Tidak jarang orang Kristen menggunakan kata ‘Allah’ untuk menyebut Tuhannya. Namun secara umum, kata “Allah” lebih identik dengan agama Islam, yaitu panggilan untuk sesembahannya. Sehingga tidak heran, terdapat sebanyak 2,679 kata ‘Allah’ dalam Al-Quran. Lalu, dari manakah sebenarnya asal kata Allah ini?
Kata ‘Allah’ Berasal Dari Bahasa Semitik
Nama Allah terdiri dari Al (the, itu) dan Ilah (Deity, God). Artinya: Ilahi yang satu. Kata “Allah” berasal dari bahasa Semitik, yang merujuk kepada Sem, putra nabi Nuh. Bahasa Semitik juga merupakan kelompok bahasa yang terdiri dari bahasa Arab, Amhar, dan Ibrani.
Kata lain dari Allah dalam bahasa Ibrani yang berasal dari bahasa Semitik yaitu: Elohim, El, Elyon dan Eloah. Dalam Alkitab terdapat 2,500 kata ‘Elohim’, dimulai dari ayat pertama dari Alkitab. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Taurat, Kitab Kejadian 1:1) – Ingat, kata untuk Allah di sini adalah Elohim! Dan Elohim adalah nama pertama yang diberi bagi Sang Pencipta dalam Kitab Suci.
Pengguna Kata ‘Allah’ Bagi Sang Pencipta
Awalnya kata Allah digunakan oleh orang-orang kafir di Mekah sebelum Muhammad lahir. Juga orang Kristen Arab yang hidup sebelum zaman Islam, memakai nama Allah untuk Sang Pencipta. Saat ini orang Kristen Arab, Yahudi, Roma Katolik Malta, Kristen Indonesia dan Malaysia memakai kata “Allah” bagi Pencipta.
Namun akhir-akhir ini kita banyak mendengar perdebatan mengenai siapakah yang berhak menggunakan nama Allah. Hal ini membawa kita pada masalah terpenting. Yaitu: Bagaimanakah kita sebagai orang berdosa dapat datang dan berhadapan dengan Sang Pencipta?
Jelas siapa saja dapat menggunakan nama ‘Allah’ untuk Sang Pencipta. Tapi, tidak semua orang dapat mendekati ‘Allah’ karena dosa!
Amal Perbuatan Tidak Dapat Menyelamatkan
Umat Muslim percaya amal dan ibadah dapat “mendekatkan” mereka pada Allah. Jelas hal ini mustahil. Bahkan Muhammad sendiri berkata, “Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya. . . . . . . Aku juga tidak, hanya saja Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadaku akan tetapi tetaplah kalian berusaha berbuat dan berkata yang benar” (Hadits Shohih Bukhori Jilid 8, nomor 470).
Orang beragama mendiskusikan bagaimana asal kata Allah ini. Namun mereka tidak tahu bagaimana “mendekati Allah” atau tidak yakin mereka dapat “mendekati” Allah. Sungguh aneh bukan!
Isa Al-Masih Membuka Jalan Kepada Allah
Hanya ada satu cara untuk dapat sampai kepada Allah. Yaitu melalui anugerah dari Allah lewat pengorbanan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah “Domba” Allah yang datang ke dunia untuk membersihkan hati manusia dari dosa. Sehingga dengan hati yang bersih, manusia dapat mendekati Allah yang Al-Quddus. Kitab Suci berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Inilah janji yang diberikan Isa Al-Masih kepada setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
[Staff Isa dan Islam – Mungkin Saudara ingin membaca kesaksian mengenai orang Muslim yang datang pada Allah melalui Isa Al-Masih.]
rose67 mengatakan
~
To: Priagung Prakoso,
Ada beberapa hal yang harus anda ketahui: Pertama, Allah tidak pernah menurunkan agama apapun kepada umat manusia, sejak penciptaan Adam hingga zaman sekarang. Kata “agama” adalah sebuah istilah dalam bahasa manusia sendiri untuk menunjuk suatu sistem kepercayaan yang dibuat oleh manusia dalam rangka untuk mengenal Allah.
Jadi, kalau pemahaman kita tentang Allah sama, yaitu Pencipta alam semesta dan segala isinya, maka tidak ada agama apapun yang diturunkan Allah kita, baik yahudi, Kristen, Nasrani, Islam, Hindu, Budha atau yang lain. Kalau sekarang kita mengenal ada banyak agama, itu hanyalah sebutan dari manusia bukan dari Allah.
Korniansa mengatakan
~
Mengapa di dalam Al-Quran menggunakan sebutan Allah? Bukankah Al-Quran adalah firman Allah secara langsung? Berarti juga harus menggunakan kata yang dipakai oleh kitab-kitab sebelunya, seperti ” YHWH, Elohim, Eloah”. Tetapi mengapa di Al-Quran tidak ada ditulis seperti itu? Apakah karena pada waktu itu Muhammad sering mendengar orang menyembah Allah, sehingga Muhammad juga ikut-ikutan memanggil sesembahannya dengan sebutan Allah?
yos mengatakan
~
Mau tanya. Apa Isa pernah menyebut diri-Nya sebagai Kristen. Kalau memang dosa orang Kristen sudah ditebus dosanya, berarti kalau berdoa orang Kristen tidak perlu meminta ampun. Atau kenapa harus bersusah payah pergi ke gereja? Bukankah dosa sudah ditebus?
staff mengatakan
~
Saudara Yos,
Terimakasih untuk pendapat saudara. Dan menurut kami, sangat menyenangkan bila berdiskusi pada artikel yang tepat. Bila saudara ingin mendiskusikan tentang hal itu, barangkali artikel yang membahas tentang agama cocok untuk tempat berdiskusi. Silakan saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/cm8psjb
~
Solihin
Andi mengatakan
~
Shalom Saudaraku,
Apakah perempuan Islam hanya diciptakan Allah Islam untuk laki-laki Islam. Begitu pula perempuan Kristen diciptakan Allah Kristen hanya untuk laki-laki Kristen? Bukankah dalam hukum kasih disebutkan “kasihanilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri” tanpa ada penyebutan “hanya bagi umat Kristen”.
Mohon pencerahannya. Terimakasih. Shalom.
staff mengatakan
~
Saudara Andi,
Kami memiliki artikel yang membahas tentang keluarga. Bagaimana bila saudara mengunjungi link ini http://tinyurl.com/9ycfull? Terimakasih.
~
Solihin
takurs mengatakan
~
Saya ingin memberi tanggapan. Dengan cara apa manusia bisa masuk surga? Bukankah dengan perbuatan dia (amal ibadah)? Kalau begitu untuk apa manusia hidup? Apa tujuan manusia hidup?
staff mengatakan
~
Saudara Takurs,
Kami memiliki artikel yang membahas tentang hal itu. Barangkali artikel yang terdapat pada link ini http://tinyurl.com/6wf9w8k dapat membantu saudara. Silakan mengunjunginya. Terimakasih.
~
Solihin
akhsan mengatakan
~
Kang,
Penjelasan dari kata Allah (kalimat Arab) juga malah tidak karuan. Sumber dari mana, kang? Akang yang mendefinisikan?
Hafr mengatakan
~
Semua punya pemahaman masing-masing. Tidak usah mencoba mempercampuradukkan suatu pemahaman antara A dan B. Mengambil hadist Bukhari aja asal, tidak dijelaskan kajiannya. Alquran diturunkan dalam satu bahasa, kalau Injil setiap daerah kali beda-beda.
staff mengatakan
~
Saudara Hafr,
Terimakasih saudara telah memberikan komentar pada artikel ini. Kami memiliki artikel yang membahas tentang Injil secara khusus, silakan klik http://tinyurl.com/8f7wac5
~
Solihin
stefanus mengatakan
~
Aku tidak sependapat dengan nama Allah karena cara beribadah orang Kristen dan agama lain tidak sama. Contohnya, agama Islam. Kalau beribadah harus menggunakan satu bahasa. Sedangkan agama Kristen harus menggunakan bahasa masing masing.
Karena itu, saya merasa Alkitab sudah teracuni. Saya lebih suka menggunakan kata “Bapa” ketimbang Allah. Karena di dalam Doa Bapa kami dan pembaptisan tidak menggunakan kata Allah. Satu lagi, di dalam Kitab Suci Alkitab berkata jangan engkau melebihi atau mengurangi isi di dalam kitab ini.
staff mengatakan
~
Saudara Stefanus,
Menggunakan kata “Bapa” dalam beribadah adalah baik. Tetapi tidak salah juga bila menggunakan kata “Allah”. Yang perlu dipahami di sini adalah asal mula kata “Allah”. Dan yang penting di sini Alkitab tidak pernah melarang penggunaan kata “Allah” untuk menyebut diri-Nya.
Dan secara khusus, Allah telah memperkenalkan diri-Nya dalam Pribadi Isa Al-Masih. Sehingga murid-murid pada waktu itu dapat melihat, merasakan, dan meraba Allah yang sejati. Tentu manusia bangga dikunjungi Allah yang sejati, bukan? Dan yang patut kita syukuri adalah Isa Al-Masih datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
~
Solihin
ari shanie mengatakan
~
Good Post
staff mengatakan
~
Saudara Ari,
Terimakasih untuk komentar saudara. Tetapi kalau boleh meminta, kiranya saudara dapat memasukkan komentar dalam bahasa Indonesia. Tentu saudara setuju, bukan?
~
Solihin
staff mengatakan
~
Saudara Berlan dan Semua Pengunjung Situs,
Terimakasih untuk kesediaan saudara mengunjungi dan memberikan komentar pada situs kami. Tentu kami menghargai hal itu. Kami tidak ingin membuang waktu saudara dalam sebuah diskusi yang tidak sesuai dengan topik di atas. Tentu sangat baik bila kita mendalami setiap artikel sesuai topiknya, bukan? Karena itu, kami terpaksa menghapus setiap komentar yang tidak sesuai dan melebihi satu kolom. Kiranya saudara memaklumi hal ini.
Bila saudara memiliki pertanyaan atau tanggapan di luar topik ini, silakan kirimkan email ke:
~
Solihin