Sebagian non-Nasrani sering merasa heran dengan tata cara ibadah umat Nasrani. Bahkan seorang teman Muslim pernah bertanya “kalian ibadah atau sedang menonton konser?”
Berikut setidaknya tujuh hal yang sering dianggap non-Nasrani sebagai kekurangan dalam ibadah Nasrani. Apa sajakah tujuh hal itu?
Infografik berikut menjelaskan tentang tujuh kekurangan dalam ibadah Nasrani. Dengan mempelajari tujuh hal tersebut, akan memberi Anda pengertian baru.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apakah Allah lebih memperhatikan cara beribadah kita atau sikap hati kita saat beribadah? Jelaskan alasannya!
- Mengapa orang beragama cenderung berfokus pada ibadah lahiriah, dan jarang menekankan kepentingan kemurnian hati saat beribadah?
- Mengapa kebersihan hati penyembah lebih penting dari hari yang dipakai untuk sembahyang, apakah itu Jumat, Sabtu atau Minggu?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- 3 Lagi, Kekurangan Dalam Ibadah Orang Nasrani
- Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?
- Pandangan Agama Terhadap Ibadah Yang Sempurna
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
1. Jelas sekali Allah akan memperhatikan cara beribadah umat beragama berdasarkan tuntunan para nabi yang diutus serta harus memperhatikan rukun dan syarat dari jenis ibadah tersebut. Selain itu tertolak karena bid’ah.
2. Perkara hati yang belum khusyuk beribadah merupakan tahapan masing-masing individu dalam keikhlasan dan keseriusan untuk menunaikannya.
3. Hari Jumat ditetapkan bagi umat Muslim sebagai hari spesial berdasarkan sejarah para nabi yang kebanyakan memilih hari tersebut untuk melaksanakan hajat mereka. Sekaligus pembeda dari kaum ahlu kitab dalam penetapan hari peribadatan.
*****
Saudara Yoga,
Menarik sekali pendapat saudara di atas. Kami menanggapi satu saja dari tanggapan saudara di atas pada poin 2. Memang kekhusyukan bisa tergantung individu. Namun, apakah kemurnian hati dapat dimiliki tiap orang dalam beribadah? Bukankah kemurnian hati lebih penting dibandingkan kekhusyukan? Sebab kemurnian hati akan memunculkan kekhusyukan. Kami senang saudara menyampaikan kekhusyukan. Jika demikian, apakah saudara telah mencapai kekhusyukan dalam beribadah? Apakah saudara juga telah memiliki kemurnian hati dalam beribadah? Bagaimana?
~
Solihin
~
Yohanes 14:6, jelas Yesus mengatakan bahwa Yesus hanyalah jalan yang dilalui (melalui aku) dan bukan tujuan. Tujuannya adalah Allah. Jika Yesus yang menjadi tujuan maka siapapun tidak akan pernah sampai pada Allah. Andai Yesus adalah jalan, maka siapa saja yang menjadikan jalan sebagai tujuan, maka ia akan berhenti begitu sampai di pangkal jalan itu saja dan pasti tidak akan sampai pada destinasi yang sesungguhnya. Harap renungkan kembali Yohanes 17:3.
~
Saudara Suyadi,
Kami menghargai pandangan saudara tentang Isa Al-Masih. Isa Al-Masih berfirman bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Artinya Isa Al-Masih bukan sekedar jalan, tetapi juga kebenaran dan hidup. Membaca ayat ini secara cermat dan teliti akan menolong saudara memahami Isa Al-Masih sesungguhnya. Pertanyaannya adalah mengapa Isa Al-Masih menyebut diri-Nya adalah kebenaran dan hidup? Bukankah hanya Allah yang disebut kebenaran dan dapat memberikan kehidupan?
Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut? Mempelajari Isa Al-Masih lebih lanjut akan menolong saudara untuk mengetahui maksud Injil, Rasul Besar Yohanes 17:3. Bagaimana?
~
Solihin
~
Menurut Kristen beribadah yang benar itu menyembah Allah atau menyembah Yesus? Bagaimana cara Kristen menyembah Allah baik dalam bacaan dan do’anya, serta siapakah yang mengajarkan? Setahu kami umat Islam, umat Kristen itu menyembah Yesus dan salibnya. Maaf kami banyak bertanya, karena masih bingung dengan ajaran Kristen.
~
Saudara Sarah,
Saudara memberikan pertanyaan yang menarik. Kami senang dengan pertanyaan saudara. Pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyembah salib. Salib adalah benda mati dan tidak perlu disembah. Pengikut Isa Al-Masih menyembah Allah yang telah nuzul ke dunia, yaitu Isa Al-Masih. Bukankah Allah mahakuasa? Dengan demikian, Allah sanggup untuk nuzul ke dunia.
Saudara menyembah Allah SWT tentu karena saudara telah mengenalnya. Apakah saudara memiliki relasi yang dekat dengan Allah SWT? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Tunjukkan dimana dalam Injil Yesus mengatakan “aku tuhan” “sembahlah aku”.
~
Saudara Frizt,
Kami menghargai pertanyaan saudara tersebut. Pertanyaan ini adalah pertanyaan klasik dan telah berulang kali dijawab di forum ini. Silakan saudara menelusuri forum ini. Lagi pula, pertanyaan saudara tidak sesuai dengan artikel di atas.
Tentu saudara menyembah karena saudara mengenal Allah SWT. Apa saudara memiliki relasi yang dekat dengan Allah? Bagaimana?
~
Solihin
~
Kenapa umat Yesus sebut Tuhan pakai nama Allah? Menyama-nyamakan Islam saja, padahal di kitab asli Injil tidak ada nama Tuhan Allah itu sebutan dari orang Arab. Kristen Amerika tidak kenal Allah, tahunya Yesus. Mohon jangan jiplak. Nama Allah adalah hak cipta Islam. Jangan dicuri-curi.
~
Saudara Imgodofgod,
Menarik sekali pernyataan saudara di atas. Apakah saudara telah mempelajari sejarah agama praIslam di jazirah Arab. Islam baru muncul di abad ke-6 dan 7. Sedangkan Kristen telah ada jauh sebelum itu. Lagi pula, istilah Allah bukan milik Islam, melainkan agama praIslam. Dengan demikian, benarkah istilah Allah milik eksklusif agama Islam?
Sekarang mari kita mendiskusikan yang lebih mendasar. Saudara tahu Allah SWT. Apakah saudara mengenal dan memiliki relasi yang dekat dengan Allah SWT? Bagaimana?
~
Solihin
~
Terima kasih atas staff Isa yang telah merespon pertanyaan saya sebelumnya. Tapi terus terang saya pribadi yang masih berusia 16 tahun ini masih belum jelas, apa maksud menyembah Allah yang telah nuzul ke dunia dengan nama Isa Al-Masih?
Jika Allah itu Mahakuasa, mengapa Dia nuzul ke dunia melalui rahim Bunda Maria, tidak turun langsung dalam wujud manusia yang utuh? Mengapa Dia mesti nuzul ke dunia dalam wujud bayi yang menyusu kepada Bunda Maria, seperti halnya saya menyusu kepada bunda ketika saya masih bayi merah? Jika Isa Al-Masih itu Allah dalam rupa/wujud manusia, mengapa Isa menyembah Allah? Jadi, malah saya “bertambah bingung” yang lagi mencari kebenaran agama.
~
Saudara Sarah,
Pertanyaan yang menarik sekali. Maksud kalimat tersebut adalah Allah telah berkenan turun ke dalam dunia dan menjadi manusia. Mengapa harus turun ke dunia? Sebab Allah sayang pada manusia sehingga ingin menyelamatkan manusia dari neraka. Mengingat keberdosaan manusia, maka tidak mungkin manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri, kecuali dengan pertolongan Allah.
Tetapi Isa Al-Masih tidak pernah menyembah Allah. Bagaimana mungkin Allah menyembah diri-Nya sendiri? Apa saudara ingin mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut, silakan menghubungi nomor ini: 0812-8100-0718. Kita dapat berdiskusi lebih lanjut di sana. Bagaimana?
~
Solihin
~
Islam dan Kristen tidak perlu dipertentangkan mana yang benar. Bagi umat Islam sudah ada pedoman Al Kafirun, agamaku agamaku, agamamu agamamu. Tidak ada gunanya dibicarakan. Biar pada jalur masing-masing saja, kalau ada salah satu mempelajari yang lain, dan tertarik, silakan pindah.
~
Saudara Tavip,
Saudara memberikan pernyataan yang menarik. Sesungguhnya infografik di atas bukan mempertentangkan. Infografik di atas berusaha menjelaskan pemikiran yang belum dipahami Muslim tentang ibadah umat Nasrani. Dalam hal ini, infografik tidak untuk dipertentangkan, melainkan untuk dijelaskan. Sebab ibadah atau kerajinan dalam beribadah tidak menjamin seseorang bisa masuk sorga. Pemikiran demikian akan memunculkan kesimpulan bahwa ibadah yang bisa menolong masuk sorga.
Sekarang kami mengajak saudara merenungkan ini. Apakah saudara mampu menjalankan ibadah sholat lima waktu tanpa pernah melalaikan satu kali pun sepanjang hidup saudara? Apakah ini menggelisahkan hati saudara ketika saudara tidak mampu sholat sesuai kewajiban yang diperintahkan Allah SWT? Bagaimana?
~
Solihin
~
Saya Sarah. Kembali ucapkan terima kasih atas respon Tim Isa yang menjawab pertanyaan saya, tetapi maaf secara pribadi saya belum faham atas keterangannya. Permintaan Tim Isa untuk berdiskusi di luar blog ini tidak saya sanggupi, saya takut ayah saya tahu karena orangnya kritis dan fanatik.
Oh ya, apakah sebelum menjadi Isa turun ke dunia, Allah tidak sayang kepada makhluk-Nya sehingga harus turun langsung ke dunia, yaitu kepada bangsa Israel? Jadi, untuk apa mengutus para nabi/rasul dengan membawa kitab suci kepada umat manusia (Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an) kalau Dia tidak sayang kepada makhluk-Nya?
~
Saudara Sarah,
Kami menghargai ketakutan saudara kepada ayah. Kami dapat memahami hal itu. Menjawab pertanyaan saudara, maka Allah amat sayang kepada manusia. Tentu tidak ada seorang pun yang mau masuk dalam dunia yang penuh masalah ini. Tetapi Allah rela turun ke dunia dan masuk dalam problematika manusia untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Ini merupakan bentuk kasih sayang terbesar Allah.
Itu sebabnya, Isa Al-Masih telah menyelamatkan saudara dan kami sehingga masuk sorga. Sekarang kami mengajak saudara merenungkan hal ini. Apakah saudara mau menerima kasih sayang Allah yang telah mengorbankan diri-Nya turun ke dunia dan masuk dalam problematika manusia, bahkan rela menderita untuk menyelamatkan saudara dari neraka? Bagaimana saudara menanggapi hal ini?
~
Solihin
~
Jujur saja sebagai orang Kristen, bukan cuma tujuh kekurangan saja. Sebenarnya ada lebih banyak lagi. Tapi tahukah Anda? Dengan mencela cara orang lain beribadah, Anda sudah menunjukan kesombongan Anda dalam beragama. Bukanlah hal yang bijak bila menyudutkan pandangan dan cara menyembah Tuhan di agama lain. Bagaimana dengan cara-cara umat Anda bila ada yang dikomentari: ribut, tidak sepaham; diteror; dibasmi bahkan dihabisi.
Ingat, dunia ini bukan milik orang Islam. Jangan merasa paling benar dan paling hebat, karena Anda dan saya di dunia ini sama-sama “mengontrak“. Gajah di depan mata tolong dilihat dulu. Jangan merasa mampu melihat kuman di seberang benua dan hanya bisa mencela agama lainnya.
~
Saudara Jerry,
Memang sikap bijak dalam beragama amat penting. Sebab kearifan beragama akan mencerminkan ajaran agama tersebut. Perlu direnungkan juga bahwa ibadah tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia masuk sorga. Kami berharap rekan-rekan di forum ini menyadari hal ini. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Bagi saya, membandingkan cara-cara pelaksanaan ibadah antara umat Kristen dengan Muslim sangat tidak relevan untuk didiskusikan. Itu sama saja dengan membandingkan Alkitab dengan Al-Quran, yang jelas jauh berbeda, baik dari isi maupun zaman penulisannya (diturunkannya). Isi dari Alkitab jelas-jelas tidak dipengaruhi peradaban, budaya maupun kebiasaan pada zaman penulisannya.
Ini yang membuat isi dari Alkitab tetap relevan dalam segala zaman. Kasih yang diajarkan Yesus di dalam Alkitab tidak dibatasi oleh perbedaan apapun, laki-laki-wanita, kaya-miskin, kulit putih-hitam-coklat, raja-rakyat jelata, tua-muda, bahkan pendeta-orang berdosa, semua sama dalam kasih-Nya. Hal mana yang dapat diperbandingkan? Ada?
~
Saudara Yoshu,
Kami menghargai pendapat saudara di atas. Infografik di atas merupakan informasi yang perlu diketahui rekan-rekan Muslim di forum ini. Sebab rekan-rekan Muslim belum memahami ibadah umat Nasrani. Kami berpendapat bahwa memberikan informasi tentang ibadah umat Nasrani di forum ini amat relevan, apalagi di tengah-tengah pluralitas di negeri ini sehingga tidak timbul persepsi keliru. Bukankah ini relevan, saudara? Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Sarah,
Henokh diangkat ke surga tanpa kematian. Yakub/Israel belum ada di zamannya (Kejadian 5:24). Karena iman Henokh (Ibrani 11:5), Henokh belum mengenal Taurat Musa (Yudas :14). Allah sayang sedari awal. Israel ibarat kakak ke-1 kita. Maka dituntut jadi contoh yang baik (Matius 22:32). Tuhan tidak malu menggunakan nama ini. Agar lebih banyak manusia yang dapat masuk dalam kerajaan-Nya, maka diutus nabi-nabi dengan membawa kitab-kitab suci, untuk mengingatkan kita, tapi masih banyak yang bebal, maka Tuhan sendiri yang datang supaya bagi yang percaya pada-Nya lebih banyak lagi orang yang masuk kerajaan-Nya, dengan jalan kasih melalui Kristus Yesus.
Fitz,
Markus 14:61-64
61. “apakah Engkau Mesias, Anak dari yang terpuji?”
62. Jawab Yesus “Akulah Dia”
63. Untuk apa perlu saksi lagi?
Semoga menjawab rasa penasaran saudara.
~
Saudara Rahel,
Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Allah mengutus nabi-nabi untuk membawa manusia kepada-Nya. Tetapi Allah memilih untuk nuzul ke dunia sehingga manusia diselamatkan. Artinya manusia diselamatkan bukan karena rajin ibadah. Sebaliknya, ibadah merupakan ungkapan syukur pengikut Isa Al-Masih yang telah menyelamatkan mereka dari neraka. Kami berharap rekan-rekan di forum ini memahami tujuan umat Nasrani beribadah. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Sarah,
Cara terbaik adalah bertanya, tidak boleh asumsi, apalagi tanpa data. Tuhan bisa saja turun menjadi manusia tanpa kelahiran, tapi rancangannya tidak akan terwujud karena wujud manusianya tidak dapat mati. Dengan kelahiran maka Tuhan berwujud manusia sejati (Filipi 2:5-8). Tuhan mengasihi manusia tapi Tuhan tidak bisa melepaskan keadilannya. Dengan memberikan nyawa-Nya maka kasih dan keadilan bisa sejalan. Tapi Tuhan hanya mengutus nabi dari bani Israel saja. Ini kata Isa, “sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi” (Yohanes 4:22). Jika saudara mau belajar maka tidak ada nabi dari Arab, selain itu ajaran Quran bertentangan dengan Alkitab. Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu.
~
Saudara Park,
Kami setuju dengan saudara bahwa cara terbaik adalah bertanya. Ini telah dilakukan saudara Sarah. Dia mengajukan pertanyaan yang belum dipahaminya. Tentu ini baik sekali. Kami berharap penjelasan saudara akan menambah pengetahuan saudara Sarah sehingga dapat mempertimbangkan rahmat keselamatan yang telah diberikan Isa Al-Masih. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
~
Semua aturan yang dilarang Tuhan ditukar dengan memberikan alasan yang baik dari manusia, tanpa dalil yang sah dari kitab suci Bible. Pertanyaannya, apakah di hari penghakiman kelak alasan tersebut bisa diterima oleh Tuhan? Atau sepertinya umat Kristen memilih berdebat dengan Tuhan di hari penghakiman.
Apakah sanggup? Sedangkan diterangkan bahwa Musa pingsan berhadapan dengan Tuhan.
~
Saudara Kristin,
Sebuah pernyataan yang menarik sekali. Saudara menyatakan, “Semua aturan yang dilarang Tuhan ditukar dengan memberikan alasan yang baik dari manusia, tanpa dalil yang sah dari kitab suci Bible.” Boleh kami tahu, apa contoh konkret mengenai ini?
Allah telah memberikan firman-Nya kepada manusia sebagai acuan untuk menerima rahmat keselamatan dari Allah. Bukankah ini harapan manusia?
Oh ya, apakah saudara yakin bahwa ibadah bisa menolong saudara dari neraka? Bisa diceritakan mengenai ini?
~
Solihin