Sebagian umat Muslim melihat Al-Quran sebagai buku suci “keramat” yang mempunyai “kekuatan ghaib.” Di antara mereka ada yang menggunakan ayat Al-Quran sebagai jimat. Ayat ditulis di secarik kertas, lalu disimpan dalam dompet atau terlebih dahulu dibungkus dengan kain warna merah atau putih.
Ketika memegang Al-Quran ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Harus memegang dengan tangan kanan, dan tingginya sejajar dengan dada, tidak boleh lebih rendah dari dada. Akan lebih baik bila membawanya di atas kepala. Ketika menyimpan, tidak boleh diletakkan dibawah tumpukan buku lain. Al-Quran harus selalu diletakkan paling atas.
Gadis Penderita Down Syndrome Dituduh Menfitnah Al-Quran
Dari uraian di atas, kita dapat melihat bagaimana umat Muslim meninggikan Al-Quran. Sehingga tidak salah bila umat Muslim merasa seperti kebakaran jenggot ketika ada yang memperlakukan Al-Quran dengan tidak senonoh.
Itulah yang dialami oleh Rimsha, gadis belia Kristen di Pakistan yang menderita down syndrome, di mana dia memiliki usia mental di bawah usia fisiknya yang sebenarnya.Gadis malang itu harus meringkuk dalam penjara dengan pengamanan yang sangat ketat selama beberapa minggu. Dia dituduh telah menista agama karena membakar Al-Quran.
Rakyat Pakistan yang mayoritas Muslim, mengatakan Rimsha telah menghujat Islam dan dia harus dihukum. Di Pakistan, kasus penistaan agama Islam adalah kasus yang sangat sensitif dan kadang berujung kematian bagi pelakunya. Bagaimana jika ulama Islam menista agama?
Hasil Penyelidikan Aparat Pemerintah Pakistan
Untunglah keadilan berpihak pada gadis malang itu. Setelah menjalani masa tahanan, akhirnya tim penyidik setempat dapat membuktikan kebenarannya. Sebuah media merilis: Penghentian penyelidikan terhadap Rimsha semakin menguat dari sejumlah kelompok yang membelanya setelah beberapa hari sebelumnya Kepolisian Pakistan menangkap seorang imam karena dituduh meletakkan halaman Al-Quran yang terbakar ke dalam tas plastik milik gadis belasan tahun itu.
Ternyata apa yang dilakukan ulama tersebut semata-semata untuk menegakkan agama Islam, sebagaimana pengakuannya, “Kalian tahu bahwa hanya ini satu-satunya cara untuk mengusir para penganut Kristen dari wilayah ini.”
Pakistan memang negara Islam. Tetapi haruskah seorang ulama melakukan penganiayaan kepada seorang gadis polos demi menegakkan agama Islam? Bukankah ulama Islam menista agama – nya sendiri? Inikah yang diajarkan dalam Islam? Kami yakin kebanyakan orang Islam tidak akan bertindak demikian.
Al-Quran dan Ayat-ayat Kekerasannya yang Menghasilkan Kekerasan
Mengapa Ulama Islam menista agama kemudian memfitnah gadis itu yang melakukannya? Bila kita menilik ayat-ayat Al-Quran, di satu sisi apa yang dilakukan ulama tersebut tidak sepenuhnya salah. Muhammad memberi ijin kepada pengikutnya bertindak keras demi menegakkan agama Islam. Faktanya, terdapat paling sedikit 109 ayat perintah perang dalam Al-Quran yang teridentifikasi.
Para pembela Islam berpendapat, kekerasan yang mereka lakukan hanya sebagai tindakan mempertahankan diri. Benarkah? Lalu bagaimana dengan ayat Al-Quran yang justru memberi mandat kepada umat Muslim untuk melakukan agresi terhadap orang-orang non-Muslim yang mereka sebut sebagai kafir?
“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (Qs 9:123).
” . . . . maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. Ketentuan yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya . . . . “ (Qs 8:12-13).
Ajaran Kasih Isa Al-Masih
Sebelum Muhammad datang dengan ajaran Islam, Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, telah memberi satu pengajaran bagi seluruh manusia. Yaitu, “Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada hukum ini” (Kitab Suci Injil, Rasul Markus 12:31).
Dan ketika Isa Al-Masih memberi mandat kepada murid-murid-Nya untuk memberitakan ajaran-Nya, inilah pesan-Nya bagi mereka “Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka” (Injil, Rasul Markus 6:11).
Setiap umat mempunyai hak menentukan ajaran yang mereka anut. Memaksa mereka untuk memeluk keyakinan yang sama, adalah sebuah pelanggaran. Terlebih bila dilakukan dengan cara kekerasan dan penipuan!
Isa Al-Masih Membawa Damai di Dunia
Jauh sebelum Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, menjelma menjadi manusia, seorang nabi besar dalam kitabnya menubuatkan “. . . . namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:5). Perhatikan kata Raja Damai!
Isa Al-Masih datang ke dunia untuk membawa damai. Bukan hanya hubungan damai dengan sesama, namun yang terutama adalah hubungan damai dengan Allah. Melalui kematian-Nya di kayu salib, Dia telah mendamaikan manusia dengan Allah.
Sehingga, ketika seseorang mempunyai hubungan yang damai dengan Allah. Maka dia akan mempunyai hubungan yang damai pula dengan sesamanya. Tanpa terkecuali dengan mereka yang berbeda keyakinan dengannya.
[Staf Isa dan Islam – Sudahkah saudara menerima damai yang dibawa Isa Al-Masih? Inilah Kesaksian dari mereka yang telah menerima damai dari Isa Al-Masih.]
Tobat mengatakan
~
Mungkin ini ajaran “Kasih” tapi dengan bahasa persundalan. Coba lihat (Yehezkiel 23:19-21, Kidung Agung {KA} 7:7-8, KA 4:3,5, KA 7:2-3,) Apakah itu yang dimaksud ayat-ayat Allah, dengan ayat persundalan. Belum lagi ada acara penghalusan bahasa dalam kitab KA dan Yehezkiel oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Bukannya ayat Allah lebih baik dibaca secara langsung, tanpa ada penghalusan, Bukannya Allah lebih sempurna memilih kata-kata? Pasti bahasa aslinya lebih vulgar, betul tidak?. Lagipula kitab Allah tidak boleh dirubah dari segi bahasa maupun maknanya, betul tidak?
staff mengatakan
~
Saudara Tobat,
Alkitab sudah diterjemahkan sesuai dengan penulisan awal jadi tidak ada perubahan melainkan secara transparan sesuai dengan apa yang di firmankan Allah. Ayat yang saudara lampirkan harus dibaca keseluruhan jangan hanya ayat-ayat tertentu saja, karena itu mengisahkan tentang dosa-dosa yang terjadi di Yerusaem yang membuat Allah murka terhadap mereka. Tentunya jika bagi manusia yang sudah berdosa akan berpikir itu adalah kotor. Tetapi bagi Allah tidak ada yang tersembunyi Dia yang menciptakan semua anggota tubuh tidak ada yang vulgar ataupun kotor.
Kidung Agung adalah sebuah kitab pujian, puisi, menggambarkan tentang sebuah hubungan antara manusia, mempelai Pria dan Wanita, sebuah hubungan yang erat dan murni. Seharusnya hubungan kita dengan Allah harus kuat, dekat dan murni, bersih, suci. Kami harap saudara dapat memahaminya.
~
Purnama
Randi mengatakan
~
Buat #tobat: saudara kalo membaca Alkitab jangan dengan pikiran yang mesum supaya anda jangan jadi keliatan asal bicara. Apa Yehezkiel 23: tertulis tentang dua orang kakak beradik ohola dan oholiba yang bersundal. Sedangkan kidung-agung merupakan kidung nyanyian dari raja salomo. Dasar kalau pikirannya sudah di dokma bahwa Al-Quran adalah kitab yang indah tanpa kata kasar, nyatanya tak bearutaran ayatnya. Alkitab tidak pernah dirubah maknanya. Justru tuduhan anda cocok untuk Al-Quran, bukankah setiap ayat yang kontroversial di Al-Quran selalu diartikan maknanya berbeda antara ulama yang satu dan lain?
staff mengatakan
~
Sdr. Randi,
Terimakasih untuk komentar dan tanggapannya kepada sdr Tobat, berharap dapat mencerahkan pandangannya. Segala sesuatu terbuka dihadapan Allah tidak ada yang tersembunyi seperti manusia pertama diciptakan tanpa ada sehelai kain yang menutupi tubuhnya bagi Allah ini bukanlah tabuh, ketika manusia berdosa pada saat itu lah pikirannya menjadi kotor.
Tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menebus manusia dari dosa, supaya manusia dapat memperoleh keselamatan kekal juga manusia dapat hidup menurut kehendak Allah, yaitu hidup dalam kasih Allah dan mengasihi sesama.
~
Purnama
Heiwa mengatakan
~
Jika ingin mengutip ayat Al-Quran lihat pula asbabun nuzulnya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Heiwa,
Terimakasih atas saran dan masukan saudara. Kami selalu tertarik untuk mempelajari kitab saudara. Berharap kita dapat saling berdiskusi.
~
Noni