea:
Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala kelihatan dan yang tak kelihatan.
Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman.Allah dari Allah, Terang dari Terang.Allah Yang Sejati dari Allah Yang Sejati, diperanakkan, bukan dibuat; sehakekat dengan Sang Bapa, yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat.
Ia telah turun dari sorga untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita; dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria; dan menjadi manusia.
Ia disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus; menderita dan dikuburkan; yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi kitab-kitab, dan naik ke sorga.
Ia duduk di sebelah kanan Sang Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaan-Nya takkan berakhir.
Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan yang menguasai dan menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan; yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi.
Aku percaya satu gereja yang kudus dan am dan rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan di zaman yang akan datang. AMIN.
Tujuan Konsili Nicea Tahun 325
Intisari dari Pernyataan Nicea adalah, Isa Al-Masih “disalibkan bagi kita.” Kenyataan ini diulang terus-menerus dalam Kitab Allah, “Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah . . .” (Injil, Surat I Petrus 3:18).
Demikianlah tujuan Konsili Nicea tidak menentukan doktrin orang Kristen. Dewan itu hanya merumuskannya!
Kerinduan utama Staf IDI supaya Anda memperdalam pengertian keselamatan dan lagi menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat saudara.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa orang Kristen lebih mengutamakan Kitab Allah dari pada keputusan-keputusan dewan agama, termasuk Konsili Nicea?
- Menurut saudara, mengapa sewaktu-waktu para pemimpin agama perlu berkonsultasi?
- Apakah kalimat atau bagian kalimat dalam Pernyataan Nicea yang tidak terdapat dalam Kitab Allah. Jelaskanlah jawaban saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Seorang Muslim Membaca Kitab Injil Dan Taurat
- Isa Al-Masih Sebagai Tanda Bagi Umat Beragama Menurut Kitab Allah
- Kepastian Akan Keselamatan Bagi Para Muslim
- Mengapa Penting Muslim Tahu Isi Alkitab, Kitab Suci Umat Kristen?
- Umat Mukmin Wajib Percaya Kitab “Yang Diturunkan”
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
AFR mengatakan
~
“Pertanyaan itu mencoba membandingkan kitab Allah dengan konsili”. saya dapat pointnya dari awal, maka dari itu saya tanyakan Kristen yang saudara maksud itu Kristen yang mana? Saya ingin samakan pandangan terlebih dahulu agar bisa menjawab karena faktanya Arius pun berangkat melalui Alkitab. Fakta lain Saksi Yehuwa pun mereka berangkat melalui Alkitab dan paham mereka bertolak belakang dengan trinitarian.
Seharusnya saya yang bertanya mengapa sampai terjadi paham yang bertolak belakang secara dogmatik? Karena ini krusial, ini pondasi ketuhanan Kristen. Adakah literasi yang bisa saya pelajari? Karena sejauh ini situs-situs Kristen tidak secara gamblang menjelaskan sejarah ini dan sepihak mengklaim bahwa mereka sesat.
Jesus Park mengatakan
~
AFR,
Saya mengajak saudara gunakan logika, murid Isa percaya Isa Tuhan sejak abad I. Bahkan abad II, Tertulianus salah satu dari banyak orang yang percaya Isa Tuhan. Dan pada akhirnya Constantine juga menjadi orang yang percaya pada Isa. Takkala ada bidat yang menyimpang ajaran Alkitab, tentu Constantine tidak tinggal diam. Itu sebabnya ia mengadakan sidang untuk menegaskan apa yang sudah menjadi ajaran Alkitab awal para murid.
Dan Arius mendapat hukuman dari Constantine karena ajaran sesatnya. Tapi walaupun demikian, hukuman yang diberikan karena Constantine berkuasa pada saat itu, bukan karena ajaran Alkitab. Jadi alasan bahwa Isa menjadi Tuhan sejak konsili nicea adalah tidak tepat, bukan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara. Para murid telah menyembah Isa Al-Masih jauh sebelum hadirnya konsili Nicea. Dengan demikian, asumsi bahwa Isa Al-Masih diangkat menjadi Tuhan oleh Konsili Nicea tidak memiliki dasar yang jelas. Terima kasih.
~
Solihin
munirul mengatakan
~
Bahasannya berbeda dengan wikipedia. Yang benar yang mana ini?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Munirul,
Kami berterima kasih untuk pertanyaan saudara. Bila saudara menganggap informasi artikel di atas berbeda dengan wikipedia, nampaknya saudara perlu menjelaskan bagian mana yang berbeda agar diketahui secara jelas. Sebab tanpa menjelaskan perbedaan tersebut, maka yang timbul adalah praduga. Karena itu, bolehkah kami tahu bagian mana yang berbeda dari artikel di atas dengan wikipedia? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Lala mengatakan
~
I see. Kalau Yesus tidak ditetapkan sebagai Tuhan di Nicea. Tapi tetap saja pada intinya ketuhanan Yesus dalam agama Kristen itu adalah berdasarkan tafsir pengikutnya, bukan atas pengakuan Yesus.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Lala,
Menarik juga pendapat saudara di atas. Saudara telah membaca artikel di atas bahwa Isa Al-Masih tidak pernah ditetapkan menjadi Tuhan. Sebab Isa Al-Masih adalah Tuhan karena hakikat-Nya adalah Tuhan.
Apakah saudara telah membaca Injil secara menyeluruh untuk memastikan pendapat saudara di atas bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan berdasarkan tafsiran? Isa Al-Masih telah membuktikan eksistensi-Nya adalah Tuhan bukan hanya berdasarkan pengakuan. Sebab tiap orang pun bisa membuat pengakuan, tetapi tak sanggup membuktikan pengakuannya.
Oh ya, kami mengajak saudara merenungkan hal ini. Apa saudara percaya bila ada seseorang yang datang pada saudara dan mengaku bahwa dia adalah Tuhan? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Oyioyi mengatakan
~
Subhanallah, berkat membaca ini saya makin yakin akan ajaran agama saya, yang saya pelajari dari kecil. Saya jadi makin yakin kalau Tuhan itu hanyalah satu, Tuhan maha Esa. Tuhan tidak punya anak ataupun diperanakkan.
Berkat membaca ini, saya jadi teringat Krisna. Dewa yang menyamar jadi manusia. Dan berkat ini juga saya makin yakin, kalau Tuhan itu hanyalah Allah SWT.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Oyioyi,
Kami senang tulisan di atas membantu saudara semakin yakin tentang keesaan Allah. Tulisan di atas ingin meluruskan pemahaman bahwa Tuhan diangkat dalam sebuah sidang (konsili). Jelas, tidak mungkin manusia bisa mengangkat manusia jadi Tuhan.
Sebaliknya, konsili tersebut mengambil dasar dari Injil yang telah menegaskan Ketuhanan Isa Al-Masih. Artinya hakikat Isa Al-Masih sesungguhnya adalah Tuhan yang menjadi manusia. Tidak sanggupkah Allah menjadi manusia, menurut saudara?
Isa Al-Masih ini juga yang banyak menolong orang yang kesusahan dan tidak mempunyai harapan dalam hidup. Saya teringat kisah di mana Isa Al-Masih menolong wanita yang sudah tidak punya harapan hidup karena akan dirajam akibat berzina. Isa Al-Masih memberikan ampunan padanya (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:1-11).
Bukankah ini mengejutkan dan mengherankan? Tetapi wanita ini amat bahagia dan tidak melakukan dosa itu lagi. Saudara pun berhak memperoleh ampunan Allah. Maukah saudara menerima ampunan dari Isa Al-Masih?
~
Solihin
Rimlas Sigalingging mengatakan
~
Sdr Lala,
Allah Islam ada 99 nama, enam di antaranya:
1. AL HAQ adalah Kebenaran. Di Yoh 14:6 Dia adalah kebenaran, hidup & jalan.
2. AL BAETH artinya Yang Membangkitkan. Di Yoh 11:25-26, Dia adalah kebangkitan, kehidupan, Sang Mesias
3. AL AWAL AL AKHER artinya Yang pertama dan yang Akhir. Di Yesaya 41:4; Wahyu 22:13 Akulah Alfa dan Omega
4. AL MALEK artinya Raja di atas segala raja. Di Wahyu 17:14; Wahyu 19:16: Raja atas segala raja dan Tuan atas segala tuan.
5. Al HADI artinya Sang Penuntun. Di Yoh. 10:9 Akulah pintunya.
6. AL NUR artinya Sang Terang. Di Yoh. 8:12. Akulah Terang Dunia.
Kesimpulan: Yesus adalah Tuhanmu. Tidak mengakui berarti menyangkal Al-Qur’an. Mari pilih yang terbaik. Silakan direnungkan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Rimlas,
Memang Injil menjelaskan tentang kehebatan dan keistimewaan Isa Al-Masih. Ini membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah karena seluruh sifat dan perbuatan-Nya menunjukkan adalah Allah. Isa Al-Masih mampu menolong untuk menyelesaikan persoalan mendasar manusia, yaitu dosa.
Konsili Nicea bukan ajang untuk mengangkat Isa Al-Masih adalah Tuhan, melainkan menolong banyak orang untuk memiliki pemahaman yang benar tentang Isa Al-Masih. Isa Al-Masih menolong manusia di dunia dan akhirat. Kami berharap rekan-rekan di forum ini merenungkannya. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin