Kita berduka atas bom yang membunuh saudara-saudara Muslim di sebuah Masjid di Mesir (24-11-2017). Ketika para Muslim bergumul tentang sikap membenci kafir, terjadi pembunuhan terhadap para Muslim oleh Muslim.
Apakah hikmah bom di Masjid Mesir bagi kehidupan umat beragama?
Dukacita atas Bom di Masjid Al-Rawdah
Belum sirna duka kita karena pengeboman dua gereja di Mesir sekitar April 2017. Di Gereja Koptik St. Markus di Iskandariyah, yang membunuh 31 orang dan melukai puluhan lainnya. Dan di Gereja Mar Gigris, di kota Tanta, membunuh 25 orang.
Kini kita berduka lagi, karena pengeboman masjid Al-Rawdah, di Bir al-Abed, provinsi Sinai Utara, Mesir. Pengeboman dan penembakan sesaat setelah shalat Jumat membunuh 235 dan melukai 120 orang.
Bom Masjid di Mesir dan Reaksi Pejabat Indonesia
Presiden RI Joko Widodo berduka atas korban bom di Mesir. “Negara kita, saya, mengutuk keras serangan yang ada di Mesir,” tegasnya (25/11/2017).
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengutuk, “Aksi teror yang menyebabkan kematian orang tidak dibenarkan ajaran agama manapun . . .” (26/11/2017).
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR, Jazuli Juwaini mengecam keras serangan bom di Mesir. “Tindakan tersebut biadab dan tidak berperikemanusiaan” katanya (25/11/2017).
ISIS Melanggar Al Bara [Membenci Kafir] di Islam?
Menurut Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Al Bara’ tidak berarti menzalimi dan berbuat semena-mena kepada orang kafir. Melainkan hanya membenci dalam kalbu dan tidak menjadikannya sebagai sahabat dan teman. Dapatkah kita membenci orang kafir dalam hati tanpa menzaliminya?
Kelompok teroris yang diduga ISIS ini membenci dan membunuh para Muslim Sufi yang mereka anggap kafir. Benarkah mereka melanggar ajaran Al-Bara itu? Jawablah di email ini.
Wahyu Allah Menghentikan Pembunuhan
Allah Yang Maha Suci melarang kebencian, terlebih pembunuhan manusia. Kepada Nabi Musa, di kitab Taurat, Allah berfirman “Jangan membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13).
Isa Al-Masih, Kalimatullah juga mengajarkan hukum emas, “Perbuatlah kepada orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu” (Injil, Rasul Lukas 6:31). Perbuatan riilnya ialah, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu . . . mengutuk kamu . . . mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).
Bukan hanya mengajarkan kasih, Isa juga sangat mengasihi manusia. Buktinya, Ia rela mati tersalib guna menggantikan hukuman dosa manusia, yaitu kematian kekal di neraka. Supaya setiap orang yang beriman kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan hidup kekal di sorga.
Jadi, hikmah bom di Masjid di Mesir itu ialah kita wajib menaati Taurat Allah dan Isa Al-Masih. Agar tidak ada kebencian dan pembunuhan.
Apakah pendapat Anda? Kirimkan di email ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Saudara, bagaimana sikap terbaik kepada orang-orang yang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita? Mengapa?
- Apakah dampaknya jika semua agama menerapkan ajaran Al-Bara atau membenci kafir?
- Mengapa ajaran Wahyu Allah dalam Taurat dan Isa Al-Masih di atas adalah ajaran terbaik untuk kita amalkan dalam kehidupan?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Bom Di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad Dan Surga Motif Pelakunya?
- Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
- Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
- Mengapa Isa Al-Masih Menentang Pembakaran Al-Quran?
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Hamba mengatakan
*****
1. Berdakwah kepada mereka yang belum memahami Muslim sejati. Agama Islam adalah agama yang mencintai sesama makhluk Allah. Karena agama Islam adalah agama yang dirahmati Allah sebagai agama sempurna milik Allah supaya diselamatkan Allah dari siksa kubur dan siksa api neraka.
2. Bila membenci yang dimaksud ke personal maka dampaknya sangat buruk terutama terhadap keadaan sosial. Tapi Islam membenci terhadap ajaran menyekutukan Allah.
3. Agama yang sempurna adalah Islam karena memiliki ajaran Islam, Injil, Zabur, dan Taurat yang telah disempurnakan oleh Allah dan ditambah penjelasan yang detail oleh hadist Muhammad rasulullah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Hamba,
1. Berdakwa adalah hak setiap pemeluk agama. Tetapi bagaimana dengan kasus yang terjadi di Mesir? Pemboman tersebut bukanlah dakwah, melainkan penyerangan yang mengakibatkan banyaknya jatuh korban. Bukan saja dari pihak nonMuslim, tetapi juga dari Muslim. Apakah agama yang dirahmati Allah mengajarkan untuk membunuh dan membom? Mengapa?
2. Setiap orang yang mengasihi Allah tentu tidak berkenan dengan perbuatan musyirik. Itu sudah pasti. Namun, aksi pemboman di Mesir merupakan kebencian dalam ruang lingkup sosial yang mengatasnamakan agama. Pembunuhan dan pemboman yang dibalut atas nama agama seolah-olah tindakan yang mulia. Padahal pembunuhan tersebut bertentangan dengan firman Allah dan juga sifat Allah. Pertanyaannya, mengapa bisa terjadi aksi teror dan pemboman itu? Darimanakah sumbernya?
3. Sah-sah saja mengklaim bahwa Islam adalah agama sempurna. Tetapi apakah klaim saja cukup? Dibutuhkan bukti untuk membuktikan bahwa ajaran Islam adalah ajaran terbaik. Sebab realitanya ajaran Al-Quran lebih mengedepankan kekerasan dibandingkan kedamaian. Silakan saudara baca surah Al Baqarah secara menyeluruh. Demikian juga surah Al Anfaal :12, “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.” Bila ajaran ini diterapkan, maka terjadi kekacauan yang amat parah di negeri ini, bukan? Bagaimaan menurut saudara?
~
Solihin
Elmandus sihotang mengatakan
~
“Isa Al-Masih, Kalimatullah juga mengajarkan hukum emas, “Perbuatlah kepada orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat kepadamu” (Injil, Rasul Lukas 6:31). Perbuatan riilnya ialah, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu . . . mengutuk kamu . . . mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).”
Dua pernyataan, dua pengertian yang sangat berbeda dan bertolak belakang. Bagaimana?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Elmandus,
Membaca kedua ayat Injil di atas secara cermat, maka saudara tidak akan menemukan pertentangan di dalamnya. Sebaliknya, ayat itu saling menguatkan dan melengkapi. Perhatikan Injil, Rasul Lukas 6:31 secara saksama. Apa yang saudara kehendaki agar orang lain perbuat, maka perbuatlah itu. Misal, bila saudara mengharapkan orang lain sayang kepada saudara, maka sayangilah orang lain. Hal ini sejalan dengan firman Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Lukas 6:27-28.
Nah, bercermin pada kasus di atas, pemboman dilakukan di kalangan para Muslim juga. Mengapa ini dilakukan? Bukankah membunuh bertentangan dengan firman Allah kepada Nabi Musa (Taurat, Keluaran 20:13)? Kalau umat Islam mengamalkan ajaran Isa Al-Masih, maka peristiwa seperti di Kairo tidak akan terjadi. Mengapa? Karena Isa Al-Masih mengajarkan untuk menyayangi sesama, termasuk mengasihi orang yang menganiaya kita (Injil, Rasul Besar Matius 5:44).
~
Solihin
الملك|ᴮᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ|كالا mengatakan
*****
1. Sikap terbaik kepada orang yang berbeda agama dan kepercayaan dengan kita adalah mengasihinya, karena: 1 Petrus 4:8, “Tetαpi yαng terutαmα: kαsihilαh sungguh-sungguh seorαng αkαn yαng lαin, sebαb kαsih menutupi bαnyαk sekαli dosα.”
2. Dampak membenci kαƒir adalah kαƒir: Qs 4:101, “…orαng kαƒir itu musuh…bαgimu.” Qs 49:7, “…Ϻυhαmmαd…benci kepαdα kekαƒirαn…” Dαri Anαs bin Mαlik rα, sαw bersαbdα: “Aku benci kepαdα musuh Allαh yαitu orαng kαƒir. Ayαhku Abdullαh mαti dαlαm keαdααn kαƒir αdα di nerαkα” (HR. Ahmαd, 11747). Akibatnya, Muhammad menjadi kαƒir lantaran membenci ayahnya Abdullah. Dαri Abu Hurαirαh rα, sαw bersαbdα: “Orαng kαƒir αdαlαh orαng yαng membenci αyαhnyα” (HR. Muslim, 94).
3. Ajaran Wahyu Allah dalam Taurat dan Isa Al-Masih di atas adalah ajaran terbaik untuk kita amalkan dalam kehidupan karena mengajarkan kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia, bukan mengajarkan kebencian kepada yang tidak sepaham.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Biangkala,
Tidak ada ajaran terbaik, selain ajaran Isa Al-Masih. Sebab bila ajaran Isa Al-Masih diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka pemboman dan segala bentuk kekerasan apapun tidak akan terjadi. Persoalan yang mengakar adalah kecenderungan manusia selalu berbuat dosa. Itu sebabnya, Isa Al-Masih nuzul ke dunia untuk membebaskan manusia dari ikatan dosa. Sehingga manusia dimampukan melakukan firman Allah untuk menyayangi sesama.
~
Solihin
Realita mengatakan
~
Yakobus 1:25, “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” Hukum kasih berasal dari yang sempurna. Hanya Allah yang sempurna. Allah mau manusia dimerdekakan dari dosa perbudakan roh jahat. Roh jahat mengadu domba manusia dengan saling membenci dan akhirnya saling menggigit dan bunuh. Isa Al-Masih memberi hukum kasih/ajaran kasih.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Realita,
Setiap orang yang mengamalkan ajaran Isa Al-Masih pasti tidak akan melakukan tindakan pemboman kepada siapapun. Sebab tindakan tersebut bertentangan dengan firman Allah kepada nabi Musa, “Jangan membunuh” (Taurat, Keluaran 20:13). Karena itu, yang paling penting adalah mengamalkan ajaran Isa Al-Masih dalam relasi antarsesama. Terimakasih saudara Realita untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Tosto mengatakan
*****
1. Berbeda kepercayaan malah harus dirangkul dan diselamatkan. Bukan malah dimusuhi.
2. Dampaknya akan terus membenci selama ada golongan yang berbeda dan dianggap kafir. Ini akan abadi selamanya. Ibarat dunia ini pasti berbeda-beda tidak akan pernah sama. Kebencian menyuburkan tindakan teror yang tidak manusiawi. Tentu saja ini ajaran Iblis.
3. Sayangnya Allah dalam Taurat pembenci manusia yang tidak menurut firmannya. Alih-alih menyelamatkan yang tersesat malah dengan bengis membunuh genosido para tersesat. Allahnya Taurat benar-benar pembenci kafir. Beda dengan Yesus malah Allah penyelamat mengasihi kafir dan orang berdosa.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Tosto,
Kami tertarik dengan poin ke-3 dari jawaban saudara. Kami merasa bahwa Allah dalam Taurat adalah Allah yang penuh kasih. Karena Dia mahakasih, maka Ia menunjukkan kasih-Nya dengan menolong manusia. Misal, Adam dibuatkan pakaian dari kulit hewan. Demikian juga Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat pada jaman Nuh. Bangsa Kanaan pun diberikan kesempatan hingga jaman Nabi Musa. Demikian juga bangsa Niniwe diberikan kesempatan untuk bertobat. Kami berpendapat Allah dalam Taurat adalah Allah yang penuh kasih. Dia tetap mengasihi bangsa-bangsa sekalipun perbuatan bangsa-bangsa tersebut bertentangan dengan kehendak-Nya. Kiranya ini menjadi bahan refleksi bagi saudara dan kita dapat mendiskusikan hal ini lebih jauh di email: [email protected] Terimakasih.
~
Solihin
Khoer mengatakan
~
Islam ini adalah agama yang sempurna, namun tidak setiap Muslim keislamannya sempurna. Sebenarnya Islam adalah agama yang sangat toleran. Jika penganutnya tidak toleran, mengapa Islamnya yang disalahkan? Islam tidak pernah mengajak dengan paksa siapapun untuk mengikuti ajarannya. Islam mengharuskan penganutnya untuk menghargai sesama dan berlaku seadil-adilnya kepada setiap manusia. Setiap kitab yang diwahyukan Allah ta’ala itu mengajarkan kebaikan hidup. Tindakan apapun yg mengatasnamakan Islam namun tindakannya di luar ajaran Islam, maka dia bukanlah Muslim melainkan hanya berkedok Muslim. Anda mengkaji Islam dan Al-Quran bukan untuk memahaminya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Khoer,
Kami menghargai pendapat saudara tentang Islam. Walaupun kami tidak tahu apa yang sempurna dari Islam. Jikalau saudara sudah membaca Al-Quran secara menyeluruh dan membandingkannya dengan Taurat, Zabur, dan Injil, maka saudara pasti tidak terburu-buru membuat kesimpulan demikian. Sebab Al-Quran mengajarkan untuk memerangi yang dianggap kafir. Misal, surah At Taubah 9:29, “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar, yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.”
Kami berpendapat bahwa satu-satunya agama yang senang mengkafirkan orang adalah Islam. Jadi, benarkah Islam adalah agama yang sangat toleran? Seringnya menyebut pemeluk agama lain kafir merupakan indikasi bahwa agama tersebut tidak toleran, bukan? Karena itu, kami mengajak saudara merenungkan hal ini. Bagaimana perasaan saudara bila salah satu korban di Mesir tersebut adalah sanak keluarga saudara sendiri? Masihkah saudara menganggap Islam sebagai agama yang toleran dengan banyaknya korban yang berjatuhan?
~
Solihin
In the name of God mengatakan
~
Saya dari dulu melihat ada ambiguitas pandangan dari orang-orang Muslim sendiri terhadap kasus-kasus ini. Pertama, bahwa bom bunuh diri adalah dianggap syahid dan orang-orang ini dianggap syuhada dan terlihat jelas pada saat peledakan terjadi. Justru orang-orang model seperti ini menganggap pahlawan. Contoh kasus bagaimana terdakwa bom Bali diagung-agungkan pada saat dimakamkan. Kedua, pandangan yang menolak bom bunuh diri karena Islam mengajarkan cinta kepada sesama. Jadi, dalam satu peristiwa saja, muncul dua pandangan yang berbeda yang kemudian tidak ada kejelasan apakah membom orang lain itu baik atau buruk, dosa atau surga atau benar atau salah. Ulama-ulama memiliki pandangan yang berbeda.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara In The Name,
Ini dapat menjadi studi penelitian yang menarik. Mengapa bisa terjadi demikian? Bila menelusuri Al-Quran dan sejarah perkembangan Islam, maka pembunuhan demi pembunuhan pun terus terjadi. Mulai dari nabi Islam hingga ke para sahabat. Begitu juga para khalifa-khalifat berikutnya. Tentu ini menarik untuk dicermati. Tetapi ketika Islam tiba di Indonesia, maka terjadi inkulturisasi (penyesuaian kepada budaya setempat). Itu sebabnya, kultur Indonesia yang cinta damai berseberangan dengan ajaran Al-Quran. Ini sebenarnya sulit sekali disatukan. Karena itu, selalu ada perbedaan pandangan mengenai tindak tanduk Muslim yang melakukan teror. Dan sebenarnya kultur Indonesia lebih cocok dengan ajaran Isa Al-Masih. Kiranya ini dapat menjadi bahan perbandingan bagi kita semua.
~
Solihin
Tosto mengatakan
~
Betul. Allah di Perjanjian Lama memberikan waktu untuk bertobat. Tapi apabila tidak bertobat akibatnya tetap saja dibunuh dimasukkan neraka sama Allah Perjanjian Lama. Ini bertentangan dengan ajaran Yesus. Berapakah aku harus mengampuni orang bersalah? 70 kali tujuh kali. Yesus Allah yang maha pengasih. Orang sesat akan mampu diluruskan olehnya. Sedang Allah Perjanjian Lama orang sesat ada beberapa golongan yang Allahnya Musa tidak mampu menolong mereka sampai akhirnya harus dibunuh seluruh bangsanya, termasuk bayi-bayi dan ternak-ternak yang tidak melakukan dosa. Allah yang patut dipertanyakan kemahakuasannya dan maha kasihnya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Tosto,
Saudara mengambil dua contoh berbeda. Tentu contoh ini keliru bila dijadikan sebagai dasar. Perhatikan kalimat saudara bahwa Allah tetap saja memasukkan manusia ke neraka bila tidak bertobat. Apakah saudara berpikir bahwa Isa Al-Masih tidak memasukkan manusia berdosa ke neraka juga bila tidak bertobat? Kami mempersilakan saudara merenungkan hal ini.
Selain itu, mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali dalam ranah relasi antarsesama. Mohon saudara teliti membaca teks-teks Injil sehingga tidak keliru. Apakah saudara berpikir bahwa Isa Al-Masih menyampaikan hal itu untuk peristiwa pengadilan di akhirat? Mengapa? Bagaimana menurut saudara? Kami berharap saudara membaca Injil secara menyeluruh sehingga saudara tidak keliru memahami Allah.
~
Solihin
Sentot Ali Basha mengatakan
~
Saya jawab no. 3 saja. Saya sangat setuju ajaran Isa Al-Masih karena ajaran tersebut mengasihi sesama dan semuannya. Ajaran Isa sangat cocok untuk membuat perdamaian di dunia.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Sentot,
Kami berterimakasih untuk jawaban saudara. Menjawab no. 3 saja sudah membuat kami senang. Artinya saudara menaruh perhatian pada artikel di atas. Kami setuju dengan saudara bahwa ajaran Isa Al-Masih yang dapat membuat dunia damai. Tetapi pertanyaannya adalah apakah manusia mau mengikuti ajaran Isa Al-Masih? Ini menjadi sebuah cerita yang lain.
~
Solihin
Mbokjamu mengatakan
~
IDI bilang: ISIS membunuh Muslim sufi.
Respon:
Saat ini musuh terbesar dari kejahatan adalah Islam, maka dari itu segala macam upaya baik politik, ekonomi, budaya dll diciptakan “musuh” untuk menghancurkan Islam. Hal yang menggelitik pikiran saya, kalau ISIS benar-benar Islam, kemana mereka saat Muslim Palestina dibantai pemimpin dzolim dari Kristen dan Yahudi? Kenapa yang sibuk mereka bunuh justru Muslim?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mbokjamu,
Kami berharap saudara mencoba membandingkan kenyataan dengan ajaran Al-Quran. Apakah saudara sudah membaca artikel di atas bagaimana aksi teror menyebabkan banyak korban. Dan itu dilakukan oleh Islam. Uniknya, sesama Muslim pun saling membunuh. Bagaimana mungkin ini terjadi? Bila kita melihat teks-teks Al-Quran, maka aksi-aksi teror demikian mendapatkan ruang. Perhatikan ayat berikut: “Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman.’ Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka” (Qs 8:12).
Kami bertanya kepada saudara. Bila Islam adalah musuh terbesar kejahatan, mengapa Al-Quran mengajarkan memenggal kepala dan memancung ujung-ujung jari? Bila ISIS bukan Islam, dari manakah ISIS mempunyai ide untuk memenggal kepala? Bukankah acuan mereka adalah Al-Quran? Kami berharap saudara dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Terimakasih sebelumnya, saudara.
~
Solihin