“Allah orang Kristen mempunyai anak!” Kalimat ini sudah tidak asing di telinga saya. Sejak saya masih duduk di bangku sekolah dasar, teman-teman Muslim saya sudah sering mengejek iman saya dengan perkataan tersebut. Benarkah Allah tidak beranak?
Walau saat itu saya masih kecil, saya percaya Allah tidak beranak. Tentulah ada alasan tersendiri dibalik iman orang Kristen yang mengatakan Isa Al-Masih adalah Anak Allah. Namun memang, saat itu saya belum bisa menjelaskan apa maksud dari “Isa Al-Masih anak Allah”.
Hanya Manusia Mempunyai Anak, Allah Tidak!
Salah satu naluri yang ada dalam diri manusia adalah mempunyai anak. Memiliki anak merupakan berkat tersendiri bagi seseorang. Bahkan, orang tua yang tidak mempunyai kesempatan untuk memiliki anak kandung, tidak jarang mereka melakukan adopsi.
Manusia berbeda dengan Allah. Bila manusia mempunyai naluri memiliki anak, tidak demikian halnya dengan Allah. Allah tidak pernah mempunyai anak biologis! Tidak satu pun ayat dalam Kitab Suci yang menjelaskan bahwa Allah pernah melakukan hubungan biologis dengan manusia, hingga melahirkan seorang anak.
Isa Al-Masih Bukan Anak Biologis Allah!
“. . . janganlah kamu mengatakan: ‘(Tuhan itu) tiga’. . . . Sesungguhnya . . . Maha Suci Allah dari mempunyai anak . . .” (Qs 4:171).
Ayat di atas adalah salah satu kekeliruan yang diberikan Al-Quran kepada umat Muslim. Sehingga selama ratusan tahun, umat Muslim percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Anak biologis Allah menurut kepercayaan orang Kristen. Alhasil, umat Muslim salah, menuduh orang Kristen mempunyai kepercayaan politeisme.
Jika seorang Muslim sungguh-sungguh memikirkan ayat dalam Al-Quran tentang ke-anak-an Isa Al-Masih, mereka akan dipaksa untuk meragukan dan menolaknya. Sebab Qs 6:101 berkata, “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu”
Benar, Allah adalah Sang Pencipta. Tidak mungkin Dia mempunyai isteri atau anak!
Arti Ke-anak-an Isa Al-Masih
Bila merujuk kepada Injil, memang kita akan menemukan beberapa ayat yang menyatakan Isa Al-Masih adalah Anak Allah. Diantaranya: “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Injil, Rasul Besar Matius 3:17).
Juga, ” . . . . sebab itu anak yang akan kaulahirkan [Maryam] itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:35).
Ayat di atas tidak berarti bahwa Allah telah melakukan hubungan biologis dengan Maryam dan menghasilkan Isa Al-Masih. Kata “anak” pada kedua ayat tersebut adalah “anak” dalam arti kiasan/figuratif. Seperti: Mesir merupakan anak dari sungai Nil. Kita juga mengenal istilah “ibu jari.” Atau “anak pribumi.” Jangan membuat kesalahan yang mengartikan kata “anak” secara harfiah! Ini hanya dapat diartikan secara figuratif!
Penjelmaan dan Kedatangan Kalimat Allah Ke Dunia
Ketika Injil mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Anak Allah, bukan berarti “anak” biologis Allah. Tetapi karena kasih Allah yang sungguh luar biasa bagi manusia berdosa, Allah hadir ke dunia dalam pribadi Isa Al-Masih. Sehingga melalui penjelmaan ini, Isa Al-Masih dapat dengan sempurna menjelaskan kehendak dan sifat Allah kepada manusia.
Inilah kepercayaan kekristenan yang sebenarnya. Isa Al-Masih bukan “anak” biologis Allah. Tetapi Dia adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia. Dan tinggal di tengah-tengah manusia, sebagaimana firman Allah berkata, “Pada mulanya adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah . . . . Firman itu menjadi manusia, dan diam di antara kita . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).
Satu-satunya tujuan Kalimat Allah datang ke dunia, adalah untuk menyediakan Jalan Keselamatan bagi setiap orang yang mau menerimanya.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Allah Tidak Beranak Dan Tidak Diperanakkan
- Apakah Yang Dimaksud Dengan “Anak Allah”?
- Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?
- Kalimat Allah – Ekspresi Pribadi Allah Sendiri
- Orang Islam Dan Kristen Berdosa Bila Meremehkan Kalimat Allah
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Islam & Kristen Setuju – Allah Tidak Beranak” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
Safe mengatakan
~
Konteks dalam Quran yang mengatakan tidak mungkin Allah punya anak itu mengacu pada penyembah berhala yang mengatakan Tuhan punya anak laki-laki dan perempuan. Dan saya setuju, orang yang mengatakan Yesus Anak Tuhan mengartikan Tuhan punya anak biologis itu salah besar. Tapi lupakanlah itu semua dan percayalah bahwa Tuhan kita, Muslim dan Kristen satu, yang menciptakan kita.
staff mengatakan
~
Saudara Safe,
Kami pun sangat setuju bahwa Tuhan tidak mempunyai anak secara biologis. Pandangan demikian adalah sesat dan keliru. Tetapi tampaknya Qs 4:171 seolah-olah menyatakan bahwa Allah mempunyai anak secara biologis. Kami berharap rekan-rekan pengunjung mengkaji Qs 4:171 kembali.
~
Solihin
spiderman mengatakan
~
Untuk semua umat Muslim yang mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah anak Allah dalam artian bahwa mereka hanya memahami kata “anak” sebagai sesuatu yang bersifat biologis. Saya ingin bertanya kepada saudara muslim sekalian. Coba jelaskan makna dari “anak” Sekolah Dasar, apakah itu hasil dari hubungan antar Sekolah Dasar atau itu hanya kiasan?
Jika kalian menjawab itu adalah kiasan untuk menentukan identitas seorang pelajar, maka seperti itulah ungkapan “anak” yang diberikan Allah kepada Yesus sebagai identitas-Nya di dunia, dan juga yang sudah dijelaskan oleh Staff IDI. Tuhan memberkati.
staff mengatakan
~
Saudara Spiderman,
Pertanyaan dan ilustrasi yang baik sekali. Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa istilah anak tidak berhubungan dengan perkara biologis. Terimakasih saudara Spiderman.
~
Solihin
Arif mengatakan
~
Setelah Yesus mati, Allah menghidupkannya kembali sebagai makhluk roh. (1 Petrus 3:18) Kemudian, Yesus menunggu di sebelah kanan Allah sampai Yehuwa memberi dia kuasa untuk memerintah sebagai Raja atas seluruh bumi. (Ibrani 10:12, 13). Sudah jelas Yesus itu bukan Allah. Dia hanyalah ciptaan Allah.
staff mengatakan
~
Saudara Arif,
Ayat dalam 1Petrus 3:18 berbicara tentang kematian, kebangkitan Isa Al-Masih satu kali tetapi berkuasa melunasi seluruh dosa umat manusia. Kira-kira mungkinkah manusia melunasi dosa seluruh manusia? Tidak mungkin, bahkan untuk dosanya sendiri pun tidak mungkin. Tetapi 1Petrus 3:18 mengatakan bahwa Isa Al-Masih mati untuk dosa manusia. Bukankah hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah dosa manusia? Tetapi Isa Al-Masih menyelesaikan hal itu. Berarti Isa Al-Masih adalah Allah. Demikian juga pengertiannya sama dengan ayat dalam kitab Ibrani 10:12,13.
~
Noni
Smith mengatakan
~
Ya saat salah satu habib (fenomenal) Indonesia saat kotbah berkomentar bahwa mana mungkin tuhan beranak dan siapa bidan nya?
Saya berpendapat bahwa otak manusia tidak akan mampu menampung kuasa Tuhan. Dan mereka tidak mengerti makna “anak” yang disebut.
Ya mohon dimaklumi saudara kita yang masih Muslim tidak mampu menerjemahkan ayat Alkitab yang tersirat dan mereka hanya mampu menerjemahkan yang tersurat. Terimakasih.
staff mengatakan
~
Saudara Smith,
Terimakasih. Sebenarnya ada banyak analogi tentang “anak” seperti misalnya “anak kunci”, “anak tangga” dan lain sebagainya. Isitlah ini umumnya tidak dipahami sebagaimana yang tersurat. Namun hal ini mendorong setiap kita untuk mengasihi dan mendoakan keselamatan untuk mereka yang belum percaya.
~
Noni
casper mengatakan
Isa Almasih mulia dalam Alquran
Yesus terkutuk dalam alkitab
staff mengatakan
~
Saudara Casper,
Memang benar Al-Quran memuliakan Isa Al-Masih. Namun Isa rela menanggung dosa manusia hingga Ia seakan menjadi terkutuk karena dosa kita. Itulah yang dituliskan dalam Alkitab.
~
Noni
Pengelana fikiran mengatakan
~
Dengan penyatuan itu, maka inilah jadinya.
1 Yohanes 4:15, “Barangsiapa mengatakan, Aku percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah,maka Allah ada di dalam dia dan dia di dalam Allah”.
1 Yohanes 4:16, “Jadi, kita mengenal kasih yang ada pada Allah untuk kita. Dan kita percaya pada kasih itu. Allah adalah kasih dan barangsiapa tinggal dalam kasih, ia tinggal dalam Allah dan Allah di dalam dia”.
1 Yohanes 4:17, “Jika kasih Allah telah sempurna di dalam kita, kita tidak takut pada hari penghakiman Allah terhadap kita, karena di dunia ini kita sama seperti Kristus”.
Kesimpulan : Aku dan Bapa adalah rombongan. Tapi sayangnya orang Kristen menganggap anak itu sebagai pribadi Allah itu sendiri.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Pengelana Fikiran,
Orang Kristen bukan sekedar menganggap sebutan “Anak Allah” itu adalah pribadi Allah. Karena bagi bangsa Israel mereka sangat memahami bahwa sebutan Anak Allah menunjuk pada keilahian. Artinya jika Isa Al-Masih disebut Anak Allah berarti Ia adalah pribadi Allah.
~
Noni
ardian mengatakan
~
Itu namanya nabi, semua nabi-nabi dan Rasul menyampaikan firman-firman Allah dan sifat Allah, Allah memiliki segalanya, tidak mungkin Allah turun ke dunia, Dia bisa menyuruh siapa saja yang dikehendakinya, tidak perlu turun untuk susah payah menyampaikan firman-firman-Nya sendiri, Allah bisa saja menyuruh malaikat-malaikat-Nya yang tidak terhitung untuk menjelma sebagai manusia. Namun Allah menciptakan dan ingin Nabi Isa Alaihi wasalam yang menyampaikan wahyu tersebut, namun disitu manusia-manusia pada zaman nabi Isa mengira Dia Tuhan karena mukjizat-Nya yang bisa menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, padahal Nabi Isa mengaku utusan Allah, kenapa Injil selalu berubah-berubah karena tidak ingin cerita asli ini diketahui.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Ardian,
Saudara melihat Isa Al-Masih sebagai nabi dan utusan Allah. Memang benar, terlihat Ia seperti itu. Namun apakah Isa Al-Masih hanya sebatas itu? Buktinya Dia memiliki keutamaan yang lebih daripada nabi dan rasul. Contoh ketika Isa Al-Masih berpuasa selama 40 hari 40 malam, memang saat itu Iblis pun hanya melihat Dia sebagai orang saleh bukan sebagai “Anak Allah” yang dijanjikan. Dan memang Isa Al-Masih tidak menunjukan identitas sesungguhnya pada waktu itu. Tetapi justru pada saat itu Isa Al-Masih menunjukan ke Allahan-Nya setelah para melaikat melayani-Nya. “Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Isa Al-Masih.” (Injil, Rasul Besar Matius 4:11).
~
Noni
NN mengatakan
~
Katolik adalah ajaran sesat yang ajaranya-ajaran manusia.
1. Apakah ada di Alkitab tercantum Maria diangkat ke surga?
2. Apakah ada di Alkitab tercantum Maria ratu surga?
3. Apakah ada di Alkitab tercantum Maria tidak berdosa?
4. Apakah ada di Alkitab tercantum kita harus melakukan doa Rosario?
5. Apakah ada di Alkitab tercantum kita disuruh berdoa pada orang mati dan minta tolong pada orang mati?
6. Apakah ada di Alkitab tercantum kita disuruh membuat patung ditempat ibadah dan harus berlutut dan mencium itu patung?
7. Apakah ada di Alkitab tercantum hanya Paus yang boleh menafsirkan Alkitab?
8. Apakah ada di Alkitab tercantum Paus tidak dapat sesat/salah?
Tunjukan ayat Alkitabnya, kalau tidak ada segera kamu keluar dari penyesatan Katolik.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara NN,
Memang untuk membuktikan sesuatu, apalagi sebuah pernyataan, maka standar penilaiannya adalah Alkitab. Bila memang tidak sesuai dengan Friman Allah, maka hal tersebut hanyalah pendapat manusia saja. Yang kita harus ikuti adalah Firman Allah, bukan pendapat atau pandangan manusia. Agama diciptakan oleh manusia dan setiap agama mempunyai aturan sendiri. Tetapi, aturan-aturan tersebut sama sekali tidak dapat menolong atau pun menjamin keselamatan pengikutnya. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong serta menjamin semua orang untuk dapat memperoleh keselamatan kekal.
Oh ya, kami berharap sdr tetap fokus berdiskusi sesuai pokok artikel di atas. Terimakasih untuk pengertiannya Sdr. NN.
~
Purnama
Joy mengatakan
~
Agama yang pertama kali diciptakan Allah adalah agama Islam. Bukankah dizaman kenabian semua nabi itu beragama Islam? Kan sudah jelas Isa seorang nabi yang beragama Muslim.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Joy,
Menarik sekali pernyataan sdr. Perlu sdr ketahui, Allah tidak pernah menciptakan agama, manusia lah yang menciptakannya. Agama Islam ada karena nabi saudara yang menciptakannya, dan orang-orang yang mengikutinya disebut Muslim. Kami akan sangat senang mendiskusikan hal itu lebih lanjut bersama saudara. Namun, karena komentar sdr tidak sesuai artikel di atas, maka kami sarankan sdr dapat mengirim pernyataan sdr lewat email kapada kami di [email protected] Kami menunggu email sdr. Terimakasih untuk pengertian sdr.
Oh ya, bagaimana tanggapan sdr setelah membaca penjelasan artikel di atas? Mohon pencerahannya.
~
Purnama
eka mengatakan
~
Assalamuallaikum
Apakah Nabi Isa itu adalah Anak Tuhan? Jawabannya adalah bukan. Karena Allah zat yang tidak beranak dan diperanakan.
25 nabi adalah utusan Allah bukan sang ilahi seprti ada yang komen Nabi Isa adalah bukan Tuhan melainkan sang ilahi. Itu salah! Sang Ilahi adalah Allah. Allah mngutus nabi-nabinya untuk menyebarkan suatu ilmu kepada seluruh umat-Nya agar mendapatkan petunjuk Allah agar selamat dunia & akhirat. Tidak ada yang salah dengan ajaran agama-agama, namun sesuatu yang ada di dalamnya belum sepenuhnya selesai. Dan sampai nabi pembawa ajaran agama sudah dipanggil Allah maka Allah mengutus nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad untuk menyempurnakannya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Eka,
Apapun pandangan saudara tentang Isa Al-Masih kami tetap menghargainya. Saudara, ada kisah tentang Isa Al-masih yang menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan.
“Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Injil Rasul Markus 525-26;28-29,34).
Manurut Hukum Taurat seorang perempuan yang mengalami pendarahan tidak akan bisa beribadah. Ia dianggap najis. Lalu bagaimana ia bisa melunasi semua hutang dosanya? Isa memberikan solusi bagi wanita itu. Isa menyembuhkan penyakitnya dan juga membersihkan aib dosa wanita tersebut.
~
Noni