Mengapa orang Kristen mempunyai bermacam-macam Kitab Suci? Mengapa sulit menterjemahkan Al-Quran? Dua pertanyaan ini berfokus pada tantangan penerjemah Al-Quran dan Alkitab ke dalam bahasa lain.
Jadi, apakah terjemahan kitab-kitab suci benar? Bila benar, walau bukan dalam bahasa aslinya, terjemahan tersebut harus dipercayai, bukan?
Bahasa Asli Al-Quran, Bahasa Suci?
Beberapa tahun lalu KH. Moch. Yusman Roy dipenjara selama dua tahun, karena mengajar teman-temannya sholat dalam bahasa Indonesia. Kejadian ini menegaskan dalam pikiran Mukmin, bahwa Al-Quran identik dengan bahasa Arab.
Wikipedia menambahkan: “Menterjemahkan Al-Quran selalu menjadi satu problem dan sulit. Banyak orang berpandangan bahwa nats Al-Quran tidak dapat diterjemahkan dalam bahasa lain. Juga, satu kata bahasa Arab mempunyai beberapa arti, tergantung konteks. Oleh karena itu terjemahan yang akurat sangat sulit.”
Terjemahan Tidak Selalu Sama
Anda dapat membaca lima terjemahan Qs 1:6 ke dalam bahasa Inggris, sbb:
Ihdinā ṣ-ṣirāṭ al-mustaqīm(Bahasa Arab)
Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Bahasa Indonesia)
Guide us to the straight path (Sahih International)
Show us the straight way (Yusuf Ali)
Keep us on the right path (Shakir)
Guide us to the right path (M. Sawar)
Guide us to the Straight Way (Mohsin Khan)
Para pakar menterjemahkan kata “tunjukilah” dengan tiga kata yang sedikit berbeda: guide (pimpinlah), show (menunjukkan), keep (peliharalah). “Jalan” diterjemahkan dengan kata path (lorong, jalan kecil) dan ‘way’ (jalan). “Lurus” diterjemahkan sebagai straight (lurus) dan right (benar).
Para penterjemah ini pintar sekali. Serta berusaha menterjemahkan dengan baik. Juga dapat dikatakan pengertian Qs 1:6 dalam semua terjemahan tersebut hampir sama. Bukankah Anda merasa semua terjemahan ini sangat menolong pengertian orang yang tidak mengerti bahasa Arab?
Terjemahan Injil, Rasul Lukas 19:6, dari Bahasa Yunani – SabdaWeb.
ἦλθεν γὰρ ὁ Υἱὸς τοῦ ἀνθρώπου ζητῆσαι καὶ σῶσαι τὸ ἀπολωλός. (Bahasa dan huruf Yunani)
Uios anthropou elthen zetesai sosai apololos. (Bahasa Yunani, huruf Latin).
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. (ATB)
Aku, Mesias, telah datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (FAYH)
Karena Anak manusia datang hendak mencari dan menyelamatkan yang sesat.” (TL)
Putera manusia datang untuk mentjari dan menjelamatkan jang hilang. (Ende)
Karna Anak-manoesia itoe soedah dateng mentjari dan menjelamatken orang jang soedah hilang. (KL1863)
Lihatlah, penterjemah Kitab Suci Injil, menghadapi masalah yang sama dengan penterjemah Al-Quran. Kata manakah yang lebih cocok untuk uios anthropou – Anak Manusia, Mesias atau Putera Manusia? Kata manakah yang lebih cocok untuk apololos – sesat atau hilang?
Ejaan kata juga perlu diperhatikan. Misalnya dalam terjemahan “KL 1863.” Banyak ejaan yang aneh. Seperti: Karna, manoesia, itoe, soedah, dateng, mentjari dst.
Apakah Penterjemah Mengubah Kitab Sucinya?
Untuk mengatakan bahwa para penterjemah Al-Quran di atas, mengubah Al-Quran, jelas salah! Mereka pakar Islam yang ahli dalam bahasa.
Roh Allah mengurapi para Rasul-Nya. Yaitu Rasul Petrus, Rasul Matius, Rasul Lukas dan Rasul Yohanes, untuk menulis dengan jelas semua ucapan Isa Al-Masih ke dalam Bahasa Yunani. Sehingga Injil bahasa Yunani dapat diandalkan. Karena ada campur-tangan, kuasa, dan inspirasi Roh Allah.
Tantangan penerjemah Al-Quran dan Alkitab yaitu mereka berusaha menterjemahkan kitab suci tersebut sesuai dengan arti aslinya.
Staff IDI memakai bermacam-macam terjemahan Kitab Allah yang ada, untuk menolong pembaca situs menambah pengertian mengenai isi Injil.
Tujuan Utama Menterjemahkan Injil ke Dalam Bahasa Indonesia
Para penterjemah Injil ingin rakyat Indonesia mengerti mengapa Anak Manusia, Isa Al-Masih, datang ke dunia. Menurut bahasa aslinya di Lukas 19:10, Ia datang untuk zetesai sosai apololos. Dengan bahasa yang kita mengerti, Ia datang untuk, “. . . mencari dan menyelamatkan yang sesat (hilang).”
Apakah Anda merasa sesat, hilang? Merasa memerlukan Juruselamat? Isa Al-Masih datang untuk mencari Anda. Ia sedia menyelamatkan Anda.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa hasil terjemahan buku-buku suci sering berbeda?
- Mengapa Anda merasa terjemahan kitab-kitab suci dapat dipakai untuk menjelaskan kebenaran agama?
- Apakah Anda dapat belajar hal-hal yang pokok tentang agama tanpa mengerti bahasa aslinya? Jelaskanlah jawaban saudara.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel “Tantangan Penerjemah Al-Quran Dan Alkitab” di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
dreadz mengatakan
~
Boas,
Kamu itu aneh, topiknya sudah jelas. Kualitas penterjemahan yang kurang tepat akan merubah makna. Contoh sudah ada, kamu akui sendiri bahwa hal itu tidak mudah direvisi. Jadi aneh, kalau tahu itu suatu kesalahan mengapa tidak dikoreksi hanya karena alasan revisi itu tidak mudah. Padahal ini tentang kitab suci. Kalau hal sederhana dan jelas bahwa terjemahannya merubah makna direvisi saja tidak bisa, bagaimana dengan aturan lainnya?
staff mengatakan
~
Saudara Dreadz,
Kami berterimakasih karena saudara tetap fokus dengan topic di atas. Menerjemahkan kata ‘kurios’ dengan Tuhan, hal itu tidak salah. Sebab hakikat Isa Al-Masih adalah Tuhan. Alangkah lebih baik bila terjemahan memerhatikan seluruh eksistensi Isa Al-Masih. Isa Al-Masih memiliki sifat dan tindakan yang menjelaskan Dia adalah Allah. Pertanyaannya, dimanakah kesalahan yang saudara maksud? Apakah bukti kesalahan itu? Bagaimana dengan pertanyaan kami yang lain? Mengapa Qs 1:6 diterjemahkan berbeda-beda?
~
Solihin
Boas mengatakan
~
Saudara Dreadz,
Kami pun telah memberi penjelasan terhadap tuduhan saudara dan kawan yang lain atas tuduhan perubahan isi atau makna dari pesan suatu surah karena terjemahan. Sepe rti tuduhan kata “agas menjadi lalat/nyamuk” dengan perbandingan seekor unta akan tetap menunjukkan arti munafik.
Sekarang saudara berikan kata “Tuan dengan Tuhan” yang menjadi berbeda hanya karena pengaruh cara mengucapkannya dulu namun arti tetaplah seorang Tuan, bukan Allah/TUHAN. Sekali lagi jangan lupa melihat konteksnya supaya saudara menjadi paham karena saya sudah paham. Boleh diberikan sumber saudara supaya kita dapat berbagi informasi?
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Kami senang dengan cara saudara menanggapi yang tenang dan terkendali. Kami berharap saudara Dreadz dapat menjawab pertanyaan yang ada.
~
Solihin
Radjagukguk mengatakan
~
Saya mengambil kesimpulan dari perdebatan tentang terjemahan kitab suci ini. Saudara Dreadz yang menang. Tuan dan Tuhan itu berbeda. Master itu bukan Tuhan.
staff mengatakan
~
Saudara Radjagukguk,
Dalam diskusi ini, banyak pertanyaan kami yang belum dijawab saudara Dreadz. Kami kira di sini bukan tempat untuk berdebat, melainkan berdiskusi tentang kebenaran Isa Al-Masih. Namun, kami menghargai pendapat saudara. Terlepas dari itu, kami kira hampir seluruh terjemahan bahasa Inggris menggunakan kata ‘Lord’, dan bukan ‘master’. Perhatikan juga, kata ‘kurios’ yang diterjemahkan Tuhan dalam bahasa Indonesia. Silakan saudara membaca tanggapan kami mengenai hal ini di atas.
~
Solihin
Boas mengatakan
~
Ada apa ini? Mengapa ada anggapan kalah menang? Setiap orang pasti menang menurut anggapannya sendiri, namun bisakah suatu anggapan dipertahankan tanpa fakta?
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Kami kira sah-sah saja saudara Radjagukguk berpendapat. Walaupun kami tidak setuju dengan anggapan demikian. Sebab forum ini adalah forum diskusi untuk mengenal kebenaran Isa Al-Masih sesungguhnya, bukan untuk menjatuhkan teman diskusi. Namun, bukan berarti pemikiran kritis diabaikan, tetapi kami berharap bahwa pemikiran kritis bersifat membangun. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
dreadz mengatakan
~
Boas,
Setiap orang yang mengambil kesimpulan pasti telah mempertimbangka n berbagai fakta yang ada. Kesimpulan dan anggapan itu dua hal yang berbeda. Faktanya sudah jelas.
– Di tahun 2015 ini, Alkitab tetap mempertahankan terjemahan yang berbeda untuk satu kata yang sama yaitu kurios sebagai Tuhan dan Tuan. Sementara bahasa Inggris untuk kata yang sama terjemahannya hanya satu Master atau Lord.
– Kamu tidak pernah menunjukkan bukti bahwa dalam bahasa Indonesia, khususnya sampai dengan tahun ini makna Tuhan itu sama dengan Tuan.
– Kamu bahkan menulis secara tidak langsung membenarkan kesimpulan tersebut dengan menyatakan merevisi hal yang sudah mengakar itu sulit. Jadi ini bukan anggapan, ini memang sudah kesimpulan.
staff mengatakan
~
Saudara Dreadz,
Kami telah menanggapi semua yang saudara tuliskan di atas. sekarang, kami berharap saudara menjawab pertanyaan kami. Mengapa Qs 1:6 diterjemahkan berbeda-beda? Dimanakah kesalahan yang saudara maksud? Apakah bukti kesalahan itu? Bagian mana dari Alkitab yang dibongkar? Kami menunggu jawaban saudara.
~
Solihin
Boas mengatakan
~
Saudara Dreadz,
Mari kita alur peristiwannya satu-satu. Apa arti kurios?
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Kami berterimakasih untuk tanggapan saudara. Kami berharap makna kurios akan semakin jelas.
~
Solihin
hamba Allah mengatakan
~
Staff,
Bahasa kitab-kitab Allah memang tidak bisa sembarangan untuk diterjemahkan. Bahasa asli Injil adalah Ibrani, sekarang diterjemahkan menjadi Alkitab yang berbeda-beda bahasa sesuai kebutuhan, dan bisa jadi kemungkinan perbedaan dari satu arti ke satu arti yang lain, dan bisa kemungkinan diterjemahkan sesuai kebutuhan juga.
Kalau Al-Quran, guru agama saya bilang itu bukan bahasa Arab hanya tulisannya saja Arab, tapi bahasanya adalah bahasa Al-Quran. Coba cek mana ada terjemahan Al-Quran untuk di Indonesia pastinya, ada tidak yang beda artinya? Pokoknya Al-Quran itu perlu ijin Allah yang utama supaya bisa memahami sesuai kaidahnya. Makanya diwajibkan kita sebelum membuka Al-Quran harus bersuci minimal wudhu. Staff wudhu tidak?
staff mengatakan
~
Saudara Hamba Allah,
Bila informasi yang didapat keliru, maka keliru juga cara menanggapi dan meresponi. Kami ingin meluruskan informasi yang saudara terima bahwa Injil ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, melainkan dalam bahasa Yunani. Taurat yang ditulis dalam bahasa Ibrani. Alkitab diterjemankan sesuai dengan pemahaman bahasa tempat masing-masing. Sebab setiap bangsa dan budaya memiliki keunikkan bahasa yang tidak di bahasa lain.
Bila saudara menyatakan bahwa bahasa Al-Quran bukan bahasa Arab, maka tunjukkan kepada kami, bahasa apa yang digunakan dalam Al-Quran? Mana sumber literatur yang menyebutkan bahwa bahasa Al-Quran bukan bahasa Arab, tetapi bahasa Al-Quran? Bagaimana?
~
Solihin
Boas mengatakan
~
Saudara Hamba,
Anda jangan sembarangan menuduh! Jangan memaksakan anggapan anda terhadap bahasa Al-Quran bahwa Injil juga harus seperti itu. Pernahkah kamu melihat naskah-naskah kuno Injil yang aslinya bahasa Ibrani? Kalau sejarah dan biografi Yesus mengajar disertai murid-murid pun anda masih samar-samar, jangan langsung main tuduh.
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Naskah-naskah Injil ditulis dalam bahasa Yunani, sedangkan naskah Taurat ditulis dalam bahasa Ibrani. Kami berharap ini menjadi semakin jelas. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
uni mengatakan
~
Apakah Alkitab memang Firman Tuhan yang memiliki arti paling baik?
Mari baca kitab Kidung Agung 7:7-8, “Sosok tubuhmya seumpama pohon kurma dan buah dadamu gugusannya. Kataku: Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti apel.” Apakah ini indah?
Coba baca kitab Ulangan 23:1, “Orang yang hancur buah pelirnya atau yang terpotong kemaluannya, janganlah masuk jemaah Tuhan.” Mungkinkah Tuhan berfirman dengan kata-kata vulgar?
staff mengatakan
~
Saudara Uni,
Alkitab adalah Firman Allah. Alkitab bermanfaat: Mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran (Injil, Surat 2 Timotius 3:16).
“Segala sesuatu adalah suci bagi orang-orang yang suci, tetapi bagi orang-orang yang tidak suci dan yang tidak beriman, tidak ada satu hal pun yang suci, karena pikiran serta isi hati mereka pun kotor” (Injil, Surat Titus 1:15).
Jadi apabila Sdr Unu orang suci, maka tidak berprasangka buruk terhadap Firnan Tuhan. Bukankah begitu? Semoga Allah memberikan kebenaran sejati kepada saudara.
~
Endang
daandiet mengatakan
~
Membaca terjemahan Kitab Suci memang membantu untuk memahami maksudnya. Namun itu sebatas yang dimaui oleh penerjemahnya, tidak lebih. Akan tetapi jika si pembaca juga memahami bahasa asli dari Kitab Suci, maka pemahaman akan maksud dari ayat-ayat dalam Kitab Suci akan lebih luas dan mendalam. Apalagi jika dalam membacanya disertai dengan akal pikiran dan hati nurani.
Namun yang harus diyakini ialah wahyu Allah mustahil bertentangan dengan akal dan hati nurani.
staff mengatakan
~
Saudara Daandiet,
Terimakasih telah memberikan komentarnya. Kami sependapat dengan saudara, memang sangat berguna membaca Kitab Suci dalam bahasa aslinya. Sehingga dapat mengerti isi kitab suci tersebut.
Tapi pertanyaanya adalah: Apakah semua umat mengerti bahasa asli dari kitab sucinya? Atau dengan kata lain, apakah semua umat Muslim di dunia mengerti bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Quran?
Menurut Sdr. Daandiet, manakah lebih baik, membaca Kitab Suci dengan bahasa yang kita mengerti, atau membaca Kitab Suci dalam bahasa aslinya tetapi tidak kita mengerti?
~
Saodah