Indonesian Idol, sebuah ajang pencarian bakat penyanyi terbesar di Indonesia bagi anak muda, dimulai sejak tahun 2004 hingga saat ini dan ditayangkan secara live oleh sebuah televisi swasta dan dapat disaksikan oleh ribuan bahkan jutaan masyarakat Indonesia. Benarkah banyak orang Kristen yang mengikuti ajang ini? Apakah ini ada hubungannya dengan fakta bahwa orang Kristen suka bernyanyi?
Keahlian menyanyi
Ajang yang diikuti oleh ribuan anak-anak muda ini terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi, budaya dan agama. Dan sejarah mencatat, sejak diadakannya ajang ini untuk pertama kalinya pada tahun 2004, juara pertamanya seorang wanita yang percaya kepada Isa Al-Masih, lagi pada gelombang ke dua kembali juara pertama diraih seorang pria yang percaya kepada Isa Al-Masih. Jika kita perhatikan dari awal hingga tahun 2008 peringkat tiga besar tidak pernah luput dari orang-orang yang percaya kepada Isa Al-Masih, walaupun mereka tidak menduduki peringkat pertama, tetapi minimal mereka ada dalam peringkat grand-final.
Banyak orang Kristen suka bernyanyi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga banyak menemukan orang-orang Kristen yang mempunyai suara bagus, walaupun memang cukup banyak juga orang-orang non-Kristen yang bersuara bagus. Mungkin hal ini dikarenakan orang Kristen sudah terbiasa bernyanyi di gereja, di persekutuan doa maupun pada saat seorang diri berdoa, sehingga dengan sendirinya suara mereka dapat terlatih dan terbentuk dengan baik yang akhirnya melahirkan orang-orang yang mempunyai kepintaran bernyanyi secara otodidak. Namun, mengapa ada nyanyian dalam ibadah Kristen? Apakah bernyanyi saat ibadah itu adalah halal?
Nyanyian Dalam Ibadah Kristen: Penyembahan Kepada Allah
Mengapa ada nyanyian dalam ibadah Kriten? Pertanyaan ini sering ditanyakan teman-teman Muslim. Orang Kristen bernyanyi saat beribadah adalah bentuk pujian dan penyembahan kepada Allah. Selain itu sebagai ekspresi rasa syukur karena menerima rahmat dan anugerah dari Allah.
Bernyanyi bagi Allah sebenarnya sudah dilakukan oleh para Nabi besar di zaman sebelum kedatangan Isa Al-Masih, seperti yang dilakukan oleh Raja Daud saat dia dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan Allah dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian dan berbagai macam alat musik saat Allah melepaskan mereka dari cengkeraman musuh-musuhnya, dan ucapan syukur itu mereka naikkan dengan nyanyian dan tarian (Kitab II Samuel 6:5). Ternyata nyanyian Raja Daud tidak hanya disampaikannya pada saat dia senang, pada saat dia menyampaikan kesedihannya kepada Allah-pun, dia menyampaikannya dengan nyanyian (Kitab II Samuel 1:17).
Banyak cara yang dapat kita lakukan pada saat kita mengungkapkan isi hati kita pada Allah, ada yang menari sambil bernyanyi, bahkan ada juga yang berdoa dalam hati dan hanya bibirnya yang bergerak-gerak sehingga dikira mabuk (Kitab II Samuel 1:13). Namun satu hal yang perlu kita ingat, bagaimanapun cara kita meluapkan isi hati kita kepada Allah, lakukanlah dengan segenap hati seperti yang diajarkan Isa Al-Masih dalam Injil: “bernyanyi dan bersoraklah bagi Allah dengan segenap hati” (Injil, Surat Efesus 5:19).
Ternyata nyanyian pujian dan penyembahan bukan hanya diterima Allah dari mereka yang ada di dunia ini, orang-orang yang masuk sorga juga akan ikut bernyanyi, ”Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru” (Kitab Wahyu 5:9), yaitu nyanyian baru Keselamatan yang telah mereka terima dari penebusan Isa Al-Masih.
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pendapat saudara setelah membaca penjelasan tentang nyanyian dalam ibadah Kristen sebagai bentuk penyembahan kepada Allah?
- Bagaimana cara Saudara dapat mengungkapkan rasa syukur kepada Allah? Jelaskan!
- Menurut Saudara, kira-kira mengapa musik dianggap haram dalam ajaran Islam?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Apakah Tujuan Nyanyian Dalam Ibadah Kristen Sebenarnya?” Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Mengapa Umat Kristen Beribadah Pada Hari Minggu?
- 11 Kekurangan Cara Beribadah Umat Nasrani Menurut Islam
- Orang Kristen Menyembah Satu Allah, Bukan Tiga!
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR
Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected].