• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Audio Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Tauhid dan Tritunggal > Kelemahan-kelemahan Konsep Tauhid

Kelemahan-kelemahan Konsep Tauhid

22 Juni 2010 oleh Web Administrator 524 Komentar

BingungAda orang berkata bahwa konsep Allah Maha Esa yang beroknum tiga sulit diterima dengan nalar. Memang semua konsep tentang Allah sulit diterima dengan nalar, karena Allah jauh di atas kita. Bahkan konsep Tauhid jauh lebih sulit diterima nalar, dibandingkan konsep Allah Tri-Tunggal.

Kelemahan konsep Tauhid adalah Allah menggambarkan Allah yang jauh dari sempurna. Allah SWT hanya dapat dilihat sempurna, jika diteropong di dalam konsep bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.

Berikut dikemukakan beberapa kelemahan konsep Tauhid:

1. Dengan Konsep Tauhid, Allah Sendirian dalam Kekekalan

Kita tahu Allah SWT kekal adanya. Artinya, Ia sudah ada sebelum manusia dan alam raya diciptakan. Dia selalu ada. Apakah yang dilakukan Allah sebelum jagad raya dan manusia ada? Mungkin pertanyaan tersebut terdengar aneh. Namun tidak salah bila kita bertanya, apakah Dia sendirian saja?

Mungkin Anda akan berkata, “Dia menyibukkan diri dengan menciptakan jagad raya lain.” Walau benar, tapi jawaban ini kurang masuk akal. Karena Allah dapat menciptakan sejuta jagad raya dengan sepatah kata saja.

Konsep Tri-Tunggal menjelaskan masalah ini. Dalam diri Allah yang Esa terdapat tiga Pribadi (Oknum, “Person”) yang selalu ada. Dalam kekekalan ketiga Pribadi itu saling mengasihi satu sama lain. Allah tidak sendirian dalam kekekalan. Ada lingkaran kasih dalam Allah Tri-Tunggal. Dalam Allah yang Maha-Esa ada interaksi kekal antara tiga Pribadi ini.

Mungkin Anda berkata, “Allah tidak pernah bosan dan senang sendirian.” Jawaban ini sulit diterima dengan nalar. Pribadi yang sendirian dalam kekekalan pasti bosan!

2. Dengan Konsep Tauhid, Allah Tidak Memiliki Sifat KasihTidak Ada Kasih

Kita semua tahu bahwa sifat kasih sejati hanya dapat dinyatakan jika ada pribadi lain untuk dikasihi. Karena kasih berarti memberi. Maka menurut nalar, bila tidak ada seseorang untuk dikasihi, maka kasih tidak dapat dinyatakan.

Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Sehingga, dari kekekalan, yaitu dalam diri Pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada.

Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia agar Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Artinya, Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Sebab sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada.

Dalam konsep Allah Tri-Tunggal, dapat dimengerti bahwa Allah yang kekal memiliki sifat kasih yang sama kekalnya. Jadi Allah tidak bergantung pada ciptaan-Nya untuk memungkinkan adanya sifat kasih-Nya. Dalam Allah Tri-Tunggal, Roh Allah mengasihi Allah Bapa dan Kalimat Allah. Kalimat Allah mengasihi Roh Allah dan Allah Bapa. Allah Bapa mengasihi Roh Allah dan Kalimat Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam lingkaran kasih yang kekal adanya.

3. Dengan Konsep Tauhid, Kemampuan Allah untuk Berkomunikasi Dibatasi

Menurut konsep tauhid, sebelum dunia diciptakan Allah tidak dapat berkomunikasi. Karena berabad-abad lamanya, bahkan sebelum masa penciptaan, yaitu dalam kekekalan, Allah tidak dapat berkomunikasi. Karena tidak ada satu oknum pun yang dapat menerima komunikasi-Nya.

Manusia sadar bahwa hubungan seseorang dengan yang lain sangat penting. Tetapi konsep Tauhid berarti bahwa sebelum sesuatu diciptakan, yaitu bertrilyun-trilyun tahun, bahkan sebelum “waktu” diciptakan, Allah tinggal sendirian tanpa hubungan dengan seorangpun.

Konsep Allah Maha Esa yang beroknum tiga menyelesaikan masalah ini. Sejak kekekalan, sebelum ada suatu apapun, telah ada komunikasi dalam lingkaran Allah Tri-Tunggal.

4. Dengan Konsep Tauhid, Orang Islam Terpaksa Harus Menolak Kekekalan Al-Quran

Dalam abad kesembilan Imam Hanbal dianiaya oleh orang Islam karena mengatakan Al-Quran kekal. Akhirnya pihak Imam Hanbal menang. Umumnya Muslim setuju dengan Imam Hanbal dan Imam Shaafi’ee yang berkata, “Al-Quran tidak diciptakan Allah. Siapa yang mengatakan Al-Quran diciptakan adalah orang kafir” (Ash-Shariah). Ayat berikut ini juga sering dikutip, “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (batu tulisan abadi)” (Qs 85:21-22).

Bila kita menerima konsep bahwa Al-Quran kekal adanya, berarti Al-Quran tidak mempunyai permulaan. Sama seperti Allah tidak mempunyai permulaan. Jika Al-Quran tidak mempunyai permulaan, berarti ada dua yang kekal. Berarti, Allah mempunyai saingan.

Orang yang sungguh-sungguh ingin berpegang pada konsep tauhid, terpaksa harus menolak konsep bahwa Al-Quran kekal adanya. Jelas orang Islam tidak percaya pada dua Allah. Demikian juga orang Kristen tidak percaya pada tiga Allah. Namun mereka percaya bahwa Allah Bapa, Kalimat Allah, dan Roh Allah kekal.

kuburan islam5. Konsep Tauhid Menyebabkan Orang Sembahyang di Makam Orang Sakti

Mengapa Mukmin di seluruh dunia banyak yang berziarah ke makam orang sakti (tempat keramat)? Walaupun Islam sudah ada di Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Iran, Iraq berabad-abad lamanya, tapi mengapa banyak Muslim yang sembahyang di makam orang yang sudah mati? Bukankah ini karena ajaran Tauhid meyakinkan umat bahwa Allah terpisah jauh dari manusia. Allah tersendiri, terpisah dari umat-Nya.

Allah tidak dikenal oleh manusia. Orang Sufi berusaha mengatasi doktrin ini dengan berkata “Allah lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya” (Qs 50:16). Tapi pada umumnya Allah SWT dianggap tersendiri. Nun jauh di sana dan terpisah dari manusia.

Konsep Allah Tri-Tunggal mengatasi masalah ini. Kalimat Allah, yaitu satu Oknum dari Allah Maha Esa yang Beroknum Tiga, menjelma menjadi manusia. Ia tinggal di antara kita. Kita tahu siapa Dia, yaitu Isa Al-Masih. Ketika Ia kembali ke sorga, Roh Allah turun dan memenuhi hati setiap orang percaya, “. . . Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!’” (Injil, Surat Galatia 4:6).

Orang yang sudah menerima keselamatan melalui Isa Al-Masih tidak mungkin sembahyang ke kuburan! Mengapa? Karena Allah sudah berkomunikasi dengan mereka setiap hari melalui Roh Allah yang mendiami hati mereka.

Kesimpulan

Jelas konsep Tauhid memuat beberapa kelemahan filsafati dan teologis. Orang Kristen juga mengakui sulit menjelaskan konsep Tri-Tunggal. Namun kelemahan konsep Tauhid jauh lebih sulit, apa lagi memecahkan beberapa pertanyaan yang diakibatkan oleh konsep tauhid. Jika keduanya dibandingkan, konsep Tri-Tunggal lebih gampang diterima dengan nalar.

Akhirnya perlu diingat bahwa Allah tidak jauh dari kita. Tidak terpisah dari kita dan tidak tinggal sendirian. Dalam diri Kalimat Allah Ia turun ke dunia untuk menyelamatkan kita, dan mendiami hati kita. Setiap orang diundang datang kepada-Nya dan menerima keselamatan. Isa Al-Masih berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28).

(Jason Gilead)

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kelemahan-kelemahan Konsep Tauhid” silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

 

Ditempatkan di bawah: Tauhid dan Tritunggal

Reader Interactions

Comments

  1. m2t.mayor mengatakan

    30 September 2014 pada 2:54 pm

    ~
    Tuhan tidak memiliki kasih. Konsep kasih dalam konsep anda adalah suatu kekukarangan. Tapi dalam konsep kami tidak hanya memiliki konsep kasih. Tapi kasih sayang. Anda pahami konsep kami dalam kalimat “bismillahirrahmaanirrahiim”. Kasih dan sayang Allah tidak memerlukan objek. Tapi manusialah yang memerlukan kasih dan sayang Allah.

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Oktober 2014 pada 7:29 am

      ~
      Salam Sdr. M2t. Mayor,

      Menarik sekali pemaparan saudara. Dapatkah saudara menjelaskan kepada kami konsep kasih kekurangan yang seperti apa yang saudara maksudkan. Dan lagi, bagaimana seseorang dapat mengasihi jika tidak ada orang lain yang dikasihi? Apakah ia dapat memberikan atau menunjukan kasihnya?
      ~
      Salma

  2. m2t.mayor mengatakan

    1 Oktober 2014 pada 9:48 pm

    ~
    Konsep kasih kekurangan yang seperti apa yang saudara maksudkan?
    ========================

    Kasih adalah sifat yang merupakan manifestasi dari sifat sayang. Tidak semua yang dikasih sekaligus disayang. Dan tidak semua yang disayang sekaligus dikasih. Sebagai bukti Tuhan maha kasih. Semua makhluknya di dunia ini dikasih nikmat yang besar di dunia ini. Hewan, manusia (beriman ataupun tidak), jin, setan dan malaikat mendapat kasih Tuhan.

    Sebagai bukti sayang Tuhan memberikan aturan yang harus ditaati makhluk-Nya. Contoh, “beribadahlah kamu kepadaku. Karena dengan beribadah kau akan damai di dunia dan akan membawamu ke hadapanku dengan selamat. Janganlah kamu minum minuman keras dan sebagainya karena lebih besar kerugiannya dari manfaatnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Oktober 2014 pada 12:27 am

      ~
      Saudara M2t. Mayor,

      Kami bertanya demikian berdasarkan pernyataan saudara. Saudara menyatakan bahwa konsep kasih dalam konsep anda adalah suatu kekurangan. Bukankah ini yang saudara maksud? Dan bila Allah tidak memerlukan obyek untuk dikasihi dan disayangi, maka bagaimana seseorang dapat mengasihi jika tidak ada orang lain yang dikasihi? Apakah ia dapat memberikan atau menunjukan kasihnya? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  3. bhaktisuar mengatakan

    2 Oktober 2014 pada 10:45 am

    ~
    Berdoa dan memohon serta meminta ke kuburan dan sama orang yang dikuburan/orang mati adalah suatu kemusyrikan! Begitu pula orang yang berdoa dan meminta dan memohon ke salib sebagi kuburan dan orang yang disalib sebagai orang mati adalah suatu kemusyrikan juga alias mempersekutukan Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Oktober 2014 pada 12:34 am

      ~
      Saudara Bhaktisuar,

      Kami setuju dengan saudara bahwa orang yang meminta ke kuburan adalah musyirik. Dan praktek ini selalu dilakukan umat Islam menjelang hari raya besar. Bagaimana menurut saudara dengan fakta yang menunjukkan bahwa umat Islam selalu ke kuburan di hari besar hari raya? Bukankah ini menjelaskan bahwa konsep tauhid memandang bahwa Allah jauh dan tidak bersama dengan manusia? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  4. m2t.mayor mengatakan

    7 Oktober 2014 pada 5:58 pm

    ~
    “Seseorang dapat mengasihi jika tidak ada orang lain yang dikasihi”.

    Coba sejenak anda rasakan. Apakah jika anda tidak mempunyai objek untuk dikasihi, terus anda seperti robot yang tidak punya rasa kasih dan sayang. Tentu tidak bukan? Ada atau tidaknya objek, kasih dan sayang itu sifat yang melekat pada diri anda.

    Ada atau tidaknya objek, kasih dan sayang mutlak merupakan sifat Allah yang melekat pada-Nya. Konsep Kasih sayang Tuhan tidak membutuhkan Objek. Ada atau tidaknya objek, Allah tidak bakalan gagal Jadi Tuhan. Makhluklah yang membutuhkan kasih sayang Tuhan. Dan tidak perlu Tuhan tiga untuk mencerminkan Tuhan sebagai pengasih dan penyayang. Berbeda dengan konsep kasih Anda.

    Balas
    • staff mengatakan

      8 Oktober 2014 pada 11:35 pm

      ~

      Salam Sdr. M2t. Mayor,

      Kami sepakat dengan saudara bahwa sifat Allah adalah kasih. Tanpa manusiapun Allah sudah kasih. Tetapi kasih perlu tindakan konkrit bukan sekedar konsep, bukan?

      Saudara bagaimana menurut saudara bahwa menurut konsep tauhid, sebelum dunia diciptakan Allah tidak dapat berkomunikasi. Karena berabad-abad lamanya, bahkan sebelum konsep waktu diciptakan, yaitu dalam kekekalan, Allah tidak dapat berkomunikasi karena tidak ada satu oknum pun yang dapat menerima komunikasi-Nya.

      Kiranya saudara dapat memberikan penjelasan kepada kami. Terimakasih.
      ~
      Salma

  5. bhaktisuar mengatakan

    8 Oktober 2014 pada 11:05 am

    ~
    Apa maksudnya orang-orang itu pergi ke kuburan menjelang hari raya Islam? Apakah saudara maksud dan tujuannya mereka? Sehingga langsung menghubungkan dan menyimpulkan bahwa hal ini menjelaskan bahwa tauhid jauh dari Tuhan?

    Dan saudara memaparkan serta menyatakan bahwa konsep Trinitas mencegah orang pagi ke kuburan? Maksudnya jangan pergi meminta dan berdoa ke kuburan yang lain karena konsep Trinitas sudah menyediakan kuburan yang bisa dibawa-bawa, disimpan di rumah berupa salib mungkin begitu maskudnya?

    Balas
    • staff mengatakan

      8 Oktober 2014 pada 11:42 pm

      ~
      Salam Sdr. Bhaktisuar,

      Seperti yang sudah kami paparkan dalam komentar kami sebelumnya bahwa ada banyak umat Muslim mendatangi kuburan-kuburan para wali-wali untuk meminta restu dan doa. Bagaimana apa saudara sudah ingat? Bahkan ada banyak juga orang datang ke kuburan Gusdur, Suekarno bahkan masih banyak lagi. Bagaimana menurut saudara untuk hal ini?
      ~
      Salma

  6. m2t.mayor mengatakan

    8 Oktober 2014 pada 11:58 am

    ~
    To: Admin,

    “Umat Islam selalu ke kuburan di hari besar hari raya?”

    Maaf terlanjur saya sub ke situs dan artikel ini. Saya tergerak memberikan komen dalam masalah ini. Umat Islam datang ke kuburan jelang hari raya tujuannya bukan untuk memohon dan meminta, tapi tujuannya untuk mendoakan almarhum. Karena anak yang saleh adalah anak yang berbakti dan mendoakan orangtuanya. Kemudian membersihkan makam dari sampah-sampah dan rumput yang mungkin tumbuh, karena tidak setiap minggu atau bulan sempat membersihkannya. Terus mengingatkan bahwa harus selalu berbuat baik karena kita pun akan mati menyusul orangtua kita. Bagaimana rasanya jika anda didoakan orang lain “Semoga Tuhan menolong anda, semoga panjang umur, semoga sukses. Enak, ‘kan?

    Balas
    • staff mengatakan

      10 Oktober 2014 pada 8:01 pm

      ~
      Saudara M2t.Mayor,

      Terimakasih untuk komentar saudara. Maaf, bila kami terpaksa menghapus komentar saudara lainnya karena kami menghendaki pengunjung menggunakan satu kolom saja dalam memasukkan komentar.

      Kami menghargai pendapat saudara. Tetapi ada pertanyaan yang muncul ketika membaca pendapat saudara. Apakah tujuan mendoakan orangtua yang sudah meninggal? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  7. m2t.mayor mengatakan

    12 Oktober 2014 pada 6:02 am

    ~
    To: Admin Solihin ,

    Apakah tujuan mendoakan orangtua yang sudah meninggal?

    Hubungan anak dan orang tua tidak putus walaupun sudah meninggal. Saya beri contoh. Saya melewati makam orang tua atau kakek nenek Pak Solihin. Saya berdoa kepada Allah semoga orang tua atau kakek nenek Pak Solihin senantiasa mendapat pertolongan Allah dan mendapat sorganya Allah. Amin. Anda bahagia, bukan?

    Atau contoh lain: saya lewat ke makam ortu atau kakek nenek anda. Terus saya kencingin makamnya, lalu saya nyalain petasan segede teko di atas makamnya. Dorr! Bagaimana perasaan anda? Jika ada emosi di dada anda, itu bukti nyata bahwa hubungan anak dan orang tua tidak terputus walaupun sudah meninggal. Bagaimana Pak Solihin?

    Balas
    • staff mengatakan

      13 Oktober 2014 pada 8:28 am

      ~
      Saudara M2t.Mayor,

      Terimakasih untuk ilustrasi yang saudara berikan. Tetapi itu tidak menjawab pertanyaan kami. Apakah tujuan mendoakan orangtua yang sudah meninggal? Dan apa dampaknya bagi orang yang sudah meninggal? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  8. bhaktisuar mengatakan

    14 Oktober 2014 pada 11:42 am

    ~
    Berdoa minta ke kuburan itu musyrik. Sama musyrik berdoa minta ke kuburan orang mati disalib. Malah lebih musyrik.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Oktober 2014 pada 2:39 pm

      ~
      Saudara Bhaktisuar,

      Kami setuju dengan saudara bahwa berdoa minta ke kuburan adalah musyirik. Tetapi tentu saudara tahu umat mana yang sering pergi ke kuburan menjelang hari raya Idul Fitri atau hari raya lainnya, bukan? Bukankah yang sedang dilakukan adalah musyirik? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  9. firmanbale mengatakan

    15 Oktober 2014 pada 12:52 am

    ~
    Judul “Kelemahan-kelemahan Konsep Tauhid”. Karena konsep tauhid sudah cukup mantap sejak Adam, Nuh, Ibr, Musa, Daud, Salomo, Isa, Muhammad adalah sama dan cukup mantap tak tergoyahkan, lalu datanglah Paulus dengan konsep baru. Seharusnya judul yang tepat adalah “Kelemahan -kelemahan konsep Trinitas”.

    Balas
    • staff mengatakan

      15 Oktober 2014 pada 2:43 pm

      ~
      Saudara Firmanbale,

      Sesungguhnya konsep Trinitas telah menjawab kelemahan konsep tauhid. Kiranya artikel di atas dapat membantu saudara memahami konsep tauhid dengan baik dan benar. Oh ya, bagaimana menurut saudara tentang konsep tauhid yang dipaparkan?
      ~
      Solihin

  10. m2t.mayor mengatakan

    17 Oktober 2014 pada 4:46 pm

    ~
    To: Admin Solihin,

    Mungkin terlalu dalam ilustrasi saya untuk anda pahami.
    1. Berbakti berbuat baik dan mendoakan orang tua jangan terputus hanya karena ortu sudah meninggal. Karena hubungan ortu dan anak masih tetap terjalin walau sudah meninggal.
    2. Tuhan mendengar dan mengabulkan doa anak saleh yang memohonkan pertolongan pada Tuhan untuk orang tuanya.
    3. Dalam konsep Islam berlaku balasan dan amal baik. Tidak seperti konsep Kristen asal mengaku Yesus, garong dan koruptorpun begitu mati pasti masuk sorga.
    4. Berdoa. Mendoakan sesama, apalagi mendoakan orang tua adalah ibadah. Dan sesombong-sombongnya manusia adalah adalah yang tidak pernah berdoa kepada Tuhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      20 Oktober 2014 pada 7:53 am

      ~
      Saudara M2t. Mayor,

      Menurut kami, perjuangan manusia sebelum ke akhirat di dunia ini. Bila kita ingin mendoakan orang tua, sangat baik bila saat mereka masih hidup dan sehat di dunia. Bukan pada saat mereka sudah ada di liang lahat. Apakah saudara dapat menjamin bahwa doa saudara untuk orang yang sudah meninggal akan bermanfaat? Bukankah ini menandakan bahwa Allah jauh dan tidak dekat? Bukankah orang yang meninggal sudah di akhirat? Dan tentu mereka dapat berkomunikasi langsung dengan Allah, bukan? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 9 10 11 12 13 … 26 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Kelahiran Nabi Isa Menurut Kitab Suci
  • Seorang Muslim Bertemu Allah di Penjara
  • Seorang Muslim Menemukan Pengampunan
  • Selidikilah Sholawat Nabi Muhammad Dan Isa Al-Masih
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
  • Isa Al-Masih Dalam Al-Quran
  • Pandangan Al-Quran Tentang Sorga Dan Neraka
  • Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Benarkah Bagian Tauhid Ini Mendukung Tritunggal Kristen?
  • Tanpa Konsep Trinitas, Allah Seakan-akan Bisu dan Tuli
  • Benarkah Konsep Trinitas Tidak Masuk Akal?

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

 

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!



 


 
 
 




×