Akibat revolusi digital, semua dunia mendengar mengenai tindakan teroris di Perancis. Charlie Hebdo adalah majalah mingguan non-conformist yang memuat kartun olak-olakan, warta berita, polemik dan lelucon. Ciri khusus Charlie Hebdo (“hebdo” adalah singkatan hebdomadaire, yaitu mingguan, “Charlie” adalah nama karakter dalam kartun Peanuts) yaitu satir, sarkasme dan sindiran tajam. Satir selalu diarahkan pada politik sayap kanan, agama Yahudi, Katolik, Kristen, Islam dll.
Beberapa teroris, sebagai balasan satir terhadap agama Islam, membunuh 12 staff majalah ini. Namun, tindakan teroris Islam terhadap Charlie Hebdo membuat pimpinan agama Islam dan non-Islam di dunia menyesalkan tindakan biadab tersebut.
Satir Diarahkan pada Agama Apapun Pasti Menyinggung Perasaan
Tahun 1987 artis fotografi Amerika memasukan salib dengan figur Isa ke dalam cangkir penuh kencing. Foto itu diberi judul “Piss Christ” (Kencing pada Isa Al-Masih). Foto tersebut dipertunjukkan dalam lembaga umum juga dicetak pada majalah-majalah.
Orang Kristen dan Katolik sangat marah. Bahkan mengancam membunuh si artis. Tapi hal itu tidak terjadi.
Demikianlah bentuk satir dan sindiran tajam diarahkan pada sebuah agama. Ini bukan hal baru. Sejak semula, Kekristenan dan pemimpin agama Islam adalah target sarkasme.
Sindiran Tajam Terhadap Isa Al-Masih dan Muhammad
Ketika Isa Al-Masih di kayu salib, para saksi mengolok-Nya “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!” (Injil, Rasul Besar Matius 27:42).
Pada masa agama Islam lahir, syair dan sajak adalah seni sangat populer di antara rakyat Arab. Sejarah mendaftarkan nama beberapa orang yang mengarahkan syair satir dan sarkasme terhadap nabi umat Islam. Inilah daftar sebagian dari mereka:
Abu ‘Afak – Menentang Muhammad dengan syair.
Fartana dan Quraybah – Mengucapkan sajak-sajak yang menyinggung.
Ka’b ibn Zuhayr ibn Abi Sulama – Menulis sajak penuh satir mengenai Muhammad.
Al-Harith bin al-Talatil dan Hubayrah – Mengolak-olak Muhammad dengan sajak-sajak.
Abdullah ibn Zib’ari – Menulis sajak-sajak yang menyinggung.
Nabi Islam menyuruh agar semua orang ini dibunuh sebagai balasan untuk sindiran tajam dan satir mereka. Mungkinkah pembunuh 12 staff Charlie Hebdo mendapat inspirasinya karena mempelajari sejarah ini? (Daftar komplit di WikiIslam)
Cara Menghadapi Penghina Agama
Sikap orang Kristen dan Islam terhadap Charlie Hebdo atau bagi mereka yang mengejek pimpinan agama sebaiknya sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih. Mari lihat yang Isa ajarkan kepada Umat-Nya:
Isa Berfirman: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu” (Injil, Rasul Lukas 6:27-28).
Inilah teladan bagi manusia dalam memperlakukan musuh, terlebih kepada orang yang menghina agama. Isa memerintahkan umat-Nya untuk mengasihi musuh. Bukan membalas kejahatan dengan kejahatan. Caci maki dengan caci maki. Melainkan harus mengampuninya (Injil, Rasul Besar Matius 5:39, 44; Surat I Petrus 3:9, Lukas 23:34).
Isa Al-Masih tidak hanya mengajarkan kita bagaimana menghadapi penghina agama, satir dan sarkasme. Ia juga memberikan diri-Nya disalibkan supaya menyelamatkan kita dari sikap yang ingin membalas dendam pada pelempar-pelempar sindiran tajam!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan saudara terhadap tindakan orang-orang yang membunuh 12 staf dari majalah Charlie Hebdo di atas?
- Bila seseorang mengejek pemimpin agama saudara, baik dengan perkataan ataupun ilustrasi, bagaimana sikap saudara? Jelaskanlah!
- Manakah yang pantas diteladani, ajaran Isa yaitu mengasihi musuh, atau ajaran jihad Al-Quran? Jelaskan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kasih Sayang Allah Dalam Al-Quran Dan Injil
- Islam: Ajaran Kasih Isa Itu Lemah, Allah Maha Pengasih Dan Penyayang
- Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
- Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?
- Bagaimana Sikap Kita Terhadap Orang Kafir?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Andi Sularso mengatakan
*****
Saya mau menjawab pertanyaan nomor 3.
Yang pantas diteladani adalah ajaran Isa, yaitu mengasihi musuh.
Alasannya adalah ajaran kasih dari Isa itu sendiri “Jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka”.
staff mengatakan
*****
Saudara Andi Sularso,
Terimakasih untuk jawaban yang saudara berikan. Kami setuju dengan saudara, bahwa sudah seharusnyalah kita mengasihi sesama, termasuk musuh kita. Itulah bedanya kita dengan orang-orang yang tidak mengenal kebenaran.
Hanya orang-orang yang mampu mengasihi musuhnya, yang pantas disebut orang yang mempunyai kasih. Sedangkan orang yang hanya dapat mengasihi orang yang mengasihi dia, tentu itu namanya bukan kasih.
~
Saodah
boas paguh mengatakan
*****
Komentar no. 1
Yang paling dasar perlu kita ketahui adalah, manusia sejak mulai lahir dalam keadaan tidak suci, yaitu kita memiliki naluri yang diwariskan oleh Adam setelah jatuh kedalam dosa. Tindakan pembunuhan dan pengerusakan itu salah satu naluri manusia asli dengan alasan: membela, menegakkan keadilan dan sebagainya.
Tetapi jika perbuatan itu masih dilakukan dengan sadar dan berencana setelah mengenal Yang Maha Pengasih dan Penyayang, maka itu salah besar (ini berlaku untuk semua agama dan kepercayaan).
Untuk kasus di atas saya mengatakan tanpa pertimbangan lagi bahwa Islam memang mengajarkanya. Jangan coba-coba mengkritik, mereka sangat sangat mudah tersinggung sehingga julukan agama damainya akan membuat saudara damai selamanya (rest in peace).
staff mengatakan
*****
Saudara Boas Paguh,
Kami setuju dengan pendapat saudara bahwa sejak kejatuhan Adam dalam dosa, dalam diri manusia sudah tertanam naluri untuk berdosa.
Tapi kami kurang setuju bila saudara mengatakan bahwa semua orang Muslim mendukung tindakan tersebut. Kami percaya ada juga teman-teman Muslim yang menentangnya, terlepas dari kebenaran ajaran dalam Al-Quran tentang tindakan untuk membela agama allah.
Nah melalui diskusi ini, kami ingin mendengar pendapat dari teman-teman Muslim dan Kristen. Sebagai umat yang percaya dan mengenal Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bagaimana kita menyikapi tindakan tersebut. Apakah kita mengucap syukur karena dia sudah membunuh 12 orang yang menghina agamanya, atau sebaliknya kita mendoakan pembunuh tersebut, agar dia menyadari bahwa perbuatannya itu tidak benar di hadapan Tuhan Sang Pencipta?
~
Saodah
Hadi Wijayanto mengatakan
~
To Saudara Isa dan Islam,
Terimakasih telah membimbing kami sehingga kami dapat menemukan kebenaran dalam Islam.
staff mengatakan
~
Saudara Hadi Wijayanto,
Terimakasih juga karena saudara sudah berkenan berkunjung ke situs kami.
Bila tidak keberatan, kami ingin berbagi satu ayat yang menurut kami sungguh indah dan setiap orang perlu untuk merenungkannya.
Sabda Isa Al-Masih “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)
~
Saodah
Wahyu BS mengatakan
*
Dear admin IDI yang baik,
Tentunya tidak baik untuk mengejek agama atau orang lain, apalagi pemimpin besar Islam seperti Nabi Muhammad, bisa-bisa terjadi pertumpahan darah, contohnya yang terjadi di Charlie Hebdo tersebut.
Tentunya pembunuhan tersebut sangat mengejutkan dan banyak pihak langsung memberikan antipati, pro dan kontra. Mungkin kalau admin IDI pahami kami umat Muslim takkan rela ada yang mengejek nabi kami. Dan agama kami mengajarkan agar kami membela agama kami.
Tentunya pembunuhan tersebut terjadi karena kemarahan yang disebabkan penghinaan tersebut luar biasa. Tidak dapat disalahkan juga.
Mengasihi musuh sepertinya baik, tapi ada waktunya, tidak mungkin musuh yang berniat menghancurkan kita diamkan.
staff mengatakan
~
Saudara Wahyu BS,
Terimakasih atas penjelasan saudara di atas. Kami dapat memaklumi kemarahan saudara, dan keinginan saudara untuk membela nabi dan agama saudara.
Tapi ada satu hal yang mengganjal di hati kami ketika membaca komentar saudara di atas. Saudara menuliskan “nabi kami mengajarkan untuk membela dia dan agama kami”
Dapatkah Sdr. Wahyu menjelaskan mengapa nabi saudara memberi perintah tersebut? Mengapa dia harus dibela? Mengapa agama Islam harus dibela? Apakah (maaf) nabi dan Allah yang saudara sembah sebegitu lemah sehingga dia perlu dibela dengan cara keji seperti di atas?
~
Saodah
krisis mengatakan
~
Jika Nabi Muhammad masih hidup, tentu dia hanya tersenyum dan mendoakan orang-orang yang telah menghina dirinya.
Sejarah menceritakan bagaimana sikap nabi ketika dilempari batu di kota Tha’if. Dia hanya berdo’a untuk kebaikan penduduk kota tersebut di masa datang dan menolak tawaran malaikat Jibril yang akan menghancurkan kota tersebut sebagai hukuman terhadap penduduknya yang telah melempari dia.
staff mengatakan
~
Saudara Krisis,
Kami setuju dengan pendapat saudara. Memang sudah seharusnyalah demikian. Berdoa bagi orang-orang yang mengejek kita, supaya orang tersebut juga mengerti tentang nilai-nilai kebenaran.
Tapi kami agak sedikit ragu tentang tulisan saudara di atas, yang berkata bahwa Muhammad mendoakan orang-orang yang mengejeknya. Bila memang Muhammad mengajarkan demikian, lalu mengapa Al-Quran justru berkata, “Perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama semata-mata bagi Allah” (Qs 8:39).
Ada satu ungkapan berkata “dari buahnya kita dapat mengenal pohonnya.” Setiap umat tentu akan meniru atau meneladani sikap pemimpinnya. Nah, manakah yang diteladani umat Muslim. Ayat Al-Quran, atau cerita saudara di atas tentang sikap Muhammad?
~
Saodah
muhammad mengatakan
~
To: Krisis,
Apakah Anda sedang berhalusinasi?
Perkataan Muhammad dalam Qs 5:82 (orang tidak percaya di sini adalah orang Kristen, lihat juga Qs 5:73a) adalah tidak benar, di sini ia mengajar kebencian dan kebohongan. Dalam Qs 8:121, kebenciannya pada orang asing jelas sekali, tertulis bahwa kepercayaan di luar agama Islam terlarang di dataran Arab, khususnya kepercayaan Yahudi.
Janganlah heran jika ajaran Islam tidak disukai oleh penduduk dunia, sebab itu suatu pelanggaran HAM Internasional.
staff mengatakan
~
ISIS adalah salah satu tindakan nyata dari sikap agama Islam memperlakukan pemeluk agama non-Islam. Dan lagi, terdapatnya 164 ayat jihad dalam Al-Quran, tentu sedikit banyak mempengaruhi tindakan-tindakan kekerasan tersebut. (Lebih jelasnya silakan membaca di sini: http://tinyurl.com/kmw8u5h.)
Pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah, benarkah membunuh sesama adalah tindakan yang dibenarkah bahkan dianjurkan oleh Sang Pencipta manusia?
~
Saodah
ismail mengatakan
~
To sudara yang masih Muslim, sesungguhnya perintah membunuh dalam Al-Quran adalah perintah manusia. Tidak mungkin Tuhan mendelegasikan kepada manusia untuk mengambil nyawa ciptaan-Nya, karena manusia tidak bisa bertindak adil seperti diri-Nya. Penulis Al-Quran hanya mengatas-namakan Tuhan untuk tujuan tertentu.
Sadarlah kawan, aku hanya mengingatkan saja. ISIS menerapkan ayat-ayat Medina.
staff mengatakan
~
Saudara Ismail,
Kami setuju dengan pendapat saudara. Sejak semula Tuhan Sang Pencipta memperkenalkan bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Kasih. Dan Kasih-Nya kekal untuk selamanya. Sehingga rasanya agak mustahil bila Allah yang Maha Kasih itu mengajarkan umat-Nya saling membunuh.
Berbeda halnya dengan manusia. Karena hati manusia sudah terikat akan doa, maka membunuh bukan lagi menjadi hal sulit bagi manusia. Sebagaimana firman Allah berkata, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19)
~
Saodah
Andi Sularso mengatakan
*****
Charlie Hebdo dengan kartun-kartunnya juga banyak yang menghina Kristen dan para pemimpinnya. Tetapi orang-orang Kristen tidak menghukum/membunuh para penghina itu, walapun sebenarnya sangat-sangat bisa. Iman kristen tidak akan pernah goyah/hancur hanya karena kartun-kartun yang menghina.
staff mengatakan
~
Saudara Andi Sularso, benar yang saudara katakan. Ketika kita sudah meyakini akan sesuatu, maka sudah seharusnyalah keyakinan tersebut tidak akan goyah hanya karena melihat hal-hal konyol seperti kartun-kartun yang menghina.
Dan lagi, memaafkan atau mendoakan orang yang menghina atau mencaci maki kita adalah jauh lebih baik daripada membalas kejahatannya.
Contoh seperti tindakan pembunuh di atas, dari berita yang kami baca, sekarang isteri dari salah seorang pembunuh tersebut menjadi buronan yang sangat dicari oleh pemerintah Prancis. Sementara suaminya sudah ditembak mati.
Bagaimana jika seandainya para pembunuh itu tidak melakukan aksinya. Tentu hingga hari ini mereka masih dapat hidup bahagia bersama suami, isteri, dan anaknya, bukan?
Dari tindakan tersebut kita dapat menyimpulkan, bahwa ajaran kasih yang disampaikan Isa Al-Masih, adalah jauh lebih indah dan baik, daripada mengikuti ajaran yang memerintahkan saling membunuh sesama.
~
Saodah
ismail mengatakan
~
To Sdr. Krisis,
Tetapi mengapa banyak orang Eropa setelah masuk Islam kok jadi teroris? Bisa anda jelaskan? Sebaliknya banyak teroris yang bertobat menjadi pengikut Kristus, berubah perilakunya menjadi baik.
Harap Sdr. Krisis sadar dengan fenomena ini. Anak pendiri Hamas Mosab Hasan Yousef, Kamal Sallem, dan masih banyak lagi.
staff mengatakan
~
Tanpa bermaksud untuk menghakimi atau membela, namun bila kita kembali melihat kepada ajaran dalam kitab suci agama Islam dan kitab suci Alkitab, akan dengan mudah kita melihat penyebabnya.
~
Saodah
boas paguh mengatakan
~
Kepada Krisis,
Kalau mencari informasi jangan pakai cara Islam (informasi sepihak langsung saja makan). Kebiasaan Muslim, kalau menguntungkan baginya tidak perlu ditindak lanjuti, langsung pakai. Coba tunjukkan lagi situs lain yang menunjukkan kemerosotan Islam, kalau saudara tidak sepihak, tidak usah kami yang tunjukkan kalau mau menunjukkan Islam agama cinta damai.
staff mengatakan
~
Mungkin perlu merenungkan firman Allah berikut ini, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu” (Injil, Rasul Besar Matius 7:3;5)
~
Saodah