Ciri-ciri hamba Allah yang saleh sangat penting diketahui umat beragama. Karena setiap orang beragama ingin menjadi lebih taat dan saleh. Kita semua rindu diterima Allah dan bisa masuk surga serta menikmati hidup kekal.
Untuk menjadi lebih saleh, kita harus mencari teladan yang baik. Siapakah yang harus kita teladani? Satu malaikat? Muhammad? Mereka yang mencintainya? Adakah yang lain?
Penting kita tahu siapakah hamba Allah yang paling mulia. Agar tahu siapa yang kita harus ikuti dan teladani.
Ciri-Ciri Hamba Allah yang Saleh
Seorang hamba Allah yang saleh dan dicintai memiliki ketaqwaan yang kuat kepada Allah. Selalu berusaha memperbaiki diri dalam segala aspek kehidupan. Termasuk dalam menjalankan ibadah dan berinteraksi dengan sesama.
Ada banyak situs Islam yang menjelaskan kriteria atau ciri-ciri hamba Allah yang saleh/mulia. Diantaranya adalah orang yang:
- Berlaku lurus : Seorang hamba Allah harus memiliki integritas tinggi. Harus jujur dalam semua aspek kehidupan di hadapan Allah maupun dihadapan sesamanya.
- Membaca Kitab Allah : Memiliki rasa ingin mengenal Allah lebih dalam melalui Kitab-Nya.
- Shalat malam : Ingin meningkatkan kualitas rohaninya agar lebih berkenan kepada Allah.
- Beriman kepada Allah dan hari akhir : Salah satu dasar yang kuat bagi seorang hamba Allah saleh mengimani dengan yakin ada Allah dan hari penghakiman-Nya di akhir zaman.
- Mengajak orang lain untuk menghindari kejahatan (Qs 3:113-114) : Hamba Allah harus hidup dalam kebaikan, dan menjauhkan diri dari dosa dan segala kejahatan.
- Memaafkan kesalahan seseorang : Islam mengajarkan seorang Muslim harus memaafkan kesalahan orang lain yang bersalah (Qs 3:134).
Apakah Anda setuju dengan ciri-ciri hamba Allah demikian? Silakan mengirim jawaban Anda di sini.
Dua Kriteria Lain yang Terpenting
Penulis merasa ada dua kriteria yang terpenting selain daftar di atas. Pertama, orang yang selalu berserah diri kepada Allah. Karena tugas hamba/budak untuk selalu menaati tuannya.
Kedua, orang yang merendahkan diri. Seorang hamba/budak tidak boleh sombong karena mereka dalam posisi yang rendah dan tidak punya otoritas.
Ciri-ciri hamba Allah harus memiliki dua sifat tersebut. Berserah kepada Allah dan merendahkan diri berarti menyadari bahwa hidupnya bergantung sepenuhnya hanya kepada Allah.
Hamba Allah yang Paling Mulia
Siapakah hamba Allah yang paling mulia menurut delapan kriteria di atas? Memang, para malaikat mungkin memenuhi sebagian besar kriteria tersebut, tetapi bagaimana bisa kita meneladani mereka?
Bagaimana dengan nabi Islam? Dia shalat malam, beriman kepada Allah dan hari akhir, dan pernah mengajak orang untuk menghindari kejahatan.
Namun, apakah nabi Islam selalu memaafkan kesalahan orang? “Rasulullah: ‘Siapakah yang akan membunuh Ka’b bin Asyraf yang telah durhaka kepada Allah dan melukai Rasul-Nya?’ Maka Muhammad bin Maslamah . . . berkata, ‘. . . sukakah Anda jika aku yang akan membunuhnya?’ beliau menjawab: ‘Ya’” (Shahih Bukhari 3731).
Nabi Islam juga harus bertobat atas dosanya. “. . . dan mohonlah ampunan bagi dosamu . . .” (Qs 47:19). Berarti, dia tidak selalu berserah diri kepada Allah atau berlaku lurus, bukan?
Mengapa Isa Al-Masih Hamba Allah yang Paling Mulia?
Sebenarnya, hanya Isa Al-Masih memenuhi semua kriteria. Ciri-ciri Hamba Allah yang saleh dan mulia ada pada Isa:
- Tidak pernah berdosa (Injil, Surat 1 Petrus 2:22)
- Menghafalkan kebanyakan Taurat dan Zabur (sering mengutipnya)
- Sering berdoa malam (Injil, Rasul Lukas 6:12)
- Akan menjadi Hakim pada akhirat (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:22-23)
- Menyuruh umat-Nya untuk berbuat baik kepada musuh (Injil, Rasul Besar Matius 5:44)
- Mengampuni dosa seseorang (Injil, Rasul Lukas 5:20-24)
- Selalu berserah diri kepada Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:31)
- Merendahkan diri dengan melayani (Injil, Rasul Besar Matius 20:28, Yohanes 13:4-15)
Jelas, Isa Al-Masih adalah satu-satunya Pribadi yang layak diikuti. Dan ada berita yang sangat baik bagi setiap umat-Nya!
Isa sudah menjadi hamba Allah yang sempurna agar setiap kita tidak harus menjadi hamba Allah lagi! Kita bisa menjadi anak Allah dan hidup dengan Dia di surga!
Hubungi kami jika Anda ingin tahu bagaimana menjadi anak Allah.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Ciri-Ciri Hamba Allah Saleh yang Patut Diteladani” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Apakah Isa Al-Masih Hanya Seorang Nabi?
- Budak Allah Islam atau Anak Allah Kristen
- Mengapa Isa Disebut “Anak Allah”?
- Lebih Baik Hidup Sebagai “Anak Allah” Atau “Hamba Allah”?
- Ceritera Inspiratif Yatim Bagi Mukmin dan Nasrani
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Adakah kriteria lain ciri-ciri dapat menjadi hamba Allah yang lebih saleh dan mulia? Itu apa?
- Menurut Saudara, siapakah hamba Allah yang paling mulia? Mengapa?
- Apakah orang beragama harus menjadi hamba Allah untuk masuk surga? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].