• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Isa Al-Masih > Keilahian Isa > Ciri-Ciri Hamba Allah Saleh Yang Patut Diteladani

Ciri-Ciri Hamba Allah Saleh Yang Patut Diteladani

28 Januari 2019 oleh Web Administrator 169 Komentar

orang-muslim-hamba-allah-sedang-sujud-dalam-sholatnyaSetiap umat beragama ingin menjadi lebih taat dan saleh. Kita semua rindu diterima Allah dan bisa masuk sorga serta menikmati hidup kekal. Untuk menjadi lebih saleh, kita harus mencari teladan yang baik.

Siapakah yang harus kita teladani? Satu malaikat? Muhammad? Mereka yang mencintainya? Adakah yang lain?

Penting kita tahu siapakah hamba Allah yang paling mulia. Agar tahu siapa yang kita harus ikuti.

Ciri-Ciri Hamba Allah yang Saleh

Ada banyak situs Islam yang menjelaskan kriteria atau ciri-ciri hamba Allah yang saleh/mulia. Diantaranya adalah orang yang:

  • Berlaku lurus
  • Membaca Kitab Allah
  • Shalat malam
  • Beriman kepada Allah dan hari akhir
  • Mengajak orang lain untuk menghindari kejahatan (Qs 3:113-114)
  • Memaafkan kesalahan seseorang

Apakah Anda setuju? Silakan mengirim jawaban Anda di sini.

hamba-allah-meminta-ridho-allah-dengan-menadahkan-tanganDua Kriteria Lain yang Terpenting

Penulis merasa ada dua kriteria yang terpenting selain daftar di atas. Pertama, orang yang selalu berserah diri kepada Allah. Karena tugas hamba/budak untuk selalu menaati tuannya.

Kedua, orang yang merendahkan diri. Seorang hamba/budak tidak boleh sombong karena mereka dalam posisi yang rendah dan tidak punya otoritas.

Hamba Allah yang Paling Mulia

Siapakah hamba Allah yang paling mulia menurut delapan kriteria di atas? Memang, para malaikat mungkin memenuhi sebagian besar kriteria tersebut, tetapi bagaimana bisa kita meneladani mereka?

Bagaimana dengan nabi Islam? Dia shalat malam, beriman kepada Allah dan hari akhir, dan pernah mengajak orang untuk menghindari kejahatan.

Namun, apakah nabi Islam selalu memaafkan kesalahan orang? “Rasulullah: ‘Siapakah yang akan membunuh Ka’b bin Asyraf yang telah durhaka kepada Allah dan melukai Rasul-Nya?’ Maka Muhammad bin Maslamah . . . berkata, ‘. . . sukakah Anda jika aku yang akan membunuhnya?’ beliau menjawab: ‘Ya’” (Shahih Bukhari 3731).

Nabi Islam juga harus bertobat atas dosanya. “. . . dan mohonlah ampunan bagi dosamu . . .” (Qs 47:19). Berarti, dia tidak selalu berserah diri kepada Allah atau berlaku lurus, bukan?

isa-al-masih-hamba-allah-yang-paling-muliaMengapa Isa Al-Masih Hamba Allah yang Paling Mulia?

Sebenarnya, hanya Isa Al-Masih memenuhi semua kriteria. Ciri-ciri Hamba Allah yang saleh dan mulia ada pada Isa:

  • Tidak pernah berdosa (Injil, Surat 1 Petrus 2:22)
  • Menghafalkan kebanyakan Taurat dan Zabur (sering mengutipnya)
  • Sering berdoa malam (Injil, Rasul Lukas 6:12)
  • Akan menjadi Hakim pada akhirat (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:22-23)
  • Menyuruh umat-Nya untuk berbuat baik kepada musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44)
  • Mengampuni dosa seseorang (Injil, Rasul Lukas 5:20-24)
  • Selalu berserah diri kepada Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:31)
  • Merendahkan diri dengan melayani (Injil, Rasul Besar Matius 20:28, Yohanes 13:4-15)

Jelas, Isa Al-Masih adalah satu-satunya Pribadi yang layak diikuti. Dan ada berita yang sangat baik bagi setiap umat-Nya!

Isa sudah menjadi hamba Allah yang sempurna agar setiap kita tidak harus menjadi hamba Allah lagi! Kita bisa menjadi anak Allah dan hidup dengan Dia di surga!

Hubungi kami jika Anda ingin tahu bagaimana menjadi anak Allah.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Adakah kriteria lain untuk menjadi hamba Allah yang saleh/mulia? Itu apa?
  2. Menurut Saudara, siapakah hamba Allah yang paling mulia? Mengapa?
  3. Apakah orang beragama harus menjadi hamba Allah untuk masuk surga? Jelaskan!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Isa Al-Masih Hanya Seorang Nabi?
  2. Budak Allah Islam atau Anak Allah Kristen
  3. Mengapa Isa Disebut “Anak Allah”?
  4. Lebih Baik Hidup Sebagai “Anak Allah” Atau “Hamba Allah”?
  5. Ceritera Inspiratif Yatim Bagi Mukmin dan Nasrani

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Ciri-Ciri Hamba Allah Saleh Yang Patut Diteladani”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Isa Al-Masih, Keilahian Isa

Reader Interactions

Comments

  1. blablabla mengatakan

    1 Desember 2019 pada 3:34 pm

    ~
    Yang paling mulia adalah umat Budha bilang Sidharta Gautama. Umat Hindu bilang Khrisna. Kristen pasti Yesus (bukan nama yang sebenarnya, banyak orang Kristen yang tidak tahu nama yang sebenarnya). Islam, semua nabi dan rasul sama derajatnya di sisi Tuhan. Semua diberikan keutamaan yang unik dan empat sifat yang wajib: shiddiq, amanah, tabligh dan fathanah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      3 Desember 2019 pada 9:20 am

      ~
      Saudara Blablabla,

      Kami setuju dengan saudara bahwa setiap agama akan memiliki pendapat dan persepsi demikian. Langkah yang baik adalah menguji semua tokoh-tokoh tersebut secara kritis dan menyeluruh. Apakah tokoh-tokoh tersebut suci? Apakah tokoh-tokoh tersebut dapat mengampuni dosa? Apakah tokoh-tokoh tersebut mau memberikan nyawa-Nya untuk pengikutnya? Lalu, apakah tokoh-tokoh tersebut dapat membuat mujizat?

      Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menolong siapakah hamba yang paling mulia. Dengan demikian, kami berpendapat bahwa hamba yang mulia adalah Isa Al-Masih karena Dia rela memberikan nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia dari neraka (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Pertanyaannya, mengapa nabi saudara tidak berani memberikan nyawanya untuk saudara dan umat Muslim? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  2. Gie mengatakan

    2 Desember 2019 pada 4:56 am

    ~
    Solihin: “Apa menikahi istri anak angkatnya adalah perbuatan mulia?”

    Jawab:
    Mulia karena atas ijin Allah SWT (bukan ijin manusia). Sebagai contoh dari Allah jika umatnya nabi Muhammad kelak ada yang seperti itu juga, maka Allah pun mengijinkan (bukan menikahi istri anak kandung). Di Islam itu apa saja jelas tentang Kehidupan, kematian, nikmat surga, panas neraka pun dijelaskan supaya manusia tidak salah/tersesat. Jelas yang bukan berarti di situ kalian seolah mencari-cari kesalahan kepada nabi kami. Justru Islam, Al-Quran dan Nabi Muhammad yang menyempurnakan semua ajaran Allah (yang tidak ada atau tidak dibahas di dalam kitab sebelumnya) maka Nabi Muhammad itulah yang paling mulia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      3 Desember 2019 pada 9:22 am

      ~
      Saudara Gie,

      Kami menghargai pendapat dan klaim saudara. Walaupun tersebut tidak memiliki bukti apapun sehingga pendapat itu dapat dianggap sebagai asumsi. Perbuatan menikahi istri anak angkat adalah mulia karena diijinkan Allah SWT, maka standar moral dari Allah SWT dibuat oleh saudara menjadi rendah. Bukankah standar moral Allah seharusnya amat tinggi dan sempurna? Apakah Allah SWT tidak dapat memberikan wanita lain kepada nabi saudara untuk dinikahinya? Bukankah nabi saudara pun telah memiliki beberapa istri? Mengapa juga istri anak angkatnya yang dijadikan istri lagi? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

  3. Gie mengatakan

    9 Desember 2019 pada 3:33 am

    ~
    Saudara Solihin

    Allah SWT memberikan contoh melalui utusanNYA Nabi Muhammad mana yang boleh ataupun tidak untuk umatnya menurut islam, layaknya orang tua saudara memberikan contoh kepada anda! Orang tua saudara makan nasi? Tentu anda juga makan nasi bukan? Knp orang tua saudara tidak memberi anda makanan pokok yang lebih enak daripada nasi sedangkan orang tua anda mampu kasih anda kentang?
    Lalu saudara ingi makan selain nasi dan contohnya ingin makan babi! Lalu orang tua anda mengijinkan anda untuk makan babi dan anda pun makan. Kami sebagai muslim tidak makan babi karena Allah SWT dan nabi kami mengharamkan babi untuk dimakan! Disini saya menjawab pertanyaan saudara dengan logika agar saudara bisa pahami.

    Balas
  4. Jesus Park mengatakan

    9 Desember 2019 pada 11:35 pm

    ~
    Seemynewname
    Tentu saja tidak pantas Tuhan dibanding dengan manusia, tapi Tuhan menjadi manusia apakah tuhan itu adalah manusia? Tuhan mau jadi seperti apa yang Ia kehendaki, Ia tetap Tuhan bukan?
    Blablabla
    Mengapa saudara memuliakan Nabi Islam, apa alasannya? Dari keduapuluh lima nabi, tolong beri bukti empat sifat yang wajib dimiliki nabi, dimana nabi islam memilikinya. Selanjutnya mari kita uji kebenaran yang saudara katakan. Bagaimana saudara?
    Gie
    Coba saudara simulasikan. Saudara mengangkat anak laki-laki kemudian anak itu menikah dan istri anak itu, saudara suruh ceraikan. Lalu saudara nikahkan perempuan itu dengan saudara. Bagaimana pandangan masyarakat sekitar tentang diri saudara? Mungkinkah Tuhan yang benar mengajarkan moral yang buruk? Tolong direnungkan, apakah ajaran itu dari Tuhan atau darimana?

    Balas
  5. Gie mengatakan

    16 Desember 2019 pada 10:47 am

    ~
    Jesus Park,

    Di atas anda mengatakan Tuhan mau jadi seperti apa yang Ia kehendaki, Ia tetap Tuhan bukan? Ketika Tuhan menghendaki nabi Muhammad boleh menikahi istri anak angkatnya berarti Tuhan tetaplah Tuhan! Jika anda merasa janggal terhadap nabi Muhammad yang menikahi istri dari anak angkatnya kenapa anda tidak merasa lebih janggal terhadap Tuhan yang anda anggap berubah jadi manusia?

    Untuk apa Tuhan repot-repot jadi manusia sedangkan Tuhan punya kuasa atas apa saja yang ingin Ia kehendaki? Bahkan Tuhan memiliki banyak malaikat yang bisa diutus ke bumi. Tuhan tinggal berkata Kun Fayakun… “jadilah”, maka Jadilah sesuatu itu! Jika anda masih kurang paham Islam, maka imani saja yang kalian imani.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Desember 2019 pada 8:57 pm

      ~
      Saudara Gie,

      Sebuah pemikiran yang menarik. Pemikiran demikian bisa saja muncul. Bila kita memerhatikan keseluruhan sifat Allah, maka Allah menjadi manusia tidak bertentangan dengan sifat-Nya, yaitu mahakuasa. Sebaliknya, hal ini menegaskan kemahakuasaan Allah ketika Allah menjadi manusia. Amat berbeda dengan nabi saudara menikahi istri anak angkatnya. Bila Allah SWT mengijinkan hal itu, maka itu bertentangan dengan sifat mahasuci-Nya dan firman-Nya kepada Nabi Besar Musa.

      Pertanyaannya, siapakah hamba yang lebih mulia, Isa Al-Masih atau nabi saudara? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskan hal itu?
      ~
      Solihin

  6. Gie mengatakan

    20 Desember 2019 pada 3:56 am

    Solihin,

    “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS.Al-Baqarah:34)

    Coba kalian pahami ayat di atas. Isa as kalian anggap tidak pernah berdosa maka ia lebih mulia. Meskipun malaikat tercipta dari cahaya dan Adam tercipta dari tanah, namun para malaikat yang tidak pernah berdosa, taat kepada Allah tatkala diperintahkan oleh Allah untuk sujud (Memuliakan) Adam. Tidak seperti iblis yang merasa tercipta dari api.

    Jadi Isa as kalian anggap tidak pernah berdosa itu bukan patokan bahwa ia lebih mulia dari Nabi Muhammad! Hanya Allah yang menentukan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      12 Januari 2020 pada 4:28 pm

      ~
      Saudara Gie,

      Mari kita lihat dalam Surat Ali ‘Imran Qs (3:45) Allah menentukan bahwa Isa adalah kegembiraan dari Allah, Isa juga kalimatullah (Firman Allah). Qs (19;19) Isa adalah suci. Jika ketiadaan dosa membuat Adam dan Hawa bisa hidup dan bertemu Tuhan, dan hal itu hilang karena dosa, bukankah sejak itu pula semua orang berdosa dan terpisah dari hadirat Allah?

      Bukankah hidup Isa tidak berdosa itu istimewa? Jika suci adalah syarat masuk surga, apa yang lebih istimewa yang saudara maksud dan apa dasarnya? Mohon pencerahan.
      ~
      Jamal

  7. Jesus Park mengatakan

    1 Januari 2020 pada 1:24 pm

    ~
    Gie,

    Jadi saudara setuju Tuhan dapat menjadi manusia, mengapa tidak percaya Isa adalah Tuhan? Tuhan menjadi manusia, tapi Tuhan tetap suci dalam wujud Isa. Jadi allah dan Tuhan memiliki sifat yang bertentangan, karena Tuhan itu suci tidak mengajarkan moral yang buruk. Berbeda dengan allah islam, ia mengajarkan moral yang buruk sehingga janggal jika allah itu adalah tuhan, bukan? Siapa yang mengajarkan moral yang buruk, pasti musuh Tuhan, bukan?

    Mengapa iblis diciptakan allah islam? Mengapa iblis kerja sama dengan allah agar manusia berbuat maksiat? Jadi tidak mungkin allah itu tuhan karena ajaran moralnya buruk? Dan jika disamakan ajarannya sama seperti ajaran iblis?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      14 Januari 2020 pada 5:47 am

      ~
      Saudara Park,

      Mengacu pada sifat Allah, yaitu mahasuci, maka dapat dipastikan bahwa Allah mengajarkan moralitas yang benar. Bukankah seyogianya Allah mengajarkan untuk mengasihi sesama bahkan mengasihi orang yang menganiaya? Ini adalah moralitas tertinggi dan paling luhur yang pernah diajarkan Isa Al-Masih. Itu sebabnya, Isa Al-Masih adalah Hamba yang paling mulia.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 7 8 9

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!

Artikel Yang Terhubung

  • Adakah Bukti dalam Kitab Suci yang Katakan Isa Bukan Tuhan?
  • Siapa Nabi Dalam Al-Quran yang Bisa Menghidupkan Orang Mati?
  • Siapakah Nabi yang akan Datang di Akhir Zaman?
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • 5 Mukjizat Nabi Isa Dalam Al-Quran Yang Muslim Wajib Ketahui

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami