• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer
Isa Dan Islam
  • Awal
  • Maksud Situs Ini
    • Tentang Kami
    • Isa dan Al-Fatihah
    • Daftar Artikel
  • Jalan ke Surga
  • Artikel
  • Media
  • Kitab Suci
  • Hubungi Kami
  • Al-Fatihah
Isa Dan Islam > Artikel > Ajaran Isa dan Islam > Sifat Allah > Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?

Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?

11 Februari 2013 oleh Web Administrator 145 Komentar

ayah-sedang-menasihati-anaknya-yang-tidak-mau-mendengarDoa adalah setiap permohonan, harapan, permintaan dan, pujian yang kita naikkan kepada Tuhan. Baik hal-hal yang berhubungan dengan diri kita sendiri, keluarga, ataupun orang-orang yang kita kasihi. Di bawah ini penjelasan doa Islam dan Kristen yang perlu kita ketahui, mana diantaranya doa yang didengar Allah? Karena setiap orang tentu menginginkan doa-doa yang dinaikkannya mendapat jawaban dari Allah, bukan?

Saya bersyukur memiliki orang tua yang mengajari saya sedari kecil berdoa. Sehingga bagi keluarga kami, berdoa bukanlah hal asing atau sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tapi, apakah Allah mendengar doa saya?

Allah Mendengar Setiap Doa

Kami percaya Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan umat-Nya, “ Karena Ia [Allah] mengetahui rahasia hati! ” (Kitab Mazmur 44:22). Demikian juga Al-Quran berkata, “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” (Qs 50:16).

Keberadaan Allah yang demikian dekat, seharusnya menjadi jaminan bahwa Dia pasti mendengar setiap orang yang berdoa, termasuk doa Islam dan Kristen. Sehingga, ketika kita bertanya “ Apakah Allah mendengar doa saya? ” Kita dapat menjawab” Iya, tentu! Karena Dia adalah Allah Maha Mendengar.

Dosa Memisahkan Allah Dengan Manusia

Ketika Allah tidak kunjung menjawab doa kita, tidak jarang kita bertanya, “ Apakah Allah mendengar doaku atau doa-doa itu hanya sampai pada langit-langit kamarku? ” Kita lupa, bahwa dosa telah memisahkan kita dari Allah. “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Besar Yesaya 59:2)

Namun Allah berfirman, “Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Kitab Mazmur 34:18-19).

Doa yang didengar Allah adalah yang keluar dari hati yang bersih dari dosa. Lagi, hanya orang yang datang kepada-Nya dengan patah hati dan jiwa remuk, yang akan diperhatikan doanya.

Doa Orang Jahat Didengar, Doa Orang Baik Ditolak

Dalam Kitab Suci Injil, Isa Al-Masih memberi satu perumpamaan bagaimana seorang yang agamawi (orang Farisi red) dan seorang pemungut cukai (Pegawai Pajak red) berdoa. Orang Farisi itu dalam doanya menyebutkan setiap kebaikannya dan ketaatannya beribadah. Dia ingin agar Allah melihatnya sebagai orang yang benar dan taat beribadah.

Bagaimana dengan pegawai pajak itu? Injil menuliskan, “ Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini ” (Injil, Rasul Lukas 18:13)

Dilanjutkan pada ayat berikutnya, “ Aku [Isa Al-Masih] berkata kepadamu: Orang ini [pemungut cukai] pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (Injil, Rasul Lukas 18:14).

Doa yang didengar Allah adalah ketika kita punya sikap berdoa datang kepada Allah dengan jiwa yang remuk. Mengakui di hadapan Allah setiap dosa-dosa yang kita lakukan. Sehingga dengan demikian, Allah akan membenarkan kita di hadapan-Nya, dan Dia-pun memperhatikan setiap doa kita.

Perbedaan Doa Islam dan Kristen “Allah Melihat Hati, Bukan Ritual!”

Salah satu doa yang sering dan wajib dinaikkan umat Muslim adalah “Tunjukilah kami jalan yang lurus (Ihdinas-siratal-mustaqim)” (Qs 1:6). Juga ayat sebelumnya mengatakan, “Hanya kepada Engkau kami mohon dan hanya kepada Engkau kami minta pertolongan” (Qs 1:5). Tidak salah memang bila setiap umat beragama meminta “ tanda ” jalan lurus kepada Allah. Karena jelas setiap orang ingin mempunyai “ jaminan ” keselamatan sorgawi. Dan pertolongan untuk mendapatkan jaminan itu hanya ada pada Allah.

Haruskah “ pertanyaan ” tersebut selalu ditanyakan kepada Allah? Apakah Allah tidak pernah menunjukkan “ Jalan Lurus ” itu dan memberi pertolongan atas “ jaminan ” keselamatan sorgawi yang diminta? Bukankah ayat Al-Quran berkata, “ Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku. . . . ” (Qs 2:186).

Bila Allah berjanji untuk selalu mengabulkan doa umat-Nya, mengapa doa umat Muslim yang terdapat dalam Qs 1:5-6 tidak dijawab? Inikah yang dimaksud bahwa Allah lebih melihat jauh ke dalam hati seseorang daripada ritual-ritual ketika berdoa?

Rahasia Doa yang Didengar Allah

Membersihkan tubuh jasmani ketika hendak menghadap Allah memang boleh, tetapi kebersihan hati jauh lebih penting, “ Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat ” (Injil, Rasul Besar Matius 15:19).

Darah Anak Domba Allah, yaitu Isa Al-Masih, yang tumpah di kayu salib berkuasa untuk membersihkan hati setiap orang dari “sampah” yang menghalangi doanya. Dalam Buku Allah kita membaca, “ Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya ” (Injil Allah, Surat Roma 3:15). Allah pasti menjawab doa orang yang percaya yang hidupnya bersih dari dosa!

[Staf Isa dan Islam – Rindukah saudara mempunyai hati yang bersih dari “sampah” dosa yang menghalangi doa-doa saudara? Terimalah pembersihan hati yang telah disediakan Isa Al-Masih.]

 


Artikel Terkait

Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas.  Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut:

  1. Bagaimana Orang Islam Dan Kristen Memiliki Kedekatan Dengan Allah?
  2. Kisah Muslimah Iran Berdoa Pada Isa Al-Masih Dan Mendapat Jawaban
  3. Sungguhkah Sholat Tahajud Membawa Orang Masuk Surga?
  4. “Doa Selamat Singkat” Buat Mukmin Dan Nasrani

Video:

  1. Seorang Muslim Bertemu Allah Di Penjara

Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”

 
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Doa Islam Dan Kristen – Mana Diperhatikan Allah?”, Silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718

Bagikan Artikel Ini:

Share on Facebook Share on Twitter Share on WhatsApp Share on Email Share on SMS

Ditempatkan di bawah: Ajaran Isa dan Islam, Sifat Allah

Reader Interactions

Comments

  1. pendoa mengatakan

    13 Februari 2013 pada 3:16 pm

    *
    To Saudara Aboebakarabu,

    Doa adalah dimensi spiritual, komunikasi antara kita dan Allah. Tidak dibatasi ruang dan waktu juga agama. Doa siapa pun akan dijawab asalkan menjadikan Allah sebagai pemegang otoritas. Jawaban doa belum tentu sesuai dengan permintaan kita sebab Allah maha mengetahui apa yang baik pada waktu yang tepat.

    Jagalah hati agar Roh Allah mau tinggal di dalam hati kita. Peka akan suara-Nya yang lembut. Doa puasa dapat membuat kita peka akan suara-Nya. Di saat kita berdoa meminta kesabaran, orang-orang yang menyebalkan yang kita temui. Di saat kita meminta kekuatan, intimidasi yang diberi. Jawaban doa tak terselami pikiran manusia yang terbatas.

    Penting untuk tetap mengucap syukur bahwa Allah selalu baik. Ikatan-ikatan iblis pun harus dilepaskan dari hati kita, supaya berkat yang kita minta dalam doa tidak dicuri olehnya. Jaga ucapan kita, sebab ucapan juga doa yang dapat disalahgunakan si iblis.

    Balas
  2. Krista mengatakan

    13 Februari 2013 pada 3:49 pm

    *
    Sejak tahun 2011 saya mengikuti situs ini. Terimakasih untuk Pencerahannya selama ini. Tuhan Yesus Memberkati.

    Balas
  3. Abdullah mengatakan

    14 Februari 2013 pada 8:26 am

    *
    Staf Isa dan Islam,

    Atas dasar apakah anda menambahkan petikan ayat Injil dengan kata “Isa Al-Masih”? Karena tidak ada satu ayat dari Injil pun yang di dalamnya terdapat kata/nama “Isa Al-Masih” yang ada hanyalah “Yesus Kristus”. Nama Yesus sendiri berasal dari bahasa Yunani dari nama Ibrani “Joshua” atau “Jehoshuah” yang berarti Yahweh menyelamatkan.

    Jelas, doa orang Kristen ditolak oleh Allah, dan doa orang Islam-lah yang diterima oleh Allah. Karena orang Kristen bukan bertuhan dan berdoa kepada Allah, melainkan kepada Yahweh Tuhan orang Yahudi.

    Wajarlah jika Al-Quran menghujat Kristen adalah golongan “kafir” dan tak diterima doa, iman, maupun amal ibadahnya. Karena telah mempertuhankan selain Allah. Jadi, kesimpulannya adalah orang Kristen berdoa dan berharap kepada Yahweh, bukan Allah Tuhan Yang Maha Esa.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Februari 2013 pada 8:28 am

      ~
      Saudara Abdullah,

      Memang dalam Injil tidak ada kata “Isa Al-Masih.” Tetapi, saudara perlu tahu bahwa nama lain dari Isa Al-Masih dalah Yesus Kristus. Sehingga, bukankah tidak salah bila kami menyebut namanya sebagai Isa Al-Masih?

      Tuhan tidak pernah berfirman bahwa yang menjadi tolok ukur Dia menerima doa umat-Nya didasarkan pada agama yang dipeluk. Yang menjadi standard Allah dalam menerima dan menjawab doa umat-Nya adalah hati. Ketika seseorang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih, maka Allah akan berkenan kepada doanya. Tetapi, orang yang datang dengan hati yang dipenuhi oleh dosa, Allah akan memalingkan wajah-Nya.

      Sebab firman Allah mengatakan, “Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu” (Kitab Nabi Besar Yesaya 59:2).

      Apakah anda seorang Kristen atau Islam, tidak satu jaminan bahwa doa anda akan dijawab Allah. Datanglah kepada-Nya dengan hati yang bersih, maka Dia akan mendengar dan menjawab doamu.
      ~
      SO

  4. aboebakarabu mengatakan

    14 Februari 2013 pada 9:00 am

    *
    Dari komen admin di atas tertulis: Menurut Kitab Suci, penyebab doa tidak dijawab Allah adalah dosa di hati yang masih tersimpan. Segala dosa kejahatan inilah yang perlu kita buang agar Allah – setidaknya – mendengar doa-doa kita.

    Bagaimanakah cara membersihkan hati dari noda dosa? “Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya” (Injil Allah, Surat Roma 3:15)

    Dengan kata lain doa umat lain tidak mungkin “didengar” Allah. Karena mereka tidak meyakini Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan jalan satu-satunya.

    Yang jadi pertanyaan, Kenapa doa mereka dikabulkan dan juga mendapat mujizat? Siapakah yang memberi itu? Apakah Allah yang sama? Terimakasih saudaraku!

    Mohon pencerahannya.

    Balas
    • staff mengatakan

      24 Februari 2013 pada 3:52 pm

      ~
      Saudara Aboebakarabu,

      Mengenai mujizat yang saudara katakan, Allah tidak hanya memberikan mujizat-Nya bagi orang percaya saja. Tapi terkadang Allah juga menyatakan mujizat-Nya bagi mereka yang tidak percaya. Mengapa? Karena Allah ingin memberi kesempatan kepada orang tersebut, juga menyatakan diri-Nya, bahwa Dia adalah Allah satu-satunya yang harus disembah.

      Terkadang Allah juga memberi mujizat-Nya, karena ada orang-orang percaya yang berdoa bagi seseorang yang belum mengenal-Nya. Perhatikan ayat ini: “Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia” (Injil, Kisah Para Rasul 28:8).

      Orang yang didoakan Paulus pada ayat di atas belum percaya kepada Isa Al-Masih, tetapi ketika Paulus mendoakannya, Tuhan melakukan mujizat dan dia sembah.

      Nah, menurut saudara, apakah mujizat yang dilakukan Tuhan tersebut karena hasil doa dari orang sakit itu, atau hasil doa dari Paulus?
      ~
      SO

  5. Jamil mengatakan

    14 Februari 2013 pada 9:21 am

    *
    [quote name=”Staff Isa dan islam

    Bila memang tulisan di atas tidak benar, dapatkah saudara Jamil menjelaskan mengapa setiap sholat umat Muslim harus menanyakan jalan lurus kepada Allah? Apakah karena memang Allah tidak menjawab, atau karena tidak yakin?
    ~
    SO

    Benar, umat Muslim selalu menjawab demikian. Hal ini bukan tanpa sebab. Karena dalam ajaran Islam, bila seseorang sudah mengatakan “saya pasti masuk sorga, karena saya taat dan selalu beruat baik”. Sungguh orang tersebut sudah jatuh dalam dosa karena dia termasuk hamba yang sombong. Sombong adalah salah satu sifat yang dibenci oleh Allah dan dia telah mendahului kehendak Allah.

    Kalau umat Kristiani ditanya, apa kamu yakin masuk surga? Apa jawabannya?

    Balas
    • staff mengatakan

      26 Februari 2013 pada 3:50 am

      ~
      Saudara Jamil,

      Terimakasih atas penjelasan saudara di atas. Menurut kami, kepastian keselamatan sorgawi bukanlah suatu kesombongan. Tentu setiap orang membutuhkan jaminan tersebut, sehingga ketika dia meninggal, dia mempunyai pengharapan yang pasti, kemana dia akan pergi.

      Maaf bila bolah kami memberi tanggapan, menurut kami, umat Muslim tidak dapat mengatakan “pasti masuk sorga” karena dalam Al-Quran sendiri tidak ada jaminan, yang membuat orang Islam dapat dengan yakin mengatakan hal tersebut.

      Seperti, bila orang Kristen ditanya “apakah anda yakin masuk sorga?” Maka kami dapat menjawab dengan yakin: Iya, saya pasti masuk sorga. Karena saya telah mempunyai jaminan dari Isa Al-Masih”.

      Ini bukan suatu kesombongan, tetapi karena memang demikianlah kata kitab suci, “dan Aku [Isa Al-Masih] memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).

      “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
      (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
      ~
      SO

  6. pengikut Almasih mengatakan

    14 Februari 2013 pada 3:58 pm

    *
    To: Abdullah,

    Benar sekali, YHWH adalah nama Allah yang disembah para nabi terdahulu, dari nabi Ibrahim sampai nabi Musa, dan nabi-nabi lain sampai Isa. Hal ini tercantum dalam kitab Taurat pada zaman nabi Musa.

    Kitab Taurat, Keluaran 3:15 “Kabarkanlah juga kepada mereka bahwa Aku, TUHAN (bahasa Ibrani: YHWH), Allah nenek moyang mereka, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, mengutus engkau kepada mereka. Akulah TUHAN (bahasa Ibrani: YHWH), itulah nama-Ku untuk selama-lamanya. Itulah sebutan-Ku untuk semua bangsa turun-temurun”

    Dalam ayat di atas, jelaslah bahwa Allah telah menyebutkan nama-Nya kepada nabi Musa “Akulah TUHAN (YHWH), itulah namaKu…” Kitab Taurat itu digenapi dengan turunnya Yahushua/Yesus/ Isa sebagai penjelmaan YHWH dalam wujud manusia.

    Benar bahwa nama Yahushua artinya YHWH menyelamatkan. Ia menyelamatkan manusia dari cengkeraman kerajaan maut melalui pengorbanan darah-Nya di kayu salib. Saya bangga, bahwa nama Allah sesembahan saya bermakna kasih yang sangat dalam bagi umat.

    Balas
  7. Jamil mengatakan

    14 Februari 2013 pada 4:53 pm

    [quote name=”Staff Isa dan Islam”]~

    Bila memang tulisan di atas tidak benar, dapatkah saudara Jamil menjelaskan mengapa setiap sholat umat Muslim harus menanyakan jalan lurus kepada Allah? Apakah karena memang Allah tidak menjawab, atau karena tidak yakin?
    ~
    SO[/quote]

    Umat Muslim tidak bertanya, tapi memohon/berdoa? Salahkah bila berdoa.

    Memangnya ada kata tanya dari ayat yang saudara sebutkan?

    Umat muslim selalu berdoa demikian, karena manusia adalah makhluk lemah dan penuh dosa. Tentu dengan berdoa demikian, umat muslin ingin selalu berada dijalan yang lurus dan diridhoi Allah. Selalu berbuat baik dan menjahui larangan Allah.

    Bagaimana admin IDI, ada yang kurang jelas?

    Balas
    • staff mengatakan

      1 Maret 2013 pada 3:58 am

      ~
      Saudara Jamil,

      Doa meminta “jalan yang lurus” sudah kehilangan maknanya karena kebiasaan ini sudah menjadi kebiasaan yang dihafalkan. Jika benar makna “jalan yang lurus” adalah selalu berbuat baik dan menjauhi larangan Allah maka cobalah perhatikan, apakah umat Muslim benar-benar menjalani hidup dengan berbuat baik dan menjauhi larangan Allah.

      Ternyata tidak. Apakah doa itu tidak terjawab atau ada makna lain dari doa tersebut?

      Apa arti “jalan yang lurus”, berdasarkan Firman Allah, “jalan yang lurus” adalah jalan menuju Allah. Isa Al-Masih berkata bahwa diri-Nya -lah jalan menuju Allah. Tidak ada jalan lain selain diri-Nya. Jika melihat Dia berarti melihat Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6-9).

      Oleh pengorbanan-Nya maka kita dibimbing berjalan dalam jalan yang lurus. Oleh pengorbanan-Nya maka manusia dapat mengenal Allah yang benar. Dialah Isa Al-Masih. Jika saudara tertarik topik ini klik http://tinyurl.com/837ye8t
      ~
      NN

  8. Matius 6 mengatakan

    14 Februari 2013 pada 10:21 pm

    *
    1. Bapa kami yang di surga = kepada siapa doa ditujukan
    2. Dikuduskanlah nama-Mu = saya memuji Allah yang kudus dan suci
    3. Datanglah Kerajaa-Mu = saya mengundang Dia masuk ke dalam hati dan hidup saya
    4. Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga = Dia yang berotoritas atas jawaban doa
    5. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya = permintaan berkat
    6. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami = mohon ampunan-Nya tetapi saya pun harus beres dari dendam, sakit hati terhadap sesama bila meminta pengampunan-Nya
    7. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat = Dia berkuasa menjaga orang yang percaya
    8. Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin

    Balas
  9. noname mengatakan

    15 Februari 2013 pada 1:59 am

    *
    To: Abdullah,

    Maaf, benarkah kesimpulan saudara? Dalam kitab Tauratnya Nabi Musa, Allah telah memperkenalkan nama-Nya yang kudus, yaitu YHWH. Nama ini tidak disebutkan dalam Alkitab bahasa Indonesia. Nama-Nya begitu kudus, ditulis sebagai TUHAN, dengan huruf besar semua. Mari kita melihat ayat-ayat, dengan membuka nama suci dibalik terjemahan kata TUHAN.

    Keluaran 6:7 “… kamu akan tahu bahwa Aku ini YHWH, Allahmu”

    Juga dalam kitab nabi Yesaya, Yesaya 42:8 “Akulah YHWH, itulah nama-Ku; keagungan-Ku tidak Kuberikan kepada siapa pun; kemasyhuran-Ku tidak Kuserahkan kepada patung”

    Saudara, itulah kesaksian para nabi dalam kitab-kitab terdahulu sebelum Injil. Jika banyak yang mengklaim Injil sudah dipalsukan, apakah saudara juga mengklaim Taurat dan kitab-kitab terdahulu juga dipalsukan?

    Jika YHWH bukan nama Allah, dapatkah saudara membantu menyebutkan siapakah nama Allah yang Saudara sembah? Apakah Saudara juga menyembah Allahnya Abraham, Musa, Yusuf, Yahya, dan semua nabi-nabi terdahulu?

    Balas
  10. kafirisai mengatakan

    15 Februari 2013 pada 3:06 am

    *
    To Saudara Logika,

    Percaya Yesus mengimani janji-Nya bukan karena kesombongan atas takdir;

    Yohanes 14 sbb: “Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapak kalau tidak melalui Aku, dstnya ….. , Kata Filipus kepadaNya: Tuhan tunjukanlah Bapa kepada kami …dstnya, Jawab Yesus: Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bapa yang diam di dalam Aku ….. dstny, Percayalah kepadaKu, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku”

    Inilah janji yang diimani, anugerah keselamatan diberikan secara cuma-cuma asalkan ada pertobatan yang sesungguhnya dan lahir baru; bukan dilahirkan secara daging tetapi roh karena Allah adalah roh. Buah-buah roh dan daging juga terpancar dari hidup pertobatan yang sungguh-sungguh.

    Balas

Baca komentar lainnya:

« 1 2 3 4 … 9 »

PEDOMAN WAJIB MEMASUKAN KOMENTAR

Bagi Pembaca yang ingin memberi komentar, kiranya dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Komentar harus menggunakan bahasa yang jelas, tidak melanggar norma-norma, tidak kasar, tidak mengejek dan bersifat menyerang.
2. Hanya diperbolehkan menjawab salah satu pertanyaan fokus yang terdapat di bagian akhir artikel. Komentar yang tidak berhubungan dengan salah satu pertanyaan fokus, pasti akan dihapus. Harap maklum!
3. Sebelum menuliskan jawaban, copy-lah pertanyaan yang ingin dijawab terlebih dahulu.
4. Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
5. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
6. Satu orang komentator hanya berhak menuliskan komentar pada satu kolom. Tidak lebih!

Komentar-komentar yang melanggar aturan di atas, kami berhak menghapusnya. Untuk pertanyaan/masukan yang majemuk, silakan mengirim email ke: [email protected]

Kiranya petunjuk-petunjuk di atas dapat kita perhatikan.

Wassalam,
Staf, Isa dan Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

 huruf tersedia

Sidebar Utama

Artikel Terbaru

  • Bolehkah Suami Muslim Memukul Istri?
  • 8 Alasan Utama Orang Beragama Masuk Kepercayaan Kristen
  • Cara Masuk Surga Tanpa Hisab!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan

Artikel Terpopuler Bulan Ini

  • “Hakim Yang Adil” – Hanya Isa Al-Masih Menerima Gelar Ini!
  • Apakah Al-Taqiyya Beda dengan Larangan Tidak Boleh Berbohong?
  • 6 Alasan Mengapa Isa Al-Masih Adalah Tuhan
  • Apakah Tafsir Surat 19 Ayat 33 Menyatakan Isa Mati & Bangkit?
  • Cara Minta Maaf Saat Lebaran Agar Dapat Bersilaturahmi

Artikel Yang Terhubung

  • Janji-janji Pengabulan Doa dari Isa Al-Masih dan Al-Quran
  • Bukti Terbesar Kasih Allah Dalam Islam Dan Kristen
  • Bagaimana Orang Islam dan Kristen Memiliki Kedekatan Dengan…
  • Kristen Dan Islam - Apa yang Terjadi Setelah Manusia Mati?
  • Islam Dan Kristen Bertanya: Siapa Lebih Mulia, Adam Atau Isa…

Footer

Aplikasi Isa Dan Islam

Aplikasi Isa dan Islam merupakan aplikasi smartphone yang dapat Anda download GRATIS!

App Isadanislam

Renungan Berkala Isa dan Al-Fatihah

Apabila Anda ingin menerima renungan singkat setiap minggu, silakan menekan tombol di bawah ini

Renungan Berkala Isa Dan Al-Fatihah

Social Media

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
Hak Cipta © 2009 - 2022 Dialog Agama Isa dan Islam. | Kebijakan Privasi |
Kebijakan Dalam Membalas Email
| Hubungi Kami