• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Kepercayaan Orang Islam > Salah Paham Muslim > Benarkah Nabi Ibrahim yang Membangun Ka’bah?

Benarkah Nabi Ibrahim yang Membangun Ka’bah?

29 Februari 2016 oleh Web Administrator 499 Komentar

ka'bah-ruma-allah-bagi-umat-islam

Ka’bah adalah tempat suci untuk umat Islam. Mengapa demikian?

Salah satu alasannya karena umat Islam percaya Ibrahim membangun Ka’bah. Adakah bukti penyelidikan sejarah dan arkeologi mengenai hal ini? Juga apakah harapan utama Nabi Ibrahim dalam hal ibadahnya?

Penting agar kita yakin dengan kepercayaan kita. Karena itu mari simak penelitian mengenai asal mula pembangunan Ka’bah. Kita akan melihat bukti secara arkeologi maupun budaya.

Anda akan diteguhkan iman percaya pada rahmat Allah bagi manusia.

Kepercayaan Umat Islam mengenai Ka’bah

Ka’bah adalah bangunan di tengah Masjidil Haram, di Mekkah. Dalam bahasa Arab berarti kubus.  Bangunan ini menjadi titik kiblat untuk sholat. Ka’bah juga menjadi bagian penting untuk melaksanakan ibadah haji.

Jadi, jelas Ka’bah sangat penting untuk ibadah. Karena itu awal pembangunannya menjadi menarik.

Umat Islam percaya bahwa Ibrahim membangun Ka’bah di Mekah. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan dasar-dasar Baitullah bersama Ismail . . .” (Qs 2:127). Namun, benarkah demikian?  

Mari kita melihat penelitian mengenai asal usul Ka’bah. Ada berbagai informasi penting yang perlu kita perhatikan.

umat-islam-sedang-mengelilingi-ka'bah

A. Mengapa Ka’bah Menjadi Tempat Penyembahan Berhala?  

Pada awalnya umat Islam percaya Ka’bah bangunan yang mulia (Qs 3:96) dengan tujuan menyembah Allah yang Esa. “Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu memperserikatkan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf’” (Qs 22:26).

Jika bangunan ini sangat penting, mengapa tidak ada konteks atau alasan mengapa lokasi ini menjadi pilihan? Apa alasan spiritual tempat ini begitu suci lebih dari daerah lain?  

Selanjutnya pertanyaan penting lainnya. Jika Allah menuntun Ibrahim membangun Ka’bah, mengapa bisa ada penyembahan berhala? Bukankah tujuan awal Ka’bah justru untuk menentang penyembahan berhala?

Pada perkembangannya ada berbagai suku menguasai Ka’bah. Fungsinya malah menjadi tempat penyembahan untuk berbagai berhala.

Saat Muhammad menguasai Mekah, Ka’bah penuh dengan berbagai berhala. “Ketika Nabi memasuki Mekah pada hari Penaklukan, ada 360 berhala di sekitar Ka’bah” (Sahih Bukhari Volume 5, Buku 59, 583).

Jika Ka’bah telah ada sejak zaman Ibrahim, mengapa Allah membiarkan ratusan tahun dikuasai suku penyembah berhala? Sampai sekarang banyak diskusi dari ahli agama mengenai pertanyaan ini.

B. Bukti Arkeologi dan Sejarah Timur Tengah

Dari catatan sejarah ada informasi menarik. Keberadaan orang Arab telah tercatat dari ribuan tahun. Namun, data Mekah baru muncul setelah Abad ke 4M.

Sejarah membuktikan suku Khuza’ah dari Yaman yang membangun kota Mekah. Abu Karib Assad adalah pembangun pertama. Ia berkuasa di Yaman pada tahun 410-435M. Selanjutnya suku Quraisy menguasai Mekah dan membangun kembali Ka’bah pada 608M.

Pada waktu itu ada berbagai bangunan berbentuk seperti Ka’bah. Berfungsi sebagai kuil untuk pemujaan dewa. Salah satu yang terbesar ada di kota Taif.

Di Taif ada bangunan yg disebut Ka’bah Ellat atau Ka’bah Matahari. Ka’bah ini menjadi Ka’bah pusat pada zaman itu.

Ka’bah di Taif mempunyai lembah suci. Di area tersebut tidak boleh ada pembunuhan. Bangunannya tertutupi Ishtar, yaitu kain penutup. Rukun iman suku Quraisy adalah melakukan haji ke kota Taif (Qs 106:1-2).

Kebesaran kota Taif bahkan tertulis dalam Al-Quran. “Dan mereka berkata: Mengapa Al Qur’an ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Taif) ini?” (Qs 43:31).

Barulah setelah zaman Muhammad menguasai Mekah hal ini berubah. Sejak saat itu ibadah perlu ke arah kiblat Masjidilharam (Qs 2:150). Tidak ada penjelasan khusus alasan perubahan arah kiblat ini.

Bukti sejarah ini membuka wawasan kita akan keadaan orang pada zaman itu. Selanjutnya mari kita lihat catatan dari kitab Taurat mengenai keadaan pada zaman Ibrahim.

C. Informasi dari Kitab Allah

Umat Islam perlu percaya isi kitab Taurat (Qs 5:68). Kitab ini tertulis +/- 2000 tahun sebelum Al-Quran. Bukti arkeologis dan sejarah mendukung isi kitab Taurat.

Kitab Taurat menyatakan Ibrahim tinggal di tanah Kanaan (daerah Israel), kota Bersyeba (Taurat, Kejadian 12:6-7). Sedang Ismail tinggal di Paran (Taurat, Kejadian 21:21).

Daerah Bersyeba dan Paran sangat jauh dari Mekah. Berjarak kurang lebih 1600 KM (1000 Mil). Tidak ada bukti sejarah yang menyatakan Ibrahim dan Ismail menempuh perjalanan jauh.  Secara arkeologis menyatakan pada zaman itu kota Mekah belum ada.

Selanjutnya Taurat juga mencatat bahwa Ismail ada pada saat penguburan Ibrahim (Taurat, Kejadian 25:9). Berlokasi di gua Makhpela di Hebron.

Kejadian ini mengkonfirmasi bahwa Ismail tinggal di Paran yang dekat dengan Hebron. Pada zaman itu tentu sulit menyampaikan berita jika tinggal berjauhan. Apalagi bersegera datang untuk penguburan karena transportasi terbatas.

Karena semua alasan ini ada berbagai pendapat dari para ahli agama. Banyak diskusi tajam mengenai semua pertanyaan ini.

Namun terlepas dari diskusi asal mula Ka’bah, Umat Islam dan Nasrani mengakui Nabi Ibrahim. Kita bisa mengikuti teladannya.

Hal Terpenting: Apakah Harapan Utama Nabi Ibrahim?

Kitab Taurat menyatakan Nabi Ibrahim taat kepada Allah. Dalam ketaatannya, Allah menyatakan rahmat-Nya bagi manusia. Ibrahim melihat pernyataan rahmat Allah melalui Isa Al-Masih.

“Bapakmu Abraham [Ibrahim] senang sekali bahwa ia akan melihat hari-Ku [Isa Al-Masih]. Ia sudah melihatnya dan ia senang!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:56 BIS).

Ibrahim melihat bahwa Allah akan menyelamatkan manusia melalui Isa. Ia bersukacita karena melihat pertolongan Allah bagi manusia.

Dengan percaya kepada Isa maka manusia bisa selamat. Allah mengampuni dosa dalam rahmat-Nya yang besar.

Inti ibadah manusia adalah mengimani Isa Al-Masih. “Aku berkata kepadamu: Di sini [Isa Al-Masih] ada yang melebihi Bait Allah [Baitullah]” (Injil, Rasul Besar Matius 12:6).

Mari mengikuti teladan Ibrahim untuk mengimani Isa! Dialah pernyataan rahmat Allah bagi keselamatan manusia.


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Ibrahim atau Ismail tidak membangun Ka’bah. Kalau begitu Kabah bukanlah Rumah Allah. Jadi, rumah siapakah itu? Jelaskanlah jawaban Saudara!
  2. Jika Ka’bah tidak dibangun oleh Ibrahim, bolehkah bersholat menghadap ke sana? Berikan alasan Saudara!
  3. Mengapa Al-Quran memberi kesan Ibrahim dan Ismail membangun Ka’bah, walau secara historis, tidak dapat dibuktikan? Jelaskanlah jawaban Saudara.

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Silakan mengirimkan pertanyaan Anda lewat email ke: [email protected] atau SMS ke: 0812-8100-0718.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Benarkah Ibrahim Membangun Ka’bah”  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Sholat, Kiblat, Dan Konsep “Rumah Allah” Yang Membingungkan
  2. 5 Misteri Batu Hajar Aswad Yang Belum Terungkap
  3. Fondasi Kiblat Islam Dan “Kiblat” Kristen
  4. Mahasiswa Meneliti Sejarah Kota Suci Mekah Dan Yerusalem

Video:

  1. Kiblat Islam Dan Sejarah Awal Penetapan Kiblat

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Kepercayaan Orang Islam, Salah Paham Muslim

Reader Interactions

Comments

  1. And RICH7 mengatakan

    6 Februari 2022 pada 12:38 am

    ~
    Di diskusi ini, saya ingin bertanya satu hal saja. Apakah masing-masing diri kalian beranggap Tuhan itu satu?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Februari 2022 pada 9:11 am

      ~
      Saudara And Rich7,

      Terimakasih atas pertanyaan yang saudara berikan. Satu pertanyaan yang baik sekali. Kami yakin saudara seorang pencari kebenaran dan saudara percaya akan kebenaran. Kebenaran itu sendiri satu dan tidak mungkin ada dua kebenaran namun pada waktu bersamaan bertentangan satu dengan lainnya. Darimanakah kebenaran itu? Dia bukan datang dari filsafat yang abstrak, tetapi Dia berasal dari satu pribadi.

      Dan Allah yang satu itu bukan menyembunyikan diri dibalik ciptaan tetapi menyatakan diri dalam rupa manusia. Dialah Isa Al-Masih yang berkata: “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup. Tidak ada seorangpun yang sampai kepada Bapa (Allah) kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Apakah saudara mau mengenal siapakah Isa Al-Masih itu? Silakan hubungi kami di SMS ke nomor: 0812-81000-718. IDI: WA 0812-8100-0718
      ~
      Noni

  2. John mengatakan

    22 Februari 2022 pada 4:52 pm

    ~
    Admin,

    Admin, secara akal sehat tidak mungkin dan tidak masuk akal Abraham akan ke Mekkah membangun Kahbah. Bukankah Abraham sudah tahu persis, dan sudah diperlihatkan Tuhan ketika di ikhem, sebagai negeri yang dijanjikan bagi keturunannya.

    “Ketika itu TUHAN menampakan diri kepada Abraham dan berfirman” Aku akan memberikan negri ini kepada keturunan mu. Maka didirikannya disitu Mezbah bagi TUHAN yang telah menampakan diri kepadanya (Kejadian 12:7).
    Janji di ulangi : ” Lagi Firman TUHAN kepadanya, Akulah TUHAN yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim, untuk memberi negeri ini kepadamu menjadi milikmu” (Kejadian 15:7).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Mei 2022 pada 9:35 am

      ~
      Saudara John,

      Terimakasih atas tanggapannya. Kami setuju dengan pendapat saudara. Memang benar Abraham bukan yang membangun Kaabah. Bukti sepihak dari pihak Islam memang patut dipertanyakan kebenarannya. Orang-orang Yahudi sebagai keturunan Abraham pun tidak berpandangan Abraham membangun Kaabah tersebut. Terutama bahwa Alkitab tidak mengatakan hubungan Mekkah dengan Abraham.

      Nabi-nabi setelahnya pun tidak ada yang berhaji atau ke Mekkah. Bahkan Isa Al-Masih yang mengetahui segala sesuatu pun tidak berhaji atau ke Mekkah dan beliau tidak pula memerintahkan siapapun untuk berhaji dan ke Mekkah. Kalau Mekkah dan berhaji sebegitu penting seperti apa yang dikatakan umat Islam, sudah pasti nabi-nabi terdahulu menyampaikan hal itu.
      ~
      Noni

Baca komentar lainnya:

« 1 … 24 25 26

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Dosa Nabi Islam dan Nabi Lain dalam Al-Quran, Adakah Nabi…
  • Benarkah Sejarah Perayaan Natal Awal Kelahiran Dewa…
  • Benarkah Al-Quran Mencatat Semua Muslim Masuk Neraka?
  • Benarkah Neil Armstrong Seorang Mualaf?
  • Benarkah Dosa Mukmin akan Diampuni Allah di Bulan Ramadhan?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami