Anak perempuannya sedang sakit parah! Ibu Rini merasa sangat sedih.
Dokter menyatakan ada tumor mematikan di punggung dekat tulang belakang. Sehingga menghimpit syaraf. Hal ini mengakibatkan kesakitan yang luar biasa.
Tentu Ibu Rini membawa anaknya ke dokter untuk perawatan. Namun sebagai Muslimah, Ibu Rini juga mencari pertolongan Allah. Dalam kesulitan, ia ingin belajar apa pengharapan dan kekuatan dari agamanya.
Ibu Rini juga memiliki pertanyaan. Benarkah hanya doa Nabi Isa yang menyembuhkan penyakit? Bahkan benarkah hal ini tertulis dalam Al-Quran?
Mari kita lihat bagaimana Ibu Rini mendapatkan jawabannya. Anda akan melihat bahwa Allah sanggup dan mau menolong hidup Anda.
Allah Maha Kasih Mendengar Seruan Umat-Nya
Ibu Rini mempunyai teman-teman arisan. Mereka berasal dari berbagai latar belakang agama yang berbeda. Mereka sering berkumpul dan bersosialisasi bersama.
Suatu saat, Ibu Rini menceritakan keadaan anaknya kepada para temannya. Ia mendapat berbagai respon simpati dan dukungan.
Namun, yang menarik ada satu teman, Ibu Santi menyatakan pernah mengalami masalah serupa. Anaknya pernah sakit parah.
Ibu Santi berkata biasanya jika ada anggota keluarga yang sakit, ia akan berdoa kepada Isa Al-Masih. Ibu Santi percaya Isa menyembuhkan penyakit.
Ibu Rini menjadi tertarik. Ia lalu bertanya: Benarkah hanya doa Nabi Isa yang menyembuhkan penyakit, apakah itu manjur? Apakah benar kesembuhan itu nyata?
Ibu Santi menjawab: “Allah Maha Kasih! Ia pasti mendengar seruan umat-Nya.”
“Memang tidak semua orang langsung sembuh. Kita juga bisa pergi ke dokter dan minum obat. Allah memang memiliki berbagai jalan yang kita tidak mengerti. Namun banyak yang mengalami mukjizat.”
Ibu Rini terus teringat dengan percakapan ini. Namun ia tidak lantas menjadi pengikut Isa. Ia ingin mengetahui pendapat agamanya mengenai hal ini.
Pandangan Islam Mengenai Kesembuhan
Ibu Rini mengetahui doa untuk orang sakit. Ia dahulu pernah belajar agama.
“Hilangkanlah kesusahan, wahai Rabb manusia, sembuhkanlah karena Engkau adalah penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhanmu . . .” (Hadits Ahmad No. 25165).
Tentu saja Ibu Rini selalu mendoakan ini untuk anaknya. Ia berharap segera mendapat pertolongan Allah.
Namun di pihak lain, Ibu Rini juga pernah membaca Hadits Shahih yang menggelisahkannya. Yaitu mengenai cucu Nabi Islam yang sakit.
“. . . datanglah kepadanya seorang utusan dari salah satu putrinya, mengatakan kepadanya bahwa anaknya ada di ambang kematian. Nabi mengatakan kepada utusan untuk memberitahunya: ‘Untuk Allah apa yang Dia ambil, dan untuk Allah apa yang Dia berikan, dan segala sesuatu memiliki waktu (batasnya). Jadi (dia harus) bersabar dan mencari pahala Allah’” (Sahih Bukhari Vol. 8, Buku 77, Hadith 599).
Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Misalnya, mengapakah Nabi Islam tidak mendoakan kesembuhan untuk cucunya? Apakah hal ini berhubungan dengan takdir?
Mengapa juga ada banyak teman dan keluarganya yang mengalami sakit? Misalnya:
- Sahabat Muhammad, yaitu Abu Bakar sakit (atau diracun) hingga meninggal. “Rasulullah shalat di belakang Abu Bakar diwaktu sakit yang membawanya pada kematian” (Hadits Tirmidzi No.330).
- Salah satu cucu Nabi Islam yang paling dikasihi yaitu Al-Hasan (Hadits Bukhari No.3469). Ia meninggal karena penyakit jangka panjang atau keracunan.
Karena kegelisahan ini, akhirnya Ibu Rini minta pendapat ulama. Ia ingin tahu bagaimana seharusnya menyikapi anggota keluarga yang sakit.
Jawaban yang Ibu Rini terima adalah berserah. Memang manusia perlu belajar menerima takdir Allah.
Kita hanya bisa lebih tekun mendoakan. Namun tidak tahu apa yang akan terjadi.
Di satu pihak, Ibu Rini berusaha menerima jawaban ini. Namun pada pihak lain ia teringat temanya Ibu Santi.
“Jika demikian, apakah Ibu Santi tidak menerima takdir Allah? Mengapa Ibu Santi dan kelompoknya sering berdoa bagi orang sakit? Mengapa pula banyak yang mengalami kesembuhan?”
Akhirnya Ibu Rini menghubungi temannya untuk berdiskusi.
Doa Nabi Isa Menyembuhkan Penyakit! Tertulis di Al-Quran dan Injil
Ibu Santi menyatakan Isa Al-Masih memang berkuasa. Tertulis bahwa Ia berkuasa menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan membangkitkan orang mati.
“. . . Sesungguhnya aku [Isa Al-Masih] telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, . . . aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya . . . aku menghidupkan orang mati . . .” (Qs 3:49).
Kitab Injil juga menceritakan banyak sekali mukjizat Isa. Salah satu yang menarik adalah saat Isa membangkitkan seorang anak perempuan.
“. . . Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu [Isa Al-Masih] atasnya, . . . Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: . . . Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah! Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan . . .” (Injil, Rasul Markus 5:23-24, 41-42).
Mendengar ayat-ayat suci ini Ibu Rini menjadi sangat tertarik. Namun ia masih ragu. “Apakah meminta kesembuhan ini tidak bertentangan dengan takdir Allah?” Tanya Ibu Rini.
Ibu Santi tersenyum. Lalu ia menjawab dengan ramah. “Allah memang Maha Besar. Namun, kami percaya Ia juga Maha Kasih.”
“Meminta kesembuhan itu bukan melawan takdir. Melainkan berharap pada Allah yang mengasihi manusia. Allah pasti perduli dengan umat-Nya.”
Ibu Rini menjadi tertarik dengan kebenaran doa Nabi Isa menyembuhkan penyakit. Ia lantas tekun untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai hal ini.
Kesaksian Nyata Yang Meneguhkan Ibu Rini
Ada momen titik balik dalam kehidupan Ibu Rini. Yaitu saat ia membaca kesaksian di internet.
Ada keluarga muda yang memiliki anak sakit kanker parah. Dokter menyatakan sudah tidak ada harapan hidup.
Namun, kedua orang tua anak ini percaya kepada Isa Al-Masih. Mereka berdoa kepada Isa untuk kesembuhannya.
Mereka melakukan berbagai upaya perawatan. Mereka menjalani 4,5 bulan yang penuh pergumulan. Namun, bedanya tetap ada pengharapan dalam Isa.
Setelah 4,5 bulan, dokter melakukan pemeriksaan ulang. Dan secara mengejutkan mendapati bahwa anak itu telah sembuh!
Awalnya dokter bahkan kedua orang tua sangat kaget. Mereka tidak menyangka hal ini terjadi.
Namun, setelah melakukan berbagai pemeriksaan lanjutan, mereka akhirnya percaya. Bahwa anak ini telah benar-benar sembuh. Rupanya Isa Al-Masih menyembuhkan pada waktu-Nya secara ajaib.
Setelah membaca kesaksian itu, Ibu Rini menjadi yakin. Bahwa memang doa kepada Nabi Isa menyembuhkan penyakit. Isa berkuasa dan mau menolong manusia.
Akhirnya Ibu Rini menghubungi kembali Ibu Santi untuk meminta bimbingan dan mendoakannya.
Mengimani Isa dan Mengalami Kuasa Allah!
Ibu Santi menegaskan Isa adalah perwujudan kasih Allah. Saat mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka kasih Allah akan tersedia menolong manusia.
Kasih Allah ini yang akan memberi ampunan bagi dosa manusia. Juga memberikan jaminan surga di akhirat.
Namun bukan itu saja, dalam kasih karunia-Nya, Allah mau menolong berbagai kesulitan manusia selama di bumi. Termasuk mau menyembuhkan penyakit.
“. . . Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. . . . kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus” (Injil, Surat Roma 5:8,15).
Mendengar ini Ibu Rini akhirnya mau menjadi pengikut Isa. Ia mau mengimani Isa untuk keselamatan hidupnya. Selanjutnya Ibu Rini berdoa untuk kesembuhan putrinya kepada Isa Al-Masih.
Setelah beberapa saat, sambil menjalani perawatan medis, akhirnya ada perubahan. Tumor putrinya tidak lagi mematikan. Dan bisa diangkat dengan operasi ringan.
Ibu Rini bersyukur kepada Isa karena mukjizat ini. Ia percaya ada campur tangan Ilahi untuk kesembuhan putrinya.
Maukah Anda mengalami kuasa Allah? Mari mengimani dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Hanya Doa Nabi Isa yang Menyembuhkan Penyakit Muslimah” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Cara Menasehati Orang yang Akan Meninggal Agar Tenang!
- Mengapa Isa Dinaikkan ke Sorga, Tapi Muhammad Dimakamkan?
- Al-Fatihah: Allah Adalah Paling Rahmat, Paling Penyayang
Video:
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana cara Saudara menyikapi jika ada anggota keluarga atau teman yang sakit parah?
- Mengapa hanya Isa yang tertulis dalam Al-Quran memiliki kuasa untuk menyembuhkan bahkan membangkitkan orang mati?
- Bagaimana pendapat Saudara bahwa Isa adalah perwujudan kasih Allah untuk menolong manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].