Mengapa manusia harus mati? Apa yang terjadi setelah kematian? Apakah ada kehidupan lagi setelah kematian? Atau apakah kematian adalah akhir dari segalanya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering terlintas dalam pikiran kita.
Kelahiran dan kematian adalah satu paket takdir manusia. Lazimnya kelahiran dirayakan dengan penuh sukacita. Sebaliknya kematian membawa dukacita yang mendalam. Jelas tidak seorangpun yang menanti-nantikan saat kematian. Tetapi, semua menanti-nantikan kelahiran seorang anak. Umumnya manusia enggan membicarakan perihal kematian, apalagi menghadapinya serta memikirkan tentang apa yang terjadi setelah kematian.
Mengapa Manusia Harus Mati?
Mengapa manusia harus mengalami kematian? Jawabannya: Karena dosa. Apa yang terjadi setelah kematian? Dosa membuat manusia mengalami kematian, secara jasmani (terpisahnya jiwa dari tubuh) maupun rohani (terpisahnya jiwa dari Tuhan).
Firman Allah di dalam Injil, Surat Roma 6:23 memberitahukan kepada kita bahwa kematian (maut) adalah upah atas dosa. Fakta ini dimulai sejak keberdosaan Adam dan Hawa. Sebelum berdosa, mereka kekal di Firdaus. Dan setelah berdosa, Adam dan Hawa beserta anak cucunya mutlak mengalami kematian.
Kematian rohani yang dialami manusia, mengakibatkan terpisahnya hubungan antara jiwa manusia dengan Allah Sang Pencipta. Dosa mengakibatkan manusia tidak dapat masuk ke surga, tahta Allah yang suci. “Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam” (Qs 20:74).
Siapa Berkuasa Atas Kematian?
Manusia tidak dapat menyingkapkan seutuhnya misteri mengenai apa yang terjadi setelah kematian, bahkan tentang bagaimana nasib yang pasti dialami dibalik tabir kematian.
Suatu hari Isa Al-Masih berkata kepada pengikut-Nya, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Isa bukan berasal dari dunia, tetapi “dari atas.” Sehingga Isa mampu menyingkapkan tabir mengenai alam-atas, alias alam roh/ghaib.
Isa Al-Masih juga berkuasa sebagai Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Alkitab berkata: “Dia-lah [Isa Al-Masih] yang ditentukan Tuhan menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Injil, Kisah Para Rasul 10:42).
Amal, Dasar Keselamatan yang Diharapkan Banyak Orang
Apa yang terjadi setelah kematian? Dimanakah posisi anda saat ini? Yakinkah anda, kematian menghantarkan anda bertemu Sang Pencipta di surga? Atau akan tinggal di neraka yang mengerikan selama-lamanya? Saya percaya, setiap orang mencari cara agar diterima di surga, termasuk dengan cara beramal.
Namun ternyata segala amal ibadah manusia sia-sia belaka. Dalam sebuah hadist Muhammad berkata, “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya. Para sahabat bertanya “Ya Rasullah, tidak juga engkau? Rasullulah berkata: “Tidak juga aku, kecuali Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia-Nya” (Hadis Sohih Muslim KH. Adib Basri Mustafa Hal. 819 No 76).
Isa Al-Masih Pemberi Hidup Kekal
Allah itu adil. Ia menghukum dengan siksa neraka bagi orang berdosa, yang tidak melalui jalan pengampunan yang telah Ia sediakan. Tetapi Ia menyelamatkan orang berdosa, yang percaya akan jalan pengampunan-Nya. Jalan itu adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, mati tersalib dan kemudian bangkit dari kematian. Dialah yang disebut Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih memiliki kuasa atas surga dan alam akhirat. Ia memberikan jaminan keselamatan. Orang yang telah menerima jaminan keselamatan tidak perlu takut dalam menghadapi kematian. Karena Allah telah menyediakan tempat bagi kita di surga. Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati”(Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, apakah yang menyebabkan manusia mengalami kematian?
- Bagaimana manusia dapat melihat apa yang terjadi di balik tabir kematian?
- Menurut saudara, bagaimana seharusnya kita menyikapi sebuah kematian?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Komentar/pertanyaan di luar topik artikel, dapat dikirim lewat email ke staf kami di: [email protected].
[Staf Isa dan Islam – Siapkan saudara menghadapi kematian? Sudahkah saudara memiliki jaminan keselamatan itu?. Bila berkenan, saudara bisa mendapatkannya pada artikel ini.]
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Kristen Dan Islam – Apa Yang Terjadi Setelah Manusia Mati?
- Takut Menghadapi Kematian, Wanita Muslim Mengalaminya!
- Bagaimana Menghindari Neraka Dan Api Kekalnya?
- Manfaat Sholat Taubat Tiap Hari Dan Jaminan Sorga
- Model Pengampunan Allah Yang Menyelamatkan Di Hari Kiamat
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Kristen Dan Islam – Apa yang Terjadi Setelah Kematian?” ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke: 0812-8100-0718
garapasir mengatakan
*
Dear staff Isadanislam,
Menurut kami. Kematian adalah rahasia Allah semata. Tidak ada yang tahu kapan, di mana dan bagaimana seseorang akan mati. Karena kematian menyangkut terpisahnya ruh dengan badan. dan terputusnya amalan seseorang, dan tidak ada yang tahu banyak tentang ruh kecuali Allah swt.
Qs 17:85, “ Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit”
Kita dalam kehidupan ini mengalami 5 alam kehidupan
1. alam arwah
2. alam kandungan
3. alam dunia
4. alam kubur
5. alam akhirat
Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25 “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati.”
Kami percaya akan ada kehidupan setelah kematian, setiap manusia yang mati, akan bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya di dalam kubur, sampai batas akhir jaman atau kiamat.
staff mengatakan
~
Saudara Garapasir,
Benar sekali bahwa tidak ada manusia yang tahu kapan waktu kelahiran dan kematiannya. Hanya Isa Al-Masih yang tahu kapan saat mati dan kebangkitan-Nya. Bagi kita yang terutama bukan soal kapan mati tetapi kematian yang mana yang kita inginkan.
Ada kematian yang disambut dengan semarak sorgawi namun adapula kematian yang disambut kegelapan teramat mengerikan. Isa Al-Masih akan menyambut orang-orang suci yang telah dibersihkan dari dosa oleh kematian dan kebangkitan Isa Al-Masih. Namun bagi orang yang menolak Isa Al-Masih tempat yang pantas baginya di tempat kedua. Mengapa? Karena orang tersebut mati dengan tetap membawa dosa.
Isa Al-Masih berkata, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28).
~
NN
petrus mengatakan
*
Kata staff Isadanislam:
Mengapa manusia harus mengalami kematian? Jawabannya: Karena dosa. Dosa membuat manusia mengalami kematian, secara jasmani (terpisahnya jiwa dari tubuh) maupun rohani (terpisahnya jiwa dari Tuhan).
Komen :
Darimana admin memperoleh definisi kata “jasmani” dan “rohani” seperti di atas? Apa ada dalam PB?
Roh (rohani) itu milik Allah, roh itu suci dan saat roh menempati jasad (jasmani), barulah tercipta dosa. Roh itulah yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap jasad yang ditempatinya dihadapan Pencipta roh (Allah).
Tidak ada sedikitpun campurtangan Adam untuk urusan roh maupun kematian manusia. Manusia mengalami kematian karena menempati dunia yang tidak kekal.
staff mengatakan
~
Saudara Petrus,
Jujur kami katakan bahwa konsep roh, dosa dan kematian yang saudara paparkan adalah salah. Kami memaklumi karena saudara sebagai Muslim. Sebab Islam tidak banyak tahu perkara rohaniah. Ada banyak aturan dalam Islam semuanya berbicara tentang perkara lahiriah bukan batiniah atau rohaniah. Karena ajaran tersebut dibuat oleh mahluk lahir.
Saudara berkata roh itu milik Allah, roh itu suci tetapi saat masuk ke dalam jasad maka terciptalah dosa. Apa sebabnya sehingga tercipta dosa oleh karena roh masuk dalam jasad. Bukankah menurut saudara tadinya roh itu suci. Lalu semakin aneh keyakinan saudara karena saudara katakan roh bertanggung jawab atas jasad yang ditempatinya. Jadi kesimpulan keyakinan saudara bahwa jasadlah kambing hitamnya dan roh manusia tidak bersalah melainkan hanya bertanggungjawab atas jasad.
Saudaraku percayalah kepada Injil maka saudara akan menemukan jawaban yang benar dari Allah mengenai kematian dan roh tersebut.
~
NN
garapasir mengatakan
*
Dear admin,
Jika manusia mati karena dosa-dosa Adam, lalu kenapa seluruh umat Nasrani percaya bahwa pengorbanan Yesus itu adalah untuk penebusan semua umat manusia di dunia atas dosanya. Kalau kalian berpikir dengan akal sehat, Adam yang berdosa sudah ditebus dengan pengorbanan Yesus, tetapi manusia masih saja dapat mati dan tidak kekal di dunia.
Berarti kesimpulannya adalah, pengorbanan Yesus itu sia-sia. (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23) “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini”
Kalau kalian menyimpak firman ini, itu adalah firman untuk
Yesus dengan Tuhannya yaitu Allah swt, “Kamu berasal dari bawah (Yesus), Aku dari atas (Allah), kamu dari dunia ini (Yesus), aku bukan dari dunia ini (Allah) jadi antara Yesus dan Allah berbeda, Yesus ditakdir sebagai manusia yang menyampaikan wahyu sedangkan Allah adalah Tuhan dari semua mahluk hidup.
Hakekatnya manusia tidak dapat berubah menjadi Tuhan.
staff mengatakan
~
Saudara Garapasir,
Dunia dengan segala isinya yang dapat kita lihat, raba dan rasakan akan menemukan akhir dari ketidakkekalan. Yang kekal adalah Roh. Kehidupan akhirat adalah tempat kekal dimana hanya yang sifatnya roh ada di sana. Ada tertulis dalam Firman Allah “Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa” (Injil, Surat 1 Korintus 15:50).
Sejak peristiwa Adam dan Hawa tertipu dengan memilih tawaran iblis makan buah terlarang maka roh manusia sudah terjual kepada kerajaan maut. Penderitaan fisik dan kematian melengkapi perubahan kepemilikan itu. Kerajaan Maut beserta manusia didalamnya akan menuju kekekalan yang menakutkan sebagai hukuman Allah.
Tetapi Allah menebus manusia, seluruh esensi baik dalam tubuh, jiwa dan rohnya manusia, telah ditebus oleh darah Isa Al-Masih. Dan yang kekal, yaitu roh manusia, yang masuk dalam sorga-Nya. Namun tubuh badani kembali menjadi debu.
~
NN
answer mengatakan
*
To: Garapasir,
Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25 “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati”
Artinya: Barangsiapa percaya dan mengaku bahwa Yesus (Isa Al-Masih) adalah Tuhan dan juga Juruselamat, maka ia tidak akan binasa melainkan hidup.
“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, rasul Besar Yohanes 8:23). Ini adalah perkataan Yesus. Karena benar Yesus berasal dari surga, “Aku dan Bapa adalah satu” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1). Jadi Yesus adalah Firman Allah yang hidup, yang telah menjelma menjadi manusia, dan menjadi Juruselamat bagi semua orang.
Bagi iman yang percaya tidak akan takut akan kematian, karena Yesus sudah menjamin hidup kekal dan tidak akan binasa di api neraka.
staff mengatakan
~
Saudara Answer benar, bahwa Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23 ini adalah perkataan Isa Al-Masih atas tanggapan orang banyak dari ayat sebelumnya.
“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Kata “Kamu” ditujukan bagi orang banyak, sedangkan “Aku” menunjuk pada diri Isa Al-Masih.
Ayat itu menunjukkan bahwa Isa Al-Masih bukan berasal dari dunia seperti orang banyak itu, tetapi Isa Al-Masih berasal dari atas. Mari perhatikan ayat ini dari mana Isa Al-Masih berasal, apa yang di maksud “atas”: “Dia [Isa Al-Masih] yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:13). Isa Al-Masih berasal dari sorga.
~
Daniar
garapasir mengatakan
*
To: Answer
Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30, “Aku dan bapa adalah satu.” Jika anda mengambil kutipan tersebut, harus anda kaji kembali artinya. Aku adalah Aku/Yesus, sedangkan Bapa adalah satu/esa, jadi antara Aku dan Bapa berbeda.
Bila anda menganggap kata aku adalah bapa, kenapa di Injil tidak tertulis “Aku Yesus adalah Tuhan yang esa maka sembahlah aku”. Itu menurut kami lebih masuk akal.
Jika Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia, kenapa pada saat disalib Dia berkata ala..ala..ala lema sabtani. Cerita itu menurut kami punya kesamaan, seperti cerita dewa wisnu dengan menjelma sebagai Krisna (manusia).
Dan apabila anda sudah dijamin pada saat mati masuk surga, kenapa anda tidak bersegera untuk mati saja? Beda seperti hal umat Muslim yang harus beribadah dan beramal soleh secara keseluruhan, baru mendapatkan rahmat dan ampunan Tuhan seluruh alam.
staff mengatakan
~
Saudara Garapasir,
Bila saudara mengikuti logika, memang benar. Seharusnya Yesus berkata seperti yang saudara tuliskan. Tapi apakah saudara ingin membatasi kuasa Allah dengan logika anda? Tentu tidak, bukan?
Menurut kami sangat masuk akal dan bisa diterima logika, mengapa Yesus tidak berkata “Aku Yesus adalah Tuhan yang esa maka sembahlah aku.”
Alasannya, karena pada situasi itu Yesus berbicara dalam kondisi Dia sebagai manusia. Sehingga, jelas tidak mungkin Dia berkata “aku adalah tuhan, sembahlah aku.” Bagaimana mungkin seorang manusia berkata dia adalah tuhan dan minta disembah? Tentu saudara dapat membayangkan apa yang akan terjadi terhadap Yesus bila Dia berkata demikian, bukan?
Tetapi satu hal yang perlu Sdr. Garapasir ketahui, walaupun Yesus tidak pernah berkata secara langsung bahwa Dia adalah Kalimat Allah yang datang ke dunia, bukan berarti Dia tidak pernah menyatakan keilahian-Nya.
Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25). Ayat ini menyatakan bahwa Yesus adalah sumber kehidupan. Jelas, hanya Allah yang berhak disebut sebagai sumber kehidupan, bukan? Dan Yesus menyatakan bahwa Dia mempunyai hak yang sama dengan Allah.
Saudara bertanya mengapa kami tidak segera mati saja kalau sudah yakin masuk sorga. Maaf, menurut kami pertanyaan ini sangat konyol. Kematian adalah rahasia Ilahi. Rencana dari Allah. Apakah saudara ingin melawan rencana Allah yang sudah ditetapkan atas diri saudara?
~
SO
answer mengatakan
*
To Garapasir,
Kata esa itu tidak sama dengan wahid, karena esa itu berarti satu dalam satu kesatuan yang kompleks, bukan satu/tunggal yang absolut. Ambil contoh penggaris segitiga, biarpun itu mempunyai tiga sudut, tapi dia tetap satu.
Karena Yesus adalah Firman Allah yang berkenan menjadi manusia, jadi Yesus dan Bapa adalah satu.
Perkataan Eli, Eli Lamasabakthani, merupakan permulaan dari Kitab Mazmur 22, karena Yesus adalah 100% manusia juga. Maka Dia bisa merasa sakit dan takut kehilanggan Bapa karena pada saat itu semua dosa manusia ditangguhkan kepada-Nya.
Jadi teringat waktu iblis mencobai Tuhan Yesus, tapi apa kata Yesus? Enyahlah kau iblis! Jadi buat apa anda mencobai saya.
Bagi saya hidup itu karunia Tuhan dan mati juga anugerah Tuhan, jadi iman kekeristenan selalu ada sukacita. Tidak seperti anda dan umat Muslim lainnya. Bahkan nabi anda pun tidak yakin akan akhiratnya sampai membutuhkan doa sholawat dari umatnya.
staff mengatakan
~
Saudara Answer,
Terima kasih atas tanggapan saudara di atas. Semoga menjadi pencerahan bagi semua pengunjung.
Kami sependapat dengan saudara, esa itu berarti satu dalam satu kesatuan yang kompleks. Demikian Isa Al-Masih/Kalimat Allah dan Bapa dan Roh Kudus adalah Allah yang Esa. Banyak artikel kami yang menjelaskan hal itu. Saudara dapat mengunjungi link ini: http://tinyurl.com/dy8j2nk
~
Daniar
garapasir mengatakan
*
To Answer,
1. Anda memberi perumpaan Tuhan dengan Tri-Tunggal suci, sungguh tidak masuk akal. Lebih masuk akal dengan perumpamaan air. Bisa berubah menjadi embun, uap dan es karena satu senyawa.
2. Anda lebih percaya bahwa penyalipan Yesus itu adalah untuk menangguhkan dosa semua manusia. Pertanyaan saya, kenapa manusia masih mati sedangkan kata admin IDI manusia mati karena dosa. Sedangkan Yesus sudah menangguhkanya.
3. Albaqaroh ayat 94 “Katakanlah jika kamu menganggap kampung akhirat (surga) khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematianmu jika kamu memang benar”
4. Mengenai sholawat nabi, nabi tidak butuh dengan itu, karena dia sudah dijamin masuk surga. Tetapi apa yang dibaca oleh umat Muslim adalah untuk dirinya sendiri, agar dapar syafaat diakhirat nanti.
staff mengatakan
~
Saudara Garapasir,
1. Bila saudara ingin mengetahui lebih jauh tentang Tri-Tunggal Allah, silakan saudara membaca penjelasan kami pada artikel ini: http://tinyurl.com/7y5qolz.
2. Segala makhluk hidup yang ada di dunia ini, suatu saat pasti mati. Karena dunia sifatnya tidak kekal. Yang dimaksud dengan “kematian karena dosa” bukan mati secara jasmani. Tetapi mati secara rohani.
Seseorang yang rohaninya mati karena dosa, apakah upahnya selain binasa di neraka? Agar manusia tidak binasa di neraka, maka Allah mengambil inisiatif mengutus Kalimat-Nya, yaitu Yesus Kristus datang ke dunia. Menjadi korban agar manusia mendapatkan lagi kehidupan rohaninya. Lebih jelasnya silakan membaca penjelasan pada link ini: http://tinyurl.com/nh9x9vf
3. Seperti yang disampaikan oleh Sdr. Answer, untuk apa dia membiarkan dirinya dicobai iblis? Dan kalaupun hari kematian itu tiba, pengikut Isa tidak akan pernah takut menghadapinya. “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Injil, Surat Filipi 1:21).
4. Benarkah Muhammad tidak butuh doa dari umatnya karena dia sudah dijamin pasti masuk sorga? Saudara dapat menemukan jawabannya pada artikel ini: http://tinyurl.com/crjrjk7
~
SO
answer mengatakan
*
To Garapasir,
Anda selalu membatasi Allah dengan kata tidak masuk akal! anda harus tahu, kita sedang bicara tentang siapa? Apakah anda mau membatasi Allah dengan akal logika manusia, jelas tidak akan ketemu, tapi kalau mau mengenal Allah pakailah iman anda.
Selalu saya dengar umat Muslim katakan Allah maha besar, tetapi sayangnya mereka selalu membatasi dengan logika manusia.
Nah, mungkin contoh ini lebih mudah, jiwa, roh, raga, mereka berada dalam satu tubuh yang tidak dapat dipisahkan.
Tolong anda memberikan ayat suci anda yang mengatakan Muhammad pasti masuk surga.
Ingat, di dunia ini tidak ada yang kekal, semua manusia pasti mati, dan upah dosa adalah maut. Jadi barang siapa setelah kematiannya masih diselimuti dosa, maka dia akan binasa di neraka jahanam.
Nah yang perlu anda kritisi adalah, mengapa Allah dan malaikat bershawalat untuk nabi anda juga?
Apakah Muhammad lebih tinggi dari Allah?
staff mengatakan
~
Saudara Answer,
Kami sependapat dengan saudara. “Jadi barang siapa setelah kematiannya masih diselimuti dosa, maka dia akan binasa di neraka jahanam”.
Tetapi ada kabar baik bagi kita semua bahwa Allah menyelamatkan orang berdosa, yang percaya akan jalan pengampunan-Nya. Jalan itu adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia, mati tersalib dan kemudian bangkit dari kematian. Dialah yang disebut Isa Al-Masih.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Daniar
azriady mengatakan
*
Segala sesuatu di dunia ini tak ada yang abadi, dunia ini hanya dunia ciptaan. Manusia, hewan dan tumbuhan pasti akan mati, dan itu bukan karena dosa mereka tapi karena telah ditakdirkan untuk mati.
Dunia hanya ujian untuk mengukur seberapa pantas kita bisa tinggal di sorga. Apa yang terjadi setelah kematian cuma Allah saja yang tahu, yang kami tahu manusia pendosa akan dihukum, dan yang telah bersih dari dosa akan masuk sorga.
Tak ada yang bisa menghindari kematian, jika anda percaya bahwa beriman pada Yesus akan memperoleh hidup kekal, bahkan minum racun pun akan selamat seperti yang Injil katakan maka tunjukkan buktinya.
Jika yang dimaksud hidup kekal itu adalah hidup setelah mati, semua manusia pasti akan dihidupkan kembali di alam lain. Semua manusia pasti akan binasa, bahkan alam semesta ini pun akan musnah. Itu semua tak berhubungan dengan dosa, manusia tapi karena Allah maha berkehendak.
staff mengatakan
~
Saudara Azriady,
Bila kita kembali ke belakang, melihat bagaimana awalnya Allah menciptakan manusia. Manusia itu suci dan tidak berdosa. Bahkan mereka tidak tahu kalau saat itu mereka dalam keadaan telanjang. Juga tidak ada timbul birahi ketika keduanya terlihat tidak berpakaian. Pada saat ini, manusia masih bersih dari dosa.
Tetapi, ketika manusia itu melanggar ketetapan Allah, maka semua kesempurnaan yang mereka miliki seketika itu juga hilang. Mereka sudah mati secara rohani karena telah melakukan dosa. Inilah perkataan yang Allah ucapkan kepada mereka. “Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati” (Taurat, Kitab Kejadian 3:3).
Perhatikan kata “nanti kamu mati” pada ayat di atas. “Mati” yang dimaksud di sini bukan mati secara jasmani, melainkan mati secara rohani. Inilah yang dimaksud “manusia mati karena dosa.”
Kami setuju dengan saudara, ketika akhir zaman, manusia pendosa akan dihukum di neraka. Sedangkan mereka yang telah bersih dari dosa akan masuk sorga. Pertanyaan kami: Menurut Sdr. Azriady bagaimanakah seseorang dapat dikatakan bersih dari dosa?
~
SO
Priskila mengatakan
*
Menurut yang saya pahami dan saya yakini, penyebab manusia mati adalah dosa. Kematian di sini bukan hanya kematian secara jasmani tapi juga secara rohani. Kematian jasmani, semua orang pasti akan mengalaminya, tetapi kematian rohani, tidak semua orang mengalaminya.
Pada awalnya, semua orang mengalami kematian secara rohani, yaitu ketika Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa sampai pada keturunannya. Tetapi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus dan yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruslamatnya, akan mengalami kehidupan baru (hidup secara rohani). Sebab darah Yesus telah menyucikan dosanya.
Dosalah yang membuat orang mati secara rohani, dan jika ia tidak diselamatkan, ia akan binasa di api neraka. Dan bagi saya, sejak saya percaya kepada Sang Juruslamat, kematian itu tidak lagi menjadi hal yang menakutkan. Jadi, pasti selamat, tidak mudah-mudahan. Terimakasih.
staff mengatakan
~
Saudara Priskila,
Terima kasih atas pemaparan dan kesaksian saudara di atas, kiranya menjadi berkat dan menguatkan teman-teman yang lain.
Isa Al-Masih berkata, “Akulah Kebangkitan dan Hidup; barang-siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun Ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).
~
Daniar