• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Mengapa Isa Al-Masih Menentang Pembakaran Al-Quran

Mengapa Isa Al-Masih Menentang Pembakaran Al-Quran

13 September 2010 oleh Web Administrator 42 Komentar

Pembakaran Al QuranPendeta Jones dari salah satu gereja independen dan kecil (kira-kira 30-50 jemaat) di Florida menarik perhatian dunia.  Ia memilih tanggal 11 September sebagai hari untuk membakar Al-Quran.  Tanggal ini sesuai dengan hari ulang tahun ke sembilan musibah World Trade Center di New York. Bagaimana dengan Isa, mengapa Isa Al-Masih menentang pembakaran Al-Quran?

Orang Kristen Tidak Selalu Hidup Menurut “Hukum Mas”

Bagaimana sikap Isa Al-Masih kepada tindakan Pendeta Jones? Isa Al-Masih mengajarkan, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.  Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12)

Sayangnya Pendeta Jones tidak mau hidup menurut ajaran Isa Al-Masih ini yang disebut “Hukum Mas.” (The Golden Rule)

Staff Isa dan Islam Menentang Pembakaran Al-Quran

Memang hak untuk menentang isi Al-Quran atau buku dan pandangan orang lain harus selalu dilindungi. Namun hendaklah penentangan tersebut disampaikan dengan cara yang baik dan sopan sehingga tetap menghargai kepercayaan orang lain.

Staff Isa dan Islam sangat menolak semua cara-cara berdebat yang kasar, keras dan tidak beradab. Kami ingin selalu menunjukkan sikap kasih dan hormat kepada orang-orang dari agama lain. Dan kami sangat menentang pembakaran Al-Quran.

Mengapa Orang-orang Non-Muslim Tidak Suka Al-Quran

Mungkin orang Islam heran, mengapa orang non-Muslim tidak suka pada ajaran Al-Quran bahkan cenderung menentang Al-Quran. Kami merasa hal ini dikarenakan adanya ayat-ayat di Al-Quran menakutkan bagi orang non-Muslim. Misalnya ada lebih dari 150 ayat di Al-Quran tentang jihad, salah satunya adalah:  

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.” (Qs. 9:5)

Sebaliknya, tidak ada satupun ayat di Injil mengenai Jihad.

Tindakan Kekerasan Orang Islam Mewarnai Pandangan Non-Muslim Akan Al-Quran

Seringkali, bila ada konflik dengan orang lain atau agama lain, orang Islam selalu mengancam akan membunuh orang Kristen. Misalnya baru-baru ini orang Islam mengancam akan membunuh orang Kristen bila Al-Quran dibakar. Sungguh aneh dan mengerikan karena orang di Florida yang mengancam akan membakar Al-Quran, bukan orang Kristen di Indonesia.

Tindakan dan kekerasan seperti inilah yang membuat orang non-Muslim makin tidak suka pada Al-Quran. Mereka menarik kesimpulan bahwa Al-Quran adalah buku perang, bukan buku damai dan kasih seperti Injil.

Mengadakan Demonstrasi Protes Pembakaran Gereja

Orang Islam perlu menunjukkan dan menekankan ayat-ayat di Al-Quran yang mendorong kita untuk mengasihi musuh kita dan orang yang melukai hati kita.  Ayat-ayat seperti itu akan menolong orang non-Muslim menjadi simpati pada Al-Quran.

Apakah orang Islam berdemonstrasi dan protes jika gereja dibakar? Protes semacam itu akan sungguh membawa perhatian, pujian dan penghargaan dari orang-orang non-Muslim.

Tetapi jika orang Islam selalu menanggapi masalah dengan kekerasan, maka orang non-Muslim akan makin tidak menyukai Al-Quran.

I Sincerely Love All Muslims = ISLAM

Orang Kristen yang berbahasa Inggris mempunyai akronim yang didasarkan pada kata “Islam.”  Mereka mengatakan Islam berarti: I Sincerely Love All Muslims (Aku dengan sungguh-sungguh mengasihi semua orang Islam.)  Ini memang sikap yang sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih.  Sikap mengasihi tidak akan berbuat apa saja untuk melukai perasaan orang Islam.

Kami dari “Staff Isa dan Islam” minta maaf untuk setiap orang Kristen yang tidak memperlakukan saudara-saudara yang beragama Islam menurut “Hukum Mas.”  Kiranya baik orang Kristen maupun orang Islam akan berusaha hidup menurut “Hukum Mas” yang diajarkan oleh Isa Al-Masih.

(JG)

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Mengapa Isa Al-Masih Menentang Pembakaran Al-Quran”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718 

{jcomments on}

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ulasan Berita Agama

Reader Interactions

Comments

  1. eden mengatakan

    11 November 2010 pada 3:43 am

    *
    “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.” (Qs. 9:5)

    Yang hidup ditangkap dan yang telah mati dikuburkan. Kalau sudah mati, untuk apa lagi ditangkap, dikepung dan diintai.

    Yang dibunuh itu adalah pemikiran yang sesat, bukan nyawanya.

    Balas
    • staff mengatakan

      7 April 2011 pada 5:47 am

      ~
      Sdr. Eden, jelas pada ayat di atas, ‘yang dibunuh’ bukanlah “pemikiran” seperti yang saudara utarakan, melainkan “orang-orang” atau “manusia”.

      Jelas, ini adalah sebuah kekerasan dan sangat menakutkan bagi non-Muslim, khususnya Pengikut Isa Al-Masih yang menekankan “kasih” dalam setiap pengajaran-Nya. Injil mengajarkan bahwa Allah adalah Maha Kasih, Maha Pengampun sehingga mustahil Allah akan memberikan perintah untuk membunuh.

      Adalah aneh jikalau ada ayat seperti Qs 9:5 dalam Al-Quran. Masakan Allah yang r-Rahmani ar-Rahim menyuruh untuk membunuh ciptaan-Nya?

      Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Matius 5:44 bersabda: “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka . . . .” Perbedaan-perbedaan inilah diantaranya, yang membuat umat non-Muslim meragukan apakah benar Al-Quran adalah firman Allah.
      ~
      SO & JG

  2. hamba allah mengatakan

    22 Desember 2010 pada 4:37 pm

    *
    “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.” (Qs. 9:5)

    Al-Quran bukan merupakan bagian terpisah, jadi anda harus membaca sebelum dan sesudah ayat ini untuk memahaminya, ayat ini menerangkan orang-orang kafir yang memusuhi dan membuat makar, merekalah musuh Allah.

    Seperti ayat dalam Al-Quran “Celakalah orang-orang yang shalat,” Al-Maun, Surat 107. Lalu apakah ayat tersebut sampai di situ saja?. Sebaiknya menulis ayat Al-Quran secara lengkap, supaya artinya dapat diterima dengan jelas.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Januari 2011 pada 12:12 pm

      ~
      Artikel kami menyatakan bahwa kami tidak menyetujui rencana pembakaran Al-Quran.

      Kami mengatakan bahwa orang-orang membenci Al-Quran, karena Al-Quran banyak mengandung kalimat-kalimat yang mengancam keselamatan kaum non-Islam seperti ayat yang kami kutip di atas dan juga di dalam pelbagai ayat lainnya.

      Berbeda halnya dengan ajaran Isa Al-Masih. Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya para pengikut Isa Al-Masih (Injil, Surah Matius 5:44).

      Saudara boleh menyimak juga jawaban kami atas komentar Saudara Awi di atas.
      ~
      CA

  3. irna rama mengatakan

    2 Maret 2011 pada 1:40 am

    *
    Dalam Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan tapi ketegasan. Adapun orang-orang yang memakai kekerasan adalah orang-orang yang tidak paham betul tentang Islam dan Al-Quran itu sendiri.

    Dalam Islam memang tidak ada tawar menawar antara yang hak dan bathil, tapi bukan berarti orang Muslim mau membunuh non-Muslim, bahkan pada zaman Muhammad. Dalam Islam juga tidak ada pemaksaan orang lain untuk menjadi Islam.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Maret 2011 pada 8:35 am

      ~
      Saudara Irna Rama, benarkah pendapat Saudara, bahwa yang melakukan kekerasan adalah orang–orang yang tidak memahami Islam dan Al-Quran?

      Sebenarnya yang terjadi adalah sebaliknya, orang-orang yang tidak terlalu mengenal Al-Quran, justru tidak menggunakan kekerasan, main paksa, ataupun kasar. Mereka adalah orang yang toleran dan menghargai agama lain.

      Orang yang sungguh-sungguh mentaati keseluruhan Al-Quran justru bisa menjadi pengikut Islam yang radikal.

      Mengapa terjadi demikian ?

      Karena mereka juga mengamalkan kekerasan yang dicatat dalam Al-Quran. Mereka melakukan apa yang diajarkan, misalnya ayat dalam Qs 8:12-13 “Penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka… barangsiapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaanNya.”

      Hal ini sangat berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih, yang bahkan terhadap musuh yang menentangNya, Dia memerintahkan:”Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik dan kepada orang yang membenci kamu;” (Injil, Lukas 6:27).
      ~
      SL

  4. agus herniwan mengatakan

    25 Maret 2011 pada 3:14 pm

    *
    Pada kenyataannya apakah ayat itu diberlakukan sekarang ini?
    Hanya orang musyrikin (kafir) yang tidak konsisten dengan perjanjian, maka wajarlah orang musyrikin (kafir) mendapat pelakuan sedemikian rupa.(baca pula QS 9:17-18)

    Balas
    • staff mengatakan

      7 April 2011 pada 5:48 am

      ~
      Saudara Agus, siapakah yang Saudara maksud sebagai orang-orang kafir?
      Bukankah Al-Quran sendiri mengatakan bahwa kaum pengikut Isa Al-Masih, atau Nasrani itu adalah orang-orang yang paling dekat persahabatannya dengan Islam?

      Para pengikut Isa Al-Masih yang sejati tidaklah akan pernah membakar sebuah buku Al-Quran.

      Saudara kelihatannya sangat menentang kalau ada orang yang berniat membakar Al-Quran, bahkan sebelum orang itu benar-benar telah melakukannya. Apakah Saudara juga akan bertindak sama, jika ada orang yang hendak membakar kitab-kitab Taurat, Zabur, dan Injil, yang benar-benar merupakan Firman Allah tersebut?

      Apakah Saudara pernah membaca dan / atau pun merenungkan kitab Taurat, Zabur, dan Injil?

      Saudara kami undang untuk boleh terus merenungkan artikel-artikel kami demi mempelajari Firman Allah yang sejati.

      CA

    • Heri mengatakan

      20 Juni 2011 pada 6:54 am

      *
      Yang dimaksud kaum Nasrani yang dekat persahabatannya dengan Islam adalah pendeta-pendeta yang sehat akalnya, sehingga ketika Al-Quran dibacakan mereka menangis membenarkan kandungan al Quran dan kerasulan Muhammad.

    • staff mengatakan

      30 Juni 2011 pada 3:13 am

      ~
      Saudara Heri, para pengikut Isa Al-Masih yang sejati tidak akan membenarkan kandungan Al-Quran ataupun kerasulan Muhammad. Yang terjadi adalah sebaliknya, jika Muhammad berada dalam keragu-raguan, dialah yang harus datang dan bertanya pada pengikut Isa Al-Masih yang membaca Kitab-Kitab yang sebelumnya. (Qs 10:94; Qs 16:43-44).

      Jadi, seharusnyalah nabi Saudara yang mendatangi umat Nasrani yang sejati dan meminta petunjuk, dan bukan sebaliknya umat Nasrani yang harus mendengarkan nabi Saudara.

      Mengapa? Tentu saja karena di dalam Al-Kitab ada petunjuk dan terang (Qs 5:43-46; Qs 5:68). Siapakah yang disebut sebagai terang? Terang itu ialah Isa Al-Masih.

      “Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes (Nabi Yahya); ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu (Isa Al-Masih), supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya (Isa Al-Masih), yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya (Isa Al-Masih).” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:6-11).

      Al-Quran memperkenalkan dan memuliakan Isa Al-Masih jauh lebih tinggi dari semua manusia yang pernah hidup. Tetapi Al-Quran ternyata tidak cukup jelas. Untuk bisa dengan tuntas mengenal Isa Al-Masih maka kita harus beriman kepada Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil sebagai Firman Allah yang telah Allah berikan kepada kita.

      Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

      CA

  5. nury mengatakan

    12 April 2011 pada 9:27 am

    *
    Semoga Allah menjaga kesucian Al-Quran dari orang-orang yang tidak mengerti makna sesungguhnya, yang hanya mengartikan dari cuma per-penggal ayat.
    Maka tunggulah, kebenaran akan datang.

    Balas
    • staff mengatakan

      13 April 2011 pada 9:14 pm

      ~
      Saudara Nury,

      Kami justru hadir untuk menyajikan keutuhan pemahaman akan Firman Allah yang telah diwahyukan Allah di dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.

      Kiranya di dalam menyelidiki semuanya ini, kita tidak lagi sepotong-potong di dalam mengerti kebenaran.

      Untuk mengerti akan kebenaran, adalah berharga bagi kita untuk dapat menggumulinya, dan berjuang sedaya upaya untuk boleh meneliti dan menjangkaunya.

      Walau kita yang hanya memiliki rasio yang terbatas, baiklah kita mencoba untuk terus mau belajar, dan tidak menyatakan tutup pintu karena menganggap sudah cukup.

      Kami mengundang Saudara untuk terus menggeluti website ini, untuk mampu berpikir dan terus memberikan kontribusi yang kritis pada kami.
      ~
      CA

  6. franky mengatakan

    13 April 2011 pada 5:54 am

    *
    Allah yang benar adalah Allah yang harus mempunyai kasih, yang melebarkan sayap kasih-Nya untuk manusia boleh mencari dan menemukan Dia.

    Balas
    • staff mengatakan

      2 Juni 2011 pada 10:37 am

      ~
      Kami setuju dengan pandangan Saudara Franky.

      Jalan sudah diberikan, dan sekarang kita diberi pilihan untuk mau menerima uluran tangan Allah atau tidak. Walau sesungguhnya, kita memang harus memohon berkah Allah bagi kita untuk boleh mengerti dan menerima kebenaran. Karena Allah hanya memberikan keselamatan kepada manusia yang pada-Nya Allah berkenan memberikan.

      “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal (Kalimat Allah yang telah menjelma menjadi manusia), supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

      Sebab Allah mengutus Anak-Nya (Kalimatullah) ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkanny a oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16-18).

      CA

  7. ompung tantular mengatakan

    15 April 2011 pada 5:22 pm

    *
    Menyimak kutipan teks/ayat Al-Quran dan Injil diatas, jelas sangat berbeda.

    Timbul pertanyaan: apakah Allahnya Islam dan Kristen berbeda?
    Kalau dikatakan sama, tidak masuk akal, sebab yang satu mengatakan bunuhlah(kafir) sedangkan yang satu lagi mengatakan mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka.

    Lalu?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 Mei 2011 pada 12:55 am

      ~
      Saudara Ompung Tantular,

      Kami berpikir bahwa adalah layak bagi umat Muslim untuk boleh mempelajari keutuhan Firman Allah yang telah diberikan-Nya melalui Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.

      Kalau kita sudah mempelajari keseluruhan Wahyu Allah kepada manusia, maka kita akan mengerti siapakah Allah itu sesungguhnya. Oleh sebab itu, kami mengajak kita semua untuk boleh terus belajar bersama dengan kami melalui website ini yang salah satu tujuannya adalah untuk membahas kebenaran yang telah Allah berikan melalui Firman-Nya tersebut.

      CA

  8. joko mengatakan

    8 Mei 2011 pada 6:26 pm

    *
    Kita seharusnya sadar kenapa ada kalimat seperti ayat 5. Itu ada alasannya. Kalau memang Islam menyuruh kita membunuh, untuk apa saya masuk Islam?

    Seharusnya Anda membantu memberi tahu tentang tafsiran yg benar biar umat yg lain tidak terjerumus. Terima kasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Mei 2011 pada 7:29 pm

      ~
      Ayat di atas dengan jelas telah menyuruh untuk membunuh. Oleh sebab itu, kami juga tidak tahu apa alasan anda masih tetap memeluk agama tersebut.

      Di dalam memberikan tafsiran, kami selalu merujuk pada keutuhan Firman Allah sebagaimana yang telah diwahyukan oleh Allah sendiri dalam Kitab-Kitab Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan juga Injil.

      Kami selalu berusaha untuk boleh mengerti keseluruhan maksud dan tujuan Allah sesuai dengan keutuhan Firman-Nya, agar tidak terjadi salah tafsir. Oleh sebab itu, Saudara kami undang untuk boleh terus belajar bersama dengan kami.

      CA

  9. alim mengatakan

    9 Mei 2011 pada 6:44 am

    *
    “Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.” (Lukas 19: 27).

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Mei 2011 pada 7:32 pm

      ~
      Saudara Alim, kalimat di atas muncul dalam kisah / cerita perumpamaan yang diceritakan Isa Al-Masih kepada murid-murid-Nya.

      Kalimat di atas adalah kalimat yang diucapkan raja dalam cerita tersebut.

      Kalimat itu sama sekali bukan ditujukan bagi murid-murid-Nya, apalagi untuk melakukan suatu tindak kekerasan.
      ~
      CA

  10. Mikha mengatakan

    12 Mei 2011 pada 12:45 pm

    *
    Qs 9:5 “Apabila telah habis bulan-bulan haram, maka perangilah orang-orang musyrik di mana saja kalian temui, tangkaplah dan kepunglah mereka, dan awasilah di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan melaksanakan shalat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allah maha pengampun, maha penyayang.”

    Surat ini turun di Madinah setahun setelah pembebasan kota Mekkah tahun 9 Hijriah, pada tahun terjadi perang tabuk, karena kaum kafir telah melanggar perjanjian.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Mei 2011 pada 7:42 pm

      ~
      “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram.” (Qs 9:36)

      Qs 9:5 “Apabila telah habis bulan-bulan haram, maka perangilah….”

      Bulan-bulan haram dalam Islam adalah bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

      Jadi perjanjian justru bukan dilanggar pihak non Islam, melainkan oleh pihak Islam sendiri karena masa larangan berperang telah lewat.

      Bayangkan saja, pihak non Islam berpikir bahwa saat-saat itu adalah masa damai, karena perjanjian telah ditandatangani. Namun tanpa setahu mereka, yakni setelah masa larangan bagi umat Islam untuk berperang telah lewat, maka mereka langsung diserang tanpa persiapan apa-apa.

      Bandingkanlah dengan Isa Al-Masih yang mengajarkan: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12)

      CA

Baca komentar lainnya:

1 2 3 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Mengapa Hanya Isa Dapat Menyembuhkan Anak Muslimah Yang Sakit?
  • Bukan Saja Judi Itu Haram Tetapi Juga Menghilangkan Kedamaian Hati!
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • 3 Alasan Seorang Mukmin Menjadi Pengikut Isa Al-Masih
  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Terungkap! Alasan Nasrani Menyatakan Isa, Al-Hamid (Maha Terpuji)
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Rahasia Mukmin Mengatasi Stres Tekanan Batin Karena Takut Azab
  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • Apakah Qurban Terbaik bagi Muslim Saat Idul Adha?

Artikel Yang Terhubung

  • Islam, Kristen Bertanya: "Mengapa Artis-Artis Pindah Agama?"
  • Mengapa Orang Kristen Suka Bernyanyi
  • Mengapa Orang Islam Harus Menjauhkan Diri dari Zakir Naik
  • Muslimah NU Cerdas Menjelaskan Hakikat Isa Al-Masih
  • Para Pejabat Negara Beragama Masih Korupsi?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami