Ka’bah adalah tempat suci untuk umat Islam. Mengapa demikian? Siapakah yang membangun Ka’bah?
Umat Islam percaya nabi Ibrahim yang membangun Ka’bah. Namun, adakah bukti penyelidikan sejarah dan arkeologi mengenai hal ini? Juga apakah harapan utama Nabi Ibrahim dalam hal ibadahnya?
Penting agar kita yakin dengan kepercayaan kita. Karena itu mari simak penelitian mengenai asal mula pembangunan Ka’bah. Kita akan melihat bukti secara arkeologi maupun budaya.
Anda akan diteguhkan iman percaya pada rahmat Allah bagi manusia.
Kepercayaan Umat Islam mengenai Ka’bah
Ka’bah adalah bangunan di tengah Masjidil Haram, di Mekkah. Dalam bahasa Arab berarti kubus. Bangunan ini menjadi titik kiblat untuk sholat. Ka’bah juga menjadi bagian penting untuk melaksanakan ibadah haji.
Jadi, jelas Ka’bah sangat penting untuk ibadah. Karena itu awal pembangunannya menjadi menarik.
Keyakinan umat Islam bahwa nabi Ibrahim membangun Ka’bah di Mekah. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail . . .” (Qs 2:127). Namun, benarkah demikian?
Mari kita melihat penelitian mengenai asal usul Ka’bah. Ada berbagai informasi penting yang perlu kita perhatikan.
A. Mengapa Ka’bah Menjadi Tempat Penyembahan Berhala?
Pada awalnya umat Islam percaya Ka’bah bangunan yang mulia (Qs 3:96) dengan tujuan menyembah Allah yang Esa. “Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf’” (Qs 22:26).
Jika bangunan ini sangat penting, mengapa tidak ada konteks atau alasan mengapa lokasi ini menjadi pilihan? Apa alasan spiritual tempat ini begitu suci lebih dari daerah lain?
Selanjutnya pertanyaan penting lainnya. Jika Allah menuntun Ibrahim membangun Ka’bah, mengapa bisa ada penyembahan berhala? Bukankah tujuan awal Ka’bah justru untuk menentang penyembahan berhala?
Pada perkembangannya ada berbagai suku menguasai Ka’bah. Fungsinya malah menjadi tempat penyembahan untuk berbagai berhala.
Saat Muhammad menguasai Mekah, Ka’bah penuh dengan berbagai berhala. “Ketika Nabi memasuki Mekah pada hari Penaklukan, ada 360 berhala di sekitar Ka’bah” (Sahih Bukhari Volume 5, Buku 59, 583).
Jika Ka’bah telah ada sejak zaman Ibrahim, mengapa Allah membiarkan ratusan tahun dikuasai suku penyembah berhala? Sampai sekarang banyak diskusi dari ahli agama mengenai pertanyaan ini.
B. Bukti Arkeologi dan Sejarah Timur Tengah
Dari catatan sejarah ada informasi menarik. Keberadaan orang Arab telah tercatat dari ribuan tahun. Namun, data Mekah baru muncul setelah Abad ke 4M.
Sejarah membuktikan suku Khuza’ah dari Yaman yang membangun kota Mekah. Abu Karib Assad adalah pembangun pertama. Ia berkuasa di Yaman pada tahun 410-435M. Selanjutnya suku Quraisy menguasai Mekah dan membangun kembali Ka’bah pada 608M.
Pada waktu itu ada berbagai bangunan berbentuk seperti Ka’bah. Berfungsi sebagai kuil untuk pemujaan dewa. Salah satu yang terbesar ada di kota Taif.
Di Taif ada bangunan yg disebut Ka’bah Ellat atau Ka’bah Matahari. Ka’bah ini menjadi Ka’bah pusat pada zaman itu.
Ka’bah di Taif mempunyai lembah suci. Di area tersebut tidak boleh ada pembunuhan. Bangunannya tertutupi Ishtar, yaitu kain penutup. Rukun iman suku Quraisy adalah melakukan haji ke kota Taif (Qs 106:1-2).
Kebesaran kota Taif bahkan tertulis dalam Al-Quran. “Dan mereka berkata: Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini?” (Qs 43:31).
Barulah setelah zaman Muhammad menguasai Mekah hal ini berubah. Sejak saat itu ibadah perlu ke arah kiblat Masjidilharam (Qs 2:150). Tidak ada penjelasan khusus alasan perubahan arah kiblat ini.
Bukti sejarah ini membuka wawasan kita akan keadaan orang pada zaman itu. Selanjutnya mari kita lihat catatan dari kitab Taurat mengenai keadaan pada zaman Ibrahim.
C. Informasi dari Kitab Allah
Umat Islam perlu percaya isi kitab Taurat (Qs 5:68). Kitab ini tertulis +/- 2000 tahun sebelum Al-Quran. Bukti arkeologis dan sejarah mendukung isi kitab Taurat.
Kitab Taurat menyatakan Ibrahim tinggal di tanah Kanaan (daerah Israel), kota Bersyeba (Taurat, Kejadian 12:6-7). Sedang Ismail tinggal di Paran (Taurat, Kejadian 21:21).
Daerah Bersyeba dan Paran sangat jauh dari Mekah. Berjarak kurang lebih 1600 KM (1000 Mil). Tidak ada bukti sejarah yang menyatakan Ibrahim dan Ismail menempuh perjalanan jauh. Secara arkeologis menyatakan pada zaman itu kota Mekah belum ada.
Selanjutnya Taurat juga mencatat bahwa Ismail ada pada saat penguburan Ibrahim (Taurat, Kejadian 25:9). Berlokasi di gua Makhpela di Hebron.
Kejadian ini mengkonfirmasi bahwa Ismail tinggal di Paran yang dekat dengan Hebron. Pada zaman itu tentu sulit menyampaikan berita jika tinggal berjauhan. Apalagi bersegera datang untuk penguburan karena transportasi terbatas.
Karena semua alasan ini ada berbagai pendapat dari para ahli agama. Banyak diskusi tajam mengenai semua pertanyaan ini.
Beberapa informasi ini jelas meneguhkan bahwa nabi Ibrahim tidak membangun Ka’bah. Namun terlepas dari diskusi asal mula Ka’bah, Umat Islam dan Nasrani mengakui Nabi Ibrahim. Kita bisa mengikuti teladannya.
Hal Terpenting: Apakah Harapan Utama Nabi Ibrahim?
Kitab Taurat menyatakan Nabi Ibrahim taat kepada Allah. Dalam ketaatannya, Allah menyatakan rahmat-Nya bagi manusia. Ibrahim melihat pernyataan rahmat Allah melalui Isa Al-Masih.
“Bapakmu Abraham [Ibrahim] senang sekali bahwa ia akan melihat hari-Ku [Isa Al-Masih]. Ia sudah melihatnya dan ia senang!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56 BIS).
Ibrahim melihat bahwa Allah akan menyelamatkan manusia melalui Isa. Ia bersukacita karena melihat pertolongan Allah bagi manusia.
Dengan percaya kepada Isa maka manusia bisa selamat. Allah mengampuni dosa dalam rahmat-Nya yang besar.
Inti ibadah manusia adalah mengimani Isa Al-Masih. “Aku berkata kepadamu: Di sini [Isa Al-Masih] ada yang melebihi Bait Allah [Baitullah]” (Injil, Rasul Besar Matius 12:6).
Mari mengikuti teladan Ibrahim untuk mengimani Isa! Dialah pernyataan rahmat Allah bagi keselamatan manusia.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Nabi Ibrahim atau Ismail tidak membangun Ka’bah. Kalau begitu Kabah bukanlah Rumah Allah. Jadi, rumah siapakah itu? Jelaskanlah jawaban Saudara!
- Jika Ka’bah tidak dibangun oleh Ibrahim, bolehkah bersholat menghadap ke sana? Berikan alasan Saudara!
- Mengapa Al-Quran memberi kesan Ibrahim dan Ismail membangun Ka’bah, walau secara historis, tidak dapat dibuktikan? Jelaskanlah jawaban Saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Silakan mengirimkan pertanyaan Anda lewat email ke: [email protected] atau SMS ke: 0812-8100-0718.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Benarkah Nabi Ibrahim yang Membangun Ka’bah?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Sholat, Kiblat, Dan Konsep “Rumah Allah” Yang Membingungkan
- 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
- Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen
- Mahasiswa Meneliti Sejarah Kota Suci Mekah Dan Yerusalem
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
To: Nasrani,
Ayat itu adalah pernyataan sepihak yang bersifat “faith accompli” dari Yesus bahwa Ibrahim berharap akan kedatangan dia (Yesus). Mana persetujuan dari Ibrahim yang membenarkan pernyataan Yesus?
~
Saudara Usil,
Mempertanyakan hal itu berarti saudara meragukan firman yang disampaikan Isa Al-Masih. Ada dua persoalan bagi saudara. Pertama, konfirmasi itu tidak mungkin didapat dari Ibrahim sebab ia telah tiada dan ada rentang waktu ribuan tahun. Tetapi jelas Isa Al-Masih kekal. Kedua, meragukan firman Isa Al-Masih berarti saudara meragukan perkataan Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih mengatakan yang benar (Qs 19:34).
Apakah saudara meragukan Isa Al-Masih dan Al-Quran? Selain itu, bila Ka’bah tidak pernah dibangun Ibrahim, mengapa Al-Quran memberi kesan bahwa Ibrahim yang membangunnya? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Empat dekade yang lalu saya dibesarkan di daerah mayoritas Muslim dan belajar agama Islam. Salah satu cerita yang sering saya dengar dari guru agama Islam adalah Ibrahim dan anaknya Ismael diperintahkan alloh swt untuk membangun Ka’bah dimana kelak seluruh bangsa akan berkunjung ke sana dan siapa yang sudah mengunjungi rumah alloh pasti masuk surga.
Rupanya cerita ini cuma klaim dan asumsi saja dari umat Islam yang kadang dilebih-lebihkan dan diagung-agungkan. Kini dari berbagai referensi dan fakta sejarah menunjukkan bahwa cerita tersebut bohong belaka dan banyak cerita-cerita lainnya dalam agama Islam yang serupa dengan hal ini. Rupanya Islam dibangun atas dasar asumsi, klaim, penipuan dan kebohongan. Mari jangan tertipu dan terbohongi serta tinggalkan ajaran sesat ini.
~
Saudara Jaka,
Orang yang tidak mempelajari sejarah akan mudah terbawa arus dan mengikuti ajaran itu. Tetapi orang yang belajar sejarah akan mengetahui kebenaran sesungguhnya. Berharap artikel di atas membuka tabir sejarah tersebut. Terimakasih.
~
Solihin
~
Sabbat Shalom,
Ibrahim tidak mungkin berjalan atau bertransmigrasi sampai ke Arab lalu membuat bangunan atas perintah Tuhan. Ini adalah karangan Muhammad untuk memutarbalikan fakta dan mengklaim isi Taurat, Zabur, dan Injil. Sesungguhnya nabi-nabi utusan Tuhan berasal dari Israel karena Israel adalah umat yang bebal tapi Tuhan maha pengasih.
Tidak ada sejarahnya nabi-nabi utusan Tuhan untuk umat Arab. Pertanyaan ada apa dengan Arab sehingga Tuhan harus mengutus Nabi Muhammad? Sungguh aneh, kan? Ingat arti nabi itu apa rasul itu apa tujuannya untuk apa? Semoga umat Muslim sadar diberkati yang disampaikan di website ini. Salam damai sejahtera Tuhan Yesus memberkati pengurus-pengurus Isa dan Islam.
~
Saudara Salvation,
Allah tidak pernah mengutus nabi yang berasal dari Arab. Ini memang benar. Sebab bangsa pilihan Allah adalah Israel. Karena itu, sangat mustahil Ibrahim yang membangun Kabah. Kami berharap artikel di atas memberikan pencerahan bagi Muslim. Terimakasih untuk komentar saudara.
~
Solihin
*****
To: Staff,
1. Sejujurnya saya tidak pernah percaya bahwa Ka’bah itu dibangun oleh Bapa Abraham. Mengapa? Karena ini hanyalah karangan “natur-natur gelap” dari Muhammad via roh yang ditemui di dalam sebuah gua. Sejarah perjalanan hidup Bapa Abraham di dalam Alkitab secara lengkap dapat kita baca dalam Kitab Kejadian pasal 11, 12, 13, 16, 20, 21, 22, 23, dan sampai wafat di pasal 25. Dan dari paparan lengkap di atas tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Bapa Abraham dan Ismael (anak dari Hagar) menuju tanah Arab untuk membangun Ka’bah itu.
2. Pertanyaan kedua merupakan tantangan yang begitu berat bagi para Muslim/Muslimah. Mengapa? Karena mereka akan mati-matian membela dengan mengatakan bahwa Ka’bah benar-benar dibangun oleh Ibrahim dan mencari asumsi.
3. Sebenarnya menurut saya bukan memberi kesan tetapi karena dasar kebencian Muhammad kepada Yahudi dan Nasrani pada saat itu yang tidak mau mengakui klaim sepihak kenabiannya maka pada awalnya kiblat yang arahnya adalah Yerusalem dengan maksud mengambil hati Yahudi agar mengakuinya tetapi tidak berhasil, maka arah kiblat yang tadinya Baitul Maqdis (Yerusalem) langsung diubah oleh Muhammad dengan mengarang ayat ini: Qs 2:144, “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi…”
*****
Saudara Kim,
Terimakasih untuk penjelasan saudara. Kami berharap penjelasan tersebut membantu pengunjung situs ini mengetahui dan memahami bahwa Kabah tidak pernah dibangun Ibrahim. Sebab tidak pernah ada bukti arkeologi untuk itu.
~
Solihin
~
Maaf, sebenarnya Muslim tahu bahwa Ka’bah bukan dibangun oleh Ibrahim. Karena Al-Quran sangat jelas mengatakan “meninggikan” artinya bangunan Ka’bah telah ada namun perlu dibangun lebih tinggi lagi.
Dan arti kata Paran berasal dari kata Parone yang berarti dua orang pelarian. Jadi, Hajar dan anaknya bukan diusir melainkan melarikan diri. Menurut tradisi lampau, istri yang sah hanya boleh satu sedang istri yang lain akan disebut gundik meskipun artinya juga sama. Jika istri yang sah tidak mampu memiliki anak maka istri dibolehkan mengambil anak dari istri yang lain. Hajar tidak rela anaknya kelak tidak akan memanggilnya ibu karena itu Hajar memutuskan untuk melarikan diri agar bisa memelihara anaknya sendiri.
~
Saudara Bingung,
Terimakasih untuk pengakuan saudara yang jujur bahwa Ka’bah tidak pernah dibangun oleh Ibrahim. Tetapi mengapa Al-Quran memberi kesan bahwa Ibrahim dan Ismail yang membangun Ka’bah? Bukankah ini — maaf — penipuan? Mungkinkah kitab yang dianggap suci menipu umatnya sendiri? Apakah pernyataan saudara di atas dapat dipertanggungjawabkan? Apakah buktinya dan tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
~
Tempat-tempat yang dilewati Ibrahim:
Berangkat dari Ur-Kasdim (Kej 11:31) sampai di Haran (Kej 11:31). Ayah Ibrahim, Terah, wafat di Haran, sampai di Sikhem (Kej 12:6). Sampai pegunungan sebelah Timur Betel (Kej 12). Sampai ke tanah Negeb (Kej 12:9). Ketika ada kelaparan di negeri itu, Ibrahim pergi ke Mesir dan sampai di Mesir (Kej 12:10). Kembali ke tanah Negeb (Kej 13:1). Menuju ke Bethel (Kej 13:3). Ibrahim pernah membuat mezbah di Bethel (Kej 13:4). Pindah ke Mamre, dekat Hebron (Kej 13:1). Ke tanah Negeb (Kej 20:1). Ke tanah Moria (Kej 22:2). Pergi dan tinggal di Bersyeba (Kej 22:19). Sara nampaknya tetap tinggal di Hebron. Sara wafat di Hebron (Kej 23:2). Ibrahim dimakamkan di gua Makhpela (Hebron) (Kej 25:9).
~
Saudara Nagabonar,
Satu-satunya sumber yang dapat dipercaya tentang Ibrahim adalah Taurat. Karena itu, bila ingin mengetahui sejarah Ibrahim, maka para pengunjung perlu membaca Taurat untuk mengetahui apakah pernah Ibrahim pernah datang ke tanah Arab membangun Ka’bah. Terimakasih saudara Nagabonar.
~
Solihin
~
Maaf sekali lagi, kota Arab di zaman Ibrahim memang belum ada. Ketika Hajar dan anaknya melarikan diri. Mereka berteduh pada sebuah reruntuhan bangunan purba di tengah padang pasir. Reruntuhan bangunan purba tersebut yang kelak akan dinamakan Ka’bah. Karena ditemukannya mata air (zam-zam) oleh Hajar dan anaknya maka padang pasir tersebut menjadi tempat yang subur, banyak musafir yang kemudian menetap dan akhirnya padang pasir tersebut berkembang dan menjadi sebuah kota.
Makna dari kara “Arab” sendiri berarti “padang pasir”. Jika diterjemahkan dalam bahasa Yahudi berarti Zion. Jika anda bertanya kapan Ismail dan Ibrahim pergi ke Arab, sudah tentu Muslim akan tertawa karena kota Arab belumlah ada.
~
Saudara Bingung,
Pendapat yang tidak menyertakan data dan bukti serta sumber yang jelas adalah sebuah asumsi. Ini yang saudara berikan dalam pendapat di atas. Saudara mengemukakan pendapat, tetapi tidak jelas dari mana saudara memperoleh informasi dan mana sumbernya. Ini menjelaskan bahwa saudara hanya berasumsi belaka.
Sesungguhnya artikel di atas telah mengungkapkan fakta yang jelas bahwa Ibrahim tidak pernah ke tanah Arab. Kami yakin banyak rekan-rekan Muslim tidak tahu apa yang saudara sampaikan. Karena itu, pernyataan saudara “jika anda bertanya kapan Ismail dan Ibrahim pergi ke Arab, sudah tentu Muslim akan tertawa karena kota Arab belum ada” merupakan asumsi. Namun, kami berterimakasih karena saudara mengakui secara implisit bahwa Ka’bah tidak pernah dibangun oleh Ibrahim.
~
Solihin
~
To: Bingung,
Maaf sekali, untuk saya mau Ka’bah itu dibangun oleh Ibrahim ataupun tidak, bukanlah sebuah masalah untuk saya. Yang pasti, saya tidak tahu siapa itu Nabi Ibrahim Islam. Yang saya tahu adalah Abraham dari Alkitab.
Sirah Ibnu Ishaq. Kisah Sejarah Nabi Tertua Muhammadiyah University Press, Jilid I, Hal 65
“Ketika Ismail, putra dari Ibrahim meninggal, putranya yang bernama Nabit mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa Ka’bah, anak keturunan Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz Bin Amr dan paman-paman dari pihak ibu mereka waktu itu adalah penduduk Mekkah.”
**HSB. VOL 4, BOOK 55, page 583, Rasulullah berkata, “Ketika Hagar mencapai bukit Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, “O, siapapun engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa membantuku? Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi zam zam sedang menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat itu.” Benarkah anda akan mengatakan bahwa Hagar dan anaknya yang menemukan mata air (zam zam) sementara nabi anda mengatakan bahwa Hagar melihat malaikat yang sedang menggali mata air (zam zam) di lokasi tersebut?
~
Saudara Kim,
Saudara Bingung tampaknya memang bingung menanggapi artikel yang sarat dengan data. Ini terlihat dari pendapat-pendapat yang diberikan tanpa memberikan sumber yang jelas. Berharap saudara Bingung berani mempelajari sejarah, termasuk mempelajari Injil dan Taurat. Terimakasih saudara Kim.
~
Solihin
~
Komentar dari Muslimers bakal sepi, karena dibutuhkan mental baca untuk membantah fakta ini, harus bisa pura-pura idiot untuk menjelaskannya. Karena memang sejarah mengatakan bapa Abraham tidak pernah tamasya ke Arab, hanya karena di sana ada jejak kaki misterius lalu dibilang itu punya bapa Abraham. Kalau menurut saya malah mungkin itu punya kakek Muhammad.
~
Saudara Gelap,
Tidak ada bukti yang jelas tentang Ibrahim menjadi sejarah yang gelap bagi Muslim. Sebab tidak ada dasar untuk mengakui dan memercayai bahwa Ibrahim yang mendirikan dan membangun Ka’bah. Kami berharap pengunjung situs ini memikirkan dan merenungkan ini.
~
Solihin
~
Salam,
Ka’bah dibangun sekitar 500 M, dan tawaf sudah dilakukan sebelum pembangunan Ka’bah. Pada zaman itu Ka’bah dan tawaf mengilustrasikan simbol hukum alam semesta dalam ilmu astronomi era sekarang, orbit bumi dan tata surya baru ditemukan ilmuwan sekitar 1500M, di balik pembangunan Ka’bah ada sesuatu ghaib jenius yang tidak main-main karena umat Islam umat terbesar kedua sedunia.
Adakah yang bisa menjelaskan siapa sosok ghaib jenius itu yg mengetahui simbol alam semesta jauh sebelum ditemukan orbit dan tata surya oleh ilmuwan?
~
Saudara Universe,
Kami mempersilakan saudara memercayai sosok gaib tersebut. Tetapi faktanya Ka’bah tidak pernah dibangun oleh Ibrahim dan Ismail. Sebab saudara pun mengakui bahwa Ka’bah baru dibangun tahun 500 M. Ini berarti ada 2500 tahun sesudah Ibrahim dan Ismail. Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran memberikan kesan bahwa Ka’bah dibangun Ibrahim? Bukankah ini pembohongan? Mengapa kitab yang dianggap suci melakukan kebohongan ini?
~
Solihin
*****
Muslim,
Kalau ada artikel tentang yang menyudutkan Islam dan mereka tidak bisa menjawab pasti akan dialihkan dengan topik yaang lain! Lalu buat asumsi sendiri tanpa buktinya. Kalau kalian berpendidikan pastinya Muslim itu jawab dari artikel ini dengan bukti tanpa asumsi. Tapi kalau tidak bisa dan dialihkan dengan yang lain itu artinya bodoh.
1. Abraham tidak pernah buat Ka’bah.
2. Muslim pastinya bersholat ke arah Ka’bah dan harus dilakukan.
3. Itulah misterinya Al-Quran. Allohnya Islam inginkan Muslim menyembah Ka’bah dan menjual nama Ibrahim yang buat Ka’bah. Sedangkan Allah Bapa tidak pernah menyuruh Abraham pergi ke tanah Arab.
*****
Saudara Luke,
Tidak ada bukti sejarah dan arkeologi yang menjelaskan bahwa Ibrahim membangun Ka’bah. Ini menjelaskan keyakinan Muslim mengenai Ka’bah tidak berdasar sama sekali. Ini patut dipertanyakan oleh umat Islam sendiri. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
To: Staff Isa dan Islam dan Nasrani,
Inilah kebenaran yang melampaui batas sejarah. Kosmonot Rusia, Anton Shkaplerov mengaku takjub melihat penampakan kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah di mana lokasi Masjidil Haram berada. Foto itu diambilnya dari luar angkasa. Hasil jepretan kamera Anton Shkaplerov menghasilkan foto dengan pemandangan yang menakjubkan. Anton adalah kosmonot Rusia yang tengah berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
~
Saudara NL,
Kebangggaan saudara adalah wajar. Tetapi kebanggaan yang tidak disertai pengetahuan dan pemahaman yang benar, maka kebanggaan itu patut dipertanyakan. Ibrahim tidak pernah membangun Ka’bah. Dengan demikian, mengapa Al-Quran memberi kesan bahwa Ibrahim yang membangun Ka’bah? Bukankah seharusnya Al-Quran berkata jujur? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
To: Staff Isa dan Islam dan Nasrani,
Ibrahim membangun Ka’bah memiliki arti simbolik. Kabah adalah simbol ajaran Tauhid (pengesaan Tuhan) dan Ibrahim adalah Bapak ajaran Tauhid. Secara fisik Ka’bah dibangun oleh Muhammad.
~
Saudara Pengikut,
Kami senang karena setelah membaca artikel di atas saudara telah berubah keyakinan. Muslim meyakini dan diajarkan bahwa Ka’bah dibangun oleh Ibrahim. Sekarang saudara menyatakan bahwa nabi saudara yang membangun Ka’bah. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah bahwa nabi saudara yang membangun Ka’bah? Sebutkan sumber saudara. Bagaimana?
~
Solihin
~
To: Gelap,
Salam,
Begitulah tipikal Islami yang perfect, mereka akan menunjukkan taqiyah yang sebenarnya dalam membela ajaran mereka yang sudah pasti tidak terbela lagi. Oleh karena memang ajaran mereka sudah pasti sesat.
Mengapa saya katakan mereka ajaran parasit yang bergantung dan mengais-ngais cerita dari kitab kafir? Karena memang mereka tidak akan mampu bertahan bila mereka tidak hebat bertaqiyah. Berhati-hatilah terhadap ajaran sesat ini yang pandai memutarbalikkan Injil.
~
Saudara Kim,
Dengan adanya artikel di atas, maka banyak keyakinan para pengunjung situs ini mulai berubah. Sebelumnya mereka berkeyakinan bahwa Ka’bah dibangun oleh Ibrahim. Sekarang berbalik arah mengatakan bukan Ibrahim yang membangun, tetapi Muhammad. Ini sebuah kemajuan. Kiranya mereka berani berpikir kritis terhadap Al-Quran.
~
Solihin
~
To: Islam,
Islam sangat rapuh, tidak punya fondasi yang kokoh. Oleh sebab itu, Islam hanya bisa bertahan dengan ancaman bunuh yang murtad dan intimidasi. Sekarang informasi tanpa batas, orang bisa mempelajari Islam yang apa adanya.
Kita lihat di Timur Tengah semakin banyak yang murtad. Al-Quran hanyalah hasil copy paste edit dari Alkitab, dan semua tahu bahwa Taurat Musa sudah ada jauh sebelum Al-Quran ada. Menurut Muhammad dia dapat dari Jibril, itupun hanya pengakuan sepihak, orang yang berakal sehat tidak bisa menerima ini begitu saja, harus ada pengkajian, kemana Jibril ketika Ustman membakar Al-Quran?
~
Saudara Ismail,
Patut disyukuri bahwa kemajuan teknologi saat ini menjadikan setiap orang semakin mengetahui kebenaran, termasuk kebenaran tentang Ka’bah yang tidak pernah dibangun oleh Ibrahim. Berharap pengunjung situs ini semakin menyadari kekeliruan informasi selama ini.
~
Solihin
~
To: Kristen dan Staff IDI,
Anda bisa baca dalam 12:1-8 bahwa nabi Ibrahim disuruh alloh membangun mezbah/Ka’bah dan memuji keagungan alloh. Kalau kalian tidak percaya bahwa Ka’bah/mezbah dibangun di Arab lalu dimana mezbah/Ka’bah dibangun? Mana bekas bangunan mezbah/Ka’bah selain di tanah Arab bisa kalian tunjukan?
~
Saudara Rizal,
Tampaknya pendapat rekan-rekan Muslim mulai terbagi dua. Saudara Pengikut menyatakan yang membangun Ka’bah adalah nabi saudara. Sedangkan saudara tetap meyakini Ibrahim yang membangun Ka’bah. Siapakah di antara saudara berdua yang benar? Mengapa Al-Quran dan sejarah bertentangan? Bagaimana saudara menjelaskan ini?
~
Solihin
~
Keturunan Ismail putra Abraham dari istrinya Hagar tidak punya catatan apapun untuk memberikan fakta adanya peristiwa pembangunan bait yang dilakukan oleh Abraham dan Ismail di Mekkah. Al-Quran hanya mengenal Yakub putra Ishak cucu Abraham, tetapi kembaran Yakub yaitu Esau yang mengawini putri Ismail bahkan tidak dikenal oleh Al-Quran.
Yakub dan Esau tidak pernah berurusan dengan bait di Mekkah itu, tetapi seluruh sejarah hanya tercatat melalui keturunan Yakub. Musa seorang nabi besar keturunan Yakub dari suku Lewi hanya berurusan dengan pembangunan kemah suci di padang gurun dalam perjalanannya memimpin bani Israel yang keluar dari perbudakan di Mesir. Mengapa nabi Musa tidak pernah sedikitpun mengetahui kalau leluhurnya sudah mendirikan bait di Mekkah?
~
Saudara Boas,
Allah tidak pernah memerintahkan Ibrahim untuk membangun Ka’bah. Sehingga patut dipertanyakan dari mana dasar umat Islam meyakini bahwa Ibrahim yang membangun Ka’bah. Berharap pengunjung situs ini semakin berani berpikir kritis.
~
Solihin
~
Rizal,
Mezbah pertama yang dibangun oleh Abraham ada di kota Hebron. Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.” (Kej 12: 6-7).
~
Saudara Jb,
Sejarah tidak pernah menyebutkan bahwa Ibrahim yang membangun Ka’bah. Demikian juga tidak ada bukti arkeologi yang menyatakan bahwa Ibrahim yang membangun Ka’bah. Kiranya saudara Rizal menyadari dan mulai mempelajari sejarah. Terimakasih saudara Jb.
~
Solihin
~
Kejadian 28:10-11, 16-17, “Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran. Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu. Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: ‘Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya.’ Ia takut dan berkata: ‘Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga.’ Ia menamai tempat itu Betel; dahulu nama kota itu Lus.”
Adakah Lus itu sama dengan Mekkah? Tidak! Sebab Musa memimpin bani Israel keluar dari Mesir ke tanah yang akan diberikan Allah, dan Lus salah satunya.
~
Saudara Boas,
Setiap orang seharusnya menyadari bahwa sejarah tidak pernah membuktikan Ibrahim yang membangun Ka’bah. Bila Ibrahim pernah membangun Ka’bah maka Musa akan mencatatnya. Tetapi yang menarik adalah Ibrahim mengharapkan kedatangan Isa Al-Masih. Karena itu, Isa Al-Masih berfirman, “Bapakmu, Nabi Ibrahim, gembira karena ia akan melihat hari-Ku. Ia bahkan telah melihatnya dan merasa gembira” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56).
~
Solihin
~
To: NL,
Tidak perlu membahas sampai ke eksistensi, sanggahlah artikel di atas berdasarkan bukti dan dalil yang kuat bila memang apa yang ditulis adalah sebuah kesalahan. Jangan OOT bila sesuatu yang dipaparkan dan kalian tidak mampu menjawab maka kalian akan menggiring peserta ke luar dari topik yang dibahas. Kembali ke topik di atas, sudah jelas atau belum apa yang dipaparkan oleh admin?
~
Saudara Kim,
Terimakasih untuk himbauan saudara. Kami sangat senang bila diskusi yang dilakukan tetap memerhatikan topik di atas. Kiranya ini didalami lebih lanjut. Terimakasih saudara Kim.
~
Solihin