• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil

Isa Dan Islam > Artikel > Al-Quran > Ajaran Al-Quran > Allah ar-Rahman ar-Rahim dalam Al-Quran dan Injil
26 Oktober 2020 | 178 Komentar

Ada perkataan: “orang yang mungkin mengkhianati kita adalah orang terdekat kita.” Jika orang terdekat kita saja mungkin mengkhianati kita, lalu siapa yang mengasihi kita dengan tulus?

Al-Quran mencatat bahwa Allah adalah “ar-Rahman ar-Rahim,” Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kepada-Nyalah kita bersandar dan percaya.

Seperti apa ajaran Islam akan Allah ar-Rahman ar-Rahim? Kepada siapa sajakah Allah memberikan rahmat dan kasih-Nya?

Allah Maha Pemurah (ar-Rahman) dalam Al-Quran 

Ar-Rahman adalah sifat Allah yang penuh rahmat. Rahmat berarti berkat atau pemberian secara “cuma-cuma.” Seharusnya bukan imbalan dari perbuatan baik.

Imbalan dari perbuatan baik tidak dapat disebut rahmat karena hal itu diusahakan. Sama halnya dengan bekerja dan mendapat gaji.

Al-Quran mengatakan bahwa kita akan mendapat rahmat jika melaksanakan hal-hal yang berkenan bagi Allah. “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah rasul, supaya kamu diberi rahmat” (Qs 24:56). Benarkah ayat ini menunjukkan rahmat Allah?

Tuliskan pendapat Anda disini. 

Allah Maha Penyayang (ar-Rahim) dalam Al-Quran 

Allah ar-Rahim membenci dan menghukum dosa. Sifat kasih dan benci sepertinya bertolak belakang. Bagaimana mungkin Allah yang sangat membenci dosa, mengasihi manusia yang berdosa?

Al–Quran mencatat bahwa Allah juga membenci manusia berdosa. “. . . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa” (Qs 4:107). Dalam ayat ini, Allah membenci dosa dan juga manusia berdosa.

Apakah seharusnya Allah tetap mengasihi orang berdosa dan membimbing mereka agar bertobat? Kirimkan jawaban Anda disini. 

Kasih Allah dan Manusia 

Allah memiliki kasih yang berbeda dengan manusia. Inilah sebabnya Allah memiliki sifat ar-Rahim, Maha Penyayang. Kata “Maha” menunjukkan bahwa kasih Allah lebih besar dari kasih manusia.

Manusia dapat menunjukkan kasihnya kepada orang-orang terdekatnya ataupun orang baik di sekitarnya. Allah ar-Rahim, pasti tidak hanya mengasihi orang-orang baik saja. Ia juga mengasihi orang-orang jahat dan berdosa. 

Isa Al-Masih Menggambarkan Allah ar-Rahman ar-Rahim 

Semua manusia sudah berdosa dan mengkhianati Allah. Sehingga, semua manusia seharusnya dihukum dan kehilangan kasih-Nya.

“Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus [Isa Al-Masih] telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat Roma 5:8). Meskipun kita sudah mengkhianati Allah, Ia tidak meninggalkan kita. Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa.

Rahmat dan kasih Allah hanya datang melalui Isa Al-Masih. Bukan melalui amal baik atau usaha kita. Rahmat dan kasih terbesar Isa Al-Masih adalah ketika Ia wafat dan menjadi Qurban untuk menghapuskan dosa-dosa kita, agar kita bisa tinggal bersama-Nya di surga selama-lamanya.

Jadi, kita tidak harus berusaha keras untuk memperoleh rahmat-Nya. Tetapi Allah sudah memberikan kita rahmat-Nya melalui Isa agar kita dapat mengasihi Allah dan orang lain.

Maukah Anda menerima rahmat dan kasih Allah melalui Isa Al-Masih? Kirimkan jawaban Anda disini.

 [Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah arti rahmat itu?
  2. Siapakah orang-orang yang layak mendapat kasih Allah secara “cuma-cuma”?
  3. Bagaimana perasaan Saudara mengetahui bahwa Allah tetap mengasihi kita meskipun kita berdosa?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait 

Berikut ini tiga link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Relasi Masuk Sorga Karena Rahmat Allah Dan Isa Al-Masih
  2. Kebencian Ataukah Kasih Yang Umat Beragama Butuhkan?
  3. Cara Muslim Menghindari Pintu Neraka

Video:

  1. Kasih Sayang Allah, Mengubah Hidup Seorang Muslimah

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Sungguhkah Al-Quran Mengajarkan Allah Adalah ar-Rahmani r-Rahim?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Kategori: Ajaran Al-Quran, Al-Quran

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

178 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
kapten power
11 Desember 2010 6:19 pm

*
Apakah sebenarnya maksud situs ini? Membaca tulisan ini saya jadi ingat ada kutipan dari seorang pendeta besar di barat sana yang mengatakan “Saya tidak mungkin menjadi penghuni gereja sekaligus menjadi orang yang pintar”. Saya rasa artikel ini menguatkan pendapat dari pendeta tersebut!!

Sekalipun saya awam dalam agama, tapi jika melihat kutipan yang dipakai disini jelas hanya untuk pembenaran! Sebutan untuk orang non-muslim dengan binatang atau nama buruk lainnya yang di tulis disini hanya sepenggal (harusnya seluruh ayat dikutip) karena Islam sangat menghormati non-muslim.

Tanpa saya baca pun saya yakin, isi ayat yang dikutip tersebut secara kesuluruhan yang dimaksud adalah kaum kafirin yang memerangi Islam dan memang harus diperangi.

Balas
staff
13 Desember 2010 8:34 am
Balasan ke  kapten power

~
Seperti yang telah kami jelaskan di halaman awal, tujuan situs ini adalah membantu umat beragama untuk memahami dengan benar Pribadi Isa Al-Masih, sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Quran dan Alkitab.

Benarkah ayat yang kami kutip hanya sebagai pembenaran? Mari kita bandingkan:

Tulisan kami: binatang yang paling buruk (Qs.8:55) menunjuk kepada orang-orang non-muslim. Ayat lengkapnya: “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman” (QS. 8:55). Kata binatang pada ayat ini menunjuk kepada orang-orang kafir.

Siapakah orang-orang kafir itu? Al-Quran dan juga umat Muslim memberikan kata “kafir” kepada orang-orang non-muslim.

Bukankah kedua tulisan tersebut menunjukkan arti yang sama?

Siapapun saja berperang akibat agamanya salah besar. Isa Al-Masih tidak pernah memerangi orang lain dan Ia perlu menjadi teladan baik untuk orang Islam maupun untuk orang Kristen!
~
SO/CA

Balas
ABD. RAZAK
17 Desember 2010 3:21 am

*
Jika anda keberatan disebut makhluk paling jelek, masuk saja Islam.

Allah itu Rohman Rohim, contohnya kamu sekarang masih enak-enak menikmati kekayaan-Nya. Allah berfirman dalam hadis qudsi “Seandainya dunia ini ada harganya seberat sayap semut kecil niscaya orang-orang kafir tidak akan diberi nikmat oleh Allah”. Jelas Allah tidak menyukai orang-orang musyrik kecuali dia bertobat kepada Allah.”

Islam cinta damai. Coba lihat orang kafir yang hidup di negeri Muslim pasti mereka baik-baik saja. Tapi lihat orang Islam yang hidup di negeri (mayoritas) kafir pasti terbelenggu dan dibantai habis-habisan.

Bukan Allah penyebab dosa orang-orang kafir, tapi orang kafir itu sendiri. Sudah jelas Allah memberikan dua jalan kepada setiap makhlukNya, yaitu surga atau neraka. Kita tinggal memilih.

Balas
staff
24 Desember 2010 8:26 am
Balasan ke  ABD. RAZAK

~
Saudara, dalam artikel disebutkan bahwa Allah dengan sengaja menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya (Qs. 16:93, 4:88, 143), Allah mengirim syaitan-syaitan untuk menghasut orang kafir (Qs. 19:83), dan Allah juga memakai tipu-daya pada orang kafir (Qs. 3:54). Argumentasi ialah masak Allah yang disebut ar-Rahmani r-Rahim akan bertindak demikian.

Kami harap orang Islam mencintai damai. Namun harus ditanya mengapa gereja-gereja di Indonesia dibakar? Mengapa ada pengeboman dimana-mana? Mengapa orang Ahmadiyah dihasut? Memang kami yakin kebanyakan orang Islam suka damai. Pertanyaan ialah masak Allah yang ar-Rahmani r-Rahim mendorong kita untuk berperang.

Mesjid megah diperbolehkan untuk berdiri di dekat WTC yang menjadi korban teror mereka yang mengaku Islam, namun kita mendengar bahwa banyak tempat ibadah agama lain dibongkar, dibakar, dan para penganutnya tidak diperbolehkan untuk beribadah.

Kami merasa Saudara mencintai damai namun kita perlu bertanya mengapa ada begitu banyak kekerasaan dalam nama agama. Jelas Isa Al-Masih menentang semua kekerasan seperti kita saksikan dalam dunia kita.
~
CA

Balas
Nana
23 Desember 2010 2:38 am

*
To Abd Razak: Saya hidup di Indonesia. Jika anda bicara sebaiknya sertakan bukti akurat.

Jika manusia berbuat jahat dia melakukannya berdasarkan keinginannya sendiri atau karena perintah kitab-Nya??

Saya sering melihat berita. Demo disertai pengrusakan, kekerasan dan teroris yang dilakukan mayoritas Muslim dengan menyerukan Allah hu akbar dalam pelaksanaannya.

TKW-TKW yang diperkosa / dianiaya di Arab dan Malaysia.

Jika di Amerika kehidupan moral bobrok, itu bukan ajaran Injil.

Balas
staff
3 Januari 2011 10:20 am
Balasan ke  Nana

~
Saudara Nana, hal-hal tersebut dilakukan oleh oknum-oknum yang menebeng agama sebagai tunggangan.

Saya percaya jikalau Saudara Abd.Razak mengaku sebagai Muslim yang cinta damai,
niscaya dia juga akan mengutuki mereka yang melakukan kekerasan dengan memakai nama Islam.

Para pengikut Isa Al-Masih yang sejati mengamalkan perdamaian (Injil, Surah Matius 5:9).

Para pengikut Isa Al-Masih dituntut untuk mengasihi sesama dan bahkan kepada musuh sekalipun (Injil, Surah Matius 5:44).

Para pengikut Isa Al-Masih dituntut untuk berdoa bagi orang-orang yang bahkan menganiaya mereka (Injil, Surah Matius 5:44).
~
CA

Balas
yusri
26 Desember 2010 2:56 am

*
Yang membedakan manusia dengan binatang adalah karena manusia berakal dan binatang tidak. Manusia mempunyai budipekerti, binatang tidak.

Untuk apa Tuhan menguji hamba-Nya dengan petunjuk jika manusia tidak berakal dan punya iman, langsung saja semua masuk surga atau neraka.

Gambaran binatang karena kelakuan kaum kafir tidak manusiawi. Islam adalah revolusi peradaban manusia. Lebih baik mengamputasi penyakit berbahaya daripada membiarkan menyebar.

Balas
staff
9 Februari 2011 12:00 pm
Balasan ke  yusri

~
Yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahwa manusia ‘sanggup’ meresponi, mengenal dan beriman kepada Allah Sang Pencipta, sementara binatang tidak.

Adalah benar bahwa manusia berakal, namun manusia bisa memiliki iman bukan karena ia berakal. Manusia bisa percaya kepada Allah, semata adalah karena anugerah Allah kepada-Nya.

Saudara mengatakan bahwa kelakuan kaum kafir tidak manusiawi, oleh sebab itu mereka disamakan dengan binatang. Apakah itu salah satu sifat Allah yang Maha Pengasih, yakni untuk mencela manusia?

Islamkah “Revolusi Peradaban Manusia”? Kami mengundang Saudara membaca karangan pada situs http://www.isadanislam.org yang berjudul, “Benarkah Al-Quaran Sebagai Kitab Penyempurna?”

Lagi kalau sungguh ingin belajar tentang “Revolusi Peradaban Manusia” sebaiknya Saudar membaca “Khotbah di Bukit” oleh Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius fasal 5-7.
~
CA

Balas
perbandingan
3 Januari 2011 4:39 pm

*
Islam dengan Al Qur’an mengajarakan: “Perangilah orang orang yang memerangi mu, dan janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang melampau batas” QS Albaqarah 190

Kristen dengan Alkitabnya mengajarkan: “Beginilah, firman Tuhan semesta alam, Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kpd orang Israel karena orang Amalek menghalang halangi mereka ketika orang Israel pergi dari Mesir. Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya dan janganlah ada belas kasihan kepadanya, Bunuhlah semuanya, laki laki maupun perempuan, kanak kanak, maupun anak anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai” 1 Sam 15:2 dan 3

Dengan demikian jelaslah bahwa Islam dan Kristen sama-sama mengajarkan teroris dan kekerasan.

Balas
staff
9 Februari 2011 9:58 am
Balasan ke  perbandingan

~
Nama situs ini ialah “Isa dan Islam.” Memang dalam Perjanjian Lama (Taurat, Zabur dan Kitab Nabi-nabi) ada kejadian dimana negara berperang lawan negara. Situs ini berfokus pada ajaran Isa Al-Masih. Isa Al-Masih menekankan dengan keras bahwa umatnya tidak boleh dan malahan salah kalau memakai kekerasan dalam agama.

Para pengikut Isa Al-Masih diajarkan untuk memiliki kasih kepada semua orang, termasuk kepada musuh.

“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).

“Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka…” (Injil, Lukas 6:35).

Kalimat yang Saudara kutip bukanlah instruksi untuk para pengikut Isa Al-Masih. Itu adalah kutipan zaman ketika umat Israel berjalan keluar dari tanah Mesir untuk kembali ke tanah air mereka. Orang Amalek bukannya menolong, melainkan terus menghalangi perjalanan bangsa Israel dan menyerang mereka.
~
CA

Balas
Fidyan Priambodo
28 Februari 2011 1:45 pm

*
Jika Allah membenci orang-orang kafir itu wajar, karena mereka selalu menentang, menolak kebenaran, selalu memusuhi dan memerangi Islam serta sering melampaui batas.

Yesus juga menyebut orang-orang yang menentang Roh Kudus dengan sebutan “ular beludak” (Injil Matius 12:34).

Ayat Al-Quran tentang membunuh orang-orang kafir. Itu semua ada sebabnya, yaitu karena kaum Muslimin telah diperangi.

Peperangan dalam Islam ada aturannya, yaitu dilarang membunuh wanita, anak, orangtua dan hewan.

Balas
staff
12 Maret 2011 8:50 am
Balasan ke  Fidyan Priambodo

~
Sdr. Fidyan mengatakan pantas kalau Allah membenci orang-orang kafir. Tetapi Isa Al-Masih, Kalimat Allah, tidak membenci orang kafir. Ia mengasihi mereka. Apakah Isa Al-Masih salah menurut hemat Saudara.

Isa Al-Masih mengatakan satu orang “ular beludak” karena sifatnya. Ia tidak menamakan semua orang kafir binatang karena mereka tidak percaya.

Semua perang, atas nama agama, salah. Nama agama dijelekkan di dunia karena orang agama membela kekerasan dalam agama. Sayang!
~
CA

Balas
santo de Alfaruqo
24 Maret 2011 3:23 pm

*
Jika Isa-Almasih di tengah-tengah kita, maka saya akan bertanya padanya: Akankah diri-Mu menunjukan jalan yang lurus? Padahal kita sedang dalam perpecahan.

Balas
staff
2 April 2011 6:13 pm
Balasan ke  santo de Alfaruqo

~
Saudara, Isa Al-Masih sudah menunjukkan jalan yang lurus. Pertama Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai “Jalan” (Lihatlah Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

Kedua, cara hidup yang revolusi terdapat dalam Injil, Rasul Besar Matius pasal 5-7. Disini Saudara akan melihat bagaimana hamba Allah perlu hidup dalam dunia rusak ini.
~
JG

Balas
parmin abadi
24 Maret 2011 4:15 pm

*
Lihatlah: Orang kafir yang sudah masuk Islam. Carilah mereka. Seperti apa mereka sebelum dan sesudah: Umar bin Khatab, hindun, umayah dan jaman sekarang (modern)baik di indonesia maupun di luar.

Kenapa setelah masuk Islam mereka menjadi lebih baik(keluar dari kegelapan)? Tanyakan saja kepada mereka tentang kebenaran yang hakiki.

Karena mereka menemukan kebenaran dan nur illahi. Dan cari mereka yang murtad (keluar)Islam. Kenapa dan bagaimana sebelum dan sesudah?

Balas
staff
2 April 2011 6:25 pm
Balasan ke  parmin abadi

~
Orang agama sering pindah agama, seiring untuk alasan-alasan yang berbeda-beda. Buat kami, soal pindah agama tidak penting. Yang penting apakah seorang diselamatkan dari dosa? Apakah ia bertemu dengan Sang Juruselamat? Inilah hal terpenting.

Kalau Saudara ingin tahu cara hidup orang-orang yang meninggalkan Islam kiranya Saudara membaca bagian “Kesaksian” pada website ini. Disana Saudara akan melihat kesaksian orang-orang yang merasa sangat diberkati karena mereka berkenalan dengan Isa Al-Masih, Juruselamat dunia.
~
JG

Balas
Cahaya
25 Maret 2011 8:30 am

*
Ayat-ayat kekerasan dalam Alkitab:

“Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!” demikianlah firman TUHAN semesta alam. “Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.” (Zakaria 13:7).

Tetapi bunuhlah dia. Pertama-tama tanganmu sendirilah yang bergerak untuk membunuh dia, kemudian seluruh rakyat. (Ulangan 13:9).

Tuhan telah membuka tempat perlengkapan-Nya dan mengeluarkan senjata-senjata geram-Nya. (Yeremia 50:25).

Marilah mendatanginya dari segala jurusan, bukalah lumbung-lumbungnya, onggokkanlah isinya bertimbun-timbun dan tumpaslah itu, janganlah ada tinggalkan sisanya. (Yeremia 50:26).

Bunuhlah segala lembunya, biarlah rebah semuanya untuk dibantai! Celakalah mereka, sebab waktunya sudah tiba, saat penghukuman atas mereka! (Yeremia 50:27).

Balas
staff
2 April 2011 10:59 am
Balasan ke  Cahaya

~
Saudara Cahaya, situs ini ialah “Isa dan Islam.” Kita dapat membahas Perjanjian Lama (Taurat, Zabur dan Kitab Nabi-nabi). Fokus situs ini ialah pada ajaran Isa Al-Masih dibandingkan dengan ajaran Islam. Isa Al-Masih tidak mendukung perang dan kekerasan! Kelihatan perang dan kekerasan didukung Al-Quran.

Sudahkah Saudara memiliki kepastian akan keselamatan? Inilah pertanyaan terpenting bagi Saudara.

Kami mengundang Saudara untuk merenungkan artikel kami, mengenai Isa Al-Masih sebagai satu-satunya jalan keselamatan menuju sorga, di: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan [/url].
~
CA

Balas
Cahaya
25 Maret 2011 8:33 am

*
Matius 10:34, Yesus pernah berkata kepada orang-orang: “Jangan kamu sangka Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”

Matius 18:6, “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.”

Lukas 12:52-53, Untuk dari sekarang akan ada lima dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.

Balas
staff
2 April 2011 10:59 am
Balasan ke  Cahaya

~
Rasul Besar Matius pasal 18 menuliskan bahwa jikalau ada orang yang menyesatkan anak-anak kecil, adalah lebih baik baginya kalau ia mati. Apakah ada yang salah dalam kalimat perumpamaan ini?

Lagi-lagi, ini bukan seruan untuk membunuh seseorang. Melainkan ini adalah berupa seruan agar kita jangan menyesatkan anak-anak, melainkan mengajar mereka dengan baik.

Kemudian, ayat-ayat berikutnya yang Saudara kutip sebagaimana tertera dalam Matius 10:34 dan Lukas 12:51-52 adalah merupakan ramalan, bahwa apabila kita memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih, maka akan banyak orang yang akan menjadi musuh kita, bahkan anggota keluarga kita yang terdekat sekalipun, akan bisa melakukan kekerasan terhadap kita.

Jika hari ini Saudara setelah mengerti akan kebenaran, dan kemudian memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih, maka sesungguhnya ramalan ayat-ayat ini akan menjadi nyata bagi Saudara. Saudara kemungkinan besar akan dihina, dilecehkan, diusir, dan bahkan memperoleh penganiayaan di dalam keluarga dan masyarakat.

Tetapi justru hal-hal yang sama, yang sudah dialami banyak orang, tidak melemahkan iman mereka. Tetapi penganiayaan itu justru meng-amin-kan bahwa perkataan-perkataan ayat-ayat suci yang Saudara sertakan ini adalah nyata.
~
CA

Balas
Cahaya
25 Maret 2011 8:36 am

*
Matius 10:35, “Sebab Aku datang untuk menetapkan seorang laki-laki yang bertentangan dari ayahnya, dan anak perempuan melawan ibunya, dan menantu perempuan melawan ibunya dihukum.”

Lukas 14:26, “Jika ada orang yang datang kepada-Ku, dan kebencian tidak ayahnya, dan ibunya, dan istri, dan anak-anak, dan saudara-saudara, dan sister, ya, dan kehidupan sendiri juga, ia tidak dapat menjadi murid Saya.”

Lukas 12:49-51, “Aku datang untuk mengirim api di bumi, dan apakah jadinya saya, jika itu sudah menyala? Tapi Aku punya baptisan yang harus dibaptis, dan bagaimana susahnya Aku sampai itu tercapai. Kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai di bumi? Aku berkata kepadamu, tidak…”

Lukas 19:27, “Tetapi musuh-musuh-Ku itu, yang tidak akan bahwa Aku harus memerintah atas mereka, bawa kemari, dan bunuh mereka di depan-Ku.”

Balas
staff
2 April 2011 11:01 am
Balasan ke  Cahaya

~
Saudara Cahaya,

Ayat-ayat berikutnya yang Saudara kutip semuanya adalah merupakan ramalan, bahwa apabila kita memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih, maka akan banyak orang yang akan menjadi musuh kita, bahkan anggota keluarga kita yang terdekat sekalipun, akan bisa melakukan kekerasan terhadap kita.

Jika kita membaca beberapa ayat ke bawah, maka Saudara akan menjadi jelas akan artinya.

Tetapi justru hal-hal yang sama, yang sudah dialami banyak orang, tidak melemahkan iman mereka. Tetapi penganiayaan itu justru meng-amin-kan bahwa perkataan-perkataan ayat-ayat suci yang Saudara sertakan ini adalah nyata.

Kata ‘benci’ dalam Lukas 14:26, kata aslinya adalah ‘miseo’, yang artinya kurang mengasihi. Terjemahan dalam bahasa Indonesia sering diserang oleh orang-orang, padahal sungguh bukan begitu artinya.

Lukas sebagai murid Isa Al-Masih mencatat bahwa walaupun semuanya ini terjadi, kita tetap harus lebih mengasihi Allah, daripada seluruh isi keluarga kita.

Lukas 19 adalah berisi cerita perumpamaan tentang seorang raja. Lagi-lagi ini bukan himbauan, atau seruan untuk melakukan kekerasan, melainkan adalah cerita.
~
CA

Balas
parmin abadi
26 Maret 2011 3:09 am

*
Anda masih hidup itulah rahman Allah. Tetapi jangan harap selama anda masih kafir untuk dapat rahman-Nya. Karena sejak dahulu Allah selalu menghukum/azab orang-orang kafir.

Kalau tidak ada rahman Allah orang kafir pasti mendapat azab lagi. Setelah nabi Muhammad, Allah tidak akan meng-azab manusia karena Muhammad “kekasih” Allah

Balas
staff
2 April 2011 7:07 pm
Balasan ke  parmin abadi

~
Saudara Parmin, rahman Allah dinyatakan pada penyaliban Isa Al-Masih. Setiap orang walaupun ia orang Islam atau kafir atau Kristen dapat menerima pengampunan dosa dan hidup yang kekal karena penyaliban Kalimat Allah. Perhatikanlah ayat indah ini:

Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu diselamatkan. (Injil, Surat Efesus 2:4-5).

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Juruselamat dunia. Apabila kita menerima Dia sebagai Juruselamat baru kita semua menikmati Allah yang ar-Rahmani r-Rahim.
~
JG

Balas
sholawat
16 November 2011 3:08 am

*
Lalu apa gunanya Allah menciptakan surga dan neraka jika semua orang, baik yang berdosa atau tidak semua di ampuni, apalagi jika kita mati oleh kesalahan/dosa yang kita lakukan.

Jika kita tidak sempat bertobat maka nerakalah tempat kita kembali.

Balas
staff
19 November 2011 4:53 am
Balasan ke  sholawat

~
Saudara Sholawat,

Neraka akan menjadi tidak ada artinya bila saudara mau menerima Keselamatan yang ditawarkan Isa Al-Masih.

Yang menjadi pertanyaanya adalah: Sudahkah saudara menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat saudara? Sudahkan saudara sepenuhnya menyerahkan ke dalam tangan-Nya setiap dosa-dosa saudara untuk diampuni?

Bila saudara belum melakukannya, maka neraka akan menjadi berguna.

Bila saudara rindu untuk menerima keselamatan dari Isa Al-Masih, Penjelasan kami pada artikel ini dapat membimbing saudara: http://tinyurl.com/3cvhqy3.

Kiranya Allah memberikan hidayahnya bagi saudara.
~
SO

Balas
zulyantara
13 Februari 2012 6:52 am

*
Kalau begitu kenapa Allah membuat neraka dan surga? Bukankah neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali? Berarti ke-rahman dan ke-rahiman Yesus juga harusnya dipertanyakan.

Balas
staff
21 Februari 2012 4:35 am
Balasan ke  zulyantara

~
Saudara Zulyantara,

Mengapa ada neraka? karena ada dosa. Allah tidak pernah membuat dosa. Dosa ada akibat ketidaktaatan manusia pada Allah. Karena itu konsekuensi dari dosa adalah neraka. Surga adalah tempat bagi orang yang telah dibersihkan dari dosanya.

Allah tidak ingin manusia mengalami siksa neraka. Bukti kasih Allah bagi manusia dibuktikan dengan kesediaan Allah menyelamatkan manusia dari siksa neraka melalui pengorbanan-Nya. Allah berkorban dengan jalan menjadi sama dengan manusia, bahkan menderita dan mati disalib hanya untuk membersihkan aib najis manusia.

Dengan jalan itu maka manusia beroleh kesempatan untuk menerima pengampunan dan beroleh keyakinan akan menerima kehormatan di sorga. Sedangkan manusia yang tidak mau menerima jalan ini, maka baginya adalah siksa neraka selamanya.

Dialah Isa Al-Masih yang memberikan jalan yang benar bagi manusia. Isa Al-Masih berkata:”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Allah. (Injil, Raul Besar Yohanes 14:6).
~
NN

Balas
mifrosh
13 Februari 2012 8:15 am

*
Keselamatan menurut Yesus adalah orang yang melakukan kehendak Allah. Apakah anda sudah mengikuti kehendak Allah atau kehendak Paulus?

Yesus hanyalah seorang utusan tidak lebih atau sama dengan Tuhan. Dimana pengakuan Yesus bahwa diri-Nya adalah Tuhan? Tidak ada satu ayat pun dalam Alkitab.

Sia-sia lah orang yang menyebut Yesus adalah Tuhan, sebab Yesus tidak pernah mengakui-Nya. Barang siapa yang mengatakan Yesus adalah Tuhan itu adalah suatu kejahatan yang besar terhadap Yesus.

Balas
staff
14 Februari 2012 6:21 am
Balasan ke  mifrosh

~
Perhatikanlah ayat ini, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).

Ayat di atas adalah ucapan Isa Al-Masih. Bila Dia bukan Tuhan, tentu Dia tidak akan mengatakan demikian.

Dan inilah pengakuan Kepala Pasukan yang pemimpin penyaliban Yesus setelah mereka selesai menyalibkan-Nya, “Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Injil, Rasul Besar Matius 27:54).

“Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Injil, Rasul Besar Yohanes 20:27-28).

Bila saudara membaca Alkitab dengan baik dan seksama, maka saudara akan banyak menemukan ayat yang menjelaskan ke-Tuhan-an Yesus. Maka, pengakuan kami akan ke-Tuhan-an Yesus bukanlah suatu kejahatan besar dihadapan-Nya seperti yang saudara katakan.
~
SO

Balas
gamaan
1 Maret 2012 9:26 am

*
Ayat yang menjelaskan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim Allah:

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu[630], maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan[631]. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang” (Qs:9:5).

“Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian hantarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui”
(Qs:9:6).

Balas
staff
2 Maret 2012 12:20 pm
Balasan ke  gamaan

~
Ar-Rahmani dan Ar-Rahim artinya Pengasih dan Penyayang. Sebagai Allah yang Pengasih dan Penyayang, patutkah Allah memerintahkan untuk mengepung, mengintai dan membunuh orang-orang yang tidak beriman pada-Nya?

Bukankah dalam hal ini seharusnya Allah memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat? Bukankah Muhammad sebagai nabi akhir zaman seharusnya memberi mereka keleluasan untuk mendengar kebenaran ajaran Allah?.

Perlu direnungkan, sebenarnya dalam hal ini Allah masihkah layak disebut Ar-Rahmani dan Ar-Rahim (Pengasih dan Penyayang)?.
~
SO

Balas
wikki
22 Juli 2012 3:44 pm

*
Walaupun saudara-saudara Muslim melihat ayat ini dengan jelas tapi tetap saja mereka menutup hatinya. Ini adalah faktor dari tertanamnya suatu ketakutan yang ditanamkan sejak kecil. Sehingga sampai dewasapun takut membantah ketidak-benaran ini. Mereka takut akan hukuman yang maha dahsyat seperti yang selalu ditanamkan sejak dari kecil.

Jadi otomatis akan membela Al-Quran dan Muhammad walaupun dalam hati nuraninya mengatakan bahwa ajaran ini ada yang menyimpang dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman saat ini.

Terimakasih Tuhan memberkati, katakanlah selalu kebenaran. Biarlah kebenaran itu membuka hati siapapun yang belum pernah mendengar dan melihat kebenaran itu.

Balas
staff
25 Juli 2012 2:42 am
Balasan ke  wikki

~
Saudara Wikki,

Kami ucapkan selamat bergabung di situs ini. Semoga saudara mendapat berkat dari setiap artikel-artikel yang ada di situs ini.

Terimakasih juga untuk penjelasan saudara di atas. Semoga menjadi pencerahan bagi setiap orang yang membacanya, sehingga mereka berani menyatakan kebenaran tidak menutupi kesalahan.
~
SO

Balas
a
29 Maret 2013 5:38 am

*
Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang baik yang bertaqwa dan patuh dan dilindungi serta diberkahi Tuhan, dan bukan manusia yang saling merugikan satu sama lain. Apapun agama seseorang, mari kita balas perbuatan baik mereka dengan kebaikan, dan perbuatan tidak baik mereka dengan memaafkan mereka. Tuhan tidak melarang kita melindungi diri. Mari kita berbuat baik karena perbuatan kita di dunia akan menjadi pertanggung-jawaban kita setelah mati nanti.

Semoga kita menjadi manusia yang dimuliakan dan dapat menggunakan akal pikiran kita untuk kebaikan, dan bijaksana dalam menarik kesimpulan.

Balas
staff
4 April 2013 1:32 pm
Balasan ke  a

~
Tentu setiap agama mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan hal yang baik. Tidak ada agama yang mengajarkan hal-hal yang tidak baik pada umatnya.

Tapi, setiap agama mempunyai motivasi yang berbeda tentang kebaikan. Ada yang memandangnya sebagai sarana untuk mendapat pahala dari Allah, agar mereka bisa masuk sorga. Walau sebenarnya hal itu tidaklah benar. Sebab, keselamatan sorgawi tidak tergantung pada berapa banyak amal yang kita lakukan.

Kitab Suci Allah menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).

Apakah tujuan anda berbuat baik? Apakah agar mendapat pahala atau sebagai ungkapan syukur anda atas kebaikan Tuhan yang sudah anda terima?
~
SO

Balas
leon
30 April 2013 9:45 am

*
Yesus is the best.

Kepada admin, tetap semangat ya. Semoga menjadi berkat bagi setiap pengunjung.

Balas
staff
1 Mei 2013 9:40 am
Balasan ke  leon

~
Saudara Leon,

Terimakasih untuk apresiasi yang sudah saudara berikan terhadap situs kami. Semoga konten-konten yang kami sajikan di situs ini, dapat memberkati saudara juga.
~
SO

Balas
siahaan
4 Mei 2013 10:15 pm

*
Puji syukur kepada Tuhan. Dengan situs ini saya banyak mendapatkan pengajaran yang lebih mendalam lagi dalam diri Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat manusia. Terimakasih buat staff IDI yang telah membuat situs ini. Semoga dengan situs ini banyak umat yang mendapatkan keselamatan dari Yesus kristus, dan semoga pengurus situs IDI ini diberkati Tuhan Yesus. Terimakasih, Allah Bapa, terimakasih Yesus Kristus. Terimakasih Roh Kudus. Tuhan memberkati.

Balas
staff
6 Mei 2013 7:44 am
Balasan ke  siahaan

~
Saudara Siahaan,

Terimakasih untuk doa saudara, juga apresiasi yang sudah saudara berikan terhadap situs kami. Kami senang bila ternyata situs kami dapat memberkati dan menguatkan iman saudara terhadap Tuhan Yesus Kristus.

Kiranya Tuhan juga memberkati saudara.
~
SO

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • 4 Perbedaan Al-Quran dan Injil yang Terbesar
  • Benarkah Ada Kutipan Dari "Injil Palsu" Dalam Al-Quran
  • Mengapa Al-Quran Sebagai Kitab Penyempurna Mendukung Injil?
  • Cara Terbaik Muslim Beriman Kepada Kitab Taurat, Zabur dan…
  • Mengapa Peranan Air Dalam Al-Quran dan Kitab Allah Penting?

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz