• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Ajaran Isa dan Islam > Puasa > Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?

Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?

3 Juni 2019 oleh Web Administrator 202 Komentar

ayah-dan-anak-sedang-berdoa-buka-puasa-untuk-mengharap-pahalaSebelum menikah, saya kost di rumah seorang haji. Walau berbeda agama, kami mempunyai hubungan baik.

Saya sangat senang bila Ramadhan tiba, sebab setiap sore ibu kost memasak berbagai makanan untuk berbuka. Kadang juga saya ikut membantu menyediakannya.

Tetapi dalam benak saya timbul pertanyaan, “apakah tujuan utama puasa?” Apakah orang Islam wajib puasa karena taat perintah Allah ataukah untuk mendapatkan pahala?

Walau saya bukan seorang Muslim, di bulan Ramadhan kadang saya juga ikut berpuasa. Tentunya sesuai ajaran kepercayaan saya.

wanita-wanita-muslim-sedang-membaca-al-quran-karena-taat-perintah-allahPerintah Menjalankan Puasa dalam Al-Quran

Al-Quran memerintahkan, “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa” (Qs 2:183).

Benarkah Allah mewajibkan umat Muslim, Yahudi, dan Nasrani untuk berpuasa? “. . .  sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu . . .”(Qs 2:183). Bukankah puasa Ramadhan hanya diwajibkan bagi umat Muslim?

Tujuan Utama Puasa Ramadhan Umat Islam

Menurut ayat itu tujuan Muslim berpuasa supaya bertakwa dan menaati perintah Allah.

Namun banyak Muslim berpandangan bahwa tujuan utama puasa karena ingin mendapatkan pahala yang berlipat-lipat. Seringkali ulama Islam mendorong umat berpuasa dengan pahala yang berlipat-lipat itu.

Jadi, umat Islam wajib puasa karena taat perintah Allah ataukah mengharapkan pahala berlipat? Apakah para Muslim masih giat berpuasa jika tidak dapat pahala berlipat-lipat?

Tujuan Utama Kristen Berpuasa

Kitab Allah menyaksikan, “Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit” (Kitab Nabi Nehemia 1:4).

Menurut Kitab Allah, tujuan utama puasa pengikut Isa adalah merendahkan diri dan membangun hubungan intim dengan-Nya. Jelaskan pendapatmu di sini akan tujuan berpuasa yang baik.

penampakan-isa-al-masih-dan-cahayanya-di-atas-langitEtika Puasa Pengikut Isa Al-Masih

Isa Al-Masih mengajarkan, “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 6:17-18).

Pengikut Isa yang berpuasa tidak boleh diketahui orang lain dan tidak perlu menjauhkan setiap makanan-minuman dari hadapannya.

Ia juga tidak menganiaya orang yang sedang makan di hadapannya karena tidak menghargai dia yang berpuasa. Tujuan utama puasa adalah membangun hubungan rohani dengan Allah. Cukup Allah saja yang mengetahuinya!

Apakah Tujuan Anda Berpuasa?

Jadi, tujuan orang Nasrani berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Bukan untuk mendapat pahala berlimpah agar layak masuk surga. Sebab, seseorang yang mengimani Isa Al-Masih sebagai Juruselamat, telah menerima jaminan keselamatan sorgawi dari-Nya, pahala terbaik.

Firman-Nya, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).

Berimanlah kepada Isa Al-Masih bagi keselamatan kekal Anda. Atau bertanya di sini.

[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim emailkepada Staff Isa dan Islam.]

 


Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:

  1. Apa perbedaan tujuan utama puasa Ramadhan dalam Islam dan pengikut Isa Al-Masih?
  2. Dari kedua tujuan berpuasa di atas, manakah yang terbaik? Berikan alasannya!
  3. Mengapa tujuan utama puasa pengikut Isa Al-Masih bukan untuk mendapatkan pahala?

Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.

Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut:

  1. Yang Melebihi bulan Ramadhan Bagi Para Mukmin
  2. Hal Yang Terutama Pada Bulan Ramadhan
  3. Apakah Pengertian Puasa Ramadan Yang Benar?
  4. Satu-Satunya Kelalaian Yang Pasti Membatalkan Puasa

Video:

  1. Tiga Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Anda Puasa Karena Taat Perintah Allah Atau Mengharap Pahala?”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke: 0812-8100-0718

 

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Puasa

Reader Interactions

Comments

  1. Pengamat mengatakan

    22 Oktober 2014 pada 5:00 pm

    ~
    Anda mengatakan anda berpuasa supaya dekat dengan Allah. Kalau anda berkata seperti itu, berarti anda sekarang jauh dengan Allah. Kalau anda jauh berarti anda belum diselamatkan oleh Allah. Karena kalau anda telah diselamatkan, bukan hanya dekat, anda bahkan berada di dalam Allah. Pertanyaan: Untuk apa anda berpuasa?

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Oktober 2014 pada 10:00 pm

      ~
      Saudara Pengamat,

      Terimakasih untuk tanggapan saudara. Dan kami mengerti bahwa pendapat itu hanya asumsi saudara saja. Bila saudara mencermati jawaban kami, sesungguhnya kami telah menjawab pertanyaan saudara. Sekarang, bagaimana dengan pertanyaan kami? Apa tujuan saudara berpuasa? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  2. Pengamat mengatakan

    31 Oktober 2014 pada 12:17 pm

    ~
    To: Staff Isa dan Islam,

    Anda mengatakan bahwa anda berpuasa sebagai ungkapan rasa syukur karena anda telah diselamatkan. Kalau anda tidak diselamatkan, anda jelas tidak akan berpuasa. Puasa anda tidak didasarkan atas keiklasan hati. Puasa yang benar berdasarkan keikhlasan hati.

    Balas
    • staff mengatakan

      3 November 2014 pada 8:55 am

      ~
      Saudara Pengamat,

      Terimakasih untuk pendapat saudara. Tetapi kami belum menemukan jawaban atas pertanyaan kami hingga saat ini. Apa tujuan saudara berpuasa? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  3. miu mengatakan

    2 November 2014 pada 3:10 pm

    ~
    Pada dasarnya Tuhan kita sama, yaitu Allah dan nabi/rasul tetaplah seorang manusia. Dan kita hanya sebatas mengikuti apa yang mereka lakukan dan ajarkan karena mereka adalah manusia terpilih yang dicintai-Nya. So, pelajari terus keyakinanmu masing-masing karena ada saat dimana Sang Kholiq akan membuka akal dan hatimu sehingga mengajakmu ke jalan-Nya yang sebenarnya. Apakah tetap di jalan yang sama atau justru berkelana seperti Salman al-farisi?

    Balas
    • staff mengatakan

      3 November 2014 pada 8:57 am

      ~
      Saudara Miu,

      Terimakasih untuk pendapat saudara. Kalau boleh tahu, apakah saudara sudah membaca artikel di atas? Bagaimana pendapat saudara tentang tulisan di atas?
      ~
      Solihin

  4. Pengamat mengatakan

    3 November 2014 pada 1:10 am

    ~
    Staff Isa dan Islam,

    Injil Surat Wahyu adalah kode simbolis yang meramalkan orang-orang atau peristiwa-peristiwa tertentu yang mengantar pada akhir zaman. Surat Wahyu banyak menggunakan simbol-simbol atau lambang-lambang sehingga tidak dapat diartikan secara harafiah. Jadi “kota” tidak dapat digambarkan seperti kota yang kita pahami. Jika saudara hendak memahami lebih lanjut, kami menyarankan saudara mempelajari Injil, Surat Wahyu. Kami harap saudara dapat mempelajarinya.

    Respons:
    Ingatkah bahwa anda pernah mengutip ayat tersebut untuk membuktikan bahwa sorga itu adalah ruhaniah? Sekarang anda berbalik kata dengan mengatakan bahwa “kota” dalam ayat tersebut bermakna simbolik. Kembalilah anda ke jalan yang benar!

    Balas
    • staff mengatakan

      3 November 2014 pada 9:01 am

      ~
      Saudara Pengamat,

      Terimakasih untuk tanggapan saudara. Sangat tepat bila komentar saudara tersebut berada di link ini http://tinyurl.com/peqc6zb. Maaf, kami tidak dapat menanggapi lebih lanjut mengenai hal itu. Bagaimana dengan pertanyaan kami? Apa tujuan saudara berpuasa? Bagaimana saudara?
      ~
      Solihin

  5. Pengamat mengatakan

    19 November 2014 pada 3:04 am

    ~
    To: Staff Isa dan Islam,

    Puasa di dalam Islam bukan tujuan. Puasa adalah bentuk penyerahan diri kepada Tuhan. Sekarang jelaskan, apa tujuan anda berpuasa?

    Balas
    • staff mengatakan

      25 November 2014 pada 12:00 am

      ~
      Saudara Pengamat,

      Kami berterimakasih kepada saudara yang telah berusaha menjawab pertanyaan kami. Namun, itu belum menjawab pertanyaan kami. Bila puasa bukan tujuan, mengapa saudara berpuasa? Tentu saudara memiliki tujuan untuk berpuasa, bukan? Apa tujuan saudara berpuasa? Bagaimana saudara?

      Setelah saudara menjawab pertanyaan kami. Kami akan menjawab pertanyaan saudara.
      ~
      Solihin

  6. LordSakaki mengatakan

    12 Januari 2015 pada 5:14 pm

    ~
    Kebanyakan saya melihat komentar umat Muslim ini hanya mencari jalan untuk menjatuhkan bukan untuk mencari jalan pengharapan.

    Balas
    • staff mengatakan

      25 Februari 2015 pada 11:35 pm

      ~
      Saudara LordSakaki,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  7. riza mengatakan

    8 April 2015 pada 6:32 pm

    ~
    Saya Muslim, dan hanya belajar kepada kitab Al-Quran. Saya belum belajar kitab Allah yang lain (Zabur, Taurat, Injil) karena tidak tahu belajar kemana. Lagi pula Al-Quran diturunkan kepada bangsa Arab supaya mereka (bangsa Arab) lebih bisa mencernanya.

    Saya ini orang Indonesia. Dengan bahasa ini saya yakin belum bisa mencerna makna bahasa Al-Quran secara pasti. Intinya, yang bisa menjawab pertanyaan mengenai puasa wajib hanyalah orang yang telah mengetahui semua kitab-kitab yang telah diturunkan-Nya (Taurat, Zabur, Injil, Al-Quran.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juli 2015 pada 11:08 pm

      ~
      Saudara Riza,

      Kami menghargai kejujuran saudara dalam menanggapi artikel di atas. Tentu diperlukan pemahaman yang benar untuk mengerti puasa. Sebab puasa tidak memberikan kepastian masuk sorga. Sekalipun Muslim berpendapat bahwa menjalankan puasa untuk mendapatkan pahala. Tetapi sangat jelas bahwa tidak ada jaminan pasti bahwa seseorang yang berpuasa pasti masuk sorga.

      Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya jalan keselamatan sehingga manusia dapat diselamatkan. Oleh sebab itu, pengikut Isa Al-Masih berpuasa tetapi tidak bertujuan untuk mendapatkan pahala, melainkan menjalin hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan.
      ~
      Solihin

  8. poedangaloenk mengatakan

    17 Juni 2015 pada 12:11 pm

    ~
    Saya ingin bertanya kepada saudara Muslim yang ada di sini:

    1. Apa tujuan anda berpuasa?
    2. Mengapa yang tidak berpuasa harus menghormati anda?
    3. Bagaimana kalau non Muslim menolak menghormati anda dengan tetap berjualan makanan/minuman di bulan puasa dengan beranggapan kalau Muslim tidak tahan godaan (Ingat: di sini dengan tetap berjualan bukan untuk menggoda, hanya untuk mencari rezeki), lebih baik tidak usah berpuasa.
    4. Apakah Muslim di sini berpikir bahwa dengan tetap berjualan, orang tersebut bermaksud jahat untuk membatalkan puasa anda?

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juli 2015 pada 11:09 pm

      ~
      Saudara Poedangaloenk,

      Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap pertanyaan saudara akan memberikan pencerahan kepada pengunjung situs ini. Sebab dengan adanya pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membuat pengunjung situs ini merenungkan esensi puasa sesungguhnya.
      ~
      Solihin

  9. yohanes mengatakan

    18 Juni 2015 pada 1:33 pm

    ~
    Setahu saya puasa dalam Kristen bukan untuk pamrih berharap dapat imbalan pahala tapi sering dilakukan umat Kristen di saat ada masalah berat yang tidak bisa dipecahkan makanya dengan berpuasa berharap Tuhan berbelas kasihan, di saat memperingati kematian Isa juga berpuasa, di saat akan menghadapi suatu hal yang penting dalam hidup kita berpuasa, pendeta sebelum khotbah juga sering berpuasa mohon hikmat dan untuk ucapan syukur kita brpuasa dan banyak lagi. Ini bukan kesombongan kami hanya sekedar info dan itu dilakukan Kristen di seluruh dunia.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juli 2015 pada 11:10 pm

      ~
      Saudara Yohanes,

      Pada prinsipnya setiap pengikut Isa Al-Masih berpuasa bukan bertujuan untuk mendapatkan pahala, melainkan agar semakin dekat dengan Tuhan walaupun terkadang ada tujuan-tujuan khusus seperti yang saudara sampaikan di atas. Tetapi hal itu bukan bertujuan untuk masuk sorga. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
      ~
      Solihin

  10. noname mengatakan

    23 Juni 2015 pada 3:40 am

    ~
    “Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Injil, Rasul Besar Matius 6:17-18)

    Kata membalas di sini yang dimaksud adalah pahala. Apakah anda masih mau mengelak? Jika seseorang mengerjakan perintah Allah maka ia akan mendapat balasannya yaitu pahala dari sisi Tuhan. Umat Kristen saat ini selalu mengatasnamakan karena telah dibayar oleh darah dan daging Yesus maka tidak perlu lagi beribadah. Yang penting percaya. Itu logika yang mandul. Sangat mandul. Jika kita percaya, maka kita akan cinta, maka kita akan terus melakukan segala perintah-Nya.

    Balas
    • staff mengatakan

      21 Juli 2015 pada 11:11 pm

      ~
      Saudara Noname,

      Apakah saudara yakin bahwa pengikut Isa Al-Masih berpendapat tidak perlu beribadah karena sudah dibayar oleh darah Isa Al-Masih? Kami kira pendapat saudara justru yang mandul. Sebab saudara tidak mengetahui arti sesungguhnya hidup dalam Isa Al-Masih, tetapi saudara terlalu cepat dalam menyimpulkan. Menurut kami, pemahaman saudara yang mandul. Maaf, kami menyatakan demikian. Hal ini berguna agar saudara tidak terburu-buru menyimpulkan sesuatu.

      Pengikut Isa Al-Masih berpuasa tidak pernah bertujuan untuk mendapatkan pahala agar bisa masuk sorga. Hal ini yang tidak dan belum dipahami saudara. Oleh sebab itu, alangkah lebih baik bila saudara mempelajari dulu arti puasa sesungguhnya. Terimakasih.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 5 6 7 8 9 … 11 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran

Artikel Yang Terhubung

  • Islam atau Kristen – Manakah Agama Damai?
  • Islam Dan Kristen Bertanya: Siapa Lebih Mulia, Adam Atau Isa…
  • 3 Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
  • Isa Al-Masih Berkata, “Puasa Tidak Menyelamatkan!”
  • Siapa Yang Allah Cintai? Ajaran Al-Quran Dan Kitab Allah

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami