• Skip to main content
  • Skip to header right navigation
  • Skip to site footer
Isa Dan Islam

Isa Dan Islam

Dialog Agama - Isa dan Islam

  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami

Konsep Tuhan Menurut Islam dan Kristen

Isa Dan Islam > Artikel > Ajaran Isa dan Islam > Sifat Allah > Konsep Tuhan Menurut Islam dan Kristen
19 Maret 2010 | 534 Komentar

Banyak orang sering mengatakan bahwa “Tuhan Islam dan Nasrani sama saja.” Benarkah demikian? Dengan membaca penjelasan dibawa ini kiranya dapat memberikan pandangan yang jelas bagi semua orang mengenai konsep Tuhan menurut Islam dan Kristen.

 
 
 
Sehingga semua orang mengerti dan mengenal mana Allah yang sejati berdasarkan sifat mahakasih-Nya dan kemurahan hati-Nya yang menolong dan membantu manusia agar memperoleh keselamatan kekal dan terbebas dari belenggu dosa.
 

Islam

Konsep Tuhan menurut Islam adalah Zat yang Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa. Ia adalah Pencipta yang Maha Kuasa dan Maha Tahu. Dia abadi yang menentukan takdir dan hakim semesta Alam.

***

Konsep Tuhan menurut Islam dikonseptualisasikan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa. Menurut Al-Quran ada 99 nama untuk Allah. Nama-nama ini mengingatkan kita akan sifat-sifat Allah. Nama yang paling terkenal dan sering dipakai ialah “Maha Pengasih” (ar-rahman) dan “Maha Penyayang” (ar-rahim)

***

Orang Islam percaya bahwa penciptaan alam semesta dan penguasaannya oleh Allah adalah bukti utama kemurahhatian Allah. Karena Tuhan muncul dimana pun ia tidak harus menjelma dalam bentuk apapun. Dalam Al-Quran tertulis, “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui” (QS al-An’am 6:103)

 

Nasrani

Konsep Tuhan menurut Nasrani sama dengan inti paragraph ini. Namun Alkitab mengajar bahwa walaupun Allah menentukan takdir manusia ia masih memberi kebebasan terbatas kepada manusia untuk bertindak menurut kehendaknya sendiri.

***

Nama Tuhan menurut Alkitab ada jauh lebih banyak dari 99 nama untuk Allah. Malahan ada ratusan nama yang diberikan untuk menolong kita mengerti siapakah Allah. Alkitab mengemukakan Allah sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang dan oleh karena itu orang yang sungguh masuk kerajaan-Nya diberi hak memanggil-Nya “Bapa.”

***

Salah satu cara Allah menyatakan kemurahhatian-Nya ialah dalam penciptaan-Nya. Namun Allah melihat manusia juga terbelenggu oleh dosa dan menyatakan kemurahhatian-Nya dalam menyediakan jalan keselamatan dari perbudakan dosa. Dengan penjelmaan Kalimat-Nya, Isa Al-Masih, untuk menjadi Juruselamat orang yang percaya kepada-Nya dapat dilepaskan dari belenggu dosa.

 
 
 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel: “Konsep Tuhan Menurut Islam dan Nasrani”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

 

{jcomments on}

Kategori: Ajaran Isa dan Islam, Sifat Allah

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Subscribe
Beritahulah

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

534 Comments
Paling lama
Terbaru
Inline Feedbacks
Baca Semua Komentar
Yusianto
25 Februari 2011 11:34 pm

*
Sebuah perbandingan yang tidak komprehensif, dan terlalu menonjolkan ajaran Kristen.

Dalam Islam Pemuliaan terhadap Isa Al-Masih merupakan hal wajib sebagaimana terhadap Daud, Musa, atau Ibrahim. Berbeda dengan Kristen yang menunjukkan kekurangan Anak Allah yang lain guna menonjolkan Isa A-Masih.

Kristen adalah ajaran yang terbaik pada masanya, tetapi secara alamiah tergerus keasliannya, kehadiran Rasul Paulus yang sangat dominan melebihi murid yang langsung mendapat pengajaran merupakan salah satu dari sekian sebab abrasi kebenaran Kristen. Banyak nubuah diingkari.

Bila menilik sisi benar, semua agama menyampaikan hal tersebut. Tapi tidak ada yang lebih berani dan menginspirasi melebihi Islam. Contoh sederhana adalah tentang menutup aurat.

Balas
staff
9 Maret 2011 8:06 pm
Balasan ke  Yusianto

~
Saudara Yusianto, semua anak-anak Allah yang lain seperti yang disebutkan oleh Saudara, hanyalah manusia biasa sama seperti kita, hanya mungkin mereka lebih saleh dari kita.

Berbeda dengan Isa Al-Masih. Ia adalah Allah sendiri yang kemudian turun ke dalam dunia ciptaan-Nya, menjelma menjadi seorang manusia, dengan tujuan menyelamatkan umat manusia yang telah jatuh dalam dosa, dan jerat mautnya tanpa bisa keluar.

Semua nabi dan rasul yang menulis Kitab Suci, termasuk Rasul Paulus, mereka menulis seturut dengan pewahyuan yang mereka terima dari Allah.

Kekristenan tidaklah mengajarkan bagaimana agar manusia bisa mencapai Allah di sorga, tetapi justru menceritakan bagaimana Allah yang mengasihi manusia itu menjelma dan Dia yang mencari manusia yang terhilang.

Kalau kita mengatakan bahwa kita mencari Allah, maka yang hilang itu adalah Allah. Kalau Allah yang mencari manusia, maka yang hilang itu adalah manusia.

Agama yang sejati bukanlah mengatur mengenai fisik atau jasmani manusia, melainkan lebih condong mengatur kerohanian manusia, dan bagaimana agar rohnya suatu saat bisa bersama-sama dengan Allah di sorga nanti.
~
CA

Balas
staff
13 Juli 2017 10:58 am
Balasan ke  Yusianto

~
Saudara Yusianto,

Tampaknya saudara banyak mengamati tentang ajaran Kristen. Terimakasih atas pandangan saudara mengenai ajaran Kristen. Setiap orang memiliki pandangan masing-masing, kami menghargainya.

Sebuah agama tidak cukup sebatas menginspirasi. Ada banyak hal yang menginspirasi manusia. Namun pertanyaannya, apakah hal yang menginspirasi itu adalah kebenaran atau bukan?
~
Noni

Balas
ben
27 Februari 2011 12:06 pm

*
Dalam Islam, kepercayaan bahwa Allah itu Esa dan tidak ada sesuatu ciptaan-Nya yang serupa dengan-Nya. Berbeda dengan kepercayaan Kristiani yang mengimani bahwa Allah adalah “segambar ” dengan manusia, bahkan menjelma menjadi salah satu manusia.

Asmaul Husna adalah Nama-nama Allah yang indah. Nama-nama Allah seluruhnya sesuai dengan sifat-Nya yang tidak terbatas. Faham ini berbeda dengan konsep tiga Nama dan tiga Pribadi dalam konsep KeTuhanan Kristiani = Allah, Putra dan Roh Kudus.

Balas
staff
9 Maret 2011 8:15 pm
Balasan ke  ben

~
Saudara Ben, bukan Allah yang segambar dengan manusia. Melainkan manusia-lah yang diciptakan segambar dengan Allah, dalam hal hikmat, kebijaksanaan, ketrampilan, budi pekerti, dan lainnya.

Allah Bapa, Isa Al-Masih, dan Roh Qudus adalah Allah yang esa. Mengenai pembahasan mengenai Allah yang “esa”, Saudara kami ajak untuk merenungkan jawaban kami atas tanggapan Saudara Newbia, yang terletak pada bagian bawah halaman ini: [url]http://tinyurl.com/4fkuzqj[/url].

Kami juga mengajak Saudara untuk boleh merenungkan kepastian keselamatan yang telah kami peroleh di dalam artikel berikut: [url]https://www.isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url]. Kiranya dengan menyelidikinya, Saudara mendapatkan berkah dari Allah yang sejati.
~
CA

Balas
staff
13 Juli 2017 11:14 am
Balasan ke  ben

~
Saudara Ben,

Memang ada perbedaan antara ajaran Islam dan Kristen tentang Allah. Allah dalam Islam memiliki Nama-nama yang indah sesuai sifat-Nya, tetapi sayangnya Allah sangat jauh dan tidak terjangkau manusia.

Namun Allah dalam ajaran Kristen adalah Allah yang dapat dikenal oleh manusia yang terbatas. Sebab Allah telah memperkenalkan diri-Nya dalam rupa yang dapat dijangkau manusia. Dialah Isa Al-Masih.
~
Noni

Balas
nanangdc
2 Maret 2011 8:09 am

*
Allah itu Esa, tidak butuh makan minum, tidak mengantuk dan tidak butuh tidur,

Allah itu awal dan akhir, Allah itu Maha Kuasa terhadap mahluk mustahil kalau Allah Tuhan sang pencipta langit dan bumi itu lemah.

Tuhan itu tidak sama dengan ciptaan-Nya, mustahil bila Tuhan itu sama. Tuhan tidak dilahirkan dan tidak melahirkan,

Bagaimana mungkin Tuhan sang pencipta dapat terlahir dari rahim manusia ciptaan-Nya?.

Mohon pencerahan.

Balas
staff
9 Maret 2011 8:24 pm
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanang, mengapa Allah tidak mungkin menyerupai salah satu makhluk ciptaan-Nya?

Pengikut Isa Al-Masih percaya bahwa Allah Pencipta langit dan bumi, berkenan menjelma menjadi manusia dan hidup bersama-sama dengan kita, sekaligus menjadi Utusan bagi diri-Nya sendiri.

Walau dalam wujud seorang manusia, Dia yang adalah Allah, tidaklah menanggalkan Ke-Allah-an-Nya, dalam artian Dia akhirnya tidak lagi menjadi Allah…

Ketika Allah turun ke dalam dunia bercakap-cakap dengan Nabi Musa secara langsung, bukan berarti sorga menjadi kosong bukan? Atau serta merta Dia menjadi bukan Allah lagi, karena telah turun ke bumi? Surah An Nisaa 4:164 “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.”

Kalau Dia boleh berbicara kepada Musa, katakanlah 30 menit. Mengapakah Dia menjadi tidak boleh hadir ke dalam dunia ini selama beberapa tahun?

Kalau Allah menghendaki, maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Kita manusia, juga tidak berhak mengatakan: “Tidak mungkin.”

Perhatikanlah bahwa dahulu Allah pun telah pernah memakai rupa manusia.

~
CA

Balas
staff
14 Juli 2017 4:16 am
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanangde,

Semua yang saudara paparkan mengenai Tuhan memang mustahil bila kita pikirkan secara manusia. Namun perlu kita sadari apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. Sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah jika Allah Mahakuasa.

Jika ada yang mustahil dilakukan Allah berarti Allah tidak Mahakuasa, bukan?
~
Noni

Balas
Amin
25 Maret 2011 4:29 am

*
Saudara Yusianto,
Menurut saya, Allah di Al-quran beda dengan Allah di Alkitab.

Allah di Alkitab sering berbicara dengan berbagai bentuk diantaranya dengan Nabi Abraham (dalam bentuk manusia), Nabi Musa (dalam bentuk pedang yang menyala) dan banyak lagi. Allahnya memang tidak sama.

Balas
staff
2 Agustus 2011 2:15 am
Balasan ke  Amin

~
Umat Kristen dan umat Muslim tidak memiliki pengertian yang sama tentang Allah.

Umat Kristen percaya bahwa Allah telah menjadi manusia dalam diri Isa Al-Masih. Kepercayaan terhadap Allah yang berinkarnasi ini adalah sangat mendasar mengenai Allah. Umat Kristen mempunyai pandangan yang benar terhadap Allah. Mereka percaya tidak akan bisa ada keselamatan kecuali kalau dosa dibayar lunas.

Hanya dengan menjadi manusia Allah dapat mati untuk dosa kita dan melunasi hutang dosa kita (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21).

Sedangkan umat Muslim memandang konsep ini sebagai penghujatan terbesar. Kaum Muslimin tidak pernah dapat menerima pemikiran bahwa Allah mau menjadi manusia untuk mati bagi dosa-dosa dunia ini.
~
SL

Balas
staff
14 Juli 2017 4:18 am
Balasan ke  Amin

~
Saudara Amin,

Terimakasih saudara telah berbagi pandangan saudara mengenai konsep Allah. Alkitab memang sering menggambarkan Allah dalam berbagai wujud. Tujuannya tentu karena manusia tidak mungkin bisa berkomunikasi dengan Allah dalam kemuliaan-Nya. Karena itu Allah menyatakan diri-Nya dalam bentuk yang dapat dikenali manusia, seperti saat Allah menyatakan diri pada Nabi Musa dalam kilat dan guntur.
~
Noni

Balas
nanangdc
27 Maret 2011 4:38 am

*
Andaikata nanti setelah kiamat terjadi, dan Nabi Isa atau yang kalian sebut Yesus, mengelak atau berkata aku bukanlah penebus dari dosa-dosamu, bagaimana?

Apa jadinya anda?
Apakah kalian akan saling menyalahkan satu sama lain, seperti yang dikabarkan oleh Al-Quran?

Soalnya nanti Nabi Isa dan Siti Maryam akan ditanya Benarkah kamu mengaku sebagai Tuhan? Kalau Beliau menjawab tidak Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Maha Tahu.

Balas
staff
9 April 2011 9:14 am
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanang,

Tidak pernah ada kalimat kitab Saudara yang mengabarkan seperti apa yang Saudara tuliskan di atas. Yang ada adalah bahwa semua pengikut Isa Al-Masih dipastikan Allah akan beroleh tempat yang tinggi di sorga.

Ini adalah janji Allah sendiri dalam: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat.” (Qs 3:45)

Sudahkah Saudara menjadi salah satu dari pengikut Isa Al-Masih yang dijnajikan keselamatan oleh Allah tersebut?

Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan kebenaran ini lebih dalam lagi dalam: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

Kiranya dalam mempelajari kebenaran ini, Saudara mendapatkan hikmah dari Allah.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 4:21 am
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanangde,

Jika memang Isa Al-Masih tidak pernah menebus manusia dari dosa, maka sangat malanglah nasib manusia. Karena semua manusia akan masuk neraka.

Menurut saudara apakah ada cara lain selain penebusan Isa agar manusia mendapat jaminan masuk surga?
~
Noni

Balas
ben
28 Maret 2011 5:36 pm

*
Tuhan bukanlah konsep, tapi suatu realita yang nyata dan benar-benar ada dan dapat dirasakan.

Bodohlah manusia bila tidak mengenal Tuhan penciptaNya secara pribadi dan jelas, karena manusia punya roh yang jujur dan mengenal penciptaNya dengan baik.

Jadi ujilah, apakah roh anda jujur?
Tapi daging/pikiran anda menutupi atau menipu anda supaya tidak mengenal Tuhan Penciptamu.

Silahkan koreksi diri anda masing-masing

Balas
staff
9 April 2011 9:13 am
Balasan ke  ben

~
Kami setuju dengan Saudara Ben, bahwa Tuhan bukanlah suatu konsep, melainkan Tuhan adalah realita.

Kami juga setuju pandangan Saudara Ben bahwa kita harus mengenal Tuhan secara pribadi.

Kami juga setuju akan pandangan Saudara Ben, bahwa kita harus menguji iman kita.

Oleh sebab itu, kami mengajak Saudara untuk terus bersama dengan kami di dalam mernungkan dan menguji bersama konsep Allah yang selam ini kita imani, apakah memang benar dan Dia adalah Allah yang sejati.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 1:44 pm
Balasan ke  ben

~
Saudara Ben,

Tuhan memang benar-benar nyata. Melalui konsep tentang Tuhan manusia berusaha mengenal Tuhan. Karena mustahil manusia yang terbatas dapat mengenal Allah Yang Tak Terbatas.

Saya tidak mungkin dapat mengenal Allah dalam kemuliaan dan ke-Mahakuasaan-Nya. Sebab saya adalah manusia yang terbatas.

Apakah saudara benar-benar mengenal Tuhan yang saudara sembah?
~
Noni

Balas
Baul Ibrahim
29 Maret 2011 3:55 am

*
Membingungkan, katanya Esa tapi tiga. Kalau Esa ya satu bukan tiga!

Balas
staff
9 April 2011 9:49 am
Balasan ke  Baul Ibrahim

~
Saudara Baul Ibrahim, sesungguhnya yang tidak mengerti bahasa itu adalah bukan kami. Justru banyak orang Islam telah salah mengerti kata ‘esa’.

Menurut para pakar Islam yang mengerti secara benar, seperti Prof. DR. Quraish Shihab (mantan Menteri Agama dan ketua MUI, pakar tafsir Islam) dan ahli lainnya, kata ‘esa’ berarti suatu kesatuan, united, altogether, atau satu yang adalah terdiri dari kesatuan.

Beliau mengatakan bahwa ketika kata ‘ahad’ atau ‘esa’ diutarakan, maka dalam pikiran orang di Timur Tengah, akan tergambar sesuatu yang tidak dapat diterapkan operasi matematika, sedangkan operasi matematika (tambah/kurang) masih dapat dilakukan pada kata ‘wahid’ atau ‘tunggal’.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 1:45 pm
Balasan ke  Baul Ibrahim

~
Saudara Baul Ibrahim,

Sesungguhnya tidak membingungkan jika kita memahami bahwa Allah Mahakuasa dan tidak dapat dibatasi oleh apapun juga.

Namun akan membingungkan jika kita berusaha memahami Allah dengan logika pikiran manusia yang terbatas.
~
Noni

Balas
Irfan
30 Maret 2011 7:34 am

*
Saya sangat setuju dengan saudara Nanang .

Cobalah penulis di website ini berpikir, jangan seperti binatang ternak .

Balas
staff
9 April 2011 11:33 am
Balasan ke  Irfan

~
Saudara Irfan, apakah ada sesuatu yang salah di dalam tulisan ini? Sudikah Saudara memberitahukannya kepada kami?

Kami adalah sangat membuka diri untuk mengadakan dialog. Kami juga bukan binatang ternak yang tidak bisa berpikir lagi.

Justru kami mengajak agar Saudara sekalian boleh memakai logika dan akal yang diberikan Allah kepada kita untuk boleh memikirkan akan kebenaran yang sejati.

Jika ternyata iman yang kita percayai selama ini adalah salah, dan kita tetap mempercayai keyakinan yang salah tersebut, bukankah itu baru yang namanya tidak menggunakan akal pikiran?

Seorang manusia yang bukan ternak, layak untuk memakai akalnya untuk menguji segala sesuatu, termasuk masalah iman.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 1:46 pm
Balasan ke  Irfan

~
Saudara Irfan,

Sangat baik jika kita bisa sama-sama belajar. Kami hanya menyampaikan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Alkitab yang adalah Firman Allah.
~
Noni

Balas
noor mila
30 Maret 2011 1:43 pm

*
Saya setuju dengan saudara Budi Ibrahim, bagaimana mungkin Esa tapi ada Tiga?

Seperti kita yang dilahirkan oleh satu ibu, bagaimana bisa menjadi dua atau tiga?

Bagaimana jadinya nanti?

Balas
staff
9 April 2011 11:35 am
Balasan ke  noor mila

~
Saudara Noor Mila,

Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan artikel berikut: [url]isadanislam.org/tanya–jawab/kepercayaan-orang-kristen/202-benarkah-orang-kristen-menyembah-tiga-allah[/url].

Kami berdoa kiranya Allah berkenan memberi Saudara pengertian yang benar.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 1:47 pm
Balasan ke  noor mila

~
Saudara Noor Mila,

Memang sepertinya aneh bila memahami Esa tapi Tiga. Yang perlu kita pahami adalah pengertian Esa di sini bukan seperti bilangan satu. Tetapi satu kesatuan. Jadi Allah tetap Allah yang Esa dan dalam ke-Mahakuasaan-Nya Allah menyatakan diri-Nya dalam tiga pribadi.
~
Noni

Balas
Yusuf
10 April 2011 4:27 am

*
Mana bisa Isa Al-Masih itu Allah yang menjelma sebagai Manusia, sedang ia lahir dari rahim seorang wanita yang jelas-jelas wanita itu mengakui Allah Tuhannya.

Kalau Isa Al-Masih itu Allah, mengapa malaikat berkata pada Maryam Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu? Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci” (Qs 19:19).

Anda mengambil pedoman dari ayat itu bahwa Isa Al-Masih adalah satu-satunya Orang yang tidak berdosa. Jadi kalau anda meyakini ayat itu, mengapa anda berkata Isa Al-Masih itu adalah Allah?

Balas
staff
13 April 2011 9:57 am
Balasan ke  Yusuf

~
Saudara Yusuf,

Qs 19:19 Ia (Jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”

Apakah ini bukan berarti bahwa Isa Al-Masih dikatakan sebagai seorang yang suci?

Apakah yang hendak Saudara sampaikan kepada kami melalui ayat ini?

Mengapa Allah tidak boleh menjadi seorang manusia? Apakah ada yang tidak boleh dilakukan oleh Allah?

Al-Kitab mencatat hal yang mirip dan Malaikat Gabriel setelah menjumpai Maryam, ia juga pergi menjumpai Yusuf, tunangan Maryam, dan berkata sebagai berikut kepadanya: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maryam sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Isa, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” (Injil, Rasul Besar Matius 1:20-21).

Setiap orang yang percaya kepadanya dan menjadi pengikut-Nya akan diselamatkan dari dosa mereka.

Apakah Saudara juga adalah manusia berdosa? Saudara memerlukan Isa Al-Masih. Kami mengundang Saudara untuk boleh merenungkan [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 1:49 pm
Balasan ke  Yusuf

~
Saudara Yusuf,

Mengapa Allah yang Mahakuasa tidak bisa menjadi manusia? Jika hal ini terjadi berarti Allah tidak Mahakuasa.

Jika dikatakan bahwa Isa Al-Masih satu-satunya yang tidak berdosa, berarti hanya Isa yang tanpa dosa. Sedangkan semua manusia yang dilahirkan dari keturunan Adam berdosa.

Jadi siapakah Isa sehingga dituliskan Ia tidak berdosa? Bukankah yang suci dan tidak berdosa hanyalah Allah Sang pencipta?
~
Noni

Balas
tikva
15 April 2011 9:34 am

*
Saudara Nanangdc,

1. Apakah sepatutnya Tuhan harus dibela? Tuhan adalah maha kuasa, Tuhan macam apa sich yang harus dibela?

2. Kenapa agama harus dibela? Kalau ada orang yang Saudara anggap telah mencela agama anda, itu berarti urusan yang bersangkutan dengan Tuhan, karena Tuhan adalah maha kuasa dan maha segalanya.

Terimakasih.

Balas
staff
27 April 2011 4:55 am
Balasan ke  tikva

~
Saudara Tikva,

Kami sependapat bahwa memang benar bahwa Allah itu tidak perlu dibela secara membabi buta. Namun seringkali kita harus berani menyatakan pembelaan iman kita kepada orang-orang yang tidak sepaham dengan kita, namun haruslah secara santun.

Kami memandang bahwa kita tentu boleh saja saling menyampaikan argumentasi mengenai kepercayaan masing-masing, namun hendaklah semuanya dikemukakan secara baik, dengan masing-masing menyampaikannya dengan logika yang tertata baik, dan dengan melampirkan ayat-ayat yang berisi ajaran agamanya, maupun ayat yang berkaitan tentang tema yang sedang dibahas.

Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi kita untuk boleh saling berinteraksi dengan sopan di tempat ini.

Terima Kasih Saudara Tikva,
CA

Balas
staff
14 Juli 2017 1:48 pm
Balasan ke  tikva

~
Saudara Tikva,

Kita semua tahu bahwa Tuhan sama sekali tidak memerlukan pembelaan manusia. Tuhanlah yang akan membela manusia. Karena itu kita memang tidak perlu berdebat untuk membela Tuhan. Karena Tuhan akan menyatakan Kebenaran-Nya pada waktunya.
~
Noni

Balas
atar
25 April 2011 1:08 pm

*
Saya sangat setuju dengan saudara Tikva. Sampai saat ini kami juga masih salut luar biasa. Jawabannya ok dan santun.

Pernyataan Saudara yang akan berjihad, mengecilkan kebesaran Allah. Bagaimana mungkin Allah yang maha kuasa membutuhkan pembelaan dari manusia yang lemah ini? Sungguh suatu pernyataan yang melecehkan kebesaran Allah. Apakah Allah itu lemah sehingga perlu bantuan?

Harap direnungkan.

Balas
staff
26 April 2011 2:41 am
Balasan ke  atar

~
Saudara Atar, kami mengucapkan terima kasih buat komentar positif Saudara.

Melalui website ini kami rindu untuk boleh saling belajar. Kami rindu untuk boleh saling berbagi dan memperkenalkan kebenaran, serta siapakah sesungguhnya Isa Al-Masih.

Jikalau ada dia antara kita yang tidak menyetujui apa yang disampaikan website ini, tentunya kami memberikan ruang buat berinteraksi dengan sopan.
~
CA

Balas
nanangdc
26 April 2011 3:52 am

*
Bagaimana dengan Yesus yang dianggap kalian sebagai Tuhan maupun Anak Tuhan? Dia lemah, tidak mampu membela diriNya dari orang-orang dan tentara Romawi yang bengis, seperti yang anda saksikan dan anda lihat sewaktu peringatan Paskah. Bagaimana Dia sakitnya disiksa?

Bukankah Tuhan itu Maha Perkasa dan Maha Kuat, yang apabila Dia berfirman, gunung-gunung pun bergetar mendengar Firman-Nya. Tuhan macam apa yang kalian agung-agungkan? Bagaimana Dia mampu menanggung dosa dosa kita?

Balas
staff
26 April 2011 5:22 am
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanangdc,

Isa Al-Masih adalah Utusan Allah, Kalimat Allah, dan sekaligus Roh dari Allah. Ini adalah kata-kata yang persis tertera dalam Qs 4:171 tanpa kami rubah makna kata-katanya. Jadi Isa Al-Masih memang adalah berasal dari Allah dan Dia adalah Allah yang menjelma menjadi manusia.

Sebagai Utusan Allah, Isa Al-Masih justru memang datang untuk menanggung hukuman atas dosa yang diperbuat umat manusia. Isa Al-Masih melakukan dengan taat apa yang menjadi tugas-Nya di bumi ini yakni sebagai tebusan bagi banyak orang (Injil, Rasul Besar Matius 20:28 dan Markus 10:45), tebusan bagi umat yang percaya kepada-Nya.

Isa Al-Masih diserahkan Allah ke dalam tangan bangsa-bangsa durhaka sesuai dengan maksud dan rencana Allah (Injil, Kisah Para Rasul 2:23).

Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:15).

Dia yang sudah tahu detil-detil tugas-Nya, yakni datang ke dunia untuk menderita, namun Ia masih tetap rela datang untuk menanggung semua itu, ini adalah kekuatan dan keberanian yang tiada taranya.

Namun Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya untuk menerima-Nya kembali (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:17). Dia akhirnya mengalahkan kematian dan bangkit kembali pada hari ketiga.

Kebangkitan-Nya mengalahkan kematian membuktikan bahwa pada diri-Nya ada kekuatan yang sama untuk membawa kita mengatasi ketakutan kita akan kematian. Kelak kita akan bangkit bersama-sama dia untuk menuju sorga yang kekal.

CA

Balas
Aku Moslem
26 April 2011 3:48 pm

*
Kalau memang Isa Al-Masih harus disalib sebagai penebus dosa, bagaimana dengan para penyalib-Nya?

Apakah mereka berdosa atau bahkan jadi pahlawan karena telah menjadikan rencana Allah terjadi?

Bagaimana jika mereka tahu kalau mereka akan berdosa lalu tidak mau melakukan penyaliban itu?

Siapa yang akan menjalankan rencana Allah?

Balas
staff
3 Mei 2011 10:46 am
Balasan ke  Aku Moslem

~
Saudara, rencana Allah tentu saja akan terjadi, dengan cara seperti apapun juga, sesuai dengan kehendak Allah. Dia-lah yang berdaulat atas semua ciptaan-Nya. Tidak ada keraguan Saudara mengenai hal ini bukan?

Ketika mereka yang menyalibkan Isa Al-Masih sedang melakukan dosa, apakah mereka dalam keadaan dipaksa oleh Allah untuk melakukan dosa tersebut? Tentu tidak bukan? Mereka menjalankan dosa tersebut atas kehendak mereka sendiri. Oleh sebab itu, mereka tentulah harus dihukum atas dosa-dosa mereka.

Namun perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang menyalibkan Isa Al-Masih masuk neraka. Pasukan yang menyalibkan Isa Al-Masih dicatat bertobat tidak lama setelah Isa Al-Masih disalib. Rasul Besar Matius mencatat sebagai berikut: Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (27:54).

Demikian pula salah satu penjahat besar yang disalib di samping Isa Al-Masih. Ia bertobat beberapa saat sebelum ia meninggal, dan Isa Al-Masih menjawab bahwa pada hari itu juga, penjahat besar itu akan berada di sorga (Injil, Lukas 23:43).

Dengan demikian, Firman Allah menjamin bahwa setiap orang yang percaya kepada Isa Al-Masih akan mendapat jaminan menuju sorga. Kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].
~
CA

Balas
Aku Moslem
26 April 2011 4:02 pm

*
Tidak benar Allah mentakdirkan semuanya tanpa ada pilihan untuk manusia (Point 1 konsep KeTuhanan di atas).

Jelas Saudara sudah coba memojokkan Islam tentang takdir.

Jadi kita bebas memilih mau jadi Islam atau kafir, jahat atau baik, pemalas atau rajin, dan lain-lain.

Balas
staff
4 Mei 2011 8:25 pm
Balasan ke  Aku Moslem

~
Allah mempunyai kehendak dan rencana terhadap manusia, tetapi manusia di dalam menggenapi kehendak Allah, tidak pernah dipaksa untuk melakukan apa yang tidak dikehendaki olehnya.

Jadi, rencana Allah atas manusia sama sekali tidak bertentangan dengan kebebasan berkehendak dari manusia itu sendiri.

Allah menghendaki supaya umat manusia dapat diselamatkan tidak binasa dalam neraka (Injil, Surat 2 Petrus 3:9).

Sudahkah Saudara berusaha untuk mewujudkan kehendak Allah tersebut? Jika Saudara merasa belum memiliki kepastian akan keselamatan tersebut, kami mengajak Saudara untuk boleh merenungkan: [url]isadanislam.org/jalan-keselamatan[/url].

Kiranya Saudara dapat menemukan betapa indahnya rencana Allah di dalam hidup kita sebagai umat-Nya.
~
SL/CA

Balas
nanangdc
27 April 2011 1:29 am

*
Bukankah Roh memang berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan?

Makhluk hidup yang bernama manusia itu terdiri dari dua komponen yakni jasad dan roh. Jasad akan kembali ke tanah dan roh akan kembali kepada Sang Pencipta.

Jadi apabila kalian mengatakan Yesus itu adalah Roh dari Tuhan, manusia yang lainpun sama rohnya dari Tuhan, lalu apa istimewanya Yesus?

Bukankah roh kita pun sama-sama dari Tuhan? Mengapa kita harus mengatakan dia adalah Tuhan? Tuhan macam apa pula yang menciptakan dosa dan menebus dosanya sendiri? Dan dengan mengorbankan jasad yang memang rapuh dalam materinya. Sungguh tidak masuk dalam akal pikiran.

Bukankah segala mukjizat Isa Al-Masih itu pun sama dimiliki oleh nabi-nabi yang lain, dan itu semua atas izin dari Tuhan? Lalu mengapa kita harus menyebut Yesus adalah Tuhan?

Balas
staff
3 Mei 2011 11:18 am
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanang, adalah benar bahwa roh kita diciptakan oleh Allah. Oleh sebab itu, maka juga boleh dikatakan bahwa roh kita berasal dari Allah.

Namun Isa Al-Masih adalah berbeda. Ia adalah juga Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia.

Apakah ada waktu di mana Kalimat Allah itu tidak ada? Ataukah ada saatnya di mana Allah tidak bisa berkata-kata atau berkalimat, karena Kalimat Allah itu belum ada? Ingatlah bahwa Isa Al-Masih disebut sebagai Kalimat Allah yang menjelma menjadi manusia. Ia bukan dikisahkan seperti ‘kun fa ya kun’.

Apakah kitab Saudara pernah memberi gelar Kalimat Allah ini kepada orang lain?

Saya mengajak Saudara untuk melihat satu ayat Kitab Suci: “Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

Ayat Firman Allah di atas menjelaskan bahwa Kalimat Allah adalah Allah itu sendiri.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 2:16 pm
Balasan ke  nanangdc

~
Saudara Nanangde,

Memang benar manusia memiliki tubuh, jiwa dan roh yang diberikan oleh Tuhan
Manusia diciptakan dan diberi nafas oleh Tuhan sehingga manusia bisa hidup. Seperti saudara dan saya bisa hidup karena diberi nafas oleh Allah

Namun Isa tidak diciptakan seperti manusia lainnya. Allah tidak pernah memberikan Roh-Nya pada Isa, tetapi Isa memiliki Roh Allah sebab Isa dan Allah adalah satu (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
~
Noni

Balas
Sentra
4 Mei 2011 3:59 am

*
Kalau rela disalib, mengapakah Dia berteriak: “Eli..eli lamasabaktani”?

Balas
staff
4 Mei 2011 6:39 pm
Balasan ke  Sentra

~
Saudara Sentra, seruan di atas sama sekali bukan seruan minta tolong ataupun seruan putus asa.

Seruan tersebut adalah seruan yang meminta agar Allah tetap bersama-sama dengan Isa Al-Masih, walaupun saat itu Isa Al-Masih sedang memikul semua dosa-dosa umat manusia pada diri-Nya sendiri. Ini adalah seruan dari sisi kemanusiaan Isa Al-Masih. Keterpisahan antara Isa Al-Masih dengan Allah di sorga adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi satu kali pun sejak kekekalan. Inilah penderitaan terbesar yang harus Isa Al-Masih jalani sebagai korban atas dosa manusia.

Allah adalah Maha Suci yang sangat membenci dosa. Seketika ketika seluruh dosa manusia itu ditaruh dan diletakkan pada diri Isa Al-Masih, maka seolah Allah pada saat itu, membalikkan wajah-Nya membelakangi dan jijik terhadap dosa.

Hal ini justru membuktikan bahwa Isa Al-Masih dan Allah adalah satu dan memiliki relasi yang demikian dekat dan kuat, sehingga tak terpisahkan walau hanya sesaat saja. Isa Al-Masih secara manusia merasakan kesedihan dan kepedihan yang luar biasa kalau dalam sementara waktu hubungan-Nya dengan Allah seolah terputus ketika Allah memalingkan wajah-Nya ketika Ia sedang menanggung hukuman atas dosa-dosa manusia.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 2:28 pm
Balasan ke  Sentra

~
Saudara Sentra,

Tentu bukan karena kelemaham dan ketidakberdayaan-Nya sehingga Isa berteriak seperti itu. Isa rela mengorbankan diri-Nya, mengalami penderitaan yang amat berat sehingga seakan Ia sendirian. Isa telah menggenapi apa yang telah diramalkan oleh para nabi ribuan tahun sebelumnya. Teriakan Isa ini pernah dituliskan oleh Nabi Daud di Kitab Zabur 22.

Jika saudara ingin membahas lebih lanjut silakan saudara mengirim email ke [email protected] dan berdiskusi dengan staf kami.
~
Noni

Balas
Sentra
4 Mei 2011 4:17 am

*
“Pada mulanya adalah Firman (Kalimat Allah); Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1).

Itu perkataaan dari siapa? Allah, Yesus, Yohanes?

Bandingkan dengan perkataan langsung Yesus: “Inilah hukum yang utama, sembahlah Allah saja satu-satunya Tuhan yang Esa.” Satu kalimat lagi: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa melainkan hanya menuruti kehendak Bapaku yang mengutus Aku.”

Balas
staff
4 Mei 2011 6:52 pm
Balasan ke  Sentra

~
Saudara Sentra, kalimat dalam ayat di atas adalah Firman Allah, terlepas kalimat ini diinspirasikan Allah kepada siapa, untuk boleh ditulis menjadi sebuah surah atau kitab, untuk menjadi panduan hidup bagi umat manusia.

Ketika kita mempercayai sebuah kitab sebagai Kitab Suci, maka semua tulisan di dalamnya adalah Firman Allah, tanpa terkecuali, di ayat yang manapun.

Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang berkenan untuk menjelma menjadi manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, maka Dia juga adalah berlaku sebagai utusan bagi yang mengutus-Nya. Oleh sebab itu, dikatakanlah bahwa Dia hanya melakukan segala sesuatu yang ditugaskan Allah sebagai pihak yang mengutus-Nya.

Dan Isa Al-Masih memang mengajarkan untuk menyembah kepada Allah yang ‘esa’. Namun apakah Saudara sudah mengetahui apa makna kata ‘esa’?

‘Esa‘ dalam bahasa Indonesia, atau ‘ahad‘ dalam bahasa Arab, memiliki arti sebagai: ‘satu’ yang terdiri dari satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jadi kata ‘esa’ bukanlah memiliki arti ‘satu secara mutlak’.

Ketika kitab Saudara hendak mendeskripsikan makna ‘satu secara mutlak’, maka kata yang dipakai adalah ‘wahid’. Kami bisa memberikan contoh ayat dalam bahasa Arab seberapapun yang Saudara kehendaki untuk dibahas.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 2:32 pm
Balasan ke  Sentra

~
Saudara Sentra,

Kitab Injil adalah Firman Allah, termasuk Injil Yohanes. Allah memberi wahyu kepada Rasul Yohanes dan ia menuliskannya. Jadi Yohanes 1:1 adalah perkataan Allah yang dituliskan oleh Rasul Yohanes.
~
Noni

Balas
udindagiang
4 Mei 2011 8:03 am

*
Bagaimana mungkin Tuhan sang pencipta dapat terlahir dari rahim manusia ciptaan-Nya?.

Apakah tukang bangunan sama dengan hasil karyanya?

Balas
staff
4 Mei 2011 6:57 pm
Balasan ke  udindagiang

~
Saudara Udindagiang,

Mengapa Tuhan sang Pencipta tidak dapat menjelmakan diri-Nya menjadi siapapun yang Dia kehendaki?

Bukankah Dia Maha Kuasa? Jika Dia menghendakinya, apakah ada sesuatu yang tidak bisa Allah lakukan?

Ataukah memang ada sesuatu yang tidak boleh Dia lakukan, sehingga Saudara Udindagiang berhak melakukan protes terhadap keinginan dan rencana dari Allah sang Pencipta tersebut?

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 2:38 pm
Balasan ke  udindagiang

~
Saudara Udindaging,

Tuhan adalah pencipta manusia. Manusia tidak akan mungkin menjadi seperti penciptanya. Tetapi Sang Pencipta tentu dapat menjadi sama seperti ciptaannya, bukan?

Mengapa tidak mungkin Tuhan terlahir dari rahim manusia? Bukankah tidak ada yang mustahil bagi Tuhan?
~
Noni

Balas
parnosirtu
6 Mei 2011 4:07 am

*
Saudaraku, perbedaan prinsip ini tak mungkin akan menjadi satu titik. Jadi mengapa harus diperbincangkan?

Balas
staff
11 Mei 2011 3:05 am
Balasan ke  parnosirtu

~
Saudara Parnositu, kami hadir untuk memperkenalkan siapakah Isa Al-Masih yang sesungguhnya berdasarkan keutuhan Firman Allah sebagaimana yang telah diwahyukan-Nya dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil.

Kami menyadari bahwa selama ini, banyak umat beragama telah salah mengerti terhadap Firman Allah, karena mengklaim bahwa kitab-kitab itu sudah dipalsukan. Padahal tuduhan ini tidaklah benar, karena Allah tidak akan membiarkan kalimat-kalimat dari Allah untuk bisa dipalsukan manusia. Ini adalah janji dan pernyataan Allah dalam Qs 6:34.

Jikalau Saudara juga beriman pada Kitab-Kitab Suci ini, maka tidak akan ada lagi pertentangan dan perbedaan prinsip.

CA

Balas
staff
14 Juli 2017 2:34 pm
Balasan ke  parnosirtu

~
Saudara Parnosirtu,

Memang benar saudara di sini kita memiliki perbedaan pandangan. Tetapi tujuan kita bukanlah untuk menyatukan pandangan. Tetapi saling bertukar pandangan dan saling belajar satu sama lain agar kita semakin diperkaya dan pikiran kita terbuka terhadap hal-hal yang mungkin berbeda dengan apa yang kita yakini.
~
Noni

Balas

Sidebar

Artikel Terbaru

  • Cara Agar Dapat Kembali Fitrah dan Berkenan Kepada Allah
  • Mencari Rahmat Allah: Mempelajari Puasa Islam Dan Kristen
  • Inilah Cara Manjur Mukmin Mengatasi Kecemasan Berlebihan!
  • Kisah Mukmin Mendapat Pesan Allah Kepada Manusia Secara Langsung
  • Mengapa Siti Maryam Menjadi Wanita Utama Dalam Al-Quran? 

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 4 Fakta Penting Tentang Isa Al-Masih dari Surah Al-Baqarah
  • Allah Peduli! Masalah Keuangan Dalam Rumah Tangga Mukmin
  • Kisah Mukmin menemukan Surga Melalui Mimpi Baik Dari Allah
  • Doa-Doa yang Pasti Dikabulkan Allah
  • Inilah Hidayah Terutama: Kita Pendosa Yang Dicintai Allah

Artikel Yang Terhubung

  • 3 Kunci Berhasil Puasa Menurut Isa Al-Masih
  • Islam dan Kristen: Bagaimana Doa yang Pasti Dikabulkan…
  • Islam dan Kristen: Apa yang Terjadi Setelah Manusia Mati?
  • Islam Dan Kristen Bertanya: Siapa Lebih Mulia, Adam Atau Isa…
  • “Pandangan Kristen Dan Islam terhadap homoseks”

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube

Hak Cipta © 2009–2023 | Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi | Kebijakan Dalam Membalas Email | Hubungi Kami

wpDiscuz