Tanggal Hijrah 622M adalah permulaan perkembangan sejarah Islam sebagai agama. Kelahiran agama Kristen terhitung dari penyaliban dan kebangkitan Isa Al-Masih, 33M. Apa yang dapat kita pelajari dari perkembangan sejarah Islam dan agama Kristen dalam 100 tahun pertama? Bagaimana dampaknya pada kita?
Perkembangan Sejarah Islam 622-722M (100 tahun pertama)
Ini adalah masa jaya agama Islam. Perkembangannya dalam 100 tahun pertama masih mengherankan dunia.
Nabi Islam adalah Jenderal hebat. Selama hidupnya tentaranya terlibat dalam 27 perang. Antara lain: Perang Khaibar, Badar, Uhud, Tabuk dll.
Wafatnya Nabi tidak menghentikan peperangan dan kemenangan tentara Islam. Mereka menaklukkan Suriah (634-641), Mesir (639-642), Irak dan Iran (633-651), Sind di Pakistan (711-714), Afrika Utara (647-742), Spanyol (711-721), dan Uzbekistan (673-751).
Dalam 100 tahun pertama Kalifah Islam meliputi daerah dari Spanyol sampai Pakistan dan dari Uzbekistan sampai Afrika Utara. Dalam sejarah dunia belum ada perkembangan kerajaan raksasa secepat perkembangan Kalifah Islam.
Awal perkembangan sejarah Islam dimulai dengan beberapa peperangan. Kita tidak tahu berapa banyak tentara Islam serta lawannya mati dalam abad peperangan ini.
Perkembangan Sejarah Nasrani antara 33-133M (100 tahun pertama)
Untuk menyelamatkan Isa Al-Masih dari salib, Rasul Petrus melawan tentara dengan pedangnya. Isa langsung melarangnya menggunakan pedang (Injil, Matius 26:50-56)!
Sesudah kebangkitan-Nya, penganiayaan umat Kristen dimulai:
- 33-35M – Stephanus, seorang penginjil, dirajam sampai mati. Raja Yahudi membunuh Rasul Yakobus. Penganiayaan besar terjadi. (Injil, Kisah Para Rasul 7, 12:1-2).
- 41-54M – Kaisar Claudius mengusir Pengikut Isa dari Roma, ibu kota kerajaan.
- 64-68M – Kaisar Nero mengadakan penganiayaan brutal pada Pengikut Isa.
- 81-96M – Kaisar Domitian membunuh orang yang tidak mengakui dia sebagai Tuhan.
- 98-117M – Kaisar Trajan membuat kebijakan untuk membunuh pengikut Isa yang tidak menyembah dewa-dewa Romawi.
- Yang aneh, walau penganiayaan terus-menerus, jumlah pengikut Isa Al-Masih terus bertambah.
Beda Orang “Kristen” dan Pengikut Isa
Pengikut Isa tidak memakai kekerasan dalam agama. Sayang, setiap orang yang dipanggil “Kristen,” bukan pengikut Isa Al-Masih. Jika Anda melihat orang “Kristen” memakai kekerasan dalam agama, Anda pasti tahu orang itu bukan “Pengikut Isa”!
Isa melarang penyebaran agama dengan kekerasan! Email kami kalau Anda setuju dengan larangan Isa tersebut,
Perkembangan Agama Islam Masa Ini
Kebanyakan Mukmin mengakui agamanya “agama damai” dan “agama kasih.” Jadi orang Islam juga menolak kekerasan dalam memajukan agama, bukan? Tidak ada paksaan dalam agama (Quran, Sura al-Baqarah [2]:256). Lagi, menurut prinsip-prinsip Pancasila dan PBB setiap orang Indonesia bebas beragama, termasuk bebas berganti agama. Setujukah Anda seseorang berhak ganti agama?
Jadi, Kristen dan Islam semestinya menolak kekerasan dalam agama. Harapan kita supaya penganiayaan dan perang agama hilang dari dunia.
Isa Al-Masih – Raja Damai
Ratusan tahun sebelum kelahiran Isa Al-Masih, Nabi Besar Yesaya meramalkan kelahiran putera yang bergelar, “Raja Damai” (Kitab Nabi, Yesaya 9:6). Isa “Raja Damai,” melarang pemakaian kekerasan dalam agama. Lagi Ia “Raja Damai” karena setiap orang yang menerima Dia sebagai Juruselamat mengalami damai sorgawi dalam hati (Injil, Yohanes 14:27)!
[Staf Isa dan Islam – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Islam.]
Lihat artikel ini dalam bentuk video
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa perkembangan agama Kristen dapat maju dalam 100 tahun pertama tanpa memakai kekerasan?
- Bagaimana kita dapat membedakan orang yang mempunyai nama “Kristen” dari “Pengikut Benar” Isa Al-Masih? (Kalau ragu-ragu, silakan menghubungi staff IDI.)
- Menurut Anda apakah dampaknya pada agama Islam dan Kristen masa ini akibat cara dua agama ini diperkembangkan pada 100 tahun pertama sejarahnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- 5 Sebab Muslim Indonesia Harus Menolak Kekerasan Dalam Agama
- Ajaran Islam Mengenai Perang Suci
- Seorang Wanita Islam Dipenggal Di Mekkah
- Islam Salah Mengerti Tentang Agama Kristen
Video:
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Realita mengatakan
~
Tujuan Injil disebarkan adalah supaya semua manusia mendapat keselamatan hidup kekal dan bertobat berbalik kepada Allah menerima ajaran kasih dengan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Injil disebarkan dengan kasih dimana Isa Al-Masih sendiri yang bekerja menolong sampai saat ini.
Tujuan agama Islam disebarkan supaya manusia bersyahadat ngucap Muhammad rasul Allah dan menerima ajaran al Barra, al Jihad dan menerima Surga bidadari pesta sex (by: Ustadz Islam itu indah). Untuk itu Islam pada abad pertamanya disebarkan dengan jihad pertempuran memaksakan kehendaknya supaya orang beragama Islam. Memaksakan karena sesungguhnya tak satupun manusia mau menebar kebencian, atau berperang dan tidak ada nurani manusia mau berpesta sex.
staff mengatakan
~
Saudara Realita,
Terimakasih untuk komentarnya. Kami berharap perbandingan yang saudara sampaikan dapat dikaji oleh para pengunjung forum ini. Memang Injil disebarkan dengan kasih, karena Isa Al-Masih sendiri telah menunjukkan kasih-Nya kepada manusia dengan cara berkorban mati untuk menebus dan menyelamatkan manusia. Itu sebabnya walaupun pengikut Isa Al-Masih mengalami banyak kekerasan dalam penyebaran Injil hal itu tidak menjadi penghalang untuk pengikut Isa terus bertambah. Karena Isa melarang para pengikutnya untuk melakukan kekerasan dalam hal apapun.
Kami berharap kaum Muslim dapat mengikuti teladan dan ajaran Isa Al-Masih yang mengajarkan hidup damai tanpa kekerasan daripada ajaran nabi Islam yang mengajarkan berperang dan Al-Barra.
~
Purnama
Taufiq mengatakan
*****
Jawab:
1. Karena saat itu agama Nasrani masih murni yaitu mentauhidkan Allah yang disambut baik oleh manusia. Sama seperti Islam yang melanjutan esensi utama yaitu Tauhidullah.
2. Kalau Kristen itu mengatakan Isa itu Tuhan, kalau pengikut Isa Al-Masih mengakui Isa sebagai Nabi. Benar tidak?
3. Ya, Islam bisa sampai ke Indonesia, begitu juga Kristen sampai ke Amerika Selatan.
Staff Isa dan Islam mengatakan
*****
Saudara Taufiq,
1. Pengikut Isa Al-Masih tetap menyembah kepada Allah yang esa hingga saat ini. Hal ini sesuai dengan firman Isa Al-Masih dalam Injil, Rasul Markus 12:29. Kami kira ini bukan soal penyembahan kepada Allah yang esa, melainkan karena Isa Al-Masih yang telah memberikan kemampuan kepada pengikut Isa Al-Masih untuk menderita aniaya sebagaimana telah difirmankan-Nya (Injil, Rasul Besar Matius 16:24-25).
2. Pengikut Isa Al-Masih pun mengakui Isa Al-Masih adalah Tuhan. Mereka pun menyembah Isa Al-Masih sebagai Allah yang telah nuzul ke dunia dan menolong manusia bebas dari api neraka. Tetapi pengikut Isa Al-Masih berusaha melaksanakan firman Isa Al-Masih untuk menyayangi sesama, bahkan menyayangi musuh.
3. Benar sekali bahwa Islam dan Kristen sampai di Indonesia. Tetapi apa dampak dari cara penyebaran 100 tahun pertama dari Islam dan Kristen kepada pengikut yang sekarang? Apakah mereka menegakkan ajarannya dengan kekerasan atau teror atau menyayangi? Bagaimana menurut saudara?
~
Solihin
Gor mengatakan
~
Jika kalian menganggap setelah nabi Islam wafat, tidak bisa menghentikan perang, dan yang jadi permasalahan bukan perang karena beda agama tapi perang mencari kedamaian. Contoh perang selama masa khalifah adalah perang pembebasan manusia yang ditindas oleh pemimpin yang dzalim, termasuk umat Kristen juga ditoleransi walaupun nabi sudah menyebarkan Islam hingga seluruh Arab tapi umat Kristen dan Yahudi diberi kebebasan seperti umat Islam pada umumnya.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Gor,
Jika kita membaca dan mencermati Al-Quran, maka pendapat saudara bertentangan dengan Al-Quran. Sebab Al-Quran menyatakan, “Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk” (Qs 9:29).
Pertanyaannya, mengapa nabi saudara mengajarkan untuk memerangi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Adil tigo mengatakan
~
Menurut Anda, mengapa agama Kristen dapat maju dalam 100 tahun pertama tanpa memakai kekerasan? Beruntung saja itu. Karena tidak mau mengikuti kata Yesus pada Lukas 19:27, “Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku.” Jadi, sudah tahu siapa yang salah?
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Adil,
Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan kekerasan. Sebaliknya, Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi sesama, bahkan mengasihi orang yang menganiaya. Bila saudara membaca keseluruhan perikop tersebut, maka kisah di atas merupakan kiasan atau perumpamaan. Bagaimana mungkin perumpamaan dijadikan sebuah fakta?
Kami bertanya kepada saudara. Apakah saudara sudah membaca keseluruhan pasal tersebut? Mengapa perumpamaan dijadikan fakta oleh saudara?
~
Solihin
Mencari Kebenaran mengatakan
~
1. Menurut Anda, mengapa agama Kristen dapat maju dalam 100 tahun pertama tanpa memakai kekerasan?
“Pada abad ke-4 Kekristenan telah dijadikan agama negara oleh Dinasti Arsakid di Armenia pada tahun 301”. Sebelumnya Nasrani. Pada dasarnya Nasrani dan Muslim itu saudara dan punya musuh yang sama yaitu Yahudi (zionis). Menurut pendapat saya dikatakan maju itu tidak benar, karena terjadi penindasan di mana-mana. Saya kurang tahu banyak tentang Kristen, tapi sedikit bahas tentang Islam setelah nabi wafat. 1. Ada kejadian tentang nabi palsu, yang salah satu pelopornya sahabat nabi sendiri.
2. Perihal perang dengan negara tetangga, itu berkaitan dengan surat nabi.
3. Kita harus lihat pada zaman itu tentang perang sah/tidak.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Mencari Kebenaran,
Menarik sekali pendapat saudara. Namun, kami tidak setuju dengan pendapat saudara di atas. Sebab Nasrani tidak pernah memusuhi siapapun, termasuk Yahudi. Mengapa? Isa Al-Masih mengajarkan untuk mengasihi Allah dan sesama (Injil, Rasul Besar Matius 5:44). Itu sebabnya, dalam penyebaran ajaran Isa Al-Masih tidak pernah diwarnai dengan peperangan. Sebaliknya, pengikut Isa Al-Masih banyak mengalami penderitaan selama ratusan tahun dalam perkembangannya.
Pertanyaannya, bagaimana dengan Islam? Mengapa Islam disebarkan dengan peperangan, termasuk memenggal kepala (Qs 8:12)? Mohon pencerahan.
~
Solihin
Butet mengatakan
~
Saya suka membaca komentar-komentar orangnya dan membaca artikel min. Terimakasih saya suka.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Butet,
Kami senang bila artikel kami disukai oleh saudara. Tentu ini merupakan sebuah penghiburan bagi kami karena artikel kami memberikan manfaat. Kami berharap saudara-saudara yang lain di forum ini pun memperoleh manfaat yang sama. Terima kasih.
~
Solihin
Fhhh mengatakan
Disaat sebuah negara hidup aman tentram tiba-tiba diserang pasukan Islam. Negara mana pun kalo tidak siap dan tiba tiba diserang, ya pasti kalah.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Fhhh,
Pelajarannya adalah kita dapat memilih, tidak berperang ikuti Isa Al-Masih Raja Damai. Kitab Nabi Yesaya 9:6 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
Atau pilihan ikut berperang. Patut diingat, setiap pilihan memiliki konsekuensi. Isa Al-Masih pikul salib setiap hari. Injil, Rasul Lukas 9:23. Tanpa Isa tidak perlu memikul salib.
Perintah Allah “jangan membunuh” Taurat, Keluaran 20:13. Setiap serangan tanpa sebab mendatangkan kutuk Allah bagi pelakunya. Maka pernyataan saudara bila berlaku betul, itu hanya sementara.
Injil adalah perintah untuk mengasihi musuh. Yang mana pilihan saudara?
~
Jamal
Hamba Allah mengatakan
~
Admin terlalu naif. Menurut saya jangan dibandingkan periode 100 tahun Isa dan Muhammad, seharusnya dirubah menjadi topik “agama dan kekuasaan”.
Awal kekristenan dan awal perkembangan Islam berbeda, karena pengikut awal Yesus tak sebanyak Pengikut awal Nabi Muhammad SAW. Muhammad dilanjutkan pengikutnya menggabungkan seluruh kekuatan membentuk sebuah negara, tapi Yesus melarang muridnya menghunuskan pedang.
Menurut saya sikap Isa wajar karena itu konyol pada waktu itu. Kristen mampu berkembang setelah memiliki kekuatan militer, justru setelah Romawi dipimpin oleh Konstantin pada akhir abad ke 3M, disitulah ajaran kasih yang dibawa oleh Paulus diwarnai dengan genosida dan pembantaian disetiap generasinya.
hamba allah mengatakan
~
Admin bertepuk sebelah tangan! Admin agak membela Kristen. Dia bangga-banggakan Kristen, jelas karena dia memeluk agama Kristen! Kalian jangan terbodohi oleh perkataan pengikut Yesus!
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Hamba,
Kami tidak sedang mengedepankan agama tertentu di forum ini. Sebab agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari neraka, termasuk Kristen. Kami memperkenalkan Isa Al-Masih kepada semua orang agar mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Itu sebabnya, kami mengharapkan setiap orang di forum ini berani mempelajari Isa Al-Masih dari Injil. Kalau boleh tahu, apakah saudara takut sehingga memberikan pernyataan demikian? Bukankah setiap orang berhak menentukan keimanannya sendiri? Bagaimana saudara?
~
Solihin
Very Danial mengatakan
~
Jika kita menelisik dua sejarah ini dari pandangan netral maka akan menjadi begini :
1. Nabi Islam dan para penerusnya melakukan penaklukan sehingga sehingga kaumnya tidak akan bisa dihancurkan.
2. Nabi Nasrani dan penerusnya memilih cara damai agar kaum mereka tidak dihancurkan.
Padahal sama-sama tidak mau hancur tapi kenapa pendekatannya berbeda? Islam lahir di wilayah yang keras, jauh dari kontrol total Roma dan Persia sehingga Islam bisa menghimpun kekuatan yang cukup sebelum berperang keluar. Apalagi saat itu Roma dan Persia sudah lemah. Nasrani lahir pada waktu dan wilayah dimana Roma masih punya kontrol yang total dan kuat. Memberontak berarti kemusnahan total kaum Nasrani.
Staff Isa dan Islam mengatakan
~
Saudara Very Danial,
Terimakasih atas penjelasan saudara. Memang menarik membaca ulasan saudara. Namun apakah pandangan saudara netral? Dari ulasan saudara jelas itu tidak netral.
Suatu pandangan penafsiran terhadap sejarah tidak mungkin lagi kalau sudah berupa tafsiran. Yang netral adalah sejarah itu sendiri, dan biarkanlah sejarah itu sendiri yang mengungkapkan dirinya.
Sejarah mencatat bahwa para pengikut Isa Al-Masih bukanlah tentara militer dan bukan pula menerapkan strategi militer untuk menggulingkan Roma. Justru mereka beriman kepada Isa Al-Masih sehingga mereka dibabat tanpa perlawanan, tetapi mereka tetap merambat dan berkembang. Bagaimana hal itu bisa terjadi jika bukan karena Allah itu sendiri maka mustahil mereka ada hingga masa kini.
~
Noni