• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Ajaran Isa dan Islam > Sifat Allah > Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?

Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?

11 Februari 2013 oleh Web Administrator 145 Komentar

ayah-sedang-menasihati-anaknya-yang-tidak-mau-mendengarDoa adalah setiap permohonan, harapan, permintaan dan, pujian yang kita naikkan kepada Tuhan. Baik hal-hal yang berhubungan dengan diri kita sendiri, keluarga, ataupun orang-orang yang kita kasihi. Di bawah ini penjelasan doa Islam dan Kristen yang perlu kita ketahui, mana diantaranya doa yang didengar Allah? Karena setiap orang tentu menginginkan doa-doa yang dinaikkannya mendapat jawaban dari Allah, bukan?

Saya bersyukur memiliki orang tua yang mengajari saya sedari kecil berdoa. Sehingga bagi keluarga kami, berdoa bukanlah hal asing atau sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tapi, apakah Allah mendengar doa saya?

Allah Mendengar Setiap Doa

Kami percaya Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan umat-Nya, “ Karena Ia [Allah] mengetahui rahasia hati! ” (Kitab Mazmur 44:22). Demikian juga Al-Quran berkata, “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Qs 50:16).

Keberadaan Allah yang demikian dekat, seharusnya menjadi jaminan bahwa Dia pasti mendengar setiap orang yang berdoa, termasuk doa Islam dan Kristen. Sehingga, ketika kita bertanya “ Apakah Allah mendengar doa saya? ” Kita dapat menjawab” Iya, tentu! Karena Dia adalah Allah Maha Mendengar.

Dosa Memisahkan Allah Dengan Manusia

Ketika Allah tidak kunjung menjawab doa kita, tidak jarang kita bertanya, “ Apakah Allah mendengar doaku atau doa-doa itu hanya sampai pada langit-langit kamarku? ” Kita lupa, bahwa dosa telah memisahkan kita dari Allah. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Besar Yesaya 59:2)

Namun Allah berfirman, “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Kitab Mazmur 34:18-19).

Doa yang didengar Allah adalah yang keluar dari hati yang bersih dari dosa. Lagi, hanya orang yang datang kepada-Nya dengan patah hati dan jiwa remuk, yang akan diperhatikan doanya.

Doa Orang Jahat Didengar, Doa Orang Baik Ditolak

Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih memberi satu perumpamaan bagaimana seorang yang agamawi (orang Farisi red) dan seorang pemungut cukai (Pegawai Pajak red) berdoa. Orang Farisi itu dalam doanya menyebutkan setiap kebaikannya dan ketaatannya beribadah. Dia ingin agar Allah melihatnya sebagai orang yang benar dan taat beribadah.

Bagaimana dengan pegawai pajak itu? Injil menuliskan, “ Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini ” (Injil, Rasul Lukas 18:13)

Dilanjutkan pada ayat berikutnya, “ Aku [Isa Al-Masih] berkata kepadamu: Orang ini [pemungut cukai] pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Injil, Rasul Lukas 18:14).

Doa yang didengar Allah adalah ketika kita punya sikap berdoa datang kepada Allah dengan jiwa yang remuk. Mengakui di hadapan Allah setiap dosa-dosa yang kita lakukan. Sehingga dengan demikian, Allah akan membenarkan kita di hadapan-Nya, dan Dia-pun memperhatikan setiap doa kita.

Perbedaan Doa Islam dan Kristen “Allah Melihat Hati, Bukan Ritual!”

Salah satu doa yang sering dan wajib dinaikkan umat Muslim adalah “Tunjukilah kami jalan yang lurus (Ihdinas-siratal-mustaqim)” (Qs 1:6). Juga ayat sebelumnya mengatakan, “Hanya kepada Engkau kami mohon dan hanya kepada Engkau kami minta pertolongan” (Qs 1:5). Tidak salah memang bila setiap umat beragama meminta “ tanda ” jalan lurus kepada Allah. Karena jelas setiap orang ingin mempunyai “ jaminan ” keselamatan sorgawi. Dan pertolongan untuk mendapatkan jaminan itu hanya ada pada Allah.

Haruskah “ pertanyaan ” tersebut selalu ditanyakan kepada Allah? Apakah Allah tidak pernah menunjukkan “ Jalan Lurus ” itu dan memberi pertolongan atas “ jaminan ” keselamatan sorgawi yang diminta? Bukankah ayat Al-Quran berkata, “ Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku. . . . ” (Qs 2:186).

Bila Allah berjanji untuk selalu mengabulkan doa umat-Nya, mengapa doa umat Muslim yang terdapat dalam Qs 1:5-6 tidak dijawab? Inikah yang dimaksud bahwa Allah lebih melihat jauh ke dalam hati seseorang daripada ritual-ritual ketika berdoa?

Rahasia Doa yang Didengar Allah

Membersihkan tubuh jasmani ketika hendak menghadap Allah memang boleh, tetapi kebersihan hati jauh lebih penting, “ Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat ” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19).

Darah Anak Domba Allah, yaitu Isa Al-Masih, yang tumpah di kayu salib berkuasa untuk membersihkan hati setiap orang dari “sampah” yang menghalangi doanya. Dalam Buku Allah kita membaca, “ Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya ” (Injil Allah, Surat Roma 3:15). Allah pasti menjawab doa orang yang percaya yang hidupnya bersih dari dosa!

[Staf Isa dan Islam – Rindukah saudara mempunyai hati yang bersih dari “sampah” dosa yang menghalangi doa-doa saudara? Terimalah pembersihan hati yang telah disediakan Isa Al-Masih.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bagaimana Orang Islam Dan Kristen Memiliki Kedekatan Dengan Allah?
  2. Kisah Muslimah Iran Berdoa Pada Isa Al-Masih Dan Mendapat Jawaban
  3. Sungguhkah Sholat Tahajud Membawa Orang Masuk Surga?
  4. “Doa Selamat Singkat” Buat Mukmin Dan Nasrani

Video:

  1. Seorang Muslim Bertemu Allah Di Penjara

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?”, Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Sifat Allah

Reader Interactions

Comments

  1. yerusalem mengatakan

    12 Januari 2016 pada 5:53 am

    ~
    Buat pembaca yang budiman, yang hidup di jagad raya ini bukan manusia saja. Ada gunung, laut, hew an, bulan ,bintang, semua dalam ketetapan Allah. Coba kalau bulan tidak mengikuti kehendak Allah, pasti bulan tidak akan terbit pada malam hari dan waktu malam pasti tidak ada. Manusia hidup dalam hukum Allah bukan hukum lain. Allah telah mencontohkan pada Firaun pada zaman Nabi Musa.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Januari 2016 pada 1:36 pm

      ~
      Saudara Yerusalem,

      Semua yang ada di alam semesta ini ada dalam kehendak dan ketetapan Allah. Namun tidak ada manusia yang selam hidup ditetapkan Allah untuk jadi orang miskin atau selama hidup tetap jadi orang sakit. Manusia bisa merubah hidupnya dengan doa dan usaha jika ia memang mau. Manusia bisa jadi seperti apa yang ia mau asalkan tekun dan mau berjuang
      ~
      Noni

  2. hasibuan mengatakan

    12 Januari 2016 pada 6:12 am

    ~
    Saudara sekalian, masalah doa bukannya tidak dikabulkan. Admin salah paham tentang doa. Anda harus tahu Allah maha adil. Yang menyembah patung juga dikabulkan oleh Allah, tapi tidak secara langsung. Admin salah persepsi bro. Jaman Nabi Nuh, Musa Allah langsung kabulkan doa nabinya. Coba kalau zaman sekarang anda minta doa anda dikabulkan langsung, contohnya hancurkan Indonesia ini saya dah bosan ya Allah, apa jadinya kalau dikabulkan langsung.

    Pikir dulu, makanya Injil itu belum lengkap tentang banyak hal. Jangan belajar Injil saja, terbuka sedikit. Kesimpulan Injil saja nggak perlu doa karena dosa dan keselamatan ada pada Yesus, tidak masuk akal.

    Balas
    • staff mengatakan

      18 Januari 2016 pada 1:41 pm

      ~
      Saudara Hasibuan,

      Saat kita memanjatkan doa pada Allah, Allah tidak melihat kata-kata dari doa kita yang indah dan bagus. Tetapi Allah melihat kedalaman hati manusia. Allah akan mengabulkan doa yang tentunya berkenan bagi Allah.

      Jika kita meminta kepada Allah mobil mewah, jika Allah memberikannya pada kita tentu saja karena itu baik bagi kita. Tetapi jika tidak maka berarti belum waktunya bagi Allah kita memiliki mobil.

      Dan tentu saja Allah tidak akan mengabulkan doa yang merugikan atau membahayakan orang lain.

      Isa Al-Masih di dalam Injil memberikan teladan berdoa :
      “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia [Isa Al-Masih] bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana” (Injil, Rasul Markus 1:35).
      ~

      Noni

  3. zan mengatakan

    20 Januari 2016 pada 4:47 am

    ~
    Ass. wr. Wb,

    Terimakasih atas tanggapannya, saya setuju dengan perkataan anda.
    “Padahal Allah telah menyatakan jalan yang lurus itu melalui Firman Allah.”
    dengan jelas ayat ke-7 surat Al-Fatihah (1), dijelaskan apa itu jalan yang lurus:
    “yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka…”

    Siapakah orang-orang itu?
    “…yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh…” [QS An-Nisa’ : 69]

    Dan jika ayat Injil yang anda kutip adalah perkataan Nabi Isa AS, sangat tidak aneh, karena memang Ia adalah nabi dan jalan (contoh) kebenaran dan hidup. Lalu apa? Tugas manusia adalah mengikuti jalan hidup itu, yaitu menyembah kepada 1 Tuhan, patuh pada hukum-hukum-Nya, dan mencari ilmu. Bukan menyambah nabi-nya. Thx.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 April 2017 pada 1:23 pm

      ~
      Sdr. Zan,

      Jalan yang lurus itu adalah jalan yang menunju kepada hidup yang kekal. Sangat berbeda dengan jalan hidup yang sdr maksud. Jalan hidup itu dapat saudara pilih baik dan jahat, tetapi jalan untuk menuju sorga itu hanya satu yaitu melalui Isa Al-Masih.

      “ Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).

      “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” Qs 43:61.

      Pertanyaan kami, jika benar sdr sudah mendapatkan jawaban doa tentang Qs 1:6, mengapa ini terus-menerus sdr sampaikan dalam doa?
      ~
      Purnama

  4. Mujahid mengatakan

    25 April 2016 pada 1:22 pm

    ~
    “Isa bersabda: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Yohanes 14:6). Isa Al-Masih adalah sang “Jalan”. Melalui Dia orang dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah. Dia tidak menyebut orang yang mati syahid, Nabi dan orang saleh.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 April 2017 pada 1:26 pm

      ~
      Sdr. Mujahid,

      Kami setuju dengan apa yang sdr sampaikan, manusia dapat belajar mengenai kebenaran hanya melalui Isa Al-Masih. Karena Dia adalah Jalan yang lurus itu, jalan yang menuju ke sorga.

      “Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25).

      Sebab itu yang menjadi pertanyaan kami adalah siapakah yang dapat menjamin manusia untuk dapat menuju ke sorga? Bukankah hanya Allah?
      ~
      Purnama

  5. Galih mengatakan

    31 Oktober 2016 pada 5:24 pm

    ~
    Saya seorang Muslim, memang benar berdoalah kepadaku niscaya (niscaya) aku kabulkan, kita harus mantab yakin dalam berdoa dan bersungguh memperhatikan aturan dll. Sesungguhnya umatku apabila berdoa tidak akan kembali dengan tangan kosong, kupenuhi, kukabulkan, kutunda atau kutangguhkan hingga di akhirat.

    Kita tidak pernah tahu, namun kita harus tetap khusnudzon akan dalil dan sesungguhnya aku malu apabila tifak dapat mengabulkan keinginan hambaku yang ini hadits entah sahih atau lemah, namun nyatanya kesabaran dan keimanan manusia itu lemah dan terbatas termasuk saya, ingin selalu instan seperti sulapan atau mukjizat hal ini kan tidak dialami oleh setiap manusia.

    Hanya coment berdasarkan kenyataan yang ada mohon maaf apabila ada salah kata yang menyinggung trims.

    Balas
    • staff mengatakan

      11 April 2017 pada 1:28 pm

      ~
      Sdr. Galih,

      Allah mendengar setiap doa umat-Nya, tanpa mengikuti aturan agama pun Allah tetap mendengar doa orang itu. Tetapi yang menjadi penghambat doa adalah dosa, hanya karena dosalah manusia terpisah dari Allah. Inilah yang menyebabkan ketidak yakinan manusia sehinggah yang ada hanya terus memanjatkan doa tanpa memperhatikan apa yang dikehendaki Allah.

      Yang menjadi pertanyaannya adalah mengapa umat Muslim terus meminta menujukkan jalan yang lurus? Jalan yang lurus itu adalah jaminan manusia dapat bertemu dengan Allah. Dan itu hanya melalui Isa Al-Masih. Qs 43:61.
      ~
      Purnama

  6. hery mengatakan

    11 Mei 2017 pada 2:10 am

    ~
    Kepada admin, umat Islam tidak berkata pasti masuk surga, karena surga adalah hak prerogatif Allah. Hanya Allah yang menentukan siapa yang masuk surga, dan siapa yang tidak. Allah melihat amal manusia, yang baik dan buruk, dan kemudian dengan rahmat-NYA, hamba yang diridhoI-NYA akan masuk surga. Jadi itulah beda kami dengan umat Kristiani yang merasa pasti masuk surga. Saya juga membaca Bible. Sebenarnya Yesus juga tidak pernah berkata bahwa ia akan menebus dosa seluruh umat manusia. Di ayat mana ia berkata begitu di Bible? Itu kan hanya ajaran gereja. Di ayat lain, Yesus sendiri berkata, bahwa tidaklah ia diutus, kecuali untuk domba-domba yang sesat dari orang Israel. Jadi Yesus tidak diutus untuk seluruh dunia.

    Balas
    • staff mengatakan

      31 Mei 2017 pada 9:01 am

      ~
      Saudara Hery,

      Terimakasih. Sepertinya saudara belum membaca isi Alkitab dengan benar. Isa Al-Masih berkata:

      “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Injil, Rasul Besar Matius 26:28). Nah, sekarang apakah saudara mau percaya bahwa Isa Al-Masih mengampuni juga dosa saudara? JIka saudara percaya maka doa saudara layak dihadapan Allah.
      ~
      Noni

  7. Nn mengatakan

    28 Juni 2017 pada 9:03 am

    Kalo penutup doa harus nama siapa Bapa putra atau roh kudus ?kalo saya kristen unitarian dalam nama Bapa yg di surga

    Balas
    • staff mengatakan

      26 Agustus 2017 pada 8:00 am

      ~
      Saudara Nn,

      Allah yang benar dan maha baik itu mendengar setiap seruan setiap umat manusia. Dia akan menuntun siapapun kepada pengenalan yang benar yaitu melalui Isa Al-Masih. Sebab hanya melalui Isa Al-Masih manusia dibenarkan melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Sehingga manusia dapat berseru kepada-Nya, “Ya Abba, Ya Bapa”.
      ~
      Noni

  8. Ali mengatakan

    25 Februari 2018 pada 10:50 pm

    ~
    Sodara Solihin,

    Anda ini menimbang Kitab Allah (baik itu Alkitab & Al-Quran) dengan ilmu anda, yang seolah logika anda di atas kitab tersebut. Anda dengan mudah mengamini apa saja yang menjadi keyakinan anda yang turun temurun dari kakek buyut anda, sedangkan anda menyangsikan ilmu yang baru anda pahami baru sejengkal.
    Setiap ayat dalam Kitab Suci apapun, mempunyai latar belakang diturunkan. Ketika anda hanya memahami sebatas makna lahiriah maka ada tidak menemukan pemahaman batin tentang konsep doa yang dibawa oleh siapapun mereka yang membawa amanat Ilahi untuk umat manusia.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Maret 2018 pada 9:47 pm

      ~
      Saudara Ali,

      Tentu saja pengetahuan kami sebagai manusia memiliki keterbatasan yang tidak mungkin bisa dibandingkan dengan Firman Allah. Allah memberikan Firman-Nya untuk kita pelajari, pahami dan kita lakukan. Karena itu sangat penting bagi kita unruk terus mempelajari Firman Allah dengan sungguh-sungguh. Karena Allah memberikan kita akal, pikiran dann logika untuk bisa memahami Firman-Nya.
      ~
      Noni

  9. Iwan mengatakan

    4 Agustus 2018 pada 1:23 pm

    ~
    Saudara Sholihin,

    Ada baiknya anda baca dulu Alkitab sampai paham. Kemudian anda baca juga Al-Quran sampai paham. Cukup terjemahannya saja.
    Jika pemahaman anda objektif, saya yakin komentar anda akan bermutu. Selamat memahami

    Saudari Noni,

    Sepertinya anda juga belum membaca Alkitab secara tuntas hingga ada yang terlewatkan
    Kitab, NabiYeremia 8:8, “Bagaimanakah kamu berani berkata: Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat Tuhan? Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong”. Tentu anda paham makna isi Alkitab ini

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      21 Agustus 2018 pada 4:02 pm

      ~
      Saudara Iwan,

      Kami berusaha memberikan jawaban sesuai fakta yang ada. Tentu saja kami pun terus belajar memahami Al-Quran dan Alkitab. Dan alangkah baiknya jika kita bisa mempelajarinya bersama-sama. Terimakasih atas saran yang saudara berikan.
      Ayat yang saudara kutip ditujukan kepada bangsa Israel yang menganggap dirinya bijaksana karena melakukan Taurat Tuhan, padahal mereka telah menolak Firman Tuhan.

      Menurut saudara doa mana yang lebih diperhatikan Allah? Hati yang bersih atau yang kotor karena dosa? Lalu bagaimana saudaar membersihkan hati yang kotor akibat dosa?
      ~
      Noni

  10. Mrs.X mengatakan

    22 Maret 2019 pada 11:49 am

    ~
    “Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus” (QS Ali Imran:50-51). Nabi Isa menyampaikan ajarannya bahwa menyembah Allah itulah jalan yang lurus. Surah Al-Fatihah itu merajuk pada Alloh SWT memberitahu kaum quraisy bahwa Alloh SWT adalah jalan lurus, jangan sembarangan pakai satu ayat. Coba dibaca seluruhnya karena admin forum ini pakai ayatnya cuma satu-satu, tidak semua dibaca.

    Kalau mau bersih dari dosa bertaubat. Alloh maha mendengar maka bertaubat adalah cara meleburkan dosa. Jangan tanya ritual. Sholat bukan ritual itu adalah gerakan dimana kami umat Muslim berserah diri kepada Alloh SWT, dunia ini bukan akhir.

    Balas
    • Staff Isa dan Islam mengatakan

      25 Maret 2019 pada 11:02 am

      ~
      Saudara Mrs.X,

      Saudara menyatakan, “Jangan sembarangan pakai satu ayat.” Faktanya saudara pun hanya menggunakan satu ayat dan mengabaikan ayat 50, “Dan membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Pertanyaannya, mengapa Al-Quran menyatakan bahwa kita harus taat pada Isa Al-Masih? Apakah saudara sudah taat pada Isa Al-Masih? Apakah Isa Al-Masih yang terutama dalam hidup saudara? Mohon pencerahan.
      ~
      Solihin

Baca komentar lainnya:

« 1 … 6 7 8 9 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Banyak Jalan Ke Roma, Satu Jalan Ke Surga Allah
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • 3 Alasan Mukmin Seharusnya Percaya Nabi Isa Wafat
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Bebas dari Hutang Puasa Ramadhan
  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Bagaimana Jika Tidak Mampu Mengganti Qadha Puasa Ramadhan?

Artikel Yang Terhubung

  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen
  • Bagaimana Orang Islam dan Kristen Memiliki Kedekatan Dengan…
  • Kristen Dan Islam - Apa yang Terjadi Setelah Manusia Mati?
  • Islam Dan Kristen Bertanya: Siapa Lebih Mulia, Adam Atau Isa…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami