• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa

Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa

27 November 2017 oleh Web Administrator 104 Komentar

masjid-istiqlal-di-pusat-jakarta“Ajaran Allah Tritunggal/Trinitas itu tidak masuk akal, bertentangan dengan Allah Yang Esa.” Itulah yang sering kami dengar. Kami maklum bila banyak orang kesulitan memahami Allah Tritunggal. 

Mengapa Imam Besar Masjid Istiqlal menyatakan bahwa Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan Tuhan Yang Maha Esa?

Trinitas, Penjelasan Imam Besar Masjid Istiqal

Prof. Dr. KH Nasarudin Umar, Imam Besar Masjid Istiqal mengakui  “Doktrin Trinitas . . . agama Kristen sama sekali tidak berbenturan dengan ketuhanan YME [Yang Maha Esa]. Doktrin Trinitas . . . menggambarkan satu Tuhan dalam tiga pribadi . . . yaitu Bapa, Anak [Isa Al-Masih] dan Roh Kudus . . . Meskipun memiliki tiga pribadi tetap satu.”

Pengertian Prof. Dr. KH Nasarudin Umar luar biasa. Benar, Allah Tritunggal terdiri dari “. . . Bapa dan Anak [Isa Al-Masih] dan Roh Kudus . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 28:19). 

Imam Besar Masjid Istiqal Menjelaskan Konsep Anak Allah

Soal Isa Al-Masih Anak Allah, Prof. Dr. KH Nasarudin Umar prihatin dengan orang-orang non-Kristen yang mengkaitkan, “. . . kata ‘Anak’ . . . dengan anak biologis. Padahal dalam bahasa Arab kata ‘Ibn’ atau ‘Son’ dalam Bahasa Inggris tidak selamanya berarti anak biologis.” 

“Kata ‘anak’ bisa berarti simbol kedekatan atau representatif. Seperti kata ‘anak-anak Indonesia di luar negeri’ berarti anak-anak yang menampilkan ciri khas dan karakteristik bangsa Indonesia. Seorang anak sering lebih mencirikan karakter bapaknya . . .,” tambahnya.

Imam Besar Masjid Istiqal itu benar. Isa Al-Masih sebagai Anak Allah bukanlah anak biologis atau jasmaniah. Melainkan Isa Al-Masih, Firman Allah itu sehakikat (sedzat) dengan Allah. 

logo-trinitas-simbol-tuhan-yang-maha-esaBapa, Anak dan Roh Kudus, Tiga Tuhankah?

Bapa adalah kiasan untuk Allah. Anak Allah/Isa Al-Masih “. . . adalah Firman [Kalimatullah] . . . dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Dan Roh Kudus adalah Roh-Nya Allah (atau Hayatullah/Hidup-Nya Allah) (Injil, Kisah Para Rasul 5:3-).

Jadi Allah Tritunggal terdiri dari Allah, Firman-Nya dan Roh-Nya. Ketiganya satu, sebab Firman Allah dan Roh Allah bersama Allah selamanya.

Adakah kesalahan ajaran Tritunggal itu, sampaikanlah kepada kami di sini.

Kasih Allah Tritunggal Bagi Umat Manusia

Allah Trinitas membuktikan bahwa Allah itu kasih, pengasih dan penyayang. Sebab ketiga Pribadi – Bapa, Isa Al-Masih dan Roh Kudus – saling mengasihi dalam kekekalan.  Tuhan Yang Maha Esa.  Sehingga Allah Tritunggal tidak bergantung pada ciptaan-Nya (manusia) untuk menyatakan kasih-Nya.

Kasih abadi ini tidak akan nampak bila Allah hanya satu pribadi.

Wujud terbesar kasih Allah Tritunggal ialah menyelamatkan manusia melalui penyaliban Isa Al-Masih untuk menanggung hukuman dosa. Supaya setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih tidak binasa di neraka, melainkan beroleh hidup kekal.

Bila ingin beroleh keselamatan dari Allah Tritunggal, sampaikan niat Anda lewat email ini.

Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa ajaran Allah Tritunggal tidak bertentangan dengan Allah Yang Esa?
  2. Apa keunggulan ajaran Allah Tritunggal dibanding Allah yang hanya satu pribadi?
  3. Bagaimana kaitan antara kasih Allah Tritunggal, dosa dan keselamatan manusia?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian Tritunggal Kristen
  2. Benarkah Bagian Tauhid Dalam Islam Ini Mendukung Tritunggal Nasrani?
  3. Sikap Al-Quran Terhadap Allah Tritunggal

Video:

  1. Siapakah Allah Dan Bagaimana Sifat-Nya?
  2. Mempercayai Tritunggal Tidak Masuk Akal, Bukan?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Imam Besar Masjid Istiqlal: Trinitas Itu Tuhan Yang Maha Esa”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ulasan Berita Agama

Reader Interactions

Comments

  1. In the name of God mengatakan

    5 Januari 2018 pada 10:08 am

    ~
    Trinitas itu menjawab mengenai pernyataan bahwa TUHAN itu di Arsy, Tuhan itu dimana-mana (Kemana kamu menghadap, disitulah wajah ALLAH) dan Tuhan yang berada di dekat dengan urat nadi kita. Pemahaman TUHAN memang 100% beyond akal manusia atau melalui akal manusia, karena kalau sudah masuk ke ranah akal manusia, suatu saat manusia bisa menciptakan tuhan dengan akalnya, makanya harus hati hati memaknai Tuhan dari sudut akal apalagi logika yang adalah bagian dari filsafat. Pemahaman Bapa, Putra dan Roh Kudus tidak hanya diletakkan pada dasar Kristen, tetapi jauh sebelum Kristen hadir di mana pemahaman orang-orang Yahudi mengenai shekinah (ruakh Haqodesy), Imanuel dan firman ALLAH yang hadir.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      5 Januari 2018 pada 4:17 pm

      ~
      Saudara In The Name,

      Konsep Trinitas memungkinkan manusia dapat memahami tindakan konkrit Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Menjadi pertanyaan penting adalah mengapa Allah telah memperkenalkan diri-Nya secara Tritunggal sejak jaman penciptaan? Tentu Allah memiliki maksud, bukan? Kami berharap artikel berikut ini dapat menambah wawasan kita memahami Allah Tritunggal dalam kekekalan. Silakan klik ini: https://tinyurl.com/y8w9xjle. Terimakasih.
      ~
      Solihin

  2. hamba Allah mengatakan

    5 Januari 2018 pada 1:51 pm

    ~
    Yesaya 46:5, “Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” Sudah dijamin Tuhan dalam firman tersebut tidak ada satu pun yang bisa mengumpamakan Tuhan dengan suatu teori atau pun ciptaan-Nya, seperti Trinitas ini mengumpamakan seperti teh manis yang terdiri dari gula, air dan teh. Namun, jika hanya minum air saja kita tidak bisa bilang sudah minum teh, artinya jika kita sembuh Yesus Anda tidak mewakili sudah sembah Tuhan. Karena Tuhan tidak terdiri dari unsur-unsur seperti makhluk-Nya. Trinitas bukan kepercayaan. Ini hanya teori untuk kepentingan politik dan penyesuaian keadaan pada masa Konstantinopel. Dan Athanasius sudah meragukannya karena setiap membuktikan teori ini dia merasa keberatan dan sia-sia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2018 pada 4:05 pm

      ~
      Saudara Hamba,

      Mohon kiranya saudara mencermati ayat Kitab Nabi, Yesaya 46:5 secara saksama. Ayat tersebut membandingkan Allah dengan ilah lain, bukan menjelaskan hakikat Allah. Konsep Trinitas adalah penyataan diri Allah yang tertuang di seluruh Alkitab. Pribadi Allah ini yang dicoba dijelaskan sesuai dengan yang tertulis dalam Alkitab. Bukan untuk membandingkan Allah dengan ilah lain. Dalam hal ini, saudara telah keliru memahami teks tersebut.

      Kami sangat setuju dengan ayat tersebut bahwa tidak ada yang dapat menyamakan Allah, karena Dia mahakuasa. Karena Dia mahakuasa, maka kita perlu mengakui kedaulatan dan kemahakuasaan-Nya, yakni Allah berkenan menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14). Itu pun bila saudara mengakui Allah mahakuasa. Tetapi bila tidak mengakuinya, maka saudara yang bertindak sebagai mahakuasa karena dapat mengatur apa yang perlu dilakukan Allah. Bukankah demikian? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  3. Diciple of Yeshua mengatakan

    5 Januari 2018 pada 11:56 pm

    ~
    Hamba Allah,

    Jangan lupa baca juga Yesaya 46:6, “Orang mengeluarkan emas dari dalam kantongnya dan menimbang perak dengan dacing, mereka mengupah tukang emas untuk membuat allah dari bahan itu, lalu mereka menyembahnya, juga sujud kepadanya!” Apakah anda paham kaitannya dengan ayat 5 dan konteks perikop pasal ini? Jika anda paham, hubungan Yesaya 26:5 dengan Trinitas itu apa? Saya yakin dan percaya anda sama sekali tidak paham akan konsep Trinitas sehingga di dalam mengutip ayat 5 anda tampak melakukan pelintiran. Maaf, saya bisa katakan anda tidak nyambung.

    Apa yang dipersangkakan orang Islam soal Trinitas tidak pernah jauh-jauh dari tuduhan penyembahan tiga tuhan. Karena itu tadi saya katakan anda tidak paham. Mengapa begitu? Tidak lain disebabkan orang Islam gagal menyimak penjelasan di dalam artikel admin.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2018 pada 5:40 pm

      ~
      Saudara Diciple,

      Membaca teks Kitab Nabi, Yesaya secara menyeluruh sesuai perikop yang ada akan membantu kita memahami maksud teks tersebut. Amat disayangkan bahwa teks itu tidak dipahami sebagaimana adanya, tetapi saudara Hamba mencoba memasukkan paradigmanya pada teks tersebut. Jelas, ini adalah pemaksaan. Kami berharap kejujuran diperlukan dalam membaca teks. Sebab Alkitab sangat sistematis dan kronologis. Karena itu, kiranya pendapat ini menjadi bahan masukan penting bagi saudara-saudara di forum ini.
      ~
      Solihin

  4. In the name of God mengatakan

    7 Januari 2018 pada 6:47 pm

    ~
    Hamba ALLAH,

    Artinya bisa dikatakan tuhanmu berpolitik praktis dengan pihak Konstantinopel? Trinitas sudah ada sebelum kehadiran Kristus. Kitab kejadian menerangkan kehadiran Tuhan dalam wujud tiga pria yang datang kepada Abraham. Kehadiran Tuhan dalam wujud tiang api, tiang awan, semak belukar berapi, dll. Perwujudan Teophani Tuhan telah ada di dalam Perjanjian Lama dan kemudian pemahaman ALLAH adalah roh bahkan di awal mula kitab Kejadian. Jika kita mau jujur dan berpikir benar, mahluk apakah yang bisa hadir dalam wujudnya, firmannya yang hadir ke bumi dan roh? Tidak ada, bukan? Artinya Yesaya 46:5 dan kehadiran Bapa, Putra dan Roh Kudus sebagai wujud ALLAH adalah sesuai atau sejalan.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2018 pada 5:44 pm

      ~
      Saudara In The Name,

      Mengacu pada artikel di atas, maka kita patut menghargai pandangan Imam Besar Masjid Istiqlal yang mengakui bahwa konsep Trinitas adalah konsep keesaan Allah. Ini berarti di kalangan Islam telah terjadi perbedaan pandangan. Tetapi kami memahami lebih jauh dari itu bahwa konsep Trinitas dalam Al-Quran adalah Bapa, Isa Al-Masih, dan Maryam (Qs 5:116). Tentu ini pemahaman yang keliru. Bila konsep yang diajarkan Al-Quran telah keliru, maka memahami konsep Trinitas Alkitab pasti keliru. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  5. pengamat mengatakan

    8 Januari 2018 pada 12:21 pm

    ~
    Jesus Park,
    Cawan dalam Mathius 26:39 adalah bahasa kiasan yang artinya penderitaan. Jadi, Yesus sujud dan berdoa tidak sedang memegang cawan. Logikanya bisa tumpah itu anggur. Sholat adalah ibadah para nabi dan orang saleh, tetapi banyak diabaikan orang. Sholat sama sekali bukan barang baru. Adam, Nuh, Musa, Isa Al-Masih semua melakukannya. Sebelum sholat, mesti berwudu (cuci muka, tangan, kepala, kaki) itu semua ada dalam Taurat. Silakan pelajari kembali kitab Perjanjian Lama.

    Diciple of yeshua,
    Banyak orang mencoba memahami Injil tanpa ilmu, hanya membaca sesuai teks. Akibatnya malah sesat. Apakah anda sudah membaca dan merenungkan maksud Injil Mathius 26:39? Di situ sudah jelas dikatakan Yesus sujud (menempel jidat ke tanah) dan berdoa. Hal yang sama terjadi di Injil, Mathius 28:17. Murid melihat Yesus sedang sujud dan berdoa di atas bukit. Lalu murid ikut bareng gurunya (Yesus) sujud dan berdoa. Salah besar bila dikatakan murid sujud menyembah Yesus. Yang benar Yesus dan muridnya sujud menyembah Allah (sholat).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 Januari 2018 pada 5:50 pm

      ~
      Saudara Pengamat,

      Kami pernah mengajukan pertanyaan tetapi saudara tidak sanggup menjelaskan dan menunjukkan bukti yang diminta. Namun, karena saudara sudah membaca teks Injil, Rasul Besar Matius 28:17, maka kami menanyakan kembali. Bagian mana dari Injil, Rasul Besar Matius 28:16-20 yang menyatakan Isa Al-Masih sedang sholat? Kami berharap saudara dapat menjawabnya agar saudara tidak berasumsi. Bukankah saudara adalah orang berilmu? Kami senang berdiskusi dengan orang berilmu.

      Lebih jauh mengenai hal itu, adanya perbedaan pandangan antara saudara dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar menarik untuk disimak. Kami bertanya kepada saudara. Mengapa terjadi perbedaan pandangan antara saudara dengan Prof. Nasarudin Umar mengenai konsep Trinitas? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  6. pengamat mengatakan

    8 Januari 2018 pada 9:28 pm

    ~
    Staff IDI Solihin,

    Silakan baca Injil Matius 28:17, “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.”

    Pertanyaannya, bagaimana kita memahami kalimat di atas? Siapakah yang dimaksud dengan “Dia”? Jawabnya Yesus, karena Yesus manusia bisa dilihat dengan mata biasa. Siapakah yang dimaksud dengan “Nya” pada kata menyembah-Nya? Jawabannya adalah Allah. Banyak orang mengira ‘Nya’ di sini diartikan sebagai Yesus, itu salah besar. Sebab Yesus tidak pernah mengajar muridnya untuk menyembah/sujud kepada dirinya, itu janggal. Ritual sujud berdoa menyembah Allah itu bisa diartikan sebagai sholat. Jadi, bisa disimpulkan Yesus sedang sholat pada saat itu.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      10 Januari 2018 pada 5:48 pm

      ~
      Saudara Pengamat,

      Penjelasan saudara di atas merupakan bentuk ketidakjujuran terhadap teks. Kami pernah mengajukan pertanyaan kepada saudara. Bagian mana dari Injil, Rasul Besar Matius 28:16-20 yang menyatakan Isa Al-Masih sedang sholat? Teks tidak pernah menyatakan Isa Al-Masih sedang sholat, kecuali tafsiran saudara. Ini yang kami sebut adalah ketidakjujuran.

      Kedua, coba baca baik-baik kalimat pertama ‘ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya’. Apakah Allah dapat dilihat secara kasat mata? Jadi, siapakah yang disembah pada bagian itu? Apakah Isa Al-Masih hanya menerima penyembahan pada peristiwa itu saja? Silakan saudara membaca Injil, Rasul Markus 5:6; Rasul Besar Yohanes 9:38; Rasul Besar Matius 28:9. Sekalipun Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan untuk menyembah-Nya, tetapi Isa Al-Masih menerima setiap penyembahan manusia. Kami berharap saudara dapat memahami tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.

      Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain yang belum sanggup dijawab saudara hingga kini? Mengapa terjadi perbedaan pandangan antara saudara dengan Prof. Nasarudin Umar mengenai konsep Trinitas? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  7. Diciple of Yeshua mengatakan

    16 Januari 2018 pada 11:37 pm

    ~
    “Cawan dalam Mathius 26:39 adalah bahasa kiasan yang artinya penderitaan. Jadi, Yesus sujud dan berdoa tidak sedang memegang cawan. Logikanya bisa tumpah itu anggur.”

    Maaf, saya tidak tanya soal kiasan atau bukan. Yang saya pertanyakan ini: “Bagaimana metode anda dalam menafsir ayat-ayat tersebut sehingga anda dapat melahirkan kesimpulan demikian?” Tolong dijawab secara meyakinkan bila ingin memberi jawab. Kalau tidak bisa, tidak usah memaksakan diri yang akhirnya hanya asumsi.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      18 Januari 2018 pada 9:57 pm

      ~
      Saudara Diciple,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Memang diperlukan klarifikasi dari pernyataan yang diberikan, sehingga pernyataan itu dapat dipertanggungjawabkan. Kami berharap saudara Pengamat dapat menjelaskan hal itu. Kami pun berharap agar setiap pendapat yang diberikan bukan sekedar asumsi, melainkan berdasarkan fakta dan data.
      ~
      Solihin

  8. Domba Kecil mengatakan

    20 Januari 2018 pada 1:34 am

    ~
    Tidak sekedar asumsi, namun berupa data dan fakta. Konsili Efesus bukan sekedar asumsi, namun berupa data dan fakta.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      23 Januari 2018 pada 5:14 pm

      ~
      Saudara Domba,

      Konsili Efesus merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi. Berkenaan dengan pernyataan saudara. Apa yang hendak saudara sampaikan berkaitan dengan Konsili Efesus? Adakah yang mengganggu saudara? Saudara dapat menyampaikan hal ini sehingga kita dapat mendiskusikannya. Namun, bila mengacu pada artikel di atas di mana Imam Besar Masjid Istiqlal telah memahami konsep Tritunggal Allah dengan benar. Karena itu, barangkali ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk lebih memahami konsep Tritunggal.
      ~
      Solihin

  9. Taufiq mengatakan

    14 Maret 2018 pada 3:14 pm

    *****
    Banyak dipotong-potong pernyataan dan kutipannya, jadi ragu saya. Ok, jawab.
    1. Trinitas itu bertentangan dengan ke-Esa-an Allah, berhentilah mengatakan Tuhan itu tiga dalam satu.
    2. Malah aneh sekali konsep Tuhan Trinitas itu, membingungkan.
    3. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia” (QS Al-Ikhlas ayat 1-4).

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      19 Maret 2018 pada 9:09 pm

      *****
      Saudara Taufiq,

      1. Jika Trinitas bertentangan dengan keesaan Allah, bagaimana saudara menjelaskan pertentangannya? Alkitab menjelaskan bahwa Allah adalah esa (Injil, Rasul Besar Markus 12:29). Hal ini pun telah dinyatakan secara eksplisit di mana Allah, Isa Al-Masih, dan Roh Kudus disebutkan (Injil, Rasul Besar Matius 20:19-20). Kami menunggu jawaban saudara.

      2. Tentu saja membingungkan. Sebab yang dibicarakan adalah Allah. Jika saudara dapat menalar Allah secara logis dan tuntas, maka Dia bukan lagi Allah. Apakah Allah SWT dapat dinalar secara logis dan tuntas? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?

      3. Ayat di atas tidak menjelaskan hubungan antara keesaan Allah dengan keselamatan manusia di akhirat. Kalau boleh tahu, apa maksud saudara mengutip ayat tersebut dan apa hubungannya dengan pertanyaan poin 3?
      ~
      Solihin

  10. Jesus Park mengatakan

    24 April 2018 pada 10:20 pm

    ~
    Pengamat,

    Benar sekali jika sujud Islam lakukan anggur bisa tumpah sedangkan Isa lakukan untuk perjamuan terakhir “Ya Bapa-Ku jikalau “cawan ini” tidak mungkin lalu, bukan “cawan itu”. (Matius 26:42).

    Nah sholat lima kali sehari hanya Allah Al-Quran yang ciptakan, tidak dengan Isa Al-Masih karena Isa berkata “dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia” (Matius 6:7-9). Sekali lagi Esa dan Tauhid berbeda. Esa untuk Allah, Tauhid untuk ciptaan karena terbatas.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 April 2018 pada 10:00 am

      ~
      Saudara Park,

      Tepat sekali bahwa esa berbeda dengan Tauhid. Uniknya, ulama Islam mengakui bahwa doktrin Tritunggal tidak bertentangan dengan keesaan Allah. Karena itu, kami berharap saudara-saudara Muslim di sini memikirkan dan mengkaji hal ini lebih jauh. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 3 4 5 6 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Eggi Sudjana: Hanya Tuhan Islam Yang Esa, Bagaimana Dengan…
  • Pembangunan Masjid di Kota New York
  • Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
  • Umat Islam: Cara Hijrah yang Benar

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami