Kata hijrah sangat populer baru-baru ini. Sudah menjadi tren di media sosial dan berita lain.
Namun, banyak Mukmin sudah berusaha untuk hijrah tetapi belum merasa lebih dekat kepada Allah. Bagaimana cara hijrah yang benar agar bisa mengenal Allah sejati?
Arti Hijrah
Satu situs Islam mendefinisikan hijrah seperti: “kembali kepada kehidupan beragama, berusaha mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi lebih baik.”
Kita semua setuju bahwa dunia ini akan lebih baik jika setiap orang menjauhi larangan dan berusaha menjadi lebih baik, bukan? Namun, pertanyaannya: bagaimana cara kembali kepada Allah?
Cara Hijrah Menurut Pakar Islam
Menurut pakar-pakar Islam, ada beberapa cara untuk melakukan hijrah. Di antaranya:
- Mencari lingkungan yang baik
- Mempelajari Al-Quran
- Sering berdoa
- Bersedekah/berusaha beramal
- Perbaiki diri
Apakah Anda sudah coba semua hal di atas? Apakah Anda merasa lebih dekat kepada Allah sekarang? Email kami dengan jawaban Anda.
Mengapa Banyak Orang Belum Berhasil dengan Hijrah?
Masalahnya, banyak orang sudah coba hijrah dengan cara-cara di atas, tetapi belum berhasil.
Apakah karena mereka tidak istiqomah? Atau karena masih ada yang kurang dengan hijrahnya?
Sebenarnya, alasannya, semua hal di atas berdasarkan usaha kita–manusia yang lemah dan berdosa. Bagaimana mungkin kita bisa memperbaiki diri/hati?
Cerita Mengenai Hijrah yang Berhasil
Ada satu contoh dari satu orang yang sudah hijrah dengan benar.
“Maka bangkitlah ia [anak] dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan . . . Kata anak itu kepadanya: ‘Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.’ Kata ayahnya kepadanya: ‘ia [anak] telah hilang dan didapat kembali’” (Injil, Lukas 15:20-21).
Jadi, anak itu dapat mendekatkan diri kepada ayahnya bukan karena usahanya atau amalnya. Melainkan, karena kasih dan rahmat ayahnya.
Cara Hijrah yang Benar: Mematuhi Perintah Allah
Satu cara hijrah adalah mematuhi perintah Allah. Ada banyak perintah Allah, tetapi ada satu yang terpenting.
“Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus [Isa Al-Masih] . . . dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus [Al-Masih] kepada kita” (Injil, 1 Yohanes 3:23).
Jadi, kita harus beriman kepada Isa dan mengikuti perintah-perintah Isa. Bagaimana kita bisa tahu semua perintah-Nya? Dengan membaca Kitab Suci Injil.
Cara Hijrah yang Benar: Menjauhi Larangan dan Menjadi Baik
Cara kembali ke Allah sama dengan cerita di atas: dengan kerendahan hati, lalu bertobat atas semua dosa kita.
Kita tidak mampu memperbaiki diri kita. Hanya ada satu Pribadi yang mampu memperbaiki diri kita, yaitu Isa Al-Masih. Mengapa?
Karena hanya Isa dapat membersihkan hati kita dan membuat kita baru. Maksudnya, setiap dosa akan diampuni karena Ia sudah menjadi Perantara yang sempurna kita.
Jadi, langkah pertama untuk hijrah yang sempurna di hadapan Allah adalah beriman kepada Isa Al-Masih sebagai Perantara Anda dan minta hati baru. Hanya setelah itu, kita dapat mengenal Allah dan menjauhi larangan serta menjadi baik.
Silakan hubungi kami jika Anda mau kembali ke Allah melalui Isa.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa banyak orang yang sudah coba hijrah belum merasa lebih dekat kepada Allah?
- Menurut Saudara, apakah anak yang hilang dalam cerita di atas berhasil hijrah? Mengapa?
- Mengapa mematuhi dan mengikuti Isa cara hijrah yang benar?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:
- Makna Kembali Fitrah dalam Islam dan Kristen
- Mukmin – Kembali ke Fitrah atau Menjadi Benar di Hadapan Allah
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
joko.S mengatakan
~
Saudaraku,
Kalau hijrah dan mengimani Isa Almasih adalah Tuhan ini namanya murtad. Pindah agama ini mah, artikel jebakan! Kristen tidak kenal hijrah. Kembali ke Allah itu langsung tidak pakai perantara. Apa memang Isa Almasih itu calo, broker Sorga. Memang Allah kemana?
Agama memang turunan orang tua, nenek kakek moyang (iman). Terus tidak belajar (ilmu) jadi salah langkah (amal). Jadi Iman Ilmu dan amal (turunan). Sedang yang mualaf Ilmu iman dan amal biasanya lebih baik.
Hati-jati dengan orang-orang munafik, lebih bahaya dari kafir.
Staff Isa dan Islam mengatakan
Saudara Joko S.
Mari belajar. Apa yang perlu anda pegang? Dalam Qs 13:19. “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”
Maaf jangan terburu-buru berasumsi sebelum sadar dan berpikir jelas. Bolehkah kami mendengar dari anda hijrah yang sesungguhnya? Saudara membuat pernyataan “ Tidak ada Hijrah dalam Kristen.” Berkaitan dengan pernyataan anda, bolehkah kami mendengar dari anda keistimewaan Nuzulul (turunnya) Isa Al-Masih? Tolong dijawab pertanyaan kami di atas.
~
Jamal
hakkullah mengatakan
~
Pak admin kurang paham mengenai hijrah, terlalu sempit memandang pengertian hijrah. Kata siapa belum berhasil? dari sini saja sudah tidak paham. Pelajari hijrah yang sebenarnya itu apa. “Meninggalkan kemusyrikan” itu juga disebut hijrah. Dari ekonomi lemah menjadi ekonomi lebih kuat, juga disebut hijrah. Hari ini lebih baik daripada hari yang kemarin, ini juga hijrah pak.
Apakah hijrah itu mengenai dunia atau mengenai akhirat? Biasanya saya tidak shalat tahajud, dan saya sekarang selalu tahajud, ini namanya hijrah. Mengerjakan sesuatu yang tidak biasanya. Bukan harus sesuai dengan poin-poin di atas. Kalau tidak sesuai di atas berarti belum berhasil, kesimpulan dari mana itu pak? Tuhanmu itu siapa? Ok.
Staff Isa dan Islam mengatakan
Saudara Hakkullah,
Tepat, Pak admin jauh dari sempurna pemahamannya. Maaf, contoh hijrah yang saudara sampaikan justru dangkal. Itu semua ada di hidup sehari-hari. Pertanyaan penting adalah, hijrah seperti apa yang dapat membawa orang ke Surga?
Nuzulul Isa Al-Masih pertama ke bumi adalah melalui kelahirannya yang istimewa dan ajaib. Bukankah beliau menjadi manusia dengan perantaraan seorang perawan tidak bersuami? Apa maknanya? Apakah diturunkannya Isa Al-Masih mempunyai makna khusus bagi manusia yang berdosa untuk hijrah kepada ketaatan yang diridhoi Allah? Mohon pencerahan
~
Jamal
Ronny mengatakan
~
Admin Kristen tidak paham Islam, mau mengajari Islam pada orang Islam. Jangan-jangan tidak paham agamanya sendiri (Kristen), semuanya bersumber pada kitab suci, pikir dan pelajari dulu saja kitab sucimu masih asli atau tidak? Menyalahkan agama lain belum tentu agama sendiri benar, karena kebenaran agama hakiki tidak perlu bukti, bahwa agama lain salah. Islam lebih cinta Yesus daripada orang Kristen kebanyakan. Setiap disebut namanya Isa, kami tambahkan,”As (alaihi salam).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ronny,
Kami berterima kasih untuk komentar saudara dan menghargai pula komentar tersebut. Sekalipun komentar saudara tidak sesuai dengan topik. Kami akan membantu saudara agar fokus pada topik artikel di atas. Kami mempersilakan saudara menjawab salah satu dari pertanyaan di bawah ini:
1. Mengapa banyak orang yang sudah coba hijrah belum merasa lebih dekat kepada Allah?
2. Menurut Saudara, apakah anak yang hilang dalam cerita di atas berhasil hijrah? Mengapa?
3. Mengapa mematuhi dan mengikuti Isa cara hijrah yang benar?
~
Solihin
joko.S mengatakan
~
Saudaraku Jamal,
Anda ketik hijrah maka anda paham maknanya. Jadi tidak ada Hijrah (istilah) dalam Kristen. Kalau ada hijrah dalam Kristen coba jelaskan. Semua Muslim pasti akan meluruskan hal yang tidak benar tentang Islam, apalagi menyangkut akidah. Itu pasti. Muslim selalu mengatakan yang haq adalah haq dan bathil adalah bathil. Itulah ajaran Islam jelas dan haq.
Yesus akan datang untuk mengahakimi orang yang hidup dan yang mati. Caranya yang mati bagaimana yang hidup bagaimana? Apanya yang dihakimi untuk umat Kristen, Islam atau semua manusia? Coba jelaskan! Jangan tanya tentang nuzulnya Isa. Coba buat artikelnya dulu versi Kristen seperti yang anda lakukan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joko,
Kami setuju dengan saudara bahwa terminologi hijrah tidak ada dalam Kristen, tetapi konsep hijrah ada dalam Alkitab. Setidaknya, hijrah dari perbuatan tercela kepada perbuatan yang tidak tercela. Bukankah Isa Al-Masih menegaskan sebuah hijrah yang tepat, yaitu mengasihi Allah dan sesama? Bukankah yang lebih penting hijrah dari kehidupan yang tidak benar kepada kehidupan yang benar?
Tentu saja untuk penghakiman hanya Isa Al-Masih yang tahu. Kami bertanya kepada saudara dan berharap saudara menjawab salah satu pertanyaan kami di bawah ini:
1. Mengapa banyak orang yang sudah coba hijrah belum merasa lebih dekat kepada Allah?
2. Menurut Saudara, apakah anak yang hilang dalam cerita di atas berhasil hijrah? Mengapa?
3. Mengapa mematuhi dan mengikuti Isa cara hijrah yang benar?
~
Solihin
nip mengatakan
Hijrah yg diajarkan oleh Yesus ialah agar mengangkat salib dengan mengikutnya. Salib ialah simbol orang2 yang berdosa pendosa / pesalah. Apabila mereka yang bersalah ini berhijrah mengikut Yesus dengan mengikutti ajaran yang dibawa Yesus selaku utusan Allah, mengajarkan mengenal Allah, berbaik2 sesama manusia, mengajarkan agar menjauhi maksiat dari sekecil2nya iaitu dari segi pandangan mata yang boleh mendatangkan kepada perzinaan. Itulah hijrah yang Yesus mahukan. Daripada hidup tidak baik kepada lebih baik. Yesus diutus ALLAH mengajarkan manusia untuk hijrah mengenal ALLAH.
Markus 12:29 Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
TUHAN KITA – TUHANKU & TUHAN KAMU.
joko.S mengatakan
~
Saudaraku Solihin,
Semua Muslim biasa tidak berani menafsirkan/menjelaskan istilah apalagi ayat Al Quran dan Al Hadist kalau tidak punya ilmu dan ahli di bidangnya. Bahasa Arab huruf perhuruf, harokat, nahwu dll bisa mengandung arti beda contohnya adalah kasus terjemahan Al Quran sendiri. Berbeda dengan ulama, petinggi, dewan Kristen boleh menafsirkan sesuai pengertian masing-masing karena yang dipakai Alkitab terjemahan bahkan ada orang yang hanya majelis biasa menafsirkan juga.
Oleh karena itu lebih baik hentikan cara yang anda lakukan untuk menansirkan ilmu Islam dan menggunakan Isa sebagai dasar untuk melegemitasi keyakinan anda dan mengaburkan Isa dari sisi Islam. Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joko,
Kami mempersilakan saudara menjawab salah satu pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya. Kami menunggu jawaban saudara sehingga kami tidak akan menanggapi pernyataan saudara di atas sebelum saudara menjawab pertanyaan kami.
Kami bertanya kepada saudara dan berharap saudara menjawab salah satu pertanyaan kami di bawah ini:
1. Mengapa banyak orang yang sudah coba hijrah belum merasa lebih dekat kepada Allah?
2. Menurut Saudara, apakah anak yang hilang dalam cerita di atas berhasil hijrah? Mengapa?
3. Mengapa mematuhi dan mengikuti Isa cara hijrah yang benar?
~
Solihin
Reyzal mengatakan
~
Bismillahirohmanirahim,
1. Hijrah dari bahasa Arab yang artinya meninggalkan atau berpindah tempat. Bila dikaji konteks sejarah. Hijrah pindahnya nabi bersama para sahabat dari Mekah ke Madinah dengan tujuan menegakan risalah Allah. Pertanyaanya, sudah hijrah tapi belum merasa dekat. Saya kutip dari QS al-baqarah 218, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berhijrah di jalan Allah untuk mengharapkan rahmad Allah.” Belum merasa dekat harap kaji ulang untuk pa dia berhijrah. temankah atau ikut-ikutan karena hijrah yang sesungguhnya Lillahita’ala.
2. Saya tidak mengerti karena itu pembahasan Injil.
3. Mematuhi nabi Isa hijrah yang benar, saya yes, tapi dalam konteks Islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Reyzal,
1. Saudara memberikan refleksi yang menarik. Untuk apa berhijrah? Memang setiap hijrah yang dilakukan harus memiliki dasar sehingga tindakannya dapat dipertanggungjawabkan oleh dirinya. Jika tidak demikian, maka hijrah sia-sia.
2. Kami menghargai pendapat saudara tersebut. Namun, bila saudara membaca artikel di atas, maka saudara akan memahami maksud hijrah sesungguhnya.
3. Kalau boleh tahu, bagaimana hijrah Isa Al-Masih dalam konteks Islam? Mohon pencerahan.
~
Solihin
joko.S mengatakan
*
Saudaraku Solihin,
Jawaban dari saya:
1. Orang yang berhijrah (berubah) itu melakukan karena dapat hidayah Allah pasti merasa lebih dekat dengan Allah. Jadi, pertanyaan/cara berfikir dan pengertian anda tentang hijrah keliru. Bukannya belum dekat/berhasil.
2. Itu kisah Kristen saya tidak tahu Bapa, Anak dan Roh Kudus dan Yesus Tuhan Juru Selamat. Hijrah Islam tidak seperti itu.
3. Isa tidak pernah hijrah. Lahir hidup mati di tempat yang sama. Nabi Muhamad hijrah dari Mekah ke Medinah. Tidak sama.
Sekarang coba jelaskan:
1. Yang dimaksud hijrahnya Isa?
2. Kalau Muslim apa yang harus dilakukan untuk mengikuti hijrahnya Isa? Dan tahu berhasil bagaimana?
Wallahu A’lam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joko,
1. Apakah ini berarti Muslim yang telah berhijrah pasti masuk sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
2. Mohon tidak melebar dalam memberikan pernyataan. Sebab di sana tidak disinggung tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kami ulang kembali pertnyaannya. Menurut Saudara, apakah anak yang hilang dalam cerita di atas berhasil hijrah? Mengapa?
3. Kami tidak pernah menyatakan bahwa Isa Al-Masih hijrah. Mohon membaca pertanyaan kami secara teliti dan cermat. Mengapa mematuhi dan mengikuti Isa cara hijrah yang benar?
Menjawab pertanyaan saudara. Apakah saudara telah membaca artikel di atas secara cermat. Pertanyaan saudara menandakan saudara tidak membaca artikel di atas secara teliti dan cermat. Bukankah artikel di atas telah menguraikannya bahwa Isa Al-Masih tidak pernah hijrah? Tetapi hijrah yang benar adalah percaya pada Isa Al-Masih.
~
Solihin
Abdullah mengatakan
~
Bila sudah tidak percaya Trinitas, bila sudah tidak percaya Yesus itu Tuhan, bila sudah tidak percaya darah Yesus sebagai penebus dosa manusia, dan bila anda percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu hamba dan utusan Allah, maka itu namanya anda telah hijrah dari kegelapan ke cahaya terang benderang, dari kebodohan ke jalan hidayah (petunjuk), dari kekafiran ke jalan fitrah (Islam). Tidak percaya? Mari kita tunggu di pengadilan Tuhan di akhirat nanti, siapa yang benar.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Abdullah,
Kami senang bila nabi saudara dan Allah SWT memberikan jaminan pasti masuk sorga sehingga kami dapat hijrah kepada Islam. Tetapi faktanya Allah SWT pun tidak sanggup memberikan jaminan pasti masuk sorga. Alih-alih memberikan jaminan pasti masuk sorga, Allah SWT memberikan jaminan pasti masuk neraka (Qs 19:71-72). Jelas, kami tidak dapat hijrah kepada Islam.
Kami bertanya kepada saudara. Mengapa banyak orang yang sudah coba hijrah belum merasa lebih dekat kepada Allah?
~
Solihin
Jesus Park mengatakan
~
Joko,
Apa benar islam tanpa perantara? Saudara tidak taat nabi islam, apa diterima allah islam? Munafik lebih bahaya dari kafir? Ini yang diajarkan allah islam agar muslim bersikap munafik (Qs 2:225)? Mungkin kami perlu berhati-hati dengan muslim yang taat Quran? Oya, saudara mau menjelaskan hijrah sesuai akidah islam?
Ronny,
Jika kami tidak paham, mengapa saudara tidak menjelaskan? Dan penjelasan saudara dapat saudara sertakan sumber kitab saudara aga kami percaya agama saudara benar?
Nip,
Bukannya menjelaskan hijrah menurut islam, tapi mengajarkan ajaran Isa. Apakah saudara termasuk pakar kristolog seperti Sanihu? Kami harap saudara mau menjelaskan dari sudut pandang islam.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Park,
Benar sekali yang disampaikan oleh saudara bahwa Muslim perlu menjelaskan konsep hijrah Islam agar saudara-saudara di forum ini memahami maksudnya. Sebab faktanya hijrah tidak menjadikan Muslim dekat dengan Allah SWT. Terima kasih.
~
Solihin