Umat Islam percaya bahwa Ibrahim membangun Ka’bah di Mekah. Al-Quran menuliskan, “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail . . .” (Qs 2:127). Benarkah itu? Agar iman kita tidak hanya sekedar asumsi, marilah memahami bukti-buktinya.
Hebron Dan Mekah Berjarak Sekitar 1400km
Kitab Taurat yang ditulis 2000 tahun lebih dulu dari Al-Quran, menegaskan bahwa Ibrahim tidak pernah bepergian ke Arab. Allah memerintahkannya pergi dari negerinya, Ur Kasdim (di Irak) menuju ke tanah Kanaan (di Israel/Palestina).Ia tinggal di kota Bersyeba hingga wafat. Lalu dia dikuburkan di gua Makhpela di kota Hebron (di Israel/Palestina). Jarak kota Hebron dengan Mekah sekitar 1400km, (Taurat, Kitab Kejadian 22).
Ismail pun tidak pernah pergi ke tanah Arab. Kitab Allah menyaksikan, bahwa setelah Ibrahim mengusirnya, “Maka pergilah Hagar mengembara di Bersyeba” (Taurat, Kitab Kejadian 21:14). Lalu “. . . tinggallah ia [Ismail] di padang gurun Paran [timur Mesir], dan ibunya mengambil seorang istri baginya dari tanah Mesir”(Taurat, Kitab Kejadian 21:21).
Ibrahim Dan Mekah Berjarak Lebih Dari 2500 Tahun
Ibrahim dan Ismail hidup sekitar 2000 – 1900SM/Sebelum Masehi. (Perhitungan tahun sebelum Masehi itu mundur, dari yang besar ke yang kecil.) Sedangkan pembangunan kota Mekah setelah tahun 400 Masehi.
Sejarah membuktikan bahwa suku Khuzaa’h dari Yaman yang membangun kota Mekah setelah abad ke-4 M. Abu Karb Asa’d adalah pembangun pertama Kabah, saat berkuasa di Yaman pada tahun 410-435 M. Kedua Rukun, yakni batu keramat di Kabah, berasal dari Yaman. Batu Hitam pertama kali muncul di Mekah di jaman kakek Muhammad, yakni sekitar 495-520 M. Jadi jarak waktu keduanya lebih dari 2500 tahun.
Singkatnya, pada waktu Ibrahim hidup, kota Mekah belum ada. Mustahil bukan Ibrahim pergi ke sana?
Bagaimanakah Pendapat Ahli Islam?
Beberapa ahli Islam menolak asumsi bahwa Ibrahim dan Ismail membangun Kabah. Taha Hussein, misalnya, berkata, “Kasus masalah ini sudah sangat jelas karena Kabah adalah bangunan baru yang dibangun sebelum munculnya Islam. Islam memanfaatkannya untuk alasan-alasan agama.”
W. Aliyudin Shareef, menuliskan“Pada masa sebelum Islam, Ismail tidak pernah disebutkan sebagai bapa bangsa Arab.” Kalau Ismail tidak diakui sebagai nenek moyang bangsa Arab, berarti dia tidak membuat Kabah.
Jadi jelas, klaim yang menyatakan bahwa Ibrahim membangun Ka’bah, tidaklah benar. Ibrahim hanya membangun iman kepada Allah yang sejati dan Kalimat-Nya.
Apakah Harapan Utama Nabi Ibrahim?
Kitab Taurat menyaksikan bahwa Ibrahim menaati Allah sejati. Ia berharap pada kedatangan Isa Al-Masih. Isa pernah berkata, “Bapakmu, Nabi Ibrahim, gembira karena ia akan melihat hari-Ku. Ia bahkan telah melihatnya dan merasa gembira” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56).
Jadi, untuk meneladani iman Ibrahim, kita harus beriman kepada Kalimat Allah, yakni, Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Ibrahim atau Ismail tidak membangun Kabah. Kalau begitu Kabah bukanlah Rumah Allah. Jadi, rumah siapakah itu? Jelaskanlah jawaban Saudara!
- Jika Kabah tidak dibangun oleh Ibrahim, bolehkah bersholat menghadap ke sana? Berikan alasan Saudara!
- Mengapa Al-Quran memberi kesan Ibrahim dan Ismail membangun Kabah, walau secara historis, tidak dapat dibuktikan? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Silakan mengirimkan pertanyaan Anda lewat email ke: [email protected] atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Sholat, Kiblat, Dan Konsep “Rumah Allah” Yang Membingungkan
- 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
- Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen
- Mahasiswa Meneliti Sejarah Kota Suci Mekah Dan Yerusalem
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Zulkifli mengatakan
~
Saya tidak mengalihkan pertanyaan. Kitabmu sendiri sebut Lembah Bakkah & Rumah Tuhan yang mempunyai sumber air sebagai tempat ziarah dan memuji Tuhan, sebelum adanya Rumah Tuhan di Yerusalem. Alkitab sebut Kedar & Nebayot (anak-anak Ismail) melakukan ritual kurban di sekitar Rumah Tuhan. Kitab Kejadian sebut Hajar dan Ismail di padang gurun Paran. Paulus sebut Hajar di tanah Arab.
Dimana Rumah Tuhan kalau bukan di Lembah Makkah Arab tempat anak-anak Ismail? Jawab! Kitabmu sendiri referensinya. Banyak ahli sejarah juga menguatkan itu. Kamu berkoar bahwa penulis Injil adalah saksi mata, namun kamu tak tunjukkan bukit-bukit batu mana yang terbelah ketika Isa wafat; rasul mana yang temui Lukas.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Tanggapan saudara di atas tidak menjawab pertanyaan kami. Kalau boleh tahu, mengapa saudara dan rekan-rekan Muslim yang lain tidak mampu membuktikan pembangunan Ka’bah dari aspek sejarah? Adakah bukti sejarah di mana Ibrahim membangun Ka’bah? Tahun berapa dan ditulis dimana dalam literatur sejarah? Mohon pencerahan. Kami mempersilakan saudara menjawabnya. Jika saudara tidak menjawabnya juga, maka kami mohon maaf terpaksa menghapus komentar saudara berikutnya.
~
Solihin
Zulkifli mengatakan
~
Sumur Zamzam adalah situs bagi Ismail untuk haji (Ibn Ezra & Rubennu B pd koment SB 16:7), yang situs ini adalah Makkah untuk Ismail buat Haji (koment radak, SB 10:30). RSG sebut Mesa adalah Makkah; sumur Lahai Roi adalah Zamzam di Hijaz, SB 16:7. Mzm 120:5, Daud tinggal di Mesekh, diam di antara kemah Kedar (bin Ismail) ke sana untuk jalan-jalan celaka atau ibadah walau celaka?
Ibrahim-Ismail bina Ka’bah & Ibrahim sembelih anak tahun berapa? Baru beriman jika tahunnya diketahui? Bakkah atau Nazaret yang disebut Perjanjian Lama? Apa mumi Firaun Keluaran tak pernah ada karena tak ditulis Taurat? Katamu Lukas tulis Injil sesuai fakta sejarah. Tahun berapa Injil Lukas ditulis? Bacaan untukmu QS 3:98-99. Adil itu saling bertanya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Zulkifli,
Kita tidak sedang membahas sumur zam-zam. Kita membahas bukti historis (sejarah) mengenai Ibrahim yang membangun Ka’bah. Tentunya saudara perlu menunjukkan bukti historis di mana Ibrahim yang membangun Ka’bah. Mengalihkan isu ini dengan membahas sumur Zamzam adalah langkah tidak bijak. Karena itu, kami ulang kembali pertanyaannya. Bila saudara tidak menjawabnya juga, terpaksa kami menghapus komentar saudara berikutnya.
Kalau boleh tahu, mengapa saudara dan rekan-rekan Muslim yang lain tidak mampu membuktikan pembangunan Ka’bah dari aspek sejarah? Adakah bukti sejarah di mana Ibrahim membangun Ka’bah? Tahun berapa dan ditulis dimana dalam literatur sejarah? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Zulkifli,
Komentar saudara terlalu banyak tapi isinya hanya klaim. Lembah wilayah yang dikelilingi pegunungan atau bukti, sedangkan Mekah adalah gurun pasir yang datar. Paran berada di antara semenanjung Sinai di daerah Israel, bukan di Mekah. Bakkah adalah lembah yang terletak di Libanon, bukan di Mekah. Ismael tidak pernah ke Mekah, karena ia dibawa ibunya (Mesir) dekat Mesir dan menikah dengan wanita Mesir. Jadi orang Mesir bukan bani Arab.
Abraham tidak mungkin ke Mekah untuk bangun kabah, dan kembali lagi ke Hebron. Lalu melupakan dan tidak pernah mengajarkan pada anaknya untuk kiblat ke Mekah? Tapi atas anjuran Umar, maka kilbat Islam dari Yerusalem pindah ke Mekah (HR. Bukhari, 402)
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Tidak ada bukti sejarah di mana Ibrahim membangun Ka’bah. Klaim bahwa Ibrahim membangun Ka’bah perlu dibuktikan dengan bukti-bukti sejarah. Setidaknya, bukti eksternal tersebut akan meneguhkan validitas klaim tersebut. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Ardhy Bento mengatakan
~
Alhamdulillah berarti firasat saya selama benar. Saya seorang Muslim dan mendalami ilmu tasawuf. Pendapat kita sama. Kabbah yang sebenarnya telah lama disembunyikan oleh elite global. Kabbah berada di kota Bakkah sesuai firman Allah SWT. Dan yang di Arab itu palsu. Logika jika Nabi Ibrahim yang membangunnya berarti Kabbah tidak sekecil itu karena Nabi Ibrahim tinggi dan besar. Kota Bakkah adalah kota teraman di dunia yang sebenarnya telah disampaikan kepada kami para santri untuk mencarinya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ardhy,
Memang tidak ada bukti historis di mana Ibrahim membangun Ka’bah. Jika Ibrahim membangun Ka’bah, maka setidaknya Taurat menjelaskan hal itu. Namun, Taurat tidak pernah menyinggung Arab dalam perjalanan hidup Ibrahim. Dengan demikian, perlu ditelusuri benarkah Ibrahim yang membangun Ka’bah. Lalu, siapakah yang membangun narasi bahwa Ibrahim yang membangun Ka’bah?
Oh ya, bagaimana saudara dapat memiliki firasat itu sebelumnya? Bagaimana pendapat saudara dengan penyembahan ke arah Ka’bah tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka?
~
Solihin
hendrik mengatakan
~
Zulkifli,
Saya tidak akan membahas soal Ibrahim membangun Kabbah atau tidak dengan kamu karena buang waktu saja kurasa itu. Kenapa? Karena dari cara berpikirmu saja tidak cerdas. Alangkah tidak nyambungnya bercerita tentang gurun pasir di mana terdapat lembah dan bukit-bukit, di bagian mana di bumi ini terdapat tempat seperti itu? Saya juga tidak akan bertanya dari mana dan siapa guru spiritualmu sehingga pendapat yang kamu kemukakan di sini sangat kontradiksi dengan logika. kalau boleh saya analogikan samalah seperti menyatakan ikan berenang di udara, artinya sama sajalah dengan jaka sembung bawa golok.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendrik,
Memang diskusi yang ideal adalah mengemukakan pendapat dengan memberikan bukti melalui dalil-dalil yang ada. Faktanya, alih-alih menemukan bukti, yang muncul adalah klaim dan asumsi semata. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani berpikir kritis dengan memerhatikan sejarah. Terima kasih.
~
Solihin
Gideon mengatakan
~
Abraham saja tidak kenal dengan Elohim Al-Lah SWT. Abraham, Ishak, Yakub hanya menyembah satu Elohim, yaitu Elohim YHWH.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gideon,
Memang tidak ada bukti-bukti konkret di mana Abraham menyembah kepada Allah SWT. Hal ini memengaruhi asumsi dan pendapat yang menyatakan bahwa Ka’bah dibangun oleh Ibrahim. Apakah ada bukti sejarah mengenai ini? Harap rekan-rekan Muslim memikirkan hal ini.
~
Solihin
Qs al Baqarah 140 mengatakan
~
“Kita tidak sedang membahas sumur zam-zam. Kita membahas bukti historis (sejarah) mengenai Ibrahim yang membangun Ka’bah. Tentunya saudara perlu menunjukkan bukti historis di mana Ibrahim yang membangun Ka’bah.”
Bukti sejarahnya adalah adanya sumur zam zam. Kenapa kalian menolak menjawab masalah zam zam, dan berkata bahwa tidak berhubungan. Sekali kali tidak. Zam zam, ia berada di tanah Arab, kalian tidak bisa menyangkal. Itu menjadi situs nabiyullah Ismail, maka tentu benar Nabi Ibrahim pernah ke bakkah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Qs al Baqarah 140,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Dalam memahami suatu hal, ada dua cara untuk meyakini kebenarannya. Pertama, keyakinan berdasarkan sudut pandang tradisi.
Kedua, keyakinan berdasarkan sudut pandang fakta. Yang pertama cenderung tertutup dan diyakini begitu saja tanpa pertimbangan karena sudah ditradisikan . Yang kedua cenderung terbuka dengan berbagai sumber -sumber informasi dan mengalami uji keilmiahan.
Silakan periksa keyakinan saudara apakah berdasarkan hal yang pertama? Kelemahannya, jika percaya pada tradisi maka cenderung menjadi tertutup. Tetapi saudara dapat bergeser dari sudut pandang tradisi menjadi naik level meneliti. Kiranya dengan cara itu saudara menemukan kebenaran.
~
Noni