• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Ulasan Berita Agama > Video Porno – Ajaran Islam dan Nasrani

Video Porno – Ajaran Islam dan Nasrani

18 Juni 2010 oleh Web Administrator 40 Komentar

PornographySepasang selebritis Indonesia kembali diterpa musibah karena telah beredar video porno yang disinyalir dilakoni mereka berdua, banyak masyarakat yang menghujat namun banyak juga yang memberi empati walaupun belum pasti apakah itu benar mereka.

Siapapun yang menjadi pelakunya, yang jelas hal itu sangat melanggar norma-norma agama. Juga melanggar undang-undang di Indonesia. Dan Tuhan sangat membenci perbuatan tersebut. Di dalam hal ini baik orang Islam maupun orang Kristen sangat setuju. Bagaimanakah hubungan antara video porno dan ajaran Islam?

 Apa kata Alkitab tentang zinah

Alkitab sangat keras memberikan aturan tentang perilaku seks menyimpang. Injil Matius 5:27 mengatakan “jangan berzinah”. Bahkan lebih dari itu pada ayat berikutnya dengan tegas lagi Isa Al-Masih menekankan: “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil Matius 5:28). Seorang lelaki yang menginginkan perempuan hanya di dalam hatinyapun telah dianggap berzinah. Apalagi mereka yang dengan sengaja melakukannya.

Perbuatan seks bebas, baik yang ketahuan maupun yang tidak ketahuan, merupakan dosa besar. Anehnya, terkadang orang yang taat beragama melakukan kejahatannya secara tersembunyi, dan berpikir itu bukan suatu masalah karena tidak ada yang mengetahui, akibatnya mereka tidak malu dan enggan bertobat. Mereka acuh-tak-acuh. Mereka tidak menyadari bahwa semuanya dilihat Allah dan sama seperti video porno, hal itu merupakan dosa besar. “Upah dosa ialah maut” (Injil Surat Roma 6:23).

Keselamatan dan pelepasan dosa dalam Isa Al-Masih

Tujuan Isa Al-Masih mati di kayu salib adalah untuk menebus jiwa-jiwa seperti mereka ini. Yang terikat dengan dosa seks bebas dan memerlukan pelepasan. Karena sebesar apapun amal ibadahnya tidak akan dapat menyucikan dirinya, semua itu adalah sia-sia!. Keselamatan dan pelepasan hanya ada dalam diri Isa Al-Masih. DarahNya yang akan menyucikan mereka dan melayakkan mereka untuk mendapatkan Keselamatan. Ayat Allah ini menjelaskan bahwa pelepasan akan terjadi karena kasih karunia Allah dan bukan oleh usaha mereka. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8)

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Video Porno dan Ajaran Agama Islam” ini, silakan menghubungi kami dengan cara atau SMS ke: 0812-8100-0718 klik link ini.

 

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Ulasan Berita Agama

Reader Interactions

Comments

  1. zully mengatakan

    28 Juni 2010 pada 3:33 pm

    *
    Ya memang kita jangan terlalu mendzolimi orang lain dengan kata-kata yang kasar, kalau kita tidak tahu yang sebenarnya.

    Masalah video porno hanya mereka yang tahu hal yang sebenarnya. Biarlah hukum yang membuktikan. Saya setuju masalah berzinah banyak macamnya, maka kita harus berhati-hati, jangan sampai kita terseret ke lembah dosa.

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Juni 2010 pada 11:08 pm

      ~
      Tidak seorangpun yang sungguh menerima Firman Tuhan dapat membenarkan video seks porno. Namun kami setuju dengan Sdr. Zully bahwa kita belum tahu yang sebenarnya mengenai masalah ini. Namun tahu ataupun tidak tahu, seharusnya kita juga tidak mengucapkan kata-kata yang kasar.

      Staff Isa dan Islam ingin menekankan bahwa banyak pelanggaran hukum atau norma tentang seks dilakukan secara rahasia, kadang-kadang di rumah sendiri. Hal ini juga dilakukan oleh orang-orang beragama. Semua pelanggaran ini dilihat Allah dan sangat dibenci Allah. Janganlah kita menghujat selebritis ini namun kita juga terus melakukan secara rahasia hal-hal yang lebih jelek lagi.

      Isa Al-Masih melepaskan dan menyelamatkan orang-orang yang terikat oleh rantai-rantai dosa apapun termasuk dosa seks. Kiranya pembaca mempelajari secara mendalam di halaman-halaman pada situs ini mengenai “Keselamatan” yang kami maksud.
      ~
      SO

    • hehe mengatakan

      2 Juli 2010 pada 7:32 pm

      *
      Tujuan Isa Al-Masih mati di kayu salib adalah untuk menebus jiwa-jiwa seperti mereka ini, yang terikat dengan dosa seks bebas dan memerlukan pelepasan. Karena sebesar apapun amal ibadah seseorang, itu tidak akan dapat menyucikan dirinya. Semua itu adalah sia-sia.

      Keselamatan dan pelepasan hanya ada dalam diri Isa Al-Masih. Hanya darah-Nya yang mampu menyucikan mereka dan melayakkan mereka untuk mendapatkan keselamatan. Ayat Allah ini menjelaskan bahwa pelepasan akan terjadi karena kasih karunia Allah dan bukan oleh usaha mereka. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah” (Injil, Surat Efesus 2:8)

      Saya musykil. Kalau begitu halnya, maka kita boleh banyak berbuat dosa karena justru dosa kita sudah diampuni oleh Isa di tiang salib. Bukankah begitu?

    • staff mengatakan

      3 Juli 2010 pada 10:58 pm

      ~
      Seseorang yang telah diselamatkan dari dosa-dosa setelah sungguh-sungguh menerima pelepasan yang disediakan Isa Al-Masih, akan berusaha menghindari dosa-dosa karena:

      (1) Ia adalah “ciptaan baru.” Yang lama sudah berlalu. Yang baru datang. ( Injil, Surat II Korintus 5:17). Isa Al-Masih mengatakan bahwa orang ini “dilahirkan kembali,” atau dengan kata lain menjadi orang yang baru (Injil, Rasul Yohanes 3:3)

      (2) Roh Allah datang dan tinggal di dalam dia. Dengan demikian, ada kuasa baru untuk mengatasi kuasa dosa (Injil, Surat I Korintus 6:19)

      (3) Dia mempunyai motivasi baru. Karena ia menerima pelepasan akibat kasih Allah dan pengorbanan Isa Al-Masih, maka ia sekarang hidup dengan satu tujuan, yakni untuk hidup berkenan kepada Allah. (Injil, Surat I Tesalonika 4:1)

      Jika seseorang mempunyai sikap dan keinginan untuk terus berdosa sesudah mengaku menerima Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, jelas orang itu adalah pengikut Isa Al-Masih yang palsu.
      ~
      JG

  2. Muslim mengatakan

    31 Juli 2010 pada 12:08 pm

    *
    (1) Orang yang berzinah dalam hatinya dan berdosa dengan matanya, maka congkellah kedua matanya. Itu lebih baik.

    (2) Apakah ada umat Kristen yang dicongkel matanya sesuai dengan tuntutan Alkitab?

    (3) Maka tutuplah rambutmu (untuk perempuan). Bila tidak, pantaslah ia digunduli.

    (4) Apakah ada umat Kristen (wanita) yang rambutnya digunduli sesuai dengan tuntutan Alkitab?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Agustus 2010 pada 1:06 am

      ~
      (1) Pernahkah Sdr. Muslim berzinah dalam hati? Apakah Sdr. ingin agar mata Saudara dicungkil? Al-Fatihah menekankan rahmat. Masakan orang beragama dapat mendukung peristiwa pencungkilan mata?

      (2) Alkitab tidak pernah mengajar pencungkilan mata. Isa Al-Masih memakai gaya bahasa hiperbola, untuk menekankan pentingnya menjauhkan diri dari berzinah.

      (3) Isa Al-Masih mengatakan bahwa masalah ada pada laki-laki yang tidak dapat mengontrol dirinya, bukan dengan wanita. Sayang kaum perempuan diperbudak karena laki-laki tidak bisa menghindarkan diri dari pikiran seksual. Daripada berusaha mengontrol kaum perempuan, lebih baik kaum lelaki berfokus pada diri sendiri, pada keadaan hati sendiri.

      (4) Isa Al-Masih tidak pernah menuntut agar wanita Kristen digunduli.

      (5) Isa Al-Masih meminta agar baik kaum laki maupun kaum perempuan datang kepadanya. Ia akan memberikan kepada mereka hati yang baru. Ia mendorong kita untuk dilahirkan kembali, untuk menjadi orang baru. Lihatlah Injil, Rasul Besar Yohanes 3:3, 5.
      ~
      JG

  3. staff mengatakan

    3 Agustus 2010 pada 1:17 am

    *
    TOPIK URAIAN UNTUK COMMENT:

    …………………………………………………VIDEO PORNO

    Kami senang menerima comment yang langsung menyetujui dan/atau menantang intisari uraian di atas. Informasi yang memperkaya pengertian tentang topik di atas juga diterima dengan senang hati.

    Comment-comment lain yang tidak berhubungan langsung dengan topik di atas tidak bisa diterima. Di tempat ini kami ingin menjalankan satu diskusi mengenai topik di atas saja.
    ~
    SO

    Balas
  4. Yohanes mengatakan

    13 November 2010 pada 11:51 am

    *
    Perbuatan seks bebas, baik yang ketahuan maupun yang tidak ketahuan, merupakan dosa besar. Anehnya, terkadang orang yang taat beragama melakukan kejahatannya secara tersembunyi. Mereka berpikir itu bukan suatu masalah karena tidak ada yang mengetahui.

    Akibatnya mereka tidak malu dan enggan bertobat. Mereka acuh tak acuh. Mereka tidak menyadari bahwa semuanya dilihat Allah dan sama seperti video porno, hal itu merupakan dosa besar. “Upah dosa ialah maut” (Injil, Surat Roma 6:23).

    Adakah dosa besar dan kecil di hadapan Allah yang Maha Kudus?!

    Balas
    • staff mengatakan

      15 November 2010 pada 8:14 am

      ~
      Dosa besar atau kecil adalah sama-sama mendatangkan hukuman dari Allah. Dan “upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23)
      ~
      SO

  5. sepatu hitam mengatakan

    16 November 2010 pada 4:27 am

    *
    2) Alkitab tidak pernah mengajar pencungkilan mata. Isa Al-Masih memakai gaya bahasa hiperbola, untuk menekankan pentingnya menjauhkan diri dari berzinah. (#Staff Isa dan Islam 2010-08-03 08:06)

    Mengapa harus menggunakan hiperbola untuk menyadarkan seseorang serta menekankan sebuah hal yang krusial?

    Apakah di kepala Isa Al-Masih, umat-Nya dianggap seperti anak kecil yang jika mulai bandel ditakut-takuti? Atau itu cuma analisis anda saja, yang sudah 42 tahun mempelajari Alkitab, sejak umur 17 tahun?

    Balas
    • staff mengatakan

      25 November 2010 pada 2:52 am

      ~
      Sdr. Sepatu Hitam,

      Sebagai guru yang kreatif, saat mengajar Isa Al-Masih menggunakan berbagai metode dan gaya bahasa yang lazim pada masyarakat Semitik saat itu.

      Gaya bahasa hiperbola kita temukan saat Dia berbicara tentang perzinahan. Tujuannya supaya ajaran yang disampaikan betul-betul dipahami dan tidak disalah mengerti. Di sini Isa Al-Masih menekankan agar tubuh kita tidak digunakan untuk berbuat zinah, melainkan untuk memuliakan Allah. “Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh”(Injil, Surat 1 Korintus 6:13)
      ~
      SL

  6. putra Aceh mengatakan

    10 Desember 2010 pada 4:25 pm

    *
    Bagaimana dengan kasus perempuan yang ingin dirajam, lalu Isa bertanya bahwa siapa yang tidak pernah melakukan dosa.

    Bukankah hal ini merupakan pembenaran?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Desember 2010 pada 8:36 am

      ~
      Untuk lebih jelasnya, kami tuliskan di sini ayatnya untuk Saudara “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Injil Yohanes 8:7). Seterusnya Injil mencatat, tidak ada orang yang melempari wanita itu dengan batu. Lalu Isa Al-Masih berkata “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”.

      Kejadian di atas mengajarkan, tidak ada manusia yang layak menghukum orang lain atas dosa yang mereka lakukan, apa lagi membunuh atau merajam. Wanita itu memang telah melakukan dosa yang ‘mungkin’ tidak pernah kita lakukan, yaitu berzinah. Namun bukankah kita juga mempunyai dosa lain yang ‘mungkin’ tidak dilakukan oleh perempuan itu? Jika demikian, bukankah kita adalah sama seperti perempuan itu? Sama-sama berdosa.

      Manusia adalah lemah dan mudah jatuh dalam dosa. Manusia memerlukan Isa Al-Masih untuk memindahkan mereka dari kegelapan dosa kepada terang hidup, seperti yang dikatakan Isa Al-Masih kepada perempuan tersebut. “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Injil Yohanes 8:12).
      ~
      SO

  7. zaman mengatakan

    15 Desember 2010 pada 5:14 pm

    *
    Lalu, bagaimana menghadapi kebutuhan biologis kaum wanita yang jumlahnya tiga kali lipat dari kaum pria. Apakah dengan berzinah yang dilarang agama? Yang pasti adalah dengan menikah seperti yang telah disyariatkan oleh agama.

    Hanya agama Islam yang bisa menjawab keperluan itu, karena Islam memperbolehkan pria beristri 1,2,3, atau 4.

    Bila pria Kristen tidak boleh mempunyai isteri lebih dari satu, lalu bagaimana nasib wanita Kristen yang tidak mendapat pasangan. Apakah dengan zinah?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Januari 2011 pada 4:06 am

      ~
      Saudara boleh meneliti hasil sensus penduduk semua negara di dunia. Tidak ada negara yang jumlah wanitanya lebih banyak dari pria. Ini adalah dusta yang dikarang untuk menghalalkan poligami.

      Silahkan cek juga hasil sensus penduduk Indonesia yang terbaru: Kaum pria lebih banyak dari wanita, dan ini juga yang terjadi di semua negara.

      Di dunia ini, kaum pria lebih banyak 5% daripada kaum wanita.
      ~
      CA

  8. bram mengatakan

    22 Desember 2010 pada 4:47 pm

    *
    Kutipan “Lalu Isa Al-Masih berkata “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”. Kejadian di atas mengajarkan, tidak ada manusia yang layak menghukum orang lain atas dosa yang mereka lakukan.

    Jadi Isa Al Masih itu manusia, bukan Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Januari 2011 pada 11:46 am

      ~
      Hanya Tuhan yang berhak menghukum dosa. Hanya Tuhan pulalah yang berhak mengampuni dosa.

      Yang Isa Al-Masih lakukan dalam bagian Kitab Suci yang Saudara kutip adalah saat di mana Isa Al-Masih mengampuni dosa.

      Ini membuktikan bahwa Isa Al-masih adalah Tuhan, sebab hanya Tuhan yang berhak mengampuni dosa.
      ~
      CA

  9. irna rama mengatakan

    2 Maret 2011 pada 1:27 am

    *
    Hanya Tuhan yang berhak menghukum dan mengampuni dosa. Ini membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, sebab hanya Tuhan yang berhak mengampuni dosa.

    Sunggu lucu dan tidak masuk akal, mungkinkah karena Isa memaafkan wanita itu lalu bisa dibilang sebagai Tuhan?

    Berarti, kalau misalkan dikompleks ada yang mau dihukum seperti itu, tapi karena Pak RT bilang lepaskan dia, asalkan dia tidak mengulanginya lagi, berarti Pak RT juga bisa dibilang Tuhan dong, karena sudah mau memaafkan kelakuan warganya.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Maret 2011 pada 4:16 am

      ~
      Saudara Irna Rama, apakah Pak RT yang Saudara sebutkan juga berhak mengampuni orang yang melakukan kesalahan di RT tetangga yang bukan wilayahnya? Ataukah dia juga berhak mengampuni dosa orang yang bersalah terhadap Presiden?

      Saudara Irna Rama, kami merasa bahwa Saudara kurang mengikuti alur pembicaraan. Saudara Bram menyimpulkan bahwa Isa tidak menghukum dosa perempuan ini. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih bukan Tuhan, karena hanya Tuhan yang berhak menghukum dosa manusia.

      Oleh karena itu, kami menjawab beliau bahwa Tuhan bukan saja berhak menghukum dosa, melainkan juga hanya Dia yang berhak mengampuni dosa. Apakah sampai dengan kalimat ini, Saudara bisa mengerti alur pembicaraan kami?

      Apakah Saudara setuju bahwa hanya Tuhan yang berhak mengampuni dosa?

      Jikalau Saudara tidak setuju, maka Saudara seharusnya terlebih dahulu melakukan tanggapan kepada Saudara Bram, bahwa Saudara tidak setuju kalau hanya Tuhan yang berhak menghukum atau mengampuni dosa. Melainkan bahwa manusia juga berhak mengampuni dosa.
      ~
      CA

  10. eli cohen mengatakan

    2 Maret 2011 pada 11:53 pm

    *
    To sdri. Irna Rama:

    Benarkah pak RT itu mengampuni dosa?

    Semua orang beragama pasti sepakat pengampunan dosa hanya diberikan Tuhan. Perempuan yang berzinah itu telah melanggar Taurat. Isa berkata “jika ada diantara kalian yang tidak berbuat dosa hendaklah ia yang pertama melempar batu”, artinya manusia berdosa tidak berhak menghakimi dosa orang lain.

    Adakah Isa berbuat dosa? Mari kita bermain logika:

    Manusia (semua) berdosa. Allah tidak berdosa. Isa tidak berdosa. Bukankah Isa = Allah?

    Maka Ia yang tidak berdosa berhak mengampuni yang berdosa. Ia yang tidak berdosalah yang menetapkan standarnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Maret 2011 pada 4:30 am

      ~
      Injil, Markus 2:5, Ketika Isa melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”

      Injil, Lukas 5:20, Ketika Isa melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.”

      Injil, Lukas 7:48, Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”

      Isa Al-Masih berhak mengampuni dosa semua orang, di segala tempat. Isa Al-Masih juga berhak mengampuni dosa yang bukan dilakukan orang terhadap-Nya. Perempuan yang disebut Saudara Bram adalah perempuan yang terkenal karena dosanya. Dia bukan berdosa terhadap sesama manusia saja, tetapi juga berdosa terhadap Allah. Dan dicatat, Isa Al-Masih mengampuni dosa-dosanya.

      Mengampuni dosa juga berarti memberi kesempatan kepada kita manusia, untuk memulai suatu hidup yang baru lagi. Yakni suatu hidup yang selalu berusaha untuk hanya melakukan kebenaran dan menjauhi dosa.

      Saya percaya bahwa Saudara Irna Rama di atas, juga mengakui bahwa dirinya adalah orang berdosa bukan? Nanti di hari kiamat, Isa-Almasih akan datang lagi sebagai seorang Hakim yang adil. Saat itu jikalau Isa Al-Masih tidak mengampuni dosa Saudara, maka tujuan akhir Saudara hanyalah neraka.
      ~
      CA

Baca komentar lainnya:

1 2 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?

Artikel Yang Terhubung

  • Ajaran Agama Tentang LGBT Dan Prilakunya
  • Adakah Bom Di Gereja Solo Didukung Ajaran Agama?
  • Eggi Sudjana: Hanya Tuhan Islam Yang Esa, Bagaimana…
  • Cara Mukmin Dan Nasrani Mengatasi Ancaman Virus
  • Talak dan Pernikahan, Menurut Islam dan Kristen

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami