Adakah Anda mengenal seseorang yang kebiasaanya adalah “mengkotak-kotakkan” sesamanya. Mungkin berdasarkan tingkat pendidikan, sosial, pekerjaan dll? Seakan apa yang dimilikinya adalah hasil usahanya sendiri dan bukan karena kemurahan Allah.
Sebagai umat beragama, sudah seharusnya kita mengucap syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Bukan saja atas kekayaan, pendidikan, pekerjaan yang kita punya. Tetapi juga kesehatan, umur yang panjang, bahkan udara yang kita hirup adalah nikmat dari Allah yang patut kita syukuri. Sebagaimana firman Allah mengatakan “mengucap syukurlah senantiasa dalam segala sesuatu” (Injil, Surat Efesus 5:20).
Semua ini adalah bukti, bahwa Allah ar-Rahman dan ar-Rahim (maha Pemurah dan Maha Penyayang).
Orang Kafir Percaya Kemurahan Dewa
Bukan hanya umat beragama yang percaya ada Penguasa yang berkuasa di jagat raya ini. Orang kafir pun percaya bahwa Penguasa dunia memberi nikmat jasmani pada mereka. Mungkin mereka tidak menggunakan nama Allah atau Tuhan bagi Penguasa tersebut.
Ada yang menyebutnya “Ibu Bumi” atau “Penguasa Tertinggi” atau bahkan dengan nama lain. Namun mereka mempercayai, bahwa allah/dewa mereka adalah tuhan yang murah hati, menyayangi mereka dan memberi pertolongan. Sehingga orang kafirpun tidak meragukan kebaikan allah mereka.
Haruskah Kita Sama dengan Orang Kafir?
“Bismillah” adalah kata yang sering diucapkan umat Muslim. Selain itu, Bismillah juga memuat dua sifat Allah yang dominan, yaitu ar-Rahman dan ar-Rahim. Dan kita mengakui Allah memang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Nafas hidup dan berkat jasmani yang kita nikmati bukti Allah pemurah dan penyayang. Bila kita melihat bukti Allah ar-Rahman dan ar-Rahim hanya sebatas nikmat jasmani, lantas apakah perbedaan kita dengan orang-orang kafir? Tidak ada, bukan?
Isa Al-Masih dan Kemurahan Allah
Bukti sifat ar-Rahman dan ar-Rahim Allah, tidak hanya ketika Dia memenuhi kebutuhan jasmani manusia saja. Kemurahan Allah ini digambarkan pertama kali ketika Dia menyediakan domba sebagai korban, saat Nabi Ibrahim akan mengorbankan anaknya.
Bukti utama kemurahan Allah adalah ketika Dia juga menyediakan kebutuhan keselamatan rohani kita. Hal ini dinyatakan Allah ketika Dia merelakan Kalimat-Nya, Isa Al-Masih, sebagai korban untuk menebus manusia berdosa dari hukuman neraka. “Bagi Dia yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya” (Injil, Kitab Wahyu 1:5).
Keselamatan dari Allah
Ketika seseorang menerima keselamatan yang Allah sediakan dalam diri Isa Al-Masih, maka dia akan dapat memahami makna ar-Rahman dan ar-Rahim Allah. Karena Allah ar-Rahman dan ar-Rahim menjamin orang yang menerima keselamatan akan hidup selama-lamanya di sorga. Mereka tidak akan ke neraka.
Inilah janji Isa Al-Masih akan hal itu, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”(Injil, Rasul Besar Yohanes 10:27-28).
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Sebutkanlah bukti-bukti Allah ar-Rahman dan ar-Rahim yang saudara alami!
- Menurut saudara, apakah perbedaan antara kemurahan allah/dewa orang kafir dengan Allah Tuhan Sang Pencipta?
- Ketika saudara mengalami musibah, dapatkah hal itu dikatakan bahwa Allah tidak menyatakan sifat ar-Rahman dan ar-Rahim kepada saudara? Jelaskanlah alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas.
Muhammadiyah mengatakan
~
Definisi Tuhan dalam Al-Quran surat Al-Ikhlas ayat 1-4 berbunyi : ”Katakanlah (Muhammad) Dia lah Allah, yang maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”.
Isa Al-Masih tidak Esa, Isa Al-Masih sama seperti orang biasa yang butuh makan, Isa Al-Masih adalah nabi utusan Tuhan. Nabi Muhammad tidak pernah berdoa seperti (wahai Isa Tuhanku). Isa Al-Masih juga diperanakkan dari perut Maryam maka Dia bukan Tuhan melainkan utusan.
Dajjal bisa menghidupkan manusia sebagaimana Nabi Isa juga bisa menyembuhkan orang, maka dalam konteks ini ada yang menyetarai Nabi Isa. Kesimpulannya Isa Nabi utusan Allah. Dan agama yang disempurnakan Allah Islam sesuai Firman Allah dalam Al-Quran.
staff mengatakan
~
Saudara Muhammadiyah,
Terimakasih komentarnya. Setiap kata-kata baru dipahami setelah kata-kata tersebut berwujud. Demikianlah juga dengan kata ” Ar-Rahman dan Ar-Rahim”. Kedua kata tersebut menjadi nyata setelah Dia turun dan jadi sama dengan manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:14). Setidaknya menjadi nyata bagi orang yang percaya.
~
Noni
AKU mengatakan
~
Alhamdulillah,
Ternyata benar ini situs sesat, berkedok Islam tapi jauh dari ajaran Islam. Situsnya orang yang tidak berakal. Coba pikir, masa Tuhan mengorbankan diri, seperti cerita-cerita kuno. Ajaran Paulus menyesatkan.
staff mengatakan
~
Saudara Aku,
Mungkin saudara berpandangan ini situs sesat. Tapi sudahkan saudara Kitab Injil yang menuliskan tentang pengorbanan Isa Al-Masih yang adalah Allah dalam wujud-Nya sebagai manusia?
Bacakah Kitab Injil saudaraku, maka saudara bisa menilai bahwa apa yang kami sampaikan berdasarkan Firman Allah. Apakah Firman Allah itu sesat?
~
Noni
ary mengatakan
*****
To: All ,
1. Begitu banyak bukti sifat Ar Rahman Ar Rahim Allah kepada kita. kehadiran kita di dunia ini, udara yang kita hirup setiap hari, air yang kita nimati setiap hari, matahari yang memberikan cahaya ke bumi dan menghidupkan tetumbuhan dll.
2. Perbedaannya Allah adalah sang Khalik = Pencipta yang lain Mahluk = diciptkan.
3. Musibah dapat bermakna positif dan negatif bagi manusia tetapi dari sisi Allah adalah sejatinya merupakan perwujudan sifat Ar Rahman dan Ar Rahim-Nya .
staff mengatakan
*****
Saudara Ary,
1. Apa yang saudara sebutkan di atas adalah sifat rahman dan rahim yang umum. Tidak ada yang khusus. Sebaliknya, Isa Al-Masih merupakan bentuk rahman dan rahim yang khusus. Sebab Allah datang langsung ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini yang sangat dibutuhkan manusia, bukan?
2. Ada baiknya bila saudara membaca pertanyaan di atas dengan teliti. Sebab yang ditanyakan adalah perbedaan kemurahan Allah dengan kemurahan dewa. Kiranya saudara dapat memberikan penjelasan mengenai hal ini.
3. Kalau boleh tahu, mengapa musibah merupakan perwujudan sifat rahman dan rahim Allah? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Zakir Naik mengatakan
To Nasrani setengah gila : Yesus adalah 100 persen manusia( yang terlahir dari rahim wanita) yang melaluinya sebagai ” wadah” (bukti ia bukan Allah karena ia hanya menjadi wadah Allah dan Allah tidak mungkin punya kemaluan),Allah menjelma 100 persen turun ke dunia.Yesus adalah anak durhaka (sebagai 100 persen manusia yang harus terlahir dari rahim ibunya) dengan mengatakan bahwa manusia hanya bisa datang kepada Allah (Bapa) melalui dia,padahal ia sendiri sebagai 100 persen manusia (sebagai anak ibunya ) diciptakan Allah melalui rahim ibunya.
Zakir Naik mengatakan
(Sambungan ) Nabi Muhammad : Keridhoan Tuhan tergantung kepada keridhoan ibu bapa.Alangkah indahnya pondasi teologis ajaran Islam dengan meletakkan ibu pada tempat yang paling mulia dalam hubungan manusia dengan Tuhan,karena melalui rahim ibu lah,Tuhan menciptakan manusia lahir ke dunia.
staff mengatakan
~
Saudara Zakir Naik,
Sepertinya saudara tidak membaca apa yang Al-Quran catat, bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah dan Roh Allah (Qs 4:171). Bahkan nabi saudara mengakui bahwa “Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Kalam Allah” (Hadits Anas Bin Malik hal 72). Silahkan saudara cermati.
Kami harap saudara dapat menjawab pertanyaan kami sesuai topik di atas, supaya kami dapat menjawab komentar saudara tidak keluar dari topik, terimakasih untuk pengertiannya.
1. Sebutkanlah bukti-bukti Allah ar-Rahman dan ar-Rahim yang saudara alami!
2. Menurut saudara, apakah perbedaan antara kemurahan allah/dewa orang kafir dengan Allah Tuhan Sang Pencipta?
3. Ketika saudara mengalami musibah, dapatkah hal itu dikatakan bahwa Allah tidak menyatakan sifat ar-Rahman dan ar-Rahim kepada saudara? Jelaskanlah alasan saudara!
~
Purnama
Khan mengatakan
~
“Untukmu agamamu,untuku agamaku”titik
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Khan,
Kami memang menghargai agama saudara. Setiap orang beragama mempunyai pengharapan bahwa Allah dapat menyelamatkan mereka dari hukuman neraka. Nah, kalau boleh tahu dapatkah saudara berbagi kepada kami tentang bukti bahwa Allah sdr ar-Rahman dan ar-Rahim? Apakah ada bukti janji dia dapat menyelamatkan saudara? Tentunya sesuai pandangan saudara. Terimakasih Sdr. Khan.
~
Purnama
Abu Ramzi mengatakan
~
Artikel kalian banyak. Tapi intinya itu-itu saja yang diulang. Seolah-olah hanya di agama kalian saja yang ada jaminan keselamatan dan di dalam Islam tidak ada. Padahal semua itu hanya persangkaan kalian saja akibat membaca Al-Qur’an hanya sepotong-sepotong. Perlu kalian ketahui di dalam ajaran Al-Qur’an terdapat ajakan langsung kepada Non Muslim untuk menuju jaminan keselamatan Islam (Qs.Al-Baqarah:62).
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Abu,
Kami memiliki tujuan untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang. Tidak ada yang lain. Sebab Isa Al-Masih adalah satu-satunya Juruselamat. Isa Al-Masih berfirman, “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Itulah sebabnya, Isa Al-Masih yang dapat menolong manusia dari neraka.
Barangkali Al-Quran memiliki ajakan untuk menuju jaminan keselamatan, tetapi Al-Quran tidak pernah memberikan kepastian masuk sorga, kecuali kepastian masuk neraka (Qs 19:71-72). Bukankah ini ironis? Mengapa mengajak untuk masuk neraka? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Hasan mengatakan
~
Dear Admin,
Perspektif Kristen, bencana karena menista Tuhan. “Tetapi, jika Tuhan akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista Tuhan” (Bilangan 16:30). Sudah terjawab, bukan?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hasan,
Kami senang saudara mengutip ayat Taurat. Kami belum memahami maksud tulisan saudara sekalipun saudara telah mengutip ayat Taurat. Pertanyaannya, apakah saudara telah membaca keseluruhan pasal dari Taurat, Bilangan 16:30 tersebut? Lalu, apa yang sudah terjawab? Kami berharap saudara dapat menjelaskan hal ini lebih lanjut.
Isa Al-Masih adalah Pengasih dan Penyayang. Dia telah menunjukkan kasih-Nya yang paling mulia yang tidak dapat diberikan oleh ilah manapun, yaitu “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Bila Muslim menyebut Allah SWT adalah rahman dan rahim, maka apa bukti konkret Allah SWT adalah rahman dan rahim? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran?
~
Solihin
hamba mengatakan
~
Anak domba: “Percayalah pada Dia yang telah “berkurban” untuk menebus dosa manusia kepada Allah. Allah membuka jalan bagi manusia yang mau percaya pada-Nya. Melalui pengorbanan Dia (Isa) jalan keselamatan sudah dibuka untuk umum, tiketnya hanya “percaya” pada-Nya (Isa).”
Respon:
Allah Ar rahman dan Ar Rahim adalah Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang berarti Allah menerima permintaan ampunan manusia ahli dosa, sekalipun dia kembali berdosa lalu dia meminta ampunan lagi maka Allah akan ampuni. Asalkan dia benar-benar membutuhkan Rahmat Allah yaitu Ar rahman dan ar rahim sifat Allah. Itulah kemuliaan Allah yang sebenarnya mengampuni tanpa menghukum karena sifat-Nya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Saudara memberikan pernyataan yang menarik. Mencermati pernyataan saudara di atas, maka kami menemukan ada kejanggalan. Kejanggalan itu adalah keadilan. Dimanakah letak sifat mahaadil Allah jika setiap orang mengampuni selalu diampuni? Bukankah salah satu sifat Allah adalah mahaadil? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?
Isa Al-Masih adalah Allah yang mahakasih tetapi juga mahaadil. Sifat mahakasih ditunjukkan dengan nuzul ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari neraka. Sifat mahaadil ditunjukkan dengan menerima hukuman yang seharusnya diperuntkkan bagi manusia. Itu sebabnya, Dia “memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Kami bertanya kepada saudara. Bagaimana sifat mahakasih dan mahaadil Allah SWT dinyatakan?
~
Solihin
hamba mengatakan
~
Staff: “Kejanggalan itu adalah keadilan. Dimanakah letak sifat mahaadil Allah jika setiap orang mengampuni selalu diampuni? Bukankah salah satu sifat Allah adalah mahaadil? Bagaimana saudara menjelaskan hal ini?”
Respon
Allah yang Maha adil adalah Allah yang Maha bijaksana. Allah dengan Sifat-Nya Ar rahman dan Ar Rahim memiliki arti bahwa Rahmat Allah lebih besar atau melebihi Murka Allah. Allah di Al-Quran mengajarkan manusia bahwa memaafkan dan mengampuni lebih baik daripada membalas. Seperti itulah diakhirat kelak. Allah mengampuni tanpa membalas. Janji Allah selalu tepat. Apakah anda akan menjadi Muslim? Dengan keterangan yang nyata dari Allah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami tertarik dengan pernyataan saudara, “Seperti itulah diakhirat kelak. Allah mengampuni tanpa membalas.” Benarkah ini? Jika Allah SWT mengampuni tanpa menegakkan keadilan, maka dimanakah keadilan Allah atas orang berdosa? Bukankah manusia pun mengharapkan keadilan terhadap orang-orang berdosa?
Uniknya, Al-Quran tidak menyatakan demikian. Sebaliknya, Allah SWT menjamin umat Islam masuk neraka (Qs 19:71-72). Pertanyaannya, mengapa Allah SWT menjamin pengikutnya masuk neraka padahal saudara menyatakan bahwa Allah SWT mengampuni tanpa membalas di akhirat nanti?
~
Solihin