• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan Keselamatan
  • Tanya / Jawab
  • Artikel
  • Alkitab
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Pertanyaan / Jawaban > Tauhid dan Tritunggal > Allah Tidak Beranak > Islam & Kristen Setuju – Allah Tidak Beranak

Islam & Kristen Setuju – Allah Tidak Beranak

10 September 2012 oleh Web Administrator 125 Komentar

ayah-sedang-bermain-dengan-menggendong-bayinya“Allah orang Kristen mempunyai anak!” Kalimat ini sudah tidak asing di telinga saya. Sejak saya masih duduk di bangku sekolah dasar, teman-teman Muslim saya sudah sering mengejek iman saya dengan perkataan tersebut. Benarkah Allah tidak beranak?

Walau saat itu saya masih kecil, saya percaya Allah tidak beranak. Tentulah ada alasan tersendiri dibalik iman orang Kristen yang mengatakan Isa Al-Masih adalah Anak Allah. Namun memang, saat itu saya belum bisa menjelaskan apa maksud dari “Isa Al-Masih anak Allah”.

Hanya Manusia Mempunyai Anak, Allah Tidak!

Salah satu naluri yang ada dalam diri manusia adalah mempunyai anak. Memiliki anak merupakan berkat tersendiri bagi seseorang. Bahkan, orang tua yang tidak mempunyai kesempatan untuk memiliki anak kandung, tidak jarang mereka melakukan adopsi.

Manusia berbeda dengan Allah. Bila manusia mempunyai naluri memiliki anak, tidak demikian halnya dengan Allah. Allah tidak pernah mempunyai anak biologis! Tidak satu pun ayat dalam Kitab Suci yang menjelaskan bahwa Allah pernah melakukan hubungan biologis dengan manusia, hingga melahirkan seorang anak.

Isa Al-Masih Bukan Anak Biologis Allah!

“. . . janganlah kamu mengatakan: ‘(Tuhan itu) tiga’. . . . Sesungguhnya . . . Maha Suci Allah dari mempunyai anak . . .” (Qs 4:171).

Ayat di atas adalah salah satu kekeliruan yang diberikan Al-Quran kepada umat Muslim. Sehingga selama ratusan tahun, umat Muslim percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Anak biologis Allah menurut kepercayaan orang Kristen. Alhasil, umat Muslim salah, menuduh orang Kristen mempunyai kepercayaan politeisme.

Jika seorang Muslim sungguh-sungguh memikirkan ayat dalam Al-Quran tentang ke-anak-an Isa Al-Masih, mereka akan dipaksa untuk meragukan dan menolaknya. Sebab Qs 6:101 berkata, “Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu”

Benar, Allah adalah Sang Pencipta. Tidak mungkin Dia mempunyai isteri atau anak!

Arti Ke-anak-an Isa Al-Masih

Bila merujuk kepada Injil, memang kita akan menemukan beberapa ayat yang menyatakan Isa Al-Masih adalah Anak Allah. Diantaranya: “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Injil, Rasul Besar Matius 3:17).

Juga, ” . . . . sebab itu anak yang akan kaulahirkan [Maryam] itu akan disebut kudus, Anak Allah” (Injil, Rasul Lukas 1:35).

Ayat di atas tidak berarti bahwa Allah telah melakukan hubungan biologis dengan Maryam dan menghasilkan Isa Al-Masih. Kata “anak” pada kedua ayat tersebut  adalah “anak” dalam arti kiasan/figuratif. Seperti: Mesir merupakan anak dari sungai Nil. Kita juga mengenal istilah “ibu jari.” Atau “anak pribumi.”  Jangan membuat kesalahan yang mengartikan kata “anak” secara harfiah!  Ini hanya dapat diartikan secara figuratif!

Penjelmaan dan Kedatangan Kalimat Allah Ke Dunia

Ketika Injil mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Anak Allah, bukan berarti “anak” biologis Allah. Tetapi karena kasih Allah yang sungguh luar biasa bagi manusia berdosa, Allah hadir ke dunia dalam pribadi Isa Al-Masih. Sehingga melalui penjelmaan ini, Isa Al-Masih dapat dengan sempurna menjelaskan kehendak dan sifat Allah kepada manusia.

Inilah kepercayaan kekristenan yang sebenarnya. Isa Al-Masih bukan “anak” biologis Allah. Tetapi Dia adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia dalam rupa manusia. Dan tinggal di tengah-tengah manusia, sebagaimana firman Allah berkata, “Pada mulanya adalah Firman [Kalimat]; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah . . . . Firman itu menjadi manusia, dan diam di antara kita . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14).

Satu-satunya tujuan Kalimat Allah datang ke dunia, adalah untuk menyediakan Jalan Keselamatan bagi setiap orang yang mau menerimanya.

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Allah Tidak Beranak Dan Tidak Diperanakkan
  2. Apakah Yang Dimaksud Dengan “Anak Allah”?
  3. Mengapa Orang Kristen Memanggil Allah Sebagai “Bapa”?
  4. Kalimat Allah – Ekspresi Pribadi Allah Sendiri
  5. Orang Islam Dan Kristen Berdosa Bila Meremehkan Kalimat Allah

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Islam & Kristen Setuju – Allah Tidak Beranak” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Facebook Twitter WhatsApp Email SMS

Ditempatkan di bawah: Allah Tidak Beranak, Tauhid dan Tritunggal

Reader Interactions

Comments

  1. Iza mengatakan

    18 September 2015 pada 9:08 am

    ~
    Bagaimana pendapat kalian (umat Kristiani) terhadap Kitab Injil Barnabas?

    Balas
    • staff mengatakan

      20 September 2015 pada 1:02 pm

      ~
      Saudara Iza,

      Kami senang saudara bertanya demikian. Kami memiliki artikel yang akan menjelaskan ini. Kami mempersilakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/bovljam . Terimakasih.
      ~
      Solihin

  2. laga mengatakan

    30 September 2015 pada 5:28 pm

    ~
    Siapa bilang Allah itu beranak? Isa yang dalam rahim Maryam sebagai manusia dan nabi yang kedudukannya lebih rendah dari allah, jelas Isa bukan Allah. Akan tetapi Isa sebagai sang Ilahi. Allah, Tuhan menunjuk pada Isa adalah firman-Nya Allah yang sudah ada sebelum sesuatu ada melekat dalam diri Allah (pra keberadaanya sebelum nuzul menjadi manusia) Isa adalah Allah itu sendiri.

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Oktober 2015 pada 11:19 pm

      ~
      Saudara Laga,

      Tidak mungkin Allah mempunyai anak secara biologis. Sebab hal itu tidak sesuai dengan hakikat-Nya. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  3. erin mengatakan

    25 November 2015 pada 6:20 am

    ~
    Assalamualaikum,

    Kitab Injil gelarkan Allah dengan panggilan “Father”, bagaimana pula?

    Balas
    • staff mengatakan

      4 Desember 2015 pada 12:40 pm

      ~
      Saudara Erin,

      Dalam Injil Allah disebut juga sebagai Bapa. Ini adalah hanya sebutan untuk mengambarkan kedekatan hubungan antara Sang Pencipta dengan ciptaan-Nya yaitu manusia. Artinya seperti Bapa dengan anaknya , demikian kedekatan hubungan kita dengan Allah. Allah bukan Allah yang sangat jauh yang tidak kita kenal. Tetapi Allah begitu dekat dengan manusia sehingga kita dapat menyebut-Nya Bapa. Dan kasih Allah bagi manusia seperti kasih Bapa pada anaknya.
      ~
      Noni

  4. Muhammadiyah mengatakan

    23 Februari 2016 pada 2:37 pm

    ~
    Definisi Tuhan dalam Qur’an surat Al-Ikhlas ayat 1-4 berbunyi 1. Katakanlah (Muhammad) Dia-lah Allah, yang maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak & tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

    Isa Al-Masih tidak Esa, Isa Al-Masih sama seperti orang biasa yang butuh makan, Isa Al-Masih adalah Nabi utusan Tuhan. Nabi Muhammad tidak pernah berdoa seperti (wahai Isa Tuhanku). Isa Al-Masih juga diperanakkan dari perut Maryam maka Dia bukan Tuhan melainkan Utusan.

    Dajjal bisa menghidupkan manusia seperti Nabi Isa maka ada yang menyetarai Nabi Isa. Kesimpulannya Isa Nabi utusan Allah. Dan Agama yang disempurnakan Allah Islam sesuai Firman Allah dalam Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Maret 2016 pada 1:20 pm

      ~
      Saudara Muhammadiyah,

      Terimakasih penjelasannya. Izinkan kami mengajukan pertanyaan sederhana. Bahwa Allah menurut Al-Quran menciptakan dunia hanya dengan berfirman. Pertanyaanya, apakah Firman itu diciptakan atau Firman itu yang menciptakan? Mohon dijawab.
      ~
      Noni

  5. Staff isaNotGod mengatakan

    4 Maret 2016 pada 8:29 am

    SL,

    “Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya” (Qs 4:171)
    apakah roh anda bukan dari Allah? Lalu dari siapa? Roh Allah, Roh dari Allah, Roh Milik Allah. Semua Roh itu milik Allah, jangankan Roh “SEGALA SESUATU ITU MILIK ALLAH”.

    Maksud dari Kalimatullah itu seperti “kun” “fayakun” Allah berkata “jadi” pada rahim Maryam maka “jadilah” Nabi Isa Al-Masih. Hati-hati memfitnah Allah = Yesus om kalau diusir dari alam ciptaan Allah, lalu Anda mau kemana? Segala sesuatu diciptakan oleh Allah bung.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 Maret 2016 pada 1:20 pm

      ~
      Saudara SL,

      Pertanyaan yang sama untuk saudara. Bahwa Allah menurut Al-Quran menciptakan dunia hanya dengan berfirman. Pertanyaanya, apakah Firman itu diciptakan atau Firman itu yang menciptakan? Mohon dijawab.
      ~
      Noni

  6. agung mengatakan

    22 Maret 2016 pada 4:57 am

    ~
    Saya bingung, kenapa Yesus tidak mengatakan bahwa diri-Nya beragama Kristen? Apakah beliau beragama Islam juga sama seperti Islam? Karena sebelum Konsili Nicea 300 M, Yesus masih dianggap sebagai rasul Allah, sama seperti Ibrahim, Ishak, Yakub, Musa, Muhammad.
    Sedangkan Nabi Muhammad SAW, jelas beragama Islam dan menyebarkan agama Islam.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 April 2016 pada 6:26 am

      ~
      Saudara Agung,

      Kami memahami jika saudara bingung, karena saudara tidak paham dengan ajaran Isa Al-Masih. Isa datang bukan untuk membawa agama tertentu, karena jelas agama tidak bisa menyelamatkan manusia. Hanya Allah yang bisa memberikan rahmat keselamatan bagi manusia. Karena itu keselamatan yang Isa berikan adalah untuk semua umat manusia, apapun agamanya.

      Isa Al-Masih tidak pernah dijadikan Tuhan pada Konsili Nicea. Sebab jauh sebelum Konsili, setelah Isa naik ke surga, para murid Isa memberitakan bahwa Isa Al-Masih adalah juru penyelamat manusia. Rasul Petrus berkata kepada dihadapan Mahkamah Agama, saat ia disidang karena memberitakan ajaran Isa Al-Masih, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
      ~
      Noni

  7. agung mengatakan

    23 Maret 2016 pada 7:42 am

    ~
    Satu lagi, kenapa Allah orang Nasrani dipanggil Bapa? Berarti beliau berkelamin laki-laki?Padahal di Injil tidak ada yang menerangkan bahwa Allah orang Nasrani adalah laki-laki.
    Kalau menurut anda, makna Bapa hanya figuratif kenapa Allah tidak dipanggil ibu?

    Karena hakekatnya sang pencipta itu tidak serupa dengan penciptanya. Beliau tidak menyerupai bentuk kita, tidak berkelamin, tidak bereprduksi. Dalam Al-Quran jelas “Allah itu satu, dia tidak beranak dan tidak diperanakan”. Semoga jadi pembuka pikiran kita dan dapat hidayah secepatnya. Amin.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 April 2016 pada 6:35 am

      ~
      Saudara Agung,

      Pertanyaan saudara sangat menarik. Negara Indonesia sering disebut ibu pertiwi, menurut saudara apakah berarti Indonesia berkelamin perempuan?

      Jadi sebutan Bapa adalah untuk menggambarkan hubungan yang sangat dekat antara manusia dengan allah. Allah dalam Kristen bukan allah yang jauh, tapi benar-benar dapat dikenal dan kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah seperti seorang anak dengan bapanya.
      ~
      Noni

  8. cika mengatakan

    5 April 2016 pada 10:38 am

    ~
    Apakah Alkitab bisa dipertanggung jawabkan keasliannya? Apakah ada perbedaan Alkitab sekarang dengan yang dahulu diturunkan terhadap Nabi Isa AS? Apakah benar Alkitab bisa direvisi?

    Balas
    • staff mengatakan

      11 April 2016 pada 6:37 am

      ~
      Saudara Cika,

      Alkitab adalah Firman Allah, apakah Firman Allah layak dituntut pertanggungjawabannya? Menurut saudara, apakah Firman Allah bisa diubah-ubah seenaknya oleh manusia? Lagipula Al-Quran membenarkan Kitab-kitab sebelumnya, yaitu Alkitab.
      “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
      ~
      Noni

  9. junita mengatakan

    30 Juni 2016 pada 4:45 am

    ~
    To: Staff Isa dan Islam,

    Saya Katholik, tetapi sesungguhnya saya belum mengerti betul tentang agama saya. Saya bingung dengan satu hal, yaitu ketika Tuhan Yesus disalib, kenapa ia memanggil “Eli,Eli, lama sabakhtani” atau “Allahku, ya AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Daku?”

    Kepada siapakah Yesus berkata? Maaf bila pertanyaan saya ini memalukan dan tidak pantas untuk diajukan. Apabila tidak dijawab juga tidak apa-apa. Trima kasih sebelumnya.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 November 2016 pada 3:49 pm

      ~
      Saudara Junita,

      Isa Al-Masih memiliki akar budaya Yahudi ketika di dunia. Bagi orang Yahudi mengutip bagian Mazmur saat mengalami penderitaan yang hebat adalah lazim dan wajar. isa Al-Masih menyatakan demikian karena Dia mengalami penderitaan yang sangat hebat disebabkan menanggung dosa manusia. Karena itu, Isa Al-Masih mengutip bagian Mazmur 22:2. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/jsa4g8x untuk mengetahui kematian Isa Al-Masih.
      ~
      Solihin

  10. ary mengatakan

    5 Oktober 2016 pada 6:47 am

    ~
    “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya kepada Maryam, dan ruh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan “tiga.”

    Berhentilah. Lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.” lihatlah ayat tersebut kawan. Untuk bahan renungan semoga kamu bukanlah termasuk orang yang melampau batas. Terimakasih.

    Balas
    • staff mengatakan

      29 November 2016 pada 3:53 pm

      ~
      Saudara Ary,

      Kami kira artikel di atas telah menjelaskan pandangan kami mengenai kata ‘anak’. Tidak ada seorang pun dari pengikut Isa Al-Masih yang setuju bahwa Allah memiliki anak biologis. Istilah anak di sini bersifat figuratif dan adikodrati. Dengan demikian, kita harus menolak kepercayaan bahwa Allah mempunyai anak secara biologis. Namun, tampaknya Qs 4:171 memiliki konsep bahwa anak di sini merupakan hasil hubungan biologis. Jelas ini keliru dan sesat.

      Mengapa tampaknya Al-Quran memiliki konsep bahwa Anak Allah bersifat biologis? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 3 4 5 6 7 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Keaslian Kitab, Naskah-Naskah Kuno Al-Quran dan Alkitab
  • Bukti Utama Allah Mencintai Mukmin Miskin
  • Muhasabah Islam dalam Terang 3 Pertanyaan Isa Al-Masih
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Apakah Kelahiran Isa Malam Teristimewa bagi Muslim dan Nasrani?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”
  • Cara Allah Memberi Hidayah dan Cara Muslim Mendapatkannya
  • Mengapa Kelahiran Isa Malam Teristimewa Bagi Muslim dan Nasrani?
  • Sudahkah Anda, Sebagai Mukmin, Mendapat Ketenangan Hati Sejati?
  • Apakah Menikah Siri Islam Sesuai dengan Kitab Allah?

Artikel Yang Terhubung

  • Allah Tidak Beranak Dan Tidak Diperanakkan
  • Benarkah Konsep Trinitas Tidak Masuk Akal?
  • Muslim Mengklaim: “Kata Trinitas Tidak Ada Dalam Alkitab!”
  • Benarkah Orang Kristen Menyembah Tiga Allah?
  • Keesaan Allah dan Allah Tritunggal

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2021 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami