• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Audio Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Tauhid dan Tritunggal > Keesaan Allah dan Allah Tritunggal

Keesaan Allah dan Allah Tritunggal

30 Maret 2010 oleh Web Administrator 392 Komentar

BUKANKAH KONSEP KEESAAN ALLAH BERTENTANGAN DENGAN KONSEP ALLAH TRI-TUNGGAL?

Umat Kristen dan Islam setuju bahwa Allah Maha-Esa dan tidak ada sesuatu yang seperti Dia.

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.  . . . .  tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS 112 Al-Ikhlas 1-4)

”Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Kitab Taurat, Ulangan 6:4) “Dia [Allah] itu esa dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.” (Injil, Markus 12:32)

Perlu dikatakan istilah “trinitas” tidak  ada dalam Alkitab (juga istilah “tauhid” tidak ada dalam Al-Quran) namun Kitab Suci mengajar tentang keesaan Allah dan Allah tritunggal, “walaupun Maha Esa tetapi juga beroknum tiga”.

Alkitab Menegaskan Keesaan Allah Dan Allah Tritunggal

Kitab Suci juga menjelaskan bahwa ‘Kalimat Allah’ adalah Allah.  Lihatlah Injil, Yohanes 1:1, “Pada mulanya adalah Firman (Kalam, Kalimat), Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Juga Roh Kudus berulangkali dalam Kitab Suci disebut “Roh Allah” (Injil, Surat Efesus 4:30) dan Allah disebut “Allah Bapa” (Injil, Surat Galatia 1:1).  Demikian Allah Tri-Tunggal adalah Allah Bapa, Kalimat Allah (Isa Al-Masih) dan Roh Allah.

Memang buat kita manusia konsep Allah Tri-Tunggal tidak masuk akal.  Tetapi sebagai manusia mustahil kita mengerti semua tentang Allah.  Allah sendiri berfirman: Pikiran-Ku bukan seperti pikiran kamu, dan jalan-Ku bukan seperti jalan kamu. Setinggi langit dari bumi setinggi itulah jalan-Ku daripada jalanmu, dan pikiran-Ku daripada pikiranmu” (Yesaya 55:8-9).

Jika guru matematika menjelaskan konsep matematika kepada murid dan murid mengatakan, “Tidak masuk akal” kita pasti tertawa.  Karena pikiran anak dangkal dan terbatas.  Lebih baik kalau anak ini rendah hati dan percaya pada guru walaupun belum mengerti konsepnya.

Konsep Tri-Tunggal

Kepercayaan akan Allah Tri-Tunggal tidak berarti percaya adanya tiga Tuhan yang bekerjasama.  Juga “Tri-Tunggal” tidak berarti bahwa Allah menampakkan diri-Nya dalam tiga modus yang berbeda.  Pokoknya Kitab Suci tidak mengajar adanya tiga Tuhan. Allah Maha Esa! Sudah jelas konsep Allah Maha Esa yang beroknum tiga melebihi kuasa pemahaman manusia.  Inilah sesuatu misteri, sesuatu yang gaib.

Ada banyak ilustrasi untuk menjelaskan konsep keesaan Allah dan Allah triunggal.  Semua ilustrasi ini membantu sedikit tetapi tidak satupun sempurna karena Allah melebihi pemahaman kita.  Salah satu ilustrasi yang mungkin menolong adalah segitiga.  Segitiga jelas bentuk esa atau satu tetapi kalau salah satu sudutnya hilang bukan lagi dapat disebut segitiga.  Dengan kata lain setiap segi dalam segitiga unik tetapi tanpa hubungan dengan dua segi lain, tidak ada segitiga.

Komposisi manusia menjadi ilustrasi juga.  Kita mempunyai roh, jiwa dan tubuh.  Saya ada satu orang, esa, namun saya terdiri dari tiga komponen dan kalau satu komponen absen saya tidak boleh disebut manusia.  Namun masing-masing komponen unik, yaitu tubuh jelas berbeda dari jiwa.

Akhirnya, jangan kita lupa bahwa kita tidak dapat mengerti Allah dengan pikiran dan otak kita.  Ia jauh melebihi kita.  Lebih baik kita mempelajari apa yang dikatakan tentang Allah dalam Kitab Suci.  Sudah jelas bahwa Kitab Suci mengajar Allah Maha Esa yang Beroknum Tiga, yaitu Allah Bapa, Kalimat Allah (Isa Al-Masih) dan Roh Allah.  Perhatikanlah karangan-karangan lain pada situs “Isa dan Islam” untuk mendapat pengertian tambahan tentang konsep Allah Tri-Tunggal.

 

(Jason Gilead)

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: Keesaan Allah Dan Allah Tritunggal, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Ditempatkan di bawah: Tauhid dan Tritunggal

Reader Interactions

Comments

  1. Wahyunata mengatakan

    8 Oktober 2018 pada 10:58 pm

    ~
    Untuk mengenal Allah Tritunggal, mari menuju ke awal mula dunia:
    Kej 1:2-29, “… Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air …Berfirmanlah Allah …Jadilah…Hendaklah …” Allah itu Roh dan Roh itu bisa bersuara/berkata-kata/berfirman. Allah itu tidak berwujud fisik/jasmani tapi rohani, sudah sejak awal mula suara/kata-kata/Firman itu bersama-Nya, jadi satu tidak terpisah.

    Kej 1:26, “Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…”
    Kej 3:4-5 … *Kata “menjadi seperti Allah” = mirip/menjadi seperti salah satu.
    Kej 3:22, “Berfirmanlah TUHAN Allah: Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      9 Oktober 2018 pada 5:52 pm

      ~
      Saudara Wahyunata,

      Konsep Allah Tritunggal amat jelas dalam Alkitab. Sehingga kita tidak dapat mengabaikan konsep tersebut. Dengan demikian, kita bertindak jujur atas penyataan Alkitab. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  2. Iwan Iswahyudi mengatakan

    9 Januari 2019 pada 1:08 pm

    ~
    Bukankah dalam Al-Quran dan Alkitab disebutkan bahwa Malaikat Jibril memberitakan kepada Mariam bahwa ia akan mengandung dan Anak itu disebutkan sebagai Mesias yang artinya Yang diurapi, dan oleh kedua kitab itu diakui bahwa Isa Al-Masih itu bernubuat sejak kecil bahkan dikatakan bahwa ia tidak pernah berbuat dosa?

    Lalu pertanyaan saya bagi umat Muslim. Apa kelebihan Muhammad sehingga nabi yang seperti Isa Al-Masih masih dianggap lebih rendah ketimbang Muhammad? Dan jika Isa itu dianggap sebagai seorang nabi besar, kenapa sebagian umat Muslim mengatakan kami pengikut Isa sebagai kaum kafir?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      10 Januari 2019 pada 10:02 am

      ~
      Saudara Iwan,

      Memang tidak mudah menerima Isa Al-Masih adalah Allah yang esa yang nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Lebih menarik lagi, Allah yang esa ini dianggap lebih rendah. Tentu ini perlu diselidiki lebih lanjut agar tidak menjadi sebuah asumsi semata. Terima kasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  3. aryanto samosir mengatakan

    9 Februari 2019 pada 1:41 am

    ~
    Tuhan Yesus beserta kita. Saya ingin tahu lebih banyak tentang kebenaran. Ada serunya, banyak benarnya, ilmu saya jadi ada.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Februari 2019 pada 8:49 pm

      ~
      Saudara Aryanto,

      Kami senang dengan kerinduan saudara untuk mengetahui kebenaran. Kalau boleh tahu, apa yang hendak diketahui oleh saudara? Kami berharap bahwa kami mampu memberikan penjelasan dengan pertolongan dari Isa Al-Masih tentunya. Terima kasih untuk komentar saudara.
      ~
      Solihin

  4. Smith mengatakan

    10 Februari 2019 pada 1:04 pm

    ~
    Sungguh sangatlah jelas dan sudah dijelaskan bahwa kita tidak bisa menyamakan pemikiran kita dengan ALLAH. Jadi menurut saya kita tidaklah patut mempermasalahkan siapa Dia. Yang patut kita cari tahu adalah kebenarannya. Dan tidaklah mungkin ALLAH manyampaikan yang tidak kita mengerti, maka sangat jelas yang telah disampaikan oleh ALLAH tentang dirinya. Maka bacalah sampai mengerti, jika belum juga, berarti Anda belum melakukan minta pengertian pemikiran pengetahuan dari ALLAH.

    Penjelasan di Qur’an dan kitab menurut saya sudah sangat jelas. Qur’an mengatakan pemikiran kita tidaklah mampu memahami Alloh maka minta dari Alloh. Persis sama juga di kitab.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      11 Februari 2019 pada 8:54 pm

      ~
      Saudara Smith,

      Kami setuju dengan pendapat saudara bahwa pemikiran kita tidak bisa sama dengan Allah. Namun, kita dapat mengenal Allah jika Dia pun memperkenalkan diri-Nya. Bukankah Alkitab telah menjelaskan dan menyatakan diri Allah? Bukankah Allah pun berfirman secara langsung kepada para nabi?

      Tidak demikian halnya dengan Allah SWT. Al-Quran tidak pernah menyatakan diri Allah SWT secara langsung sehingga eksistensi Allah SWT diragukan. Itu sebabnya, tidak seorang Muslim pun yang mengetahui apa Allah SWT sesungguhnya, kecuali berasumsi semata. Kami bertanya kepada saudara. Tertulis dimanakah dalam Al-Quran bahwa Allah SWT menyatakan diri kepada manusia?
      ~
      Solihin

  5. Sjamsu S. Djajusman mengatakan

    14 Maret 2019 pada 7:15 pm

    ~
    Untuk saudaraku Palsma,

    Menarik sekali ada istilah “membajak” kata Allah. Kata Allah bukan hasil bajakan tapi difirmankan Allah dalam Al Quran Surat ke 112 Al Ikhlas: ” Katakanlah Allah itu Esa ” Surat yang memurnikan ke-Esaan Allah, jadi jelas nama Allah bukan hasil “membajak”. Surat ini diwahyukan saat orang musyrik berkata kepada Rasulullah : ” Gambarkan kepada kami bagaimana Tuhan engkau? ” (Hadits Riwayat Imam At Tirmidzi). Semoga bermanfaat.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Maret 2019 pada 12:22 pm

      ~
      Saudara Sjamsu,

      Saudara memberikan penjelasan yang menarik. Membaca tulisan saudara di atas, maka memunculkan sebuah pemikiran dan pertanyaan dalam benak kami. Jika demikian, dapatkah saudara memberikan penjelasan yang lebih lanjut mengenai kata ‘esa’ dalam terminologi Islam? Sebab nampaknya saudara memiliki kemampuan intelektual yang baik. Mohon pencerahan saudara.
      ~
      Solihin

  6. Gegerotak mengatakan

    8 April 2019 pada 12:46 pm

    ~
    Kemaren tetangga saya Pak Yohan lagi mabuk saat diwawancara sama yang nulis.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 April 2019 pada 7:03 pm

      ~
      Saudara Gegerotak,

      Terima kasih untuk tanggapan sdr. Namun, bolehkah kami tahu maksud komentar sdr? Apakah sdr sudah membaca penjelasan artikel di atas, bagaimana menurut sdr?
      ~
      Purnama

  7. Bapa is esa mengatakan

    8 April 2019 pada 12:50 pm

    ~
    Bang kenapa trinitas tidak ada dalam umat Kristen awal dalam 300 tahun? Soalnya kalau tanya trinitas pasti marah yang ditanya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      8 April 2019 pada 7:14 pm

      ~
      Saudara Bapa,

      Memang kata ‘Trinitas’ tidak ada dalam Alkitab, tetapi konsep trinitas tertulis jelas dalam Alkitab. Isa Al-Masih berfirman: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Injil, Rasul Matius 28:19). Jadi, konsep trinitas sudah ada sebelum Kristen ada. Demikian penjelsan kami. Terima kasih.
      ~
      Purnama

  8. pariang siagian mengatakan

    8 Juni 2019 pada 7:57 pm

    ~
    Pembahasan tentang Tritunggal ini panjang harus diawali dari proses penciptaan manusia yang istimewa dengan ciptaan-ciptaan lain seperti binatang. Kej 2: 7, “Setelah Allah membentuk manusia dari debu tanah…maka dia menghebuskan nafas hidup kepada manusia.” Nafas itu merupakan Roh Allah sendiri. Sehingga manusia dapat melakukan acara-acara ritual, berbeda dengan binatang.

    Itu makanya setiap terjadi pembuahan sel telur dengan sperma terjadilah Zigot. Dalam zigot ini Allah sudah memberikan nafas kehidupan (Roh-Nya). Sehingga manusia terdiri dari tiga unsur, daging (perasaan), jiwa (pikiran dan kehendak) dan roh dari Allah sendiri. Roh Allah yang kudus ini akan memimimbing jiwa dan tubuh melakukan kehendak-Nya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      17 Juni 2019 pada 7:40 am

      ~
      Saudara Pariang Siagian,

      Memang membahas tentang Tritunggal akan panjang sekali dan menimbulkan diskusi yang menari. Kami berpendapat bahwa konsep Allah Tritunggal adalah konsep yang tepat karena menunjukkan ketidakbergantungan Allah dalam kekekalan. Misal, untuk menyatakan sifat kasih, maka Allah Tritunggal tidak membutuhkan ciptaan.
      ~
      Solihin

  9. Mencari Kebenaran mengatakan

    16 Juli 2019 pada 3:17 pm

    Dalam Al-Quran jelas tertulis dalam surat Al-Iklas ayat 3-4 *(Allah) tdk beranak dan tidak pula diperanakkan.
    *Dan tdk ada sesuatu yang setara dengan Dia.” Pada ayat 4 ini menyatakan jelas bahwa Allah dalam Islam tidak akan merubah bentuknya sesuai imajinasi manusia “tidak dapat diimajinasikan”

    Konsep Tuhan yang dapat berubah bentuk sama seperti konsep dewa. Pertanyaan saya jika ada mahluk selain manusia yang berbicara membawa firman apa anda menganggap dia tuhan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      22 Juli 2019 pada 7:57 pm

      ~

      Sdr. Mencari Kebenaran,

      Dalam Kitab Taurat, Zabur maupun Injil tidak pernah dikatakan bahwa Allah beranak maupun diperanakkan, hanya karena kesalah-pahaman saja sehingga banyak orang Muslim menganggap bahwa orang Kristen menyembah Allah yang beranak dan diperanakkan.

      Mengapa Allah saudara tidak dapat merubah bentuk padahal saudara percaya bahwa Allah Maha Kuasa, lantas dimanakah kemaha kuasaan-Nya?

      Nabi dan rasul adalah manusia biasa sekalipun mereka penyampai firman, lantas mengapakah saya harus menganggapnya sebagai Tuhan? Apakah ada nabi maupun rasul memiliki kuasa dan otoritas seperti Allah? Kuasa dan otoritas Allah hanya ada pada Isa karena Isa adalah Allah.

      ~

      Juni

  10. Mencari Kebenaran mengatakan

    22 Juli 2019 pada 8:36 pm

    ~
    Pertanyaan bagus mengapa Allah dalam Islam tidak dapat berubah bentuk? Bentuk adalah suatu pembatasan dalam artian Ruang, dan hanya ada dalam pikiran dan perwujudan imajinasi. Islam sendiri percaya pada hal-hal ghoib, seperti jin, malaikat, dan roh manusia. Tapi dengan ilmu kita yang terbatas, ada sedikit contoh yang bisa kita ketahui. Contoh: “roh manusia”, manusia tanpa roh ini akan mati, walaupun tubuh mereka sehat.

    Sekarang apakah roh itu dapat kita lihat atau kita gambarkan, nyatanya tidak dan tidak akan mungkin, karena kalau bisa itu hanya imajinasi manusia. Nabi dan rosul pun bukan Tuhan. Mereka adalah manusia biasa yang diberi mukjizat dengan izin Allah. Isa pun berdoa kepada Allah dan atas izinnya mukjizatnya.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      26 Juli 2019 pada 4:54 am

      ~
      Saudara Mencari Kebenaran,

      Benarkah bentuk merupakan pembatasan? Kita sedang membicarakan tentang Allah. Berubah bentuk menunjukkan kemahakuasaan Allah. Bila bentuk merupakan pembatasan, maka siapakah yang sedang membatasi, saudara atau Allah? Mari kita mengkaji secara cermat dan kritis. Faktanya, Allah SWT tidak pernah menyatakan diri kepada manusia.

      Itu sebabnya, konsep Tauhid membatasi ruang gerak Allah SWT karena dikungkung manusia. Pertanyaannya adalah apakah Allah SWT adalah Allah atau sekedar konseptual yang diciptakan pengikutnya? Mengapa demikian? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 18 19 20 21 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: .

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Kisah Kelahiran Nabi Isa Menurut Kitab Suci
  • Seorang Muslim Bertemu Allah di Penjara
  • Seorang Muslim Menemukan Pengampunan
  • Selidikilah Sholawat Nabi Muhammad Dan Isa Al-Masih
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah
  • Isa Al-Masih Dalam Al-Quran
  • Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad
  • Pandangan Al-Quran Tentang Sorga Dan Neraka
  • Alkitab – Kitab Suci Umat Kristen

Artikel Yang Terhubung

  • Meluruskan Kesalahpahaman Tentang Pengertian…
  • Benarkah Bagian Tauhid Ini Mendukung Tritunggal Kristen?
  • Islam, Kafir Dan Kristen - Bukti Utama Allah…
  • Allah Tidak Beranak Dan Tidak Diperanakkan
  • Tanpa Konsep Trinitas, Allah Seakan-akan Bisu dan Tuli

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2019 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami

 

Tunggu dulu!

Anda bisa mempelajari Isa Al-Masih dan agama Islam mendalam dengan menerima bulletin berkala Isa dan Al-Fatihah yang gratis.
Daftarlah sekarang!



 


 
 
 




×