• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Media > Ulasan Berita Agama > Bom di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad dan Surga Motif Pelakunya?

Bom di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad dan Surga Motif Pelakunya?

21 November 2016 oleh Web Administrator 197 Komentar

aparat-sedang-memeriksa-tkp-di-gereja-samarinda-akibat-bom-jihadLagi-lagi teroris mengebom gereja. Korbannya ialah orang-orang non-Muslim. Benarkah motif jihad dan surga penyebab para teroris membom gereja?

Korban Bom di Gereja Samarinda

Terulang lagi teroris membunuh kaum non-Muslim. Teroris meledakkan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (13/11/2016) sekitar pukul 10.10 WITA.

Beberapa korban bom itu menderita luka bakar. Satu balita berusia 2,5 tahun akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan beberapa hari. Korban lainnya ialah AS (4 tahun), TH (3 tahun), dan AS (2 tahun).

Motif Teroris di Samarinda

Pelaku bom molotov di Gereja Oikumene di Samarinda adalah Juhanda alias Jo bin Muhammad Aceng. Dia pernah dipenjara karena kasus bom buku. Ia pernah hendak membunuh Nur Haya, istrinya, agar masuk sorga.

“Nur Haya . . . bercerita bahwa Jo mencari dirinya karena ingin membunuh agar bisa masuk surga. Alasan itu membuat Nur Haya takut bertemu suaminya, Jo,” kata Sadariah kerabat Nur Haya.

Motif seperti itu dibenarkan oleh Kapolri Tito Karnavian, setelah menginterograsi 500 teroris. “Doktrinnya, membunuh orang kafir di mata mereka itu adalah pahala. Kalau mereka terbunuh, mereka masuk surga dan bertemu bidadari . . .” jelas Kapolri.

kepala-boneka-yang-rusak-akibat-bom-para-jihad-demi-mendapat-surgaMembunuh Anak-Anak Menurut Islam Dan Kristen

Al-Quran menuliskan bahwa “. . . anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia . . .” (Qs 18:46). Bolehkah merusak perhiasan kehidupan? Bolehkah membunuh orang beragama lain demi jihad dan surga?

Isa Al-Masih menegaskan bahwa orang menyesatkan anak-anak harus dihukum berat, (Injil, Rasul Besar Matius 18:6). Apalagi membunuh mereka.

Injil Allah menegaskan bahwa pembunuh tidak akan masuk sorga. “Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia . . .  tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (Injil,1 Yohanes 3:15).

Kaitan Teroris, Jihad dan Masuk Sorga

Menurut Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mungkin para teroris tidak sejahtera hidup di dunia. “. . ., sehingga memilih . . . kesejahteraan di akhirat . . . melalui jihad, karena dengan mati syahid nanti akan masuk surga. Padahal cara itu salah karena hanya akan merugikan orang lain dan merusak fasilitas umum.”

Ia menambahkan, “ . . . melakukan kekerasan, menghilangkan nyawa orang lain, dan merusak fasilitas umum, serta mereduksi fungsi kemanusiaan, menunjukkan sikap perilaku manusia yang tidak bermartabat.”

Cara Pasti Masuk Sorga

Cara pasti dan terjamin masuk sorga ialah percaya kepada Isa Al-Masih, Sang Juruselamat. Sebab melalui penyaliban-Nya, Isa telah menanggung hukuman dosa. Yaitu kematian kekal di neraka.

Maka Isa berfirman “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

Pilihan ada di tangan Anda. Apakah Anda ingin masuk sorga dengan cara membunuh sesama dengan alasan jihad dan surga. Atau menerima jaminan sorga yang sudah diberikan Isa Al-Masih?

[Staf Isa dan Islam – Untuk informasi lebih lanjut, silakan mendaftar untuk menerima secara cuma-cuma Buletin Mingguan “Isa dan Al-Fatihah.”]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca:

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Mengapa membunuh orang lain, bukanlah cara masuk sorga?
  2. Mengapa cara Isa menjamin sorga umat-Nya termulia dan terjamin, dibandingkan cara teroris (atau cara lain) untuk mendapatkan sorga?
  3. Menurut saudara mengapa Isa berkuasa menjamin hidup kekal umat-Nya?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Sikap Islam Dan Kristen Terhadap Terorisme
  2. Jihad Islam Atau Kasih Isa Al-Masih?
  3. Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
  4. Jenderal Moeldoko, “ISIS Adalah Ide Terburuk Dalam Sejarah Dunia”

Video:

  1. Muslim Dan Nasrani: Kekerasan Dalam Agama, Boleh Atau Tidak?

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Bom di Gereja Samarinda, Benarkah Jihad dan Surga Motif Pelakunya?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ulasan Berita Agama

Reader Interactions

Comments

  1. just4x2s mengatakan

    23 November 2016 pada 11:16 am

    ~
    To: Bang Rizal,

    Menurut Kristen pemerintah ditetapkan oleh Allah (Roma 13) dan pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikannya. Yang membuat aturannya yaitu orang yang diberi hikmah oleh Allah.

    Untuk Matius 5, ini adalah memberi kepada orang sebatas kemampuan kita dan tidak mencelakakan kita. Dalam kontek kasih kepada sesama. Di sini tidak disebutkan memberikan sesuatu yang membahayakan hidupnya. Untuk yang minta mobil sekalian berikan stnknya, itu tidak perlu Kristen. Semua orang yang dirampok dan diminta mobil dan stnk pasti dikasih. Matius 28:16-29.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:03 am

      ~
      Saudara Just,

      Menafsirkan Injil dengan tidak bertanggung jawab akan merugikan diri sendiri. Sebab dapat menyesatkan pengertian dan pemahaman seseorang. Alangkah lebih baik bila membaca Injil dengan penafsiran yang tepat. Injil tidak pernah mengajarkan untuk membunuh. Sedangkan Al-Quran mengajarkan untuk membunuh. Berharap saudara Rizal mempelajari Al-Quran secara sungguh-sungguh.
      ~
      Solihin

  2. JESUS NOT GOD mengatakan

    23 November 2016 pada 11:24 am

    ~
    Samson,

    Anda kok jadi bela-bela Israel bung? Kata orang Yahudi Yesus hasil anak haram. Di tanah kelahiranya saja Yesus tidak diakui. Di Israel yang adalah tanah kelahiran Yesus menjadikan Kristen no urut ke-3. Di Mekkah saja tanah kelahiran Muhammad seluruh masyarakatnya menjadi Muslim. Jadi, benar Yesus tidak membawa agama? Lalu untuk apa agama Kristen ada di dunia? Mengapa tidak di bumi hanguskan saja?

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:04 am

      ~
      Saudara Not God,

      Memang Isa Al-Masih tidak pernah membawa agama Kristen. Sebab agama tidak pernah menjamin seseorang masuk sorga. Bukankah ini yang terjadi dengan para teroris tersebut? Mengapa mereka sampai berani dan tega membunuh atas nama agama? Bukankah ini lahir dari kegelisahan dan kegundahan karena agama tidak memberikan jaminan masuk sorga?

      Ironisnya, justru Al-Quran yang mengajarkan untuk membunuh atas nama agama. Bukankah Allah tidak menghendaki manusia membunuh? Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran mengajarkan untuk membunuh? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  3. βiαnɡkαlα mengatakan

    23 November 2016 pada 11:26 am

    ~
    To: JESUS NOT GOD,

    Beda dengan murka Allah. Pembunuhan manusia yang fasik dilakukan oleh Allah dengan dua cara:
    1. Dilαkukαn lαngsung oleh Allαh. Misαlnyα: Peristiwα bαnjir bαh di zαmαn Nuh (2 Petrus 2:5), peristiwα Sodom dαn Gomorα di zαmαn Ibrαhim (2 Petrus 2:6).
    2. Dilαkukαn Allαh melαlui bαngsα Isrαel pαdα zαmαnnyα bukαn di zαmαn ini. Misαlnyα: 1 Sαmuel 15:3, Yosua 6:21, Ulangan 20:16. Matius 10:34 dsb, pedang adalah majaz.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:04 am

      ~
      Saudara Biangkala,

      Tepat sekali bawah kata ‘pedang’ adalah majas atau gaya bahasa. Bila menyebutkan kata ‘pedang’ diasumsikan membunuh, maka yang salah adalah persepsi dan filosofi yang bersangkutan. Sangat disayangkan bahwa para teroris membunuh karena Al-Quran mengajarkannya. Kami berharap ini menjadi bahan pertimbangan bagi rekan-rekan Muslim.
      ~
      Solihin

  4. JESUS NOT GOD mengatakan

    23 November 2016 pada 11:29 am

    ~
    To: Samson,

    Suka-suka anda sajalah membela dan membangga-banggakan Israel. Tapi camkan perkataan orang Yahudi. Yesus adalah anak hasil hubungan zinah. Berbanding terbalik dengan umat Islam yang notabene mengagungkan Isa Al-Masih dan Maryam. Agama Islam yang selalu anda hina.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:04 am

      ~
      Saudara Not God,

      Adalah hak saudara untuk mengklaim bahwa Islam mengakui Isa Al-Masih. Mengakui tetapi tidak mau mengikuti-Nya sama saja artinya tidak mengakui. Seyogianya bila saudara mengakui, maka saudara akan mengikuti Isa Al-Masih, bukan mengikuti nabi saudara. Lagi, saudara juga harus mengikuti ajaran-Nya untuk mengasihi, bukan mengikuti ajaran untuk membunuh sebagaimana yang diajarkan Al-Quran.

      Adalah janggal bila Al-Quran yang dianggap sebagai wahyu Allah memerintahkan untuk membunuh, memenggal kepala, dan memancung ujung jari (Qs 8:12)? Bukankah ini yang dilakukan para teroris tersebut? Pertanyaannya adalah mengapa Al-Quran mengajarkan untuk membunuh?
      ~
      Solihin

  5. βiαnɡkαlα mengatakan

    23 November 2016 pada 11:35 am

    ~
    Di Islam perintah bunuh orang yang tidak seuhkuwah berlaku abadi. Apa anda mau bantah? Yohαnes 8:44, “Iblis…αϑαlαh pembunuh mαnusiα seȷαk semulα.” Prinsip Iblis itu berlaku abadi sampai saat ini. Maka membunuh manusia bukanlah cara masuk surga, karena itu cara Iblis. Sudah paham? Kalau tidak paham tanya, jangan menyimpulkan dari sisi Islam.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:04 am

      ~
      Saudara Biangkala,

      Tepat sekali bahwa pekerjaan utama Iblis adalah membunuh. Bila Al-Quran memerintahkan membunuh, maka itu bukan ajaran Allah karena ajaran itu bertentangan dengan firman Allah kepada Nabi Musa (Taurat, Kitab Keluaran 20:13). Kiranya pengunjung situs meninjau kembali ajaran Al-Quran. Terimakasih saudara Biangkala.
      ~
      Solihin

  6. Samson mengatakan

    23 November 2016 pada 11:47 am

    ~
    JNG,

    Mengagungkan apa? Untuk apa seakan-akan membela tapi ajaran Yesus dan para rasul diselewengkan Muhammad? Yesus dan para nabi tidak membawa agama. Maka sangat mengherankan bila Muhammad mengklaim kalau Tuhan itu beragama Islam. Tuhan itu bersifat universal. Lihat ajaran-ajaran dan tingkah laku Muhammad. Tidak sinkron dengan kemajuan zaman.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:07 am

      ~
      Saudara Samson,

      Ajaran Al-Quran yang memerintahkan untuk membunuh patut ditinjau dan dikritisi. Sebab Allah tidak pernah memerintahkan untuk membunuh. Kami setuju bila Muhammad telah mengajarkan yang sangat berbeda dengan ajaran Isa Al-Masih. Harap saudara JNG berani berpikir kritis terhadap Al-Quran.
      ~
      Solihin

  7. βiαnɡkαlα mengatakan

    23 November 2016 pada 11:51 am

    ~
    Betul kang Samson. GBU. Dilanjut dulu sama JESUS NOT GOD. Kita doakan kiranya kasih Allah mengetuk pintu hati JESUS NOT GOD. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:10 am

      ~
      Saudara Biangkala,

      Sikap yang diajarkan Isa Al-Masih adalah mendoakan sesama, termasuk mendoakan orang yang menganiaya. Kami kira ajaran Isa Al-Masih sangat tepat untuk dilakukan dan saudara telah melakukan itu. Ajaran seperti ini yang tidak pernah diajarkan Muhammad kepada pengikutnya. Harap saudara JNG dapat melihat perbedaan yang signifikan antara ajaran Isa Al-Masih dan ajaran Muhammad.
      ~
      Solihin

  8. Alif mengatakan

    23 November 2016 pada 12:02 pm

    ~
    Biangkala masih hidup ternyata, padahal harusnya sudah mati dibunuh Muslim (klaim dan asumsi Kristen).

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 9:15 am

      ~
      Saudara Alif,

      Bila saudara adalah orang yang bertakwa versi Al-Quran, maka saudara harus mengikuti ajaran Al-Quran. Al-Quran mengajarkan untuk membunuh kafir di manapun di sekitar kamu. Al-Quran menyatakan, “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa” (Qs 9:123).

      Bila saudara tidak menjalankan perintah Al-Quran, maka saudara bukan orang bertakwa. Pertanyaannya adalah mengapa saudara tidak melakukan perintah Al-Quran? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  9. Proudtobemoslem mengatakan

    23 November 2016 pada 12:42 pm

    ~
    Aan,
    Ada banyak perang pada masa Muhammad. Nabi melaksanakan perintah dari alloh swt. Direnungkan yang mana?

    Biangkala,
    Benarkah? Apakah tidak ada penyebab lalu tiba-tiba umat Islam membunuh begitu?

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2016 pada 10:44 am

      ~
      Saudara Proud,

      Memang nabi saudara banyak melakukan peperangan. Tentu ini yang menjadi dasar untuk memotivasi pengikutnya memerangi orang yang dianggap kafir karena tidak mau mengikuti nabi saudara. Uniknya, nabi saudara menjanjikan bahwa alloh saudara akan menolong saat perang, tetapi faktanya alloh saudara tidak jadi menolong (Qs 8:9-10). Bukankah ini menandakan bahwa ajaran memerangi atau membunuh berasal dari nabi saudara dan bukan dari Allah? Mengapa nabi saudara mengajarkan untuk membunuh?
      ~
      Solihin

  10. βiαnɡ Kαlα | الملك ك mengatakan

    7 Desember 2016 pada 9:10 am

    ~
    To: Proudtobemoslem,

    Kalau membunuh manusia lantaran ada sebabnya, tersedia ayatnya:

    Qs 2:178, “Hαi ᴏгαnɡ-ᴏгαnɡ γαnɡ cium bαtu αswαd, diwαjibkαn αtαs kαmυ bαlαs dendαm.”

    Qs 2:194, “…hukum bαlαs dendαm…serαnglαh…seimbαng dengαn serαngαnnyα…”

    Intinya tetep pada prinsip iblis, Yohαnes 8:44. “Iblis…αϑαlαh pembunuh mαnusiα seȷαk semulα.” Cara iblis yang bukan cara Allah untuk masuk sorga.

    Makanya Israel Yahudi dan Arab Islam tidak mungkin damai sampai kiamat. Prinsipnya sama, yaitu balas membalas.

    Qs 5:44-45, “…orαng-orαng Yαhudi…Kαmi telαh tetαpkαn terhαdαp merekα…jiwα dengαn jiwα…αdα qishαshnyα…”

    Balas
    • staff mengatakan

      12 Desember 2016 pada 11:54 am

      ~
      Bagi umat Muslim memang tidak mudah untuk mengakui bahwa kitab suci mereka dengan jelas mengajarkan jihad melalui perang. Walau pada faktanya, kekerasan demi kekerasan yang terjadi di negeri ini didalangi oleh saudara-saudara seiman mereka.

      Andai saja setiap umat manusia berpedoman pada ajaran kasih Isa Al-Masih, maka bom di Samarinda yang menewaskan anak-anak kecil itu tidak akan pernah terjadi.
      ~
      Saodah

Baca komentar lainnya:

« 1 … 7 8 9 10 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Adakah Bom Di Gereja Solo Didukung Ajaran Agama?
  • Hikmah Bom Di Masjid Mesir Bagi Umat Islam Dan Kristen
  • Talak dan Pernikahan, Menurut Islam dan Kristen
  • Cara Mukmin Dan Nasrani Mengatasi Ancaman Virus
  • Sikap Islam dan Kristen Terhadap Terorisme

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami