Kesetaraan Gender Dalam Islam, Polemik Hijab dan Poligami merupakan topik pembahasan yang hangat sampai saat ini. Bagaimana Kitab Allah memandang hal ini?
Wanita di Indonesia patut bersyukur, karena dapat melakukan hal-hal yang umumnya hanya pria lakukan. Menyetir misalnya. Beberapa negara mayoritas Islam, seperti di Timur Tengah, wanita tidak boleh menyetir mobil.
Ulama Muslimah Menuntut Kesetaraan Gender
Bagi sebagian orang, kesetaraan gender adalah konsep negara barat. Syukurlah Indonesia tidak sepenuhnya setuju dengan mindset ini. Tahun 2014-2019, representasi perempuan di parlemen Indonesia ada sekitar 17,8%. Tahun 1950-1955 hanya 3,8%. Inilah bukti kesetaraan gender sudah semakin diperhatikan di Indonesia.
April 2017 lalu dalam Seminar Internasional Ulama Perempuan di Cirebon, peneliti senior dari Qatar University, Hatoon Al-Fasi, berkata bahwa saat ini banyak aturan yang membuat wanita sulit bergerak bebas. Menggunakan dalih bahwa wanita inferior sehingga perlu dilindungi. Namun menurut Hatoon, peraturan tersebut tidak ada kaitannya dengan akidah Islam.
Allah: Pria dan Wanita Setara!
Mungkin Anda setuju dengan saya bahwa pria dan wanita setara. Karena begitulah faktanya tatkala Allah menciptakan pria dan wanita (Taurat, Kitab Kejadian 1:27). Juga, wanita diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pria. Jika wanita lebih rendah, dapatkah ia memenuhi kebutuhan pria?
Kesamaan lain adalah pria dan wanita sama-sama berdosa. Sama-sama membutuhkan jaminan keselamatan. Jika Anda mempunyai pandangan lain tentang kesetaraan gender dalam Islam, silakan menyampaikan pandangan Anda lewat email!
Poligami Bukan Ajaran Islam!
Hatoon juga berkata bahwa poligami bukan ajaran Islam. “Saya mengatakan, poligami bukan ajaran Islam. Poligami telah muncul jauh sebelum Islam. Apa yang Islam lakukan adalah memanusiakan poligami. Al-Quran justru bertujuan pada monogami,” katanya.
Mungkin sebagian dari Anda tidak setuju. Sebab Kitab Suci Islam sangat jelas memperbolehkan poligami. Nabi Islam pun berpoligami.
Namun, bila kita melihat kepada awal penciptaan manusia, pernikahan yang Allah ciptakan adalah monogami. Allah hanya menciptakan satu isteri untuk Adam, yaitu Hawa. Dan lagi, firman Allah berkata “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging” (Taurat, Kitab Kejadian 2:24).
Kontroversi Hijab
Pernyataan Hatoon yang berkata bahwa menekankan nilai-nilai Islam jauh lebih baik daripada cara berpakaian, patut kita apresiasi. Karena penampilan rohani jelas jauh lebih baik daripada penampilan luar sekalipun terlihat agamis.
Saya sangat setuju (mungkin Anda juga) dengan ajaran Isa Al-Masih yang mengatakan bahwa orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang “secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu”(Injil, Surat 2 Timotius 3:5).
Berfokus Pada Ajaran Isa Al-Masih
Satu pertanyaan yang dapat kita renungkan, “Bermanfaatkah menutup tubuh dengan hijab namun hati kotor karena dosa?” Isa Al-Masih berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Jika Anda mempunyai pandangan bagaimana cara terhindar dari kegelapan dosa kepada terang Kasih Ilahi, silakan mengirimkan pandangan Anda lewat email!
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setujukah saudara bila poligami bukan ajaran dari Tuhan Sang Pencipta?
- Menurut saudara, mengapa Isa Al-Masih mengajarkan bahwa penampilan jasmani tidak mempengaruhi keselamatan sorgawi seseorang?
- Setelah membaca penjelasan pada artikel di atas, bagaimana pandangan saudara tentang: Kesetaraan gender, poligami, dan hijab?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Islam Dan Kristen: Benarkah Poligami Hukum Allah?
- Alasan Muslimah Arab Saudi Menuntut Kesetaraan Gender
- Apakah Wanita Berhijab Adalah Wanita Solehah?
- Hak Kaum Wanita Dalam Negara-Negara Islam
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel “Kesetaraan Gender Dalam Islam, Polemik Hijab dan Poligami”. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh: Saodah
Hendy Gunawan mengatakan
To Dahlia
Apakah arti dari kesetaraan Gender ???, coba jelaskan.
Terangkan aja dengan jelas dan singkat, menurut anda bukan menurut pandangan orang coba jelaskan ya, dan berikan dalil2nya yg menguatkan pendapat anda itu
staff mengatakan
~
Saudara Hendy,
Kami berterimakasih untuk pertanyaan saudara. Kami berharap saudara Dahlia dapat menjawab pertanyaan saudara secara jelas sehingga saudara Dahlia dapat memahami arti kesetaraan.
~
Solihin
*Jhon Lukas * mengatakan
To Dahlia 2017/06/12 16:30
to : Jhon L & tema nya Jhon L
karena web ini tidak bisa memuat banyak komentar, maka saya hanya memposting link berikut untuk menanggapi berbagai sangkaan buruk kalian
Res : Saudariku, anda sepertinya berkilah, seandainya putri anda berumur 9 tahun yg masih perlu bimbingan rohani dan jasmani dilamar seorang berumur 28 tahun apakah ini perintah Allah..? ataukah anda menerima lamaran itu..?
Beginilah umat muslim menerima dan mengaku bahwa Muhammad nabinya padahal tidak sama sekali, makanya Muhammad itu adalah Bapak Ajaran Zinah. Baca Injil Rasul Besar Matius 19:9
Dapat disimpulka Muhammad Bapak Ajaran Zinah Alquran. Sadar dan tobatlah.
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Isa Al-Masih mengajarkan kesetaraan gender melalui perbuatan-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:1-11). Isa Al-Masih sangat menghargai wanita. Kami berharap saudara Dahlia berani mempelajari Injil dan membandingkannya dengan Al-Quran sehingga saudara Dahlia mengetahui kebenaran sesungguhnya.
~
Solihin
dahlia mengatakan
To : Jhon L & Teman nya Jhon L
Akupun semakin yakin bahwa alkitab kalian telah tercampur tangan tangan manusia, bukan lagi murni firman Tuhan.
argumantasi komentar saya aja banyak yang kalian hapus itu tidaklah mustahil dengan firman Tuhan pada Alkitab
Alquran Surat AL – Baqarah : 75
“Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubah-nya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui” (QS. 2: 75)
Seorang laki-laki menikahi wanita dimana letak zinanya hanya orang yg berpikiran CABUL saja yang memiliki statement demikian.
Aslim Taslam
staff mengatakan
~
Saudara Dahlia,
Menikahi wanita sebagai istri satu-satunya adalah pernikahan yang baik sekaligus menghargai wanita. Tetapi menikahi beberapa wanita merupakan tindakan zinah. Hal ini yang disampaikan Isa Al-Masih, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya” (Injil, Rasul Besar Matius 5:28).
Pertanyaannya adalah mengapa nabi saudara melakukan perbuatan yang bertentangan dengan firman Isa Al-Masih? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
~
Solihin
dahlia mengatakan
To : Jhon L & Teman nya Jhon L
“Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al quran) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami merobah muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.” (QS. An-Nisa:47)
@Jhon Lukas mengatakan
To Dahlia 2017/06/14 00:44
“Dimana letak zinanya”..?
Respon : ah..ah..ah berarti anda menerima lamaran itu, bailah kamu bukan wanita, memakai nama wanita tetapi kamu pria.
Saudaraku, perhatikan Qs 5:46 Mengimani Injil, orang bertaqwa kepada Allah, benar atau salah.Nah menurut Injil Kawin cerai itu Zinah, Paham..? Menikah itu cukup 1x, jikalau mau menikah ke dua kali ada syaratnya:
1. Bila pasngan suami istri itu ketahuan berzinah, maka hak pasangan untuk cerai
2. Bila salah satu pasangan wafat boleh menikah lagi, inilah menurut Injil, Paham.
Kawin cerai itu tidak bisa, menurut Injil, menurut Muhammad kawin cerai itu halal, paham. kan Muhammad berkata : Orang yg bertaqwa itu adalah beriman kepada Injil Qs 5:46.
Paham…?
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Seyogianya setiap orang harus mengikuti firman Isa Al-Masih untuk menunjukkan sikap kesetaraan gender kepada wanita. Sebab Isa Al-Masih pun menghargai wanita (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:1-11). Karena itu, berharap saudara-saudara di forum ini berkenan membaca dan menyelidiki Injil. Terimakasih saudara Jhon untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
@Jhon Lukas mengatakan
To Dahlia 2017/06/14 00:46
Respon : ah….ah….ah..ah sudah paham Qs 5:46..? Orang yg bertaqwa kepada Allah itu adalah mengimani Injil. Jelas sudah saudaraku…/ Berarti Muhammad adalah bapak Ajaran Ziinah : Karena Kawin cerai HALAL seperti BINATANG, ah…ah….ah…..ah….ah….ah
Satu hal yg saya ingatkan Baca Qs 43:64 : Taatilah Allah dan Taatilah Isa Al Masih [ Yesus Kristus ]
Jangan Taati Muhammad jadi tinggalkanlah Muhammad dengan Ajarannya, Masuklah Ke………anda suka.
Juga sama Persis Perkataanya : Percayalah Kepada Allah, dan percaya Juga Kepada-Ku. Injil Yoh 14:1.
ah……ah….ah…ah Muhammad adalah Lucifer dengan Bapak Ajaran Zinah. Imanilah Injil didalamnya terdapat cahaya terang dan orang bertaqwa kepada Allah Qs 5:46
@Jhon Lukas mengatakan
To Dahlia
Ralat Qs 43:63
dahlia mengatakan
to : Jhon L & temanya Jhon L
apa yang kalian ucapkan itulah isi kepala dan hati kalian. sangat ironi
staff mengatakan
~
Saudara Dahlia,
Isa Al-Masih mengajarkan untuk menghargai sesama, termasuk menghargai perbedaan gender. Ini adalah sikap dan hati kami. Menyimak sikap dan perbuatan Isa Al-Masih dalam menangani masalah yang menimpa seorang wanita membuat setiap pembaca berdecak kagum atas kebijaksanaan yang ditunjukkan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:1-11).
Karena itu, sangat ironis bila seorang yang menganggap diri nabi, tetapi mendeskreditkan wanita. Bukankah demikian, saudara? Bagaimana tanggapan saudara bila ada nabi yang tidak menghargai wanita?
~
Solihin
@Jhon Lukas mengatakan
To Dahlia 2017/06/14 00:44
To : Jhon L & Teman nya Jhon L
Akupun semakin yakin bahwa alkitab kalian telah tercampur tangan tangan manusia, bukan lagi murni firman Tuhan.
Respon : Ah…ah…ah Muhammad saja berkata Qs 47:7 Kuciptakan bangsa Nasrani, orang bertaqwa kepada Allah, Qs 5:46 : Mengimani Injil adalah orang bertaqwa kepada Allah.
Saudariku, Muhammad mengakui Injil, tidak palsu, Murni 100% kalam Allah, kok kamu pengikut Muhammad bilang Injil tidak Murni..? Mengapa dari 600 thn yg lalu Muhammad tidak berkata Injil Palsu, dasar manusia bejad…ah…ah..ah
Shubhanalloh
staff mengatakan
~
Saudara Jhon,
Kami sangat senang bila diskusi tetap menghargai sesama melalui perkataan yang santun. Membaca tanggapan saudara di atas, maka kami terpaksa menghapus sebagian komentar saudara. Kiranya kita tetap menghargai sesama, sekalipun ada perbedaan pandangan. Bila ingin melanjutkan diskusi mengenai Injil palsu, silakan klik ini http://tinyurl.com/dygnn2j . Terimakasih untuk pengertian saudara.
~
Solihin
Ayin Zayin mengatakan
Mengenai menutup aurat, satu hal yng sebenarnya dari dulu saya pertanyakan. Jika laki-laki dan perempuan dalam Islam memang setara, mengapa batas aurat kki-laki dan perempuan sangat berbeda jauh?
Untuk laki-laki batas aurat yang wajib ditutup hanya dari pusar sampai lutut, sementara untuk perempuan, hampir seluruh bagian tubuh harus ditutup kecuali telapak tangan dan wajah. Bukankah itu menunjukkan bahwa ada kesenjangan gender yg sangat besar?
staff mengatakan
~
Saudara Ayin,
Pemikiran dan analisis yang menarik. Kami berharap pemikiran dan analisis tersebut mendorong saudara-saudara Muslim di forum ini berani berpikir kritis dan mempertanyakan kejanggalan yang ada. Terimakasih saudara Ayin untuk tanggapan saudara.
~
Solihin