Dunia beradab kembali terkejut melihat kekejaman ISIS. Beberapa waktu lalu di Mosul, Iraq ISIS menghukum mati seorang homoseks. Mereka menjatuhkannya dari gedung tinggi. Karena kejadian tersebut, pantaslah kita menyelidiki pandangan Kristen dan Islam terhadap homoseks. Umat beragama perlu tahu sikap yang betul terhadap orang-orang ini.
Sikap Ajaran Kristen Terhadap Homoseks
Dasar dari kepercayaan orang Kristen adalah Kitab Suci Allah, yaitu Injil. Dalam Injil, homoseks (seks sesama jenis) disebut “hawa nafsu yang hina,” “hubungan yang tidak wajar” dan “perbuatan mesum” (Injil, Surat Roma 1:26-27).
Juga “orang banci” dan “orang pemburit” tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (Injil, Surat I Korintus 6:9-10).
Sikap Agama Islam Zaman Ini dan Homoseks
Al-Quran menjelaskan homoseks sebagai dosa kota Nabi Lut (Qs 15:73; 26:165). Karena homoseks, Allah menghukum Sodom dan Gomora. Menurut pakar agama, inilah bukti kebencian Allah pada dosa homoseks.
Sikap negara Islam berbeda-beda. Iran, bagian utara Nigeria, Arab Saudi dan Sudan menjatuhkan hukum mati bagi homoseks. Pakistan, UAE dan Afghanistan juga sering menghukum mati mereka. Turki, Mali, dan Jordan tidak melarang atau menghukum para homoseks. Di Indonesia sudah pengetahuan umum bahwa ada homoseks di pesantren dan homoseks di penjara namun mereka tidak dihukum mati.
Islam aliran Sunni berbeda pandangan bagaimana memperlakukan para homoseks. Sebagian berkata cukup mencambuk, memenjarakan atau memaksa pelakunya membayar denda. Yang lain menganggap homoseks sama dengan zinah. Mereka mendukung hukuman mati.
Dengan demikian, sikap Kristen dan Islam terhadap homoseks sangatlah jelas, yaitu tidak setuju dengan tidakan asusila tersebut. Hanya saja ada perbedaan antara Islam dan Kristen dalam hal menangani dan bersikap terhadap orang-orang homoseks.
Pantaskah Homoseks di Hukum Mati?
Allah menghukum kota Sodom dan Gomora. Semua penduduknya, termasuk homoseks mati. Karena kejadian ini sebagian pakar Islam menyimpulkan bahwa Allah menginginkan semua pelaku homoseks dihukum mati.
Kitab Allah (Taurat, Kejadian 19:1-19) memuat peristiwa ini juga. Tetapi kita perlu memperhatikan bahwa Allah-lah yang menghukum mereka.
Lagi kita perlu ingat bahwa Hukum Sipil, Hukum Agama dan Hukum Keluarga dalam Taurat dikhususkan untuk orang Yahudi pada jaman itu. Hanya Hukum Moral waktu itu berlaku sampai sekarang ini. Isa Al-Masih, yang menggenapi Hukum Moral Taurat, tidak pernah memerintahkan kita untuk menghukum para homoseks, apalagi menghukum mati mereka.
Sifat Termulia dan Benar Umat Beragama Tatkala Menghadapi Pelaku Homoseks?
Nasihat Isa Al-Masih sungguh tepat. “Perbuatlah terhadap orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat terhadap kamu . . .” dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Injil, Rasul Besar Matius 7:12; 22:39). Kita harus mengasihi para homoseks! Mereka juga harus tahu bahwa Isa Al-Masih mengasihi mereka!
Dari segi perikemanusian, mengasihi seorang homoseks jauh lebih mulia daripada menjatuhkan hukuman mati pada mereka, bukan? Ingat, mereka juga manusia, ciptaan Allah!
Allah tidak menyuruh kita menghukum mati mereka. Kita perlu mengasihi mereka! Mengasihi mereka tidak berarti mengiakan dosa mereka. Isa Al-Masih adalah satu-satunya pribadi suci yang pernah hidup di dunia. Dia melawan dosa homoseks. Namun Dia tidak menyetujui hukuman mati bagi mereka!
Melepaskan Diri Dari Kecenderungan Homoseks
Ada begitu banyak pria dan wanita berkecenderungan homoseks. Menurut pakar ilmu jiwa, hal ini merupakan dampak dari keluarga, dimana mereka dibesarkan. Misalnya orang tua, kakak, paman, atau orang lain memperkosa atau memperalat mereka saat masih kecil.
Seorang yang mempunyai kecenderungan homoseks, membutuhkan konseling. Disamping itu dia memerlukan pertolongan melawan kecenderungannya tersebut. Dan secara disiplin menjauhkan diri dari hubungan seks sesama jenis. Seorang heterosexual harus menjauhkan diri dari zinah. Juga seorang yang berkecenderungan homoseks, harus menjauhkan diri dari dosa homoseks.
Hanya Isa Al-Masih yang dapat merehabilitasi dan menyelamatkan seorang homoseks. Mereka memerlukan Juruselamat, sama seperti setiap Mukmin dan Kristen memerlukan Juruselamat!!
Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah pantas para homoseks perlu dihukum mati? Jelaskanlah jawaban saudara.
- Memberi nasihat, input bagaimana seorang homoseks dapat mengatasi kecenderungannya.
- Bagaimana sikap Anda terhadap seorang homoseks? Jelaskanlah bagaimana saudara bertindak kepada orang yang berkecenderungan homoseks.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Artikel Terkait
Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:
- Umat Beragama, Homoseks, Dan Negara Demokrasi
- Ajaran Agama Tentang LGBT Dan Prilakunya
- Aku, Seorang Muslim Homoseks
- Apakah Syariah Islam Pantas Diterapkan di Semua Masyarakat?
- Kunci Menggenapi Dengan Sempurna Syariat Agama
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
BOAS mengatakan
~
Berdasarkan ajaran Yesus Kristus/Isa Al-Masih tidak ada lampu hijau kepada tindakan menghakimi orang yang termasuk salah satu dari LGBT, apalagi membunuhnya. Namun, tindakan yang dilakukan oleh Amerika belum lama ini merupakan kekeliruan.
Mere ka-mereka yang memiliki kelainan seksual seperti itu harus tetap berada di bawah pengawasan kita yang punya seksual normal. Yang perlu dipertahankan adalah jangan sampai rusak moral dan apa yang telah ditetapkan oleh Allah sejak semula, yaitu seorang laki laki akan bersatu dengan seorang perempuan untuk saling melengkapi/menopang dan beranak cucu.
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Sangat disayangkan bila ada yang memiliki keputusan untuk membunuh orang-orang dengan penyimpangan seksual seperti itu. Justru seharusnya perlu mengasihi mereka, sekalipun kita tidak membenarkan penyimpangan tersebut. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Azriady mengatakan
~
Sebenarnya saya bingung ingin menanggapi bagaimana homoseks sangat dibenci oleh Allah. Apa jadinya jika pelaku homoseks semakin banyak dan terus berkembang di sebuah kota, mungkinkah Allah akan menghukum kota tersebut dengan bencana seperti halnya kota Sodom?
Sebenarnya kita juga ikut bersalah bila membiarkan perilaku homoseks terus berlanjut hingga mempengaruhi anak-anak cucu kita di masa yang akan datang.
Seperti halnya beberapa gereja di barat membolehkan pernikahan sesama jenis padahal Injil jelas-jelas tidak mendukungnya. Seandainya ada cara untuk mengobati kelainan seks para pelaku homoseks, untuk apa harus dibunuh? Jika tak ada cara lain mohonlah petunjuk Allah dan berdoa semoga anak-anak kita tidak ikut terjerumus.
staff mengatakan
~
Saudara Azriady,
Kami sangat senang membaca tanggapan saudara. Kami kira saudara memiliki pandangan yang bijak dalam hal ini. Memang homoseks adalah penyimpangan seksual dan Allah tidak berkenan akan hal itu.
Namun, maraknya legalisasi terhadap pernikahan sejenis menimbulkan keresahan. Tetapi kami kira respon yang tepat bukan membunuh, tetapi mengasihi mereka. Sebab mereka perlu dibantu agar pulih dari penyimpangan seksual. Hal ini bisa dilakukan dengan rehabilitasi. Tetapi pertolongan mendasarnya tetapi pada Isa Al-Masih. Isa Al-Masih adalah Juruselamat manusia dan manusia yang menyimpang perlu diperdamaikan dengan Allah.
~
Solihin
BOAS mengatakan
~
Saudara Azriady,
Apa jadinya jika pelaku homoseks semakin banyak dan terus berkembang di sebuah kota, mungkinkah Allah akan menghukum kota tersebut dengan bencana seperti halnya kota Sodom?
Sangat mungkin, tetapi bukan seperti penafsiran orang-orang yang sangat sengaja melencengkan tanda perjanjian Allah dengan nabi Nuh melalui pelangi dengan membuat bendera-benderaan pelangi, dan dari tindakan membuat warna-warni itu sajapun sudah menghina Allah. Bagaimana jika sudah satu kota besar penuh dengan penghinaan? Suda h sangat wajar Allah yang suci akan murka dengan tangan-Nya sendiri.
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Allah tidak senang dengan penyimpangan seksual yang terjadi. Hal yang sama pun pernah terjadi di kota Sodom sehingga Tuhan menunggangbalikkan kota tersebut. Adalah baik bila penghukuman itu diserahkan kepada Allah, bukan manusia yang menghukum. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Ghazi mengatakan
~
Waduh ngeri sekarang pernikahan sejenis dilegalkan, tapi sepertinya umat Kristen cenderung mendukung. Kenapa pihak gereja di Amerika diam saja? Malahan ada gereja yang menikahkan pasangan sejenis di sana. Kalau bisa di Indonesia jangan sampai begitulah.
staff mengatakan
~
Saudara Ghazi,
Tidak dapat dipungkiri bahwa pernikahan sejenis menimbulkan keresahan. Memang sikap gereja tidak banyak diekspos di Indonesia, tetapi bukan berarti gereja tidak mengambil sikap tegas di sana. Karena kami tahu banyak tokoh-tokoh Kristen di Amerika yang menentang dengan keras hal ini. Namun, sikap kita sebaiknya tidak berlebihan hingga berujung pada membunuh kaum homoseksual. Sikap terbaik adalah mengasihi mereka dan membantu mereka dengan rehabilitasi sehingga dapat disembuhkan dari penyakit tersebut.
Kami kira dasar dari semua itu adalah ia perlu diperdamaikan dengan Allah dalam Isa Al-Masih. Ia perlu menyadari bahwa homoseksual adalah dosa dan perlu ditinggalkan. Isa Al-Masih berfirman, “Marilah kepada-Ku, hai kamu semua yang lelah dan menanggung beban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu” (Injil, Rasul Besar Matius 11:28, KSI).
~
Solihin
Ghulam mengatakan
~
Menanggapi fakta di atas, sudah jelas mengapa Allah menghukum bangsa Luth (Sadum dan Gomora), karena mereka telah melebihi batas. Nasihat dan peringatan tidak jera, maka murka Allah yang turun.
Membunuh homoseksual diperbolehkan di dalam hadist, tetapi lebih baik dirajam dan diasingkan karena Indonesia yang menganut hukum demokrasi, bukan hukum Islam. Cara mencegah dan mengobatinya dengan: menanamkan akidah shahihah, memperbanyak halaqah (majlis pengajian), mengisi waktu luang dengan hal positif, menjadikan penjara sebagai madrasah/pendid ikan, dan menghilangkan sarana berkumpulnya mereka.
staff mengatakan
~
Saudara Ghulam,
Orang yang memiliki penyimpangan seksual adalah orang yang berharga juga di mata Tuhan. Selagi mereka dapat ditolong, maka belas kasihan itu perlu ditunjukkan dengan membantu mereka keluar dengan cara merehabilitasi, bukan dengan membunuh. Kita tidak dapat membenarkan penyimpangan seksual demikian, tetapi kita juga tidak diperkenankan membunuh. Sebab adalah hak Allah untuk menghukum manusia dengan penyimpangan demikian. Perhatikan Sodom dan Gomora. Allah sendiri yang bertindak, bukan manusia.
Oleh sebab itu, mereka memerlukan pertolongan dari Isa Al-Masih sehingga mereka dapat diperdamaikan dengan Allah, yaitu mereka perlu menyadari bahwa itu adalah dosa dan mau bertobat serta percaya pada Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Solihin
BOAS mengatakan
~
Saudara Ghazi,
Dari mana saudara punya fakta mengatakan orang Kristen mendukung melegalkan tindakan itu? Bagaimana pula bila saya mengatakan pihak Islam juga setuju karena pemerintah Amerika sudah melegalkannya? Keputusan itu justru telah melecehkan agama Kristen dan Islam, saudara seharusnya menyadarinya.
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Kami mengajak saudara untuk menanggapi hal ini dengan tenang. Sebab adalah fakta bahwa pernikahan sejenis ini begitu marak saat ini. Tetapi kami setuju dengan saudara bahwa minimnya informasi bisa membuat kesimpulan yang keliru. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
Ghazi mengatakan
~
Sdr. Boas,
Kalau saya tidak salah pihak gereja di sana ada yang menikahkan pasangan sejenis. Bagaimana menurut anda tentang itu? Di Amerika saya rasa mayoritas Kristen seharusnya umat Kristen di sana menolak keras perihal disahkannya pernikahan sejenis itu. Dimana peran gereja?
staff mengatakan
~
Saudara Ghazi,
Memang banyak orang menganggap bahwa Amerika adalah negara Kristen. Tetapi sesungguhnya kiblat negara tersebut bukan Kristen, melainkan sekuler. Artinya negara tersebut tidak mendasarkan pemahamannya pada iman Kristen. Oleh sebab itu, UU pernikahan sejenis disahkan. Tetapi pihak gereja di sana telah memberikan pandangan dan menolak hal tersebut. Sebab hal itu tidak sesuai dengan ajaran Isa Al-Masih.
Kami kira sangat baik bila saudara membaca atau menyaksikan berita tentang hal itu dan tidak terjebak pada opini pribadi sehingga menimbulkan pemahaman yang keliru. Dalam hal ini, kami berpendapat respon yang benar adalah tetap mengasihi kaum homoseksual, sekalipun tidak dapat membenarkan perilaku seksual tersebut. Bukan dengan membunuh mereka.
~
Solihin
BOAS mengatakan
~
Saudara Ghazi,
Anda menuduh dengan dasar dengar-dengaran, bukan dengan dasar fakta di tempat. Apakah saudara pernah bergaul dengan jemaat-jemaat gerejanya itu? Apakah saudara bisa menemukan izin melakukan perbuatan seperti itu di Alkitab?
Amerika bukan negara Kristen, mereka negara liberal alias bebas. Orang Kristen Amerika dan yang perduli terhadap nilai-nilai moral sudah pasti melakukan penolakan terhadap keputusan itu, tetapi sudah pasti juga suara terbanyak dan kepentingan politiklah yang menang. Memang beginilah dunia bung.
staff mengatakan
~
Saudara Boas,
Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pandangan yang keliru akibat kurangnya pengetahuan dan kurangnya informasi. Oleh sebab itu, kami berterimakasih untuk tanggapan saudara karena telah memberikan informasi tersebut. Hal yang perlu dilakukan adalah mengasihi mereka, sebagaimana Isa Al-Masih mengasihi mereka dan bukan membunuh mereka. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin
✳βΙλƝϬ Kλɭλ mengatakan
*****
Pertanyaan yang sulit kang IDI. Homoseks adalah penyimpangan kodrat manusia, itu pekerjaan iblis yang menggoda manusia agar menyimpang dari kodrat. Allah sangat murka atas penyimpangan kodrat ini, di zaman Ibrahim Allah sendiri yang menghukum mereka.
1. Kita tidak boleh menghukum homoseks, karena Yakobus 4:12, “Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan.”
2. Kepada homoseks, lawanlah keinginanmu itu dengan kuat kuasa Allah. Mazmur 37:5, “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak.”
3. Sikap saya sesuai sunah Yakobus 5:16, “…hendaklah kamu..saling mendoakan…”
staff mengatakan
*****
Saudara Biangkala,
Kami berterimakasih untuk tiga jawaban yang saudara berikan. Kami berharap hal ini akan memberikan pencerahan kepada pengunjung situs ini. Sesungguhnya kita perlu memberikan respon yang tepat dan benar yaitu mengasihi dan bukan membunuh mereka. Oleh sebab itu, Isa Al-Masih adalah jawaban atas persoalan kaum homoseksual.
~
Solihin
Pencari Kebenaran mengatakan
~
Homoseksual, lesbianseksual, biseksual pastilah sebuah kelainan penyimpangan. Bagi orang normal hal itu pasti sangat menjijikan. Kita bisa mengasihi mereka? Ya, itulah yang diajarkan Yesus, “Kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.”
Lalu bagaimana dengan pastor, pendeta yang menikahkan orang-orang kelainan tersebut? Yang pasti pastor, pendeta tersebut juga mengalami penyimpangan dan kelainan. Amerika dengan kebebasannya yang sudah sangat berlebihan. Sodom dan Gomora modern sudah di depan mata, apa hukuman Allah terhadap Sodom dan Gomora? Oh Amerika, bertobatlah sebelum terbakar.
staff mengatakan
~
Saudara Pencari Kebenaran,
Kami setuju dengan saudara bahwa tatkala pendeta menikahkan pasangan sejenis, maka ia sedang melanggar ketetapan Allah. Tetapi kami kira respon yang diberikan bukan membunuh, melainkan mengasihi orang yang mempunyai kelainan seksual tersebut. Terimakasih untuk tanggapan saudara.
~
Solihin