Al-Quran dan Kitab Allah mengajarkan bahwa salah satu sifat utama Allah ialah kasih. Tetapi dua buku ini memberi informasi berbeda mengenai siapa yang Allah cintai. Karena sifat kasih begitu sentral dalam pikiran manusia mengenai Allah, tidak salah bila kita meneliti siapa yang Allah kasihi. Penyelidikan ini pasti memperkaya pengertian kita mengenai dua agama tersebut.
Mukmin dan Pengikut Isa Setuju Akan Beberapa Bukti Kasih Allah
Berkat-berkat jasmani yang manusia nikmati adalah tanda kasih!
Semua setuju udara, air, makanan, perlindungan, keluarga, dan teman merupakan bukti kasih-Nya. Kenyataan bahwa air hujan turun pada orang yang baik dan jahat mengingatkan kita akan fakta ini.
Menurut Kitab Islam, Siapa yang Allah Sukai dan Tidak Sukai?
Terjemahan Al-Quran berbahasa Indonesia jarang berbicara mengenai siapa Allah “kasihi.” Fokusnya pada siapa Allah “sukai” atau “tidak sukai” seperti berikut:
Allah tidak menyukai [yuhibbu / mengasihi] orang lalim, orang kafir, yang selalu berbuat dosa, yang berkhianat, yang sombong, yang membangga-banggakan diri, yang membuat kerusakan (Qs 3:140, 2:276, 8:58, 3:32, 4:36, 4:148, 5:64).
Allah menyukai [yuhibbu / mengasihi] orang yang sabar, yang berbuat baik, yang berbuat kebajikan, yang menyucikan diri, yang adil, yang bertakwa, yang bersih, yang berperang di jalan-Nya (Qs 3:146, 2:195, 5:93, 2:222, 5:42, 3:76, 9:108, 61:4).
Siapakah Allah Kasihi Menurut Kitab Allah?
Banyak ayat suci menekankan bahwa Allah mengasihi setiap orang di dunia. Kitab Allah menekankan kebenaran ini terus-menerus. Bahkan Ia mengasihi kita jauh sebelum kita mengasihi Dia.
Jangan salah paham! Allah sangat membenci dosa-dosa manusia! Tetapi setiap manusia adalah ciptaan-Nya, karya-Nya, dan karena itu Allah mengasihi mereka. Kasih Allah begitu hebat dan mulia sehingga Ia mengasihi orang berdosa yang memusuhi Dia! Bila Anda merasa Allah tidak mengasihi musuh-musuh-Nya, email kami.
Allah juga menyelamatkan mereka, bukan karena kebaikannya atau amalnya, tetapi karena kemurahan-Nya (Yohanes 3:16; I Yohanes 4:9-10, 19; Roma 5:8-10; II Korintus 5:19-20; Titus 3:5). Ia ingin semuanya mempunyai hubungan intim dengan Dia.
Adakah Bukti Allah Mengasihi Orang Berdosa?
Isa Al-Masih pernah berkata, “Kasih yang terbesar dinyatakan, apabila seseorang menyerahkan hidupnya [nyawanya] bagi sahabat-sahabatnya” (Rasul Besar Yohanes 15:13).
Kita semua setuju, kasih terbesar ialah menyerahkan nyawa untuk orang lain, bukan? Satu-satunya Kalimat Allah (Isa Al-Masih) datang ke dunia karena kasih Allah buat kita. Kitab Allah menekankan berulang-kali: Ia tersalib untuk menanggung dosa kita. Dengan tindakan kasih ini Isa membebaskan kita dari api neraka. Akibatnya hidup kekal di sorga terjamin bagi siapa yang menerima kasih-Nya!
Inilah bukti terbesar Allah mengasihi kita semua, yang baik dan yang jahat! Email kami jika Anda ingin menikmati kasih ini.
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Al-Quran serta Kitab Allah begitu berbeda mengenai siapa yang Allah cintai?
- Mengapa sebagian orang merasa Allah membenci atau paling sedikit tidak mengasihi orang jahat, orang berdosa dan musuh-Nya?
- Mengapa orang, yang sudah tahu bahwa Isa Al-Masih tersalib bagi mereka sebagai bukti kasih Allah, masih segan menerima Dia sebagai Juruselamat?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Berikut ini ada dua link yang berhubungan dengan artikel di atas. Kalau Anda berminat, silakan klik pada link-link ini:
- Islam dan Kristen Bertanya, “Apakah Allah Mengasihi Saya?”
- Budak Allah Islam atau Anak Allah Kristen, Mana Lebih Baik?
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Ditulis oleh Jason
Kejujuran mengatakan
~
Komen sdr Hamba kepada sdr Abdul Somad: “Anda itu tidak tahu Al-Kitab versi yang benar dari Allah. Jadi, janganlah kau sok kenal dengan Allah dan mengatakan tentang Allah seolah-olah itu benar. Al-Kitab sekarang bukan lagi kitab versi yang benar dari Allah. Sudah dicampur tangan oleh orang Yahudi yang sesat”
Respon: Saudara menuduh tanpa dapat memberi bukti. Bukankah ini namanya kejahatan? Mengapa saudara melakukan kejahatan? Apakah saudara seorang manusia yang didiami roh jahat? Bagaimana saudara?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Kejujuran,
Diperlukan kejujuran untuk membaca dan membandingkan teks-teks yang ada, sehingga tidak terburu-buru membuat kesimpulan. Bila kita membandingkan Injil dan Al-Quran, maka kita menemukan bahwa Allah dalam Alkitab adalah Allah yang menyayangi semua orang berdosa. Tetapi Allah SWT hanya menyayangi orang yang baik saja. Jelas, ini diskriminatif.
~
Solihin
Abdul Somad mengatakan
~
Hamba: “Anda itu tidak tahu Al-Kitab versi yang benar dari Allah. Jadi, janganlah kau sok kenal dengan Allah dan mengatakan tentang Allah seolah-olah itu benar.”
Pertanyaan saya mengapa tidak anda jawab? Pada bagian manakah dari ayat yang saya kutip Yesus minta ijin pada Allah tatkala membuat mujizat? Apakah karena faktanya Yesus tidak pernah minta ijin itu memberi pukulan keras terhadap semua asumsimu menyebabkan kau berkata seperti itu. Camkan ini, Al-Quran bukanlah firman Allah. Jika Al-Quran benar firman Allah, kitab itu pasti berjalan berdampingan dan bergandengan tangan dengan Taurat, Zabur, kitab para nabi dan Injil. Faktanya Al-Quran bertentangan dan melawan kitab-kitab tadi.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Abdul,
Mengacu pada artikel di atas, maka ada baiknya kita memfokuskan pembahasan sesuai artikel tersebut. Sebab mendalami artikel tersebut akan menolong setiap orang di forum ini mengenal siapakah Allah yang sejati, Allah dalam Alkitab atau Allah SWT. Karena itu, bila saudara ingin mendalami tentang Al-Quran, silakan klik ini https://tinyurl.com/ycrp89xm. Terimakasih.
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To: Hamba,
Coba buka mata hatimu, bagaimana anda yang banyak dosa dan kotor, bisa menghapuskan kekotoran dan dosa-dosa anda sendiri? Saya kasih analogi sederhana saja. Coba anda memberishkan meja kotor dengan lap kotor, apa bisa? Sampai anda keluar jenggot dari kawat juga meja itu tidak akan bersih, sesuatu yang kotor itu hanya bisa dibersihkan oleh sesuatu yang bersih. Kekotoran dan dosa manusia itu hanya bisa dihapuskan atau dibersihkan oleh Allah yang bersih dan suci. Tetapi bukan cuma dengan duduk-duduk dan bicara saja dari nin jauh di Arsy. Anda paham?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Menarik sekali ilustrasi yang disampaikan saudara. Mengacu pada ilustrasi saudara, maka Allah menyayangi semua orang berdosa. Sebab manusia tidak mungkin bisa menolong dirinya sendiri karena hakikatnya berdosa. Ini perbedaan signifikan antara Allah Alkitab dan Allah SWT.
~
Solihin
Hamba mengatakan
~
Abdul Somad: “Camkan ini, Al-Quran bukanlah firman Allah. Jika Al-Quran benar firman Allah, kitab itu pasti berjalan berdampingan dan bergandengan tangan dengan Taurat, Zabur, kitab para nabi dan Injil. Faktanya Al-Quran bertentangan dan melawan kitab-kitab tadi.”
Respon
Nah, itulah bukti bahwa Alkitab sekarang sudah tidak valid lagi karena bertentangan dengan Al-Qur’an. Karena anda membenci kebenaran Allah yang tertulis di dalam Al-Qur’an. Mengapa anda tidak mengakui bahwa Tuhan anda adlah Allah Esa yang Tunggal dan Isa hanyalah utusan saja? Saya hanyalah seorang hamba yang menyampaikan apa yang disampaikan para rasul Allah. Jika anda tidak menerima itu urusan anda dan tanggunglah oleh dirimu sendiri.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Terimakasih untuk komentarnya. Tetapi supaya diskusinya terarah maka sebaiknya saudara dan Sdr. Abdul Somad dapat melanjutkannya pada artikel di link ini https://tinyurl.com/ycrp89xm silakan di klik. Artikel tersebut membahas tentang Alkitab dan Al-Quran. Terimakasih untuk pengertiannya.
Bagaimana dengan pertanyaan kami? Hingga saat ini sdr tidak menjawabnya. Mengapa Allah SWT tidak melakukan seperti yang dilakukan Isa Al-Masih, yaitu memanggil orang berdosa? Mengapa Allah SWT hanya menolong orang yang tidak melakukan dosa syirik, padahal Qs 43:74 menyatakan semua orang berdosa kekal di neraka? Bukankah ini bertentangan dengan Qs 43:74? Kiranya sdr berkenan menjawabnya. Terimakasih.
~
Purnama
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Hamba,
Masa dasar ketidak validnya Alkitab dibandingkanya dengan Qur’an, ampun dah, coba pakai pikiranya, saya kasih analogi sederhana ya : Misal anda beli sepatu Nike, tiba-tiba teman anda bilang, sepatu itu palsu, dibandingkanya dengan sepatu Adidas, nyambung kagak? Kalau sesuatu itu disebut palsu yang menjadi standart peniliaannya adalah yang aslinya, bagaimana anda bisa tahu bahwa sesuatu itu palsu tapi anda tidak bisa memperlihatkan yang aslinya. Anda paham? Ampun dah, coba makan vitamin yang cukup supaya otaknya tak beku.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Menarik sekali penjelasan saudara, kami berharap saudara Hamba dapat memahami analogi sdr mengenai standar penilaian yang asli. Namun, supaya diskusi pada artikel di atas tetap terarah, maka kami harap sdr dapat melanjutkan diskusi mengenai Alkitab dan Al-Quran pada link yang sudah kami berikan kepada Sdr. Hamba dan Abdul Somad. Silakan di klik https://tinyurl.com/ycrp89xm. Terimakasih untuk pengertiannya Sdr. Hendy.
~
Purnama
yahya mengatakan
~
Bagaimana umat Kristen menanggapi bahwa Al-Quran yang begitu tebal bisa dihafal bahkan oleh anak kecil sekalipun, tidak mungkin Al-Quran itu buatan manusia. Kita fokus pada fisik Al-Qur’an.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Yahya,
Kami kira tidak tepat bila sdr menilai Al-Quran hanya berdasarkan dapat dihafal, dan menyimpulkan itu tidak mungkin buatan manusia. Hal terbaik untuk menilai adalah melalui isi atau ajaran yang tertulis di dalamnya, benarkah Al-Quran turun dari Allah yang sejati? Bila saudara membaca penjelasan artikel di atas, maka Allah sejati mengasihi semua orang tanpa terkecuali, sedangkan Al-Quran menyatakan bahwa Allah SWT hanya mengasihi orang yang berbuat baik. Bukankah dua hal ini sangat berbeda? Kitab Suci Allah menyatakan bahwa Allah mengasihi semua manusia termasuk orang berdosa, itu sebabnya Allah rela nuzul ke dunia melalui Isa Al-Masih untuk menyelamatkan semua orang. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan Allah SWT? Mengapa sifatnya berbeda dengan Isa Al-Masih yang peduli dengan orang berdosa? Bagaimana menurut sdr?
~
Purnama
Jason M'raz mengatakan
~
To Staff IDI / Abdul / Hamba,
Jika pertanyaan kalian adalah kenapa Allah SWT diskriminasi jawabannya adalah Allah SWT tidak pernah diskriminatif ini sesuai dengan apa yang kalian lakukan jika baik dibalas kebaikan jika buruk dibalas keburukan namun alangkah agungnya Allah SWT masih mengampuni dosa-dosa yang telah kita perbuat bila kita bertobat, menurut kalian orang mukmin hanya meminta pengampunan lewat arsy, that right, that the way we communication with our God but please noted kita tidak hanya duduk dan menyembah, seperti halnya yang diajarkan dalam agama kami untuk meminta pengampunan dengan cara menyesali dan tidak melakukan kembali kesalahan yang telah diperbuat.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Jason M’raz,
Al-Quran menulis dengan jelas bahwa Allah SWT hanya mengasihi orang-orang yang berbuat baik sedangkan orang berdosa tidak. Silakan sdr membaca kembali penjelasan artikel di atas. Tentu, bila saudara membandingkan dengan apa yang Isa Al-Masih lakukan maka hal itu sangat bertentangan. Isa datang untuk menyelamatkan semua orang, termasuk orang berdosa. Hal itu dilakukan Isa tanpa membeda-bedakan, Dia menebus dan mengasihi semua orang bahkan yang tidak layak untuk dikasihi. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.”……Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10, Surat Roma 5:8). Nah, ajaran Isa Al-Masih lebih agung karena mengajarkan untuk mengasihi, dan mengampuni membalas keburukan dengan kebaikan bahkan musuhpun harus dikasihi. Kami harap sdr dapat mengikuti dan menerima kasih Isa Al-Masih.
Kami bertanya kepada sdr. Bagaimana cara Allah SWT mengampuni sdr? Apakah dengan tobat maka saudara terjamin terhindar dari api neraka? Bagaimana dengan keadilan Allah bahwa orang berdosa layak menerima hukuman kekal neraka (Qs 2:81, 43:74, 19:71)? Bagaimana sdr menjelaskan hal ini?
~
Purnama
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Jason,
Coba Anda renungkan diri anda, apakah anda itu orang berdosa? Qur’an mengatakan orang berdosa kekal di neraka Qs 43:74, terus bagaimana anda membersihkan dosa-dosa anda itu? Pasti anda jawab dengan amal soleh yang saya lakukan, betul tidak? Saya kasih ilustrasi ya : Coba anda lap meja kotor pake lap kotor, apa bisa? Sampe anda keluar jenggot kawat juga nggak akan bersih. Sesuatu yang kotor dan itu hanya bisa dibersihkan oleh yang bersih dan siapa yang bersih dan suci? Hanya Allah yang bersih dan suci itu. Jadi hanya Allahlah yang sanggup menghapuskan dosa anda itu, tetapi bukan hanya dengan nongkrong dan ngomong daong dari Arsy, kasih itu pengorbanan, bukan cuma bicara saja Paham?
Saya kasih analogi : Apabila ada orang yang jatuh ke jurang sudah gitu jatuh lagi ke sumur, bagaimana yang di atas bisa menolong orang yang jatuh itu? Apa cukup dengan kasih tahu cara-cara naik ke atas? Sudah tahu kalau yang jatuh ke jurang itu kemungkinan ancur retak-retak, malah disuruh naik sendiri dan cuma dikasih tahu cara naik saja, apa tak keblinger tuh orang. Cara menolong orang yang jatuh itu adalah dengan cara orang yang di atas turun dan mengangkat orang yang jatuh itu ke atas. Itulah yang telah di lakukan Allah dalam Yesus Kristus ketika Dia menjelma menjadi manusia dan menyerahkan Nyawa-Nya untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Diakui atau tidak, ada perbedaan mendasar antara Isa Al-Masih dan Allah SWT. Isa Al-Masih menyayangi semua orang berdosa. Sedangkan Allah SWT hanya menyayangi orang yang baik. Itu sebabnya, tidak ada jaminan pasti masuk sorga dari Allah SWT, kecuali jaminan pasti masuk neraka (Qs 19:71-72). Itu pun masih bersifat tidak pasti. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Jason M'raz mengatakan
~
Hi Purnama,
Menurut Sodara dalam (Injil, Surat 1 Yohanes 4:10, Surat Roma 5:8). Bahwa ALLAH sodara mengampuni semua umatnya yang berdosa berat sekalipun, it’s doesn’t make sense berarti untuk apa kalian selama ini berdoa dan beribadah kalau hanya meyakini saja sudah masuk surga. The poin is secara logika saja masa yang dosa kecil di samakan dengan yang punya dosa besar, pasti berbeda. Saya mengimani Isa A.S sebagai nabi utusan Allah bukan sebagai Tuhan Atau Allah. Dan menanggapi pertanyaan selanjutnya saya mau tanya terlebih dahulu apakah sodara percaya akan adanya Neraka? Saya akan jawab selanjutnya setelah sodara membalas pertanyaan saya terlebih dahulu.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Jason,
Menarik sekali tulisan saudara di atas. Menyimak tulisan saudara, maka kita memiliki cara pandang dan pemahaman berbeda mengenai doa dan ibadah. Saudara berdoa dan beribadah untuk masuk sorga. Sedangkan pengikut Isa Al-Masih beribadah untuk menyampaikan rasa syukur atas keselamatan yang diberikan. Itu sebabnya, pengikut Isa Al-Masih memiliki relasi dengan Allah.
Tentu saja kami percaya neraka ada. Neraka diperuntukkan bagi orang berdosa tanpa memerhatikan dosa kecil atau besar. Uniknya, Al-Quran tidak pernah membuat klasifikasi seperti saudara. Setiap orang berdosa kekal di neraka (Qs 43:74). Pertanyaannya, mengapa saudara membuat klasifikasi dosa? Bagaimana?
~
Solihin
Hendy Gunawan mengatakan
~
To Jason,
Bagi orang yang sudah menerima Yesus sebagai Juruselamat, kehidupan kekal di surga itu adalah kepastian bukan mudah-mudahan, tetapi dia dan ibadah dan seluruh perbuatan yang berkenan pada Allah adalah untuk memperoleh upah atau mahkota di surga kelak. Sedangkan Muslim surga saja masih mudah-mudahan, apalagi menerima upah atau mahkotanya. Anda paham? Yang doesn’t make sense is : anda orang berdosa ingin masuk surga yang maha suci. Satu tetes dosapun tidak layak masuk tempat yang Mahasuci. Bagaimana anda yang kotor bisa membersihka diri anda sendiri? Coba anda bersihkan meja kotor pake lap kotor, bisa? Makanya yang kotor cuma bisa dibersihkan oleh yang bersih. Paham?
Bagaimana caranya Allah anda itu mengampuni dosa-dosa Anda? Apa cukup cuma dengan bicara dan duduk dari Arsy? Kasih adalah pengorbanan bukan cuma bicara saja.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hendy,
Amat mustahil manusia bisa masuk sorga tanpa pertolongan Allah. Namun, menarik untuk disimak bahwa Allah SWT hanya menyayangi orang baik saja, tetapi tidak memerhatikan orang yang tidak baik. Tentu saja ini merupakan diskriminasi. Sifat ini hanya dimiliki manusia, bukan Allah.
~
Solihin