• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Ajaran Isa dan Islam > Puasa > Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?

Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?

3 Juni 2019 oleh Web Administrator 202 Komentar

ayah-dan-anak-sedang-berdoa-buka-puasa-untuk-mengharap-pahalaSebelum menikah, saya kost di rumah seorang haji. Walau berbeda agama, kami mempunyai hubungan baik.

Saya sangat senang bila Ramadhan tiba, sebab setiap sore ibu kost memasak berbagai makanan untuk berbuka. Kadang juga saya ikut membantu menyediakannya.

Tetapi dalam benak saya timbul pertanyaan, “apakah tujuan utama puasa?” Apakah orang Islam wajib puasa karena taat perintah Allah ataukah untuk mendapatkan pahala?

Walau saya bukan seorang Muslim, di bulan Ramadhan kadang saya juga ikut berpuasa. Tentunya sesuai ajaran kepercayaan saya.

wanita-wanita-muslim-sedang-membaca-al-quran-karena-taat-perintah-allahPerintah Menjalankan Puasa dalam Al-Quran

Al-Quran memerintahkan, “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa” (Qs 2:183).

Benarkah Allah mewajibkan umat Muslim, Yahudi, dan Nasrani untuk berpuasa? “. . .  sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu . . .”(Qs 2:183). Bukankah puasa Ramadhan hanya diwajibkan bagi umat Muslim?

Tujuan Utama Puasa Ramadhan Umat Islam

Menurut ayat itu tujuan Muslim berpuasa supaya bertakwa dan menaati perintah Allah.

Namun banyak Muslim berpandangan bahwa tujuan utama puasa karena ingin mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Seringkali ulama Islam mendorong umat berpuasa dengan pahala yang berlipat-lipat itu.

Jadi, umat Islam wajib puasa karena taat perintah Allah ataukah mengharapkan pahala berlipat? Apakah para Muslim masih giat berpuasa jika tidak dapat pahala berlipat-lipat?

Tujuan Utama Kristen Berpuasa

Kitab Allah menyaksikan, “Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit” (Kitab Nabi Nehemia 1:4).

Menurut Kitab Allah, tujuan utama puasa pengikut Isa adalah merendahkan diri dan membangun hubungan intim dengan-Nya. Jelaskan pendapatmu di sini akan tujuan berpuasa yang baik.

penampakan-isa-al-masih-dan-cahayanya-di-atas-langitEtika Puasa Pengikut Isa Al-Masih

Isa Al-Masih mengajarkan, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:17-18).

Pengikut Isa yang berpuasa tidak boleh diketahui orang lain dan tidak perlu menjauhkan setiap makanan-minuman dari hadapannya.

Ia juga tidak menganiaya orang yang sedang makan di hadapannya karena tidak menghargai dia yang berpuasa. Tujuan utama puasa adalah membangun hubungan rohani dengan Allah. Cukup Allah saja yang mengetahuinya!

Apakah Tujuan Anda Berpuasa?

Jadi, tujuan orang Nasrani berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan untuk mendapat pahala berlimpah agar layak masuk surga. Sebab, seseorang yang mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, telah menerima jaminan keselamatan sorgawi dari-Nya, pahala terbaik.

Firman-Nya, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Berimanlah kepada Isa Al-Masih bagi keselamatan kekal Anda. Atau bertanya di sini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim emailkepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apa perbedaan tujuan utama puasa Ramadhan dalam Islam dan pengikut Isa Al-Masih?
  2. Dari kedua tujuan berpuasa di atas, manakah yang terbaik? Berikan alasannya!
  3. Mengapa tujuan utama puasa pengikut Isa Al-Masih bukan untuk mendapatkan pahala?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Yang Melebihi bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  2. Hal Yang Terutama Pada Bulan Ramadhan
  3. Apakah Pengertian Puasa Ramadan Yang Benar?
  4. Satu-Satunya Kelalaian Yang Pasti Membatalkan Puasa

Video:

  1. Tiga Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Anda Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Puasa

Reader Interactions

Comments

  1. sarjono mengatakan

    29 Juni 2016 pada 11:02 pm

    ~
    Kebenaran agama harus berdasarkan dalil. Tujuan berpuasa dalam kontek apapun asal ada dalilnya (al qur’qn dan As sunnah maqbullah) pasti tidak bertentangan dengan kebenaran Islam secara keseluruhan.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 April 2017 pada 5:21 am

      ~
      Sdr. Sarjono,

      Dalilnya adalah Qs 2:183, Bila kita baca dengan teliti, maka timbul pertanyaan. Siapakah sebenarnya yang berbicara pada ayat tersebut? Benarkah Allah mewajibkan umat Muslim, Yahudi, dan Nasrani untuk berpuasa?

      “…Sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu…” Bukankah puasa Ramadhan hanya diwajibkan bagi umat Muslim? Bagaimana dengan sifat pemaksaan yang dilakukan Islam di bulan Ramadhan, dari mana dalilnya? Mohon pencerahannya.
      ~
      Purnama

  2. Rheinmetal mengatakan

    5 Juli 2016 pada 10:54 pm

    ~
    Tujuan dari puasa Muslim di bulan Ramadhan agar mereka bertaqwa, salah rasanya kalau tujuan puasa Ramadhan untuk cari pahala, (mengapa juga cari-cari pahala kaya tidak ada kerjaan, lha cuma senyum saja suda pahala) kalau mereka sudah puasa tapi tidak bertaqwa ya berarti puasanya sia-sia cuma dapat haus dan lapar saja, kalau cara puasanya Muslim kan jelas menahan makan dan minum dan hawa nafsu dari batas waktu sekian sampai sekian.

    Tapi kalau cara berpuasanya orang Kristen bagaimana? Menurut bible?

    Dan seperti kutipan di atas, “berpuasalah kamu seperti umat sebelum kamu”. Sdr yang mengaku sebagai umat Kristen kan juga melakukan puasa, walau cara menjalankan puasa kalian berbeda dari Muslim, dan cara Kristen berpuasa juga berbeda dari cara puasa nabi Musa.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 April 2017 pada 5:25 am

      ~
      Sdr. Rheinmetal,

      Terimakasih penjelasannya. Bukankah Fakta selama ini berpuasa Islam agar supaya dapat ridho dan pahala dari alloh? Umat islam bukan yang pertama berpuasa buktinya Al-Quran menyampaikan Qs 2:183 “…sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu…” Tetapi makna berpuasa dengan umat sebelumnya itulah yang berbeda, tidak diwajibkan melainkan lebih kepada mencari belas kasihan dan membangun hubungan lebih dekat dengan Sang Pencipta.

      Pengikut Isa yang sedang berpuasa tidak memerlukan perlakuan istimewa, yaitu dengan menjauhkan setiap makanan-minuman dari hadapanya. Ia juga tidak menganiaya orang yang sedang makan dihadapannya karena tidak menghargai dia yang sedang puasa. Puasa adalah hubungan rohani dengan Allah. Cukup Allah saja yang mengetahuinya!

      “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. . . . . .” (Injil, Rasul Matius 6:17-18).
      ~
      Purnama

  3. ary mengatakan

    7 September 2016 pada 5:04 pm

    ~
    Terimakasih staf IDI, sepenggal ayat di atas menjelaskan tujuan berpuasa, yakni mudah-mudahan/semoga kamu bertaqwa. (Salah satu makna taqwa adalah menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan perintah-Nya). Puasa selama sebulan adalah latihan rohani untuk mendekatkan diri kepada Allah sehingga diharapkan setelah bulan puasa menjadi pribadi yang lebih baik.

    Jadi ibarat pemain sepakbola setelah dilakukan training intensif diharapkan permainannya menjadi lebih baik, seperti juga misalnya belajar insentif, diharapkan setelahnya dapat menghadapi ujian dengan lebih baik, kira-kira begitu. Bahwa ditengah jalan ada yang gugur, ada yang tidak berhasil menjadi pribadi yang lebih baik setelah puasa, itu dimana-mana juga begitu. (Apakah semua umat Nasrani baik kan tidak juga) jadi paham staf IDI dkk, ok bro.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 April 2017 pada 5:29 am

      ~
      Saudara Ary,

      Jika hanya menunggu bulan Ramadhan umat Islam berlatih mendekatkan diri kepada Allah bagaimana dengan bulan-bulan yang lain? Berharap ini dapat sdr renungkan.

      Menjauhi larangan dan mentaati perintahnya, tetapi faktanya di bulan ramadhan banyak pemaksaan kehendak yang mengakibatkan orang-orang non Muslim diperlakukan tidak Adil. Bagaimana menurut sdr?

      Menjadi Nasrani tidak menjamin orang akan menjadi baik tetapi hanya mereka yang sungguh-sungguh mengikuti Isa Al-Masih lah yang sudah pasti baik, mengapa? Karena pengikut Isa Al-Masih adalah mereka yang mentaati dan mengikuti apa yang diajarkan-Nya.
      ~
      Purnama

  4. muhammad anwar mengatakan

    15 Juni 2017 pada 6:47 am

    Nabi muhammad melarang umatnya berpuasa beberapa hari,karena tubuh kita memiliki hak atas diri kita

    Balas
    • staff mengatakan

      28 Agustus 2017 pada 12:14 pm

      ~
      Saudara Muhammad anwar,

      Terimakasih untuk komentarnya. Jika Muhammad melarang umatnya berpuasa beberapa hari, pertanyaannya adalah siapakah yang menyuruh umat Muslim berpuasa, Allah atau Muhammad? Mohon penjelasannya.
      ~
      Purnama

  5. Candra mengatakan

    6 Mei 2018 pada 5:54 pm

    ~
    Tujuan puasa bagi setiap Muslim adalah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang berpuasa dengan hati yang ikhlas dan ada niat di dalam hatinya maka puasanya itu sah dan diterima oleh Allah. Puasa bukan hanya mendapatkan ridho dan pahala, tapi puasa juga membuat kita hubungan dengan Tuhan dekat, meningkatkan ketakwaan dan keimanan.

    Puasa bukanlah ibadah yang sia-sia karena puasa dapat menjadi pelindung dari api neraka dan saat bulan puasa Allah membuka banyak pintu taubat yang membuat kita dapat memasuki surga. Jadi, inti dari berpuasa adalah memiliki niat, mendekatkan kita kepada Allah swt dan meningkatkan ketakwaan. Selain itu, puasa bukan untuk kesombongan seseorang.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      13 Mei 2018 pada 2:31 pm

      ~
      Saudara Candra,

      Kami menghargai pendapat saudara bahwa Muslim berpuasa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kami mencoba membandingkan antara pernyataan saudara dengan realita yang ada. Sebab kalau tidak salah Muslim berpuasa untuk masuk sorga. Jika demikian, benarkah tujuan berpuasa untuk dekat kepada Allah? Mengapa? Bagaimana menurut saudara?
      ~
      Solihin

  6. Candra mengatakan

    13 Mei 2018 pada 9:04 pm

    ~
    Menurut saya, tujuan berpuasa selain meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, tujuan puasa juga mendekatkan diri kepada Allah. Arti dari puasa juga mendekatkan diri kepada Allah adalah mengingat Allah sebagai Tuhan yang esa pencipta alam semesta dan menjalankan semua perintah Allah dengan hati yang ikhlas.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Juni 2019 pada 7:18 am

      ~
      Saudara Candra,

      Kami senang membaca tulisan saudara di atas. Kami setuju dengan saudara bahwa tujuan puasa untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tentu tujuan ini yang lebih tepat dibandingkan dengan tujuan untuk mendapatkan pahala agar bisa masuk sorga.

      Tujuan puasa demikian bersifat transaksional. Mengapa? Sebab ibadah yang dilakukan didasarkan pada untung-rugi. Bukankah ini bersifat transaksional? Karena itu, kami berharap saudara-saudara Muslim yang lain pun memiliki paradigm yang sama mengenai tujuan puasa.
      ~
      Solihin

  7. Wahyu Kurniawan mengatakan

    15 Mei 2018 pada 11:20 am

    ~
    Kedua: Puasa dalam Islam sepertinya hanya “memindahkan jam makan” dari pagi-sore menjadi sore-subuh. Kualitas dan kuantitas makan-minum ketika puasa juga jauh lebih tinggi dibanding hari-hari biasa. Dalam ajaran Kristen, puasa meliputi siang dan malam. Bahkan kadang berjalan beberapa hari tanpa makan.

    Respon :
    Puasa meliputi siang dan malam, bahkan kadang beberapa hari tanpa makan? Itu namanya menyiksa diri. Puasa itu sebenarnya bagus untuk tubuh, cuma kalau siang malam tidak makan, bahkan sampai beberapa hari itu malah bikin tubuh rusak. Itu namanya ajaran agama dengan ilmu kesehatan bertolak belakang.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Mei 2018 pada 9:24 pm

      ~
      Saudara Wahyu Kurniawan,

      Inti puasa adalah niat apa yang ada dalam hati dan tujuan kita berpuasa.Puasa yang dijalani umat Nasrani bukan bertujuan mengumpulkan amal atau pahala. Dan selama ini orang-orang Nasrani yang menjalankan puasa versi Nasrani tidak pernah merasa tersiksa menjalankannya dan tidak pernah mengalami gangguan kesehatan.

      Jadi sebenarnya bukan hanya umat Muslim yang menjalankan puasa. Sebab umat Nasrani pun berpuasa namun dengan tujuan dan cara yang berbeda.
      ~
      Noni

  8. Wahyu Kurniawan mengatakan

    16 Mei 2018 pada 9:49 am

    “Dan selama ini orang-orang Nasrani yang menjalankan puasa versi Nasrani tidak pernah merasa tersiksa menjalankannya dan tidak pernah mengalami gangguan kesehatan.”

    Selama ini tidak pernah mengalami gangguan kesehatan! Orang kristen yang puasa versi Kristen jumlahnya sedikit dan melakukannya tidak rutin! Dari seluruh umat Kristen di dunia berapa banyak orang yang puasa siang dan malam bahkan sampe berhari-hari tanpa makan? Lebih banyak yang puasa atau yang tidak puasa ? Coba kalau semua orang Kristen puasa siang malam bahkan sampai berhari-hari tanpa makan? Apa tidak penuh rumah sakit! Anda sendiri sudah pernah puasa siang malam bahkan sampai berhari-hari tidak makan?

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      16 Mei 2018 pada 4:37 pm

      ~
      Saudara Wahyu Kurniawan,

      Ada baiknya kembali pada topic mengenai esensi dari puasa itu sendiri, bukan persoalan sehat atau tidak sehat. Ada perbedaan mendasar antara melakukan puasa untuk beroleh pahala atau berpuasa karena rasa syukur atas rahmat keselamatan yang diberikan Allah. Bagi umat Isa Al-Masih, melakukan puasa adalah sebagai ungkapan syukur dan sebagai solidaritas atas persoalan-persoalan sosial yang tengah dihadapi masyarakat.

      “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!” (Kitab Nabi Yesaya 58:6-7).
      ~
      Noni

  9. Gendon mengatakan

    4 Juni 2019 pada 9:25 pm

    ~
    Solihin,

    Anda perlu merubah mindset sebelum mempelajari Islam dan segala konteksnya, bukan pembenaran keyakinan anda yang belum netral. Demikian lakum dinukum wa liyadiin.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Juni 2019 pada 7:18 am

      ~
      Saudara Gendon,

      Kami senang saudara menyatakan untuk mengubah mindset dalam mempelajari Islam. Adakah yang keliru dari mindset kami tentang Islam? Apakah saudara telah mempelajari Islam secara mendalam? Apa tujuan saudara berpuasa? Mengapa saudara harus berpuasa? Pernahkah saudara memikirkan dan mempelajari hal itu? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  10. yoga mengatakan

    5 Juni 2019 pada 9:44 pm

    ~
    1. Puasa Ramadhan umat Islam telah disyariatkan atau dibebankan umat terdahulu. Sebagai umat dari nabi terakhir tentu saja puasa tersebut dapat dipastikan lebih sempurna seperti adanya waktu sahur dan imsak jadwalnyapun akurat.

    2. Tujuan puasa yang sesungguhnya tak lain menggapai takwa dan pahala. Pahala kebalikan dari dosa yaitu ajrun dalam bahasa Arab alias ganjaran berupa ketenangan jiwa dan kebaikan yang berlimpah ruah. Mereka yang melakukan karena ikhlas lebih baik efeknya.

    3. Kami Muslim berpuasa menurut aturan Allah swt sebagaimana umat Musa/Isa Al-Masih di zaman mereka. Jadi pahala adalah efek bukan pengharapan. Mereka yang tidak ikhlas/materialistis beranggapan pahala adalah upah itu salah.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      15 Juni 2019 pada 7:19 am

      ~
      Saudara Yoga,

      Berpuasa dengan tujuan untuk mendapatkan pahala adalah puasa yang bersifat transaksional. Apalagi saudara menyatakan bahwa pahala adalah efek dari puasa. Dengan demikian, keikhlasan saudara dalam beribadah puasa patut dipertanyakan.

      Kami bertanya kepada saudara. Bila puasa tidak memberikan pahala kepada saudara, maka maukah saudara tetap berpuasa? Mengapa? Dapatkah saudara menjelaskannya? Berharap saudara jujur terhadap diri sendiri dan Allah SWT.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 7 8 9 10 11 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Islam atau Kristen – Manakah Agama Damai?
  • Islam Dan Kristen Bertanya: Siapa Lebih Mulia, Adam Atau Isa…
  • 3 Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
  • Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”
  • Siapa Yang Allah Cintai? Ajaran Al-Quran Dan Kitab Allah

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami