• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Sikap Kristen dan Islam Terhadap Charlie Hebdo

Sikap Kristen dan Islam Terhadap Charlie Hebdo

12 Januari 2015 oleh Web Administrator 382 Komentar

suasana-pada-saat-terjadi-serangan-charlie-hebdo-seorang-penghina-agamaAkibat revolusi digital, semua dunia mendengar mengenai tindakan teroris di Perancis. Charlie Hebdo adalah majalah mingguan non-conformist yang memuat kartun olak-olakan, warta berita, polemik dan lelucon. Ciri khusus Charlie Hebdo (“hebdo” adalah singkatan hebdomadaire, yaitu mingguan, “Charlie” adalah nama karakter dalam kartun Peanuts) yaitu satir, sarkasme dan sindiran tajam. Satir selalu diarahkan pada politik sayap kanan, agama Yahudi, Katolik, Kristen, Islam dll.

Beberapa teroris, sebagai balasan satir terhadap agama Islam, membunuh 12 staff majalah ini. Namun, tindakan teroris Islam terhadap Charlie Hebdo membuat pimpinan agama Islam dan non-Islam di dunia menyesalkan tindakan biadab tersebut.

Satir Diarahkan pada Agama Apapun Pasti Menyinggung Perasaan

Tahun 1987 artis fotografi Amerika memasukan salib dengan figur Isa ke dalam cangkir penuh kencing. Foto itu diberi judul “Piss Christ” (Kencing pada Isa Al-Masih). Foto tersebut dipertunjukkan dalam lembaga umum juga dicetak pada majalah-majalah. 

Orang Kristen dan Katolik sangat marah. Bahkan mengancam membunuh si artis. Tapi hal itu tidak terjadi.

Demikianlah bentuk satir dan sindiran tajam diarahkan pada sebuah agama. Ini bukan hal baru. Sejak semula, Kekristenan dan pemimpin agama Islam adalah target sarkasme.

Sindiran Tajam Terhadap Isa Al-Masih dan Muhammad

Ketika Isa Al-Masih di kayu salib, para saksi mengolok-Nya “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” (Injil, Rasul Besar Matius 27:42).

Pada masa agama Islam lahir, syair dan sajak  adalah seni sangat populer di antara rakyat Arab. Sejarah mendaftarkan nama beberapa orang yang mengarahkan syair satir dan sarkasme terhadap nabi umat Islam. Inilah daftar sebagian dari mereka:

Abu ‘Afak – Menentang Muhammad dengan syair.
Fartana  dan Quraybah – Mengucapkan sajak-sajak yang menyinggung.
Ka’b ibn Zuhayr ibn Abi Sulama – Menulis sajak penuh satir mengenai Muhammad.
Al-Harith bin al-Talatil dan Hubayrah – Mengolak-olak Muhammad dengan sajak-sajak.
Abdullah ibn Zib’ari – Menulis sajak-sajak yang menyinggung.

Nabi Islam menyuruh agar semua orang ini dibunuh sebagai balasan untuk sindiran tajam dan satir mereka. Mungkinkah pembunuh 12 staff Charlie Hebdo mendapat inspirasinya karena mempelajari sejarah ini? (Daftar komplit di WikiIslam)

Cara Menghadapi Penghina Agama

Sikap orang Kristen dan Islam terhadap Charlie Hebdo atau bagi mereka yang mengejek pimpinan agama sebaiknya sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Mari lihat yang Isa ajarkan kepada Umat-Nya:

Isa Berfirman: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).

Inilah teladan bagi manusia dalam memperlakukan musuh, terlebih kepada orang yang menghina agama. Isa memerintahkan umat-Nya untuk mengasihi musuh. Bukan membalas kejahatan dengan kejahatan. Caci maki dengan caci maki. Melainkan harus mengampuninya (Injil, Rasul Besar Matius 5:39, 44; Surat I Petrus 3:9, Lukas 23:34).

Isa Al-Masih tidak hanya mengajarkan kita bagaimana menghadapi penghina agama, satir dan sarkasme. Ia juga memberikan diri-Nya disalibkan supaya menyelamatkan kita dari sikap yang ingin membalas dendam pada pelempar-pelempar sindiran tajam!

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Bagaimana pandangan saudara terhadap tindakan orang-orang yang membunuh 12 staf dari majalah Charlie Hebdo di atas?
  2. Bila seseorang mengejek pemimpin agama saudara, baik dengan perkataan ataupun ilustrasi, bagaimana sikap saudara? Jelaskanlah!
  3. Manakah yang pantas diteladani, ajaran Isa yaitu mengasihi musuh, atau ajaran jihad Al-Quran? Jelaskan alasan saudara!

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Kasih Sayang Allah Dalam Al-Quran Dan Injil
  2. Islam: Ajaran Kasih Isa Itu Lemah, Allah Maha Pengasih Dan Penyayang
  3. Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
  4. Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?
  5. Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?

 

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Sikap Kristen dan Islam Terhadap Charlie Hebdo”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ulasan Berita Agama

Reader Interactions

Comments

  1. ɮ1ΔИϬ Ƙ4ɭд mengatakan

    1 Februari 2015 pada 6:48 am

    ~
    Untuk apa pakai skor segala. Anda mau menang 100-0 juga apa faedahnya bagi anda, ingin memuji diri atau ingin dapat pujian dari orang. Begitu? 2 Korintus 10:18, “Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.” Itulah bawaan lahir ajaran, tidak mau draw, apalagi kalah terhadap sesama manusia. Saingan dan lawannya adalah sesama manusia dengan skor kemenangan.

    Saran saya, Efesus 6:12, “…perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi…melawan roh-roh jahat…” 1 Petrus 5:8, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis…” Yakobus 4:7, “Karena itu, tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis…”

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 11:33 am

      ~
      Saudara Biangkala,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  2. penonton mengatakan

    1 Februari 2015 pada 2:54 pm

    ~
    To: Biangkala,

    Kita lagi bahas Qishas, anda malahan khotbah-khotbah melulu tidak malu pakai dua kolom segala. Tenangkan diri anda. Sekarang anda tambah bebal saja malahan mengambil komen jadi dua kolom. Inilah bukti kemunafikan anda tidak mau kalah-kalah. Kalau saya menulis skor 1:1, maksudnya buat anda juga biar tambah paham arti pentingnya kebutuhan qishash di dunia nyata. Masalahnya anda cuma gengsi mengaku ayat Alkitab anda itu cocok di bibir saja.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 11:39 am

      ~
      Saudara Penonton,

      Kami menghargai setiap diskusi yang dilakukan. Namun, kami berharap bahwa saudara pun dapat memerhatikan dan merenungkan pertanyaan yang kami ajukan. Mengapa Al-Quran memerintahkan untuk membunuh, memenggal, dan memancung kepala? Bukankah umat Islam selalu mendengung-deng ungkan Allah ar-Rahman dan ar-Rahim? Mengapa juga setiap orang yang menghina atau menyindir nabi saudara harus mati? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  3. ɮ1ΔИϬ Ƙ4ɭд mengatakan

    2 Februari 2015 pada 10:23 am

    ~
    Post saya: Konsep balas membalas bakal tidak selesai sampai kiamat. Maka Israel sama ISlam tidak bakal damai sampai kiamat. Konsep sama yaitu mata ganti mata dan nyawa ganti nyawa. Kalau Israel yang lebih dulu, maka diqishas sama Islam. Kalau Islam yang lebih dulu, maka dibalas nyawa ganti nyawa sama Israel. Tapi kalau orang Kristen tidak lebih dulu, maka tidak bakal diqishas sama Islam dan tidak bakal dibalas nyawa ganti nyawa sama Israel.

    Kalau ingin damai, di Kristen. 1 Petrus 3:9, “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi sebaliknya hendaklah kamu memberkati.” Yohanes 14:27, “Damai sejahtera-Ku Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…” Masalahnya dimana, coba? Kenapa anda seperti tidak terima om?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 11:43 am

      ~
      Saudara Biangkala,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  4. isa itu islam mengatakan

    3 Februari 2015 pada 7:17 am

    ~
    To: Biangkala,

    Menulis: Kalau ingin damai, di Kristen. 1 Petrus 3:9, “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi sebaliknya hendaklah kamu memberkati.” Yohanes 14:27, “Damai sejahtera-Ku Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…”

    Re: Kalau ayat ini dipakai sampai saat ini negara kita belum merdeka dan anda masih kerja rodi sama Belanda.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 11:50 am

      ~
      Saudara Isa Itu Islam,

      Indonesia merdeka berkat perjuangan seluruh komponen bangsa, termasuk Islam, Hindu, Budha, Kristen, dan Katolik. Kami kira itu sudah sangat jelas. Menurut kami, ini tidak ada hubungannya dengan persoalan bangsa. Pembunuhan yang terjadi pada staf Charlie Hebdo merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

      Mengapa hanya karena menyindir dan menghina nabi saudara, maka para staf tersebut dibunuh? Mengapa Al-Quran mengajarkan membunuh, memancung, memenggal kepala orang? Bukankah umat Islam menyebut Allah adalah rahman dan rahim? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  5. ɮ1ΔИϬ Ƙ4ɭд mengatakan

    3 Februari 2015 pada 1:20 pm

    ~
    1 Petrus 3:9, “Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi sebaliknya hendaklah kamu memberkati.” Yohanes 14:27, “Damai sejahtera-Ku Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu…” Itu pedoman hubungan sosial diri pribadi terhadap sesama manusia.

    Re: Kalau ayat ini dipakai sampai saat ini negara kita belum merdeka dan anda masih kerja rodi sama Belanda.

    Kemerdekaan sudah jelas adalah berkat rahmat Allah semata. Kita wajib berjuang merebut, membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara. Itulah nasionalis sejati. Beda sama yang anti nasionalis. SAW bersabda: “Barangsiapa berperang di bawah panji nasionalisme lalu terbunuh maka matinya jahiliyah” (HR. An-Nasa’i).

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 11:55 am

      ~
      Saudara Biangkala,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  6. isa itu islam mengatakan

    3 Februari 2015 pada 2:10 pm

    ~
    To: Biangkala,

    Menulis: Kemerdekaan sudah jelas adalah berkat rahmat Allah semata. Kita wajib berjuang merebut, membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara. Itulah nasionalis sejati.

    Re: Itulah kemunafikan pada diri anda. Ketika anda mempertahankan negara, bukankah anda sudah melanggar perintah Yesus untuk mengasihi musuh? Ketika musuhmu datang membawa parang hendak membunuh keluargamu, masak anda akan mengasihinya dan membiarkan musuhmu membunuh keluargamu (mikir mas). Tak ada satupun di dunia ini negara yang memakai konsep Alkitab, tetapi konsep yang dipakai adalah konsep Islam. “Perangilah orang-orang yang memerangi kamu”

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 12:02 pm

      ~
      Saudara Isa Itu Islam,

      Kami kira saudara Biangkala sudah menjelaskan bahwa sabda Isa Al-Masih berkenaan dengan hubungan sosial pribadi dengan sesama manusia. Tentu negara mempunyai hukumnya sendiri. Bukankah setiap negara memerintahkan untuk berjuang bagi negaranya? Kami kira sebagai warga negara yang baik perlu memerhatikan hal itu.

      Kami menduga pendapat saudara di atas karena cara berpikir saudara yang menyamakan aturan agama sama dengan aturan negara. Terlepas dari itu, kami sangat tertarik dengan peristiwa Charlie Hebdo. Mengapa hanya karena menyindir dan menghina nabi saudara, maka para staf tersebut dibunuh? Mengapa Al-Quran mengajarkan membunuh, memancung, memenggal kepala orang? Bukankah umat Islam menyebut Allah adalah rahman dan rahim? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  7. ɮ1ΔИϬ Ƙ4ɭд mengatakan

    3 Februari 2015 pada 2:31 pm

    ~
    1. Konsep berbangsa dan bernegara. Matius 22:21, “…Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Konsep hubungan pribadi dengan sesama manusia.

    2. Kalau tidak punya musuh, bagaimana?

    Tak ada satupun di dunia ini negara yang memakai konsep Alkitab, tetapi konsep yang dipakai adalah konsep Islam. “Perangilah orang-orang yang memerangi kamu”

    3. Kristus tidak mengajarkan perang, tapi kasih habluminallah dan kasih habluminannas.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 12:05 pm

      ~
      Saudara Biangkala,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  8. isa itu islam mengatakan

    3 Februari 2015 pada 3:25 pm

    ~
    To: Biangkala,

    Menulis: Kristus tidak mengajarkan perang.

    Re: Lantas ayat-ayat perang dan ayat pembunuhan yang saya cuplik dari Alkitab anda di atas ajaran siapa?

    Luk. 22.36, “Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.”

    Mat. 10.34, “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”

    Yesus membawa pedang dan memerintahkan kepada pengikutnya membeli pedang kira-kira buat apa? Apakah buat demo masak?

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 12:09 pm

      ~
      Saudara Isa Itu Islam,

      Kami tertarik mengenai hal ini. Namun, agar hal ini semakin jelas, maka kiranya saudara dapat menunjukkan bukti bahwa Isa Al-Masih berperang? Tertulis dimanakah itu dalam Injil? Bagaimana kisah peperangan itu? Kami berharap saudara dapat membuktikan hal ini.

      Bagaimana dengan pertanyaan kami? Mengapa hanya karena menyindir dan menghina nabi saudara, maka para staf tersebut dibunuh? Mengapa Al-Quran mengajarkan membunuh, memancung, memenggal kepala orang? Bukankah umat Islam menyebut Allah adalah rahman dan rahim? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
      ~
      Solihin

  9. ryn mengatakan

    3 Februari 2015 pada 10:10 pm

    ~
    Allah/Tuhan punya sifat dan karakter. Kalau ada kata-kata Tuhan Allah kita ditulis di seluruh jenis kitab suci apapun dan sifatnya negatif, harusnya manusia berpikir lagi. Aku meyakini Allah itu Maha baik. Aku juga tidak akan menanggapi kalimat-kalimat yang aku pikir tidak Allah banget. Aku bukan mau membatasi Allah Tuhan kita, tapi aku rasa janggal kalau ada hal negatif dalam Allah yang ada di kitab-kitab agama. Lebih baik aku meyakini kalimat baiknya dan membuang kalimat negatifnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 12:12 pm

      ~
      Saudara Ryn,

      Kami tertarik dengan komentar saudara. Bolehkah saudara menjelaskan hal ini lebih spesifik lagi? Hal ini berguna supaya kami tidak menduga-duga maksud saudara. Terimakasih untuk kesediaan saudara.
      ~
      Solihin

  10. iman mengatakan

    4 Februari 2015 pada 7:26 am

    ~
    Kepada Saudara Isa Itu Islam,

    Saudara harap jangan menuduh Yesus kami macam-macaml. Tuhan kami suci. Ingat Tuhan kami suci. Begini mas Isa, waktu itu Tuhan Yesus belum lahir, jadi ayat-ayat yang saudara kutip dalam PL adalah bukan tanggung jawab Tuhan Yesus. Semua ayat pembunuhan dalam Alkitab merupakan tanggung jawab sebelumnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      6 Februari 2015 pada 12:15 pm

      ~
      Saudara Iman,

      Kami berterimakasih untuk pendapat saudara. Kami berpendapat bahwa setiap ayat memiliki konteks tersendiri sesuai dengan zamannya. Oleh sebab itu, kami berpikir sangat baik bila saudara juga membaca keseluruhan ayat-ayat yang diberikan sehingga mengerti konteksnya dengan benar.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 16 17 18 19 20 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Yang Terhubung

  • Sikap Islam dan Kristen Terhadap Terorisme
  • Talak dan Pernikahan, Menurut Islam dan Kristen
  • Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
  • Islam, Kristen Bertanya: "Mengapa Artis-Artis Pindah Agama?"
  • Orang Islam Melindungi Kristen Dari Teroris

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami