• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Mukmin Bertanya: Dapatkah Seseorang Menanggung Dosa Orang Lain?

Isa Dan Islam > Media > Infographic > Kepercayaan Orang Islam > Mukmin Bertanya: Dapatkah Seseorang Menanggung Dosa Orang Lain?
3 Februari 2020 | 68 Komentar

“Dapatkah seseorang menanggung dosa orang lain?” Bila pertanyaan ini ditujukan kepada Anda, mungkin Anda akan berkata, “itu adalah pertanyaan konyol! Bagaimana mungkin seseorang menanggung dosa orang lain?”

Anda tidak sepenuhnya salah. Jelas, seorang berdosa mustahil dapat menanggung dosa orang lain. Tapi, bagaimana bila “orang” tersebut seorang yang suci? Jelas, dia dapat menanggung dosa orang lain, bukan?

Dengan mempelajari artikel berikut, akan menolong Anda menemukan jawaban di atas, “dapatkah seseorang menanggung dosa orang lain?”


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Menurut Saudara, apakah berat semua dosa adalah sama? Dan, dengan cara apakah kita dapat terlepas dari hukuman dosa itu?
  2. Adakah kumungkinan bahwa seseorang dapat menanggung dosa orang lain? Jelaskan pendapat Saudara!
  3. Menurut Saudara, adakah nabi yang tidak pernah berdosa dan tidak perlu meminta ampunan dari Allah? Jelaskan alasannya!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Apakah Semua Manusia Termasuk Nabi Islam Berdosa?
  2. Bagaimana Nasib Islam Dan Kristen Yang Berdosa Sama?
  3. Dapatkah Isa Al-masih Menanggung Dosa Manusia?
  4. Dapatkah Seseorang Menanggung Dosa Orang Lain?
  5. Apakah Isa Al-Masih Atau Perbuatan Baik Menghapus Dosa?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718
Kategori: Infographic, Kepercayaan Orang Islam

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

68 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
JesusNotDead
4 Februari 2020 7:44 am

~
Oleh Karena itu Allah membuka pintu taubat seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang ingin bertobat. Maka terhapuslah dosa. Besok hari Sang Hamba berdosa lagi, maka bertobat lagi, dan diampunilah dosanya oleh Allah, begitulah seterusnya kehidupan manusia yang lemah lalai dan alpa.

Maka beruntunglah mereka yang menahan diri dari melakukan dosa dengan beribadah kepada Allah. Maka rugi pula siapa yang belum mau bertobat, tidak berdaya oleh dosanya. Mari kita sama-sama bertobat, semoga Allah mengampuni dosa kita.

Yesus tidak mampu mengampunkan dosa karena dia manusia, dia biasa bukan Tuhan. Rasulullah adalah maksum tidak ada dosa, contoh teladan bagi semua manusia. Semoga admin mendapat hidayah Allah.

Balas
Rahel
7 Februari 2020 9:46 pm

JesusNotDead,

Untuk saudara mengerti, salah satu gelar Isa atau Yesus, adalah Anak Manusia. Coba saudara jelaskan darimana saudara tahu bahwa Yesus tidak dapat mengampuni dosa?lihat Lukas 5:24, dan baca juga Lukas 5:17-26 agar mengerti bahwa Ia sudah menyatakan hal ini. Lukas 5:24 “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” –berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu–:Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!’,…”

Mengenai Nabi saudara, bagaimana saudara yakin bahwa Nabi saudara tidak berdosa? Semoga dapat menjadi bahan renungan saudara.Tuhan memberkati.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
15 Februari 2020 1:21 pm
Balasan ke  Rahel

~
Saudara Rahel,

Kami sependapat dengan anda, manusia hanya tahu makna pengampunan secara manusiawi, lupa makna pengampunan ilahi dalam Injil. Pengampunan ilahi adalah Isa Al-Masih menanggung dan menebus pelanggaran yang telah diperbuat Adam dan manusia. Bukankah jika penanggung membayar lebih besar dari tuntutan maka tuntutan lunas? Itulah besarnya Kasih Allah.
`
Injil, Surat Dua Korintus 5:21 “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Sebuah perenungan baru bagi kita yang hidup dalam dosa dan kefanaan.
~
Jamal

Balas
Yoga
8 Februari 2020 6:32 am

~
1.Menginginkan terlepas dari hukuman dosa sama saja tidak bertanggungjawab atas dirinya dihadapan Allah swt Tuhan semesta alam.Terampuninya kesalahan dikarenakan keterdesakan sebagaimana para nabi tentu berbeda dengan kita manusia biasa. Kita muslim punya adab terhadap para utusan Allah. Kita diampuni dosa karena bujuk rayu setan, sedangkan tidak terampuni karena sudah niat untuk memburukkan kehidupan.
2.Menanggung dosa anak kecil yaitu orangtua, sedangkan ketika mencapai akil baligh dibebankan pada diri sendiri.
3.Semua nabi meminta ampun kepada Allah karena sifat rendah hati serta sebagai tauladan umat untuk senantiasa bertobat.

Balas
Yoga
9 Februari 2020 10:27 pm

~
1.Beratnya dosa berbeda-beda berdasarkan jenis dan niat seseorang. Hukuman atas dosa berlaku bagi dosa yang tak pantas diampuni yang sudah pasti Allah lebih tahu. Seperti anak anda berbuat salah tentu ada ampunan serta ganjaran dari anda sendiri atau orang lain.
2.Kemungkinan ada yaitu orangtua yang punya anak masih kecil. Syariat telah mengatur orang tuanya untuk mendidik anak agar tekun melaksanakan sholat tapi orang tua tersebut abai.
3.Seorang nabi berbuat salah kemudian meminta ampunan karena nabi merupakan jabatan pelayan Allah serta utusan. Itu bukan berarti nabi menyimpang dari ajaran Allah. Itulah perbedaan nabi dengan kita sebagai manusia tanpa jabatan nabi.

Balas
JesusNotDead
10 Februari 2020 9:25 am

~
Rahel,

Yang jelas dapat mengampuni dosa kita dalah Tuhan semesta alam. Sedangkan Yesus bukan Tuhan. Itu sudah cukup menolak bahawa Yesus tidak mampu mengampuni dosa manusia. Jika saudara klaim nabi Muslim berdosa, mohon nyatakan apakah dosa nabi kami? Jika tidak ada, maka itu hanya asumsi saudara saja. Bahkan kami mengakui nabi dan rasul yang lain juga tidak berdosa. Adapun nabi Adam yang berdosa namun beliau telah memohon ampun dan dosanya dihapuskan. Maka beliau juga dianggap tidak berdosa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
12 Februari 2020 5:49 am
Balasan ke  JesusNotDead

~
Saudara NotDead,

Kami menghargai klaim dan pendapat saudara. Sekalipun itu hanya asumsi semata. Ada baiknya bila kita menelusuri riwayat Isa Al-Masih di Injil dan nabi saudara. Jelas, Isa Al-Masih dapat mengampuni dosa manusia (Injil, Rasul Besar Matius 9:1-6). Ini menandakan bahwa Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk menanggung dosa manusia.

Amat berbeda dengan nabi saudara. Al-Quran dalam surah Muhammad menyatakan, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal” (Qs 47:19). Bukankah ini menandakan nabi saudara berdosa? Bila Allah SWT telah menyatakan nabi saudara berdosa, mengapa saudara menyatakan nabi saudara tidak berdosa? Adakah bukti bahwa nabi saudara tidak berdosa? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
JesusNotDead
14 Februari 2020 7:28 am

Solihin,

Sekalipun hanya sebagai asumsi, Yesus tidak dapat mengampuni dosa manusia karena Yesus bukan Tuhan. Buktikan Yesus mengaku Tuhan baru kemudian anda mengatakan dia menghapus dosa anda. Manusia menghapus dosa manusia? Ini lucu.

Apa dosa Nabi Muhammad? Mohon nyatakan. Jika anda dapat nyatakan dosa Baginda, maka itu hanya asumsi anda semata. Bukankah pintu tobat selalu terbuka bagi mereka yang ingin bertobat? Apakah bertobat masih dihitung berdosa? Apakah sudah minta maaf masih dikira bersalah? Mohon pendapat anda.

Balas
Rahel
16 Februari 2020 8:48 pm

~
JesusNotDead,

Qs 48:2, “Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus.” Apakah nabi saudara tidak pernah berdosa dan bahkan dosa yang akan datang? Apakah benar Allah menghendaki, “Hai nabi, dosamu sekarang Aku ampuni, berbuatlah dosa kembali dan Aku akan tetap memberikanmu pengampunan?”

Allah mengijinkan dia berbuat dosa kembali? Allah yang menyatakan hal ini? Bahkan Adam diusir dari surga yang karena hanya memakan buah dari pohon terlarang. Baca Qs 2:36, Allah tidak menghendaki dosa walaupun hanya setitikpun. Harap saudara merenungkannya kembali. GBU.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
17 Februari 2020 8:47 pm
Balasan ke  Rahel

~
Saudara Rahel,

Saudara memberikan pertanyaan yang baik sekali. Membawa pemikiran rekan-rekan Muslim kepada kenyataan dan fakta yang ada akan menolong mereka mengetahui kebenaran sesungguhnya. Kita mengetahui bahwa hanya Allah yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka, bukan manusia. Itu sebabnya, manusia tidak mungkin dapat menanggung dosa manusia lainnya. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
john
17 Februari 2020 7:45 pm

~
Sdr. Not Dead,

Allah orang Kristen Esa/Satu, satu yang echad, ahad bukan wahid/satu mutlak. Allah satu ada dalam tiga pribadi (Bapa, Anak, Roh Kudus). Allah sendiri yang bicara kalau Dia satu ada dalam tiga pribadi, apa kita punya hak protes, Dia mahakuasa, sangat bisa demikian.

Ayat pertama di Alkitab (Kej 1:1), kata Allah/ELOHIM (Ibrani), akhiran im jamak. Ayat 26 Allah memakai kata Kita dua kali dan mereka. Yesus itu Tuhan/Firman pencipta, menjadi manusia (Yoh 1:14). Kata menjadi berinkarnasi, keilahian tidak berubah, hanya menambah tubuh jasmaninya, maka Yesus 100 % Ilahi 100% manusia, sehingga Dia sanggup menghapus dosa. Selama di dunia bertumbuh, makan, minum dsbnya, sepenuhnya memakai kemanusiaannya (Filipi 2:6).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
18 Februari 2020 6:12 am
Balasan ke  john

~
Saudara John,

Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Allah telah nuzul ke dunia dan menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Tentu tidak ada seorang pun yang sanggup menanggung dosa orang lain, kecuali Allah. Ini menjelaskan bahwa setiap orang perlu datang pada Isa Al-Masih untuk mendapatkan pengampunan dosa. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
JesusNotDead
18 Februari 2020 9:23 am

John, Rahel,

Apapun klaim kalian, Allah itu satu. Ketuhanan Yesus? Bagi kami umat islam tetap saja Yesus itu seorang manusia biasa. Perbedaan Yesus dengan manusia yang lain adalah dia merupakan utusan Allah, seorang nabi dan rasul. Tidak lebih.

Kenapa Islam tidak percaya Yesus Tuhan? Karena Yesus sendiri tidak pernah mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kalian sendirilah yang mengangkat Yesus sebagai Tuhan. Sebagai manusia bodoh, kerdil, lalai, alpa, lemah dan tidak tahu apa-apa, ketika kita dilahirkan di dunia tentu terus mencari siapa Tuhan. Lebih hina lagi bila manusia yang lemah itu sendiri yang mengangkat manusia lain menjadi Tuhan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
29 Februari 2020 4:23 pm
Balasan ke  JesusNotDead

~
Saudara Jesus NotDead,

Jika nabi penuh mujizat apa perbedaan Isa dari nabi lain? Bersyukur kepada Isa, walaupun beliau menolong orang lemah, memulihkan yang cacat, mengerjakan banyak mujizat, namun beliau tabah menerima penolakan dan penyangkalan orang Yahudi.

Injil, Kitab Ibrani 9:28 “…demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang…” Inilah Isa Al-Masih yang luarbiasa, satu-satunya yang telah menanggung dosa orang lain.

Injil, Kitab Roma 10:9 “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.”

Isa Al-Masih juga telah menanggung dosa saudara. Anda mau diselamatkan?
~
Jamal

Balas
JesusNotDead
19 Februari 2020 7:34 am

~
Dalam bahasa apa pun, satu tetap satu, itu tidak lebih dari bilangan satu. Dicampur dua atau tiga maka bukan satu lagi namanya. Allah itu satu. Allah itu Esa. Karena kalian mengatakan dia Esa tapi ada tiga peribadi, jelas wujud Esa milik Yesus bertolak belakang.

Lebih lagi Yesus manusia yang turun sebagai nabi, tidak pernah mengaku Tuhan. Tapi kalian sembah dan mengangkatnya sebagai Tuhan. Kemudian mengatakan Esa. Ini jelas sekedar asumsi kalangan Kristen saja. Kenapa tidak satu?

Islam jelas mengatakan Allah itu Esa. Allah mengaku dirinya adalah Tuhan yang Esa.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
29 Februari 2020 4:46 pm
Balasan ke  JesusNotDead

~
Saudara JesusNotDead,

Anda boleh percaya, kami tidak memutarbalikkan fakta. Kami berharap saudara juga demikian.

Injil, Kitab Yakobus 2:19 ”Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” Bagaimana anda menanggapi ayat tersebut?

Kebutuhan saudara dan saya yang berdialog sebenarnya keselamatan, bila selesai kelak dari dunia yang fana. Tanpa mengurangi penghargaan akan usaha manusia, mengapa Kasih Allah yang jauh lebih besar dan maha sanggup anda abaikan? Bukankah disini butuh percaya? Mohon pencerahan.
~
Jamal

Balas
Rahel
19 Februari 2020 8:47 pm

~
JesusNotDead,

Mohon saudara fokus dan Jangan berbelit-belit dengan pernyataan saudara. Apakah Yesus dapat mengampuni dosa sudah dijawab. sebenarnya masih lebih banyak yang dijelaskan pada Alkitab, silahkan baca, tertulis di Alkitab artinya saya tidak berasumsi.

Apakah Muhamad berdosa sudah dijawab. Ada dalam Al Quran, saya juga tidak berasumsi pribadi. Apabila seperti yang anda kira dosanya dinyatakan telah diampuni, bahkan diramalkan akan berdosa di kemudian hari, benar atau tidak?

Coba jawab pertanyaan saya, kemana pastinya Nabi Islam pergi setelah Ia mati? Mohon dijawab tidak dengan asumsi pribadi. Kirannya saudara dpat merenungkan ini kembali. Tuhan memberkati. Terimakasih.

Balas
john
20 Februari 2020 10:19 pm

~
Sdr Not Dead,

Memahami ayat Alkitab harus tahu konteksnya, beda cara memahami ayat Al-Quran. Kenapa Yesus tidak secara tegas dan terbuka menyatakan ketuhanan-Nya? (rahasia mesianik), menunggu waktu-Nya, Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari (Mrk 8:31).

Saat waktu kematian dan kenaikan-Nya sudah dekat Yesus berangkat langsung ke Yerusalem (Luk 9:51), dan saat diadili di hadapan Mahkamah Agama saat itulah Dia menyatakan dirinya sebagai TUHAN/MESIAS secara terbuka: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan yang maha kuasa dan datang di tengah awan awan di langit” (Mrk 8:3).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Februari 2020 5:46 am
Balasan ke  john

~
Saudara John,

Tepat sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa memahami Alkitab harus mengetahui konteksnya. Bila mencermati Alkitab secara menyeluruh, maka kita menemukan bahwa Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk mengampuni dosa. Ini adalah bentuk pengorbanan Isa Al-Masih untuk menanggung dosa manusia. Terima kasih.
~
Solihin

Balas
JesusNotDead
21 Februari 2020 9:21 am

~
Rahel,

Saya menjawab seperti yang kita diskusi. Tidak berbelit. Soalnya dimana logika anda ketika Jesus mampu mengampuni dosa manusia sedangkan dia bukan Tuhan? Buktinya Yesus tidak pernah klaim beliau adalah Tuhan. Apakah seorang manusia dapat mengampunkan dosa manusia? Muhammad adalah maksum tidak berdosa. Al-Quran juga tidak mengatakan baginda berdosa. Jelas ini hanya asumsi saudara. Mohon jawab, sekiranya baginda berdosa, mohon nyatakan apakah dosa Muhammad?

Al-Quran menjelaskan bahwa orang beriman pasti masuk syurga, dan yang paling beriman antara kami adalah baginda rasul. Sudah tentu baginda di dalam syurga. Sekarang soalan saya, nyatakan beza makhluk dan pencipta.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Februari 2020 5:51 am
Balasan ke  JesusNotDead

~
Saudara NotDead,

Menarik sekali pendapat saudara. Justru ketika Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa manusia, maka hal ini perlu dipikirkan lebih lanjut. Sebab tidak mungkin manusia dapat mengampuni dosa manusia, kecuali Allah. Bukankah saudara telah menyatakan bahwa manusia tidak mungkin dapat mengampuni dosa manusia? Dengan demikian, bila Isa Al-Masih berkuasa mengampuni dosa manusia, maka siapa Isa Al-Masih sesungguhnya, Allah atau manusia? Mengapa?

Oh ya, nabi saudara adalah manusia berdosa. Maksum adalah konsep teologi yang dibuat Islam. Tetapi fakta yang ditunjukkan oleh Al-Quran bahwa nabi saudara berdosa (Qs 47:19). Kami bertanya kepada saudara. Bila nabi saudara tidak berdosa, mengapa Allah SWT menyuruh nabi saudara meminta ampun? Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ
22 Februari 2020 6:50 pm

~
Di Islam batu aswad dapat menanggung dosa orang: HR.Tirmidzi,803 dan menghapus dosa orang: HR.Tirmidzi,882. Selain itu:

1. Orang kafir dapat menanggung dosa orang Islam: Ǫs 29:12-13
2. Orang sombong dapat menanggung dosa orang yang disesatkannya: Ǫs 16:25
3. Orang Nasrani dan Yahudi dapat menanggung dosa orang Islam: HR.Muslim,4969, HR.Muslim,4971, HR.Ahmαd,18739, HR.Ahmαd,18666
4. Pemeluk agama lain dapat menanggung dosa orang Islam: HR.Ahmαd,18839, HR.Ahmαd,18844
5. Ayah dan ibu Muhammad menebus dosa Sα’αd bin Mαlik: HR.Bukhαri,3753
6. Ayah dan Ibu ummu haram binti milhan menebus muhammad: HR.Ahmαd,25790
7. Seorang budak yang dimerdekakan menanggung dosa orang yang memerdekakannya HR.Ahmαd,17368

Dari dalil tersebut di atas dengan tegas membantah koar pada: Ǫs 2:123, Ǫs 29:12, Ǫs 6:164, Ǫs 17:15, Ǫs 35:18, Ǫs 39:7, Ǫs 53:38. Kontradiksi dalam Al-Quran, mana yang benar? Paling jawabnya: wallahu’alam bishawab. Betul tidak IDI?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
24 Februari 2020 5:53 am
Balasan ke  ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ

~
Saudara Biangkala,

Memang benar bahwa rekan-rekan Muslim akan mengalami kebingungan saat ditanya mengenai hal tersebut. Sesungguhnya kebingungan tersebut membawa konsekuensi logis terhadap eksistensi Allah SWT. Kami berharap saudara-saudara di forum ini dapat memikirkan Allah SWT secara kritis.
~
Solihin

Balas
Rahel
24 Februari 2020 2:22 pm

~
JesusNotDead,

Agar anda fokus saya bantu jabarkan komentar anda. Pernyataan pertama anda: “Yesus tidak mampu mengampunkan dosa karena dia manusia biasa, dia bukan Tuhan.”
Tanggapan saya Lukas 5:24. Harap dibaca komentar saya sebelum ini selengkapnya, Saya sertakan juga ayat Alkitab ssebagai referensi saya, terbukti dan bukan asumsi.

Pernyaatan kedua anda: “Rasulullah adalah maksum tidak ada dosa, contoh teladan bagi semua manusia. Semoga admin mendapat hidayah Allah.”
Tanggapan saya Qs 48:2 (beserta penjelasan dan referensi tambahan ayat Al Quran lain, silahkan dibaca kembali.

Apakah saudara serius dan bukan hanya debat kusir? Saya ulangi kembali pertanyaan saya, harap diperhatikan karena ini sangat penting. Adakah Al Quran membuktikan secara tertulis, Muhammad yang telah mati sekarang berada di surga? Tuhan memberkati penelusuran saudara.

Balas
Rahel
24 Februari 2020 6:59 pm

~
Biangkala,

Maka dari itu, atas semua yang saudara terangkan tersebut, malah-malah, malahan semakin, makin semakin membuat bingung, apakah dosa saya diampuni, apakah bisa dosa ditangguhkan orang lain, apakah jiwa saya selamat, dan sebagainya. Inilah yang menjadi pergoncangan hati, pergumulan kita. Jika saya tidak salah tangkap, anda baru saja menyampaikan bahwa Quran membingungkan. Makna dosa terhapuskan seperti apa? Dalam artian tidak saklek, sabda Quran tidak memiliki otoritas power yang menjamin kita selamat, maaf, menegaskan apa benar Allah menyatakan semua ini?

Berbeda dengan kalimat berikut: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (full power dengan kata-kata yang sangat padat).

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
27 Februari 2020 5:07 am
Balasan ke  Rahel

~
Saudara Rahel,

Memang benar yang disampaikan oleh saudara bahwa Al-Quran tidak memberikan informasi yang meyakinkan tentang keselamatan manusia di akhirat, kecuali kematian di neraka yang bersifat pasti. Ini menjelaskan bahwa Al-Quran tidak memberikan kepastian keselamatan kepada manusia. Hanya Isa Al-Masih yang dapat memberikan kepastian masuk sorga kepada manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16; 14:6; Rasul Lukas 23:39-43). Terima kasih.
~
Solihin

Balas
JesusNotDead
25 Februari 2020 10:46 am

~
Solihin,

Benar, manusia tidak dapat mengampunkan dosa manusia. Jika Jesus bisa mengampunkan dosa manusia maka beliau adalah Tuhan. Ternyata ketuhanan Jesus bukan pengakuan dari dirinya, bahkan beliau diangkat menjadi Tuhan oleh manusia. Hanya Allah yang berhak mengampunkan dosa manusia dan Allah sendiri mengaku diriNya Tuhan.

Nabi adalah manusia suci dan tidak berdosa. Mohon jawaban aapakah dosa baginda? Jika baginda berdosa sudah tentu kaum Quraisy ketika itu mengeji baginda dengan dosanya. Ternyata tidak ada satu buktipun yang baginda berdosa. Itu cuma sekadar asumsi Kristen saja. Oh ya, soalan saya kapan jawabnya? Apakah perbezaan antara makhluk dan pencipta?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
27 Februari 2020 5:12 am
Balasan ke  JesusNotDead

~
Saudara NotDead,

Tentu saudara mengetahui perbedaan antara mahluk dan pencipta. Kami berpendapat bahwa pertanyaan itu telah diketahui oleh saudara sehingga kami tidak perlu memberikan jawaban mengenai hal itu. Tetapi mengenai dosa nabi saudara, maka saudara dapat memeriksa Hadits Shahih Bukhari 59:512 bahwa nabi saudara membunuh para pria yang melawan, membantai anak-anak dan mengumpulkan para wanita menjadi tawanan.

Kami telah menjawab pertanyaan saudara. Bagaimana dengan pertanyaan kami? Kami bertanya kepada saudara. Bila nabi saudara tidak berdosa, mengapa Allah SWT menyuruh nabi saudara meminta ampun? Kami berharap saudara mampu menjawab pertanyaan ini sebab saudara tidak pernah mampu menjawab pertanyaan kami sebelumnya. Mohon pencerahan.
~
Solihin

Balas
Rahel
27 Februari 2020 11:56 am

~
JesusNotDead,

Silakan baca Injil, Yohanes, Matius, Markus, Lukas, sudut pandang 4 penulis menjadi satu kesatuan, bukan dari satu orang yang berbicara, tapi kesaksian empat orang. Baca dengan seksama 4 Injil tersebut, bahkan ada pengakuan Yesus adalah Tuhan, karena anda belum membaca Injil, maka dari itu percuma menjelaskan pada anda, anda hanya mengikuti perkataan Dr Naik bahwa “dalam Alkitab Yesus tidak mengatakan dirinya Tuhan”. Coba anda kritis.

Jika nabi anda pasti berada di surga berarti nabi saudara tidak berdosa, dan benar-benar dosanya telah diampuni. Sesederhana ini. Ingat Allah tidak menghendaki dosa setitikpun ketika kita di surga. Qs 2:36 inilah pembuktiannya. Mana ayat pembelaan tentang ini?

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
28 Februari 2020 6:08 pm
Balasan ke  Rahel

~
Saudara Rahel,

Saudara menyampaikan logika yang tepat. Bila nabi Islam masuk sorga, maka nabi Islam tidak berdosa. Faktanya, Al-Quran memberikan pernyataan bahwa nabi Islam pun berdosa (Qs 47:19). Dengan demikian, tidak ada alasan bagi Muslim untuk menafikan pernyataan Al-Quran, bukan? Terima kasih.
~
Solihin

Balas
JesusNotDead
28 Februari 2020 8:52 am

~
Solihin,

Saya berharap anda tidak mengutip hadis dhoif apa lagi palsu untuk keuntungan saudara. Itu hina dan jijik. Jika anda menghadap sang raja, tanpa ada salah apapun pada sang raja, anda pasti akan memuliakan sang raja dengan permohonan ampun. Ampun tuanku beribu ampun. Inilah adab. Nabi Muhammad beristighfar kerana dekatnya baginda kepada Allah bukan kerana baginda berdosa. Ketika idul fitri, kami Muslim saling meminta maaf walaupun kepada yang tidak berbuat salah. Ini adab yang indah. Kristien tidak mengajarkan adab ini.

Oh ya, soalan saya perbezaan antara makhluk dan Tuhan belum dijawab? Tampaknya ini soalan mudah namun sukar untuk anda menjawabnya.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Maret 2020 9:15 pm
Balasan ke  JesusNotDead

~
Saudara NotDead,

Kami berharap saudara membaca secara cermat tulisan kami sebelumnya. Kami mengutip Hadits Shahih Bukhari, bukan hadits dhoif. Bila saudara menganggap Hadits Shahih Bukhari adalah dhoif, maka manakah hadits yang shahih? Faktanya, nabi saudara memerintahkan untuk membunuh. Bahkan Al-Quran menyatakan bahwa nabi saudara mengajarkan untuk memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari (Qs 8:12). Pertanyaannya, bila nabi saudara tidak berdosa, mengapa Allah SWT menyuruh nabi saudara meminta ampun? Pertanyaan ini belum terjawab. Lalu, mengapa nabi saudara mengajarkan untuk memenggal kepala? Mohon pencerahan.

Mengenai pertanyaan saudara. Memang benar sekali bahwa pertanyaan saudara amat mudah. Itu sebabnya, kami yakin saudara telah tahu jawabannya. Kami bertanya kepada saudara. Apa saudara tidak tahu perbedaan makhluk dan Tuhan? Bagaimana saudara?
~
Solihin

Balas
john
29 Februari 2020 5:57 pm

~
Sdr Not Dead,

Tak terbantahkannya Qs 4:157 Yesus diserupakan berasal dari cerita fiksi, dan bukti-bukti sejarah; kesamaan pendapat cendikiawan pengkritik Kristen dan Cendekiawan Muslim Reza Aslam; semua percaya Yesus benar-benar mati disalib. Ada muslim ngeyel dengan teori pingsan (termasuk sdr) Yesus pingsan, berhasil meloloskan diri, kuburnya kosong.

Faktanya tidak pernah ada yg anhidup dihukum salib/hukuman mati. Jemat Kristen mula-mula, ada yang mendengar Yesus berkata Dia Tuhan. Tanpa kitab, semua percaya Yesus mati, bangkit dan Dia Tuhan. Sampai abad 3 mengalami penyiksaan, rela mati, menolak menyembah kaisar. Ini bukti, fakta Sejarah. Yesus membuktikan Dia akan bangkit, dan terbukti, Yesus itu Tuhan.

Balas
Admin
Staff Isa dan Islam
1 Maret 2020 9:19 pm
Balasan ke  john

~
Saudara John,

Isa Al-Masih mati untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Itu sebabnya, tidak ada seorang pun yang sanggup menyelamatkan dan menanggung dosa manusia, selain Isa Al-Masih. Kami berharap saudara-saudara di forum ini berani mempelajari Isa Al-Masih dari Injil secara menyeluruh. Terima kasih.
~
Solihin

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • Muslim Bertanya: “Mengapa Orang Ingin Membunuh Isa…
  • Qurban Sejati Bagi Mukmin
  • 5 Alasan Mukmin dan Nasrani Wajib Mengutamakan Isa Al-Masih
  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • 3 Alasan Seorang Mukmin Menjadi Pengikut Isa Al-Masih

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz